BLOK 4.C
MINGGU 3 : ASUHAN KEBIDANAN DAN SOAP DENGAN
KELAINAN HIS AKIBAT AKSI UTERUS INKOORDINAN
Kelompok : 3A
Anggota : Yunda Siti Nurrahmah (1710331007)
Irma Safitri (1710331012)
Afifa Humaira (1710332014)
Malika Qohhareli Swanda (1710333008)
PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
Distosia karena kelainan tenaga (HIS) adalah HIS yang tidak normal, sehingga dapat
menimbulkan penyulit pada saat persalinan, dan pada beberapa kasus dapat
mengakibatkan kematian pada janin maupun ibu.
Distosia adalah kesulitan dalam jalannya persalinan. Distosia karena kelainan tenaga (his)
yang tidak normal, baik kekuatan maupun sifatnya, sehingga menghambat kelancran
persalinan. Dibawah ini dikemukakan lagi ringkasan dari his normal :
1. Tonus otot rahim diluar his tidak seberapa tinggi, lalu meningkatkan pada waktu his.
Pada kala pmbukaan servik ada 2 fase : fase laten dan fase aktif yang digambarkan
pada srvikogram menurut friedman.
2. Kotraksi rahim dimulai pada salah satu tanduk rahim, sebelah kanan atau kiri, lalu
menjalar keseluruh otot rahim.
3. Fundus uteri berkontraksi lebih dulu (fundal dominan) lebih lama dari bagian-bagian
lain. Bagian tengah berkontraksi agak lebih lambat, lebih singkat dan tidak sekuat
kontraksi fundus uteri bagian bawah (segmen bawah rahim)dan servik tetap pasif atau
hanya berkontraksi sangat lemah.
4. Sifat-sifat his :lamanya, kuatnya, keteraturannya, seringnya dan relaksasinya, serta
sakitnya.
1.2.Rumusan Masalah
a. Untuk mengetahui definisi dari distosia kelainan his akibat aksi uters
inkoordinan
b. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi distosia kelainan his
c. Untuk mengetahui etiologi distosia kelainan his akibat aksi uters inkoordinan
d. Untuk mengetahui komplikasi akibat distosia kelainan his akibat aksi uters
inkoordinan
e. Untuk mengetahui penanganan dari distosia kelainan his akibat aksi uters
inkoordinan
BAB II
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan fisik umum
• Kesadaran Umum : Untuk mengetahui keadaan ibu apakah
baik/sedang/buruk. Pada kasus ibu hamil normal keadaan umum
baik (Saifuddin, 2006).
• Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah
composmentis, somnolen, koma. (Wiknjosastro, 2005).
• Tekanan darah : Tekanan darah diukur faktor hipertensi atau
hipotensi (Saifuddin, 2001). Batas normal antara 90/60 mmHg
sampai 130/90 mmHg dan peningkatan diastolik tidak lebih dari
150 mmHg dari keadaan pasien normal (Wiknjosastro, 2005).
• Nadi : Pada ibu hamil nadi dikatakan normal 80-84 x/menit. Batas
suhu normal adalah 60 - 100x/menit (Wiknjosastro, 2005).
• Suhu : Suhu normal pada ibu hamil adalah 360C -370C, jika
keadaan suhu tinggi menunjukkan adanya infeksi (Marmi, 2011).
Suhu normal adalah 36˚C-37˚C (Wiknjosastro, 2005).
• Pernafasan : Apabila ibu sesak nafas akan berpengaruh pada janin
dan sering terjadi keguguran atau berat badan janin tidak sesuai
dengan usia kehamilan batas normal 12-20 x/menit (Prawirohardjo,
2005).
• Berat badan : Untuk mengetahui berat badan pasien selama hamil
kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.
Kenaikan berat badan yang berlebihan kemungkinan bayi besar,
sebab janin besar dapat menyebabkan disproporsi, meskipun
ukuran panggul normal (Wiknjosastro, 2005).
• Tinggi badan : Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit bila
tinggi badan kurang (Wiknjosastro, 2005).
• LILA : Untuk mengetahui keadaan gizi ibu, LILA normal pada ibu
hamil tidak kurang dari 23,5 cm (Wiknjosastro, 2005).
b) Pemeriksaan sistematis
Menurut Wiknjosastro (2005), pemeriksaan sistematik dilakukan
inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkuasi untuk mengetahui keadaan
umum yang mempengaruhi kesehatan atau kehamilan dan persalinan
ibu meliputi :
• Kepala : Perlu dikaji bagaimana kebersihan rambut, kulit kepala,
ada ketombe atau tidak, ada benjolan atau tidak pada kepala.
• Muka : Keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan, cloasma
gravidarum, adakah oedema.
• Mata : Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, keadaan
conjungtiva pucat atau merah muda, warna sclera putih atau tidak.
• Hidung : Perlu dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran
benjolan pada hidung yang dapat berpengaruh jalan nafas.
• Telinga : Perlu dikaji untuk mengetahui keadaan telinga apakah
terdapat serumen atau tidak karena bisa berpengaruh pada
pendengara.
• Mulut : Perlu dikaji apakah ada stomatitis atau tidak, gigi
berlubang atau tidak.
• Leher : Dikaji untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar
tyroid yang biasanya disebabkan karena kekurangan garam
beryodium.
• Dada : Observasi apakah simetris atau tidak, adakah teraba
benjolan, nyeri atau tidak, punting susu menonjol atau tidak, pada
payudara.
• Perut : Perlu dikaji untuk mengetahui adakah luka bekas operasi
ataukah nyeri tekan yang sekiranya perlu pengawasan khusus saat
persalinan.
• Genetalia : Perlu dikaji untuk mengetahui adakah tanda-tanda
penyakit kelamin yang perlu diwaspadai seperti keputihan, syphilis,
herpes.
• Anus : Perlu dikaji adakah haemoroid atau tidak.
• Ekstermitas : Perlu dikaji apakah ada kelainan atau tidak, bisa
digerakan atau tidak, adakah oedem, varices atau tidak.
d) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menegakkan diagnosa dan
untuk menentukan adakah faktor resiko meliputi : USG untuk
memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan juga untuk
mengidentifikasi setiap kelainan janin, pada trimester III bagian
terendah janin mulai memasuki PAP sehingga letak dan presentasi janin
tidak berubah lagi (Prawirohardjo, 2005).
B. Langkah kedua : Interpretasi Data
Terdiri dari diagnosa kebidanan dari diagnosa, masalah dan kebutuhan pada
langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi
diagnosa dan masalah. Masalah tersebut membutuhkan penanganan yang akan
dituangkan ke dalam rencana asuhan kebidanan (Janah, 2011).
2) Masalah
Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari
hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. (Salmah dkk, 2006).
3) Kebutuhan
Hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifilasi dalam diagnosa
dan masalah yang didapatkan malakukan analisis data. (Salmah dkk,
2006).
Telaah jurnal :
Penelitian yang dilakukan di Bps Ny. Nursofi Umamah Kecamatan Ngunut
Kabupaten Tulungagungpada 65 orang ibu bersalin didapatkan bahwa persalinan lama
salah satunya dipengaruhi oleh pimpinan persalinan tidak kooperatif yang juga
mempengaruhi keadekuatan his dalam membantu mendorong janin keluar. Selain his,
hal tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan panggul.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Managemen Asuhan Varney
3.1.1 Skenario : incoordinate Uterine Action
Ny. Yeni umur 38 tahun G1P0A0H0 usia kehamilan 38 minggu datang ke PMB
Melati diantar suaminya pukul 06.00 wib. Ny. Yeni mengeluh ada keluar lendir
bercampur darah dari kemaluannya dan nyeri dari pinggang menjalar ke ari-ari sejak
pukul 04.00 wib.
Hasil pemeriksaan diperoleh TD: 110/70 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 37°C, R
32x/menit. TFU 1 jaridibawah px, DJJ 152x/menit, kontraksi 3x/10 menit dengan durasi
10 detik, kadar hb 9 gr%.VT: ketuban (+), moulage (-), pembukaan 2cm, penurunann
kepala H 1.
Bidan melakukan pemeriksaan kembali pada pukul 10.00 Wib. Diperoleh hasil
kontraksi 4x/10 menit dengan durasi 30 detik. VT : ketuban (+), pembukaan 3 cm. Pada
pukul 14.00 Wib hasil kontraksi 2x/10 menit dengan durasi 25 detik , VT : ketuban (+),
pembukaan 4 cm. Pada Pukul 18.00 Wib hasil kontraksi 3x/10 menit dengan durasi 15
detik, VT : ketuban (+), pembukaan 5 cm.
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama ibu : Ny. Yeni Nama suami : Tn. Bayu
Umur : 38 thn Umur : 40 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Gaden, trucuk, klaten
No Telp : 08561067890
2. Anamnesa
a. Alasan datang : Ibu mengatakan hamil 38 minggu, dan ibu mengatakan ada
keluar lender bercampur darah dan rasa nyeri dari pinggang menjalar ke ari-ari.
b. Riwayat perkawinan :
Kawin 1 kali kawin pertama usia 35 tahun dengan suami sudah 3 tahun
c. Riwayat Menstruasi
Menarche umur :16 tahun
Siklus :28 hari
Lama :7 hari
Konsistensi : encer
Bau :amis darah
Flour albus :tidak ada
HPHT : 21 Januari 2019
HPL : 30 Oktober 2019
DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : baik
2) Kesadaran : compos mentis
3) Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
RR : 32x/menit
Nadi : 90x / menit
Suhu : 37,5 ºC
4). Pengukuran
BB : 57 kg
TB : 153 cm
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
1) Rambut : bersih berwarna hitam
2) Muka : tidak terdapat cloasma gravidarum
3) Mata : simetris kanan kiri, sklera tidak ikterik, konjungtiva agak
pucat
4) Hidung : bersih, berfungsi dengan baik, tidak ada polip
5) Mulut : bersih, gigi tidak terdapat caries dan tidak ada stomatitis
6) Telinga : bersih, fungsi pendengaran baik, tidak ada sekret
7) Dada : simetris, pergerakan nafas teratur
8) Mamae : simetris kanan kiri, tidak ada benjolan yang abnormal,
puting susu menonjol, hyperpigmentasi, pada aerola mamae, kolostrum keluar
9) Perut : tidak ada bekas operasi
10) Punggung : baik
11) Ekstremitas : atas : pergerakan baik, simetris kanan kiri, tidak ada
oedema, letih dan jari-jari lengkap dan bawah : pergerakan baik, kram,
pegal-pegal, simetris kanan kiri, tidak ada oedema dan jari-jari lengkap
12) Genitalia : Vagina tidak ada varises, tidak ada oedema, tidak haemoroid,
perineum elastis, masih tebal, masih tebal, belum menonjol dan Terlihat kontur
seperti kepala menonjol diatas simfisis.
Palpasi
1) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, limfe dan vena
jugularis
2) Dada : tidak ada massa dan colostrum telah keluar
3) Abdomen :
Leopold I : TFU 1 jari bawah px, teraba teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
Leopold II : Bagian kanan teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas)
Bagian kiri teraba tahanan kuat, keras, seperti papan
(punggung)
Leopold III : teraba bulat keras, melenting, (kepala), masih dapat
digoyangkan.
Leopold IV : tidak dilakukan karena bagian terendah belum masuk PAP
MC. Donald TFU : 33 cm
Auskultasi
DJJ (+), frekuensi 152 x/menit teratur
Perkusi
Reflek patella kiri dan kanan (+)
c. Pemeriksaan panggul:
- Pemeriksaan panggul luar
Distasia cristarum : 29 cm
Distasia spinarum : 26 cm
Boudelogue (konjugata Eksterna) : 18 cm
Lingkar panggul : 79 cm
d. Pemeriksaan dalam :
tanggal : 30 Oktober Jam : 06.00 Wib :
Indikasi : keluar lendir darah
· Hasil : vulva/anus terbuka, dinding vagina licin, uretra tenang, portio
menonjol, perinium tipis, presentasi kepala, pembukaan 2 cm, belum ada
penurunan kepala, ketuban utuh
e. Pemeriksaan penunjang:
Darah : Gol darah : AB
HB : 9 gr %
Urine : Protein : -
Gula : -
ASSESMENT
Diagnosa :
Ny. Y umur 38 tahun G1P0A0 hamil 38 minggu, tunggal, intauteri, hidup, presentasi
kepala, inpartu kala I, fase laten, dengan incoordinate uterine action
Masalah :
Ibu mengeluh nyeri dari pinggang menjalar ke ari-ari, ibu merasa sesak dan lelah
Kebutuhan :
Anjurkan ibu relaksasi dan tenangkan ibu. Anjurkan Ibu untuk posisi miring.
Diagnosa Potensial :
1. Partus lama
2. Fetal distress
3. Asfiksia
Identifikasi/Tindakan Segera :
Tindakan rujukan
PLANNING
1. Jelaskan hasil pemeriksan kepada klien dan keluarga
2. Beri dukungan psikologis
3. Anjurkan teknik relaksasi
4. Memberi minum
5. Persiapan melakukan rujukan
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu telah memasuki
persalinan dengan pembukaan 2 cm dengan kontraksi yang tidak teratur.
2. Memberikan motivasi kepada ibu danmemberikan support fisik dengan memijat
punggung ibu dan mengusap kulit ibu.
3. Melakukan teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang dengan
mengeluarkan melalui mulut.
4. Memberikan ibu minum di sela-sela kontraksi
5. Mempersiapkan hal-hal yang diperlukan utuk rujukan. baksokuda
EVALUASI
1. Ibu mengerti dan paham mengenai hasil pemeriksaan yang dijelaskan bidan
2. Ibu mengataka sudah mulai tenang dan tidak terlihat cemas lagi
3. Ibu sudah melakukan teknik relaksasi yang diajarkan bidan
4. Ibu sudah meminum habis air yang diberikan bidan
5. Hal-hal yang diperlukan untuk rujukan semua sudah siap.