Anda di halaman 1dari 3

Identitas :

 Judul buku : Kata “Tentang senja yang kehilangan langitnya”


 Penulis : Rintik Sedu
 Penerbit : GagasMedia
 Tahun terbit : 2018
 Kota terbit : Jakarta Selatan
 Editor : Sulung S. Hanum
 Penyelaras aksara : Ry Azzura
 Penata letak : Githa Ramayudha
 Desainer sampul : @hellodita
 Penyelaras desain sampul : Agung Nurnugroho
 Ilustrator isi dan sampul : @hellodita
 Jumlah halaman : 389 halaman
 Tebal buku : 13 × 19 cm
 Nomor ISBN : 978-979-780-932-4
Sinopsis:

Binta Dineshcara. Perempuan biasa yang kuliah di jurusan komunikasi


semester tiga. Hidup berdua dengan mamanya yang mengidap penyakit skizofrenia.
Skizofrenia adalah penyakit kejiwaan yang membuat si penderita tidak bisa
membedakan mana yang nyata dan mana yang ada dalam pikirannya. Penderita
skizofrenia mengalami delusi, halusinasi, banyak diam dan melamun, dan juga sering
bicara aneh. Cahyo, sahabat Binta satu-satunya. Hanya dia yang mengetahui kondisi
Binta. Kehidupan Binta di kampus tidak begitu menyenangkan, Binta sengaja
membatasi pergaulannya dan berupaya untuk tidak jatuh hati dengan siapapun. Binta
menjadi seperti ini karena trauma dengan papanya. Sampai pada akhirnya munculah
Nugraha yang mengusik kehidupannya, termasuk perasaan Binta. Nugraha adalah
laki-laki yang kuliah di jurusan arsitektur. Nugraha bisa disebut sebagai orang yang
memiliki seribu kotak kesabaran terutama dalam menghadapi Binta yang begitu
jutek. Di awal kedekatannya dengan Binta, Nugraha sempat mengalami penolakan
tapi Nugraha terus berupaya mendapatkan perhatian Binta. Tetapi apa yang
dilakukan Nugraha belum bisa meyakinkan Binta. Bahkan Binta berupaya menjauh
dan selalu meminta Nugraha pergi dan menyerah. Bukan Nugraha jika akhirnya
memilih menyerah dan pergi begitu saja. Di pertengahan cerita muncul satu nama
yang menjadi latar belakang kehidupan Binta. Ia bernama Biru. Biru adalah satu-
satunya alasan Binta untuk melanjutkan hidupnya. Setelah terpisah puluhan tahun,
Binta bertemu dengan Biru lagi di sebuah tempat bernama Banda Neira. Binta
berharap mendapatkan kepastian dari Biru yang selama ini menggantung, namun
Binta harus menerima kenyataan jika Biru selama ini hanya menganggapnya tidak
lebih dari seorang sahabat. Biru terpaksa membohongi perasaannya karena inilah
cara terbaik yang bisa ia lakukan. Sementara Binta, kepulangannya ke Jakarta tidak
membuat hatinya membaik. Binta semakin rapuh, hari-harinya semakin tak berdaya.
Beruntung Nugraha selalu ada untuk Binta. Cerita Binta dan Nugraha semakin rumit
ketika Sinta yang merupakan mantan kekasih nugraha datang dikehidupan mereka.
Binta bermaksud membuat Nugraha dan Sinta kembali dekat, padahal didalam
hatinya ada perasaan aneh saat melihat Nugraha bersama Sinta. Namun perasaannya
membaik ketika kehadiran Biru yang tiba-tiba. Kedatangan Biru yang secara tiba-
tiba tidak lain ingin mengajak Binta hidup bersamanya dan meninggalkan Jakarta
menuju Banda Neira. Nugraha yang mengetahui kabar tersebut berusaha
mencegahnya, tetapi keputusan Binta sudah bulat. Hidup bersama Biru adalah tujuan
hidup Binta. Sementara itu Nugraha mendapat beasiswa ke Australia. Nugraha bisa
saja membatalkan kepergiannya asal Binta yang meminta, tetapi Nugraha sadar
bahwa Binta tidak pernah mau melalukan itu. Keberangkatan Nugraha ke Australia
bertepatan dengan keberangkatan Binta dan Biru ke Banda Neira. Saat petugas
bandara mengecek tiket penumpang ternyata tiket yang dibeli oleh Biru hanya untuk
satu orang. Ia melakukan semua ini karena ia tau hati Binta bukan untuknya lagi. Biru
meminta Binta untuk menemui Nugraha namun semua sudah terlambat Nugraha
sudah berangkat ke Australia. Dua tahun kemudian Nugraha kembali ke Jakarta
untuk menemui Binta dan menjemputnya menuju cerita baru. Sepuluh tahun setelah
hari itu, mereka menjadi keluarga kecil yang penuh cinta.

Kelebihan buku :

 Cerita menarik
 Alur yang digambarkan sangat rinci sehingga pembaca tidak kebingungan saat
membaca
 Desain pada cover buku sangat cocok dengan judul cerita tersebut yaitu
tentang senja yang kehilangan langitnya

Kekurangan buku :

 Tidak terdapat biografi penulis

Kediri, 28 Agustus 2019

Mengetahui orang tua

Anda mungkin juga menyukai