Praktik Keperawatan
OLEH :
Ns. M. Nurman, S.Kep, M.Kep
• Berbagai permasalahan etis yg di
hadapi perawat dapat menimbulkan
konflik antara kebutuhan pasien
dengan harapan perawat dan
falsafah keperawatan.
• Masalah etika keperawatan pada
dasarnya merupakan masalah etika
kesehatan, dalam kaitan ini dikenal
istilah masalah etika biomedis atau
bioetis.
• Permasalahan bioetis yang akan di
bahas adalah :
1. Berkata bohong
2. AIDS
3. Menghentikan pengobatan,
cairan & makanan
4. Eutanasia
5. Transpalantasi organ
6. Abortus
7. Menghentikan pemberian
makanan,minuman dan
pengobatan.
8. Inseminasi Atrifisial
Berkata Jujur (Truth Telling)
19
Pandangan umum terhadap “Abortus”
Pandangan Konservatif
Abortus secara moral jelas salah,
dan dalam situasi apapun abortus
tidak boleh dilakukan, termasuk
dengan alasan penyelamatan.
ex : bila kehamilan dilanjutkan maka
menyebabkan ibu meninggal dunia.
20
Pandangan Moderat
Abortus hanya merupakan suatu
prima facia kesalahan moral &
hambatan penentangan abortus
dapat diabaikan dengan suatu
pertimbangan moral yang kuat.
ex : abortus dapat dilakukan selama
tahap tahap pre-sentience (sebelum
fetus mempunyai kemampuan
merasakan), hasil perkosaan &
kegagalan kontrasepsi.
21
Pandangan Liberal
Abortus secara moral diperbolehkan atas dasar
permintaan.
Pandangan ini menganggap bahwa fetus
bukan manusia.
Fetus hanyalah sekelompok sel-sel yang
menempel di dinding rahim wanita.
Secara genetiK fetus dapat dianggap sebagai
bakal manusia, tetapi secara moral fetus bukan
manusia.
22
Apapun alasan yang
dikemukakan, abortus sering
menimbulkan konflik nilai bagi
perawat, bia ia harus terlibat
dalam tindakan abortus.
Di nagara maju dikenal suatu
tatanan hukum “Conscience
Clauses” yang memperbolehkan
dokter, perawat atau RS untuk
menolak membantu pelaksanaan
abortus. 23
“Barang siapa melakukan sesuatu
dengan sengaja yang menyebabkan
keguguran atau matinya kandungan
dapat dikenai penjara”, pasal 346 sd.
349 KUHP.
Masalah abortus memang komplek,
namun perawat profesional tidak
diperkenankan memaksakan nilai-nilai
yang ia yakini kepada pasien yang
memiliki nilai berbeda termasuk
pandangan tetrhadap abortus.
24
Eutanasia
25
E. Volunter : pasien secara suka rela
dan bebas memilih untuk meninggal
dunia.
26
E. Aktif : melibatkan suatu tindakan
disengaja yang menyebabkan pasien
meninggal. Ex: injeksi obat dosis letal.
Hal ini melanggar KUHP.
27
Beberapa pertanyaan moral dari masyarakat :
1. Apakah eutanasia secara moral
diperbolehkan ?
2. Jenis eutanasia mana yang diperbolehkan ?
3. Pada kondisi bagaimana ?
4. Metode bagaimana yang tepat ?
28
Penghentian Pemberian Makanan, Cairan &
Pengobatan
Makanan & cairan merupakan kebutuhan dasar
manusia
Memberikan makanan & minuman adalah tugas
perawat
Selama perawatan seringkali perawat menghentikan
pemberian makanan & minuman
Terutama bila pemberian tersebut justru
membahayakan pasien
Misal pada pasien pre & post operasi
Company Logo
Perawat Amerika (ANA,1988)
Company Logo
• Sejauh ini hanya 3 organ dapat
dipindahkan dari donor hidup :
- kulit
- ginjal
- sumsum tulang
Artinya : stl transplantasi donor tetap
hidup atau fungsi organ yang dipindahkan
tidak hilang dari tubuh donor)
Tidak semua perawat terlibat dalam
tindakan transplantasi
Perawat berperan seperti merawat dan
meningkatkan kesehatan pemberi donor
Membantu dikamar operasi
Merawat pasien setelah transplantasi
Company Logo
Pelaksanaan transplantasi organ di
Indonesia diatur dalam PP No. 18 Tahun
1981 tentang bedah mayat klinis dan
bedah mayat anatomis/transplantasi alat
dan atau jaringan tubuh, merupakan
pemindahan alat/jaringan tubuh yang
masih mempunyai daya hidup sehat untuk
menggantikan alat/jaringan tubuh yang
tidak berfungsi dengan baik.
Company Logo
PP No.23 tahun 1992
….harus memperhatikan kesehatan donor
yang bersangkutan dan ada persetujuan
donor dan ahli waris atau keluarganya
Tindakan transplantasi tidak menyalahi
semua agama asalkan penentuan saat
mati dan penyelenggaraan jenazah
terjamin dan tidak terjadi
penyalahgunaan.
Company Logo
Fertilisasi Invitro, Inseminasi
Artifisial & Pengontrolan
Reproduksi
Fertilisasi Invitro & Inseminasi
Artifisial merupakan dua dari berbagi
metode baru yang digunakan untuk
mengontrol reproduksi.
Kedua metode ini memberikan
harapan bagi orang-orang mandul
untuk dapat mempunyai anak.
Fertilisasi Invitro; merupakan
metode konsepsi yang dilakukan
dengan cara membuat by pass
pada tuba fallopi wanita.
Inseminasi Artifisial; merupakan
proseduruntuk menimbulkan
kehamilan dengan cara
mengumpulkan sperma dari
seorang priayang kemudian di
masukkan kedalam vagina, servik
atau uterus wanita saat terjadi
ovulasi.
Berbagai masalah etika muncul berkaitan
dengan teknologi tersebut.
Masalah ini tidak saja dimiliki olehpara
pasangan mandul, tim kesehatan yang
menangani, tetapi juga oleh masyarakat.
Berbagai pertanyaan diajukan mengenai;
Apa sebenarnya hakikat/kemurnian hidup ?
Kapan awal hidup manusia ? Hakikat
keluarga ?
Apakah pendonor sel telur atau
sperma bisa dikatakan sebagai
bagian keluarga ? Bagaimana bila
teknologi dilakukan pada
pasangan lesbian atau
homoseksual ?
Pendapat yang diajukan oleh para ahli
cukup bervariasi.
Pihak yang mendukung; menyatakan
bahwa teknologi tersebut pada dasarnya
bertujuanuntuk memberi harapan atau
membantu pasangan mandul
mempunyai keturunan.
Pihak yang menolak; menyatakan
bahwa tindakan tidak dibenarkan
terutama bila telur atau sperma berasal
dari donor.
Beberapa pergerakan wanita menyatakan
bahwa tindakan fertilisasi invitro maupun
inseminasi artifisial memperlakukan
wanita secara tidak wajar dan hanya
wanita kalangan atas yang mendapatkan
teknologi tersebut karena biaya yang
cukup tinggi.
Dalam praktik ini sering pula hak-hak
para wanita untuk “memilih” dilanggar.
Thank you very much