HUKUM TENAGA
TEKNIS KEFARMASIAN
APT. SAID HAIKAL MUBARAK, S.FARM
ETIKA
Persamaan :
Mempunyai tujuan sosial yang sama yakni menghendaki agar manusia melakukan
perbuatan yang baik dan benar
Perbedaan :
Etika ditujukan kepada sikap batin manusia, dan sanksinya dari kelompok
masyarakat profesi itu sendiri
Hukum ditujukan pada sikap lahir manusia, membebani manusia dengan hak dan
kewajiban, bersifat memaksa, sanksinya tegas dan konkret yang dilaksanakan
melalui wewenang penguasa/pemerintah
PERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM
ASPEK HUKUM TENAGA TEKNIS
KEFARMASIAN
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. (UU Kesehatan No 36 Tahun 2009)
SEORANG YANG KOMPETEN, HARUS
MEMPUNYAI :
Landasan kemampuan pengembangan kepribadian, Kemampuan
Menguasai ilmu dan ketrampilan, Kemampuan untuk berkarya,
Kemampuan menyikapi dan Berperilaku dalam berkarya, mandiri,
menilai dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab, Dapat hidup
bermasyarakat dan bekerjasama, saling menghormati dan menghargai
nilai-nilai pluralisme dan kedamaian.
• Mengenali produk obat dan sediaan farmasi lainnya, mengidentifikasi keabsahan dan
mutu produk dengan pendekatan analisis yang sesuai, Memberikan informasi dan
melakukan komunikasi ttg obat serta perbekalan farmasi kepada penderita, masyarakat
serta sesama profesi kesehatan secara obyektif, ilmiah dan bertanggung jawab, Menelaah
serta menilai keabsahan dan kebenaran secara ilmiah dari informasi obat dengan
berorientasi pada kepentingan penderita
• Menerapkan secara benar dan konsisten perundang-undangan peraturan
pemerintah tentang kefarmasian serta kode etik profesi farmasi
Menunjukkan sikap dan kinerja yang profesional, yaitu kompeten dalam
bidangnya, rasa memiliki dan mencintai profesi, berwawasan pada
perkembangan ilmu dan profesi kefarmasian, mampu melakukan
pengelolaan sarana dan prasarana yang terkait dengan pekerjaan
kefarmasian
• Apoteker (Farmasis) adalah
Mereka yang diberi kewenangan melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai
apoteker( UU No. 23 th 1992 ttg Kesehatan Bab I ps 63 )
• 1.Pekerjaan Kefarmasian dalam pengadaan, produksi, distribusi, dan
pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
• 2.Ketentuan mengenai pelaksanaan pekerjaan kefarmasian sebagaimana
dimaksud dalam Ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
LINGKUP TANGGUNG JAWAB PELAYANAN
KEFARMASIAN
1. Menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat
2. Menjamin obat yang diberikan berkualitas, aman, efektif dengan memperhatikan
hak azasi serta keunikan individu
3. Menjamin setiap orang atau masyarakat yang menggunakan obat atau alat
kesehatan dapat menggunakan dengan cara yang paling baik dan benar.
4. Bersama tenaga kesehatan lain bertanggung jawab dalam menghasilkan keluaran
terapi
PRAKTEK KEFARMASIAN