Anda di halaman 1dari 3

Teks Ulasan Film 5 ELANG

ORIENTASI
Film ini berawal dengan menjelang kepindahan Baron dari Jakarta. Cerita berlanjut ketika
Baron telah pindah di Balikpapan (saat ini plot film anak mulai terasa). Saat pertama kali masuk
sekolah, Baron telah bertemu Rusdi dan melihatnya dengan sinis dari awal sehingga kentara
sekali bila Baron ada hubungannya dengan Rusdi. Hal ini membuat kelanjutan cerita dapat
ditebak. Baron sebagai murid pindahan terlihat tidak mau membuka diri dengan sekitar dan
mendapat ledekan dari teman sekelasnya.

TAFSIRAN
Kepindahan Baron bertepatan dengan kontingen penggalang SDnya yang akan mengikuti
perkemahan di saat liburan sekolah. Karena Rusdi, Baron harus mengikuti perkemahan pramuka
bersama dengan anggota lainnya meskipun Baron memiliki tujuan terselubung untuk mengikuti
pameran mobil RC. Di perkemahan, mereka bertemu dengan Sindai yang bergabung dengan
mereka saat mencari markas bintang.
Di tengah perjalanan, terjadi perbedaan pendapat yang menyebabkan dua kubu yakni
Baron, Aldi, Sindai yang ingin kembali ke Balikpapan dan tidak menyelesaikan kemah dan Rusdi
serta Anton yang tetap optimis akan melanjutkan kemah. Akhirnya, mereka menuju ke jalannya
sendiri.
Namun naas, Rusdi dan Anton tertangkap oleh penculik. Sedang Baron akhirnya
memutuskan untuk kembali melanjutkan kemah, Aldi dan Sindai pun mengikutinya. Klimaks terjadi
saat Baron, Aldi dan Sindai berusaha menyelamatkan Rusdi dan Anton.
Akhirnya mereka menyebut diri mereka 5 Elang.

EVALUASI
Dalam film ini terdapat pula kelebihan serta kekurangan. Kelebihan tersebut seperti :
Pelajaran moral saat Baron berbaik hati menolong anak lain dengan mengambilkan balon yang
tersangkut di antena di atas atap rumah yang bahkan sampai merelakan salah satu perangkat
mobil RCnya.
Mengajarkan budaya Go Green saat peran Rusdi mengatakan, Maaf, kertasnya kecil.
Penghematan buat pohon.
Cerita film ini singkat, tidak bertele-tele sehingga mudah dicerna oleh anak. Karena film
ini memang didedikasikan untuk keluarga.
Akting pemain yang bagus dan tampak natural. Dibintangi oleh Coboy Junior yang

punya banyak fans, tentu saja akan memicu popularitas dari film ini.
Lalu, kekurangan-kekurangannya, antara lain:
Terlihat banyak siswa yang tidak mengenakan dasi, sedangkan peran Rusdi mengenakan dasi.
Karena film ini dinikmati semua kalangan, para pelajar yang melihat film ini dapat mencontoh
untuk tidak mengenakan dasi. Apalagi, saat peran Aldi bertanya kepada Rusdi tentang
keikutsertaan SD Matahari dalam perkemahan (menit 11 detik 42), dasi Aldi terlihat tergantung
di kantung dadanya. Hal ini tentu kurang sopan. Hal kurang sopan terjadi lagi di menit 13 detik
25 saat Rusdi memperkenalkan Anton ke kakak pembina, terlihat Anton sedang mengunyah di
hadapan kakak pembina, sambil berdiri pula.
Saat peran Rusdi dan Baron sedang berjalan berdua, terlihat ketidak stabilan kamera
yang menyebabkan kurang berkesinambungannya antara gerakan menit 14,36 dan 14,37 yang
memiliki latar pintu. Ketidak stabilan kamera juga sering ditemui di sepanjang film.
Saat scene lomba tarik tambang, sebagian besar anak pramuka telah melepas tas,
namun sebagian lagi belum. Hal ini membuat kesan sebagian yang belum melepaskan tas
baru datang. Apalagi, di tengah lomba terlihat anak-anak pramuka dan kakak sedang berlari
untuk melihat lomba dan saat lomba selesai mereka bubar tanpa komando. Hal ini tentu bukan
pramuka yang sebenarnya, melainkan mungkin sang penulis masih terngiang oleh sifat
sebagian rakyat Indonesia yang seperti itu.
Pada saat scene regu Harimau yang menancapkan bendera di dalam lima bintang
terlihat regu-regu yang lain bertepuk tangan menyambut kedatangan mereka. Lalu mereka
sudah berkumpul di sana sedang regu Harimau baru datang mengapa mereka yang menang.

RANGKUMAN
Film ini sangat layak disaksikan keluarga. Apresiasi patut diberikan kepada penulis yang
berani memasukkan tema dalam pramuka meski sutradara tidak berhasil membuat penyaksi film
terpengaruh untuk semangat mengikuti pramuka karena tak ada penjelasan lebih lanjut dari
tampilan visualnya. Terlebih, dari semua akting para pemain dapat menutupi kekurangan dari
posisi pengambilan gambar yang kurang mengesankan padahal lokasinya indah. Terimakasih yang
besar patut atas film 5 Elang yang telah membangkitkan film anak Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai