I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : (Untuk membedakan bayi yang satu dengan
bayi yang lainnya)
- Riwayat imunisasi :
- Riwayat alergi :
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe mulai dari inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi.
Inspeksi :
Auskultasi :
3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
Pada neonatus, pemeriksaan rfleks yang dilakukan antar lain :
Refleks moro :
Refleks tonic neck :
Refleks rooting :
Refleks sucking : Kurangnya minat untuk melakukan reflex
menghisap gejala pada bayi dengan ikterus (Salman, 2006).
Refleks graps (plantar & palmar grasp)
Refleks babynski :
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan USG :
- Terapi obat-obatan
Misalnya obat phenorbarbital/luminal untuk meningkatkan
bilirubin di sel hati yang menyebabkan sifat indirect menjadi
direct. Selain itu juga berguna untuk mengurangi timbulnya
bilirubin dan mengangkut bilirubin bebas ke organ hati (Vivian
Nanny Lia Dewi, 2010).
- Memberi substrat yang kurang untuk transportasi /konjugasi
Misalnya pemberian albumin karena akan mempercepat
keluarnya bilirubindari ekstravaskuler ke vaskuler sehingga
bilirubin lebih mudah dikeluarkan dengan transfusi tukar
(Vivian Nanny Lia Dewi, 2010).
Masalah Potensial
Potensial timbul masalh ekonomi bagi orang tua yang tidak mampu
karena bayinya dengan ikterus memerlukan perawatan yang lama dan
intensif.
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah didentifikasi.
Setelah kolaborasi dengan dokter, hasil kolaborasi adalah memberikan
atau melakukan terapi sinar atau melakukan dekomposisi bilirubin
dengan fototerapi.
Rasional : Pemberian terapi sinar (fototerapi) diberikan kepada neonatus
pada jumlah serum bilirubin tertentu sesuai panduan penatalaksanaan
hiperbilirubinemia menurut American Academy of Pediatrics (Damanik,
2008).
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efesien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.