Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti
norma-norma atau nilai-nilai moral
studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan biologi dan kedokteran,
tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang,
tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.
Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik.
Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia,
transplantasi organ, teknologi reproduksi buatan, dan rekayasa genetik,
membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup
kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional,
lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya.
Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada
manusia dan hewan percobaan.
Tujuan Bioetika
1. Lingkungan
a. Kemajuan Bioteknologi berbasis Biologi Molekuler dan Teknologi Rekayasa
Genetika (Transgenic Experiment, Cloning, Stem Cell Experiment dan lain-
lain) menyentuh martabat dan harkat hidup organisme.
b. Perkembangan di bidang bioteknologi kedokteran/farmasi terjadi pada tahun
1978 pada saat industri Genentech di AS berhasil menyisipkan gen sintetik
menjadi sintesis hormon insulin manusia ke dalam bakteri Escherissia coli,
dan sebagaimana diharapkan, bakteri E. coli tersebut akhirnya memproduksi
hormon insulin manusia dalam jumlah yang banyak.
2. Sosial
a. bayi tabung/ Fertilisasi-in-vitro pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam
tabung petri yang dilakukan oleh petugas medis dari pasutri yang syah.
b. Mulai timbul permasalahan Terkhusus bagi kasus bayi tabung yang berasal dari
sperma pendonor, dalam artian bukan dari sperma suami sendiri.
c. Penyewaan Rahim
3. Psikologi
Contoh Terapi stem cell untuk anak autis
Jika stem cell yang didapatkan melalui terapi kloning maka akan ada proses
mematikan oosit.
Jika sel yang ditransfer membawa gen yang memiliki kelainan genetis, hal ini
akan sama dengan mentranfer kelainan genetis baru.
Jika pengambilan stem cell dewasa dari tubuhnya sendiri, harus melihat kode etik
penelitian manusia dan hukum perlindungan anak.
4 kaidah dasar moral yang sering juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau
bioetika antara lain:
a. Beneficence
b. Non-malficence
c. Justice
d. Autonomy
1. Beneficence Berbuat baik
Ciri-ciri prinsip ini,
Mengutamakan Alturisme
Memandang pasien atau keluarga bukan tindakan yang menguntungkan tenaga
kesehatan
Mengusahakan manfaatnya lebih banyak dari suatu keburukannya
Menjamin kehidupan
Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan
Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang
lain inginkan
Memberi suatu resep berkhasiat namun murah
2. Non-maleficence
Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter /perawat tidak
melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan
/perawatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri.
Ciri –Cirinya
Menolong pasien emergensi
Mengobati / merawat pasien yang luka
Tidak memandang pasien sebagai objek
Melindungi pasien dari tindakan
Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter/perawat
Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
Menghindari misrepresentasi
Memberikan semangat hidup
3. Justice
Memberlakukan segala sesuatu secara universal
Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status social,
dan sebagainya
Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien
Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
4. Autonomy
* Dokter/perawat menghormati martabat manusia
• pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.
• Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan
membiarkan pasien demi dirinya sendiri.
• Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
* Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
* Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
* Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk
keluarga pasien sendiri
Pendekatan Bioetik
Etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari 3 pendekatan, yaitu :
a. Pendekatan Teleologik
Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan
akibatnya,
dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan pada
konsekuensi dan keputusan – keputusan etis.
Secara singkat, pendekatan tersebut mengemukakan tentang hal – hal yang
berkaitan dengan the end justifies the ineans ( pada akhirnya, yang membenarkan
secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan)
b. Pendekatan Deontologik
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan
juga salah satu teori etika yang terpenting.
c. Pendekatan Intiutionism
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal
yang benar dan salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau
irasionalnya suatu keadaan
Kasus Pendekatan Bioetik
Pendekatan Teleologik
Contoh Kasus :
1. Seorang perawat yang harus menghadapi kasus kebidanan karena tidak ada bidan
dan jarak untuk rujukan terlalu jauh, dapat memberikan pertolongan sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan pasien.
2. Seorang anak mencuri untuk membeli obat ibunya yang sedang sakit. Tindakan
ini baik untuk moral dan kemanusiaan tetapi dari aspek hukum tindakan ini
melanggar hukum sehingga pendekatan teleologi lebih bersifat situasional, karena
tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus
tertentu
Contoh Kasus : Deontologik
1. Seorang perawat dihadapkan pada kondisi yang sulit, dimana seorang pasien
didiagnosa kanker darah putih (leukemia) stadium akhir.dan harus segara diberi
tahukan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita pasien.
Dan dengan berat hati perawat mengatakan hal itu, agar pasien dan keluarganya
bisa mengambil tindakan selanjutnya.
2. Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu
dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
3. Kewajiban seseorang yang memiliki dan mempecayai agamanya, maka orang
tersebut harus beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.
Contoh kasus pendekatan Intiutionism
Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien
merupakan tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu
diajarkan lagi kepada perawat karena sudah mengacu pada etika dari
seorang perawat yang diyakini dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk untuk dilakukan.
Peranan etika dalam dunia modern
Etika dalam kehidupan juga diatur oleh agama, sehingga agama dan bioetika tidak
mengalami benturan, bahkan agama dapat dikatakan sebagai sumber dari bioetika itu
sendiri. Agama Islam mempunyai tiga prinsip bahwa rekayasa genetik yaitu (Soflari,
2001):
1. Tidak melibatkan unsur haram.
2. Tidak bertentangan dengan kodrat alamiah
3. Manfaat buat manusia lebih besar dari kodratnya
* Revolusi biomedis telah berlangsung beberapa dekade
terakhir ini.
* Revolusi ini terjadi sebagai akibat kemajuan spektakuler
dalam perkembangan ilmu biologi seluler dan molekuler.
* Revolusi biomedis pada dasarnya adalah interverensi
terhadap proses reproduksi, kehamilan, kelahiran,
kehidupan, penyakit, dan kematian manusia.
Beberapa contoh dari interverensi yaitu:
1. Pengendalian pertumbuhan populasi dengan teknologi kontrasepsi
2. Seleksi kelamin sebelum lahir
3. Pemecahan masalah kemandulan dengan inseminasi buatan, teknologi in vitro
4. Rekayasa Genetik
5. Terapi Genetik
6. Operasi penggantian Kelamin
7. Penyelamantan hidup dengan transplantasi organ
8. Pengakhiran hidup dengan aborsi, euthanasia