Anda di halaman 1dari 13

KAIDAH DASAR BIOETIKA DALAM BIDANG KEDOKTERAN

Wan Aishah Fariha binti Wan Nazri

( 102016269 )

Kelompok E3

e-mail : wanaishah_11@yahoo.com

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna No. 6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat

ABSTRAK

Bioetika adalah studi dari masalah yang timbul hasil perkembangan ilmu biologi dan

kedokteran di serata dunia. Bioetika diwujudkan bagi membahas tentang empat prinsip

kaidah dasar bioetika yang terdiri daripada beneficence, non-maleficence, justice dan

autonomy supaya kualitas kerja profesi seorang dokter bisa bertambah baik.

Kata kunci : Bioetika, beneficence, non-maleficence, justice dan autonomy.

ABSTRACT

Bioethics is the study from the problems that arise from the development of biology

knowledge and problems arise from medical department worldwide. It is established to

discuss its four principles which are beneficence, non-maleficence, justice and autonomy so

that the quality of a doctor can be increased.

Keywords : Bioethics, beneficence, non-maleficence, justice and autonomy.

1
PENGENALAN

Bioetika adalah studi tentang masalah-masalah yang timbul dari perkembangan dalam bidang

biologi dan ilmu kedokteran. Masalah ini dilihat pada skala mikro maupun makro serta

termasuk dampaknya kepada masyarakat. Bioetika juga merupakan satu cabang etika yang

berhubung kait dengan praktek kedokteran atau penelitian dibidang biomedis. Selain itu,

bioetika mencakup studi tentang apa yang benar dan tidak benar dalam penemuan baru serta

teknik dalam biologi. Ia juga menjadi asas yang menentukan karakter manusia itu ideal di

samping mementingkan disiplin yang tinggi dalam mengimplikasikan etika tersebut.

Hukum dan etika kedokteran senantiasa ditanyakan kepada dokter yang merawat pasien

setiap hari. Soalan yang terlibat termasuk apakah tindakan dan praktek mereka diizinkan oleh

hukum. Kata etika itu sendiri membawa arti studi tentang baik dan buruk atau benar dan salah

sesuatu tindakan individu atau organisasi menurut sudt moralitas. Didalamnya terkandung

perbincangan dan argumen eksplisit bagi membenarkan suatu tindakan serta dasar yang boleh

membentuk karakter manusia ideal atau kode etik profesi. Lalu, etika menjadi alas an untuk

memilih nilai yang benar di antara norma.

Sebagai seorang dokter, banyak etika yang harus dipatuhi sewaktu berinteraksi dengan

pasien. Misalnya, menjaga perasaan dan kepentingan pasien. Ini didasarka kepada empat

Kaidah Dasar Bioetika (KDB) yang terdiri dari beficence, non-maleficence, justice dan

autonomy. Prinsip moral ini harus diikuti oleh setiap dokter ketika sedang nerawat pasien.

Tindakan medis yang dipilih adalah suatu perbuatan fisik yang dibuat sesudah ita berpikir

serta didalami secara ilmiah bagi mencapai suatu tujuan serta keputusan itu tidak bisa

dilakukan secara spontan. Jadi, sudah jelas bahwa seorang doktermemiliki tanggungjawab

yang besar terhadap pasiennya karena setiap pasien berhak diberikan layanan yang sempurna

dan terbaik saat melibatkan kesehatan diri mereka.

2
SKENARIO

Dokter A sedang bertugas di unit rawat jalan, menerima seorang pasien laki-laki setengah

baya, tampak kurus, pucat, berjalan tertatih-tatih dan terus batuk di hadapannya. Pasien itu

ditemani oleh anak perempuannya. Dokter A enggan melakukan anamnesis dan langsung

memeriksa si pasien sekedarnya. Ketika si anak bertanya tentang penyakit ayahnya, dokter A

memberikan resep dan surat untuk pemeriksaan laboratorium. Si anak bertanya tentang

penyakit ayahnya tetapi dokter A tetap enggan untuk menjelaskannya.

ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUI

Anamnesis - Riwayat orang sakit atau penyakitnya pada masa lampau

- Riwayat orang sakit, data penderita tentang penyakit

- Sejarah kasus pasien medis atau psikiatris, terutama denngan

menggunakan ingatan pasien.

Kesimpulannya, anamnesis bisa diterjemahkan sebagai sejarah medis pasien yang pernah

berlaku sepanjang riwayat hidupnya.

RUMUSAN MASALAH

Dokter A enggan melakukan anamnesis maupun menjelaskan tentang penyakit pasien lalu

hanya memberikan resep dan surat untuk pemeriksaan laboratorium.

3
MINDMAP

Gambar 1 : Mindmap analisis masalah tentang rumusan masalah

HIPOTESIS

Dokter A telah melanggar Kaidah Dasar Bioetik beneficence dan autonomy

SASARAN BELAJAR

 Mengetahui definisi Bioetik

 Mengetahui Kaidah Dasar Bioetik

 Mengetahui contoh penerapan Kaidah Dasar Bioetik

 Mengetahui contoh pelanggaran Kaidah dasar Bioetik

4
PEMBAHASAN

1.1 – Definisi Etika Kedokteran

Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi kedokteran dalam

hubungannya dengan klien atau pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya serta

merupakan bagian dari keseluruhan proses pengambilan keputusan dan tindakan medis

ditinjau dari segi norma-norma atau nilai-nilai moral.

1.2 - Definisi Bioetik

Menurut F. Abel bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah ang timbuloleh

perkembangan pesat di pelbagai cabang ilmu terutama di bidang biologi dan ilmu kedokteran

maupun pada skla mikro atau makro. Ini juga termasuk dampaknya terhadap masyarakat dan

sisem nilainya pada masa kini juga masa yang akan datang.

Kata bioetik berasal dari Tamadun Yunani, bios membawa arti hidup dan ethos membawa

arti moral lalu bioetik membawa maksud etika hidup. Dicipta oleh Fritz Jahr, nilai ini telah

diperbahas dan didiskusi dalam pelbagai bidang ilmu. Bahkan, bioetika Fritz jahr ini kalau

dihidupkan kembali, pasti akan diterima oleh ruang publik. Komunitas agama banyak yang

memilik sejarah mereka sendiri dari penyelidikan isu bioetika dan juga telah megembangkan

aturan dan pedoman tentang bagaiman untuk menangani masalah ini dari dalam sudut

pandang agama masing-masing.

5
1.3 - Kaidah Dasar Bioetik (KDB)

Menurut Beauchamp and Childress, untuk mencapai suatu keputusan etik 4 kaidah dasar

moral dan beberapa aturan dibawahnya diperlukan. Empat kaidah dasar moral tersebut adalah

termasuk ;

1. Beneficence

2. Non - maleficence

3. Autonomy

4. Justice

1.3.1 - Beneficence

Prinsip beneficence adalah merupakan prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang

ditujukan untuk kebaikan pasien. Beneficence tidak hanya dikenali sebagai perbuatan untuk

kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang manfaatnya lebih besar daripada mudharatnya.

Prinsip ini dilakukan saat situasi pasien merupakan situasi yang wajar dan berlaku pada

banyak pasien lainnya, sehingga dokter bakal melakukan yang terbaik demi kepentingan

pasien. Kalkulasi akan dilakukan dokter dimana kebaikan yang bakal dialami pasiennya akan

lebih banyak dibandingkan dengan kerugiannya. Prinsip-prinsip yang terkandung pada kaidah

ini adalah ;

• Mengutamakan Alturisme

• Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia

• Mengusahakan agar manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya

6
• Paternalism bertanggung jawab atau berkasih sayang

• Tidak ada pembatasan “goal based”

• Memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan atau prefensi pasien

• Menimalisasi akibat buruk

• Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan

• Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang

orang lain inginkan.

1.3.2 - Non - Maleficence

Prinsip non-maleficence adalah prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk

keadaan pasien. Prinsip ini dikenali sebagai “primum non nocere” atau “above all do no

harm”. Prima facienya adalah ketika pasien berubah menjadi atau dalam keadaan gawat

darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik dalam rangka penyelamatan nyawanya.

Begitu juga ketika menghadapi pasien yang rentan, mudah dimarjinalisasikan dan berasal dari

kelompok anak-anak atau orang uzur ataupun dalam konteks isu jender, perempuan. Dalam

prinsip ini, seorang dokter tidak boleh berbuat jahat atau membuat menderita pasien. Antara

prinsip yang terdapat dalam kaidah ini adalah :

• Menolong pasien emergensi

• Mengobati pasien yang luka

• Tidak membunuh pasien

• Tidak memandang pasien sebagai objek

7
• Mengobati secara proporsional

• Mencegah pasien dari bahaya

• Menghindari misrepresentasi dari pasien

• Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian

• Memberikan semangat hidup

• Melindungi pasien dari serangan

• Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan atau kerumah-sakitan

yang merugikan pihak pasien atau keluarganya

1.3.3 - Autonomy

Prinsip autonomy adalah prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien terutama hak

autonomy pasien (the rights to self-determination). Prinsip moral inilah yang kemudian

melahirkan doktrin informed consent ; tindakan medis terhadap pasien harus mendapat

persetujuan (otorisasi) dari pasien tersebut, setelah pasien diberi informasi dam

memahaminya tanpa ada paksaan dari mana-mana pihak. Kaidah Autonomi mempunyai

prinsip – prinsip sebagai berikut:

• Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien

• Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi efektif)

• Berterus terang

• Menghargai privasi

8
• Menjaga rahasia pasien

• Menghargai rasionalitas pasien

• Melaksanakan Informed Consent

• Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri

• Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk

keluarga pasien sendiri

• Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi

• Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien

• Mejaga hubungan

1.3.4 - Justice

Prinsip justice adalah prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap

maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice). Prima facienya pada

konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri. Prinsip ini memberikan

perlakuan sama kepada pasien untuk kebahagiaan pasien dan umat manusia dengan tujuan

untuk menjamin nilai tak terhingga dari setiap makhluk yang berakal budi. Kaidah yang

terdapat pada justice ini adalah :

• Memperlakukan segala sesuatu secara universal

• Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

• Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama

9
• Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability,

quality)

• Menghargai hak hukum pasien

• Menghargai hak orang lain

• Menjaga kelompok rentan (yang paling merugikan)

• Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dan sebagainya

• Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya

• Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten

• Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat

Prinsip yang tidak diamalkan oleh dokter A dalam kasus ini adalah beneficence dan

autonomy. Ini karena, dokter A tidak memenuhi beberspa kaidah yang terdapat dalam prinsip

tersebut.

1. Kaidah yang tidak diamalkan dalam prinsip beneficence adalah ;

 Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.

- Pasien tidak dilayani sewajarnya kerana dokter A enggan melakukan

anamnesis selain pasien digunakan sebagai obyek semata-mata karena

langsung diberi resep dan surat untuk melakukan pemeriksaan

laboratorium tanpa dijelaskan penyakitnya terlebih dahulu.

10
 Maksimilasi pemuasan kebahagiaan atau preferensi pasien

- Pasien tidak diberitahu tentang penyakitnya dan tidak dijelaskan apapun.

 Minimalisasi akibat buruk

- Karena dokter A tidak melakukan anamnesis, jadi dokter A tidak

meminimalisasi akibat buruk buat pasien.

 Menghargai hak-hak pasien secara menyeluruh

- Dokter A tidak menjelaskan tentang penyakit pasien kepada pasien.

2. Kaidah yang tidak diamalkan dalam prinsip autonomy adalah ;

 Berterus terang

- Dokter A tidak berterus terang kepada pasien tentang penyakitnya dan

terus mendiamkan diri saat ditanya anak pasien tersebut.

 Menghargai hak menentukan nasib sendiri

- Dokter A tidak meminta persetujuan pasien untuk melakukan

pemerikasaan laboratorium bahkan terus memberi resep dan surat supaya

dilakukan pemeriksaan laboratorium.

11
 Melaksanakan informed consent

- Dokter A tidak memberi informasi dan kepahaman tentang penyakit pasien

dan tidak meminta persetujuan pasien untuk melakukan pemeriksaan

laboratorium.

 Menjaga hubungan

- Dokter A tidak mempedulikan soalan oleh anak pasien dan tidak

memberikan respon yang dikehendaki oleh anak pasien selaku pembawa

pasien ke rumah sakit.

KESIMPULAN

Hipotesis diterima.

Sebagai seorang dokter, prinsip kaidah dasar bioetika haruslah diamalkan sewaktu merawat

pasien tanpa ada batasan situasi. Dokter juga harus melakukan tindakan yang didasarkan pada

kaidah dasar bioetika karena prinsip inilah yang menjadi panduan dalam ilmu dunia

kedokteran. Selain itu, seorang dokter wajib memberikan layanan kesehatan yang terbaik

buat pasien demi kesembuhan pasien.

Melalui pembahasan skenario ini, dapat dirumuskan bahwa dokter A tidak menerapkan

kaidah dasar bioetika prinsip Beneficence dan Autonomy. Sementara, seorang dokter itu

hendaklah berpegang teguh dengan kaidah dasar bioetika ini sewaktu proses pengobatan

pasien sehingga terlerai ikatan dokter-pasien itu. Harapannya supaya setiap dokter akan

sentiasa mengamalkan prinsip bioetik dalam setiap kasus yang dihadapinya karena pasien

adalah suatu tanggungjawab yang kekal.

12
DAFTAR PUSTAKA

 Dr. Budiman Hartono, M.Pd.Ked, Modul 1 Blok 1, Who Am I? Bioetika, Humaniora dan

Profesionalisme dalam Profesi Dokter, Jakarta 2016/2017.

 Ian Langtree, Bioethics : Basic Definition and Principles, 2015.

 Amir Muzar, Hans-Martin Sass (Eds.), Fritz Jahr and the Foundation of Global

Bioethics, halaman 191.

 Nancy S. Jecker(PhD), Albert R.Jonsen(PhD), Robert A.Pearlman(MD, MPH),

Bioethics : An Introduction to the History , Methods and Principles, 2007.

 Budi S, Zulhasmar S, D.S. Tjetjep. Bioetik dan Hukum Kedokteran : Pengantar bagi

Mahasiswa Kedokteran dan Hukum, Jakarta, 2005.halaman 30.

 Ismantoro Dwi Yuwono,S.H, Memahami Berbagai Etika Profesi & Pekerjaan

13

Anda mungkin juga menyukai