JAKARTA UTARA
TAHUN 2017
DisusunOleh :
P3.73.24.3.14.006
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2017
LEMBARAN PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. M
JAKARTA UTARA
TAHUN 2017
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
PEMBIMBING
NIP. 196002251982032003
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
JAKARTA UTARA
TAHUN 2017
2
PENGUJI I PENGUJI II
Mengesahkan
KemeterianKesehatanRepublik Indonesia
Jurusankebidanan
Ketua
Aticeh, SST.M.Keb
NIP. 196302031984122001
DAFTAR ISI
LEMBARAN PERSETUJUAN
LEMBARAN PENGESAHAN
GAMBARAN KASUS……………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....iii
BAB I. PENDAHULUAN
3
A. Latar
Belakang……………………………………………………………1
B. Tujuan…………………………………………………………………
….2
1. Tujuan Umum…………………………………………………...
……2
2. Tujuan
Khusus………………………………………………………..2
C. Waktu dan tempat pengambilan
kasus……………………………………3
2.1Kehamilan………….
…………………………………………………4
2.2Persalinan…………………………………………………………
…20
2.3Bayi Baru
Lahir…………………………………………………......29
2.4Nifas………………………………………………………………
…33
A. Kehamilan…………………….
…………………………………………44
B. Persalinan………….
…………………………………………………….62
C. Bayi Baru lahir………………….
……………………………………….70
D. Nifas…………………………….
……………………………………….82
A. Kesimpulan…………………………………………………………….
105
B. Saran…………………………………………………………...………
106
DAFTAR PUSTAKA
4
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan suatu
negara.Tingginya AKI dan AKB masih menjadi permasalahan kesehatan di semua
negara, termasuk Indonesia. Mengacu pada data Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia mencapai 359/100.000 kelahiran
hidup, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN
lainnya. Angka kematian ibu tahun 2012 ini lebih tinggi dari angka kematian ibu
tahun 2007 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup.Sedangkan, angka kematian bayi
(AKB) di Indonesia tahun 2012 yaitu 32/1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2014).
Meskipun masalah kematian ibu dan anak adalah masalah yang kompleks ,
Departemen Kesehatan tetap berupaya untuk menurunkan AKI dan AKB salah
satunya adalah dengan intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood yang
meliputi : Keluarga berencana, Pelayanan Antenatal, Persalinan Bersih dan aman,
Pelayanan Obstetri Essensial.(Prawirohardjo,2002).
1
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya. Salah satunya adalah BPM Bd.A yang memberikan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak, seperti
pemeriksaan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi.
Sehingga untuk itu pada kesempatan ini penulis menyusun laporan asuhan
kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinaan, nifas, dan bayi baru
lahir yang di lakukan di BPM tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan masa antara (KB)
padaNy. M G4P2A1 menggunakan manajemen asuhan kebidanan yang
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
lahir, dan nifas
b. Menganalisa diagnose kebidanan pada ibu hamil, bersalin,
bayi baru lahir, dan nifas
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin,
bayi baru lahir, dan nifas
d. Melakukan pendokumentasian kebidanan mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dengan metode SOAP
2
2. 31 maret 2017 : pemeriksaan kehamilan kedua
3. 07 april 2017 : pemeriksaan kehamilan ketiga
4. 10 april 2017 : pemeriksaan kehamilan keempat
5. 11 april 2017 : persalinan
6. 17 april 2017 : kunjungan bayi baru lahir usia 6 hari
7. 25 april 2107 : kunjungan bayi baru lahir usia 2 minggu
8. 23 mei 2017 : kunjungan bayi baru lahir usia 6 minggu
9. 17 april 2017 : kunjungan rumah pertama, nifas 6 hari
10. 25 april 2107 : kunjungan rumah kedua, nifas 2 minggu
11. 23 mei 2017 : kunjungan rumah ketiga, nifas 6 minggu
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
3
Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan
secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu. Kehamilan
melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial
dalam keluarga (Sarwono, 2009). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
ibu yang hamil dalam suatu keluarga akan memperoleh perhatian dan
perlindungan yang lebih agar proses kehamilan tersebut berjalan dengan aman dan
selamat. Akan tetapi, dalam suatu kehamilan terdapat resiko komplikasi yang
komplikasi kehamilan.
kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010). Antenatal care adalah upaya
merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama
4
masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
antenatal paling sedikit empat kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu
minimal dalam trimester pertama satu kali kunjungan, trimester kedua satu kali
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
maupun psikologis dari ibu, serta perubahan social dalam keluarga dalam
fisik yang normal dialami ibu serta tumbuh kembang juga mendeteksi dan
A. Perubahan Fisik
a. Trimester Pertama
1) Spotting
5
Tanda-tanda fisik yang kadang dapat terjadi pada ibu hamil adalah
pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Perdarahan ini biasanya
2) Payudara
3) Morning sickness
dan kadang disertai dengan nausea (muntah) yang sering terjadi pada
pagi hari. Keadaan ini disebut morning sickness. Dalam batas tertentu,
gravidarum.
b. Trimester Kedua
1) Uterus
6
Membesarnya uterus akan terasa oleh sebagian ibu pada usia
2) Berat Badan
Kenaikan berat badan pada setiap ibu hamil merukapan hal yang
3) Kulit
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung dan
pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea
alba, linea nigra karena pengaruh hormon kortiko steroid plasenta yang
c. Trimester Ketiga
1) Uterus
kehamilan
2) Panggul
7
Pada usia 38 minggu untuk primipara kepala janin sudah mulai masuk
nyaman pada daerah panggul dan adanya rasa tekanan pada perut
bagian bawah.
3) BAK
intensitas berkemih
4) Braxton Hicks
kehamilan.
B. Perubahan Psikologis
a. Trimester Pertama
tubuhn akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya rasa mual-mual pada
pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu mersa tidak sehat dan
pada ibu hamil adalah persaan takut dan penolakan ibu terhadap
karena kehamilan menyebabkan perubahan besar pada badan ibu seperti perut
8
membesar, terasa adanya gerakan dalam perut timbulnya hiperpigmentasi,
striaegravidarum, dll.
Pada trimester pertama ini seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda
untuk lebih meyakinkan dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi
diinginkan.
mengalami ;ibido seks yang lebih, kebanyakan ibu hamil mengalai penurunan
terbuka dan jujur dengan suami. Banyak ibu hamil merasa kuat kebutuhan
untuk dicinta namun tanpa seks. Libido sangat besar dipengaruhi oleh
Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan trimester pertama.
b. Trimester Kedua
Pada masa ini biasanya merupakan saat ibu merasa sehat. Tubuh sudah
terbiasa dengan kadar hormone yang meningkat dan rasa tidak nyaman karena
kehamilan pun sudah berkurang. Perut yang belum terlalu besar pun dirasakan
belum menjadi beban untuk seorang ibu hamil. Ibu sudah menerima
9
kahamilannya dan dapat mulai menggunakan energy dan pikirannya secara
lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat jelas merasakan gerakan
diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu merasa terlepas dari rasa kekecewaan
c. Trim
ester ketiga
Trimester ketiga biasa disebut periode menunggu dan waspada, sebab pada
saat itu ibu merasa tidak sabar untuk kelahiran janinnya. Gerakan janin dan
terhadap timbulnya tanda dan gejala persalinan. Kebanyakan ibu juga akan
bersikap melindungi janinnya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan.
Rasa tidak nyaman pun akan kembali timbul yang merasa bahwa dirinya
aneh dan jelek. Dan ibu akan mulai bersikap sedih karena akan berpisah
diterima selama kehamilan. Pada saat inni lah ibu membutuhkan dukungan
10
pengertian terhadap keadaan calon ibu, terutama perhatian suami sangatlah
diperlukan.
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau interaksi yang dilakukan bidan kepada
pengetahuan.
varney, yaitu :
1. Pengkajian
6. Implementasi
7. Evaluasi
1. Pengkajian Data
a. Data Subyektif
1) Biodata
11
Ditanyakan nama dengan tujuan agar dapat mengenal / memanggil
lain.
ibu mempunyai resiko tinggi atau tidak (umur < 16 tahun atau 35
tahun).
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Suku bangsa
12
Untuk mengetahui statistik tentang kehamilan.Mungkin juga untuk
g) Alamat
2. Satus perkawinan
Ditanyakan kepada ibu itu berapa lama dan berapa kali kawin.Ini untuk
tersebut.
3. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan oleh klien saat ini atau yang menyebabkan klien
dating.
4. Riwayat kebidanan
terjadi pada ibu, waktu umur berapa? Untuk mengetahui keadaan kelamin
dalam, normal atau tidak. Apakah kalau datang menstruasi terasa amat
13
yang akhir? Keterangan ini digunakan untuk membantu diagnosa HPHT
hamil berapa, saat hamil ada resiko atau penyakit kehamilan atau
tidak.
dan nifas yang kita dapat diantisipasi dengan segera oleh petugas
dimana, sudah berapa kali, keluhan saat hamil muda dan tua, mendapatkan
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit salah satu faktor
14
Untuk mengetahui apakah dikeluarga mempunyai penyakit menurun dan
Untuk mengetahui kebiasaan ibu yang dilakukan ibu selama hamil dan
saat hamil
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
dalam 1 hari.
c. Pola aktivitas
seminggu.
15
e. Pola istirahat
b. Data Obyektif
- Keadaan umum
- Tanda-tanda vital
a. Inspeksi
16
mulut/gigi, telinga, leher, dada/payudara, ketiak, perut, anus,
ekstrimitas.
b. Palpasi
abdomen.
pusat.
1) Leopold I
2) Leopold II
3) Leopold III
4) Leopold IV
c. Auskultasi
17
Untuk mengetahui ada tidaknya bunyi yang normal/abnormal. Untuk
abnormal.
d. Perkusi
2) Pemeriksaan penunjang
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa dari data
subyektif dan data obyektif kemudian masalah dan kebutuhan saat itu.
Kebutuhan :
5. Intervensi
18
Untuk menentukan tujuan, kriteria dari diagnosa yang ditentukan kemudian
Intervensi
terapeutik
ketenaga kesehatan
manfaatnya
Istirahat yang cukup bisa membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan
membuat relaksasi.
19
Memantau kehamilan baik kondisi kesehatan Ibu dan janin.
6. Implementasi
7. Evaluasi
2.2 Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
spontan dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir, beresiko rendah pada
awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan anatara 37-42
minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi baik.
A. Tahap Persalinan
20
a. Kala I (kala pembukaan)
Kala satu persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai
oleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri dengan pembukaan lengkap
(10 cm) pada primipara kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada
1) Fase laten
kontraksi mulai muncul hingga pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau
permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam. Selama fase ini presentasi
2) Fase aktif
komplit dan mencakup fase transisi, pembukaan pada umumnya dimulai dari 3-4
janin yang progresif terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala dua persalinan.
cm.
b) Fase dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan angat cepat, dari 4
cm menjadi 9 cm.
21
c) Fase deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali dalam
Menurut Depkes RI (2002), beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah
vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka, peningkatan pengeluaran lendir
darah.
Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kira-kira 2-3 menit
sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan
pada otot -otot dasar panggul yang secara reflektoris timbul rasa mengedan,
karena tekanan pada rectum, ibu seperti ingin buang air besar dengan tanda anus
terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva membuka dan perenium
meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala dengan
diikuti seluruh badan janin. Kala II pada primi : 1½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam
(Mochtar, 2011).
atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk (uterus globuler) dan tinggi fundus,
Setelah bayi lahir kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras
dengan fundus uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali
sebelumnya. Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan pengeluaran uri.
22
Dalam waktu 5-10 menit plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina akan lahir
spontan atau sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses
biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai
d. Kala IV
suhu
3. Kontraksi uterus
memberikan derajat kesehatan tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai
upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal
mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat
yang di inginkan atau optimal dengan pendekatan seperti di ini, bahwa: “ Setiap
mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat tersebut bagi
23
Menurut Manuaba (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu:
a. Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus) adalah kekuatan mengejan ibu
Kontraksi uterus berirama teratur dan involunter serta mengikuti pola yang
berulang. Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase yaitu: increment (ketika
relaksasi).
peningkatan oleh ATP pada RE, RE membebaskan kalsium ke dalam intra selular
Peregangan serviks oleh kepala janin akhirnya menjadi cukup kuat untuk
menimbulkan daya kontraksi korpus uteri dan akan mendorong janin maju sampai
janin dikeluarkan. Ini sebagai umpan balik positif, kepala bayi meregang serviks,
(Wiknjosastro, 2010).
24
b. Passage
penting dalam proses persalinan untuk mencapai kelahiran bayi. Dengan demikian
evaluasi jalan lahir merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah
persalinan dapat berlangsung pervaginam atau sectio sesaria. Pada jalan lahir
pervaginam janin dengan berat badan yang normal tidak akan mengalami
kesukaran, akan tetapi karena pengaruh gizi, lingkungan atau hal-hal lain. Ukuran
panggul dapat menjadi lebih kecil dari pada standar normal, sehingga biasa terjadi
c. Passanger
Passager adalah janinnya sendiri, bagian yang paling besar dan keras pada
janin adalah kepala janin, posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan
persalinan, kepala janin ini pula yang paling banyak mengalami cedera pada
hidup sempurna, cacat atau akhirnya meninggal. Biasanya apabila kepala janin
d. Psikologis Respon
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-
benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga biasa
kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “keadaan yang
25
psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual, pengalaman bayi sebelumnya,
e. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses
proses persalinan.
C. Tanda-Tanda Persalinan
dan aman dari setiap tahapan persalinan yaitu mulai dari kala satu sampai dengan
persalinan, hipotermi serta asfiksia pada bayi baru lahir (JNPK-KR, 2013)
yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
26
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap
serta dengan intervensi yang minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas
patologis dan dilakukan saat ibu masih dalam kondisi yang optimal.
27
b. Dilakukan perasat khusus yaitu penolong persalinan akan mengatur ekspulsi
kepala, bahu dan seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau hanya
4. Partus Lama (persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida
klien
dalam melakukan asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dan
28
setelah bayi lahir, yang harus mampu dilakukan oleh setiap penolong
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari (Kementerian
Kesehatan RI, 2010). Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital
Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm,
lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit, pernapasan
40-60 x/menit, lanugo tidak terlihat dan rambut kepala tumbuh sempurna, kuku
agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7, refleks-refleks sudah terbentuk dengan
baik (rooting, sucking, morro, grasping), organ genitalia pada bayi laki-laki testis
sudah berada pada skrotum dan penis berlubang, pada bayi perempuan vagina dan
uretra berlubang serta adanya labia minora dan mayora, mekonium sudah keluar
Klasifikasi Neonatus Bayi baru lahir atau neonatus di bagi dalam beberapa
29
1. Neonatus menurut masa gestasinya :
c. Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau lebih)
3. Neonatus menurut berat lahir terhadap masa gestasi (masa gestasi dan
Asuhan pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru
lahir tersebut selama satu jam pertama setelah kelahiran, sebagian besar bayi yang
baru lahir akan menunjukkan usaha nafas spontan dengan sedikit bantuan
(Prawirohardjo, 2009). Adapun permasalahan yang terjadi pada bayi baru lahir
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah untuk membersihkan
jalan napas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi,
30
identifikasi, dan pencegahan infeksi (Saifuddin, 2008). Asuhan bayi baru lahir
meliputi :
c. Pemotongan dan perawatan tali pusat Setelah penilaian sepintas dan tidak
ada tanda asfiksia pada bayi, dilakukan manajemen bayi baru lahir normal
dengan mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
diletakkan di atas dada atau perut ibu. Setelah pemberian oksitosin pada ibu,
lakukan pemotongan tali pusat dengan satu tangan melindungi perut bayi.
Perawatan tali pusat adalah dengan tidak membungkus tali pusat atau
RI, 2013).
d. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong,
segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu
menemukan puting, dan mulai menyusu. Sebagian besar bayi akan berhasil
berlangsung pada menit ke- 45-60 dan berlangsung selama 10-20 menit dan
bayi cukup menyusu dari satu payudara (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Jika bayi belum menemukan puting ibu dalam waktu 1 jam, posisikan bayi
lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit dengan kulit selama
30-60 menit berikutnya. Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu
31
2 jam, lanjutkan asuhan perawatan neonatal esensial lainnya (menimbang,
kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi (Kementerian
yang dapat dialami oleh sebagian bayi baru lahir (Kementerian Kesehatan RI,
2010).
bayi. Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan dianjurkan tetap berada di fasilitas
tersebut selama 24 jam karena risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24
jam pertama kehidupan. saat kunjungan tindak lanjut (KN) yaitu 1 kali pada
32
umur 1-3 hari, 1 kali pada umur 4-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari
j. ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan
lain pada bayi berusia 0-6 bulan dan jika memungkinkan dilanjutkan dengan
2.4 Nifas
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
komplikasi.
33
Sebagai catatan, waktu untuk sehat sempurna bisa cepat bila kondisi sehat
prima, atau bisa juga berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan, bila ada
a. Involusi uterus
kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan sehingga
b. Uterus
kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini
mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan akhir nifas 1-2
cm. Dengan ini besarnya uterus setelah melahirkan dapat diketahui dari
kontraksi uterus yang baik dan tingginya fundus (Panduan Asuhan Nifas dan
c. Pembuluh darah
besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah
yang banyak, maka arteri harus mengecil kembali dalam masa nifas.
d. Serviks
34
Konsistensinya lunak, kadang kadang terdapat laserasi atau perlukaan kecil.
perbatasan antara korpus uteri dan serviks terbentuk cincin. Muara serviks
Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat
(Ambarwati, 2009)
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6 sampai 8
f. Saluran kencing
tinggal urin residual. Sisa urin ini dan trauma pada dinding kandung kencing
g. Lochea
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus dan luka jalan lahir dari
vagina dalam masa nifas. Akibat involusi uteri lapisan luar desidua yang
mengelilingi situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan
35
keluar bersaa dengan sisa cairan. Dalam keadaan normal lochea berbau amis
berasal dari bekas melekatnya plasenta. (Panduan Asuhan Nifas dan Evidance
Macam-macam lochea :
meconium. Berwarna merah, keluar pada hari ke-1 sampai hari ke-2
postpartum.
2) Lochea sanguinolenta
3) Lochea serosa
Keluar pada hari ke-7 sampai hari ke-14 berwarna kekuningan. Terdiri
dari leukosit
4) Lochea alba
5) Lochea purulenta
Proses adaptasi psikologi pada seorang ibu sudah dimulai sejak hamil. Wanita
adaptasi. Perubahan mood seperti sering menangis, lekas marah, dan sering sedih
36
atau cepat berubah menjadi senang merupakan manifestasi dari emosi yang labil.
Proses adaptasi berbeda-beda antara satu ibu dengan ibu yang lain.
Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus dijalani. Tanggung
jawab bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir. Dorongan serta perhatian
berikut :
1) Fase taking in
Fase taking in yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu sedang berfokus
terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali menceritakan proses
persalinan yang dialaminya dari awal sampai akhir. Ibu perlu bicara tentang
dirinya sendiri. Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti rasa
mules, nyeri pada jahitan, kurang tidur dan kelelahan merupakan sesuatu yang
tidak dapat dihindari. Hal tersebut membuat ibu perlu cukup istirahat untuk
tersinggung, menangis. Hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif. Pada fase
ini petugas kesehatan harus menggunakan pendekatan yang empatik agar ibu
Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan.
Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan ketidak mampuan dan rasa tanggung
jawabnya dalam merawat bayi. Ibu mempunyai perasaan sangat sensitif sehingga
37
mudah tersinggung dan gampang marah. Kita perlu berhati-hati menjaga
Bagi petugas kesehatan pada fase ini merupakan kesempatan yang baik untuk
nifas. Tugas kita adalah mengajarkan cara merawat bayi, cara menyusu yang
benar, cara merawat luka jahitan, senam nifas, memberikan pendidikan kesehatan
yang dibutuhkan ibu seperti gizi, istirahat, kebersihan diri dan lain-lain.
3) Fase letting go
Fase letting go yaitu periode menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase
ini berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan
diri dengan ketergantungan bayinya. Ibu memahami bahwa bayi butuh disusui
merawat diri dan bayinya sudah meningkat pada fase ini. Ibu akan lebih percaya
diri dalam menjalani peran barunya. Pendidikan kesehatan yang kita berikan pada
fase sebelumnya akan sangat berguna bagi ibu. Ibu lebih mandiri dalam
Dukungan suami dan keluarga masih terus diperlukan oleh ibu. Suami dan
sehingga ibu tidak telalu terbebani. Ibu memerlukan istirahat yang cukup,
sehingga mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk dapat merawat bayinya.
A. Menyusui
38
Menyusui adalah cara yang optimal dalam memberikan nutrisi dan mengasuh
bayi, dengan penambahan makanan pelengkap pada paruh kedua tahun pertama,
kebutuhan nutrisi, imunologi, dan psikososial dapat terpenuhi hingga tahun kedua
anak yang paling murah dan efektif dalam sejarah kesehatan manusia. Yang
diharapkan adalah minimal enam bulan ibu menyusui anaknya, sedapat mungkin
secara eksklusif (enam bulan tanpa ada pemberian cairan/asupan lain selain ASI).
sehingga tidak memerlukan persiapan atau perawatan khusus. Hal ini tidak
sepenuhnya benar terutama bagi ibu yang menyadari bahwa air susu sangat
B. Persiapan Menyusui
Tubuh ibu bersiap untuk menyusui pada awal kehamilan, dan payudara pun
mulai berkembang. Tubuh ibu mengumpulkan persediaan energi dan nutrisi lainya
untuk membantu memproduksi ASI. Kapanpun bayi lahir, ASI tetap mengandung
ibu sedikit melambat untuk menghasilkan energi yang diperoleh dari makanan.
Persediaan ASI tergantung pada kebutuhan bayi. Ketika bayi tumbuh dan
Laktasi adalah cara yang tidak ada bandingannya dalam memberikan makanan
yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat; hal itu juga
39
merupakan bagian integral dari proses reproduktif dengan berbagai dampak yang
penting bagi kesehatan kaum ibu. Berbagai bukti yang ada menunjukkan bahwa
pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan adalah cara optimum dalam
menyediakan pangan bagi para bayi. Sesudahnya para bayi harus mendapatkan
manajemen diri ibu yang kuat dengan fokus pada diri dan pada anak. Ia
memerlukan kekuatan untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan diri, anak, dan
keluarga.
C. Teknik Menyusui
Bayi menghisap secara alamiah, akan tetapi pada awalnya mungkin dia
ke mulut bayi. Ibu dapat melancarkan aliran air susu dengan cara menekan nekan
atau dorong dagunya ke bawah perlahan lahan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Pindahkan bayi ke payudara yang satunya lagi sampai selesai menyusui. Dengan
demikian, bayi menerima air susu dengan volume yang sama dari setiap payudara
setiap hari. Ibu pun terhindar dari pembekakan payudara akibat terlalu penuh
1. Posisi menyusui
Ada banyak cara untuk memposisikan diri dan bayi selama proses menyusui
40
berlangsung. Sebagian ibu memilih menyusui dalam keadaan berbaring miring,
dengan punggung diganjal bantal dan kaki di atas bangku kecil. Seorang ibu
untuk menyangga berat badan bayi dan agar bayi sejajar dengan payudara
ibu.
ini, kepala, leher, dan punggung bayi dalam keadaan lurus dan dengan
payudara.
41
bayi ke payudara.
Posisi ibu menyusui dengan tidur miring dinilai kurang tepat karena posisi
payudara diatas kepala bayi, sehingga mulut bayi sukar mencapai puting payudara
ibu. Jika ibu menyukai posisi miring, hendaknya ibu mengusahakan agar puting
payudaranya sejajar mulut bayi, sehingga mulut bayi dapat lebih mudah mencapai
dan disekitar kelang payudara. Cara ini mempunyai mempunyai manfaat sebagai
2) Ibu duduk dengan santai, bila duduk lebih baik gunakan kursi yang
rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar pada
sandaran kursi.
depan.
payudara.
42
6) Telinga dan lengan bayi teletak pada satu garis lurus.
8) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
standar pada ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan oleh
tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas penting diberikan pada ibu dan bayi,
karena merupakan masa krisis baik ibu dan bayi. Enam puluh persen
(60%) kematian ibu terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian pada
tujuan kunjungan rumah untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir
43
masalah pemilihan kontrasepsi yang akan digunakan serta penyuluhan
tentang tanda-tanda bahaya pada masa nifas dan pada bayi baru lahir.
BAB II
TINJAUAN KASUS
Kunjungan Pertama
44
1. Alasan datang : Ibu mengatakan datang untuk
memeriksakan kehamilannya dan tidak ada keluhan
2. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lama : 7 hari, teratur
- Ganti : 3-4 kali ganti pembalut
- Keluhan : tidak ada
- HPHT : 15 Juli 2016, lama 6 hari, banyaknya 3-4 kali ganti
pembalut/ hari
- HTP : 21 April 2017
3. Riwayat Obstetri
1) Abortus
2) Lahir tahun 2007, lahir cukup bulan, spontan pervaginam,
di tolong oleh bidan di BPM,tidak apa penyulit, BB 3500, PB 51
cm, hidup, sehat, ASI eksklusif, nifas baik.
3) Lahir tahun 2010, lahir cukup bulan, spontan pervaginam,
ditolong oleh bidan di Puskesmas, tidak ada penyulit,BB 3400,
PB 50 cm, hidup, sehat, ASI eksklusif, nifas baik.
4) Hamil Ini
4. Imunisasi TT
- Imunisasi TT1 : 11 Oktober 2016
- Imunisasi TT2 : 14 November 2016
5. Pergerakan fetus dalam 24 jam >10
Ibu mengatakan bahwa bayinya bergerak pada usia kehamilan 4
bulan, ibu mengatkan bahwa bayinya saat ini aktif sekali.
6. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan sebelumnya pernah memakai KB suntik 3 bulan
7. Riwayat penyakit
45
- Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
dari keluarga seperti diabetes, hipertensi, jantung, asma dan
DM.
- Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
sebelumnya seperti diabetes, hipertensi, jantung, asma dan DM,
tidak ada riwayat alergi dan tidak pernah operasi.
8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Makan
- Pagi (07.00 WIB), yaitu : nasi dan telur serta tempe
- Siang (12.00 WIB), yaitu : nasi, sayur katuk, dan ikan
terkadang diselingi dengan tambahan makan buah ataupun
seperti bubur kacang atau bubur sumsum
- Malam (19.00 WIB), yaitu : nasi, sayur katuk, dan ikan
- Ibu mengatakan minum sehari 8-9 gelas/hari
- Ibu mengatakan bahwa selama hamil tidak ada perubahan
dalam pola makan yang menjadi kurang namun sedikit lebih
bertambah dari yang sebelumnya.
b. Pola eliminasi
- BAK : 6-7x/hari, konsistensi normal
- BAB : 1x/hari, warna jernih
- Keluhan : tidak ada rasa sakit saat BAK dan
BAB
c. Pola istirahat
Ibu mengatakan bahwa selama hamil ibu dapat istirahat disiang
hari kurang lebih selama 1 jam dan malam hari perkiraan selama
8 jam.
d. Seksualitas
Ibu mengatakan selama hamil ibudan suami berhubungan badan
dalam seminggu hanya 2-3 kali, dan Ibu mengatakan tidak
merasakan sakit saat berhubungan
9. Riwayat Psikososial
46
- Pekerjaan
Ibu mengatakan sehari hari menjadi ibu rumah tangga.
- Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak mengkonsumsi rokok, alkohol
maupun obat-obatan. Ibu hanya mengkonsusmsi obat-obatan
yang dianjurkan oleh dokter/bidan saja seperti tablet Fe dan
vitamin ibu hamil.
- Riwayat social
Ibu mengatkan bahwa kehamilan ini adalah kehamilan yang
tidak direncanakan, karena ibu lupa untuk suntik KB ulang
namun kehamilan ini tetap diterima oleh ibu maupun keluarga.
- Status perkawinan
Ibu mengatakan bahwa ini pernikahan pertama dan menikah
sejak tahun 2007
- Susunan keluarga yang tinggal serumah
Ibu mengatakan bahwa ibu hanya tinggal dengan suaminya dan
dengan kedua anaknya.
- Kepercayaan yang dimiliki
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak memiliki kepercayaan yang
dimiliki pada saat kehamilan seperti membawa sapu atau pun
membawa benda tajam.
10. Riwayat kehamilan trimester I,II,dan III
No JADWAL PEMERIKSAAN
TRIMESTER TRIMESTER TRIMESTER
I II III
1. Kontrol 1 kali 3 kali 3 kali
Hamil
2. Keluhan Mual,muntah Tidak ada Nyeri di
47
dan pusing keluhan bawah perut
3. TTV Normal Normal Normal
48
e. Dada : tidak ada tarikan dinding dada
Payudara :simetris, putting menonjol, warna
hiperpigmentasi, tidak ada pembengkakan, tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri
Aksila : tidak ada benjolan
f. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi,
terdapat striae gravidarum, terdapat linea nigra
g. Ekstermitas :
Atas : tidak oedem
Bawah : tidak ada varises, tidak oedem
h. Genetalia
Perineum : utuh
Vagina :bersih, tidak ada bengkak, tidak ada
kemerahan, keputihan normal, tidak ada varises
Kelenjar bartholini :tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini
Kelenjar skene : tidak ada pembengkakan kelenjar
skene
i. Anus : Tidak terdapat hemoroid
- Pemeriksaan Obstetrik
Palpasi uterus
Mc Donald TFU : 32 cm
Leopold I :Teraba bulat, lunak tidak melenting
(bokong)
Leopold II :Puka : teraba panjang keras seperti papan
(punggung)
Puki : teraba bagian-bagian kecil
(ekstermitas)
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV : Konvergen
DJJ : 138 x/menit
49
TBJ : (TFU-13)x155= 2945 gram
- Pemeriksaan Penunjang
a. Hb :-
b. Golongan darah: B
c. Urin :-
d. USG : TBJ : 2980 gram. Janin tunggal
hidup intrauterine presentasi kepala
III. Analisis
Diagnosis ibu : G4P2A1 hamil 35 minggu
Diagnosis janin : tunggal, hidup, intrauterine, presentasi
kepala
Masalah :-
Kebutuhan : konseling tanda bahaya dalam kehamilan
IV. Penatalaksanaan
a. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik dengan TD:
110/80mmHg, nadi :83x/menit, pernapasan: 20x/menit, suhu:
36.7oC dan DJJ : 138x/menit. Ibu mengetahui
50
e. Memberitahu ibu konseling tentang tanda bahaya dalam
kehamilan seperti keluar air tiba-tiba dari jalan lahir tanpa bisa
ditahan, keluar bercak darah,pusing kepala berat, mata berkunang-
kunang, gerak janin berkurang, tangan dan wajah bengkak maka
ibu segera datang ketenaga kesehatan. Ibu mengerti dan akan
mengingatnya
f. Memberitahukan kepada ibu untuk mengajak komunikasi
dengan bayi sejak dalam kandung agar menstimulus otak dan rasa
kedekatan antara ibu, suami dan anak. Ibu mengerti dan
melakukannya
g. Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi obat yang
diberikan seperti hemobion, dan vintamin B12 untuk diminum
setiap hari. Ibu mengerti dan akan melakukannya
h. Memberitahu ibu untuk kembali kontrol 1 minggu lagi, ibu
mengerti dan akan mengingatnya
Kunjungan Kedua
I. Data subyektif
Alasan datang : Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat ini
II. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosisonal : Stabil
- Tanda – Tanda Vital
TD : 100/80mmHg
51
Nadi : 82x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36.6oC
- Tinggi badan : 157 cm
BB badan : 56 kg
BB sebelum hamil : 47 kg
- Pemeriksaan fisik
a. Wajah : bersih, tidak eodema, tidak ada lesi
Mata : simetris, tidak anemis, sklera bersih
Mulut & gigi : tidak ada kelainan, tidak carries,
bersih
b. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar
tyroid dan kelenjar getah bening
c. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding
dada
Payudara : simetris, tidak pembengkakan, tidak
ada benjolan, tidak ada nyeri
Aksila : tidak ada benjolan
d. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi,
terdapat striae gravidarum, terdapat linea nigra
- Palpasi uterus
TFU : 33cm
Leopold I : Teraba bulat, lunak tidak melenting
(bokong)
Leopold II : Puka : teraba panjang keras seperti
papan (punggung)
Puki : teraba bagian-bagian kecil
(ekstermitas)
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting
(kepala)
Leopold IV : Konvergen
52
-Auskultasi
DJJ : 136 x/menit
TBJ : (33-13)x155 = 3100 gram
e. Ekstermitas :
Atas : tidak oedem
Bawah : tidak ada varises, tidak oedem
f. Genetalia
Perineum : utuh
Vagina :bersih, tidak ada bengkak, tidak ada
kemerahan, keputihan normal, tidak ada varises
Kelenjar bartholini : tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini
Kelenjar skene : tidak ada pembengkakan kelenjar
skene
g. Anus : Tidak terdapat hemoroid
- Pemeriksaan Penunjang
a. Hb :-
b. Golongan darah : B
c. Urin :-
III. Analisa
Diagnosis ibu : G4P2A1 hamil 37 minggu
Diagnosis janin : tunggal, hidup, intrauterine, presentasi
kepala
Masalah :-
Kebutuhan : konseling tentang p4k
IV. Penatalaksanaan
53
a. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik dengan TD:
100/80mmHg, nadi :82x/menit, pernapasan: 20x/menit, suhu:
36.6oC dan DJJ : 136x/menit. Ibu mengetahui
54
h. Menganjurkan ibu untuk tetap memperhatikan pergerakan
janinnya. Ibu mengerti dan akan selalu memperhatikan gerakan
janinnya
i. Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan
pengecekan darah dan urine di laboratorium untuk mendapatkan
hasil pemeriksaan Hb, dan urine protein ibu. Ibu mengerti dan akan
melakukannya
j. Memberitahu ibu untuk tetap mengkonsumsi obat yang
diberikan seperti hemobion, dan vintamin B12 untuk diminum
setiap hari meminumnya dengan air putih dan tidak dengan susu
atau teh. Ibu mengerti dan akan melakukannya
k. Mengingatkan kepada ibu untuk kunjungan ulang seminggu
lagi atau bila ada keluhan. Ibu mengerti dan akan datang kontrol
kembali
Kunjungan Ketiga
I. Data subyektif
Alasan datang : Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan, namun
pinggul terasa cepat pegal dan sering buang air kecil
55
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36.6oC
- Tinggi badan : 157 cm
BB badan : 56,5 kg
BB sebelum hamil : 47 kg
- Pemeriksaan fisik
a. Wajah : bersih, tidak eodema, tidak ada lesi
Mata : simetris, tidak anemis, sklera bersih
Mulut & gigi : tidak ada kelainan, tidak carries,
bersih
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar
tyroid dan kelenjar getah bening
a. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding
dada
Payudara : simetris, tidak pembengkakan, tidak
ada benjolan, tidak ada nyeri
Aksila : tidak ada benjolan
b. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi,
terdapat striae gravidarum, terdapat linea nigra
- Palpasi uterus
TFU : 34 cm
Leopold I : Teraba bulat, lunak tidak melenting
(bokong)
Leopold II : Puka : teraba panjang keras seperti papan
(punggung)
Puki : teraba bagian-bagian kecil (ekstermitas)
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV: Konvergen
- Auskultasi
DJJ : 138 x/menit
56
TBJ : (34-13)x155= 3255 gram
c. Ekstermitas :
Atas : tidak oedem
Bawah : tidak ada varises, tidak oedem
d. Genetalia
Perineum : utuh
Vagina :bersih, tidak ada bengkak, tidak ada
kemerahan, keputihan normal, tidak ada varises
Kelenjar bartholini : tidak ada pembengkakan kelenjar
bartholini
Kelenjar skene : tidak ada pembengkakan kelenjar skene
e. Anus : Tidak terdapat hemoroid
- Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : 12,4 g/dl
b. Golongan darah :B
c. Urine : protein urine negative
d. HBsAg : negative
e. HIV : negative
III. Analisis
Diagnosis ibu : G4P2A1 hamil 38 minggu
Diagnosis janin :tunggal, hidup, intrauterine, presentasi
kepala
Masalah :-
Kebutuhan : tanda-tanda persalinan
IV. Penatalaksanaan
a. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik dengan TD:
57
110/80mmHg, nadi:84x/menit, pernapasan: 20x/menit, suhu:
36.6oC dan DJJ : 138x/menit. Ibu mengetahui
58
Kunjungan Keempat
I. Data subyektif
Alasan datang : Ibu mengatakan datang karena ibu sudah merasa
mulas-mulas, namun belum keluar lender darah dan belum keluar air-
air.
II. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosisonal : Stabil
- Tanda – Tanda Vital
TD : 110/80mmHg
Nadi : 85x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36.7oC
- Tinggi badan : 157 cm
BB badan : 56,5 kg
BB sebelum hamil : 47 kg
- Pemeriksaan fisik
a. Wajah : bersih, tidak eodema, tidak ada lesi
Mata : simetris, tidak anemis, sklera bersih
Mulut & gigi : tidak ada kelainan, tidak carries,
bersih
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar
tyroid dan kelenjar getah bening
b. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding
dada
Payudara : simetris, tidak pembengkakan, tidak
ada benjolan, tidak ada nyeri
59
Aksila : tidak ada benjolan
- Palpasi uterus
TFU : 34 cm
Leopold I : Teraba bulat, lunak tidak melenting
(bokong)
Leopold II : Puka : teraba panjang keras seperti papan
(punggung)
Puki : teraba bagian-bagian kecil (ekstermitas)
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)
Leopold IV : Divergen, 4/5
- Auskultasi
DJJ : 136 x/menit
TBJ : (34-12)x155= 3255 gram
His : 2x10’x25’’
f. Ekstermitas :
Atas : tidak oedem
Bawah : tidak ada varises, tidak oedem
g. Genetalia
- Pemeriksaan dalam:
Vulva/vagina : tidak ada kelainan
Portio : tebal, lunak
Pembukaan : tidak ada
Ketuban : positif
Presentasi : kepala
Posisi :-
Penurunan :-
Molase :-
h. Anus : Tidak terdapat hemoroid
60
- Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : 12,4 g/dl
b. Golongan darah :B
c. Urine : protein urine negative
III. Analisis
Diagnosis ibu : G4P2A1 hamil 38 minggu
Diagnosis janin :tunggal, hidup, intrauterine, presentasi
kepala
Masalah :-
Kebutuhan :konseling tentang tanda- tanda persalinan
IV. Penatalaksanaan
a. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan bahwa kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik
dengan TD: 110/80mmHg, nadi:84x/menit, pernapasan:
20x/menit, suhu: 36.6oC dan DJJ : 138x/menit. Ibu
mengetahui
b. Memberitahu ibu bahwa ibu belum siap untuk
melahirkan, pembukaan belum ada. Ibu mengetahuinya
61
tanpa bisa ditahan, keluar bercak darah,pusing kepala berat,
mata berkunang-kunang, gerak janin berkurang, tangan dan
wajah bengkak maka ibu dapat datang ketenaga kesehatan
terdekat. Ibu mengerti dan akan mengingatnya serta dapat
mengulangnya kembali
f. Mengingatkan kembali kepada ibu tanda- tanda
persalinan seperti keluar lendir bercanpur darah, mulas-
mulas dirasa semakin sering, nyeri pada punggung dan
keluarnya air ketuban secara tiba-tiba. Maka ibu dapat
datang ketenaga kesehatan terdekat. Ibu mengerti dan akan
mengingatnya kembali
g. Memberitahu ibu untuk menyiapkan barang
keperluan persalinan seperti kain ibu, popok bayi, pembalut
ibu, dll. Ibu sudah menyiapkan
h. Pasien dipulangkan
I. Data Subjektif
- Alasan datang : Ibu datang ke BPM pukul 01.00 WIB
datang dengan keluhan mulas-mulas sudah semakin sering,
sudah keluar lendir bercampur darah, keluar air-air tidak ada.
- Pola Makan Terakhir
Makan : Ibu makan pada pukul 20.00 dengan nasi, sayur
dan tempe orek
Minum : Pada pukul 24.10 dengan air mineral
62
- Pola Eliminasi Terakhir
BAK : Pukul 23.30 WIB
BAB : Pukul 17.00 WIB
-Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina : tidak ada kelainan
Portio : Tipis, lunak
63
Pembukaan : 5 cm
Ketuban : (+)
Presentasi : Kepala
Posisi : UUK
Penurunan : Hodge II
Molase : tidak ada
III. Analisis
Diagnosis Ibu : G4P2A1hamil 38 minggu partus kala I fase
aktif.
Diagnosis Janin : Tunggal hidup intrauterine presentasi
kepala.
Masalah :-
Kebutuhan : Metode teknik relaksasi
IV. Penalaksanaan
a. Memberitahu ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan
bahwa keadaan ibu dan janin baik-baik saja dengan TD :
110/80mmHg, nadi: 84x/menit, pernafasan : 21x/menit, suhu :
36.7 derajat celcius dan denyut jantung janin (DJJ) 138x/menit
semuanya dalam batas normal dan ibu sudah pembukaan 5cm
sehingga sudah memasuki waktu untuk melahirkan. Ibu dan
keluarga mengetahui
b. Memberitahu ibu untuk tetap melakukan pemenuhan nutrisi
seperti minum dan makan sedikit demi sedikit agar tetap ada
asupan makan yang bisa menambah tenaga ibu, sehingga saat
proses persalinan terjadi ibu tidak lemas, ibu mengerti dan
meminum teh serta sepotong roti.
c. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK agar tidak
menghambat proses penurunan kepala bayi. Ibu mengerti dan
tidak akan menahan BAK
64
d. Meminta salah satu keluarga untuk mendampingi ibu saat
bersalin, kakak ipar ibu yang akan mendampingi ibu.
e. Mengajarkan keluarga teknik pijat relaksasi pada daerah
punggung dan lumbal ibu untuk memberikan rasa nyaman pada
ibu. Ibu merasa sedikit lebih nyaman dan keluarga terus
melakukan pijatan relaksasi yang telah diajarkan
f. Memberitahu ibu untuk melakukan teknik relaksasi
pernapasan dengan tarik napas panjang dan keluarkan secara
perlahan melalui mulut. Ibu mengerti dan melakukan teknik
pernapasan secara mandiri.
g. Mengajarkan kepada ibu teknik meneran yang baik dan
benar apabila perut berkontraksi ibu menarik nafas panjang
dengan merangkul lipatan kaki hingga kedada, kepala diangkat
dan mata melihat keatas berut. Ibu dapat mempraktikannya
h. Menyiapkan alat persalinan, hecting set, dan obat-obatan.
Sudah disiapkan
i. Memantau keadaan ibu dan janin serta kemajuan
pembukaan . pemantauan terlampir pada patograf
I. Data Subjektif
-Ibu mengatakan merasa seperti ingin buang air besar dan ada rasa
ingin meneran
II. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Emosional : Stabil
- Tanda- tanda vital
65
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 36,7oC
Pernafasan : 21 x/menit
-DJJ : 145 x/menit
His : 4x10’45”
-Pemeriksaan dalam
Vulva dan vagina : tidak ada kelainan
Portio : tidak teraba
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : (-), pecah ketuban pukul 02.50
WIB, putih keruh
Presentasi : Kepala
Posisi : UUK
Penurunan : Hodge IV
Molase : tidak ada
III. Analisa
Diagnosis Ibu : G4P2A1 hamil 38 minggu partus kala II.
Diagnosis Janin : Tunggal hidup intrauterine presentasi kepala.
Masalah :-
Kebutuhan : Pimpin persalinan
IV. Penatalaksanaan
a. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ibu pembukaan
sudah lengkap sehingga ibu siap untuk melahirkan dan kondisi ibu
serta janin dalam keadaan baik. Ibu dan keluarga mengetahui
b. Memastikan adanya tanda-tanda adanya dorongan meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka. Adanya
tanda doran teknus perjol vulka
c. Mendekatkan partus set. Alat sudah didekatkan.
66
d. Memastikan posisi ibu nyaman dan memberitahu ibu untuk
mengikuti instruksi yang diberikan. Ibu mengerti dan sudah
menentukan posisi yang nyaman yaitu posisi litotomi.
e. Melakukan pertolongan persalinan mengunakan 58 langkah
APN
Bayi lahir spontan pervaginam pukul 02.55 WIB. Bayi menangis
kuat, warna kemerahan, tonus otot bergerak aktif dan jenis
kelamin perempuan
I. Data Subjektif
-Ibu mengatakan masih merasa mulas dan sedikit lemas
II. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Emosional : Stabil
- Tanda- tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 83x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernafasan : 19 x/menit
- Palpasi
TFU : Sepusat
Kandung kemih : Kosong
III. Analisis
Diagnosa ibu : P3A1 partus kala III
67
Masalah :-
Kebutuhan : Management Aktif Kala III
IV. Penatalaksanaan
a. Memeriksa adanya janin kedua. Tidak ada janin kedua.
b. Menyuntikan oxytocin 10 IU secara intramuskuler pada
sepertiga luar paha kanan ibu, sudah dilakukan
c. Melihat adanya tanda-tanda plasenta lahir yaitu adanya
semburan darah tiba-tiba, tali pusat memanjang. Adanya tanda
pengeluaran plasenta
d. Melakukan manajemen aktif kala III dengan metode dorso
kranial perlahan-lahan. Sudah dilakukan plasenta lahir pukul 03.00
WIB.
e. Melakukan dan mengajari ibu untuk melakukan masase
uterus selama 15 detik dengan diputar searah jarum jam sampai
uterus globuler
f. Melakukan pemeriksaan plasenta. Jumlah kotiledon
lengkap, berdiameter 20 cm dengan ketebalan kira-kira 2 cm,
panjang tali pusat insersio centralis dengan panjang kurang lebih
38 cm.
I. Data Subjektif
- Ibu mengatakan masih merasa mulas dan sedikit lemas
namun senang anaknya sudah lahir dengan selamat dan sehat
II. Data Objektif
68
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Emosional : Stabil
- Tanda- tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 83x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernafasan : 19 x/menit
- Palpasi
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kandung kemih : Kosong
Perdarahan : ± 50 cc
Laserasi : Grade II
III. Analisis
Diagnosis : P3A1 kala IV
Masalah :-
Kebutuhan : Istirahat dan nutrisi.
IV. Penatalaksaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
kondisi baik, pendaraan normal dengan TD : 110/80mmHg, nadi:
83x/menit, pernafasan :19x/menit, suhu : 36.5oC . Ibu
mengetahuinya dan ibu merasa senang
b. Melakukan penjahitan laserasi grade II pada mukosa
vagina. Dilakukan penjahitan dengan teknik jelujur
c. Membersihkan dan merapikan ibu dengan menggunakan
cairan DTT dan memakaikan pembalut. Sudah dilakukan.
d. Memberikan ucapan selamat kepada ibu atas kelahiran
anaknya dan mengajari ibu kembali untuk melakukan masase perut
selama 15 detik searah jarum jam. Sudah dilakukan dan ibu bisa
melakukannya secara mandiri.
69
e. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisinya karena
tenaga yang telah terpakai saat proses persalinan berlangsung. Ibu
mengerti dan makan nasi dan lauk.
f. Memberikan hemobion untuk penambah darah ibu dan
Vitamin A untuk diminum setelah makan dengan air putih tanpa
teh dan kopi. Ibu mengerti
g. Menganjurkan ibu untuk melakukan ASI Ekslusif selama 6
bulan dengan tidak memberikan bayi air putih, madu atau pun yang
lainnya selain ASI. Ibu megerti dan akan berusaha untuk
memberikan ASI Eksklusif
h. Merendam alat-alat yang telah dipakai kedalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit. Sudah dilakukan
i. Melakukan sterilisasi alat. Sudah dilakukan
j. Melakukan pemantaun selama 2 jam post partum pada 1
jam pertama tiap 15 menit sekali dan 1 jam kedua setiap 30 menit
sekali
-Pukul 03.05 WIB. TD : 110/80mmHg, nadi : 82x/menit,
pernafasan : 19x/menit, suhu 36,6oC. Kontraksi uterus baik,
konsistensi keras, kandung kemih kosong dan pendarahan normal.
-Pukul 03.20 WIB. TD : 110/80mmHg, nadi : 83x/menit,
pernafasan : 19x/menit, Kontraksi uterus baik, konsistensi keras,
kandung kemih kosong dan pendarahan normal.
-Pukul 03.35 WIB. TD : 110/80mmHg, nadi : 82x/menit,
pernafasan : 19x/menit, Kontraksi uterus baik, konsistensi keras,
kandung kemih kosong dan pendarahan normal.
-Pukul 03.50 WIB. TD : 110/80mmHg, nadi : 82x/menit,
pernafasan : 19x/menit. Kontraksi uterus baik, konsistensi keras,
kandung kemih kosong dan pendarahan normal.
-Pukul 04.20 WIB. TD : 110/80mmHg, nadi : 82x/menit,
pernafasan : 19x/menit, suhu: 36,9 . Kontraksi uterus baik,
konsistensi keras, kandung kemih kosong dan pendarahan normal
70
-Pukul 04.50 WIB. TD : 110/80mmHg, nadi : 83x/menit,
pernafasan : 22x/menit. Kontraksi baik, konsistensi keras dan
pendarahan normal.
Identitas Bayi
Nama Bayi : By. Ny. Mayasari
Usia : 1 jam
Tanggal lahir : 11 April 2017
Pukul : 02.55 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
I. Data Subjektif
a. Riwayat kehamilan
- Ibu mengatakan pada masa kehamilan tidak ada keluhan
secara signifkan yang dirasa seperti mual berlebih, nafsu makan
turun drastis.
71
- Ibu mengatakan pada masa kehamilan selalu rutin tiap
bulan periksa kehamilan di Bidan
b. Riwayat penyakit
- Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat pada
masa kehamilan
c. Riwayat konsumsi obat-obatan
- Ibu mengatakan tidak pernah memakai obat-obatan seperti
narkotika hanya obat multivitamin ibu hamil yang di berikan
oleh Bidan
d. Riwayat lingkungan social
- Ibu mengatakan memiliki hubungan baik dengan
lingkungan sekitar
- Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah dalam keadaan
baik jauh dari polusi udara, bising kendaraan maupun limbah
pabrik namun lingkungan yang ditempati tipe rumah semi
permanen dan pencahayaan kurang.
- Pemeriksaan antopometri
BB : 3400 gram
PB : 51 cm
LK : 34 cm
LD : 33 cm
LP : 32cm
Lila : 10,5 cm
- Tanda-tanda vital
72
DJB : 145x/menit
Suhu : 36,7oC
Pernafasan : 46 x/menit
- Pemeriksaan fisik
a. Kepala : tidak ada caput succedenum dan cepal hematoma
b. Muka : Simetris, ikterik (-)
Mata : Simetris, ikterik (-), anemis (-), sclera bersih
Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : Simetris, labioskizis & palatoskizis (-)
c. Leher : Tidak ada pembesaran
d. Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada
e. Kulit : wajah, bibir, selaput lendir, dada berwarna merah
muda, dan tidak ada kemerahan atau bisul
f. Abdomen : Tali pusat tidak ada perdarahan
g. Ekstremitas
Atas : Simetris, gerakan tungkai nornal, tidak ada
polidaktili dan tidak sindaktili
Bawah : Simetris, gerakan tungkai nornal, tidak ada
polidaktili dan tidak sindaktili
h. Genetalia : labio mayora telah menutupi labia minora
i. Anus : Lubang (+)
j. Punggung : tidak ada meningokel
k. Eleminasi : BAK (-) , BAB (+)
- Pemeriksaan Reflex :
1. R. labirin (+) 5. R. sucking (+) 9. R.babinsky (+)
2. R. glabella (+) 6. R. swallowing (+)
3. R. moro (+) 7. R. tonic neck (+)
4. R. rooting (+) 8. R. grasping (+)
73
III. Analisis
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam
Masalah :-
Kebutuhan : Perawatan bayi baru lahir
IV. Penatalaksanaan
a. Memberitahu kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan bahwa keadaan bayinya dalam keadaan baik. Ibu dan
keluarga mengetahui
b. Melakukan IMD. Sudah dilakukan
c. Menjaga kehangatan bayi dengan menutup kepala bayi
karena kepala memiliki luas permukaan yang lebih besar. Sudah
dilakukan
d. Memberikan salep mata tetrasiklin 1% dan vit k (NeoK)
dengan dosis 0,5 ml/0,5 cc secara intra muscular antero lateral di
paha kiri dan menjelaskan manfaat Vit K (NeoK) pada ibu serta
keluarga yaitu guna mencegah perdarahan ringan maupun berat
pada bayipada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) ataupun
perdarahan intrakranial. Ibu dan keluarga mengerti
e. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi. Sudah dilakukan
f. Memberitahu ibu bahwa setelah 24 jam akan diberikan
imunisasi hep.b yang bermanfaat untuk menangkal infeksi organ
hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Vaksinasi juga
dimaksudkan untuk mencegah berbagai akibat yang dapat
ditimbulkan infeksi hepatitis B, seperti kanker hati dan sirosis. Hb0
akan diberikana pada paha kanan 0,5 ml secara intra muscular
antero lateral. Ibu dan keluarga mengerti
74
akan menjauhkan anak dari kipas angin dan menyelimutinya
dengan baik
- Mengingatkan ibu tentang ASI Eksklusif selama 6 bulan
tanpa memberikan makan dan minum tambahan seperti air
putih dan madu. Ibu mengerti dan akan melaksanakannya.
- Mengajarkan ibu cara memberikan ASI yang benar, yaitu
dengan cara meletakkan bayi di tangan ibu posisi kepala di
sikut ibu, posisi perut bayi menempel dengan perut ibu dengan
sesering mungkin. Ibu mengerti dan mencobanya.
- Mengajari ibu bagaimana cara merawat tali pusat , dengan
cara membersihkan ujung tali pusat menggunakan air yang
sudah matang dan keringkan, lalu bungkus tali pusat
menggunakan kassa steril. Ibu mengerti
- Beritahu ibu untuk menyendawakan bayi dengan cara
menelungkupkan bayi didada ibu ataupun memiringkan bayi
dengan kepala bayi lebih tinggi dan sedikit penepuk pelan pada
punggung bayi agar bayi tidak muntah apabila ditidurkan. Ibu
mengerti dan akan mencoba
h. Memberitahu ibu untuk mengenali tanda-tanda bahaya pada
bayi baru lahir, seperti pernafasan lebih cepat, suhu yang panas,
mata bengkak, adanya tarikan dinding dada, tidak BAK atau BAB
dalam 24 jam, tali pusat perdarahan, dan bayi kuning. Ibu mengerti
dan akan segera memberitahu bidan jika ada salah satu tanda yang
muncul.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
UMUR 6 JAM
Tanggal 11 April 2017 Jam 08.55 WIB
I. Data Subjektif :-
II. Data Objektif
Keadaan umum : Baik
75
DJB : 147 x/ menit
Suhu : 37,1°C
Pernafasan : 45 x/mnt
Kulit : kemerahan
Tonus otot : bergerak aktif
Tali pusat : normal
BAB/BAK : (+) / (-)
Muntah : (-)
Ikterik : (-)
III. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 jam.
IV. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam
keadaan baik. Ibu mengetahui
2. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya pada bayi seperti
demam tinggi, malas menyusui, tali pusat berdarah dan berbau, dan
kejang. Ibu mengerti.
3. Memberitahu ibu untuk menjada kehangatan bayi dengan
selalu memakaikan topi pada bayi dan membungkusnya dengan
kain bersih dan kering. Ibu mengerti dan akan melakukannya
4. Melakukan perawatan tali pusat. Tali pusat dibungkus kasa
kering
5. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin minimal 2 jam sekali. Ibu mengerti.
76
I. Data Subjektif
- Ibu mengatakan bahwa bayinya menyusui dengan kuat dan
tidak pernah diberi makanan atau minuman selain ASI
- Ibu mengatakan tidak mendapatkan tanda-tanda bahaya
pada bayinya
77
III. Analisa
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 hari
Masalah :
Kebutuhan : Konseling mengenai ASI Eksklusif
IV. Penatalaksanaan
a. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan bahwa keadaan bayinya dalam keadaan baik. Ibu dan
keluarga mengetahui
b. Memberitahukan kepada ibu dan keluarga untuk cuci
tangan sebelum memegang bayi, sebelum menyusui dan sesudah
mengganti popok, memandikan, mengganti pakaian dll. Ibu dan
keluarga mengerti dan akan melakukannya
c. Memberitahu kepada ibu dan keluarga untuk mengehidari
atau menjauhakan asap rook dari bayi karena apabila asap rokok
tehirup oleh bayi maka nantinya akan merudak paru-paru bayi. Ibu
dan keluarga mengerti dan akan mencoba menjauhi bayi dari
jaungkauan orang merokok
d. Memberitahu ibu untuk memandikan bayinya 2 kali sehari
agar tidak terjadi penumpukan kotoran pada kulit bayi namun
apabila suhu bayi dalam keadaan normal yaitu 36,5 oC-37,5oC
selain dari suhu tersebut bayi tidak boleh dimandikan. Ibu mengerti
dan akan mengingatnya
e. Mengingatkan kembali kepada ibu bahwa untuk tetap
menyusui bayinya dengan ASI eksklusif 0-6 bulan tanpa diberi
makanan maupun minuman terkecuali air putih dan madu
sekalipun. Ibu mengerti
f. Memberitahu ibu untuk mengamati tanda-tanda bahaya
pada bayi, seperti pernafasan lebih cepat, suhu yang panas, mata
bengkak, tidak BAK atau BAB dalam 24 jam. Ibu mengerti dan
78
akan segera memberitahu bidan jika ada salah satu tanda yang
muncul.
I. Data subyektif
-Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan kuat dan sering
II. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Tangisan : Menangis kuat
Tonus Otot : Bergerak aktif
Warna kulit : Kemerahan
- Tanda – tanda vital
DJB : 143 x/ menit
Suhu : 36,7 oC
Pernafasan : 43 x/ menit
- BB : 3700 gram
PB : 52 cm
- Pemeriksaan Fisik
g. Wajah : bersih, tidak ikterik, tidak ada ruam
Mata : sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Hidung : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : reflex hisap kuat
h. Dada : tidak ada bunyi stridor, tidak ada tarikan dinding
dada
i. Abdomen : normal
j. Ekstermitas: normal
k. Genetalia : normal
79
l. Anus : positif
- BAB : 3-5 kali dalam sehari
BAK : 4-6 kali dalam sehari
III.Analisa
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia
2 minggu
Masalah :-
Kebutuhan : Konseling mengenai ASI eksklusif
IV. Penatalaksanaan
a) Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan bahwa keadaan bayinya dalam keadaan baik. Ibu
dan keluarga mengetahui
b) Memberitahukan kepada ibu dan keluarga untuk cuci
tangan sebelum memegang bayi , sebelum menyusui dan
sesudah mengganti popok, memandikan, mengganti pakaian
dll. Ibu dan keluarga mengerti dan akan melakukannya
c) Memberitahu kepada ibu dan keluarga untuk mengehidari
atau menjauhakan asap rook dari bayi karena apabila asap
rokok tehirup oleh bayi maka nantinya akan merudak paru-paru
bayi. Ibu dan keluarga mengerti dan akan mencoba menjauhi
bayi dari jaungkauan orang merokok
d) Memberitahu ibu untuk memandikan bayinya 2 kali sehari
agar tidak terjadi penumpukan kotoran pada kulit bayi namun
apabila suhu bayi dalam keadaan normal yaitu 36,5oC-37,5oC
selain dari suhu tersebut bayi tidak boleh dimandikan. Ibu
mengerti dan akan mengingatnya
e) Mengingatkan kembali kepada ibu bahwa untuk tetap
menyusui bayinya dengan ASI eksklusif 0-6 bulan tanpa diberi
80
makanan maupun minuman terkecuali air putih dan madu
sekalipun. Ibu mengerti
f) Memberitahu ibu untuk mengamati tanda-tanda bahaya
pada bayi, seperti pernafasan lebih cepat, suhu yang panas,
mata bengkak, tidak BAK atau BAB dalam 24 jam. Ibu
mengerti dan akan segera memberitahu bidan jika ada salah
satu tanda yang muncul.
I. Data subyektif
-Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan kuat dan sering
II. Data Objektif
Keadaan Umum : Baik
Tangisan : Menangis kuat
Tonus Otot : Bergerak aktif
Warna kulit : Kemerahan
- Tanda – tanda vital
DJB : 144 x/ menit
Suhu : 36,8 oC
Pernafasan : 46 x/ menit
- BB : 3800 gram
PB : 53 cm
- Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : bersih, tidak ikterik, tidak ada ruam
Mata : sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Hidung : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung
81
Mulut : reflex hisap kuat
b. Dada : tidak ada bunyi stridor, tidak ada tarikan dinding
dada
c. Abdomen : normal
d. Ekstermitas: normal
e. Genetalia : normal
f. Anus : positif
- BAB : 3-5 kali dalam sehari
BAK : 4-6 kali dalam sehari
III.Analisa
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia
6 minggu
Masalah :-
Kebutuhan : Konseling mengenai imunisasi
IV. Penatalaksanaan
-Memberitahukan kepada ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik. Ibu dan keluarga
mengetahui
-Memberitahu kepada ibu untuk membawa bayi ke tenaga
kesehatan untuk dilakukan pemberian imunisasi lengkap. Ibu
mengerti dan akan melakukannya
-Mengingatkan kembali kepada ibu bahwa untuk tetap
menyusui bayinya dengan ASI eksklusif 0-6 bulan tanpa diberi
makanan maupun minuman terkecuali air putih dan madu
sekalipun. Ibu mengerti
-Memberitahu ibu cara pemberian ASI perah pada bayi yaitu
dengan menggunakan sendok bayi dengan menyuapinya secara
perlahan tanpa memberikan edot karena dapat mengakibatkan
bayi bingung putting. Ibu mnegerti dan akan mencoba
melakukannya
82
-Memberitahu ibu untuk mengamati tanda-tanda bahaya pada
bayi, seperti pernafasan lebih cepat, suhu yang panas, mata
bengkak, tidak BAK atau BAB dalam 24 jam. Ibu mengerti dan
akan segera memberitahu bidan jika ada salah satu tanda yang
muncul.
I. Data Subjektif
a. Anamnesa
b. Riwayat Obstetri
1) Abortus
2) Lahir tahun 2007, lahir cukup bulan, spontan pervaginam,
di tolong oleh bidan di BPM,tidak apa penyulit, BB 3500, PB
51 cm, hidup, sehat, ASI eksklusif, nifas baik.
3) Lahir tahun 2010, lahir cukup bulan, spontan pervaginam,
ditolong oleh bidan di Puskesmas, tidak ada penyulit,BB 3400,
PB 50 cm, hidup, sehat, ASI eksklusif, nifas baik.
4) Lahir tahun 2017, lahir cukup bulan, spontan pervaginam,
ditolong oleh bidan di BPM, tidak ada penyulit, BB 3400 gram,
PB 51cm, hidup, sehat, ASI
c. Riwayat persalinan
83
- Jenis persalinan : Spontan, normal
pervaginam, Presentasi kepala.
- Sisa plasenta : -
- Perdarahan
Kala 1 :-
Kala II : 20 ml
Kala III : 30 ml
Kala IV : 50 ml
d. Riwayat Postpartum
84
- Keluhan : Tidur kurang nyaman
karena ada perasaan mulas dan nyeri luka jahitan
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 82x/Menit
Pernafasan :19x/menit
Suhu :36.7oC
-Mamae
-Abdomen
Kontraksi :baik,
Konsistensi :keras
85
-Genetealia
Eodema :-
Lochea : Rubra
Warna : Merah
Bau : Khas
III. Analisis
Masalah :-
IV. Penatalaksanaan
86
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
kondisi baik, dengan TD: 110/80 mmHg, nadi:82x/Menit,
pernafasan :19x/menit, suhu:36.7oC. Ibu mengetahui
87
selain itu hisapan bayi juga dapat membantu mempercepat
pengembalian uterus seperti semula karena dipengaruhi oleh
hormone oksitosin. Ibu mengerti dan akan berusaha
menerapkannya.
88
I. Data Subjektif
a. Anamnesa
Kesadaran : Composmentis
TD :110/80 mmHg
Nadi :80x/Menit
Pernapasan :19x/menit
-Mamae
89
-Abdomen
Kontraksi : baik
-Genetealia
Luka : kering
Lochea : Sanguinolenta
Warna : Kuning
berlendir
Banyaknya : Sedikit
Baunya : tidak
berbau
III. Analisis
Diagnosa : P3A1 nifas 6 hari
IV. Penatalaksanaan
90
a. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi
ibu dalam keadaan baik dengan TD: 110/80 mmHg, nadi:
80x/Menit, pernapasan : 19x/menit, suhu :36,7oC, pendarahan yang
ibu alami juga masih dalam kedaan normal, ibu mengetahui
b. Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi makanan gizi
seimbang, seperti makan makanan yang berprotein tinggi untuk
membantu penyembuhan luka, bervitamin, mineral yang cukup.
Ibu mengerti dan akan melakukannya
c. Memberitahu ibu untuk minum paling sedikit 3 liter setiap
harinya, karena ibu sedang menyusui dan butuh cairan yang lebih
banyak. Ibu mengerti dan akan melakukannya
d. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan diri khususnya
bagian vagina, untuk mengganti pakaian dalam minimal 2 kali
sehari. Ibu mengerti dan akan menjaga kebersihan dirinya
e. Memberitahu ibu mengenai ASI, bahwa jika bayi sering
diberikan akan merangsang ASI untuk memproduksi lebih banyak ,
maka ibu harus yakin dan berfikir positif bahwa asi ibu banyak dan
ibu cukup untuk memenuhi nutrisi bayinya. Ibu mengerti dan akan
terus berusaha untuk memberikan ASI
f. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan
benar. Ibu dapat mencobanya
g. Mengingatkan ibu kembali mengenai tanda bahaya pada
masa nifas dan segera kontrol apabila ada salah satu tanda bahaya
yang telah dijelaskan sebelumnya, ibu mengerti sudah mulai hafal
apa saja tanda bahaya pada masa nifas.
91
4. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastric, atau,
masalah penglihatan
5. Pembengkakan pada wajah dan tangan
6. Deman, muntah, rasa sakit sewaktu BAK atau BAB
7. Payudara yang memerah, bengkak, dan sakit
8. Kehilangan selera makan untuk waktu yang
berkepanjangan
9. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri-
sendiri atau bayi dan merasa sangat letih atau bernafas
terengah-engah
h. Memberitahu ibu cara perawatan payudara yaitu dengan
cara membersihkan bagian putting dengan baby oil apabila tidak
ada menggunakan sesuatu yang berminyak seperti minyak goring
yang baru. Ibu mengerti dan akan melakukannya
I. Data Subjektif
-Ibu mengatakan bahwa ibu tidak ada keluhan saat ini dan
bayi menyusui sangat kuat
Kesadaran : Composmentis
92
Status Emosional : Stabil
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 82x/Menit
Pernapasan :19x/menit
Suhu :36,8oC
-Mamae
-Abdomen
-Genetealia
Lochea : serosa
Warna : Kuning
Banyaknya : Sedikit
Baunya : Khas
-Ekstremitas
93
Atas : Tidak oedema
III. Analisa
IV. Penatalaksanaan
a. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi
ibu baik-baik saja dengan TD : 110/80 mmHg, nadi : 80x/menit,
pernapasan :19x/menit, suhu: 36,8oC. Ibu mengetahui
b. Memberitahu ibu bahwa untuk tetap menjada kebersihan
diri dengan mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari dalam
keadaan basah maupun lembab. Ibu mengerti
c. Memberi tahu ibu mengenai tanda bahaya pada masa nifas
dan segera kontrol apabila ada salah satu tanda bahaya yang telah
dijelaskan sebelumnya, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
94
Pembengkakan pada wajah dan tangan
Deman, muntah, rasa sakit sewaktu buang air seni, atau
merasa tidak enak badan
Payudara yang memerah, panas, dan/atau sakit
Kehilangan selera makan untuk waktu yang
berkepanjangan
Rasa sakit, warna merah, kelembutan dan/atau
pembengkakan pada kaki
Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri-
sendiri atau bayi dan Merasa sangat letih atau bernafas
terengah-engah
d. Memberitahu ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif
tanpa memberi makanan ataupun minuman tambahan sebelum
waktunya air putih atau madu sekali pun. Ibu mengerti dan akan
melakukannya
I. Data Subjektif
-Ibu mengatakan bahwa saat ini tidak ada keluhan dan ibu
ingin bekerja namun bingung untuk pemberian ASI untuk
bayinya apabila ibu bekerja
Kesadaran : Composmentis
95
Status Emosional : Stabil
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/Menit
Pernapasan : 19x/menit
Suhu : 36,7oC
-Mamae
-Abdomen
-Genetealia
Lochea : alba
Warna : Kuning
Banyaknya : Sedikit
Baunya : Khas
96
-Ekstremitas
III. Analisa
Masalah :-
IV. Penatalaksanaan
Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi
ibu baik-baik saja dengan TD : 110/80 mmHg, nadi :
80x/menit, pernapasan :19x/menit, suhu: 36,8oC. Ibu
mengetahui
Memberitahu ibu bahwa untuk tetap menjada kebersihan
diri dengan mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
dalam keadaan basah maupun lembab. Ibu mengerti
Memberitahukan kepada ibu bahwa ibu tidak perlu khawatir
dengan pemberian ASI ke bayi apabila ibu kerja, karena ibu
dapat melakukan pemerahan ASI dan menyimpannya dalam
lemari es dan apabila ingin diberikan ke bayi hanya dengan di
rendam dalam mangkuk air hangat. Ibu mengerti dan akan
mencobanya
Memberitahu ibu apabila bayi sakit dan diberi obat puyer
oleh dokter maka mencairkan obatnya menggunakan ASI
97
tanpa memberi air putih. Ibu mengert dan akan
melakukannya
Memberikan konseling kepada ibu tentang alat kontrasepsi
yang akan dipilih oleh ibu. Ibu memilih kontrasepsi KB IUD
dan berniat akan memasangnya setelah lebaran
Mengajarkan kepada ibu senam nifas (senam kegel) dengan
mengerutkan/kencangkan otot sekitar vagina, seperti ketika
menahan kemih selama 5 detik, kemudian kendorkan selama
3 detik, selanjutnya kencangkan lagi. Mulailah dengan 10
kali 5 detik pengencangan otot 3 kali sehari. Secara bertahap
lakukan senam ini sampai 30-50 kali 5 detik pengencangan
otot dasar panggul sehari. Agar otot-otot akan kembali
normal. Ibu dapat mempraktekkannya
98
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. Kehamilan
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
direncakan namun tetap diterima dalam keluarga.Dan saat ini tidak ada
keluhan yang signifikan hanya panggul terasa pegal dan sering BAK.
HPHT 15 Juli 2016, HTP 21 April 2017, menarche 12 tahun, lama 7 hari
teratur, tidak ada keluhan pada saat menstruasi. Ibu mengatakan gerak
mengatakan bahwa pada kehamilan ini ibu tidak memiliki keluhan yang
99
jarak temput tempat layanan lebih dekat ke rumah. Dari hasil anamnesa
kehamilan.
100
Dalam pengembangan kasus didapatkan bahwa ibu memeriksakan
perubahan fisik yang mungkin saja dapat memberikan rasa kurang nyaman
sehingga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada daerah panggul dan
Pada kasus didapatkan ibu mengeluh pinggang terasa cepat pegal dan
sering buang air kecil.Itu merupakan suatu hal yang fisologis dilihat dari
teori yang ada maka tidak ada kesenjangan antara kasus yang terjadi
B. Persalinan
Anamnesis merupakan bagian dari ashuan sayang ibu yang baik dan aman,
101
tujuan ananesis adalah untuk mengumpulkan informasi tentang riwayat
Persalinan Normal,2008)
untuk melihat pembukaan dan ketuban setelah itu, dicatat dan dilakukan
x/menit, suhu 36,70C .DJJ 138x/m, His 3x10’40’’ pada pemeriksaan dalam
ketuban positif, presentasi kepala, posisi UUK, molase tidak ada. Dari
presentasi kepala.
102
Dalam meilhat adanya seorang ibu hamil yang dikatakan sudah
pada portio.
yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri dengan
mengeluh seperti ingin buang air besar dan ada rasa ingin meneran.
Pemeriksaan vital dalam didapatkan Vulva dan vagina: tidak ada kelainan,
Penurunan : Hodge IV, Molase : tidak ada. Dari hasil pemeriksaan yang
103
vaginanya, perineum terlihat menonjol, vulva vagina dan sfingter ani
mencakup beberapa atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk (uterus
globuler) dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah tiba-
tiba.
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang berusia 0-28 hari.Bayi baru
lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan, lahir
Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar dada
30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung 120-160
kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai APGAR >7,
grasping), organ genitalia pada bayi laki-laki testis sudah berada pada
skrotum dan penis berlubang, pada bayi perempuan vagina dan uretra
berlubang serta adanya labia minora dan mayora, mekonium sudah keluar
104
Pada asuhan bayi baru lahir didapatkan hasil pemeriksaan Neonatus cukup
bulan sesuai masa kehamilan, keadaan baik, menangis kuat, warna kulit
pernafasan 46 x/menit.
Pada pemeriksaan fisik nenoatus dalam keadaan normal tidak ada kelainan
salep mata.
Asuhan pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada
bayi baru lahir tersebut selama satu jam pertama setelah kelahiran,
sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha nafas
menyatakkan bahwa setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera
letakkan bayi tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu
maka dilakukan pemberian salep mata untuk pencegahan infeksi mata dan
mencegah perdarahan BBL otak yang dapat dialami oleh sebagian bayi
baru lahir serta pemberian imunisasi HB0 diberikan 1-2 jam setelah
105
Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan
Maka oleh sebab itu teori yang ada dan kasus dilapangan adanya
D. Nifas
ikhterik. Payudara bersih dan puting susu tidak lecet dan telah keluar
permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan
cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan
akhir nifas 1-2 cm. Dengan ini besarnya uterus setelah melahirkan dapat
diketahui dari kontraksi uterus yang baik dan tingginya fundus (Panduan
106
Dengan adanya involusi uteri, maka lapisan luar dari deciduas yang
darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik caseosa,
lanugo dan mekonium, selama dua hari post partum. (Panduan Asuhan
istirahat.
diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik
107
Pelayanan nifas merupakan pelayanan kesehatan yang sesuai
standar pada ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan oleh
tujuan kunjungan rumah untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir
kali yaitu 6 jam pertama post pastum, 6 hari post pasrtum, 2 minggu post
BAB V
108
A. Simpulan
BPM Bidan Ani yang dilaksanakan pada tanggal 24 Maret – 25 Mei 2017
kegawatdaruratan,
Keadaan ibu pada waktu bersalin baik, dan tidak ditemukan masalah
sebanyak 4 kali, yaitu dari 6 jam, 6 hari, 2 minggu, dan 6 minggu. Dan
pada By Ny.M
109
5. Pendokumentasian
B. Saran
1. Bagi penulis
kebidanan selanjutnya
nifas serta bayi baru lahir secara professional, sehingga tindakan yang
pelayanman kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
110
- Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar;
RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
- Damayanti, I. P., Maita & Triana. 2014. Buku ajar: Asuhan
kebidanan komprehensif pada ibu bersalin dan bayi baru lahir.
Yogyakarta: Deepublish
- Depkes RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta
- Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Jakarta
- Depkes RI. 2010. Prinsip Pengelolaan Program KIA. Jakarta:
Depkes RI
- Hajjah, Saminem. 2008. Seri asuhan kebidanan kehamilan normal.
Jakarta: EGC.
- Kementrian Kesehatan Republik Indonesia & WHO. 2013. Buku
saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan.,
http://www.edukia.org /web/wp-content/uploads/2013/10/BUKU-SAKU-
PELAYANANKESEHATAN -IBU.pdf.
- Manuaba I A C. 2007. Buku Pengantar Kuliah Obstetric, Cetakan
Pertama. Jakarta : EGC
December 21st , 2014
- Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan
Keluarga berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta; EGC
- Megasari, Miratu dkk. 2015. Panduan Asuhan Kebidanan I. Ed 1.
Yogyakarta: Deepublish
- Mochtar R. 2011. Synopsis Obstetric : Obstetric Fisiologi,
Obstetric Patologi. Jakarta : EGC.
- Oktarina, Mika. 2016. Buku ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir. Yogyakarta : Deepublish
- Saifuddin AB, Dkk dan Sarwono prawiroharjo. 2009. Panduan
praktis kebidanan maternal dan neonatal. Jakarta: Bina Pustaka
- Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya
- Varney,Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
111
- Yesiana dan Liona. 2015. Manajemen Laktasi dan Kesejahteraan
Ibu Menyusui. Surabaya:Jurnalpsikologi.Vol.42,No.3:231-242.
112