Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS

NAMA : CHIRLLY ZETSINBERT SUILIMA


NIM : 30190120006

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS

PADALARANG

2020
1. Sebelum melakukan pengkajian yang dilakukan dan di tanyakan adalah
a) Melakukan komunikasi terapeutik
b) Perkenalkan diri
c) Tanya nama pasien
d) Timbang BB
e) Mengkukur TB
f) TTV
g) Keluhan pasien sekarang
2. Riwayat kesehatan yang di kaji pada Ny. A
a) Keluhan yang ibu rasakan saat ini
b) Adakah kesulitan atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
c) Riwayat persalinan : komplikasi, laselerasi
d) Obat/ suplemen yang dikomsumsi
e) Perasaan ibu berkaitan dengan kelahiran bayi, penerimaan terhadap peran
f) Adakah kesulitan dalam pemberian ASI dan perawatan bayi sehari-hari
g) Bagaimana dukunagan suami atau keluarga terhadap ibu.
h) Pengetahuan ibu tentang nifas.
3. Pemeriksaan fisik pada Ny. A
Karena Ny. A datang dengan keluhan nyeri daerah putting, tampak lecet dan kemerahan
maka dilakukan pemeriksaan fisik pada payudara
 Puting susu: Pecah, pendek, rata
 Nyeri tekan
 Abses
 Pembengkakan/ ASI terhenti
 Pengeluaran ASI
4. Pemeriksaan LAB yang dilakukan adalah
Pemeriksaan hepatitis (HbsAg) dan AIDS (HIV +)
Karena ibu yang menderita kedua penyakit ini tidak di perkenankan menyusui
bayinya.karena dapat menularkan virus kepada bayi melalui ASI
5. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI
6. Rencana keperawatan yang diberikan adalah
a. Edukasi menyusui
1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2) Identifikasi tujuan atau keinginan menyusui
3) Dukung ibu dalam meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui
4) Libatkan system pendukung : suami, keluarga tenaga kesehatan dan masyarakat
5) Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu
6) Ajarkan posisi menyusui dan perlekatan dengan benar
7) Menganjurkan ibu untuk mengolesi putting susu dengan ari susu terakhir
8) Menganjurkan ibu puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara
waktu kurang lebih 1 x 24 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 2 x
24 jam
9) Menganjurkan ibu sebaiknya mengeluarkan ASI selama puting susu di istirahatkan
dengan tangan dan tidak dianjukan dengan alat pompa untuk tetap mempertahankan
kelancaran pembentukan ASI
10) Menganjurkan ibu cuci payudara sekali sehari saja dan tidak dibenarkan
menggunakan sabun
11) Menganjurkan ibu harus rielaks
12) Menganjurkan dan mengajarkan pijat leher dan punggung belakang pada ibu dan
keluarga
7. Rencana keperawatan selanjutnya adalah
Mempertahan rencana keperawatan 6,7,10,11
1) Ajarkan posisi menyusui dan perlekatan dengan benar
2) Menganjurkan ibu untuk mengolesi putting susu dengan ari susu terakhir
3) Menganjurkan ibu cuci payudara sekali sehari saja dan tidak dibenarkan
menggunakan sabun
4) Menganjurkan ibu harus rielaks

Anda mungkin juga menyukai