HIV
KELOMPOK 1
Dosen pengampu Dewi Dolifah, M.Kep
Gambaran
HIV
Pengertian HIV
Human Immunodeficiency virus (HIV) adalah jenis virus
yang tergolong familia retrovirus, sel-sel darah putih yang
diserang oleh HIV pada penderita yang terinfeksi adalah sel
limfosit T (CD4) yang berfungsi dalam sistem imun
(kekebalan) tubuh.
LANJUTAN
AFRIKA
ASIA DAN PASIFIK
KARIBIA
Lebih dari dua pertiga (69
persen) dari semua orang
yang hidup dengan HIV
23,5 juta, tinggal di Sub- Lebih dari 13.000 orang
Hampir 372.000 orang
Sahara-Afrika termasuk yang baru terinfeksi di
yang baru terinfeksi pada
91 persen HIV-positif di karibia pada tahun 2011.
tahun 2011.
dunia anak-anak.
Laporan Ditjen Pencegahan Penyakit dan
Penyehatan di Lingkungkan Kemenkes RI
Kebijakan operasional
KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan umum pengendalian
pengendalian HIV dan AIDS
NASIONAL HIV dan AIDS sektor kesehatan
serta kesehatan
Penularan dan penyebaran HIV
Pemerintah bertugas
sangat berhubungan dengan
memberikan pelayanan dan
perilakuberisiko, oleh karena itu
standarisasi secara nasional.
pengendalian harus memperhatikkan
faktor- faktor yang berpengaruh
terhadap perilaku.
Lanjutan Kebijakan Program Nasional
Sebagian besar kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok perilaku
risiko toinggi yang merupakan kelompok yang dimarginalkan, maka
program-program pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS
memerlukan pertimbangan keagamaan, adat istiadat, dan norma-
norma masyarakat yang berlaku di samping pertimbangan kesehatan.
Lanjutan kebijakan umum pengendalian HIV dan AIDS
Sektor kesehatan
1. Upaya pencagan yang efektif termsuk penggunaan kondpm 100% pada setiap
hubungan seks beresiko.
2. Upaya pengendalian HIV dan AIDS merupakan upaya-upaya terpadu dai penigkatan
perilaku hidup sehat, pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan berdasarkan
data dan fakta ilmiah serta dukungan terhadap ODHA.
3. Upaya pengendalian HIV dan AIDS diselenggarakan oleh masyarakat pemerintah, dan
LSM berdasarkan prinsip kemitraan.
4. Upaya pengendalian HIV dan AIDS diutamakan pada kelompok masyarakat berperilaku
risiko tinggi tetapi harus pula memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan.
Lanjutan Kebijakan Operasional Pengendalian HIV dan AIDS Serta
Kesehatan
a. Pemerintah pusat bertugas melakukan regulasi dan standarisasi secaranasional kegiatan program
AIDS dan pelayanan bagi ODHA.
b. Penyelenggaraan dan pelaksanaan program dilakukan sesuai azas desentralisasi dengan
Kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program.
c. Pengembangan layanan bagi ODHA dilakukan melalui pengkajian menyeluruh dari berbagai
aspek yang meliputi: situasi epidemi daerah, beban masalah dan kemampuan, komitmen, strategi
dan perencanaan, kesinambungan, fasilitas, Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembiayaan.
Sesuai dengan kewenangannya, pengembangan layanan ditentukan oleh Dinas Kesehatan.
d. Setiap pemeriksaan untuk mendiagnosa HIV dan AIDS harus didahului dengan penjelasan yang
benar dan mendapat persetujuan yang bersangkutan (informed consent). Konseling yang memadai
harus diberikan sebelum dan sesudah pemeriksaan dan hasil.
Tujuan Penanggulangan HIV
TUJUAN KHUSUS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
DEMAM
SAKIT
TENGGOROKAN RUAM MERAH
GEJALA HIV AIDS STADIUM 1 GEJALA HIV AIDS STADIUM 2
● Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi HIV.