Anda di halaman 1dari 3

SMA LENTERA HARAPAN CURUG

TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023


JENIS TUGAS (Formatif 2 – Teks Resensi)

Nama : David Fernando


Nilai TTD Ortu
Kelas : 11 IPA
Hari/Tanggal : 22 Mei 2023

1. Silakan menonton film berjudul Jembatan Pensil!


2. Catatlah identitas film dan hal-hal lainnya sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya.

Judul Film Jembatan Pensil


Tahun Rilis 2017
Genre Drama, Keluarga, Edukasi, Persahabatan
Sutradara Hasto Broto
Produser La Ode Haerun Gowe dan Tyas Abiyoga
Penulis Exan Zen
Pemeran 1. Didi Mulya – Ondeng
2. Nayla D Purnama – Nia
3. Angger Bayu – Inal
4. Permata Jingga – Yanti
5. Azka Marzuqi – Azka
6. Vickram Priyono – Attar
7. Alisia Rininta – Aida
8. Andi Bersama - Pak Guru
9. Meriam Bellina – Farida
10. Kevin Julio – Gading
11. Agung Saga – Arman
12. Roy Turaekhan - Pak Suroso
13. Deden Bagaskara – Pamone
14. LM Rusman Emba
Durasi 93 Menit

3. Buatlah sinopsis film tersebut secara garis besar (dalam bentuk poin)

1. Sekelompok anak muda dari pelosok Muna, Sulawesi Tenggara, antara lain Ondeng,
Inal, Nia, Yanti, dan Aska.
2. Inal buta dan memiliki penglihatan yang buruk, sedangkan Ondeng adalah anak
berkebutuhan khusus yang mentalnya tertinggal dari anak-anak lain seusianya.
3. Mereka berjuang setiap hari untuk bisa bersekolah di sekolah gratis yang didirikan
gurunya, meski jauh dari rumah mereka dan harus melewati jembatan yang sudah
rapuh dan tidak layak pakai.
4. Selain kendala untuk pergi ke sekolah, mereka juga harus menghadapi para
perundung dan teman sekelas yang usil, terutama Ondeng, yang mereka anggap
berbeda dengan anak-anak lain.
5. Cita-cita tinggi dan mulia dipegang oleh Ondeng, Inal, Nia, Yanti, dan Aska, terutama
Ondeng yang ingin membangun jembatan yang cocok untuk memudahkan mereka ke
sekolah. Mereka akan bekerja keras di sekolah dan berusaha mencapai cita-cita
mereka dengan bantuan Guru Aida, putri guru yang baru saja meraih gelar sarjana.
6. Ondeng harus menghadapi bencana dalam waktu singkat ini, kehilangan sosok
ayahnya dan harus menyeberangi jembatan yang runtuh bersama teman-temannya
untuk pergi ke sekolah.
7. Karena terus-menerus memikirkan ayahnya, Ondeng lepas kendali dan menyebabkan
malapetaka baru bagi teman-temannya.
8. Meski bencana ini tak terhindarkan, ambisi Ondeng yang dibagikannya kepada
teman-temannya memungkinkannya untuk mewujudkan mimpinya membangun
jembatan untuk memudahkan mereka pergi ke sekolah.

4. Kemukakanlah pendapat ataupun penilaian mengenai film tersebut, baik kelebihan


maupun kelemahannya dari segi isi, bahasa, dll.

Aspek Kelebihan Kelemahan


Sinematografi Menampilkan keindahan alam Kontras warna pada video yang
Kabupaten Muna di Sulawesi diambil di pantai tampak sangat tajam
Tenggara, memberikan kesan dan mencolok, tidak sinkron dengan
pedalaman yang asri dan belum video yang diambil di lokasi lain,
tersentuh industrialisasi. Video seperti pelabuhan, sehingga tampak
diambil dari berbagai sisi tidak konsisten. Mengingat banyaknya
sehingga dapat dilihat dari "guncangan" yang muncul saat video
berbagai sudut. Pengambilan "diperbesar", beberapa pengambilan
video terutama ditujukan pada video dalam film tampak kurang
adegan-adegan penting yang mulus.
sedang terjadi, misalnya ketika
sebuah jembatan akan runtuh,
pengambilan video difokuskan
pada bagian pendukung
jembatan untuk menunjukkan
situasi jembatan yang akan
runtuh.
Isi Kisah yang diceritakan dapat Penonton tidak dapat memahami
disamakan dengan kehidupan di motivasi di balik keinginan Pak Dot
daerah-daerah terpencil di Guru untuk menjadi guru honorer
Indonesia, yang tampak dalam cerita tersebut karena tidak ada
menantang dalam hal yang menjelaskan mengapa sekolah
pendidikan dan segala gratis itu didirikan, juga tidak ada
sesuatunya seadanya. Banyak informasi latar belakang yang
pelajaran moral yang dapat diberikan untuk para karakter.
dipetik dari tokoh-tokoh dalam
cerita tersebut, seperti tekad
dan semangat yang dimiliki
siswa difabel untuk terus belajar
meskipun dalam keterbatasan.
Pemilihan kata Sebagian besar kata-kata yang Hanya beberapa karakter yang
digunakan para pemeran dalam memiliki aksen khasnya sendiri;
film tersebut dapat dengan mayoritas dari mereka terdengar
mudah diterima dan dipahami seperti penduduk kota yang terpaksa
oleh penonton yang berbahasa tinggal di desa. Beberapa percakapan
Indonesia. dalam film terlihat terlalu formal,
sehingga terdengar kaku dan
dipaksakan.
Latar dan Setting dalam film ini dibuat Meskipun ada banyak rumah di
Suasana untuk memberikan kesan lingkungan guru, tampaknya tidak ada
berada di pedalaman Indonesia. tetangga yang keluar rumah karena
Setiap adegan diwakili oleh suasana pedesaan yang sepi.
musik latarnya; saat suasana
hati sedang santai dan ceria,
begitu pula musiknya;
sebaliknya, saat mood sedang
tegang, begitu juga dengan
musiknya.
Akting Mayoritas aktornya berakting Beberapa aktor tidak tampak seperti
dengan baik, terutama Didi karakter yang mereka perankan.
Mulya yang menampilkan Misalnya tokoh Gading yang berperan
hiperaktivitas dan pembawaan sebagai nelayan, namun
lugu dari karakter Ondeng yang berpenampilan rapi dan tidak terlihat
berkebutuhan khusus. terpapar sinar matahari setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai