Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESENSI FILM PANCASILA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila


Dosen Pengampu : Sifa Rini Handayani, S.S.,M.Si.

Disusun oleh :
AGIL ADHITIA GUNAWAN
2006704
1C

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


KAMPUS UPI SUMEDANG
2021
RESENSI FILM LIMA ELANG
 

IDENTITAS :
Produser   :    Shanty Harmayn,Salman Aristo dan Kemal Arsjad                       
Sutradara  :    Rudi Soejarwo
Produksi    :    SBO Film
Durasi        :    88 Menit
Pemeran   : 
Bastian Bintang Simbolon (sebagai Aldi Simbolon Tokoh Aldi menggambarkan sebagai
sorang anak yang jago berenang, tetapi memiliki sifat yang tempramental dan sombong)
 Iqbal Diafakhri (sebagai Rusdi BadrudinTokoh Rusdi menggambarkan sosok anak yang
memliki jiwa kepemimpinan yang besar, pantang menyerah,bersahabat/komunikatif, optimis,
dan humoris.)
  Teuku  Rizky Muhamad (sebagai Anton Suryadi Digambarkan dengan sosok yang kreatif
membuat atraksi api dan juga memiliki rasa tanggung jawab.)
  Monica Sayangbati (sebagai Sindai Sindai digambarkan dengan sifat tegas dan pemberani
meskipun dirinya perempuan.)
 Christoffer Nelwan (sebagai Baron ArunaTokoh Baron digambarkan dengan sosok yang
mempunyai hobi bermain RC, kreatif, cerdas, keras kepala.)
Penulis             :    Salman Aristo
Negara             :    Indonesia
Tahun Rilis      :    25 Agustus 2011

        Film ini berawal dengan menjelang kepindahan Baron dari Jakarta. Cerita berlanjut
ketika Baron telah pindah ke Balikpapan. Saat pertama kali masuk sekolah Baron bertemu
dengan Rusdi dan melihatnya dengan sinis dari awal sehingga kentara sekali bila Baron ada
hubungan dengan Rusdi. Hal ini membuat kelanjutan cerita dapat ditebak Baron sebagai
murid pindahan tidak mau membuka diri dengan sekitar dan mendapat ledekan dari teman
sekelas. kepindahan Baron bertepatan dengan kontingen penggalang SDnya yang akan
mengikuti perkemahan  bersama dengan anggota  lainnya meskipun Baron memiliki tujuan
terselubung untuk mengikuti pameran mobil RC. Di perkemahan, mereka bertemu dengan
Sindai yang bergabung dengan mereka saat mencari markas bintang. Ditengah perjalanan
terjadi perbedaan pendapat yang menyebabkan dua kubu yakni Baron,Aldi,Sindai yang ingin
kembali ke Balikpapan dan tidak menyelesaikan kemah  dan Rusdi dan Anton yang tetap
optimis akan melanjutkan kemah. Akhirnya mereka menuju ke jalannya sendiri.
Namun  naas, Rusdi dan Anton  tertangkap oleh penculik. Sedangkan Baron memutuskan
untuk kembali melanjutkan kemah, Aldi dan Baron pun mengikutinya. Klimaks terjadi saat
Baron,Aldi dan Sindai berusaha menyelamatkan Rusdi dan Anton. Akhirnya mereka
menyebut diri mereka dengan sebutan 5 Elang.

 
KELEBIHAN  :
        Pelajaran moral saat Baron berbaik hati menolong anak lain dengan mengambilkan
balon yang tersangkut di antenna diatas rumah yang bahkan merelakan salah satu perangkat
mobil RC nya.
Mengajarkan budaya Go-Green saat peran Rusdi mengatakan,”maaf,kertasnya kecil.
Penghematan buat pohon”
Cerita film ini singkat,tidak bertele-tele sehingga mudah dicerna oleh anak-anak. Karena
memang  film ini memang didedikasikan untuk keluarga.
Akting pemain yang bagus dan tampak natural
Pemeran utamanya yaitu CJR  memiliki banyak fans,yang tentu saja menjadi pemicu
popularitas film ini.

KEKURANGAN :
        Terlihat banyak siswa yang tidak memakai dasi sedangkan peran Rusdi menggunakan
dasi. Karena film ini dinikmati oleh semua kalangan,para pelajar yang melihat film ini dapat
mencontoh untuk tidak memakai dasi. Apalagi saat peran Aldi bertanya kepada Rusdi tentang
keikutsertaan SD Matahari dalam perkemahan ( menit 11 detik 42 ),dasi Aldi terlihat
tergantung di kantung dadanya,Hal ini tentu kurang sopan. Hal kurang sopan terjadi lagi pada
menit 13 detik 25 saat Rusdi memperkenalkan Anton ke kakak Pembina,terlihat Anton
sedang mengunyah didepan kakak Pembina  sambil berdiri pula.
        Saat peran Rusdi dan Baron sedang berjalan berdua ,terlihat ketidak stabilan kamera
yang menyebabkan kurang berkesinambungan  antara gerakan menit 14,36 dan 14,37 yang
memiliki latar pintu. Ketidakstabilan juga sering terjadi disepanjang film. Saat scene lomba
tarik tambang.sebagian besar anak pramuka telah melepas tas,namun sebagian lagi belum.
Hal ini menyebabkan kesan bahwa yang belum melepaskan tas itu terlambat atau baru
datang. Apalagi ditengah lomba terdapat beberapa anak dan kakak Pembina berlari untuk
melihat lomba setelah lomba selesai,mereka membubarkan diri tanpa komando. Hal ini
tentunya bukan sikap seorang kader pandu pramuka yang sebenarnya melainkan mungkin
sang penulis masih terngiang oleh sifat sebagian rakyat Indonesia itu seperti itu atau mungkin
sang penulis bukanlah anak pandu pramuka atau bahkan tidak mengamati tentang identitas
pramuka
     Saat Baron telah menemukan perkotaan ada sedikit hal yang menurut saya lucu.
Menjelang Baron memutuskan untuk kembali mengikuti perkemahan,setelah ditampakkan
buku jurnal Rusdi. Ditampakkan view kota yang luas. Saya curiga,keputusan Baron untuk
kembali mengikuti perkemahan bukan pada saat scene regu harimau yang menancapkan
bendera didalam lima bintang terlihat regu-tegu lain bertepuk tangan menyambut kedatangan
mereka. Kalau mereka sudah berkumpul disana sedang regu harimau baru saja datang kenapa
justru regu harimau yang menjadi pemenangnya ?
KESIMPULAN
       Menurut saya,film ini masih layak dikonsumsi keluarga. Saya mengapresiasi penulis
yang berani memasukan tema dalam Pramuka meskipun  sutradara tidak berhasil membuat
saya terpengaruh untuk semangat mengikuti Pramuka karena tidak ada penjelasan lebih lanjut
dari penampilan visualnya. Terlebih dari semua akting para pemain  dapat menutupi
kekurangan dari posisi pengambilan gambar yang kurang mengesankan padahal lokasinya
indah. Saya mengucapkan terima kasih atas film “ 5 ELANG” yang telah membangkitkan
film anak Indonesia

Anda mungkin juga menyukai