Anda di halaman 1dari 17

A.

KONSEP MEDIS
1. Definisi
Anemia merupakan kondisi berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau massa hemoglobin (Hb) sehingga tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan (LeMone, dkk, 2015).
Anemia pada ibu hamil adalah keadaaln dimana seorang ibu hamil mengalami
defisiensi zat besi dalam darahnya. Berdasarkan WHO, anemia pada kehamilan
ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb)< 11 g/dL. Sedangkan center of
disease control and prevention mendefinisikan anemia sebagai kondisi dengan
kadar Hb<11 g/dL pada trimester pertama dan ketiga, Hb<10,5 g/dL pada
trimester kedua, serta <10 g/dL pada pasca persalinan (Depkes RI, 2009).

2. Etiologi
Anemia dalam kehamilan biasanya terjadi karena kekurangan zat besi.
Penyebab anemia defisiensi besi terjadi salah satunya adalah tidak dapat
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi yang berasal dari
daging hewan, buah dan sayuran. Disamping itu, ibu hamil memerlukan zat besi
yang lebih tinggi sekitar 1,25 mg /hari pada saat tidak hamil menjadi 6 mg /hari
selama kehamilan yang disebabkan karena besi di gunakan oleh tubuh ibu hamil
untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin dan pembentukan darah ibu
(Royadi & Manoe, 2021).

3. Manifestasi Klinis
Berkurangnya konsentrasi Hb selama masa kehamilan mengakibatkan suplai
oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan
gejala anemia. Pada umumnya gejala yang dialami oleh ibu hamil anemia antara
lain : ibu mengeluh merasa lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang,
pandangan mata berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu,
melalui pemeriksaan fisik akan di temukan tanda-tanda pada ibu hamil seperti:
pada wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku penderita tampak
pucat. Bahkan pada penderita anemia yang berat dapat berakibat penderita sesak
napas atau pun bisa menyebabkan lemah jantung, (Syaftrudin dan Hamidah,
2009).

4. Klasifikasi
klasifikasi anemia menurut Kemenkes (2022), antara lain:
a. Anemia karena perdarahan.
Anemia akibat perdarahan dapat terjadi selama masa kehamilan (perdarahan
postpartum), namun lebih sering terjadi pada pasca salin (perdarahan
postpartum). Kehilangan darah selama kehamilan dapat menyebabkan
anemia berat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan angka
kelahiran preterm. Sedangkan pada masa nifas salah satu penyebab
terbanyak mortalitas maternal, terutama di negara berkembang.kematian ibu
akibat perdarahan dapat dicegah dengan manajemen aktif kala III, pemberian
agen uterotonika dan resusitasi cairan, intervensi bedah dan ketersediaan
darah untuk transfusi.
b. Anemia Hipoproliferatif
Anemia hipoproliferatif dibagi menjadi 2 jenis, yaitu anemia defisiensi besi
dan anemia defisiensi asam folat, vitamin B12 dan B6.
c. Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang palking sering terjadi
saat kehamilan, yang dipicu oleh perubahan fisiologis maternal. Anemia
defisiensi asalm folat dapat terjadi pada wanita dengan diet yang tidak
seimbang, malabsorpsi dan penyalahgunaan alkohol. Gejala yang muncuyl
diawal kehamilan adalah mual, muntah, serta anoreksia yang memburuk.
Defisiensi vitamin B12 dapat terjadi pada ibu dengan kadar B12 yang rendah
memiliki resiko berbagai komplikasi kehamilan, diantaranya defek lambung
saraf, abortus spontan, dan berat bayi lahir rendah. Sedangkan defisiensi
vitamin B6 bisa terjadi pada ibu hamil dengan anemia yang tidak responsif
terhadap pemberian zat besi, perlu dipertimbangkan adanya defisiensi
vitamin B6.
d. Anemia akibat proses inflamasi
Anemia jenis ini dapat terjadi akibat infeksi parasit maupun bakteri dan
penyakit inflamasi kronis yang mempengaruhi pencernaan.
e. Anemia karena penyakit ginjal
Ibu hamil dengan gagal ginjal atau dengan transplantasi ginjal dapat terjadi
anemia sedang hingga berat selama kehamilan. Sedangkan angka kejadian
kelahiran preterm lebih tinggi pada anemia karena penyakit ginjal.

5. Penatalaksanaan
Menurut Pudjiastutik (2012) penanganan anemia yaitu mengkonsumsi
makanan berizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup, makan-makanan
yang banyak mengandung zat besi, mengatur jarak kehamilan, mengkonsumsi
tablet darah minimal 90 tablet selama kehamilan.
Adapun penatalaksanaan kasus anemia pada ibu hamil, antara lain:
a. Anemia Ringan
Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya
perlu diberikan kombinasi 60 mg/hari, zat besi dan 400 mg asam folat
peroral sekali sehari.
b. Anemia Sedang
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 mg asam folat
peroral sekali sehari.
c. Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin sebanyak 1000 mg
(20 ml) intravena atau 2x10 ml intramuskuler. Transfuse darah kehamilan
lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko
transfusi bagi ibu dan janin (Proverawati, 2011:136).
B. KONSEP KEPERAWATAN
1.1 Pengkajian Keperawatan

Pengkajian Asuhan Keperawatan Ante natal Care Pada Ny. ......

Dengan Persalinan........................ Di............

I. DATA UMUM KLIEN II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


1. Inisial klien : Inisial :
2. Usia : Usia :
3. Status perkawinan : Suku :
4. Pekerjaan : Pekerjaan :
5. Pendidikan terakhir : Pendidikan terakhir :
6. Suku : Agama :
7. Agama : Hubungan dgn pasien :
8. Alamat : Alamat :

III. Alasan Masuk Rumah Sakit : pasien mengatakan merasa pusing, kram pada
jari-jari kaki dan tangan kiri kanan, dan merasa
lemas.
IV. Keluhan Utama saat di Kaji : pasien masih mengeluh pusing, kram pada
ekstremitas pada jari-jari kaki dan tangan kiri
kanan, dan lemas
V. Riwayat Kesehatan Sekarang : pasien masih mengeluh pusing, kram pada
ekstremitas pada jari-jari kaki dan tangan kiri
kanan, dan lemas, pasien tampak pucat,
konjungtiva anemis, warna bibir tampak pucat,
CRT >3 detik.
VI. Riwayat Kesehatan Dahulu : mempunyai riwayat anemia
VII. Riwayat Kesehatan Keluarga : memiliki keluarga dengan riwayat penyakit
yang sama dengan pasien
VIII. Riwayat Ginekologi
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche :
2) Lamanya haid :
3) Siklus :
4) Banyaknya :
5) Sifat darah (Warna,
Bau, cair/gumpal
6) HPHT :
7) Taksiran persalinan :
b. Riwayat perkawinan
1) Usia perkawinan :
2) Lama perkawinan :
3) Pernikahan ke. :
c. Riwayat Kontrasepsi
1) Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum hamil :
2) Waktu dan lama penggunaan :
3) Masalah dalam penggunaan cara tersebut :
4) Jenis kontrasepsi yang akan dilaksanakan setelah
persalinan sekarang :
5) Jumlah anak yang direncanakan keluarga :
IX. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
G……..P……..A……

Keadaan
Umur Masalah
Tgl Jenis Tempat Jenis BB anak
No kehamila
partus partus penolong kelamin Bayi Hami bay
n Lahir nifas
l i
1
2
3
4
5
b. Riwayat Kehamilan sekarang
1) Pasien merasa hamil …… bulan
2) Keluhan waktu hamil : pasien mengeluh pusing, kram
pada jari-jari kaki dan tangan kiri kanan, dan merasa lemas
3) Gerakan anak pertama dirasakan :
4) Imunisasi :
5) Penambahan BB selama hamil :
6) Pemeriksaan kehamilan teratur/tdk :
7) Tmpt pemeriksaan dan hasil :
c. Data Biologis
Aktivitas kehidupan sehari-hari/ADL
1) Nutrisi
Makan
- Jenis tertentu :
- Frekuensi :
- Porsi :
- Pantangan :
- Keluhan :
Minum
- Jenis minum :
- Frekuensi :
- Jumlah :
- Pantangan :
- Keluhan :
2) Istirahat dan tidur
Malam
- Berapa jam :
- Dari jam… sampai dengan jam… :
- Kesukaran tidur :
Siang
- Berapa jam :
- Dari jam… sampai dengan jam :
- Kesukaran tidur :
3) Eliminasi
BAK
- Frekuensi :
- Jumlah :
- Warna :
- Bau :
- Kesulitan :
BAB
- Frekuensi :
- Jumlah :
- Warna :
- Bau :
- Kesulitan :
4) Personal Hygiene
Mandi
- Frekuensi :
- Menggunakan sabun :
- Frekuensi menggosok gigi :
- Gangguan berpakaian :
- Frekuensi ganti pakaian :
5) Mobilitas dan aktivitas
- Aktivitas yang dilakukan :
- Kesulitan : pasien merasa lemas
X. Pemeriksaan Fisik
1) Penampilan umum
- Kondisi umum : tampak lemas, pucat, warna bibir pucat
- Tingkat kesadaran :
- TTV :
- BB/TB
2) Sistem pernapasan :
- Inspeksi :
- Palpasi :
- Perkusi :
- Auskultasi :
3) Sistem kardiovakuler
- Sianosis :
- Konjungtiva :
- Bunyi jantung :
- Ekstremitas :
4) Sistem pencernaan
- Kelembaban mukosa :
- Hemoroid
Derajar :
Berapa lama :
Nyeri : ya/tidak
5) Sistem persyarafan
- Status mental :
- Kejang :
- Reflex patella :
6) Sistem panca indra
- Fungsi penglihatan :
- Pendengaran :
- Penciuman :
- Pengecapan :
- Perabaan :
7) Sistem perkemihan
- Berkemih berlebihan :
- Hematuria :
8) Sistem integumen
- Hiperpigmentasi :
- Kloasma gravidarum :
- Turgor :
- Striae (karakteristik) :
- Luka SC (karakteristik) :
9) Sistem endokrin
- Pembesaran kelenjar tiroid :
- Tremor :
10) Sistem musculoskeletal
- Massa tonus otot :
- Kekuatan otot :
- Deformitas :
- ROM :
11) Sistem reproduksi
Payudara
1. Hiperpigmentasi aerola :
2. Keadaan putting susu :
3. ASI/kolostrum :
4. Bengkak :
5. Bending/massa :
6. Kebersihan :
Uterus
1. TFU : …… cm
2. Posisi uterus :
3. Konsistensi uterus :
4. Genitalia eksternal
Edema :
Lokhea :
Laserasi/kaji tanda REEDA :
Vagina : varises; ya/tidak
Kebersihan :
Keputihan
Jenis/warna :
Konsistensi :
Bau :
XI. Data Psikososial Spiritual
a. Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi :
2. Persepsi diri :
3. Konsep diri :
4. Hubungan/komunikasi :
5. Kebiasaan seksual :
b. Spiritual
(sumber kekuatan, Tuhan, Agama, Kepercayaan, sistem nilai dan
kepercayaan)
XII. Data Penungjang
Biasanya pemeriksaan hemoglobin hasilnya dibawah batas normal.
PATHWAY

Defisiensi zat besi, vitamin B12, dan asam folat

penurunan produksi sel darah merah

Penurunan jumlah eritrosit

Kadar hemoglobin turun

Anemia

Suplai darah yang mengandung oksigen ke jaringan menurun

Terjadi metabolisme Hipoksia


anaerob

Konjungtiva anemis, tampak pucat, kram


Menghasilkan asam pada ekstremitas
laktat

Perfusi perifer tidak efektif


Pasien merasa lemas

Intoleransi Aktivitas
2.1 Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)
Kategori : Fisiologi
Subkategori : Sirkulasi
2. Intolerasi Aktivitas (D.0056)
Kategori : Fisiologi
Subkategori : Aktivitas dan Istirahat
3.1 Intervensi Keperawatan

No. DIAGNOSA KEPERAWATAN SLKI SIKI

1. Perfusi Perifer Tidak Efektif Perfusi perifer Transfusi Darah


(D.0009)
Kategori : Fisiologis Setelah dilakukan tindakan Observasi
Subkategori : Sirkulasi keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi rencana transfusi.
Definisi : maka perfusi perifer napas 2. Monitor tanda-tanda vital
Penurunan sirkulasi darah pada level pasien dapat meningkat, sebelum, selama, dan setelah
kapiler yang dapat mengganggu dengan: transfusi.
metabolisme tubuh. 3. Monitor tanda kelebihan cairan
Penyebab : Kriteria Hasil 4. Monitor reaksi transfusi
1. Penurunan konsentrasi hemoglobin a. Denyut nadi perifer cukup Terapeutik
Gejala dan Tanda Mayor meningkat 5. Lakukan pengecekan ganda
Subjektif b. Warna kulit pucat cukup (double check) pada label darah
Objektif menurun (golongan darah, rhesus, tanggal
1. Pengisian kapiler >3 detik c. Parastesia cukup menurun kadaluarsa, nomor seri, jumlah,
2. Akral teraba dingin d. Pengisian kapiler membaik dan identitas pasien)
3. Warna kulit pucat e. Akral dingin cukup 6. Pasang akses intravena, jika
4. Turgor kulit menurun membaik belum terpasang
Gejala dan Tanda Minor 7. Periksa kepatenan akses, flebitis,
Subjektif dan tanda infeksi lokal
1. Parastesia 8. Berikan NaCl 0,9% 50-100 ml
2. Nyeri ekstremitas sebelum transfusi dilakukan
(klaudikasiintermiten) 9. Atur kecepatan aliran transfusi
Objektif sesuai produk darah 10-15
Kondisi Klinis Terkait ml/KgBB dalam 2-4 jam
1. Anemia 10. Berikan transfusi dalam waktu
maksimal 4 jam
11. Hentikan transfusi jika terdapat
reaksi transfusi
12. Dokumentasikan tanggal, waktu,
jumlah darah,durasi, dan respon
transfusi.
Edukasi
13. Jelaskan tujuan dan prosedur
transfusi
14. Jelaskan tanda dan gejala reaksi
transfusi yang perlu dilaporkan.
2. Intoleransi Aktivitas (D.0056) Tolerasi Aktivitas Manajemen Energi
Kategori :Fisiologis
Subkategori : Aktifitas dan Istirahat Setelah melakukan tindakan Observasi
Definisi : keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh
Ketidakcukupan energi untuk maka Tingkat Nyeri pasien yang mengakibatkan kelelahan
melakukan aktivitas sehari-hari. dapat meningkat, dengan : 2. Monitor kelelahan fisik dan
Penyebab : emosional
1. Ketidakseimbangan antara suplai Kriteria Hasil: 3. Monitor pola dan jam tidur
dan kebutuhan oksigen a. Saturasi Oksigen meningkat
Terapeutik
2. Kelemahan b. Kemudahan dalam
4. Berikan aktivitas distraksi yang
3. Imobilitas melakukan aktivitas sehari-
menenangkan
Gejala dan Tanda Mayor hari sedang

Subjektif c. Keluhan lelah cukup Edukasi


1. Mengeluh lelah menurun 5. Anjurkan aktivitas secara bertahap
Objektif d. Dispnea saat aktivitas 6. Anjurkan menghubungi perawat
1. Frekuensi jantung meningkat>20% cukup menurun jika tanda dan gejala kelelahan
dari kondisi istirahat e. Dispnea setelah aktivitas tidak berkurang
Gejala dan Tanda Minor cukup menurun 7. Ajarkan strategi koping untuk
Subjektif f. Perasaan lemah cukup mengurangi kelelahan
1. Dispnea saat/setelah aktivitas menurun
Kolaborasi
g. Warna kulit cukup
2. Merasa lemah membaik 8. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
Objektif h. Frekuensi nafas cukup cara meningkatkan asupan
1. Tekanan darah berubah>20% dari membaik makanan
kondisi istirahat
2. Gambaran EKG menunjukkan
iskemia
Kondisi Klinis Terkait
1. Anemia
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008. Jakarta: Depkes RI.

Kemenkes. (2022). Anemia Dalam Kehamilan. Diakses pada tamggal 12 Desember


2022 di https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1132/anemia-dalam-
kehamilan.

Lemone, Priscilla, Burke Karen M, B.G. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. (A. Linda, Ed) (5th ed). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Proverawati, A. (2011). Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Royadi, W., & Manoe, M. (2021). Anemia Dalam Kehamilan. Makassar: Universitas
Hasanuddin.

Syafrudin., & Hamidah. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai