Anda di halaman 1dari 2

Pelanggaran Hak dan Kewajiban tentang Pendidikan di Indonesia

Kasus ini pernah terjadi pada 29 Agustus 2014, Seribuan anak pedalaman yang
berda di Kabupaten Aceh Utara putus sekolah. Mereka putus sekolah karena beberapa
factor, yaitu kesulitan pembiayaan, lingkungan masyarakat dan kemudian jarak tempuh
dari rumah ke sekolah menjadi persolan. Salah satu hambatannya pula adalah suliatnya
akses untuk singgah ke tempat tinggal mereka dan sulitnya mereka untuk membuka diri
terhadap hal-hal yang baru atau modern karena sebagian besar mereka masih menganut
kepercayaan tradisi masing-masing.Soal biaya dan jarak. 2 hal tersebut sangat
mempengaruhi warga pedalaman tersebut. Sementara itu, untuk mereka yang tidak
mampu secara ekonomi akan memutuskan untuk tidak bersekolah karena mereka lebih
memikirkan bagaimana caranya bertahan hidup dan mencari makan daripada untuk
bersekolah. Sebagai contoh, misal jarak sekolah dengan ladang memiliki jarak yang sama
jauhnya, namun bedanya kalau mereka sekolah harus membayar, sedang berkerja di
ladang mereka mendapat uang untuk bertahan hidup. Lalu pendidikan yang berada di
pedalaman juga jauh dari kualitas mengajar yang baik. Apakah hal tersebut sudah sesuai
dengan pasal 31 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Setiap warga Negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib untuk membiayainya”?

Pendapat tentang kasus


Masalah mengenai pendidikan masih banyak terjadi di Indonesia terutama di Desa-desa
pedalaman salah satunya di Kabupaten Aceh hal ini bisa terjadi karena faktor kemiskinan
dimana, keluarga tidak mampu untuk membiyayai Pendidikan bagi anak-anaknya namun,selain
faktor kemiskinan fasilitas Pendidikan dan tenaga pendidik yang belum merata di Indonesia
membuat banyaknya anak-anak Indonesia yang harus putus sekolah padahal, Menurut UU No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap
warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”, dan
pasal 11, ayat (1) menyatakan “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan
dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negara tanpa diskriminasi”.Namun pada kenyataannya dilapangan fasilitas pendidikah khususnya
di Kabupaten Aceh ini masih jauh dari kata layak.Selain fasilitas jarak yang jauh dan tingkat
kesejahteraan Kabupaten Aceh yang belum sampai pada kata sejahtera mendorong orangtua
disana untuk lebih menyuruh anak-anaknya bekerja diladang daripada bersekolah dan hal itu
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Solusi yang dapat berikan kepada pemerintah adalah pemerintah sendiri paling tidak
menganggarkan 15%- 20% dana APBN untuk pendidikan. Hal itu tentu akan sangat membantu
bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Tentu banyak sekolah yang bisa dibangun, diperbaiki dan
ditambah fasilitasnya di daerah pedalaman Indonesia. Sangat bermanfaat pula jika anggaran
tersebut dapat membatu relawan yang rela terjun ke pedalaman. Tentu makin banyak WNI yang
lebih cerdas di masa kedepannya.
Tidak hanya pemerintah, namun dari masyarakat kita sendiri perlu mendukung pendidikan
Indonesia.Agar tidak ada lagi rakyat Indonesia yang tidak bersekolah dan buta huruf. Sehingga
tercipta kaum-kaum penggerak perubahan yang akan membawa Indonesia sendiri negara yang
lebih maju

Anda mungkin juga menyukai