Anda di halaman 1dari 25

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI


DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Oleh:
Leni Sukmawati
Anisa Hasanah
Widya Dahlia
Bagja Purwansah
Masriyah Komalasari
M. Randi G. P.
Ecin Kuraesin
Rizka Choirunnisa
Siwi Kurenia P.

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
NUTRISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI

DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG


Hari / Tanggal : Rabu, 28 Desember 2016

I.

Waktu

: 09.00-09.30 WIB

Pokok Bahasan

: Nutrisi ibu hamil dan menyusui.

Sasaran

: Penunggu pasien di ruang tunggu.

Penyuluh

: PPN 32 Fkep Unpad gelombang1 kelompok 4

Tempat

: Ruang Tunggu IGD lantai 2

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi selama 25 menit, diharapkan
pasien dan keluarga dapat memahami nutrisi yang tepat bagi ibu hamil dan
menyusui.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, pasien dan keluarga diharapkan
dapat:

Menjelaskan pengertian nutrisi dan manfaatnya bagi ibu hamil dan

menyusui.
Menjelaskan faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil dan menyusui.
Menjelaskan kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan menyusui.
Menjelaskan suplemen makanan pada ibu hamil.
Menjelaskan prinsip gizi ibu menyusui.
Menjelaskan dampak kekurangan nutrisi pada ibu menyusui.
Menjelaskan contoh makanan yang tepat bagi ibu menyusui.

III.

GARIS BESAR MATERI PENYULUHAN

IV.

Pengertian nutrisi dan manfaatnya bagi ibu hamil dan menyusui.


Faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil dan menyusui.
Kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan menyusui.
Suplemen makanan pada ibu hamil
Prinsip gizi ibu menyusui.
Dampak kekurangan nutrisi pada ibu menyusui.
Contoh makanan yang tepat bagi ibu menyusui.

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Metode:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Langkah-langkah Kegiatan :
1.

Pra Pembelajaran
a.

Persiapan materi

b.

Persiapan alat dan media.

c.

Persiapan ruangan.

d.

Memberi salam.

e.

Pemateri memperkenalkan diri.

f.

Kontrak waktu.

2.

Pembukaan
a.

Menjelaskan

maksud

dan

tujuan

3.

b.

Menjelaskan pokok bahasan.

c.

Apersepsi
Kegiatan inti

a. Penyuluh menjelaskan pengertian nutrisi dan manfaatnya bagi ibu hamil


dan menyusui.
b. Penyuluh menjelaskan faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
dan menyusui.
c. Penyuluh menjelaskan kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan menyusui.
d. Penyuluh menjelaskan suplemen makanan pada ibu hamil.

e.
f.
g.
h.

Penyuluh menjelaskan prinsip gizi ibu menyusui.


Penyuluh menjelaskan dampak kekurangan nutrisi pada ibu menyusui.
Penyuluh menjelaskan contoh makanan yang tepat bagi ibu menyusui.
Penyuluh memberikan kesempatan kepada audien untuk bertanya.

4.

Penutup
a.

Mengadakan evaluasi dengan post test lisan.

b.

Sasaran menjawab pertanyaan penyuluh sebagai evaluasi.

c.

Penyuluh menyimpulkan apa yang telah disampaikan.

d.

Penyuluh mengucapkan terima kasih.

e.

Penyuluh mengucapkan salam.

f.
V.

PROSES BELAJAR MENGAJAR


g.

h.

i.

Penyuluhan

o
m. n.
1.

Kegiatan

an Penyuluh

Tahap

pra

pembelajaran dan pembukaan


Penyuluh
membuka

dan

menyapa serta memberi salam

pada para peserta.

Penyuluh memperkenalkan diri

kepada peserta.

Penyuluh melakukan kontrak


waktu yaitu selama 15 menit
untuk

menyampaikan

materi

penyuluhan.

Penyuluh menjelaskan maksud


dan tujuan dari penkes yang
akan diberikan.

ae. af.

Tahap

Kegiat j.

o.
p.
Bersikap

an Responden

ramah

kepada peserta dan


menjalin trust.
Memperkenalkan

Kegiat k.

s.
y.
t.
z.
Bersikap positif dan aa.

5 men

koorperatif.
u.

diri kepada peserta.


Mengontrak waktu

Mendengarkan
v.
Berpartisipasi dan

kepada

mendengarkan

peserta

selama 15 menit.
q.
Menyiapkan
penjelasan

w.
x.
dan

menjelaskan tujuan.
r.
am.

Wakt

Mendengarkan
penjelasan

tentang

maksud dan tujuan


penyuluhan.
an.

ar.

2.

penyuluhan/inti
Penyuluh
pengertian

menjelaskan
nutrisi

pengertian

dan

manfaatnya bagi ibu hamil dan

menyusui.
ag.

Penyuluh menjelaskan faktor


ibu hamil dan menyusui.
ah.
ai.

Penyuluh
menjelaskan
kebutuhan gizi bagi ibu hamil

dan menyusui.
Penyuluh

menjelaskan

nutrisi

hamil.
aj.

Penyuluh menjelaskan prinsip

gizi ibu menyusui.

ak.
Penyuluh menjelaskan dampak

Mendengarkan dan as.


memperhatikan

dan manfaatnya bagi

ao.

ibu

dan

ap.

menyusui.
Menjelaskan faktor

aq.

hamil

status gizi ibu hamil

15 men

Bertanya jika ada


sesuatu yang tidak
dimengerti

dan menyusui.
Menjelaskan
kebutuhan gizi bagi
ibu

suplemen makanan pada ibu

kekurangan nutrisi pada ibu

yang mempengaruhi

yang mempengaruhi status gizi

Menjelaskan

hamil

dan

menyusui.
Menjelaskan
suplemen makanan
pada ibu hamil.
Menjelaskan prinsip
gizi ibu menyusui.
Menjelaskan
dampak kekurangan
nutrisi

pada

ibu

menyusui.
menyusui.
al.
Menjelaskan contoh
Penyuluh menjelaskan contoh
makanan yang tepat
makanan yang tepat bagi ibu
bagi ibu menyusui.
menyusui.
Menjawab
Penyuluh
memberikan
pertanyaan
kesempatan kepada audien
responden jika ada
untuk bertanya.
pertanyaan
au. av.
Tahap penutupan
ba.
Penyuluh menanyakan apakah Bertanya
kepada
3.
ada
materi
yang
tidak
peserta
mengenai

bb.
Bertanya

bj.
kepada bk.

penyuluh jika ada 5 meni

dimengerti oleh peserta.


aw.
Penyuluh
memberikan

pertanyaan secara lisan kepada

peserta
Penyuluh menyimpulkan secara

sebagai acuan pembelajaran.


ay.
az.
Penyuluh berterimakasih kepada
responden

dan

penyuluhan.

dimengerti.
Menjawab

5
kepada

peserta.
Menyimpulkan

menutup

sebelumnya.
Memotivasi
meminta

memperhatikan
bg.
bh.
Merespon motivasi

peserta

untuk
mengaplikasikan

dan

materi yang telah

dengan baik.

disampaikan.
Menutup
acara
penyuluhan

dan

berpamitan

serta

kepada peserta
Total Waktu
bo.
V.

penyuluh.
bc.
bd.
be.
bf.
Mendengarkan dan

dan

berterimakasih.
bm.

pertanyaan

diberikan

telah diberikan dengan leaflet

dimengerti.
Menanyakan

materi yang telah

diberikan.
ax.
Penyuluh menghimbau peserta
untuk menerapkan materi yang

materi yang tidak

pertanyaan

garis besar materi yang telah

materi yang tidak

EVALUASI
1. Struktur
a. Ruang kondusif saat berlangsungnya penyuluhan.
b. Materi dan media tersedia dan memadai.
c. Peserta penyuluhan memadai.
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan penyuluhan.
b. Peran aktif peserta selama penyuluhan.
c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan penyuluhan.
3. Hasil Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai

instruksi
bi.

Kembali
aktivitas.

ke

VI.

Tes

lisanPenyuluh

meminta

peserta

menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh, jika peserta bisa menjawab dengan
baik maka materi yang diterima pun baik, adapun pertanyaan yang akan
1.
2.
3.
4.
5.

diajukan yaitu:
Sebutkan 3 suplemen makanan pada ibu hamil!
Berapa kenaikan berat badan yang harus dicapai ibu di tiap timesternya?
Sebutkan prinsip gizi ibu menyusui!
Sebutkan dampak kekurangan gizi saat menyusui!
Sebutkan contoh makanan yang tepat bagi ibu menyusui!
VII.

VIII.
LAMPIRAN MATERI
IX.
X.
NUTRISI IBU HAMIL
A. Nutrisi pada Ibu Hamil
XI.
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status
kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrien. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbangan yang harus
dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang
tidak hamil.
XII.
B. Faktor- faktor yang memengaruhi status gizi ibu hamil
XIII.
Gizi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan
dan penyakit, khususnya penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut meliputi :
a. Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu mmebeli makanan yang
berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
b. Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara atau di daerah
tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangka waktu
yang panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun temurun.
c. Sanitasi makanan (panyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya jangan
sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjadi
tercemar atau tidak higienis dan mengandung kuman penyakit.
d. Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan
berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
e. Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang
dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Takhayul atau larangan yang
beragam didasarakan pada kebudayaan daerah yang berlainan.
XIV.
C. Suplemen Makanan pada Ibu Hamil
XV.
Ada beberapa suplemen makanan yang

biasanya

diberikan utnuk ibu hamil, antara lain


1. Tablet tambah darah (TTD)
XVI.
Tablet tambah darah merupakan tablet mengandung zat
besi (Fe) yang dapat membantu pembentukan sel darah merah yang
berdungsi sebagai pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu
dan janin. Tablet ini diminum satu tablet setiap hari di malam hari selama

90 hari berturut-turut, karena bagi sebagian ibu hamil mengalami mual,


muntah, nyeri pada lambung, diare, dan susah buang air besar. Usaha lain
yang dapat dilakukan untuk menambah zat besi adalah dengang
mengkonsumsi daging merah, ikan, telur, kacang-kacangan , dan sayuran
segar yang berwarna hijau.
2. Kalsium
XVII.
Merupakan zat yang dibutuhkan utnuk perkembangan
tulang dan gigi janin, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan kalsium
diambil ari tulang ibu. Kebutuhan akan kalsium bagi ibu hamil adalah 950
mg tiap harinya. Asupan kalsium bisa didapat dari minum susu, ikan
,udang, rumput laut, keju, yogurt, sereal, jus jeruk, ikan sardem, kacangkacangan, biji-bijian, dan sayur yang berwarna hijau gelap.
3. Vitamin.
XVIII.
Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu
hamil. Beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah vitami C
(80 mg) yang berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A
(6000 IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin ini dapat diperolah dari cabe merah,
mangga, pepaya, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.
XIX.
D. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil
XX.
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hail dan
janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat
sebesar 15% dibadingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume
darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan 60%
untuk kebutuhan ibu. Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat
badan sebesar 11-13 kg. hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu
hamil meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
XXI.
Untuk memperoleh anak yang sehat, ibu hamil perlu
memerhatikan makanan yang dikonsumsi selama kehamilannya.Makanan yang
dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan jnain yang dikandungnya.
Penambahan kebutuhan gizi selama hamil meliputi :

a. Trimester 1
XXII.
Pada trimester satu ini, biasanya ibu hamil akan sulit
menyesuaikan dengan kondisi kehamilan yang baru, karena terjadi
perubahan kadar hormon. Kadar hormon estergen dan hormon HCG
yang meningkat akan menyebabkan ibu mengalami mual atau muntah.
Mual muntah yang dirasakan oleh ibu disebut dengan morning
sickness. Pada trimester 1 kebutuhan gizi sangat penting untuk
pertumbuhan janin. Konsumsi karbohidrat, protein, lemak dan vitamin
harus seimbang. Bahan makanan dapat dipilih sesuai dengan kesukaan
ibu sebelum hamil. Untuk menurunkan rasa mual pada kondisi
morning sickness, ibu dapat melakukan beberapa cara yakni sebagai
berikut :
- Usahakan sebelum bangun dari tempat tidur memakan krekers
-

atau meminum teh manis.


Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C yakni,

jeruk, tomat, strawberry, lemon, jambu biji, nanas, kiwi, dls.


Pada trimester pertama, ibu belum dianjurkan untuk
mengkonsumsi tablet besi atau tablet tambah darah karena akan

meningkatkan perasaan mual dan muntah.


Makan dalam porsi kecil dan sering, makanan selingan atau
cemilan seperti biskuit, roti kering, buah-buahan, agar-agar dapat
dikonsumsi.
XXIII.
XXIV.

b. Timester 2
XXV.
Pada trimester 2 nafsu makan ibu sudah mulai kembali,
ibu dapat makan apapun yang disukai oleh ibu, namun tetap
memerhatikan kandungan gizi seperti karbohidrat, lemak dan protein,
hindari mengkonsumsi makanan yang berpengawet.
c. Trimester 3
XXVI.
Konsumsi makanan pada trimester ketiga sangat penting
untuk menambah energi selama persalinan seakligus sebagai cadangan
energi bagi bayi setelah lahir. Pada trimester 3, ibu biasanya akan
mengalami gejala anemia (lesu, lemah, letih, cepat lelah dan lalai,

mata pusing serta berkunang-kunang). Kebutuhan zat besi untuk


pembentukan darah pada ibu hamil meningkat dan tidak cukup
dipenuhi hanya dari sumber makanan saja. Oleh karena itu, pemerintah
menganjurkan untuk setiap ibu hamil setelah minggu ke-12 kehamilan
dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet tambah darah minimal 90 hari
masa kehamilan. Tablet tambah darah ini diberikan gratis pada setiap
ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas. Adapun cara mengkonsumsi
tablet tambah darah yakni :
- Minumlah selalu tablet sehari.
- Selama hamil minumlah 1 tablet perhari., paling sedikit 90 tablet
-

selama kehamilan.
Minumlah menjelang tidur untuk mengurangi rasa mual.
Tablet tambah darah diminum bersama air putih atau buah.
Jangan minum tablet tambah darah dengan the atau kopi karena
teh dan kopi mengurangi manfaat tablet tambah darah.

XXVII.

Keluhan yang dapat timbul bila mengkonsumsi tablet

tambah darah :
-

Mual-mual
Susah buang air besar
Tinja berwarna hitam
Perut terasa tidak enak setelah minum tablet tambah darah.
Jika keluhan tersebut terjadi dan sama sekali tidak berbahaya akan
hilang dengan sendirinya.

XXVIII.
-

Manfaat tablet tambah darah :

Membuat ibu sehat dan kuat selama hamil


Membuat bayi tumbuh sehat dan kuat
Membuat ibu lebih bertenaga pada saat melahirkan.
XXIX.

E. Kenaikan Berat Badan Pada Ibu hamil


a Trimester pertama (0-12 minggu)
XXX.
Umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul
rasa mual dan ingin muntah.Pada kondisi ini ibu harus tetap makan agar
pertumbuhan dan perkembangan janin tidak terganggu. Kenaikan berat
badan normal antara 0,7-1,4 kg.
b Trimester II (Sampai dengan usia 28 minggu)
XXXI.
Nafsu makan sudah pulih kembali.Kebutuhan makan
c

harus diperbanyak. Kenaikan berat badan normal antara 6,7-7,4 kg.


Trimester III ( sampai dengan usia 40 minggu)
XXXII.
Nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan.
Kenaikan berat badna normal antara 12,7 kg-13,4 kg.

XXXIII. NUTRISI IBU MENYUSUI


A. Pengertian
XXXIV.

Nutrisi adalah substansi oraganik yang dibutuhkan

organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan


pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang
diperoses oleh tubuh. Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau
anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu.
XXXV.
Pengertian nutrisi ibu menyusui adalah makanan yang
didalamnya terkandung banyak zat-zat yang bermanfaat bagi bayi seperti
vitamin, karbonhidrat, protein, lemak, dan mineral yang dibutuhkan bayi. ASI
sangat penting bagi perkembangan bayi untuk pertumbuhan, pemeliahraan
kesehatan, dan kegunaan lainnya.
XXXVI.
B. Manfaat Gizi untuk Ibu Menyusui
XXXVII.
Gizi diperlukan ibu menyusui untuk :
1. Pemulihan energi setelah persalinan
2. Kesehatan Ibu menyusui
3. Menghasilkan ASI yang mencukupi kebutuhan bayi
XXXVIII.
C. Prinsip Gizi Ibu Menyusui
XXXIX.

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan

produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhandan perkembangan


bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, serta kebiasaan makan yang memuaskan.
XL.

Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur

nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air


susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayinya.

Dalam

menyusun

menu,

ibu

menyusui

harus

memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun menu yaitu : seimbang, tidak ada


pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu), mudah
dicerna, dan tidak terlalu merangsang pencernaan.

XLI.

Prinsip gizi seimbang bagi ibu menyusui yaitu sama

dengan makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik,
yaitu:
a. Susunan menu harus seimbang,
b. Dianjurkan untuk minum air 8-12 gelas/hari,
c. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol untuk kelancaran pencernaan ibu,
d. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna dan buah-bauahan
XLII.
D. Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
XLIII.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah:
1. Makanan
XLIV.
Pengaruh makanan mempunyai hubungan yang sangat
erat pada volume ASI yang diproduksi setiap harinya.
2. Cairan
XLV.
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah
asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam
bentuk air putih, susu, dan jus buah.
3. Protein
XLVI.
Penambahan 15-20

gram

protein

sehari

sangat

dianjurkan karena adanya variasi dari tiap individu. Jumlah ini hanya 16 %
dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
4. Suplementasi
XLVII.
Apabila makanan yang dikonsumsi sehari-hari telah
seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau
lebih zat gizi.
5. Vitamin dan mineral
XLVIII.
Kebutuhan vitamin dan

mineral

selama

menyusui

lebih tinggi daripada selama hamil. Pemenuhan vitamin akan menaikan


jumlah vitamin yang terkandung di dalam ASI. Vitamin sangat baik bagi
bayi karena

bisa mengoptimalkan kekebalan tubuh. Sedangkan mineral

seperti kalsium sangat dibutuhkan pada bayi melalui ASI karena tulang pada
bayi sedang mengalami masa pertumbuhan. Oleh karena itu, konsumsi
kalsium pada ibu harus ditingkatkan
6. Aktivitas

XLIX.

Aktivitas dari ibu sebagai penyedia ASI terbaik untuk

bayi juga menjadi pengaruh dalam gizi, semakin banyak aktivitas yang
membuat stress akan mengakibatkan produksi ASI yang tidak maksimal.
L.
E. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
LI.

Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui harus

dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa


bayi.Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu
pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan.Selain itu, produksi ASI juga dapat
bertambah. Apabila gizi ibu tidak terpenuhi dengan baik semasa hamil dan
menyusui, tentu akan menimbulkan dampak negatif terhadap status gizi ibu,
kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas
rendah.
LII.

Zat gizi yang dibutuhkan ibu yang sedang menyusui

antara lain:
1. Energi
LIII.

Kebutuhan energi pada masa menyusui jauh lebih besar

dibandingkan pada waktu hamil.Pada umumnya wanita menyusui


memerlukan tambahan 500 kalori di atas kebutuhan hariannya. Kebutuhan
ini akan jauh lebih banyak lagi apabila menyusui bayi kembar. Untuk itu
dibutuhkan sebesar 700 kkal/hari (6 bulan pertama menyusui).Untuk 6
bulan kedua menyusui dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada
tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
LIV.

2. Protein
LV.

Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari


untuk 6 bulan pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12
g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.

3. Zat besi
LVI.

Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan


dalam bentuk ASI. Oleh karena itu, perlu penambahan zat besi untuk
kebutuhan sehari-hari. Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama
menyusui adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi
sebesar 5 mg/ hari.

4. Kalsium
LVII.

Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup


besar sekitar 400 mg, karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga
menjaga konsenterasi kalsium dalam ASI agar tetap dalam kondisi normal
walaupun kalsium dalam tubuh cukup atau kurang. Jika kalsium tidak
mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari
simpanan kalsium yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.

5. Vitamin D
LVIII.

Sangat

diperlukan

untuk kesehatan

gigi

dan pertumbuhan tulang.


6. Vitamin B-6
LIX.

Berfungsi sebagai metabolisme lemak dan


protein,

memfasilitasi

pertumbuhan

sel,

mendukung

syaraf,

dan

sistem kekebalan.Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah


merah dan putih.
7. Folic Acid (Asam folat)
LX.

Berguna untuk mensintesis DNA dan membantu


dalam pembelahan sel.

8. Vitamin B-12

LXI.

Berfungsi untuk mendukung sistem saraf dan


produksi sel darah merah.
LXII.

9. Zinc (Seng)
LXIII.

Berguna untuk mendukung sistem kekebalan

tubuh yang sehat dan penting dalam penyembuhan luka.


10. Cairan
LXIV.

Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat

menghasilkan air susu dengan cepat, hampir 90% air susu ibu terdiri dari
dari air. Dianjurkan bagi ibu yang sedang menyusui untuk meminum
delapan gelas per hari, atau lebih jika udara panas, banyak berkeringat, dan
demam.
LXV.
LXVI.

Tabel 3.1 Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

LXVII.

LXVIII.

Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi


LXIX.

F. Dampak Kekurangan Zat Gizi Saat Menyusui


LXX.
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan
gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses
tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi, dan kekurangan zat-zat
esensial menimbulkan berbagai masalah gizi. Masalah gizi yang sering dialami
oleh ibu menyusui diantaranya:
1) Anemia gizi

LXXI.

Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat

besi (Fe) dan asam folat yang seharusnya tidak terjadi apabila makanan
sehari-hari beraneka ragam dan memenuhi gizi seimbang.Asupan folat
yang cukup penting untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini juga
terlibat dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Seorang
wanita menyusui menbutuhkan 280 mikrogram per hari.
2) Kekurangan vitamin A
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara
kesehatan ibu selama masa menyusui. Pada bulan-bulan pertama
kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat dalam
ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASImengandung cukup
vitamin A. Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan
berisiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia.
3) Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
LXXII.
Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan
perkembangan normal dari otak dan sistem saraf pada bayi dan anak-anak
muda .Gangguan akibat kekurangan yodium mengakibatkan terjadinya
gondok atau pembengkakan kelenjer tiroid di leher dan kretinisme.Pada ibu
menyusui, kekurangan yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada
sistem otak dan saraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah.
4) Kurang Energi Protein (KEP)/Protein Energi Malnutrition (PEM)
LXXIII.
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam
jangka waktu yang cukup lama.Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu
hamil, dan ibu menyusui.Pada kondisi ringan menyebabkan pertumbuhan
kurang. Sedangkan pada kondisi berat akan menyebabkan penyakit
kwashiorkor, marasmus, dan marasmik-kwashiorkor.
LXXIV.
G. Contoh Makanan yang Tepat bagi Ibu Menyusui
LXXV.
Makanan yang tepat bagi ibu menyusui harus memenuhi
syarat yaitu: tinggi kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, mudah dicerna
dan tidak merangsang, tinggi cairan : 800 1000 ml/hari, tinggi konsumsi cairan

dan buah segar, dan susunan menu bervariasi dan seimbang. Syarat-syarat
tersebut terdapat pada:
1. Sayur-sayuran
LXXVI.

Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya

zat besi, serat, asam folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids


dan beta-glucans.Makan-makanan kaya zat besi membantu memelihara
tingkat energi dan mampu mencegah anemia.Folate atau asam folat sangat
penting dalam pembentukan sel darah merah.Contoh sayuran mentah yang
mengandung zat besi adalah bayam, selada, tomat, ketimun, jamur, gambas,
kacang polong, jagung, kentang, dan labu.Sebaiknya ibu menyusui
mengonsumsi 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
2. Buah-buahan
LXXVII.
Buah yang sehat dan

warnanya

terang

bagus

dikonsumsi setelah makan.Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah


baik untuk membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi.Asupan buah
juga membantu tubuh penyerapan zat besi.Konsumsi buah-buahan
seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung
antioksidan dan serat tinggi.Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku
atau dijus.Sebaiknya mengonsumsi 3-5 porsi buah setiap hari.
3. Kacang-kacangan
LXXVIII.
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan
sumber lemak sehat. Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam
tubuh.Banyak kacang-kacangan yang mengandung vitamin B, E, C, folat,
kalium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Tingkat cukup kalsium diperlukan
untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk
camilan termasuk kenari, kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brasil, dan
pistachio.
4. Ikan
LXXIX.

Ikan mengandung omega 3 yang penting bagi

pertumbuhan bayi.Namun, menurut US Environmental Protection Agency


(EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu, ikan todak, makarel raja,
atau ikan ubin karena tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi. Ikan

salmon pollock tuna dan ikan patin masih aman dikonsumsi 12 ons
seminggu karena termasuk jenis ikan rendah merkuri.
LXXX.
H. Contoh Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
1. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
LXXXI.
Sudah jelas bahwa seorang ibu menyusui memerlukan
zat gizi lebih banyak dibanding sewaktu tidak menyusui. Tambahan zat gizi
yang dianjurkan untuk ibu menyusui adalah sebagai berikut :
825 kilokalori
25 gram protein
500 miligram zat besi
2500 satuan internasional vitamin A
0,4 miligram vitamin B1
30 miligram vitamin C
2. Bahan makanan yang menjadi sumber zat gizi
LXXXII.
Banyak ragam bahan makanan di sekitar kita yang
dapat menjadi sumber zat gizi. Contoh sumber kalori yang dianjurkan :
a. Bahan makanan yang mengandung banyak hidrat arang/karbohidrat :
Beras Mie
Ketela Kentang
Jagung Minyak
Gandum
b. Bahan makanan yang mengandung banyak protein : Protein hewani : susu
daging, telur ikan Protein nabati : kacang-kacangan,tempe,tahu
c. Bahan makanan yang mengandung banyak zat kapur :
Susu
Sayuran hijau
Teri kering
Kacang-kacangan
d. Bahan makanan yang mengandung banyak zat besi :
Hati
Kuning telur
Kacang-kacangan
Daging
Sayuran hijau (bayam,daun ketela,dll)
e. Bahan makanan yang mengandung banyak vitamin A :
Kuning telur
Minyak ikan
Hati

Susu
Sayuran hijau
Buah-buahan kuning Kecuali itu sayuran dan buah-buahan pada
umumnya mengandung vitamin dan mineral terutama dalam bentuk

segar.
3. Susunan Makanan yang Dianjurkan Selama Menyusui.
a. Susunan makanan yang dianjurkan adalah yang memenuhi persyaratan
gizi baik.
b. Adapun jumlah makanan yang dianjurkan sebagai berikut (untuk sehari) :
Beras 500 gram (3 gelas nasi)
Daging 75 gram (1 potong sedang)
Tempe 125 gram (2-3 potong sedang)
Sayuran 300 gram (3 gelas sayur)
Pepaya 200 gram (2 potong sedang)
Susu 200 cc (1 gelas)
LXXXIII.
Jenis makanan ini dapat diganti dengan jenis makanan
lain yang sama nilai gizinya sesuai dengan selera ibu, misalnya beras
dapat diganti dengan roti, mie, kentang, atau tepung-tepungan lain.
Sedangkan daging dapat diganti dengan ikan, ayam, telur, dsb.
4. Bahan makanan yang dapat merangsang ASI Contoh beberapa jenis
makanan yang dapat merangsang ASI :Bayam, Kedelai, Daun singkong,
Pepaya, Daun katuk, Mangga, Daun papaya, Jeruk, Kacang tanah, Pisang,
Kacang merah, Jambu air, Kacang hijau
LXXXIV.
I. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
a. Gizi atau makanan bergizi
b. Minum air lebih banyak dari biasanya
LXXXV.
Berguna agar ASI-nya mencukupi, setiap hari ibu perlu
minum air 6-8 gelas/hari atau lebih banyak dari biasanya.
c. Support Suami
LXXXVI.
Suami juga ikut mendorong memberikan dukungan
agar istri yang sedang menyusui selalu makan secara teratur, sehingga gizi
ibu dan anak dapat terpenuhi.
d. Sayuran Hijau Tua dan buah berwarna
LXXXVII.
Konon, sayuran hujau tua dan buah berwarna, seperti
daun katuk, daun papaya, daun mengkudu, dianggap dapat memperlancar
ASI.

e. Jamu
LXXXVIII.

Bagi yang percaya jamu dapat memperlancar ASI,

terutama jamu-jamu yang dibuat sendiri, seperti : temulawak, daun papaya,


kunyit, dan lain-lain.
f. Vitamin A dan Pil Penambah Darah
LXXXIX.
Vitamin A dan penambah darah digunakan untuk
pemeliharaan tubuh dan pengembalian kekuatan ibu setelah persalinan.

XC.
XCI.

DAFTAR PUSTAKA
Cetrione. (2009) Tahap-tahap mobilisasi pada pasien
pasca bedah. Jakarta :EGC

XCII. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat. (2009).

Database Pembangunan
Bidang Kesehatan dan
Gizi Masyarakat. Jakarta: Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
XCIII. Kiik, S. M. (2012). Early Mobilization Influence to
Peristaltics Recovery Time
Intestine
on
Pascas
Patient Hands out Abdomen at ICU BPRSUD Labuang
Baji Makassar. Jurnal Kesehatan Volume 1 No.1 13-20.
Dapat
diakses
di
http://stikesmaranathakupang.ac.id/media/file/Jurnal.pdf
dibuka pada tanggal
12 Oktober 2014.
XCIV. Kozier & Erb. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan
Klinis. Jakarta: EGC.

XCV. Muaris, hindah. (2005). Gizi Ibu Menyusui. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.
XCVI. Prasetyono, Dwi Sunar. (2015). Buku Pintar ASI
Eksklusif
Pengenalan,Praktik,
dan
Kemanfaatan-kemanfaatannya.
Yogyakarta:
DIVA.
XCVII. Potter, P., & Perry. (2013). Fundamentals of Nursing,
8th Edition. Amsterdam:
Elsevier.
XCVIII. Smeltzer, Bare, Hinkel and Cheevar (2010), Brunner &
Suddarths Textbook of Medical-Surgical Nursing 12th,
USA: Lippincott Williams & Wilkins.
XCIX.
C.

Anda mungkin juga menyukai