Anda di halaman 1dari 46

TINGKAT PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI

PANCASILA PADA MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DI

DESA MEDAN ESTATE KECAMATAN PERCUT SAI TUAN

KABUPATEN DELI SERDANG

MINI RISET

Disusun Untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah: Drs. Halking, M.Si.

Disusun Oleh:

Kelompok : 1 (Satu)

Prodi/Kelas : Pendidikan Teknik Bangunan/ PTB A 2020

Fakultas : Teknik (FT)

UPT MKWU PENDIDIKAN PANCASILA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Proposal ini Disusun Berdasarkan Persetujuan Dosen Pengampu:

Drs. Halking, M.Si.

Dengan Tim Kelompok:

Kelompok 1 (satu) Kelas A Tahun Stambuk 2020

Prodi/Kelas : Pendidikan Teknik Bangunan Dan Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas : Teknik (FT)

Ketua Kelompok : Abdulloh (NIM : 5202111005)

Wakil Ketua : Immanuel Panggabean (NIM : 5202411004)

Sekretaris : Elza Melany Simatupang (NIM : 5203111030)

Bendahara : Ivo Berlian Sonia Silitonga (NIM : 5203111029)


Anggota Kelompok :

1. Ahmad Sayuti (NIM : 5181121012)


2. Aldo Pebrian (NIM : 5203121033)
3. Andreas Jeriko Panjaitan (NIM : 5201111004)
4. Bintang Arthur (NIM : 5203111003)
5. Dhia Ulkarimah (NIM : 5203111001)
6. Dina Khairunnisa Siregar (NIM : 5203111011)
7. Evendi Lumbantoruan (NIM : 5203311005)
8. Gloria Vanesca E. Manurung (NIM : 5203311003)
9. Jopenri Martunas Sinaga (NIM : 5203111031)
10. Khairul Ihsan Basri Rambe (NIM : 5203311011)
11. Naro Marbun (NIM : 5203111031)
12. Septian Adi Putra (NIM : 5203311010)
13. Siti Maulidinah Harahap (NIM : 5203111023)
14. Togi Candra Sihombing (NIM : 5203111011)

UPT MKWU PENDIDIKAN PANCASILA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal ini diajukan oleh Kelompok: 1 (satu), Kelas: PTB DAN PTM A 2020, Program
Studi: S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN,
Fakultas TEKNIK Universitas Negeri Medan telah memenuhi syarat untuk melaksanakan
Mini Riset, dan telah disetujui oleh
Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Medan, 22 Oktober 2021

Tim Dosen Mata Kuliah

Drs. Halking.M.Si.
NIP.196304061993031001

Cinta Padostahi M.
Lamhot Siagian
NIM.5193111027 NIM. 5192411009

Syafira Rahmadani
NIM. 5182111008

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT., yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga proposal Mini Riset ini bisa terselesaikan
dengan baik.
Tujuan dari proposal yang berjudul " TINGKAT PEMAHAMAN DAN
IMPLEMETASI NILAI-NILAI PANCASILA PADA MASYARAKAT DAN
PEMERINTAHAN DI DESA MEDAN ESTATE, KECAMATAN PERCUT SAI
TUAN, KABUPATEN DELI SERDANG, PROVINSI SUMATERA UTARA,
INDONESIA " ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dalam Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila. Proposal ini terdiri atas tiga bab, yaitu Bab I Pendahuluan yang terdiri atas Latar
Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian. Bab II Kajian Pusataka yang terdiri atas Kerangka Teori,
Penelitian Relevan, dan Kerangka Berpikir. yang terakhir Bab III Metode Penelitian, yang
terdiri atas Desain Penelitian, Populasi Dan Sampel, Variabel dan Defisi Operasional,
Instrumen Penelitian, dan Teknik Analisis Data.
Bersamaan dengan kata pengantar ini, Kami kelompok 1 (Satu) Kelas A
Jurusan/Prodi S1 PTB Dan PTM banyak mendapat bantuan dalam penyelesaiannya. Untuk
itu Kami patut dan sewajarnya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu Kami dalam penyelesaiannya. Ucapan terima kasih yang pertama Kami ucapkan
kepada orang tua kami yang telah memberikan dorongan baik dorongan moral dan motivasi
kepada kami, maupun dukungan materi kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan proposal
Mini Riset ini. Berikutnya Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami, Drs. Halking,
M.Si., dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila yang sudah banyak memberikan ilmunya
dalam mengikuti mata kuliah ini dan mengerjakan tugas-tugasnya. Kemudian Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada kakak pembimbing dan supervisor dari kelompok
1 (satu) Kelas A Jurusan/Prodi S1 PTB Dan PTM yang telah memberikan bantuan dan
petunjuk dalam pembuatan proposal penelitian Mini Riset ini.
Harapan Kami semoga hasil penelitian Mini Riset ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi kelompok 1 (satu) sendiri Kelas A Jurusan/Prodi S1 PENDIDIKAN
TEKNIK BANGUNAN Dan PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Fakultas TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Dalam proposal penelitian mini riset ini masih banyak
keterbatasan dan kekurangan. Untuk itu Kami mohon mohon maaf atas kekurangan-

ii
kekurangan yang terdapat dalam proposal ini. Masukan dan kritikan atas kekurangan
proposal ini sangat Kami harapkan dari pembaca. Selain itu, supaya tim penulis dapat
membuat proposal ini menjadi lebih baik dan menarik.

Medan, 22 Oktober 2021

Ketua Tim Kelompok 1 ( Satu )


Kelas/Prodi A /PTB DAN PTM

Abdulloh
NIM. 5202111005

3
3
3
ABSTRAK
Proposal Mini Riset Kelompok 1 ini yang diketuai oleh Abdulloh
(5203111005) Dan Wakil Ketua Immanuel Panggabean (5202411004) yang beranggotakan
Ahmad Sayuti (5181121012),Aldo Pebrian (5203121033), Andreas Jeriko Panjaitan
(5201111004), Bintang Arthur (5203111003), Dhia Ulkarimah (5203111001), Dina
Khairunnisa Siregar (5203111011), Evendi Lumbantoruan (5203311005), Gloria Vanesca E.
Manurung (5203311003), Jopenri Martunas Sinaga (520311103), Khairul Ikhsan Basri
Rambe (520331101), Naro Marbun (5203111013), Septian Adi Putra (5203311010), Siti
Maulidinah Harahap (5203111023), Togi Candra Sihombing (5203111011). Berjudul “
Tingkat Pemahaman Dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan
Pemerintahan di Desa Meda Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang”.
Mini Riset ini akan meneliti tentang bagaimana tingkat pamahaman dan implementasi
nilai-nilai Pancasila pada masyarakat dan Pemerintahan Desa di “Desa Medan Estate,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang”. Tujuan Mini Riset ini adalah untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan tentang tingkat pemahaman dan tingkat impelemntasi
nilai-nilai Pancasila pada masyarakat dan pemerintahan di tersebut. Metode penelitian dalam
Mini Riset ini adalah penelitian deskriptif yaitu dengan menggambarkan situasi yang ada saat
ini tentang pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila pada populasi yaitu seluruh
masyarakat dan pemerintahan desa di lokasi penelitian. Teknik penarikan sampel yang
digunakan adalah purposive random sampling, penentuan sampel yang dipilih berdasarkan
tujuan penelitian yang ingin dicapai. Adapun teknik analisis datanya adalah menggunakan
statistik deskriptif dengan mencari frekuensi dari jawaban responden dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.
p = f/n x 100%

Kata Kunci :Implementasi Pancasila, Metode penelitian

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................................2
C. Batasan Masalah ................................................................................................2
D. Rumusan Masalah ..............................................................................................2
E. Tujuan Penelitian ...............................................................................................3
F. Manfaat Penelitian .............................................................................................3
1. Manfaat Secara Teoritis ...............................................................................3
2. Manfaat Secara Praktis ................................................................................3
3. Manfaat Bagi Dunia Pendidikan ..................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori .......................................................................................................4
1. Tinjauan Tentang Pemahaman.....................................................................4
2. Tinjauan Nilai-Nilai Pancasila .....................................................................4
B. Penelitian Relevan ............................................................................................9
C. Kerangka Berfikir ..............................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .............................................................................................13
1. Jenis Penelitian...........................................................................................13
2. Metode Penelitian ......................................................................................14
3. Lokasi Penelitian........................................................................................14
B. Populasi Dan Sample Penelitian ......................................................................14
1. Populasi......................................................................................................14
2. Sample........................................................................................................14
C. Variabel Penelitian ...........................................................................................15
D. Defenisi Operasional Variabel .........................................................................15
E. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................16

5
1. Jenis Data ...................................................................................................16
2. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................17
F. Teknik Analisis Data .......................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................19
LAMPIRAN 1 ........................................................................................................21
LAMPIRAN 2 ........................................................................................................28
LAMPIRAN 3 ........................................................................................................36
LAMPIRAN 4 ........................................................................................................38

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki prinsip sendiri dalam
kehidupan berbangsa juga bernegara yang tentunya berbeda dengan bangsa lainnya dan
hal itulah yang tentu saja dapat menjadikan ciri tersendiri bagi bangsa Indonesia yakni
dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar Negaranya.

Pancasila dipilih sebagai dasar Negara Indonesia sebagai jati diri, sebagai ideologi,
dan juga sebagai asas persatuan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar dan ideologi
Negara sangat diperlukan bagi masyarakat indonesia untuk menjaga
eksistensi bangsa Indonesia, karena di dalam setiap sila-sila pancasila terdapat
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian dari bangsa
Indonesia itu sendiri.Pancasila merupakan alat pemersatu bagi bangsa Indonesia, sebagai
dasar Negara dan pandangan hidup Pancasila mengandung konsep-konsep dasar
mengenai cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup terkandung nilai-nilai
positif dalam setiap butir pancasila. Pancasila dan nilainya dapat dijunjung tinggi oleh
masyarakat Indonesia karena pandangan hidupnya Berdasarkan apa yang melekat pada
budaya dan pandangan hidup masyarakat itu sendiri.

Agus, S (2015)Asal mula pancasila sebagai dasar Negara adalah ditinjau dari
unsur dan nilai yang terdapat dalam bangsa Indonesia yang berupa pandangan hidup
bangsa Indonesia. Hal tersebut menjadikan kedudukan Pancasila sebagai dasar
Negara. Pancasila sebagai dasar Negara sekaligus sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia akan selalu melekat selama keberadaan dan naik turunnya kehidupan di
Indonesia.Sebagai dasar Negara Indonesia pancasila terbukti sebagai salah satu media
yang menjadi pemersatu dalam kehidupan bermasyarakat., berbangsa, dan juga
bernegara di Indonesia. Melalui kelima sila yang terdapat di dalam pancasila,
dapat menjadikan dasar kehidupan bernegara di Indonesia menjadi kokoh terhadap
berbagai ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam. Kedudukan dan fungsi
pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam mencapai kehidupan yang lebih sempurna
manusia senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur sebagai suatu pandangan hidup. Serta
pancasila sebagai pandangan hidup yang berfungsi sebagai titik acuan untuk menata
kehidupan diri sendiri ataupun dalam interaksi dalam masyarakat serta alam sekitarnya.

1
Manusia senantiasa hidup dalam lingkungan sosial yang lebih luas secara berturut
dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan keluarga. Pancasila adalah suatu
pandangan hidup dan dasar negara bangsa Indonesia yang nilainya sudah ada sebelum
secara yuridis Indonesia terbentuk sebagai Negara (Sutan, S. Z 2016). Nilai-nilai
yang terkandung dalam ke lima sila memiliki daya ikat yang sangat luar biasa, serangkaian
nilai yang terkandung di dalam pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan.

Pada hakikatnya nilai-nilai pancasiladiangkat dari seni-adat, nilai kebudayaan


serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Nilai-
nilai pancasila pada dasarnya sangat perlu diimplementasikan agar dapat menjaga
eksistensi bangsa Indonesia sebagai Negara demokrasi dengan Pancasila sebagai
dasar Negara.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana Pedoman umum nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan


pemerintahan di Desa Medan Estate,Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang.
2. Bagaimanamemahami kajian tentang implementasi nilai-nilai Pancasila pada
masyarakat dan pemerintahan di Desa Medan Estate,Kec. Percut Sei Tuan, Kab.
Deli Serdang.
3. Bagaimanamemahami kajian tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila pada
masyarakat dan pemerintahan di Desa Medan Estate,Kec. Percut Sei Tuan, Kab.
Deli Serdang.
4. Bagaimana Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada
Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Medan Estate,Kec. Percut Sei Tuan, Kab.
Deli Serdang.
C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas terdapat permasalahan.


Permasalahan tersebut dibatasi agar tidak membuat kesan mengambang dalam penjelasan dan
pemaparan materi pada makalah ini. Permasalahan yang akan dibahas yaitu hanya nomor 4
yaitu tentang Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat
Dan Pemerintahan di Desa Medan Estate,Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang.

2
D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat dan


Pemerintahan di Desa Medan Estate,Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang?
2. Bagaimana Tingkat Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat dan
Pemerintahan di Desa Medan Estate,Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada


Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
2. Untuk mendeskripsikan Tingkat Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada
Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:

1. Manfaat secara teoritis


Pembahasan ini diharapkan akan menambah wawasan bagi pembaca dan
memperkaya khasana ilmu pengetahuan, menambah, dan melengkapi
koleksikarya ilmiah serta memberikan kontribusi pemikiran yang menyoroti
pembahasan tentang Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa.

2. Manfaat secara praktis


Secara praktis diharapkan bermanfaat bagi pembaca dan semua orang
yangberminat mempelajari dan mendalami Tingkat Pemahaman dan
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa.

3. Manfaat bagi dunia pendidikan

3
Penulis berharap hasil dari penulisan ini berguna bagi dunia pendidikankhususnya
bagi setiap orang yang ingin mendalami ilmu pengetahuan tentangPemerintahan
Desa sehingga dapat lebih memahami gambaran tentang Tingkat Pemahaman dan
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Tentang Pemahaman
Beberapa definisi tentang pemahaman telah diungkapkan oleh para
ahli. Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar, misalnya peserta didik dapat
menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya atau didengarnya,
memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan
pada kasus lain.
Menurut Winkel dan Mukhtar (Sudaryono, 2012: 44), pemahaman adalah
kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari, yang
dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang
disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Sementara Benjamin S. Bloom (Anas
Sudijono, 2009: 50) mengatakan bahwa pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari
berbagai segi. Jadi, dapat disimpulkn bahwa seorang siswa dikatakan memahami sesuatu
apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi
Uraian yang lebih rinci tentang hal yang dia pelajari dengan menggunakan bahasanya
sendiri. Lebih baik lagi apabila siswa dapat memberikan contoh atau mensinergikan apa yang
dia pelajaridengan permasalahan-permasalahan yang ada di sekitarnya.
Dalam hal ini, siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang diajarkan,
mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan isinya tanpa
keharusan untuk menghubungkan dengan hal-hal yang lain. Karena kemampuan siswa pada
usia SD masih terbatas, tidak harus dituntut untuk dapat mensintesis apa yang dia pelajari.
2. Tinjauan Nilai-Nilai Pancasila
2.1.Pengertian Nilai
Nilai adalah standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur
segala sesuatu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang
penting dan berguna bagi kemanusian. Atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai
dengan hahikatnya. Misalnya nilai etik, yakni nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh,
seperti kejujuran, yang berkaitan dengan akhlak, benar salah yang dianut sekelompok

5
manusia.
Menurut Scheler, nilai merupakan kualitas yang tidak tergantung pada benda. Benda
adalah sesuatu yang bernilai. Ketidaktergantungan ini mencakup setiap bentuk empiris, nilai
adalah kualitas apriori. Ketergantungan tidak hanya mengacu pada objek yang ada di dunia
seperti lukisan, patung, tindakan, manusia, dan sebagainya, namun juga reaksi kita terhadap
benda dan nilai.
Dalam Encliclopedya of Philosophy dijelaskan, aksiologi Value
and Valuation. Ada tiga bentuk value and valuation, yakni: Nilai, igunakan sebagai katabenda
abstrak, seperti baik, menarik, bagus dan mencakup tambahan segala bentuk kewajiban,
kebenaran, dan kesucian.
`
2.2.Bentuk dan Susunan Pancasila
1. Bentuk Pancasila
Bentuk pancasila diartikan sebagai rumusan pancasila sebagaimana tercantum
dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945, Pancasila sebagai suatu sistem nilai mempuyai
bentuk dan memiliki ciri-ciri:
a. Merupakan kesatuan yang utuh, maksudya kelima sila tidak dapat dilepas walaupun
masing-masing sila berdiri sendiri, karena hubungan antar sila merupakan hubugan
yang organis.
b. Setiap unsur pembentuk pancasila merupakan unsur mutlak yang membentuk
kesatuan, bukan unsur konplementer(pelengkap). Salah satu unsur sila kedudukannya
lebih rendah dari sila yang lain.
c. Sebagai satu kesatuan yang mutlak, tidak dapat ditambah atau dikurang.
2. Susunan Pancasila
Susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan organis, satu sama lain membentuk
suatu sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal, artinya pancasila terdiri dari lima
sila tetapi merupakan satu kesatuan yang terdiri secara utuh. Bentuk dan susunan pancasila
itu disebut hierarkis-piramidal. Hierarkis artinya tingkat, sedangkan piramidal
menggambarkan hubungan bertingkat dari sila-sila pancasila (Notonagoro,1968:39).
2.3.Nilai-Nilai dalam Pancasila
Nilai-nilai Pancasila yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila
Pancasila dimana antara sila-sila tersebut saling berkaitan dan secara utuh tidak dapat
dipisahkan yang dijadikan suatu ukuran, patokan anggapan dan keyakinan yang
menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat bangsa Indonesia. Nilai-nilai moral

6
yang terkandung dalam pancasila pada hakikatnya merupakan kesatuan moral bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai dasar falsafah negara berarti bahwa moral bangsa telah menjadi
moral negara yaitu mengikat negara sekaligus mengandung arti telah menjadi sumber tertib
negara dan sumber tertib hukum serta jiwa seluruh kegiatan negara dalam segala aspek
kehidupan negara.
Sebagai dasar dan ideologi negara, nilai-nilai yang terkandung didalam sila-sila
Pancasila itu antara lain sebagai berikut :
a. Nilai Ideologi, sebagai pandangan dan sikap hidup.
b. Nilai Politik, sumber dari segala hukum di Indonesia.
c. Nilai Ekonomi, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
kekeluargaan.
d. Nilai Sosial, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
e. Nilai Kebudayaan, memiliki nilai luhur dari budaya bangsa Indonesia.
2.4.Makna Sila Sila Pancasila
Dalam sila-sila yang terdapat dalam Pancasila mengandung arti dan makna sebagai
berikut:
1. Ketuhan yang maha esa
Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara yang didirikan
dalam pelaksanaan dan penyelenggaraannya harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa, di Indonesia terdapat 6 agama yang telah diakui diantaranya Islam, Kristen, Katolik,
Budha, Hindu, dan Konghucu. Sila pertama inilah yang mendasari dan menjiwai keempat sila
lainnya bahwa dengan dasar agama dan keyakinan menjadi sebuah integritas yang tinggi pada
diri masing-masing pribadi.
Makna sila ini adalah :
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
2. Hormat-menghormati serta bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut-
penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.

7
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kemanusiaan sebagai dasar fundamental dalam kehidupan kenegaraan, kebangsaan,
dan kemasyarakatan. Nilai kemanusiaan ini adalah susunan kodrat rohani dan jasmani. Dalam
sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah
mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia dengan didasarkan
pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan
pada umumnya baik terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap
lingkungannya.

Makna sila ini adalah :


1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

3. Persatuan Indonesia
Dalam sila persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan
sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara
merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk
negara yang berupa suku, ras, maupun kelompok. Oleh karena itu perbedaan merupakan
kodrat manusia dan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya
negara adalah beraneka ragam tetapi satu, mengikat diri dalam persatuan yang dilukiskan
dalam suatu Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan
permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu
persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama sebagai bangsa.

Makna sila ini adalah :


1. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka
Tunggal Ika.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Rela berkorban demi bangsa dan negara.

8
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan Dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus
dilaksanakan dalam hidup bernegara.
1. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap
masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
3. Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
4. Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena
perbedaan merupaan suatu bawaan kodrat manusia.
5. Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu,
kelompok, ras, suku, maupun agama.
6. Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.
7. Menjunjung tinggi atas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang beradab.
8. Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar
tercapainya tujuan bersama.
Demikianlah nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Seterusnya nilai-nilai tersebut
dikongkritisasikan dalam kehidupan bersama yaitu kehidupan kenegaraan baik menyangkut
aspek moralitas kenegaraan, aspek poitik, maupun aspek hukum dan perundang-undangan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai
tujuan dalam hidup bersama. Maka dalam sila tersebut terkandung nilai keadilan yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama. Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat
keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri,
manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta
hubungan manusia dengan Tuhannya.
Makna sila ini adalah :
1. Bersikap adil terhadap sesama.
2. Menghormati hak-hak orang lain.
3. Menolong sesama.
4. Menghargai orang lain.
5. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama

9
B. Penelitian Yang Relevan
Dalam melakukan penelitian ilmiah harus dilakukan teknik penyusunan yang
sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu pula yang
dilakukan penulis dalam penelitian ini, langkah pertama yaitu dengan melakukan studi
literatur pada buku-buku yang membahas tentang implementasi nilai-nilain pancasila dan
penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan TOC. Data yang didapat dari studi
literatur ini akan digunakan sebagai acuan untuk membuat kueisioner penelitian.

C. Kerangka Berpikir
Nilai yang ada dalam Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.Kelima nilai tersebut merupakan satu
kesatuan yang utuh dimana mengacu dalam tujuan dan arti yang satu. Nilai-nilai dasar
Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat
universal atau menyeluruh di dunia, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan
diakui oleh negara-negara lain, walaupun tidak diberi nama Pancasila atau tidak dengan
sebutan Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani rakyat Indonesia, karena
bersumber dari kepribadian bangsa. Nilai-nilai Pancasila ini juga menjadi landasan dasar,
serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam pemerintahan.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Kelima nilai ini merupakan satu kesatuan yang
utuh, tidak terpisahkan yang mengacu kepada tujuan yang satu. Pancasila sebagai suatu
sistem nilai termasuk kedalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai–nilai dasar
yang bersifat abstrak.

Berikut adalah peta konsep ataupun kerangka berpikir terhadap nilai nilai pancasila :
Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara
Indonesia. Apakah yang dimaksud nilai? Secara etimologi, Kamus Bahasa Inggris Oxford
menyebutkan bahwa nilai berasal dari kata value (Inggris) yang berasal dari kata valere
(Latin) yang berarti : kuat, baik, berharga. Secara sederhana, nilai (value) adalah sesuatu yang
bergunaMenurut Dardji Darmidihardjo, nilai-nilai itu dapat dikemukaan seperti pada tabel
berikut:

10
Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang merupakan
representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Nilai
dasar merupakan nilai yang tidak bisa berubah-ubah sepanjangbangsa Indonesia
berpedoman pada nilai tersebut. Contoh nilai dasar adalah sila-sila Pancasila yang ada dalam
alinea IV, UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Implementasi Penerapan Nilai-Nilai Dari Sila-Sila Pancasila Adalah Sebagai


Berikut :

Implementasi Sila Ke-1 :


1. Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah Tuhan. Setiap
umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya.
2. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang
sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan.
3. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain.
4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini.
5. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.
Implementasi Sila Ke-2 :
1. Sesama manusia harus saling menghargai.
2. Sesama manusia punya rasa memiliki (rela berkorban).
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan kompromi;
mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang.
6. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll
7. Mentaati hukum dan tidak melakukan diskriminatif.
Implementasi Sila Ke-3 :
1. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN.
2. Cinta tanah air.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.
Implementasi Sila Ke-4 :
1. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara yang wajib
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat dan pikiran

11
4. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan
tanggungjawab yang besar.
5. Mempunyai perilaku baik dalam melakukan sesuatu.
Implementasi Sila Ke-5 :
1. Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong.
2. Adil: tidak pilih kasih.
3. Menghormati orang lain..
4. Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis.
5. Bekerja keras: tidak pasrah kepada keadaan.
6. Menghargai karya orang lain: tidak membajak atau meniru produk orang lain
7. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.

12
PANCASILA

Ketuhanan Kemanusiaan Persatuan Kerakyatan Keadilan

Pemahaman dan
Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila

MASYARAKAT PEMERINTAHAN

Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei


Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara, Indonesia

13
BAB III METODE
PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian, metode penelitian, dan pemilihan lokasi
untuk melakukan penelitian.

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi gambaran yang lebih
jelas tentangsituasi-situasi sosial.Penelitian deskriptif (descriptive research), yang biasa
disebut juga penelitiantaksonomik (taxonomic research), dimaksudkan untuk eksplorasi dan
klarifikasi mengenai sesuatufenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaandengan masalah dan unit yang diteliti (Mulyadi. 2012:73).
Penelitian deskriptif berakar pada filsafat fenomenologi/postpostivis yang pertama
kalidikembangkan oleh seorang matematikawan Jerman Edmund Husserl (1850-
1938).Menurut Husserlbahwa filsafat fenomenologi berupaya untuk memahami makna yang
sesungguhnya atas suatupengalaman dan menekankan pada kesadaran yang disengaja
(intentionallity of consciousness) ataspengalaman, karena pengalaman mengandung
penampilan ke luar dan kesadaran di dalam, yangberbasis pada ingatan, gambaran dan
makna. Penelitian ini berakar pada tradisi dalam sosiologi danantropologi yang bertujuan
untuk memahami suatu gejala seperti apa adanya tanpa harus mengontrolvariabel dan tidak
berusaha menggeneralisasi gejala tersebut dalam gejala-gejala yang lain.Termasuk dalam
penelitian ini adalah etnografi, studi kasus, studi naturalistik, sejarah, biografi, teorimembumi
(grounded theory), dan studi deskriptif (Creswell 1994, 50).Jenis penelitian ini tidaksampai
mempersoalkan hubungan antar-variabel yang ada; tidak dimaksudkan untuk
menarikgeneralisasi yang menjelaskan variabel-variabel antecedent/independent yang
menyebabkan sesuatugejala kenyataan sosial terjadi (consequence/dependent).Karenanya,
pada suatu penelitian deskriptif,tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis
(seperti yang dilakukan dalampenelitian eksplanasi); berarti tidak dimaksudkan untuk
membangun dan mengembangkanperbendaharaan teori.Dalam pengolahan dan analisis data,
lazimnya menggunakan pengolahanstatistik yang bersifat deskriptif (statistik deskriptif)
(Mulyadi. 2012:73).

14
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:14) metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.

3. Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan dilakukan untuk observasi penelitian ini adalah di Desa Medan
Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara,
Indonesia. Batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
Utara berbatasan dengan Desa Sempali dan Desa Laut Dendang
Timur berbatasan dengan Desa Bandar Khalipah
Selatan berbatasan dengan Pemko Medan (Kelurahan Bandar Selamat dan Kelurahan
Tembung)
Barat berbatasan dengan Pemko Medan (Kelurahan Sidorejo dan Kelirahan Indra
Kasih)

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2017:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sugiyono
(2011:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.

1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan masyarakat dan
pemerintahan Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

15
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2017:120) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara purposive random sampling, yang jumlah sebanyak 15
orang, terdiri dari seluruh anggota BPD Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Kepala Desa dan seluruh perangkat desa. Kemudian dari
masyarakat yang ditentukan adalah tokoh masyarakat (tokoh pemuda, tokoh masyarakat,
pengurus kumpulan pengajian atau perwiritan (yang beragama Islam) / pengurus kumpulan
pendalaman alkitab (yang beragama Kristen), pengurus bidang kepemudaan, dan lain
sebagainya) termasuk seluruh pengurus PKK tingkat desa tersebut.

C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
kelompok peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari satu variabel yaitu: tingkat
pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila pada masyarakat dan Pemerintahan Desa.

D. Definisi Operasional Variabel


Dari variabel yang disebutkan diatas maka dapat dibuat definisi operasional
variabelnya yaitu: tingkat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila pada
masyarakat dan Pemerintahan Desa yaitu deskripsi ukuran pemahaman nilai-nilai Pancasila
sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia yang terdiri atas Nilai Ketuhanan, Nilai
Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan, dan Nilai Keadilan dan deskripsi ukuran
tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara baik dari tingkat kehidupan nasional maupun sampai pada tingkat
kehidupan di desa.

Adapun tabel variabel dan indikator penelitian berdasarkan teori yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Variabel Indikator Deskriptor Instrumen
Penelitian
Pemahaman 1. Nilai Ketuhanan Instrumen tes
Nilai-nilai 2. Nilai Kemanusiaan dan wawancara

16
Tingkat Pancasila pada 3. Nilai Persatuan
Pemahaman Masyarakat dan 4. Nilai Kerakyatan
dan Pemerintahan 5. Nilai Keadilan
Implemenasi Desa
Nilai-Nilai Implementasi 1. Nilai Ketuhanan Instrumen skala
Pancasila Nilai-nilai 2. Nilai Kemanusiaan sikap dan
Pancasila pada 3. Nilai Persatuan wawancara
Masyarakat dan 4. Nilai Kerakyatan Observasi
Pemerintahan 5. Nilai Keadilan
Desa

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting diutamakan dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2017:308). Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan angket atau kuesioner dan
observasi/wawancara.

1. Jenis Data
Jenis data ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder.Data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen( Sugiyono, 2017:308).
Adapun jenis data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu:
1) Jenis data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau kuesioner dan
observasi. Menurut Sugiyono (2017:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan observasi menurut Sutrisno Hadi (dalam
Sugiyono, 2017:203) merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari pelbagai proses biologis dan psikhologis.
2) Jenis data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah buku dan jurnal – jurnal
yang sesuai dengan judul penelitian ini.

17
2. Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Firdaos (2016:380) Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Instrumen
memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan mutu suatu penelitian. Karena
validitas atau kesahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau
validitas instrumen yang digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang ditempuh.
Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
pertanyaan berupa angket atau kuesioner yang disebarkan berupa pertanyaan pilihan
berganda.

F. Teknik Analisis Data


Menurut Sugiyono (2017:333) dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang
digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji
hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik
analisis data menggunakan metode statisik yang sudah tersedia. Misalnya akan menguji
hipotesis hubungan antar dua variabel, bila datanya ordinal maka statistic yang diigunakan
adalah korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio digunakan Korelasi
Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifiknasi komparasi data dua sampel,
datanya nominal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya bila akan menguji hipotesis komparatif
lebih dari dua sampel, datanya interval, digunakan Anlisis Varian.
Analisa data dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan cara interpretasi data
dan informasi yang telah dikumpulkan melalui pemahaman mendalam dengan prinsip
validitas, objektifitas dan rebilitas. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan
sejak awal sampai sepanjangproses penelitian berlangsung.
Pengolahan dan analisis data,dilakukan dengan menggunakan analisis statistik
deskriptif yaitu analisis tabel frekuensi dan persentase.Perhitungan persentase adalah dengan
rumus sebagai berikut.
p = f/n x 100%
dimana :
p = Nilai persentase yang dicari;
f = Frekuensi, yaitu banyaknya nilai pada setiap kategori data;
n = Sampel, yaitu jumlah sampel.

18
Berdasarkan persentase jawaban responden yang akan dating, ditentukan kategori
tingkat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai berikut.
0 s.d. 59 % = kategori rendah
60 s.d. 79 % = kategori sedang
80 s.d. 100% = kategori tinggi

19
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
 Lokasi : Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sai Tuan, Kabupaten
Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia
 Waktu : 10.00 – selesai
 Tanggal : 22 Oktober 2021

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian


a. Presentase tingkat pemahaman Presentase tingkat pemahaman instrument nilai-nilai
pancasila pada masyarakat dan pemerintahan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
1) Presentase tingkat pemahaman Instrumen Nilai-nilai pancasila pada masyarakat
I. Tingkat Pemahaam Nilai Ketuhanan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman Nilai Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata
58,67% dengan jumlah 15 responden dan 5 butir soal pada nomor 1, 2, 3, 4, 5
II. Tingkat Pemahaman Nilai Kemanusiaan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman nilai kema
nusiaan pada masyarakat mencapai nilai rata-rata 27,78% dengan jumlah 15
responden dan 6 butir soal pada nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11
III. Tingkat Pemahaman Nilai Persatuan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman Nilai Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata
45,00% dengan jumlah 15 responden dan 4 butir soal pada nomor 12, 13, 14,
15

20
IV. Tingkat Pemahaman Nilai Kerakyatan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman Nilai Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata
53,33% dengan jumlah 15 responden dan 7 butir soal pada nomor 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22
V. Tingkat Pemahaman Nilai Keadilan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman Nilai Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata
44,44% dengan jumlah 15 responden dan 3 butir soal pada nomor 23, 24, 25

Dapat disimpulkan tingkat pemahaman instrument Nilai-Nilai Pancasila pada


masyarakat Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan mencapai 45,87% dengan
jumlah soal 25 butir.

2) Presentase tingkat pemahaman Instrumen Nilai-nilai pacasila pada pemerintah

I. Tingkat Pemahaman Nilai Ketuhanan

Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman Nilai Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata
58,67% dengan jumlah 15 responden dan 5 butir soal pada nomor 1, 2, 3, 4, 5

II. Tingkat Pemahaman Nilai Kemanusiaan

Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman nilai kemanusiaan pada masyarakat mencapai nilai rata-
rata 31,11% dengan jumlah 15 responden dan 6 butir soal pada nomor 6, 7, 8,
9, 10, 11

III. Tingkat Pemahaman Nilai Persatuan

Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman Nilai Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata

21
50,00% dengan jumlah 15 responden dan 4 butir soal pada nomor 12, 13, 14,
15

IV. Tingkat Pemahaman Nilai Kerakyatan

Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman Nilai Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata
53,33% dengan jumlah 15 responden dan 7 butir soal pada nomor 16, 17, 18,
19, 20, 21, 22

V. Tingkat Pemahaman Nilai Keadilan

Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang dan dilihat dari data yang kami kumpulkan,
tingkat pemahaman Nilai Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata
60,00% dengan jumlah 15 responden dan 3 butir soal pada nomor 23, 24, 25

Dapat disimpulkan tingkat pemahaman instrument Nilai-Nilai Pancasila pada


pemerintah Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan mencapai 74,00% dengan
jumlah soal 25 butir.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


a. Presentase tingkat pemahaman instrumen nilai-nilai pancasila pada masyarakat dan
pemerintahan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang

I. Tingkat implementasi nilai ketuhanan


Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdangdilihat dari data yang kami kumpulkantingkat implementasi Nilai
Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 85,36% dengan jumlah 15
responden dan 5 instrumental yang terdiri dari nilai ketakwaan, nilai keimanan, nilai
toleransi, nilai kerukunan dan nilai kerjasama.
II. Tingkat implementasi nilai kemanusiaan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdang dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai

22
kemanusiaan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 81,59% dengan jumlah 15
respon dan 4 instrumental yang terdiri dari nilai kasih sayang, nilai tenggang rasa,
nilai menolong dan nilai kebenaran.
III. Tingkat implementasi nilai persatuan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Meda Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdang dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai
persatuan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 82,90% dengan jumlah 15 respon
dan 2 instrumental yang terdiri dari nilai persatuan dan nilai cinta tanah air.
IV. Tingkat implementasi nilai kerakyatan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdang dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai
Kerakyatan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 83,46% dengan jumlah 15
respon dan 3 instrumental yang terdiri dari nilai kederajatan, nilai permusyawaratan
dan nilai perwakilan.
V. Tingkat implementasi nilai keadilan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdang dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai
Keadilan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 82,73% dengan jumlah 15 respon
dan 3 instrumental yang terdiridari nilai adil kepada sesama, nilai menghargai karya
orang lain dan nilai kesederhanaan.

1) Presentase tingkat Implementasi Instrumen Nilai-nilai pancasila pada Pemerintah


I. Tingkat implementasi nilai ketuhanan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdang dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai
Ketuhanan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 87,29% dengan jumlah 15
respon dan 5 instrumental yang terdiridari nilai ketakwaan, nilai keimanan, nilai
toleransi, nilai kerukunan dan nilai kerjasama.
II. Tingkat implementasi nilai kemanusiaan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdang dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai
kemanusiaan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 83,12 % dengan jumlah 15
respon dan 4 instrumental yang terdiri dari nilai kasih sayang, nilai tenggang rasa,
nilai menolong dan nilai kebenaran.
III. Tingkat implementasi nilai persatuan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdang dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai
persatuan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 84,74% dengan jumlah 15 respon
dan 2 instrumental yang terdiri dari nilai persatuan dan nilai cinta tanah air.
IV. Tingkat implementasi nilai kerakyatan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kab. Deli Serdang dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai
Kerakyatan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 86,38% dengan jumlah 15
respon dan 3 instrumental yang terdiridari nilai kederajatan, nilai permusyawaratan
dan nilai perwakilan.
V. Tingkat implementasi Nilai keadilan
Dari observasi yang kami lakukan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,,
Kab. Deli Serdang, dilihat dari data yang kami kumpulkan tingkat implementasi Nilai
Keadilan pada Masyarakat mencapai nilai rata-rata 84,67% dengan jumlah 15 respon
dan 3 instrumental yang terdiridari nilai adil kepada sesama, nilai menghargai karya
orang lain dan nilai kesederhanaan.

b. Presentase tingkat pemahaman dan implementasi instrumen nilai-nilai pancasila pada


masyarakat dan pemerintahan di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang
1) Tingkat pemahaman dan implementasi Nilai-Nilai Pancasila pada Masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan :

a) Mengenai makna nilai ketuhanan


Menurut masyarakat makna nilai Ketuhanan dalam pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara Indonesia adalah bahwa bangsa Indonesia mempunyai kebebasan
untuk menganut agama dan menjalankan ibadah yang sesuai dengan ajaran agamanya,
mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antar sesama manusia
Indonesia, antar bangsa, maupun dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Implementasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia, khususnya di Desa Medan Estate, sebagian besar Masyarakat mengatakan
Implementasi nilai ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara adalah saling menjaga toleransi dalam beragama, menyamakan hak dan
kewajiban sebagai orang yang beragama,saling meghormati antar agama dan
menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut. Sehingga terbinanya
kekeluargaan antar umat beragama, dan terjalin tali silaturahmi yang baik.

b) Mengenai makna nilai keadilan

Menurut masyarakat makna nilai Keadilan dalam pancasila sebagai ideologi


bangsa dan bernegara Indonesia adalah nilai yang menjunjung tinggi norma
berdasarkan ketidak berpihakan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.
Pada hakekatnya adil berarti seimbangnya hak dan kewajiban, saling menghargai
walau ada perbedaan. Adapun implementasi nilai keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia, khususnys di Desa Medan
Estate ini adalah berteman kepada siapapun tanpa memandang perbedaan. Berperilaku
adil kepada siapapun. Saling menghormati dan menghargai hak –hak yang dimiliki
orang lain. Saling membantu orang lain yang sedang kesusahan, mengembangkan
sikap sosial antar sesama, saling menghargai, menghormati HAM.

c) Mengenai makna nilai persatuan

Menurut masyarakat makna nilai persatuan dalam pancasila sebagai ideologi


bangsa dan bernegara Indonesia adalah usaha ke arah bersatu dalam kedaulatan rakyat
untuk membina rasa nasionalisme dalam negara kesatuan Republik Indonesia
persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Hal ini sejalan dengan semboyan
kita “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya walau ada perbedaan tetapi tetap satu juga,
makna lainnya adanya persatuan bangsa, kebersamaan, menghormati perbedaan.
Adapun implementasi nilai persatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di Indonesia, khususnys di Desa Medan Estate ini adalah menghargai dan
menghargai dan menghormati kebudayaan daerah lain dan menjaga kedaulatan rakyat.
Melaksanaakan kegiatan gotong royong, pengajian, dan sebgainya yang dilakukan
bersam-sama untuk membentuk rasa persatuan.
d) Mengenai makna niai kerakyatan

Menurut masyarakat makna nilai Kerakyatan dalam pancasila sebagai ideologi


bangsa dan bernegara Indonesia adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan. Makna lainnya yaitu adanya rasa kerakyaktan yang bermusyawarah dan
musyawarah merupakan ciri khas bangsa Indonesia, setiap rakyat berhak untuk
berpendapat. Adapun implementasi nilai kerakyatan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara di Indonesia, khususnys di Desa Medan Estate ini adalah
mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan
permasalahan, menghargai hasil musyawarah dan menghargai pendapat orang lain.

e) Mengenai makna nilai keadilan

Menurut masyarakat makna nilai Keadilan dalam pancasila sebagai ideologi


bangsa dan bernegara Indonesia adalah nilai yang menjunjung tinggi norma
berdasarkan ketidak berpihakan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.
Pada hakekatnya adil berarti seimbangnya hak dan kewajiban, adil dalam bersosial
dan tida membeda-bedakan, memandang setiap orang itu sama dan setarap dengan
kita, seain itu juga tidak merasa hebat dan berpikiran untuk mendapat lebih dari yang
orang lain dapatkan. Adapun implementasi nilai keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia, khususnya di Desa Medan
Estate ini adalah pembagian bansos yang merata, tidak bersikap egoisme, senantiasa
berusaha untuk membantu orang-orang yang dalam kesulitan, dan menhargai karya
atau hasil ciptaan orang lain.

2) Tingkat pemahaman dan implementasi Nilai-Nilai Pancasila pada Pemerintah


Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan :

a) Mengenai makna nilai ketuhanan

Mengenai makna ketuhanan bagi ideologi Negara Indonesia, tanggapan dari


pemerintah desa yakni menurut saya makna ketuhanan itu adalah bahwa
di dalam kehidupan bermasyarakat beragam kepercayaan dan agama dapat hidup
berdampingan secara damai, selain itu nilai ketuhanan dalam ideology pancasila taitu
Indonesia adalah Negara yang mngakui tuhan. Hal ini membuktikan Indonesia bukan
Negara komunis. Adapun implementasi nilai ketuhanan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia, khususnys di Desa Medan
Estate antara lain, karena masyarakat kebanyakan beragama islam maka kegiatan
keagamaan yang sering dilakukan adalah pengajian rutin yang diadakan setiap hari
jumat, wirid yasin, mendengarkan ceramah rutin yang diadakan di masjid ataupun
musollah.

b) Mengenai makna nilai kemanusiaan

Mengenai makna kemanusiaan bagi ideologi Negara Indonesia, tanggapan dari


pemerintah desa yakni menurut saya makna kemanusiaan itu adalah perilaku yang
bermoral atau berakhlak, sesuai dengan aturan agama, tidak bertindak semena-mena
terhadap sesama manusia. Selain itu, makna nilai kemanusiaan sebagai ideologi
Negara yaitu menjadikan sesorang memiliki kemerdekaan berpendapat, serta berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi manusia. Adapun implementasi nilai
kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia,
khususnys di Desa Medan Estate antara lain, saling tolong menolong antar sesama,
melakukan gotong royong unutk menjaga kebersihan desa, membantu yang
membutuhkan.

c) Mengenai nakna nilai persatuan

Mengenai makna persatuan bagi ideologi Negara Indonesia, tanggapan dari


pemerintah desa yakni menurut saya makna persatuan itu adalah usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Adapun
implementasi nilai kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di Indonesia, khususnys di Desa Medan Estate antara lain, baik laki-laki
maupun perempuan harus bekerjasama dalam membentuk keamanana desa, melalui
pos ronda. Dan setiap minggu diadakannya kerja bakti untuk mencapai lingkungan
yang asri.

d) Mengenai makna nilai kerakyatan

Mengenai makna keadilan bagi ideologi Negara Indonesia, tanggapan dari


pemerintah desa yakni menurut saya makna kerakyatan itu adalah kedaulatan berada
di tangan rakyat, setiap rakyat berhak memiliki perwakilan mereka. Adanya
kebebasan untuk memberikan pendapat. Adapun implementasi nilai kerakyatan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia, khususnya di Desa
Medan Estate antara lain, mengutamakan bermusyawarah dalam mengambil
keputusan contohnya dalam pemeilihan pemerintahan.

e). Mengenai makna nilai keadilan

Mengenai makna keadilan bagi ideologi Negara Indonesia, tanggapan dari


pemerintah desa yakni menurut saya makna keadilan itu adalah hakikat manusia harus
adil dalam diri sendiri hingga Negara. Adil yang berarti menyeluruh dan tanpa
terkecuali yang berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia. Keadilan ini berlaku
untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk juga hak dan kewajiban yang dimiliki
masing-masing individu. Keadilan Sosial juga memiliki berarti kita tidak boleh
mementingkan diri sendiri. Adapun implementasi nilai keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia, khususnya di Desa Medan
Estate antara lain, menjunjung tinggi keadilan sosial, semangat gotong royong, dan
saling menghargai serta menghormati hak dan kewajiban serta upaya keja keras satu
sama lain.

Apakah aparat pemerintah di desa ini sudah memahami secara benar makna nilai-nilai
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia, tanggapan dari aparat desa
mengatakan bahwa sudah memahami makna nilai-nila pancasila sebagai ideologi
Negara dengan cara melaksanakan tugas mereka sebagai pemerintahan desa dengan
baik dan jujur. Apakah aparat pemerintah di desa ini sudah melaksanakan
(mengimplementasikan) secara benar nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi bangsa
dan negara Indonesia, tanggapan dari aparat desa yaitu secara keseluruhan aparat desa
sudah melakukan dan mengimplementasikannya, dengan cara memulai nilai pancasila
untuk dipercontohkan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat mencontoh dan
menerapkannya di kehidupan sehari-hari, contoh kegiatannya seperti memberikan
kebutuhan yang layak kepada orang yang mengalami gangggua jiwa dan
memngantarkan orang tersebut ke rumah sakit jiwa, kemudian memberi makan fakir
miskin.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Implementasi nilai-nilai Pancasila di Desa Medan Estate menunjukan pemahaman


nilai-nilai Pancasila terbilang cukup baik pada pemerintahan desa di bandingkan dengan
masyarakat setempat, karena staf pemerintahan desa sudah terlatih atau terbiasa dalam
mengayomi masyarakat atau mengimplepentasikan nilai-nilai Pancasila itu sendiri,
sedangkan masyarakat setempat tidak terlalu memahami dari masing-masing implementasi
nilai-nilai Pancasila tersebut di karena kan sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Seharusnya dengan menerapkan pengimplementasian di Desa Medan Estate masyarakat
dapat menjadikan desa tersebut menjadi desa yang sejahterah dan dapat bersosialisasi dalam
menerapkan nilai-nilai Pancasila misalnya nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan sosial agar implementasi nilai-nilai Pancasila
dapat terlaksana dengan baik.

B. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan untuk pemerintahan dan masyarakat di Desa
Medan Estate ialah pemahaman implementasi nilai-nilai Pancasila semestinya di tingkatkan
lagi sehingga nilai-nilai tersebut menjadi identitas baik bagi masyarakat di Desa Medan
Estate. Dan saran kami juga bahwa dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila, masyarakat
akan lebih mengenal arti dari setiap isi nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat dan
saling menghargai anatar masyarakat desa. Dan kami harapkan melalui penulisan laporan
miniriset yang kelompok kami lakukan dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca
dari penulisan hasil laporan miniriset kami ini. “SEKIAN DAN TERIMAKASI”
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Azwar, Saifudin Azwar. 2010. Metodologi penelitian. celaban timur UH III/548
Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Azwar,Azwar. 2010. Metodologi penelitian. celaban timur UH III/548 Yogyakarta: Pustaka


pelajar.

Furchan,Arif. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. celaban timur UH III/548


Yogyakarta.Pustaka pelajar.

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta:Pancoran


Tujuh.

Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9.Jakarta: Pantjoran
Tujuh.

Sapriya. dkk. 2010. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan.

Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta.

Sekretariat Jendral MPR, 2004, Undang-Undang Dasar 1945 dengan Amandemen, Jakarta.

Setiadi, Elly M. 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia

Sukardi.Metodologi Penelitian, (jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009. Hal 159

Sekretariat Jendral MPR, 2004, Undang-Undang Dasar 1945 dengan Amandemen,

Jakarta. Setiadi, Elly M. 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia

Sukardi.Metodologi Penelitian, (jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009. Hal 159

Jurnal dan Artikel

Ambiro Puji Asmaroini. Januari 2017.Menjaga Eksistensi Pancasila Dan Penerapannya


Bagi Masyarakat Di Era Globalisasi. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. Vol.
1, No. 2. E-ISSN 2527-7057, P-ISSN 2545-2683. Universitas Muhammadiyah
Ponorogo. Ponorogo.

Dr. J. Hendy Tedjonagoro . Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum, Filsafat
Hukum Dan Falsafah Negara Republik Indonesia.

Dra.Tri Endang Sungkowo Putri. Pentingnya Pendidikan Pancasila Sebagai Materi


Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Di Sekolah Tinggi Teknik Malang).

London: Sage Publications. Diakses pada 6 Mei 2016 pukul 00.52 WIB
melalui:http://remotelib.ui.ac.id:3261/content/14/1/113.full.pdf
Morreale, Joanne. 2014. “From Homemade to Store Bought: Annoying Orange and The
Professionalization of YouTube.” Journal of Consumer Culture. Vol. 14, No. 1: 113-
128.

Mulyadi, Mohammad. 2012. Riset Desain Dalam Metodologi Penelitian.Jurnal Studi


Komunikasi Dan Media. Vol: 16. No: 1. Januari – Juni 2012.

Rahman Huriah.Desember 2013. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter Bangsa Yang


Berdasarkan Pancasila Dan Uud 1945. E-Journal Widya Non-Eksakta 7. Volume 1
Nomor 1.Stkip Pasundan.Cimahi.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suyahman.21 November 2015. Pendidikan Untuk Semua Antara Harapan Dan Kenyataan
(Studi Kasus Permasalahan Pendidikan Di Indonesia). Jurnal Bereputasi. Isbn: 978-
979-3456-52-2. Universitas Sebelas Maret Surakarta Dan Ispi Wilayah Jawa Tengah.
Surakarta.

Wibisono, Koento (1999). Refleksi Kritis Terhadap Reformasi: Suatu Tinjauan Filsafat
dalam jurnal Pancasila No 3 Tahun III Juni 1999. Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila
UGM.

Herlambang, Agustus 2017. Perwujudan Sila Ke Empat Pancasila Setelah


Perubahan Undang-Undang Dasar 1945. Vol. 26, No. 2

Internet

http://kangirva.blogspot.co.id/2012/09/pendidikan-pancasila-daftar-pustaka.html

http://timur.ilearning.me/2016/01/04/apa-saja-metode-dan-instrumen-pengumpulan-data/

https://deluk12.wordpress.com/makalah-pancasila/

http://thefikkar.blogspot.co.id/2016/05/makalah-metode-penelitian.html

pusdik.mkri.id. (3 September 2019). Reaktualisasi Implementasi Pancasila,


dari
https://pusdik.mkri.id/materi/materi_93_Reaktualisasi%20dan%20Implementasi%20NilaiNi
l ai%20Pancasila_Dr.%20Arqom.p

https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1302/505

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwiyzoynrIb0AhXs4HMBHWCFDzwQFnoECAMQAQ&url=http%3A%2F%2
Frepository.uinsuska.ac.id%2F15125%2F7%2F7.%2520Bab%25202_201906PA
I-S3.pdf&usg=AOvVaw1PujKf7MS9gbzfS0NOiT8U
LAMPIRAN

Lampiran 1: Foto Dokumentasi tempat ibadah yang ada di Desa Medan Estate
Kecamatan Percut Sai Tuan, Kab. Deli Serdang

Gambar 1.1 Mesjid Nurul Hidayah


Gambar 1.2 Gereja

Gamabr 1.3 Vihara


Lampiran 2: Foto Dokumentasi Pengambilan Sampel pada masyarakat di Desa Medan
Estate Kecamatan Percut Sai Tuan, Kab. Deli Serdang

Gamabar 2.1 Pengambilan Sampel Pada Masyarakat

Gamabar 2.2 Pengambilan Sampel Pada Masyarakat

33
gambar 2.3 Pengambilan Sampel Pada Masyarakat

gambar 2.4 Pengambilan Sampel Pada Masyarakat

34
gamabar 2.5 Pengambilan Sampel Pada Masyarakat

Lampiran 3: Foto Dokumentasi Pengambilan Sampel di kantor kepala desa di Desa


Medan Estate Kecamatan Percut Sai Tuan, Kab. Deli Serdang

Gambar 3.1 Pengambilan Sampel Pada Pemerintahan Desa

35
Gambar 3.2 Pengambilan Sampel Pada Pemerintahan Desa

Gambar 3.3 Pengambilan Sampel Pada Pemerintahan Desa

36
Lampiran 4: Foto dokumentasi mahasiswa yang mengikuti mini riset

Gambar 4.1 Dokumentasi Mahasiswa Yang Mengikuti Mini Riset

Gambar 4.2 Dokumentasi Mahasiwa Yang Mengikuti Mini Riset

Anda mungkin juga menyukai