Jacob Ludwig Carl Grimm, atau biasa dikenal dengan Jacob Grimm (lahir 4 Januari 1785 di Hanau, Jerman -
Wafat 20 September 1863 di Berlin, Jerman pada usia 78 tahun) adalah seorang filolog, ahli mitologi,
dan penulis berkebangsaan Jerman pada abad ke-19. Ia dan saudaranya, Wilhem Grimm, telah menerbitkan sebuah
karya terkenal yang berjudul "Grimm's Fairy Tales.
Jacob adalah anak pertama dari pasangan Dorothea dan Philipp Grimm. Ayahnya bekerja sebagai pengacara.
Grimm bersaudara (Jacob dan Wilhelm) menempuh pendidikan dalam bidang hukum di Universitas Marburg. Setelah
lulus, Jacob melanjutkan bekerja sebagai pustakawan kerajaan untuk Jérôme Bonaparte, saudara Napoleon
Bonaparte yang menjadi raja Westphalia. Selanjutnya pada tahun 1808, Jacob kemudian bekerja sebagai akuntan di
pemerintahan. Ia bergabung dengan adiknya, Wilhelm untuk bekerja di perpustakaan di Kassel pada tahun 1816.
Karyanya yang berjudul “Grimm’s Fairy Tales” meliputi berbagai cerita seperti Cinderella, Putri Tidur, Putri Salju, Si
Kerudung Merah, Rapunzel dan Rumpelstillskin. Jacob Grimm meninggal dengan meninggalkan tulisan sebanyak 29 buku
sepanjang kariernya dan delapan diantaranya ia tulis bersama saudaranya.
1
Wilhelm Carl Grimm
2
B. MENGAPA GRIMM BERSAUDARA TERTARIK
MENCIPTAKAN DONGENG?
Ada beberapa sumber berbeda yang menyatakan alasan mengapa Brüder grimm begitu menyukai dongeng.
Sumber pertama menyatakan bahwa kecintaan Brüder grimm terhadap dongeng karena kehidupannya begitu dekat
dengan dunia pustaka. Sebelum menjadi penulis ternama, mereka bekerja diperpustakaan kota Kassel, Jerman. Sebagai
pustakawan, mereka dekat dengan buku sehingga kecintaan mereka terhadap literature pun muncul disana.
Lalu sumber kedua menyatakan bahwa semenjak wafatnya sang ayahlah pada 1796 yang mengubah segalanya,
saat itu Jacob yang berusia sebelas dan Wilhelm yang satu dekade sudah merasakan kerasnya kehidupan gara-gara
keluarga mereka jatuh miskin sepeninggalan ayahnya. Sampai disini belum ada tanda-tanda bahwa mereka dilahirkan
sebagai pendongeng. Baru ketika kuliah di Universitas Of Marburg, dimana seorang sejarawan sekaligus ahli hukm
Friendrich von Savigny memunculkan minat mereka dibidang fisologi dan studi Jerman. Saat itu belum banyak orang
mempelajari bidang tersebut, dan mereka bisa diangap sebagai pelopor. Di waktu bersamaan, mereka mengembangkan
sebuah dedikasi seumur hidup, yaitu mengumpulkancerita rakyat jerman,
Pada abad ke-19 kembali bangkit minat terhadap cerita rakyat tradisional. Inilah momen bagi Brüder grimm
dengan kecintaan terhadap cerita rakyat ditambah adanya kebangkitan minat terhadap cerita rakyat memberikan ide
bagi Brüder grimm untuk mengembangjan metedologi untuk mengumpukan dan mereka cerita rakyat. Kelak metedologi
ini dipakai dasar untuk studi cerita rakyat.
3
C. DAFTAR DONGENG GRIMM BERSAUDARA
4
32. Der Schneider im Himmel 132. Die weiße und die schwarze Braut
33. Daumesdik 133. Eisenhans
34. Die Hochzeit der Frau Füchsin 134. De drei schwatten Prinzessinnen
35. Die Wichtelmänner 135. Knoist un sine dre Sühne
36. Der Räuberbräutigam 136. Dat Mäken von Brakel
37. Herr Korbes 137. Das Hausgesinde
38. Der Herr Gevatter 138. Das Lämmchen und das Fischchen
39. Aschenputtel 139. Simeliberg
40. Das Rätsel 140. Up Reisen gohn
41. Von dem Mäuschen, Vögelchen und 141. Das Eselein
der Bratwurst
42. Frau Holle 142. Der undankbare Sohn
43. Die sieben Raben 143. Die alte Bettelfrau
44. Frau Trude 144. Die zwölf faulen Knechte
45. Der Gevatter Tod 145 Die drei Faulen
46. Daumerlings Wanderschaft 146. Das Hirtenbüblein
47. Fitchers Vogel 147. Die Sterntaler
48. Von dem Machandelboom 148. Der gestohlene Heller
49. Der alte Sultan 149. Die Brautschau
50. Dornröschen 150. Die Schlickerlinge
51. Fundevogel 151. Der Sperling und seine vier Kinder
52. König Drosselbart 152. Das Märchen vom Schlaraffenland
53. Schnewittchen 153. Das dietmarsische Lügenmärchen
54. Der Ranzen, das Hütlein und das 154. Rätselmärchen
Hörnlein
55. Rumpelstilzchen 155. Schneeweißchen und Rosenrot
56. Der liebste Roland 156. Der kluge Knecht
57. Der golden Vogel 157. Der gläserne Sarg
58. Der Hund und der Sperling 158. Der faule Heinz
59. Der Frieder und das Katherlieschen 159. Der Vogel Greif
60. Die zwei Brüder 160. Der starke Hans
61. Das Bürle 161. Das Bürli im Himmel
62. Die Bienenkönigin 162. Die hagere Liese
63. Die drei Federn 163. Das Waldhaus
64. Die golden Gans 164. Lieb und Leid teilen
65. Allerleirauch 165. Der Zaunkönig
66. Häsichenbraut 166. Die Scholle
67. Die zwölf Jäger 167. Rohrdommel und Wiedehopf
68. Der Gaudieb und sein Meister 168. Die Eule
69. Jorinde und Joringel 169. Der Mond
70. Die drei Glückskinder 170. Die Lebenszeit
71. Sechse kommen durch die ganze Welt 171. Die Boten des Todes
5
72. Der Wolf und der Mensch 172. Meister Pfriem
73. Der Wolf und der Fuchs 173. Die Gänsehirtin am Brunnen
74. Der Fuchs und die Frau Gevatterin 174. Die ungleichen Kinder Evas
75. Der Fuchs und die Katze 175. Die Nixe im Teich
76. Die Nelke 176. Die Geschenke des kleinen Volkes
77. Das kluge Gretel 177. Der Riese und der Schneider
78. Der akte Grossvater und der Enkel 178. Der Nagel
79. Die Wassernixe 179. Der arme Junge im Grab
80. Frau Trude 180. Die wahre Braut
81. Von dem Tode des Hühnchens 181. Der Hase und der Igel
82. Bruder Lustig 182. Spindel, Weberschiffchen und
Nadel
83. Der Spienhansl 183. Der Bauer und der Teufel
84. Hans im Glück 184. Die Brosamen auf dem Tisch
85. Hans heiratet KHM 185. Das Meerhäschen
86. Die Goldkinder 186. Der Meisterdieb
87. Der Fuchs und die Gänse 187. Der Trommler
88. Der Arme und der Reiche 188. Die Kornähre
89. Das singende springende 189. Der Grabhügel
Löweneckerchen
90. Die Gänsemagd 190. Oll Rinkrank
91. Der junge Riese 191. Die Kristallkugel
92. Dat Erdmänneken 192. Jungfrau Maleen
93. Der König vom goldenen Berg 193. Der Stiefel von Büffelleder
94. Die Raben 194. Der goldene Schlüssel
95. Die kluge Bauerntochter 195. Der heilige Joseph im Walde
96. Der alte Hildebrand 196. Die zwölf Apostel
97. Die drei Vügelkens 197. Die Rose
98. Das Wasser des Lebens 198. Armut und Demut führen zum
Himmel
99. Doktor Allwissend 199. Gottes Speise
100. Der Geist im Glas 200. Die drei grünen Zweige
101. Des Teufels rußiger Bruder 201 Muttergottesgläschen or Our
Lady's Little Glass
102. Bärenhäuter 202 Das alte Mütterchen or The Aged
Mother
103. Der Zaunkönig und der Bär 203 Die himmlische Hochzeit
104. Der süße Brei 204 Die Haselrute
Seorang petani memiliki seekor kuda yang setia, akan tetapi sayang kuda itu telah tua dan tidak dapat bekerja
lagi. Petani tersebut setiap hari mengeluh tentang makanan yang harus diberikan kepada si Kuda Tua tersebut.
Suatu hari si Petani itu berkata dengan ketus, "Aku tidak bisa lagi memelihara kamu, tetapi aku masih bisa
berbaik hati kepadamu, jika kamu mampu membuktikan bahwa kamu masih kuat untuk membawakan aku seekor
singa. Kalau bisa, aku akan tetap memelihara kamu selama-lamanya. Tetapi untuk sekarang, pergilah dan tinggalkanlah
kandang kudaku," usirnya sembari melepaskan si Kuda Tua itu pergi.
Kuda yang malang menjadi sangat sedih, dan masuk ke hutan untuk berlindung dari terpaan angin dan cuaca
yang buruk. Di hutan tersebut, dia bertemu dengan seekor rubah yang berkata simpatik, "Mengapa kamu sangat
murung, dan tampak berjalan dengan kusut?"
Majikanku telah melupakan semua jasa dan pelayanan yang aku berikan selama bertahun-tahun. Karena aku
sudah tidak bisa lagi menarik bajak untuk membajak, maka dia pun tidak mau memberi aku makan lagi, bahkan
mengusir aku pergi," kata si Kuda Tua itu dengan berlinang airmata.
Si Kuda Tua itu mengangguk. "Ya, dia hanya hanya berkata, apabila aku bisa membuktikan diri bahwa aku masih
kuat, dan bisa menangkap seekor singa serta membawa singa tersebut ke hadapannya, maka dia akan tetap
memeliharaku, tetapi dia tahu bahwa tugas itu merupakan tugas yang tidak mungkin bisa aku laksanakan," keluhnya.
Si Rubah yang cerdik itu berkata, "Aku akan menolong kamu, sekarang berbaringlah kamu di sini, luruskan
kakimu seolah-olah kamu telah mati."
7
Si Kuda Tua itu pun melakukan apa yang diperintahkan kepadanya. Tidak lama kemudian, si Rubah
mengunjungi sarang singa yang terletak tidak jauh dari sana. Dia lalu berkata, "Aku melihat seekor kuda yang sudah
mati di sana, ikutlah bersamaku dan kamu akan mendapatkan mangsa yang lezat."
Si Singa pun ikut bersama rubah menuju ke tempat di mana si Kuda berbaring. Saat tiba, si Rubah berkata lagi,
"Kamu tidak bisa makan dengan nyaman di sini. Aku mengusulkan agar kamu mengikat tubuhnya ke tubuhmu, lalu
menariknya masuk ke sarangmu, di sana kamu bisa menikmatinya dengan tenang."
Usul tersebut terdengar sangat bagus, dan dia pun berdiri dekat si Kuda Tua agar si Rubah bisa mengikat tubuh
mereka berdua dengan seutas tali. Saat si Rubah mengikatkan tali ke singa, dia juga mengikat kaki si Singa dengan
kencang, lalu tali tersebut diikatkan ke ekor si Kuda Tua.
Setelah selesai, dia pun menepuk pundak si Kuda Tua, lalu berkata,'Tariklah wahai Kuda Tua! Tarik!"
Si Kuda Tua langsung meloncat dan berdiri, kemudian menarik si Singa di belakangnya. Si Singa menjadi sangat
marah dan mengaum sepanjang hutan, dan hal itu membuat semua burung di hutan menjadi ketakutan dan
beterbangan.
Tetapi si Kuda Tua tidak peduli dan tetap membiarkan si Singa mengaum. Dia tidak pernah berhenti berlari
menuju rumah bekas majikannya, sampai akhirnya tiba di depan pintu rumah majikannya.
Ketika si Majikan melihatnya, dia pun menjadi sangat senang dan berkata kepada si Kuda Tua itu, "Kamu
sepantasnya tinggal bersama aku. Aku akan memberimu makan dan menyenangkan kamu sepanjang hidupmu."
9
Aber das Alte Pferd kümmerte sich nicht darum und ließ den Löwen trotzdem brüllen. Er rannte
ununterbrochen auf das Haus seines früheren Arbeitgebers zu, bis er schließlich an der Tür seines Arbeitgebers ankam.
Als der Meister ihn sah, wurde er sehr glücklich und sagte zu dem alten Pferd: "Du solltest mit mir leben. Ich
werde dich füttern und dir dein ganzes Leben lang gefallen."
F. DONGENG
Pengertian Dongeng Adalah
Pengertian Dongeng Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu dongeng maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut
ini:
Ciri-Ciri Dongeng
10
Struktur Dongeng
Secara umum, cerita dongeng terdiri dari tiga bagian penting. Adapun struktur dongeng adalah sebagai
berikut:
Jenis-Jenis Dongeng
G. PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dari dongeng yang kami sampaikan, kami menyarankan kepada:
11
12