( 102016269 )
Kelompok E3
e-mail : wanaishah_11@yahoo.com
ABSTRAK
Bioetika adalah studi dari masalah yang timbul hasil perkembangan ilmu biologi dan
kedokteran di serata dunia. Bioetika diwujudkan bagi membahas tentang empat prinsip
kaidah dasar bioetika yang terdiri daripada beneficence, non-maleficence, justice dan
autonomy supaya kualitas kerja profesi seorang dokter bisa bertambah baik.
ABSTRACT
Bioethics is the study from the problems that arise from the development of biology
discuss its four principles which are beneficence, non-maleficence, justice and autonomy so
1
PENGENALAN
Bioetika adalah studi tentang masalah-masalah yang timbul dari perkembangan dalam bidang
biologi dan ilmu kedokteran. Masalah ini dilihat pada skala mikro maupun makro serta
termasuk dampaknya kepada masyarakat. Bioetika juga merupakan satu cabang etika yang
berhubung kait dengan praktek kedokteran atau penelitian dibidang biomedis. Selain itu,
bioetika mencakup studi tentang apa yang benar dan tidak benar dalam penemuan baru serta
teknik dalam biologi. Ia juga menjadi asas yang menentukan karakter manusia itu ideal di
Hukum dan etika kedokteran senantiasa ditanyakan kepada dokter yang merawat pasien
setiap hari. Soalan yang terlibat termasuk apakah tindakan dan praktek mereka diizinkan oleh
hukum. Kata etika itu sendiri membawa arti studi tentang baik dan buruk atau benar dan salah
sesuatu tindakan individu atau organisasi menurut sudt moralitas. Didalamnya terkandung
perbincangan dan argumen eksplisit bagi membenarkan suatu tindakan serta dasar yang boleh
membentuk karakter manusia ideal atau kode etik profesi. Lalu, etika menjadi alas an untuk
Sebagai seorang dokter, banyak etika yang harus dipatuhi sewaktu berinteraksi dengan
pasien. Misalnya, menjaga perasaan dan kepentingan pasien. Ini didasarka kepada empat
Kaidah Dasar Bioetika (KDB) yang terdiri dari beficence, non-maleficence, justice dan
autonomy. Prinsip moral ini harus diikuti oleh setiap dokter ketika sedang nerawat pasien.
Tindakan medis yang dipilih adalah suatu perbuatan fisik yang dibuat sesudah ita berpikir
serta didalami secara ilmiah bagi mencapai suatu tujuan serta keputusan itu tidak bisa
dilakukan secara spontan. Jadi, sudah jelas bahwa seorang doktermemiliki tanggungjawab
yang besar terhadap pasiennya karena setiap pasien berhak diberikan layanan yang sempurna
2
SKENARIO
Dokter A sedang bertugas di unit rawat jalan, menerima seorang pasien laki-laki setengah
baya, tampak kurus, pucat, berjalan tertatih-tatih dan terus batuk di hadapannya. Pasien itu
ditemani oleh anak perempuannya. Dokter A enggan melakukan anamnesis dan langsung
memeriksa si pasien sekedarnya. Ketika si anak bertanya tentang penyakit ayahnya, dokter A
memberikan resep dan surat untuk pemeriksaan laboratorium. Si anak bertanya tentang
Kesimpulannya, anamnesis bisa diterjemahkan sebagai sejarah medis pasien yang pernah
RUMUSAN MASALAH
Dokter A enggan melakukan anamnesis maupun menjelaskan tentang penyakit pasien lalu
3
MINDMAP
HIPOTESIS
SASARAN BELAJAR
4
PEMBAHASAN
hubungannya dengan klien atau pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya serta
merupakan bagian dari keseluruhan proses pengambilan keputusan dan tindakan medis
Menurut F. Abel bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah ang timbuloleh
perkembangan pesat di pelbagai cabang ilmu terutama di bidang biologi dan ilmu kedokteran
maupun pada skla mikro atau makro. Ini juga termasuk dampaknya terhadap masyarakat dan
sisem nilainya pada masa kini juga masa yang akan datang.
Kata bioetik berasal dari Tamadun Yunani, bios membawa arti hidup dan ethos membawa
arti moral lalu bioetik membawa maksud etika hidup. Dicipta oleh Fritz Jahr, nilai ini telah
diperbahas dan didiskusi dalam pelbagai bidang ilmu. Bahkan, bioetika Fritz jahr ini kalau
dihidupkan kembali, pasti akan diterima oleh ruang publik. Komunitas agama banyak yang
memilik sejarah mereka sendiri dari penyelidikan isu bioetika dan juga telah megembangkan
aturan dan pedoman tentang bagaiman untuk menangani masalah ini dari dalam sudut
5
1.3 - Kaidah Dasar Bioetik (KDB)
Menurut Beauchamp and Childress, untuk mencapai suatu keputusan etik 4 kaidah dasar
moral dan beberapa aturan dibawahnya diperlukan. Empat kaidah dasar moral tersebut adalah
termasuk ;
1. Beneficence
2. Non - maleficence
3. Autonomy
4. Justice
1.3.1 - Beneficence
Prinsip beneficence adalah merupakan prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang
ditujukan untuk kebaikan pasien. Beneficence tidak hanya dikenali sebagai perbuatan untuk
kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang manfaatnya lebih besar daripada mudharatnya.
Prinsip ini dilakukan saat situasi pasien merupakan situasi yang wajar dan berlaku pada
banyak pasien lainnya, sehingga dokter bakal melakukan yang terbaik demi kepentingan
pasien. Kalkulasi akan dilakukan dokter dimana kebaikan yang bakal dialami pasiennya akan
lebih banyak dibandingkan dengan kerugiannya. Prinsip-prinsip yang terkandung pada kaidah
ini adalah ;
• Mengutamakan Alturisme
6
• Paternalism bertanggung jawab atau berkasih sayang
• Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang
Prinsip non-maleficence adalah prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk
keadaan pasien. Prinsip ini dikenali sebagai “primum non nocere” atau “above all do no
harm”. Prima facienya adalah ketika pasien berubah menjadi atau dalam keadaan gawat
darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik dalam rangka penyelamatan nyawanya.
Begitu juga ketika menghadapi pasien yang rentan, mudah dimarjinalisasikan dan berasal dari
kelompok anak-anak atau orang uzur ataupun dalam konteks isu jender, perempuan. Dalam
prinsip ini, seorang dokter tidak boleh berbuat jahat atau membuat menderita pasien. Antara
7
• Mengobati secara proporsional
• Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan atau kerumah-sakitan
1.3.3 - Autonomy
Prinsip autonomy adalah prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien terutama hak
autonomy pasien (the rights to self-determination). Prinsip moral inilah yang kemudian
melahirkan doktrin informed consent ; tindakan medis terhadap pasien harus mendapat
persetujuan (otorisasi) dari pasien tersebut, setelah pasien diberi informasi dam
memahaminya tanpa ada paksaan dari mana-mana pihak. Kaidah Autonomi mempunyai
• Berterus terang
• Menghargai privasi
8
• Menjaga rahasia pasien
• Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
• Mejaga hubungan
1.3.4 - Justice
Prinsip justice adalah prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap
maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice). Prima facienya pada
konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri. Prinsip ini memberikan
perlakuan sama kepada pasien untuk kebahagiaan pasien dan umat manusia dengan tujuan
untuk menjamin nilai tak terhingga dari setiap makhluk yang berakal budi. Kaidah yang
• Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
9
• Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, availability,
quality)
• Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dan sebagainya
• Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
• Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan sah atau tepat
Prinsip yang tidak diamalkan oleh dokter A dalam kasus ini adalah beneficence dan
autonomy. Ini karena, dokter A tidak memenuhi beberspa kaidah yang terdapat dalam prinsip
tersebut.
10
Maksimilasi pemuasan kebahagiaan atau preferensi pasien
Berterus terang
11
Melaksanakan informed consent
laboratorium.
Menjaga hubungan
KESIMPULAN
Hipotesis diterima.
Sebagai seorang dokter, prinsip kaidah dasar bioetika haruslah diamalkan sewaktu merawat
pasien tanpa ada batasan situasi. Dokter juga harus melakukan tindakan yang didasarkan pada
kaidah dasar bioetika karena prinsip inilah yang menjadi panduan dalam ilmu dunia
kedokteran. Selain itu, seorang dokter wajib memberikan layanan kesehatan yang terbaik
Melalui pembahasan skenario ini, dapat dirumuskan bahwa dokter A tidak menerapkan
kaidah dasar bioetika prinsip Beneficence dan Autonomy. Sementara, seorang dokter itu
hendaklah berpegang teguh dengan kaidah dasar bioetika ini sewaktu proses pengobatan
pasien sehingga terlerai ikatan dokter-pasien itu. Harapannya supaya setiap dokter akan
sentiasa mengamalkan prinsip bioetik dalam setiap kasus yang dihadapinya karena pasien
12
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Budiman Hartono, M.Pd.Ked, Modul 1 Blok 1, Who Am I? Bioetika, Humaniora dan
Amir Muzar, Hans-Martin Sass (Eds.), Fritz Jahr and the Foundation of Global
Budi S, Zulhasmar S, D.S. Tjetjep. Bioetik dan Hukum Kedokteran : Pengantar bagi
13