Anda di halaman 1dari 17

RESUME KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR (BBL)

DI RUANG MATAHARI RSU KARSA HUSADA BATU

A. Identitas Klien (bayi)

Nama Klien : By.Ny.N


Tanggal Lahir : 31 / 08 / 2021
Tanggal Pengkajian : 31 / 08 / 2021
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB Lahir : 3300 gram
BB Saat Pengkajian : 3300 gram
Panjang Badan : 48 cm
Lingkar Kepala : 30 cm
Lingkar Dada : 27 cm
Usia Gestasi : ± 38 Minggu

B. Gambaran Kasus
Seorang bayi lahir pada tanggal 31 / 08 / 2021 di RSU Karsa Husada Batu
dengan usia kehamilan ± 38 minggu dengan cara normal jenis kelamin laki-laki,
dengan panjang badan 48 cm, lingkar kepala = 30 cm, lingkar dada = 27 cm, dan
BB pada saat lahir = 3300 gram.
Bayi tersebut merupakan hasil buah cinta dari pasangan Ny.N dan Tn.D,
dimana Ny.N berumur 37 tahun berprofesi sebagai wiraswasta dengan pendidikan
SMA sedangkan Tn.D tidak bekerja dengan pendidikan SMA. Keduanya sudah
menikah dengan usia pernikahan 12 tahun dan di telah di karuniai 2 orang anak
dan mereka tinggal di Jl. Sarimun Batu. RT.06 RW.01 Desa Beji, Kecamatan
Junejo, Batu
Adapun pemeriksaan fisik yang dilakukan yakni APGAR = 10/10 kepala =
Normal dan Simetris, wajah = pink / kemerahan, mata = simetris kiri dan kanan,
telinga = simetris kiri dan kanan, hidung = simetris kiri dan kanan, mulut & bibir
= lembab dan simetris kiri kanan, dada = simetris kiri dan kanan, abdomen =
simetris kiri dan kanan, nampak pemotongan tali pusat, anus = paten, genetalia =
nampak, tidak ada kelainan, uretra = nampak, tidak ada kelainan dan ekstermitas
= simetris baik atas maupun bawah, garis telapak tangan dan kaki nampak jelas.
Dengan refleks sucking (mengisap), mero, rooting (pipi), dan babinski
(ekstremitor).

C. Masalah Keperawatan
1. Defisit perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir
DS :-
DO : bayi tampak banyak darah di seluruh tubuh
2. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan ketidakefektifan
pemeberian ASI
DS : Ibu bayi mengatakan ASI nya tidak keluar
DO : ASI ibu tampak tidak keluar
3. Resiko infeksi berhubungan dengan tali pusar yang masih basah dan belum
lepas
DS :-
DO : Tali pusar bayi tampak kotor dan basah
D. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Kriteria hasil :
1. Defisit perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam, perawatan diri meningkat
dengan kriteria hasil :

 badan bersih dari darah meingkat

 tali pusar bersih meningkat

Rencana Tindakan

 Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias.

 Sediakan lingkungan yang terapeutik

 Siapkan keperluan mandiri (minyak telon, pakaian, bedak,


selimut/bedong)

 Melakukan personal hygiene

 Jadwalkan rutinitas perawatan diri bersama ibu


 Anjurkan kepada ibu untuk melakukan perawatan diri pada bayi.

Rasional

 Mengetahui kebutuhan alat yang akan diperlukan

 Memberi kenyaman pada bayi

 Untuk pemenuhan kebutuhan bayi

 Membantu ibu untuk mengatur jadwal perawatan diri pada bayi

 Mendorong ibu untuk melakukan perawatan diri pada bayi

2. Kesiapan Peningkatan Nutrisi berhubungan dengan ketidakefektifan pemberian


ASI

Tujuan dan kriteria hasil :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam, status nutrisi bayi membaik
dengan kriteria hasil :

 bayi cengeng menurun

 pemenuhan nutrisi membaik

Rencana Tindakan

 Identifikasi kesiapan dan kemampuan ibu menerima informasi

 Sediakan materi pendidikan kesehatan

 Jelaskan tanda-tanda bayi lapar

 Anjurkan ibu tetap mencoba memberikan ASI terus menerus

Rasional

 Mengetahui kesiapan dan kemampuan ibu menerima informasi

 Untuk memberikan informasi

 Agar ibu mengetahui tanda-tanda bayi lapar


 Untuk merangsang ASI agar keluar

3. Resiko infeksi berhubungan dengan tali pusar yang masih basah dan belum
lepas
Tujuan dan kriteria hasil :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 jam, tingkat infeksi menurun
dengan kriteria hasil :

 tali pusar basah menurun

 tali pusar kering meningkat

 tali pusar bersih meningkat

Rencana Tindakan

 Identifikasi kebersihan tali pusar

 Berikan perawatan pada area tali pusar

 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan


lingkungan pasien

 Jelaskan tanda dan gejala mengenai infeksi tali pusar

 Ajarkan ibu cara mencuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah
perawatan tali pusar

Rasional

 Mengetahui tingkat kebersihan pada tali pusar

 Untuk menghindari infeksi pada tali pusar

 Untuk menjaga kebersihan/bakteri sebelum dan sesudah tindakan

 Untuk membantu ibu mengetahui tanda dan gejala mengenai infeksi


tali pusar

 Untuk membantu ibu menjaga kebersihan sebelum dan sesudah


perawatan tali pusar dengan mencuci tangan secara benar
E. Implementasi Keperawatan
1. Defisit perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir
Tanggal 31/08/2021 jam 06.30 melakukan Identifikasi kebutuhan alat
bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, sediakan lingkungan yang
terapeutik (tempat tidur bayi dengan pencahayaan yang baik ), dan siapkan
keperluan mandiri (minyak telon, pakaian, bedak, selimut/bedong)
Kemudian dilanjut Jam 07.17 melakukan monitor BB, TB, Lingkar
Kepala dan lingkar dada, melakukan personal hygiene (membersihkan darah
yang tertempel pada bayi mulai dari rambut hingga kaki, pemberian obat tetes
mata, pemberian salep mata
Setelah selesai melakukan personal hygien dilanjutkan Jam 08.00 melakukan
pemberian IM Vitamin K dan hepatitis tidak lupa membuat jadwal rutinitas perawatan
diri bersama ibu, serta anjurkan kepada ibu untuk melakukan perawatan diri pada bayi

2. Kesiapan peningkatan nutrisi

Tanggal 31/08/2021 Jam 11.00 melakukan identifikasi kesiapan dan


kemampuan ibu menerima informasi, sediakan materi pendidikan kesehatan,
selanjutnya elaskan tanda-tanda bayi lapar setelah itu anjurkan ibu tetap mencoba
memberikan ASI terus menerus (setiap 2-3 jam sekali)

3. Resiko infeksi berhubungan dengan tali pusar yang masih basah dan belum
lepas

Tanggal 31/08/2021 Jam 11.30 melakukan identifikasi kebersihan tali pusar,


berikan perawatan pada area tali pusar, cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien kemudian jelaskan tanda dan gejala mengenai
infeksi tali pusar, dan ajarkan ibu cara mencuci tangan dengan benar sebelum dan
sesudah perawatan tali pusar

F. Evaluasi Keperawatan
1. Diagnosa I
S :-
O : bayi sudah tampak bersih
A : Masalah defisit perawatan diri teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien pulang
2. Diagnosa II
S : Ibu bayi mengatakan ASI nya masih belum keluar
O : ASI ibu tampak masih belum keluar
A : Masalah kesiapan peningkatan nutrisi belum teratasi
P :Intervensi dihentikan pasien pulang
3. Diagnosa III
S :-
O : tali pusar tampak bersih dan masih basah
A : Masalah resiko infeksi teratasi
P :Intervensi dihentikan pasien pulang
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Bayi Baru Lahir Di Rumah

Hari / Tgl : Sabtu, 4 Agustus 2021

Waktu : 30 Menit

Sasaran : Ibu post-partum dan masa nifas

Tempat : Ruang Matahari

A. LATAR BELAKANG
Laporan Save The Children tentang kematian bayi untuk tahun 2013 yang
diluncurkan Selasa (25/02) mengungkapkan kematian saat kelahiran di
Indonesia turun dari 390 per 100.000 anak pada tahun 1994 menjadi 228
kematian.

Salah satu yang dapat memicu atau membetuk menurunya angka kematian
bayi adalah dengan diberikanya pendidikan kesehatan kepada ibu atau orang
tua bayi mengenai Perawatan bayi baru lahir yang dapat dilakukan dirumah.
Maka dari itu, Penyuluhan yang akan dilakukan oleh mahasiswa D-III
Keperawatan Malang Tingkat 3A, Kelompok 7A dapat bermanfaat bagi ibu
atau peserta penyuluhan demi meningkatkan hak derajat kesehatan setinggi-
tingginya.

B. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Semua ibu yang dirawat di ruang matahari

2. Tempat
a. Di laksanakan di ruang rawat inap
b. Lingkungan nyaman dan tenang
c. Waktu pemberian pendidikan kesehatan pada pagi hari jam 09.00
wib
3. Pengorganisasian
a. Moderator : Sumikatul Zanah
b. Fasilitator : Amelia Daniswara
c. Observer : Risky Rahma Sari
Anggota : Farhah Nadiah Kamila
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mendapatkan pembelajaran diharapkan peserta dapat
mengetahui, memahami dan mengaplikasikan bagaimana perawatan bayi
baru lahir di ruamah sehingga dapat melakukan secara mandiri.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan (health education), peserta mampu
menyebutkan dan mengaplikasikan :
1. Memandikan bayi
2. Perawatan tali pusat
3. Pemeriksaan bayi di fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Kebiasaan yang merugikan bayi.
5. Penimbangan bayi dan balita
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi : (terlampir)
a. Memandikan bayi
b. Perawatan tali pusat
c. Pemeriksaan bayi di fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Kebiasaan yang merugikan bayi.

E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi input
a. Tim penyuluh kesehatan lengkap dengan jumlah .......... orang,
terdiri atas : (1) Penyuluh (1) Pembawa acara (....) Fasilitator (1)
Observer.
b. Tim penyuluh kesehatan menguasai materi penyuluhan dengan
konsep yang sama.
c. Lingkungan/ruang penyuluhan cukup luas untuk peserta
penyuluhan, suasana cukup tenang.
d. Peralatan : lembar balik dan leaflet menarik dan jelas dibaca.
e. 80 % peserta yang diundang datang pada acara penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a. Pembawa acara, fasilitator, observer, penyuluh menjalankan
fungsinya sesuai dengan uraian tugas.
b. Penyuluh menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
suasana yang rileks.
c. 80 % peserta mengikuti secara aktif acara penyuluhan dari awal
sampai akhir.
d. 80 % peserta bertanya tentang materi penyuluhan.
3. Evaluasi output
Setelah proses penyuluhan diharapkan :

a. 90 % peserta dapat menyebutkan cara memandikan bayi


b. 80 % peserta dapat menyebutkan cara perawatan tali pusat.
c. 80 % peserta dapat menyebutkan pemeriksaan bayi di fasilitas
pelayanan kesehatan
4. 80 % peserta dapat menyebutkan kebiasaan buruk pada
bayi.Pengorganisasian dan Uraian Tugas
a. Protokol/Pembawa Acara
1) Uraian tugas :
a) Membuka acara
penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b) Mengatur proses dan lama
penyuluhan.
c) Menutup acara
penyuluhan.
a. Penyuluh / Pengajar
1) Uraian tugas :
a) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan
proses penyampaian materi penyuluhan.
b) Menyampaikan / menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas
dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya.
b. Fasilitator
1) Uraian tugas :
a) Ikut bergabung dan duduk di antara peserta.
b) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi penyuluhan yang
belum jelas.
d) Menginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang kurang
jelas atau mengena bagi peserta.
c. Observer
1) Uraian tugas :
a) Mencatat nama, alamat,
dan jumlah peserta yang datang serta menempatkan diri ke
tempat yang memungkinkan dapat mengawasi jalannya proses
penyuluhan.
b) Mencatat pertanyaan yang
diajukan peserta.
c) Mangamati perilaku
verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
d) Menyampaikan evaluasi
langsung secara tertulis pada penyuluh tentang hal yang dirasa
tidak sesuai dengan rencana penyuluhan.
5. ANTISIPASI MASALAH
a. Bila dari hasil pengamatan observer peserta kurang perhatian, bicara
sendiri/tidak aktif suasana tenang dan mengembalikan perhatian
peserta pada proses penyuluhan serta memotivasi peserta untuk aktif
bertanya.
b. Untuk mencegah peserta meninggalkan acara penyuluhan sebelum
selesai penjelasan/demonstrasi materi penyuluhan, sejak awal
pembawa acara perlu mengingatkan pada peserta.
c. Bila terdapat anak-anak yang dapat mengganggu kelancaran proses
penyuluhan, fasilitator dapat mengajaknya bermain di luar ruangan
penyuluhan.
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Pendekatan
Pendekatan Educational, sharing, diskusi dan demonstrasi.
2. Kegiatan Pendidik dan Peserta
KEGIATAN KEGIATAN KLIEN /
WAKTU TAHAP
PERAWAT MASYARAKAT

3, Menit Pra 1. Menyi 1. A


interaksi apkan alat atau lat dan media siap
media satuan sebelum penyuluhan.
acara penyuluhan.
2. Menyi
apkan mental dan 2. M
fisik mahasiswa ahasiswa siap mental
yang akan dan fisik
melakukan
penyuluhan.
3. Menyi
apkan masyarakat
sebagai peserta 3. M
penyuluhan. asyarakat berkumpul
untuk pelaksanaan
penyuluhan.
5 Menit Orientasi 1. Meng 1. M
ucapakan salam embalas salam
2. Memp
erkenalan diri 2. M
3. Menya endengarkan
mpaikan maksud penjelasan
dan tujuan 3. M
4. Menen endengarkan
tukan kontrak penjelasan
waktu dan materi
sebelum 4. S
penyuluhan etuju dengan
dilakukan kontrak waktu dan
materi.
15 Menit Kerja 1. 1. Mendeng
pengetahuan arkan penjelasan
peserta mengenai
perawatan bayi di
rumah.
2.
pengertian dan
2. Mendengarkan
manfaat peserta
penjelasan
mengenai
perawatan bayi di
rumah.
10 menit Terminasi 1. 1.
peserta dengan menjawab
menanyakan 2.
kembali materi siap
yang telah mengaplikasikan
disampaikan. pendidikan
2. kesehatan yang telah
reinforcement disampaikan.
positif terhadap
peserta.
3.
kesimpulan dan
menegaskan
kembali kepada
peserta mengenai 3.
perawatan bayi di
rumah
4.
salam

4.
penutup

G. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan ini adalah :
a. Ceramah
b. Tanya jawab / diskusi
c. Demonstrasi
H. ALAT DAN MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Alat-alat demonstrasi
1) Pantum
2) Sabun mandi bayi
3) Kapas
4) Air hangat
5) Handuk
6) Kain bedong bayi.
7) Bak mandi bayi
8) Perban/kasa
I. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur.
1) 90% Peserta hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di halaman depan
PKM Dasan Cermen
b. Evaluasi Proses.
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
c. Standar Evaluasi
1) Peserta dapat menyebutkan cara memandikan bayi
2) Peserta dapat menyebutkan cara perawatan tali pusatPeserta
dapat menyebutkan pemeriksaan bayi di fasilitas pelayanan
kesehatan
3) Peserta dapat menyebutkan kebiasaan buruk pada bayi.
Lampiran Materi
Perawatan Bayi Baru Lahir Di Rumah

A. Pengertian
Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang
ibu melalui jalan kelahiran normal atau dengan bantuan alat tertentu sampai
usia 1 bulan. Bayi baru lahir fisiologis adalah bayi yang lahir dari kehamilan
37-42 minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram. (Depkes RI, 2007).
B. Manfaat Perawatan Bayi Baru Lahir
1. Meningkatkan kemandirian orangtua terhadap perawatan bayinya 
2. Meningkatkan kualitas hidup bayi 
3. Mengurangi angka kematian bayi baru lahir 
4. Meminimalkan biaya perawatan 
5. Meningkatkan hubungan orangtua dan bayi
C. Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah
Merawat bayi merupakan hal yang tidak mudah, apalagi bagi orang tua
yang baru mempunyai anak pertama. banyak sekali pertanyaan-pertanyaan
berkaitan dengan bayi. Hal yang sering di pertanyakan oleh orang tua baru
adalah bagaimana memandikan bayi yang benar serta aman bagi bayi tersebut.
Adapun perawatan bayi baru lahir yang dapat dilakukan dirumah:
1. Memandikan bayi
Memandikan bayi adalah Membersihkan tubuh bayi dengan
menggunakan sabun dan air hangat dengan suhu 38 o C dimana keadaan
suhu bayi sudah stabil.
a. Prosedur
1) Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir
2) Bayi diposisikan membujur dan pakaian bayi dilepas
3) Bersihkan mata bayi dengan kapas mata dari dalam keluar
4) Bersihkan pantat dari tinja sebelum dimandikan agar air mandi
tetap bersih
5) Bersihkan kelamin bayi dengan hati-hati
6) Bayi disabun mulai dari leher,dada,perut ( tali pusat disabun dari
ujung kepangkal ) dilanjutkan kebagian kaki,terakhir kepala dan
lengan
7) Bilas bayi mulai dari muka,lengan,dada,perut,paha,dan kak
8) Bayi diposisikan telungkup,kemudian bersihkan leher
belakang,tengkuk,punggung,dan pantat 
9) Bayi dikeringkan dengan handuk
10) Rawat tali pusat,dikeringkan dengan gaas steril
11) Bayi diberi pakaian lengkap
12) Bersihkan alat dan lingkungan
13) Cuci tangan
b. Hal yang perlu diperhatikan.
1) Bayi dimandikan paling cepat 6 jam setelah lahir
2) Bayi mandi dengan air hangat, untuk menghindari suhu tubuhnya
turun yang dapat berbahaya bagi bayi.
3) Mandikan dengan cepat, bersihkan muka, leher dan ketiak dengan
air dan sabun
4) Keringkan seluruh tubuh dengan cepat
5) Bayi tidak boleh dibedong, cukup dipakaikan baju, topi,
kaus kaki dan diselimuti sehingga terjaga kehangatannya.
6) Jangan memandikan bayi jika demam atau pilek
7) Bayi umur 1-7 hari dimandikan cukup 1 kali dalam sehari,
menjelang siang hari.
2. Pengertian Tali Pusat Bayi
Tali pusat ( Funiculus umbilicalis ) adalah  saluran kehidupan bagi
janin selama  dalam kandungan, dikatakan saluran kehidupan karena
saluran inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan
oksigen janin.Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tidak diperlukan
lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
a. Cara Membersihkan Tali Pusat
1) Cuci tangan bersih
2) Gunakan handscoon
3) Ambil kapas bulat atau kapas bertangkai yang telah
dibubuhi alkohol 70%, lalu bersihkan sisa tali pusar, terutama
bagian pangkalnya (yang menempel pada perut).
4) Lakukan dengan hati-hati, apalagi bila pusar bayi masih berwarna
merah.
5) Gunakan jepitan khusus dari plastik untuk memegang ujung tali
pusarnya, agar lebih mudah dalam membersihkan dan melilitkan
perbannya.
6) Ambil kasa kering lalu bungkus sisa tali pusat. Usahakan agar
seluruh permukaan hingga ke pangkalnya tertutup perban.
7) Lilitkan perban/kasa sedemikian rupa agar bungkusan tidak
terlepas. Pastikan tidak terlalu ketat, agar bayi tidak kesakitan.
8) Gunakan kain kasa untuk mengikat perban agar tetap pada
tempatnya.
b. Hal yang perlu diperhatikan
1) Tali pusat dalam keadaan bersih, terbuka dan kering agar kuman
tetanus tidak dapat hidup.
2) Jangan membubuhi apapun pada pangkal tali pusat (termasuk
alkohol dan povidon yodium) agar lekas kering dan lepas.
3) Bila tali pusat terlihat kotor, bersihkan tali pusat dengan air
bersih dan sabun mandi, lalu segera keringkan dengan kain
bersih.
4) Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
5) Bila tali pusat basah, berbau atau dinding perut disekitarnya
kemerahan harus segera dibawa ke petugas kesehatan, poskesdes,
puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lain.
3. Pemeriksaan kesehatan bayi pada 1 minggu pertama : 
a. Kematian bayi banyak terjadi pada minggu pertama atau hari-hari
pertama setelah lahir.
b. Bayi Baru Lahir gampang sakit dan gejala sakit pada Bayi Baru Lahir
sulit dikenali. Apabila bayi sakit, penyakitnya cepat menjadi berat dan
serius bahkan bisa meninggal 
c. Pentingnya pemeriksaan bayi pada minggu pertama yaitu untuk
mengetahui sedini mungkin bila bayi tidak sehat, atau ada kelainan
bawaan. 
d. Ibu dan Ayah yang memeriksakan bayinya ke petugas kesehatan
mendapatkan pengetahuan cara merawat bayi baru lahir, menyusui
yang benar, menghindari terjadinya infeksi serta pemantauan berat
badan bayi. 
4. Pemeriksaan bayi pada hari ke 8 – 28 : 
a. Pemeriksaan bayi baru lahir perlu dilakukan untuk memantau
kesehatan bayi, sehingga dapat segera diketahui bila ada tanda atau
gejala bayi sakit. 
b. Pemeriksaan untuk mengetahui cara menyusui dan perawatan bayi
yang benar dan kecukupan pemberian ASI. 
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu pemeriksaan fisik,
penimbangan berat badan, pengukuran lingkar kepala, nasehat
pemberian ASI dan informasi tentang tanda-tanda bahaya bayi sakit. 
5. Kebiasaan yang merugikan bayi.
Adapun kebiasaan yang dapat merugikan bayi adalah.
a. Tali pusat bayi dibubuhi ramuan
b. Bayi tidak boleh dibawa keluar rumah sebelum 40 hari
c. Bayi tidak boleh diimunisasi karena takut demam
d. Mengobati sendiri jika bayi sakit
e. Memberikan makanan-minuman selain ASI eksklusif
f. Mengayun bayi dengan kencang

Anda mungkin juga menyukai