Anda di halaman 1dari 23

PERMASALAHAN ETIK

Dosen Pengampu: Popon Haryeti, S.Kep., Ners., M.H.Kes.

Program Studi DIII Keperawatan


Kampus UPI di Sumedang
2021
Kelompok 1
 Agil Adhitia Gunawan (2006704)
 Aisyah Heryani (2006900)
 Cindy Aprilianty (2007470)
 Dini Zuliyanti (2007540)
 Megasari (2009747)
 Nendah Sari (2006784)
Apa yang akan kita
bahas?
Pengertian Masalah Etik
01 Keperawatan

Permasalahan Dasar Etika


02 Keperawatan

Masalah Etika dalam Praktik


03 Keperawatan

Masalah Etika yang Berkaitan


04 Langsung dengan Praktik
Keperawatan
Pengertian Masalah Etik Keperawatan

Masalah etik keperawatan adalah penyimpangan tentang akhlak


yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seorang perawat dalam
bertindak atau berinteraksi dengan orang lain, atau dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

Agil
Permasalahan Dasar Etika Keperawatan

Dalam praktik keperawatan, ada lima masalah dasar etika keperawatan yang
berhubungan dengan pertimbangan prinsip etika yang bertentangan. Berikut kelima
masalah dasar tersebut, disertai contohnya:
1. Kuantitas VS Kualitas Hidup
Contoh: Seorang ibu meminta perawat untuk melepas semua selang yang dipasang
pada anaknya yang berusia 15 tahun, yang telah koma 7 hari.
2. Kebebasan VS Penanganan dan Pencegahan Bahaya
Contoh: Seorang klien berusia lanjut yang menolak untuk menggunakan sabuk
pengaman sewaktu berjalan. Ia ingin berjalan dengan bebas.

Mega
Lanjutan
Berkata Jujur VS Berkata Bohong
Contoh: Seorang perawat yang menghadapi teman kerjanya
menggunakan narkotika.
Keinginan terhadap Pengetahuan yang Bertentangan dengan Falsafah,
Agama, Politik, Ekonomi dan Ideologi
Contoh: Seorang klien memilih penghapusan dosa dari pada berobat ke
dokter.
Terapi Ilmiah Konvensional VS Terapi tidak Ilmiah dan Coba-coba
Contoh: Masyarakat Indonesia yang terdiri dari atas beraneka ragam
dan suku budaya mempunyai berbagai praktik pengobatan yang
dipercaya beberapa kalangan, namun belum teruji secara ilmiah.

Mega
Masalah Etika dalam Praktik Keperawatan

Berbagai masalah etis yang dihadapi perawat dalam praktik keperawatan telah
menimbulkan konflik antara kebutuhan klien dengan harapan perawat dan falsafah
keperawatan. Masalah etika keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etika
kesehatan, dalam kaitan ini dikenal dengan istilah etika biomedis atau bioetis. Istilah
bioetis mengandung arti ilmu yang mempelajari masalah yang timbul akibat kemajuan
ilmu pengetahuan, terutama di bidang biologi dan kedokteran.
Untuk memecahkan berbagai masalah bioetis, telah dibentuk suatu organisasi
internasional. Para ahli telah mengidentifikasi masalah bioetis yang di hadapi oleh para
tenaga kesehatan, termasuk juga perawat. Masalah etis yang akan di bahas secara singkat
di sini adalah berkata jujur, AIDS, abortus: menghentikan pengobatan, cairan dan
makanan; euntanasia, transplantasi organ, inseminasi, dan artifisial.

Mega
Berkata Jujur
Dalam konteks berkata jujur (truth telling). Ada suatu istilah yang disebut desepsi (membuat orang
percaya terhadap suatu hal yang tidak benar, meniru, atau membohongi). Desepsi meliputi berkata
bohong, mengingkari, atau menolak, tidak memberikan informasi dan memberikan jawaban tidak sesuai
dengan pertanyaan.
Berkata bohong merupakan tindakan desepsi yag paling dramatis karena dalam tindakan ini,
seorang dituntut untuk membenarkan suatu yang diyakini salah. Salah satu contoh adalah perawat
memberikan obat plasebo dan tidak memberitahu klien tentang obat apa yang sebenarnya diberikan
tersebut.
Tindakan desepsi ini secara etika tidak dibenarkan. Para ahli etika menyatakan bahwa tindakan
desepsi membutuhkan keputusan yang jelas terhadap siapa yang diharapkan melalui tindakan tersebut.
Perawat harus berkata jujur, yaitu bahwa berkata jujur merupakan hal yang paling penting dalam
hubungan saling percaya perawat-klien, klien mempunyai hak untuk mengetahui, berkata jujur
merupakan kewajiban moral, menghilangkan cemas dan penderitaan, meningkatkan kerja bersama klien
maupun keluarga, dan memenuhi kebutuhan perawat.
Aisyah
AIDS

AIDS ( Acquide Immune Deficiency ) pada awalnya ditemukan pada masyarakat gay di Amerika Serikat pada
tahun 1980 atau 1981. AIDS juga pada mulanya ditemukan di Afrika. Saat ini hampir ditemukan di setiap negara,
terutama indoesia. Oleh karna itu pada awalnya di temukan pada masyarakat gay (homo seksual) maka
kemuadianmuncul anggapan yang tidak tepat bahwa AIDS merupakan gay disease. Menurut Forrester, pada
kenyataanya AIDS juga mengenai biseksual, heteroseksual, kaum pengguna obat dan prostitusi.
Perawat yang bertanggung jawab dalam merawat klien AIDS akan mengalami berbagai sterss pribadi,
termasuk takut tertular atau menularkan pada keluarga, dan ledakan emosi bila merawat klien AIDS fase terminal
yang berusia muda dengan gaya hidup yang bertentangan dengan gaya hidup perawat. Perawat sangat berperan
dalam perawatan klien, sepanjang infeksi HIV masih ada, perawat terlibat dalam pembuatan keputusan tentang
tindakan atau terapi yang dapat dihentikan dan tetap menghargai martabat manusia.

Aisyah
Fertilisasi In vitro, Inseminasi,
Artifisial dan Pengontrolan
Reproduksi Fertilisasi In Vitro, Inseminasi Artifisial merupakan 2 dari berbagai
metode baru yang digunakan untuk mengontrol reproduksi.
Menurut Olshanky, kedua metode ini memberikan harapan bagi
pasangan infertil untuk mendapatkan keturunan. Fertilisasi In Vitro
merupakan metode konsepsi yang dilakukan dengan cara membuat
by pass pada tuba falopi wanita. Tindakan ini dilakukan dengan
cara memberikan hiperstimulasi ovarium untuk mendapatkan
beberapa sel telur atau folikel yang siap dibuahi. Teknologi ini
memang merupakan masalah yang kompleks dan cukup jelas
melanggar nilai-nilai masyarakat dan wanita, tetapi cukup memberi
harapan kepada pasangan infertil.

Aisyah
Abortus

Abortus secara umum dapat diartikan penghentian kehamilan secara spontan atau
rekayasa.pihak yang pro menyatakan bahwa aborsi adalah mengakhiri atau
menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, sedangkan pihak yang anti aborsi
cenderung mengartikan aborsi sebagai membunuh manusia yang tidak bersalah.
Abortus biasa dilihat dari 2 sudut pandang yaitu moral dan hukum. Namun secara
umum, ada 3 pandangan yang dapat dipakai dalam memberi tanggapan terhadap
abortus yaitu pandangan konservatif, moderat, dan liberal.

Cindy
Euntanasia

Euntanasia merupakan masalah Bioetik yang juga enjadi perdebatan di Dunia barat. Euntanasia berasal
dari bahasa Yunani yaitu Eu berarti mudah, bahagia, atau baik. Sedangkan thanatos berarti meninggal
Dunia. Jadi bila dipadukan berarti meninggal dunia dengan baik atau bahagia. Pada eutanasia involuter
tindakan yang menyebabkan kematian dilakukan bukan atas dasar persetujuan dari klien dan sering kali
melanggar keinginan klien. Eutanasia aktif melibatkan suatu tindakan sengaja yang menyebabkan klien
meninggal. Eutanasia aktif merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dinyatakan dalam KUHP
pasal 338, 339, 345, dan 359. Eutanasia pasif dilakukan dengan menghentikan pengobatan atau
perawatan suportif yang mempertahankan hidup, (misalnya antibiotik, nutrisi, cairan, respirator, yang
tidak diperlukan lagi oleh klien). Eutanasia pasif sering disebut sebagai eutanasia negatif, dapat
dikerjakan sesuai dengan fatwa.

Cindy
Penghentian Pemberian Makanan, Cairan, dan
Pengobatan

Makanan dan cairan merupakan kebutuhan dasar manusia. Memenuhi kebutuhan makanan
dan minuman adalah tugas perawat. Selama perawatan sering kali perawat menghentikan
pemberian makanan dan minuman, terutama bila pemberian tersebut justru membahayakan
klien., masalah etika dapat muncul pada keadaan terjadi ketidak jelasaan antara
pemberimenghentikan makanan dan minuman serta ketidak pastian tentang hal yang lebih
menguntungkan klien. Ikatan perawat amerika(ANA, 1988) menyatakan bahwa tindakan
penghentian dan peemberian makan kepada klien oleh perawat secara hukum di perbolehkan
dengan pertimbangan tindakan ini menguntungkan klien.

Cindy
Transplantasi Organ

Pada saat ini dunia kedokteran di indonesia telah memasuki teknologi yang lebih tinggi.
Transplantasi organ yang dahulu hanya dilakukan hanya di lakukan ddi rumah sakit luar negeri
untuk saat ini telah dapat di lakukan di indonsia ( misalnya: transplantasi kornea, ginjal, dan
sumsum tulang).
Menurut helsinki tidak semua perawat terlibat dalam tindakan ini namum dalam beberapa hal
perawat cukup berperan seperti merawat dan meningkatkan kesehatan pemberi donor membantu
di kamar operasi dan merawat klien setelah transpalntasi. Pelaksanaan transplantasi organ di
indonesia di atur dalam peraturan pemerintah nomor 17 tahun 1971 tentang bedah mayit klinis
dan bedah mayat anatomis / transplantasi alat atau jaringan tubuh merupakan pemindahan
alat/jaringan tubuh yang masih mempunyai dayahidup sehat untuk menggantikan alat/jaringan
tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Tindakan transplantasi tidak menyalahi semua agama
dan kepercayaan kepada tuhan YME. Asalkan penentuaan saat mati dan penyelenggaraan
jenazah terjamin dan tidak terjadi penyalahgunaan ( Sciortino 1991).

Dini
Masalah Etika yang Berkaitan Langsung dengan Praktik Keperawatan

Penjelasan di atas telah menguraikan beberapa


masalah bioetik. Pada bagian ini dijelaskan
masalah etika keperawatan lebih khusus yang
dapat ditemui dalam praktik keperawatan sesuai
dengan yang diuraikan oleh Ellis, Harley (1990),
yang meliputi self-evaluation (evaluasi diri dan
kelompok, tanggung jawab terhadap peralatan dan
barang, merekomendasikan klien pada dokter,
menghadapi asuhan keperawatan yang buruk, serta
masalah peran merawat dan mengobati (Sciortino,
1991).
Dini
Evaluasi Diri

Evaluasi diri mempunyai hubungan erat dengan


pengembangan karier, aspek hukum, dan
pendidikan berkelanjutan. Evaluasi diri
merupakan tanggung jawab etika bagi semua
perawat. Dengan evaluasi diri, perawat dapat
mengetahui kelemahan, kekurangan, dan juga
kelebihannya sebagai perawat praktisi. Evaluasi
diri merupakan salah satu cara melindungi klien
dan pemberian perawatan yang buruk.

Dini
Evaluasi Kelompok
Tujuan evaluasi kelompok adalah untuk mempertahankan konsistensi
kualitas asuhan keperawatan yang tinggi, yang merupakan tanggung jawab
etis. Evaluasi kelompok dapat dilakukan secara formal maupun informal.
Evaluasi informal dilakukan dengan cara saling mengamati perilaku
sesama rekan, misalnya sewaktu melakukan perawatan luka (observasi
dilakukan secara objektif). Evaluasi kelompok secara formal merupakan
tanggung jawab etis perawat dan organisasi pelayanan profesional.

Nendah
Tanggung Jawab terhadap Peralatan
dan Barang

Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah “mengutil” yang


berarti mencuri barang-barang sepele atau kecil. Banyak
orang mengatakan bahwa mengambil barang kecil bukan
mencuri. Para tenaga kesehatan seringkali membawa
barang-barang jecil, seperti pembalut, kapas, larutan
intiseptik, dll. Sebagian dari mereka tidak tahu apakah
itu benar atau salah. Perawat harus dapat memberi
penjelasan pada orang lain bahwa mengutil secara etis
tidak dibenarkan karena setiap tenaga kesehatan
mempunyai tanggung jawab terhadap peralatan dan
barang ditempat kerja.

Nendah
Merekomendasikan
Klien pada Dokter

Klien dan orang lain sering menemui perawat dan


meminta petunjuk tentang dokter umum atau
dokter spesialis mana yang baik dan dapat
menangani penyakit yang diderita klien. Bila
mengetahui informasi ini, perawat dapat
memberikan informasi tentang beberapa alternatif,
misalnya bila seorang klien ingin memeriksa ke
dokter ahli kandungan dengan beberapa informasi
penting, antara lain tentang keahlian dan
pendekatan yang dipakai dokter kepada klien.

Nendah
Sesi Tanya Jawab dan
Penambahan
Kesimpulan
Masalah etik keperawatan adalah masalah yang sering dihadapi oleh
perawat saat berhadapan dengan klien dan terkadang menimbulkan konflik
dengan kebutuhan klien dengan harapan perawat. Beberapa contoh di atas
harus diselesaikan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan klien. Adapun
permasalahan yang biasa dihadapi perawat yaitu, kuantitas vs kualitas hidup,
kebebasan vs penanganan dan pencegahan bahaya, berkata jujur vs berkata
bohong, keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah
agama, politik, ekonomi, dan ideologi, serta therapi ilmiah konvensional vs
therapi tidak ilmiah dan coba-coba.

Agil
Daftar Pustaka
 Carol T, dkk. 1997. Fundamental Of Nursing Care, Third Edition. New York: Lippicot Philadelpia.
 Geoffry, Hunt. 1994. Ethical Issues in Nursing. New York: Press (Padstow) Ltd.
 Nurarifandi. (2017, November 06). Masalah Etika Dalam Praktik Keperawatan. Diakses pada 12 April
2021, https://www.scribd.com/document/363615553/Masalah-Etika-Dalam-Praktik-Keperawatan.
 Priharjo, R. 1995. Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarta: Kanisius.

Agil
Sekian dan Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai