Anda di halaman 1dari 23

BIO ETIK

APT. SAID HAIKAL MUBARAK, S.FARM


Definisi Bioetik

 Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti
norma-norma atau nilai-nilai moral
 studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan biologi dan kedokteran,
 tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang,
tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.
 Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik.
 Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia,
transplantasi organ, teknologi reproduksi buatan, dan rekayasa genetik,
 membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup
kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional,
lingkungan kerja, demografi, dan sebagainya.
 Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada
manusia dan hewan percobaan.
Tujuan Bioetika

 Bioetika sangat diperlukan sebagai pengawal riset biologi dan bioteknologi


modern.

 Pembelajaran bioetika diarahkan untuk mencegah dampak negatif yang muncul


dari teknologi.

 Pembelajaran bioetika menunjukkan pada mahasiswa untuk menjadi ilmuwan


yang memiliki tanggung jawab sosial.
 Pembelajaran bioetika dibutuhkan karena menekankan pada pengembangan
berpikir kritis untuk menentukan sisi baik dan buruk atau dimensi etis dari biologi
modern dan teknologi yang terkait dengan kehidupan

 Pembelajaran bioetika dapat melatih mahasiswa menjadi ilmuwan biologi yang


dapat mempertimbangkan tindakan-tindakan yang akan dilakukan sebagaimana
pengembangan pola berpikir yang dikemukakan Rasulullah SAW yaitu pola
berpikir menggunakan akal
Tantangan Masyarakat Masyarakat Terhadap
Permasalahan Bioetika

1. Lingkungan
a. Kemajuan Bioteknologi berbasis Biologi Molekuler dan Teknologi Rekayasa
Genetika (Transgenic Experiment, Cloning, Stem Cell Experiment dan lain-
lain) menyentuh martabat dan harkat hidup organisme.
b. Perkembangan di bidang bioteknologi kedokteran/farmasi terjadi pada tahun
1978 pada saat industri Genentech di AS berhasil menyisipkan gen sintetik
menjadi sintesis hormon insulin manusia ke dalam bakteri Escherissia coli,
dan sebagaimana diharapkan, bakteri E. coli tersebut akhirnya memproduksi
hormon insulin manusia dalam jumlah yang banyak.
2. Sosial
a. bayi tabung/ Fertilisasi-in-vitro pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam
tabung petri yang dilakukan oleh petugas medis dari pasutri yang syah.
b. Mulai timbul permasalahan Terkhusus bagi kasus bayi tabung yang berasal dari
sperma pendonor, dalam artian bukan dari sperma suami sendiri.
c. Penyewaan Rahim
3. Psikologi
Contoh Terapi stem cell untuk anak autis
 Jika stem cell yang didapatkan melalui terapi kloning  maka akan ada proses
mematikan oosit.
 Jika sel yang ditransfer membawa gen  yang memiliki kelainan genetis, hal ini
akan sama dengan mentranfer kelainan  genetis baru.
 Jika pengambilan stem cell dewasa dari tubuhnya sendiri, harus  melihat kode etik
penelitian manusia dan hukum perlindungan anak.
4 kaidah dasar moral yang sering juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau
bioetika antara lain:
a. Beneficence
b. Non-malficence
c. Justice
d. Autonomy
1. Beneficence  Berbuat baik
Ciri-ciri prinsip ini,
 Mengutamakan Alturisme
 Memandang pasien atau keluarga bukan tindakan yang menguntungkan tenaga
kesehatan
 Mengusahakan manfaatnya lebih banyak dari suatu keburukannya
 Menjamin kehidupan
 Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan
 Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang
lain inginkan
 Memberi suatu resep berkhasiat namun murah
2. Non-maleficence
Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter /perawat tidak
melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan
/perawatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri.
Ciri –Cirinya
 Menolong pasien emergensi
 Mengobati / merawat pasien yang luka
 Tidak memandang pasien sebagai objek
 Melindungi pasien dari tindakan
 Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter/perawat
 Tidak membahayakan pasien karena kelalaian
 Menghindari misrepresentasi
 Memberikan semangat hidup
3. Justice
 Memberlakukan segala sesuatu secara universal
 Memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
 Tidak membedakan pelayanan terhadap pasien atas dasar SARA, status social,
dan sebagainya
 Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien
 Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya
4. Autonomy
* Dokter/perawat menghormati martabat manusia
• pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.
• Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan
membiarkan pasien demi dirinya sendiri.
• Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan
* Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
* Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri
* Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk
keluarga pasien sendiri
Pendekatan Bioetik

  Etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari 3 pendekatan, yaitu :
a.    Pendekatan Teleologik
 Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan
akibatnya,
 dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan pada
konsekuensi dan keputusan – keputusan etis.
 Secara singkat, pendekatan tersebut mengemukakan tentang hal – hal yang
berkaitan dengan the end justifies the ineans ( pada akhirnya, yang membenarkan
secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan)
b. Pendekatan Deontologik
Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan
juga salah satu teori etika yang terpenting.

c. Pendekatan Intiutionism
  

Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal
yang benar dan salah.  Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau
irasionalnya suatu keadaan
Kasus Pendekatan Bioetik

Pendekatan Teleologik

Contoh Kasus :
1. Seorang perawat yang harus menghadapi kasus kebidanan karena tidak ada bidan
     

dan jarak untuk rujukan terlalu jauh, dapat memberikan pertolongan sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan pasien.
2. Seorang anak mencuri untuk membeli obat ibunya yang sedang sakit. Tindakan
     

ini baik untuk moral dan kemanusiaan tetapi dari aspek hukum tindakan ini
melanggar hukum sehingga pendekatan teleologi lebih bersifat situasional, karena
tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus
tertentu
Contoh Kasus : Deontologik
1.    Seorang perawat dihadapkan pada kondisi yang sulit, dimana seorang pasien
didiagnosa kanker darah putih (leukemia) stadium akhir.dan harus segara diberi
tahukan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang diderita pasien.
Dan dengan berat hati perawat mengatakan hal itu, agar pasien dan keluarganya
bisa mengambil tindakan selanjutnya.
2.    Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu
dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
3.    Kewajiban seseorang yang memiliki dan mempecayai agamanya, maka orang
tersebut harus beribadah,  menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.
Contoh kasus pendekatan Intiutionism
   Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien
merupakan tindakan yang tidak benar.  Hal tersebut tidak perlu
diajarkan lagi kepada perawat karena sudah mengacu pada etika dari
seorang perawat yang diyakini dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk untuk dilakukan.
Peranan etika dalam dunia modern

Etika dalam kehidupan juga diatur oleh agama, sehingga agama dan bioetika tidak
mengalami benturan, bahkan agama dapat dikatakan sebagai sumber dari bioetika itu
sendiri. Agama Islam mempunyai tiga prinsip bahwa rekayasa genetik yaitu (Soflari,
2001):
1. Tidak melibatkan unsur haram.
2. Tidak bertentangan dengan kodrat alamiah
3. Manfaat buat manusia lebih besar dari kodratnya
* Revolusi biomedis telah berlangsung beberapa dekade
terakhir ini.
* Revolusi ini terjadi sebagai akibat kemajuan spektakuler
dalam perkembangan ilmu biologi seluler dan molekuler.
* Revolusi biomedis pada dasarnya adalah interverensi
terhadap proses reproduksi, kehamilan, kelahiran,
kehidupan, penyakit, dan kematian manusia.
Beberapa contoh dari interverensi yaitu:
1. Pengendalian pertumbuhan populasi dengan teknologi kontrasepsi
2. Seleksi kelamin sebelum lahir
3. Pemecahan masalah kemandulan dengan inseminasi buatan, teknologi in vitro
4. Rekayasa Genetik
5. Terapi Genetik
6. Operasi penggantian Kelamin
7. Penyelamantan hidup dengan transplantasi organ
8. Pengakhiran hidup dengan aborsi, euthanasia

Anda mungkin juga menyukai