A. Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai
kondisi dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai dalam SKP
dapat berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP:
Tabel 1.1. Penjelasan butir SKP
1
Kegiatan Tugas Pokok Kondisi yang
No. Kondisi saat ini
Jabatan diharapkan
asuhan keperawatan
11. Memfasilitasi pasien dalam Belum dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
pemenuhan kebutuhan spiritual secara optimal SOP
12. Melakukan pendampingan pada Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
pasien menjelang ajal (dying SOP
care)
13. Memfasilitasi suasana Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
lingkungan yang tenang dan SOP
aman
14. Mengambil sample darah Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
melalui arteri, pulmonary arteri, SOP
CVP
15. Memantau pemberian elektrolit Belum dilaksanankan Adanya SOP
kosentrasi tinggi secara optimal pemantauan
pemberian elektrolit
kosentrasi tinggi
16. Melakukan resusitasi bayi baru Tidak ada data Tidak ada data
lahir
17 Melakukan penatalaksanaan Belum Form Ayo Cegah
ekstravasasi dilaksananakan secara Ekstravasasi, sebgai
optimal stategi dalam
menurunkan resiko
ekstravasasi
18. Memberikan perawatan pada Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
pasien menjelang ajal sampai SOP
meninggal
19. Memberikan dukungan dalam Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
proses kehilangan, berduka, dan SOP
kematian
20. Melakukan evaluasi tindakan Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
keperawatan pada individu SOP
21. Melakukan dokumentasi asuhan Sudah dilaksanakan Dilaksanakan sesuai
keperawatan SOP
22. Menyusun laporan pelaksanaan Belum dilaksanakan Penyusunan laporan
tugas secara optimal masih dioptimalkan
dilaksanakan dengan
metode tim,
2
Kegiatan Tugas Pokok Kondisi yang
No. Kondisi saat ini
Jabatan diharapkan
sedangkan saat ini
sudah dimulai e
medical record.
Berdasarkan dampak dari setiap isu diatas dan dengan metode environmental
scanning, ditemukan isu-isu yang lebih spesifik diantaranya:
1. Belum optimalnya penerapan edukasi mobilisasi dini pasca operasi sektio sesarea
di Ruangan Alamanda A Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Berdasarkan hasil kajian situasi di ruangan Alamanda pada 1-10 januari
2021, 8 dari 16 ibu post partum section caesarea tidak melakukan mobilisasi
3
post operasi secara optimal sehingga menyebabkan luka operasi basah dan
meningkatkan waktu rawat pasien. Mobilisasi dini adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi kesembuhan luka pasca bedah serta dapat mengurangi
resiko komplikasi. Mobilisasi dni sangat penting dalam percepatan hari rawat
dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti
kekakuan/penegangan otot-ototdi seluruh tubuh dan sirkulasi (Mubarak, 2008;
Ditya, 2016) Berdasarkan hasil penelitian Mustikarani, Purnani, Mualimah
(2019), bahwa mobilisasi dini dapat berpengaruh pada penyembuhan luka post
sectio caesaria karena mobilisasi dini dapat meningkatkan kelancaran
peredaran darah sehingga nutrisi yang dbutuhkan luka terpenuhi dan
mempercepat kesembuhan luka. Penelitian dilakukan pada hari ke tiga post
sectio caesaria yaitu pada fase proliferasi.
B. Penapisan Isu
Isu-isu yang muncul perlu dilakukan penapisan dengan penetapan kriteria
isu. Teknik yang dilakukan yaitu menentukan apakah isu tersebut memenuhi
4
kriteria AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) atau tidak.
Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup
orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
1. Belum optimalnya 4 5 4 13 I
penerapan edukasi
5
mobilisasi dini pasca operasi
sektio sesarea di Ruangan
Alamanda A Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan
Sadikin Bandung
2. Belum optimalnya
pelaksanaan pemenuhan 4 3 3 10 III
kebutuhan spiritual pasien
3. Pemantau pemberian
elektrolit kosentrasi tinggi 3 5 3 11 II
belum optimal dilakukan
Keterangan:
Skala 1-5 (1 =sangat kecil; 2 = kecil; 3 = sedang; 4 = besar; 5 = sangat besar)
Dari hasil penapisan tersebut didapatkan urutan prioritas dari yang pertama yaitu:
1. Belum optimalnya penerapan edukasi mobilisasi dini pasca operasi sektio sesarea di
Ruangan Alamanda A Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Pemantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi belum optimal dilakukan
3. Belum optimalnya pelaksanaan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien
Sehingga, dari hasil tersebut penulis mengangkat isu “Belum optimalnya penerapan
edukasi mobilisasi dini pasca operasi sektio sesarea di Ruangan Alamanda A Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung” untuk dijadikan topik dalam rancangan
aktualisasi.
6
ruptur pada dinding uteri atau masalah hoemostasis pada sirkulasi darah sehingga terjadi
perdarahan dan infeksi dengan jumlah 46% dari seluruh ibu yang dirawat. Komplikasi ini
dapat dicegah dengan pemantauan fisik dan tindakan mobilisasi dini pada ibu pasca
operasi sectio caesarea (Jokhan dan Holmeyr, 2009).
Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis
karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian (Carpenito, 2000). Salah satu
keuntungan dari mobilisasi dini adalah mempercepat penyembuhan luka, dengan
mobilisasi dapat memperlancar peredaran darah (Kasdu, 2003). Penelitian yang dilakukan
oleh Barid (2011), menunjukan bahwa mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea
mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi hari rawat inap dengan rata-rata
lama hari rawat inap pada kelompok perlakuan yaitu 3,15 sedangkan pada kelompok
kontrol yaitu 3,6.
Berdasarkan hasil kajian situasi di ruangan Alamanda pada 1-10 januari 2021, 8
dari 16 ibu post partum section caesarea tidak melakukan mobilisasi post operasi secara
optimal sehingga menyebabkan luka operasi basah dan meningkatkan waktu rawat
pasien. Berdasarkan dampak isu tersebut cukup besar, maka proses selanjutnya adalah
dilakukan analisis penyebab dari isu Belum optimalnya penerapan mobilisasi dini pasca
operasi sektio sesarea di Ruangan Alamanda A dengan menggunakan metode analisis fish
bone.
7
D. Analisis Isu
Isu yang telah diidentifikasi dengan dua kali penapisan, selanjutnya dilakukan analisa isu, dalam hal ini untuk mencari akar permasalahan
dengan pendekatan metode analisis fishbone, sebagai berikut:
8
E. Dampak Jika Isu tidak di Tangani
Mobilisasi dini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kesembuhan luka pasca bedah
serta dapat mengurangi resiko komplikasi. Mobilisasi dni sangat penting dalam percepatan hari
rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti kekakuan/penegangan otot-
ototdi seluruh tubuh dan sirkulasi (Mubarak, 2008; Ditya, 2016) Berdasarkan hasil penelitian
Mustikarani, Purnani, Mualimah (2019), bahwa mobilisasi dini dapat berpengaruh pada
penyembuhan luka post sectio caesaria karena mobilisasi dini dapat meningkatkan kelancaran
peredaran darah sehingga nutrisi yang dbutuhkan luka terpenuhi dan mempercepat kesembuhan
luka. Penelitian dilakukan pada hari ke tiga post sectio caesaria yaitu pada fase proliferasi.
Rendahnya mobilisadi dini juga dapat meningkatkan lama perawatan pasien di rumah sakit
yang pada akhirnya dapat menimbulkan penurunan indek kepuasan masyarakat. Penurunan indeks
kepuasan masyarakat (pelayanan obgyn) sendiri telah mengalami penurunan sejak 2019 (84,26)
nilai terendah mengenai sarana dan prasarana dan 2020 (78,27) nilai terendah mengenai sarana
dan prasarana.
9
5. Kesopanan dan keramahan petugas
Whole of Government 1. Respon pelayanan terintegrasi
2. Kerjasama antara perawat, pasien, dan promkes
3. Adanya kolaborasi, koordinasi, dan sinergitas
10
A. MATRIKS INTERNALISASI NILAI-NILAI ANEKA PADA ISU AKTUALISASI
Kontribusi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap visi-m
rumah sakit
1. Analisis 1. Mengkaji 1. Mendapatkan Saya akan mengawali kegiatan ini dengan Sesuai dengan vi
kajian situasi, pengetahuan data awal melakukan kajian awal pengetahuan pasien dengan rumah sakit yaitu
kebutuhan, awal pasien pengetahuan jujur, efektif dan efisien sebagai wujud aktualisasi MP. Terwujudnya
pengumpulan menggunakan pasien Anti Korupsi dan MP. Komitmen Mutu. Indonesia Maju
informasi,refe kuesioner Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis. Pada yang Berdaulat,
rensi dalam saat melakukan analisis hasil kajian, saya akan Mandiri dan
perencanaan 2. Melakukan 2. Mendapatkan memperhatikan aspek ketelitian, detai, akurat, dan Berkepribadian
edukasi analisis hasil hasil Analisa tanggung jawab sebagai aktualisasi dari MP. Berlandaskan
kajian kebutuhan Akuntabilitas, sehingga diperoleh hasil analisis yang Gotong Royong,
edukasi pasien sebenarnya. dan misi rumah
Kemudian, agar gagasan isu saya dapat sakit yaitu
3. Mempelajari 3. Mengetahui alur berkelanjutan saya juga mempelajari alur kolaborasi Peningkatan
alur kolaborasi kolaborasi edukasi dengan bagian promosi kesehatan (promkes) Kualitas Manusia
edukasi dengan edukasi dengan secara detail, teliti dan bertanggung jawab yang Indonesia
bagian promosi bagian promkes merupakan aktualisasi dari MP.Akuntabilitas
kesehatan (promosi
kesehatan)
2 Konsultasi 1. Membuat 1. Mendapat Data dan informasi yang telah diperoleh dari Sesuai dengan vi
dan kontrak untuk kontrak untuk Kegiatan 1 kemudian akan saya konsultasikan dan rumah sakit yaitu
koordinasi bertemu dengan bertemu dengan koordinasikan dengan pihak terkait. Terwujudnya
dengan pihak mentor & mentor & kepala Sebelumnya saya akan membuat kontrak untuk Indonesia Maju
terkait seperti kepala ruangan ruangan bertemu dengan mentor dan kepala ruangan dengan yang Berdaulat,
mentor, jelas dan konsisten sebagai aplikasi dari MP. Mandiri dan
kepala 2. Melakukan 2. Mendapatkan Akuntabilitas. Berkepribadian
ruangan dan konsultasi dan dukungan dan Dilanjutkan dengan konsultasi dan koordinasi Berlandaskan
bagian koordinasi masukan dari dengan mentor dan kepala ruangan untuk mendapatkan Gotong Royong,
promosi mengenai mentor & kepala arahan dengan sikap sopan dan berpenampilan rapi dan misi rumah
kesehatan rancangan ruangan sebagai wujud aktualisasi MP. Etika public. sakit yaitu
(promkes) aktualisasi yang Konsultasi dan koordinasi juga dilakukan dengan Peningkatan
akan dilakukan musyawarah. sebagai wujud aktualisasi MP. Kualitas Manusia
Nasionasilme. Hasil kegiatan ini akan digunakan Indonesia
sebagai acuan tahap selanjutnya.
3 Pembuatan 1. Menyusun 1. Terdapat SAP Saya akan mengawali kegiatan ini dengan Sesuai dengan vi
video sebagai Satuan Acara materi menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) materi rumah sakit yaitu
media edukasi Penyuluhan dengan jelas dan konsisten sebagai aktualisasi dari MP. Terwujudnya
(SAP) materi Akuntabilitas, serta efektif dan efisien sebagai wujud Indonesia Maju
aktualisasi dari MP. Komitmen Mutu. yang Berdaulat,
2. Mendiskusikan 2. Mendapatkan Kemudian agar SAP sesuai dengan kebutuhan Mandiri dan
SAP dengan masukan atau pelayanan saya akan mendiskusikan SAP dengan Berkepribadian
kepala ruangan persetujuan dari kepala ruangan dengan sopan dan santun dan Berlandaskan
kepala ruangan berpenampilan serta tanggung jawab sebagai wujud Gotong Royong,
aktualisasi dari MP. Etika Publik dan melakukan dan misi rumah
3. Berkoordinasi 3. Adanya panduan musyawarah sebagai wujud dari MP. Nasionalisme. sakit yaitu
dengan bagian pembuatan Agar gagasan dapat berkelanjutan saya juga Peningkatan
Promkes media edukasi berkoordinasi dengan bagian promkes dengan jelas dan Kualitas Manusia
mengenai materi berupa video bertanggung jawab sebagai wujud aktualisasi MP. Indonesia.
edukasi Akuntabilitas sesuai dengan alur yang telah dipelajari
pada kegiatan 1.
4. Menyusun SAP 4. Terdapat video Selanjutnya saya akan membuat video sesuai
menjadi video materi dengan SAP yang telah di diskusikan dan
dikoordinasikan dengan teliti, dan bertanggung jawab
sebagai aktualisasi dari MP. Akuntabilitas serta jujur
dan transparan sebagi aktualisasi dari MP. Anti
Korupsi.
4 Pelaksanaan 1. Mengajukan izin 1. Mendapat izin Sebelum melakukan kegiatan diskusi saya akan Sesuai dengan vi
diskusi kepada kepala dari kepala mengajukan izin kepada kepala ruangan dengan sopan rumah sakit yaitu
dengan ruangan untuk ruangan dan santun sebagai aktualisasi dari MP. Etika Publik Terwujudnya
perawat mengadakan serta jelas dan konsisten sebagai aktualisasi dari MP. Indonesia Maju
terkait kegiatan diskusi Akuntabilitas. yang Berdaulat,
penerapan Kemudian membuat materi diskusi dengan efektif Mandiri dan
edukasi 2. Membuat materi 2. Tersusunnya dan efisien sebagai wujud aktualisasi dari MP. Berkepribadian
dengan media diskusi materi diskusi Komitmen Mutu. Berlandaskan
video 11 Setelah materi selesai dikonsultasikan terlebih Gotong Royong,
mengenai 3. Melakukan 3. Mendapatkan dahulu dengan kepala ruangan dengan jujur dan dan misi rumah
mobilisasi konsultasi saran dari kepala transparan sebagai aktualisasi dari MP. Anti Korupsi. sakit yaitu
dini pasca dengan kepala ruangan Materi yang telah siap kemudian didiskusikan Peningkatan
operasi sektio ruangan terkait dengan perawat secara musyawarah mufakat sebagai Kualitas Manusia
12
G. JADWAL KEGIATAN
Judul Aktualisasi : Penerapan Edukasi Mobilisasi Dini Post Operasi Seksio Sesarea dengan
Media Video
Waktu Pelaksanaan : 10 Mei 2021 – 7 Juli 2021
Tempat Pelaksanaan : Ruang Alamanda A RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
13