Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Embriologi dalam sains dan islam
Embriologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan
perkembangan janin di dalam rahim. 39 Konsep embrio dalam al-Qur’an pada dasarnya
membahas tentang proses-proses penciptaan manusia tahap demi tahap dan
menjelaskannya secara rinci dengan bahasa yang mudah dipahami.
Embriologi adalah ilmu yang mengkaji tentang embrio/janin dengan menekankan
kepada pola-pola pembentukan dan perkembangan embrio. Awal mula terbentuknya
manusia diawali dengan meleburnya sel telur dan sperma, dalam peleburan ini
menghasilkan noktah yang disebut dengan zigot. Kemudian dalam tahapan selanjutnya
dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester pertama, kedua dan ketiga yang masing-
masing berlangsung sekitar tiga bulan.

Embrio disebut sebagai janin dalam tahap akhir perkembangan prenatal, biasanya
dimulai diawal minggu kesembilan. Seluruh proses embriogenesis melibatkan perubahan
spasial dan temporal terkoordinasi dalam ekspresi gen, pertumbuhan sel dan diferensiasi
sel. Al-Qur’an menggambarkan proses penciptaan ini dalam berbagai ayat Al-Qur’an,
salah satunya dalam surat Al-Mu’minun ayat :12, 13 dan 14

َ‫ثُ َّم َخلَ ۡقنَا ٱلنُّ ۡطفَةَ َعلَقَ ۬ةً فَ َخلَ ۡقنَا ۡٱل َعلَقَة‬ )١٣( ‫ار َّم ِكي ۬ ٍن‬ ۬ ۡ
ٍ ۬ ‫َولَقَ ۡد خَ لَ ۡقنَا ٱِإۡل ن َسـٰنَ ِمن ُسلَ ٰـلَ ۬ ٍة ِّمن ِط‬
ٍ ۬ ‫ثُ َّم َج َع ۡلنَ ٰـهُ نُطفَةً فِى قَ َر‬ )١٢( ‫ين‬

)١٤( َ‫ُم ۡض َغ ۬ةً فَخَ لَ ۡقنَا ۡٱل ُم ۡض َغةَ ِعظَ ٰـ ۬ ًما فَ َك َس ۡونَا ۡٱل ِعظَ ٰـ َم لَ ۡح ۬ ًما ثُ َّم َأن َش ۡأنَ ٰـهُ َخ ۡلقًا َءا َخ َۚ‌ر فَتَبَ َار َك ٱهَّلل ُ َأ ۡح َسنُ ۡٱلخَ ٰـلِقِين‬
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati
(berasal) dari tanah. Kemudian sari pati itu Kami jadikan sperma (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh. Kemudian sperma itu Kami jadikan
blastocyst, lalu blastocyst itu Kami jadikan embrio, kemudian Kami bentuk
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami balut dengan otot. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta
yang Paling Baik”

Di dalam Al-Quran dijelaskan proses embrionik pada manusia. Mulai dari nutfah
dimana sel sperma bertemu dengan sel telur dan akan melebur menjadi satu dan berubah
bentuk menjadi zigot. Dalam sains modern hal ini disebut dengan fertilisasi. Kemudian
fase alaqoh dimana fase ini berbentuk segumpal darah. Alaqoh merupakan sel tunggal.
Dalam istilah biologi sel ini disebut dengan zigot. Kemudian masuk ke fase mudghah,
yang berarti segumpal daging. Dilanjutkan dengan fase idham dan lahm dimana segumpal
daging akan berunah menjadi tulang belulang dan dibungkus dengan lapisan otot. Hal ini
tercantum dalam surat Al-Mu’minun ayat 14.

ۡ ‫ض َغ ۬ةً فَ َخلَ ۡقنَا ۡٱل ُم‬


ۡ ُ‫ض َغةَ ِعظَ ٰـ ۬ ًما فَ َك َس ۡونَا ۡٱل ِعظَ ٰـ َم لَ ۡح ۬ ًما ثُ َّم َأن َش ۡأنَ ٰـه‬
ُ ‫خَلقًا َءا َخ َۚ‌ر فَتَبَا َركَ ٱهَّلل‬ ۡ ‫ثُ َّم خَ لَ ۡقنَا ٱلنُّ ۡطفَةَ َعلَقَ ۬ةً فَ َخلَ ۡقنَا ۡٱل َعلَقَةَ ُم‬
‫َأ ۡح َسنُ ۡٱل َخ ٰـلِقِين‬

Artinya ; Kemudian sperma itu Kami jadikan blastocyst, lalu blastocyst itu Kami
jadikan embrio, kemudian Kami bentuk tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami balut dengan otot. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang Paling Baik

Jadi dapat dikatakan Al-Quran menjadi acuan sains modern dalam membahas
embriologi manusia. Hal itu dibuktikan dengan teori embrionik sains modern yang sama
persis dengan teori embrionik dalam Al-Quran. Walaupun memang teori sains modern
lebih detail dalam membahasnya. Itu merupakan dampak dari kemajuan teknologi masa
kini.

Anda mungkin juga menyukai