Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan dimulai ketika air mani terpencar dalam vagina saat terjadi
koitus. Kehamilan akan terjadi saat adanya pertemuan antara ovum dan
spermatozoon. Janin akan terus berkembang dari minggu ke minggu,
sehingga mengakibatkan perubahan-perubahan baik anatomis, fisiologis serta
psikologis bagi ibu guna menyesuaikan diri dengan kehamilannya (Varney,
2006).
Periode kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang masing-masing
terdiri dari 12 minggu pertama untuk trimester I, minggu ke 13 hingga ke 27
untuk trimester II, dan minggu ke 28 hingga ke 40 untuk trimester III.
Masing-masing dari trimester ini memiliki ciri tersendiri sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan janin (Varney, 2006).
Menurut Ditjen Bina Pelayanan Medik menyatakan angka kematian ibu
hamil periode 2004 - 2005 mencapai 8 - 9 orang per 1000 kelahiran
hidup.Sedangkan menurut buku ponek 2008 untuk wilayah timur Kalimantan
berada pada posisi kedua dengan AKI tertinggi dan Kalimantan Timur berada
diurutan teratas.
Bidan tentunya berperan aktif untuk menurunkan angka kematian ibu
dengan memberikan ANC pada ibu hamil sehingga dapat mendeteksi secara
dini kehamilan patologis dengan terlebih dahulu mengetahui batasan untuk
kehamilan fisiologis.Atas dasar inilah penulis tertarik untuk membuat
makalah Asuhan Kehamilan Fisiologis Trimester III ini.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III Normal dengan menggunakan pola pikir ilmiah melalui
pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney.

2. Tujuan Khusus

1
a. Menjelaskan konsep dasar teori Ibu Hamil Trimester III Normal
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada Ibu
Hamil Trimester III Normal berdasarkan 7 langkah Varney.
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester IIINormal
dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari:
1) Melakukan pengkajian
2) Menginterpretasikan data dasar
3) Mengidentifikasi diagnosis/ masalah potensial
4) Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
5) Mengembangkan rencana intervensi
6) Melakukan tindakan sesuai dengan rencana intervensi
7) Melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
d. Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III Normal dalam bentuk catatan SOAP.

2
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Trimester III
I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian :
Nama pengkaji :

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : usia <18 tahun dan >35 Umur :
tahunmemerlukan pengawasan
Suku : antenatal tambahan (Fraser& Suku/Bangsa :
Cooper, 2009).
Agama : Agama :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

2. Keluhan Utama
Umumnya klien merasakan Ketidaknyamanan yang umum
terjadi pada kehamilan Trimester III antara lain: gangguan rasa
nyaman (nyeri), gangguan gambaran diri, perubahan proses
keluarga, kecemasan, perubahan pola seksual (Mitayani, 2009).

3. Riwayat Kesehatan Klien


a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Menurut Varney (2006) riwayat kehamilan saat ini dikaji
untuk mendeteksi komplikasi, beberapa ketidaknyamanan, dan
setiap keluhan seputar kehamilan yang dialami klien sejak haid
terakhir (HPHT).

1) Keluhan tiap trimester

3
2) Pergerakan anak pertama kali (Quickening)
3) Pemeriksaan kehamilan
4) Pendidikan kesehatan yang sudah didapatkan
5) Imunisasi
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Mengkaji riwayat penyakit yang pernah atau sedang
diderita klien yang dapat mempengaruhi atau
memperberat/diperberat oleh kehamilannya. Perlu pengkajian
tentang riwayat penyakit menular, penyakit menurun, dan
penyakit menahun pada klien.
Penyakit sistem reproduksi : Penyakit Ginekologi,
tumor/kanker payudara
Penyakit kardiovaskuler : Penyakit jantung, hipertensi
Penyakit darah : Anemia,
leukemia,isoimunisasi
Penyakit paru-paru : TBC, asma bronchial
Penyakit saluran pencernaan : Haemoroid
Penyakit hati : Hepatitis
Penyakit Ginjal& Sal. kencing : Gagal ginjal
Penyakit endokrin : Diabetes mellitus
Penyakit saraf : Epilepsi
Penyakit jiwa : Psikosis
Penyakit sistem imunologi : Penyakit autoimun
Penyakit infeksi : IMS, infeksi TORCH, ISK
Riwayat alergi : Alergi antibiotic
Riwayat pembedahan : Seksio Cesaria
(Mochtar, 2011)
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetik atau berkaitan
dengan keluarga atau etnisitas, dan beberapa diantaranya berkaitan
dengan lingkungan fisik atau sosial tempat keluarga tersebut tinggal
(Fraser & Cooper, 2009).
Mengkaji riwayat penyakit menurun (asma, hipertensi, DM,

4
hemofilia) menular (hepatitis, TBC, HIV/AIDS) menahun (jantung,
asma).
Riwayat kehamilan kembar juga memiliki insidens lebih tinggi
pada keluarga tertentu (Fraser&Cooper, 2009).

5. Riwayat Menstruasi
Riwayat siklus, lama dan jumlah menstruasi klien. Wanita
seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat implementasi
sebagai periode sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini
sangat berbeda dari menstruasi yang biasa ia alami (Varney, 2006).
Siklus :28 + 7 hari
Lamanya :3-8 hari (Mochtar, 2011)
HPHT :merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan
dan perkiraan taksiran partus (Varney, 2006).

6. Riwayat Obstetrik
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No Abnorm
suami Anak UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Laktasi Peny
alitas

7. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan, lama pemakaian dan jarak antara pemakaian
terakhir dengan kehamilan.

8. Pola Fungsional Kesehatan


Pola Keterangan
Nutrisi Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil adalah
300 kalori perhari, dengan komposisi menu seimbang (cukup
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air).
Cairan : paling sedikit 8 gelas berukuran 250 ml/hari. Cairan
ekstra juga membantu melembutkan kulit, mengurangi kemungkinan

5
konstipasi, mengeluarkan racun dan produksi sisa dari tubuh,
mengurangi pembengkakan yang berlebihan dan mengurangi resiko
ISK (Murkoff, dkk., 2006).
Eliminasi Biasanya BAK sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Akan hilang pada trimester kedua kehamilan
(Mochtar, 2011). Sedangkan BAB mengalami Konstipasi/obstipasi
karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid
(Mochtar, 2011).
Istirahat Sebaiknya tidur 1-2 jam lebih lama dari biasanya saat malam
(Eisenberg, 2005).
Aktivitas Namun pada saat hamil ibu akan mengalami mudah lelah karena
menurunnya BMR (Basal metabolic Rate) (Prawirohardjo, 2009).
Personal Kebersihan diri merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan
Hygiene untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis.
Perawatan diri meliputi kebersihan badan, kebersihan mulut, kebersihan
pakaian (Hidayat, 2008).
Kebiasaan Kebiasaan minum alcohol, jamu-jamuan, obat-obatan, perokok
aktif maupun pasif, narkoba dan kepemilikan binatang peliharaan
merupakan salah satu pencetus gangguan kehamilan yang memperlukan
pengawasan antenatal tambahan (Myles, 2009)
Seksualitas Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada ibu
yang pernah mengalami keguguran, namun beberapa wanita kehilangan
gairah seksualnya ketika hamil (Wendy, 2005).
Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah kehamilan 16
minggu, karena pada saat itu plasenta sudah terbentuk.
Hubungan seksualitas saat akhir kehamilan dapat dilakukan
semampu ibu. Kandungan sperma (prostatglandin) dapat merangsang
kontraksi uterus, oleh karena itu disarankan untuk menggunakan
kondom (Manuaba, 2009).

9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


a. Riwayat pernikahan : pernikahan keberapa, lama menikah, status
pernikahan sah/tidak
b. Bagaimana respon klien dan keluarga terhadap kehamilan.
Kehamilan direncanakan atau tidak, diterima/tidak. Najman dalam

6
Salmah (2006) menyatakan bahwa kehamilan yang tidak
diinginkan bisa berdampak pada kesehatan mental baik ibu
maupun janinnya.
c. Bagaimana psikis ibu menghadapi kehamilannya
d. Bagaimana adat istiadat yang ada di lingkungan sekitar. Apakah
ibu percaya terhadap mitos atau tidak.
e. Adakah kebiasaan-kebiasaan keluarga maupun lingkungan
masyarakat yang dapat merugikan atau memberikan pengaruh
negatif pada kehamilan ibu.

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Ekspresi wajah :
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,0 – 37,50C
Antropometri :
BB Sebelum Hamil :
BB Saat ini : normalnya selama kehamilan pertambahan
berat badan 7 – 12 kg
Tinggi Badan : >145 cm
LiLA : > 23,5 cm
a. Klien yang menurut kategori BMI berada pada rentang
obesitas lebih beresiko mengalami komplikasi kehamilan
(Frase & Cooper, 2009)
b. Menurut institute of Medicine (1990) batasan yang
direkomendasikan untuk peningkatan berat badan ibu hamil
berdasarkan BMI sebelum hamil yakni:
Kategori Berat-Tinggi Badan Total Peningkatan BB yang

7
direkomendasikan
Kategori BMI Kg Lb
Rendah < 19,8 12,5- 18 28-40
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16 25-35
Overweight 26 – 29 7 – 11,5 15-25
Obesitas >29 >7 >15
(Varney, 2006)

2. Pemeriksaan Fisik
Pada keadaan fisiologis ditulis harga normal seperti kriteria hasil:
a. Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada lesi, distribusi rambut merata,
warna rambut hitam.
Wajah : terjadi hyperpigmentasi.
Mata : konjungtiva merah muda dan sclera putih.
Telinga : simetris.
Hidung : bersih,tidak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung.
Mulut : tidak ada caries dentis,stomatitis, tidak ada
pembesaran tonsil dan uvula.
Leher : terjadi hyperpigmetasi.
Dada : bentuk elips, tidak ada retraksi dinding dada,
Payudara : terjadi hiperpigmentasi pada areola dan papilla
mamae, putting susu menonjol, tidak terdapat
kelenjar susu tambahan.
Abdomen : abdomen membesar sesuai usia kehamilan,
terdapat linea dan striae.
Genetalia : pada saat hamil akan timbul tanda Chadwick
dimana terjadi perubahan warna menjadi
kebiruan pada vulva, vagina, serviks
(Prawirohardjo,2010).
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Bawah, simetris, tidak ada varices.
Atas, simetris.

b. Palpasi

8
Kepala : tidak teraba oedema,tidak teraba massa
Wajah : tidak teraba oedema.
Mata : tidak teraba oedemapada palpebra.
Telinga :
Hidung : tidak ada fraktur.
Leher : tidak terjadi pembesaran kelenjar tirod, vena
jugularis, dan kelenjar limfe.
Payudara : tidak ada benjolan atau massa, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe pada axilla.
Abdomen : palpasi Leopold I-IV : (Mochtar, 2011)
TFU : ….. cm
Leopold I : Pada fundus teraba bagian lunak,
kurang bulat dan kurang melenting
yaitu bokong janin.
Leopold II : Teraba bagian panjang dan keras
seperti papan yaitu punggung janin
pada sebelah kanan/kiri ibu dan
dibagian sebaliknya teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas janin.
Leopold III : Pada SBR, teraba bagian keras,
bulat dan melenting yaitu kepala
janin. Bagian ini masih/sudah
tidak dapat digoyangkan.
Leopold IV : Konvergen/sejajar/divergen.
Genetalia : tidak ada oedema, varices, dan pembesaran
kelenjar bartholini
Ekstremitas : Bawah, tidak ada oedema, homan sign negatif,
cavillary refill time kembali kurang dari 2 detik.
Atas, tidak ada oedema dan cavillary refill time
kembali kurang dari 2 detik.
c. Auskultasi
Dada : Suara nafas, biasanya pada 90 % hingga 95 %
wanita hamil akan terdengar murmur sistolik

9
pendek yang semakin jelas terdengar selama
inspirasi maupun ekspirasi (Varney,2006).
Bunyi jantung I dan II teratur.
Abdomen : Bising peristaltik usus 5 - 35 x/menit. DJJ
terdengar teratur pada punctum maksimum di
kuadran kanan/ kiri bawah frekuensi 120 - 160
kali/ menit.
d. Perkusi
Dada : Umumnya bersuara resonan dan dullness. Karena
suara resonan dihasilkan oleh jaringan paru-paru
yang normalnya bergaung dan bernada rendah
dan suara dullness dihasilkan oleh di bagian atas
jantung dan paru-paru (Soemantri, 2007).
Abdomen : Daerah suprapubis redup jika kandung kemih
distensi atau pada wanita jika uterus membesar
(Swartz, 2005).
Ekstremitas : Bawah, refleks babynski negatif dan patella
positif.
Atas, refleks bisep dan trisep positif.

3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan kontraksi uterus/his : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam/vaginal tussae : tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul :
Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena
panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada
multigravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat
memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul
(UNPAD, 2005).

4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tes urine saat ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita

10
terlambat haid karena tes ini sensiti terhadap kadar hCG dibawah 50
mIU. Dilakukan pada awal kunjungan antenatal (Varney,2006).
PP Test,Protein Urine,Glukosa Urine
Darah: Hemoglobin, Golongan Darah
Pemeriksaan USG :
Pemeriksaan diagnostik lainnya : tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Diagnosis : G...Papah usia kehamilan..... minggu
janin tunggal/ganda, hidup/mati, intrauterin/ekstrauterin.
G : Gravida
P : Para ->
a : aterm
p : premature
a : abortus
h : hidup (Varney, 2006)
Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan
penunjang berupa USG atau dilakukan pemeriksaan
khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan
kehamilan intrauterin.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang
sedang dialami klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah.

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Identifikasi masalah atau diagnosis potensial ditegakkan berdasarkan
diagnosis dan masalah yang telah ditentukan.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA

11
Untuk menentukan tindakan segera yang perlu diambil berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ada.

V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu.
Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi
petugas dan klien untuk tindakan selanjutnya (Varney,
2007).
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik pada ibu trimester III.
Rasional : Pemberian informasi perubahan fisiologis ini dapat
menurunkan kecemasan dan membantu meningkatkan
penyesuaian aktifitas perawatan diri (Doenges, dkk,
2005).
3. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester III.
Rasional : Mengetahui tanda bahaya pada kehamilan membuat ibu
mampu mendeteksi dini tanda yang dapat membahayakan
keselamatan ibu dan janinnya (Salmah, 2006).
4. Berikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
Rasional : Karena dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh
mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin (Manuaba,
2009).
5. Berikan KIE ibu untuk istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik berkenaan
dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin (Doenges, dkk,
2005).
6. Berikan KIE ibu untuk meningkatkan personal hygiene.
Rasional : Mencegah ibu mengalami risiko infeksi oleh kuman dan
persiapan ibu untuk menyusui (Doenges, dkk, 2005).

12
7. Berikan KIE latihan ringan secara teratur, seperti jalan kaki dan
melakukan senam hamil.
Rasional : Hal ini dapat meningkatkan peristaltik dan membantu
mencegah terjadinya konstipasi (Doenges, dkk, 2005).
8. Berikan KIE persiapan persalinan.
Rasional : Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan, serta
meningkatkan kemungkinan ibu akan menerima asuhan
yang sesuai dan tepat waktu (Dewi, 2011).
9. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulangminimal 2 kali pada
trimester III.
Rasional : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk
mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera
guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif
(Henderson, 2005).

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan
rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota
tim kesehatan lainnya.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan
dalam bentuk SOAP.

13
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2005. Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta: Depkes RI

Fraser, D. M., dan Cooper, M. A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles Edisi 14. Jakarta:
EGC

Henderson, Christine. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC

Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika

Manuaba, Ida Ayu Chandranita. 2009. Gadar Obstetri & GInekologi Sosial
Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC

14
Marilyn E, Doengoes. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC:
Jakarta

Mochtar. 2000. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.

Murkoff, H, Eisenberg, A, dan Hathway, S. 2006. Kehamilan Apa yang Anda


hadapi Bulan Perbulan. Jakarta: Arcan

Prawihardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC

. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Proawirohardjo.

Saifuddin, Abdul Bari. 2005. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta: FHUI

Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Pada Antenatal. Jakarta: EGC

Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta : EGC

Wendy, Taylor. Dkk. 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC

Wheeler, Linda. 2003. Perawatan Pranatal & Pascapartum. Jakarta : EGC

Yayasan Bina Pustaka, 2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR- POGI

15

Anda mungkin juga menyukai