Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

ERMAYANI
ELMA TIANA
YUSTINA
ILHAM RAMADHAN
SYAINUR DESVITA
LEJI OKTAVIA
NADILA ELZA ANANDA PUTRI
HAFNI FAUZIAH
SUSANTI
TIARA HANDAYANI
RISKI KURNIA PUTRA
RENI MARDI FITRI

Dosen Pembibing:

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG


TAHUN 2019/2020
Tema : Nutrisi Ibu Hamil

Sasaran : -

Tempat : -
Hari/tanggal : -

Waktu : 10.00-10.30

1. Latar Belakang
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan
energi dan zat gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan
zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna (Kristiyanasari, 2010).

Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi
ibu dan janin (Ariga, 2012).

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin
yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu
sebelum dan selama hamil (Zhulaida, 2008).

Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi yang
dikandungnya akan kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut lahirnya
BBLR (berat bayi lahir rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan ASI. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 gram/kg. Untuk pertumbuhan maupun
aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk ibu hamil
harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan janinnya.

Seorang wanita yang saat mulai hamil berat badannya tergolong normal, memasuki
trimester kedua ia akan membutuhkan tambahan kalori 350 kkal per hari. Jumlah energi
yang dibutuhkan memasuki trimester ketiga akan semakin meningkat, yaitu sekitar 450
kkal per hari (National Academy of Sciences, 2004).

Menurut Pudjiadi (2005) selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan


berat badan sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1 kg, trimester II sekitar
3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Ibu hamil yang memiliki berat badan normal
kemungkinan tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan setiap hari, namun
penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar selama hamil tidak memiliki
komplikasi.

Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil dapat
juga dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar Hemaglobin (Hb) dalam
darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu hamil dengan ukuran LILA
dibawah ini menunjukan adanya kekurangan energi yang kronis (Miyata dan Proverawati,
2010).

Janin yang terganggu pertumbuhannya tidak saja dapat menyebabkan kerusakan


permanen pada pertumbuhan setelah bayi lahir, tetapi juga hingga ia dewasa. Selain itu
juga berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar. Lebih jauh lagi studi ini
menemukan bahwa janin yang terganggu pertumbuhannya bisa membawa pengaruh pada
kualitas keturunan selanjutnya, terutama risiko berat badan lahir rendah (Victoria, 2008).

Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan
yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan,
selain itu juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian bayi karena rentan
terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah, pertumbuhan yang terhambat, cacat
bawaan, bayi lahir mati, anemia pada bayi, asfiksian intra partum, dan kematian neonatal
(Kristiyanasari, 2010).

Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita
sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan
melahirkan bayi besar yang sehat dari pada dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini walaupun


berkembang sanagat pesat masalah gizi yang timbul sangat kompleks, sehingga masalah
ini sangat memprihatikan dimana tingkat kematian ibu maternal masih sangat tinggi. Pada
umumnya ibu hamil di lingkungan masyarakat kita masih banyak yang hidup dibawah
garis kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi nutrisi yang baik ditunjang lagi oleh
pendidikan yang rendah, umur, pekerjaan, pengalaman, paritas, budaya, status sosial
ekonomi yang berdampak pada ibu hamil terhadap kebutuhan gizi masa kehamilan masih
sangat rendah (Syaifudin, 2008).

Berdasarkan hasil uji kuesioner didapatkan jumlah Ibu hamil 4 orang, (100%)
memeriksakan kehamilannya, 50% ibu hamil tidak mendapatkan tablet Fe. Tambahkan
data tentang kondisi nutrisi ibu hamil di rw1 binuang untuk mendukung masalah. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penyuluhan tentang Nutrisi Ibu Hamil RW 01 Kelurahan
Binuang Kampuang Dalam Kecamatan Pauh Padang.
2. Tujuan

a. Tujuan umum

Setelah mengikuti penyuluhan ibu hamil di RW 01 Kelurahan Binuang Kampuang


Dalam kecamatan pauh padang, ibu hamil mengetahui tentang nutrisi pada ibu hamil

b. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan tentang nutrisi pada ibu hamil, peserta diharapkan
mampu mengetahui :

1) Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil

2) Penyebab anemia pada ibu hamil

3) Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia

4) Kategori anemia pada ibu hamil

5) Akibat anemia pada ibu hamil

6) Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

3. Pelaksanaan kegiatan

a. Topik

Penyuluhan tentang anemia dan nutrisi pada ibu hamil

b. Sasaran

Sasaran : Seluruh ibu hamil dan calon ibu di RW 01 Kelurahan Binuang


Kampuang Dalam Kecamatan Pauh Padang

Target : Ibu-ibu yang hamil dan calon ibu yang datang ke Posyandu

c. Metode

Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

d. Media

Infocus/Flipchart, Laptop, Leaflet

e. Waktu dan tempat

Hari/ tanggal : Senin, 11 Januari 2016

Tempat : Posko Posyandu

Jam : 10.00-10.30
f. Pengorganisasian

1) Setting tempat

Keterangan :

: Moderator

: Infokus/Flipchart

: Presenter

: Pembimbing

: Fasilitator

: Audiens

: Observer

2) Uraian tugas

a) Penanggung Jawab : Rezita Yuni Lubis, S.Kep


b) Moderator : Yuniar, S.Kep
Tugas
➢ Membuka acara
➢ Membuat kontrak waktu
➢ Menyerahkan jalannya diskusi kepada presenter
➢ Menutup acara
c) Presenter :Rezita Yuni Lubis, S.Kep
:Vani Oktafira, S.Kep
Tugas
➢ Memberikan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil.

d) Observer : Rizka Saumi Putri, S.Kep


Tugas
➢ Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
➢ Membuat laporan hasil pelaksanaan penyuluhan
e) Fasilitator : Tika Yuhasti S.Kep
Rahmi Fitriani S.Kep
Yusra S.Kep
Niche Maivio Rahmi, S.Kep
Dharmayanti Yusra, S.Kep
Tugas
➢ Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama pertemuan
f) Dokumentator : Vina Dwi Putri, S.Kep
Tugas : Mendokumantasikan jalannya penyuluhan .
4. Rencana Kegiatan

NO KEGIATAN TERAPIS KEGIATAN PESERTA WAKTU

1. Pembukaan

• Mengucapkan salam • Menjawab salam 5 menit


• Memperkenalkan diri
• Memperhatikan
• Menjelaskan kontrak waktu
• Menjelaskan topik dan tujuan • Memperhatikan
penyuluhan • Memperhatikan
Pelaksanaan

• Pelaksanaan penyuluhan nutrisi pada


2. ibu hamil oleh mahasiswa

• Menggali pengetahuan ibu tentang • Mengemukakan 15 menit


nutrisi pada ibu hamil pendapat

• Memberikan reinforcement positif

• Menjelaskan pengertian nutrisi,


manfaat nutrisi, kebutuhan nutrisi, • Mendengarkan
akibat kekurangan nutrisi, tanda-
tanda kekurangan nutrisi dan
modifikasi nutrisi pada ibu hamil

• Memberi kesempatan pada peserta


untuk bertanya

• Memberi reinforcement positif

Penutup • Bertanya
• Melakukan evaluasi pengetahuan
klien tentang nutrisi pada ibu hamil
(materi dikuasai peserta 60%)

• Memberikan reinforcement positif


3. atas jawaban peserta • Mengemukakan
• Menyimpulkan dan menutup diskusi pendapat
10 menit
• Mengucapkan salam
• Mendengarkan

5. Kriteria evaluasi

a. Evaluasi sruktur

• 60% dari undangan yang menghadiri pertemuan

• Tempat dan alat sesuai dengan rencana

• Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan

• Laporan pendahuluan disetujui oleh pembimbing

b. Evaluasi proses

• Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

• 60% undangan hadir mengikuti acara dari awal sampai akhir

• 60% peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung

c. Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta yang hadir dapat :

• Peserta mampu menyebutkan pengertian nutrisi pada ibu hamil

• Peserta mampu menyebutkan 2 dari 3 manfaat nutrisi pada ibu hamil

• Peserta mampu menyebutkan 3 dari 5 nutrisi yang dibutuhkan Ibu hamil

• Peserta mampu menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala kekurangan nutrisi pada ibu
hamil

• Peserta mampu menyebutkan 3 akibat kekurangan nutrisi pada Ibu hamil

LAMPIRAN MATERI
NUTRISI IBU HAMIL

A. Defenisi Gizi
Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal
oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
kehidupan (Sunita, 2006). Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari
yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai
dengan kebutuha hidupnya (Path, 2005).

Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil

Penambahan berat
Katagori berat (BMI) Total kenaikan BB (kg)
TM 1 (kg) TM 11 (kg)

Normal (BMI 19,8-26) 12,5-3 2,3 0,49

Kurus (BMI <19,8) 11,5-16 1,6 0,44

Lebih 7-11,6 0,9 0,3

Obesitas(BMI >19,8) 6 - -

B. Manfaat Gizi
1. Sebagai zat tenaga
Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan protein
2. Sebagai zat pembangun
Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta menggantikan
jaringan yang rusak, sumber protein.
3. Sebagai zat pengatur
Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air (Djaeni,
2006).

C. Tanda dan gejala kekuangan nutrisi pada ibu hamil


✓ Badan kurus
✓ Kulit pucat dan tidak elastic
✓ Mudah merasa lelah
✓ Penambahan berat badan tidak sesuai dari umur kehamilan (BB kurang).
Trimester I Penambahan BB + 2 kg

Trimester II Penambahan BB + 5 kg

Trimester III Penambahan BB + 5 kg

D. Jenis-jenis Gizi
a. Karbohidrat dan Lemak

Sebagai zat pengatur tenaga untuk menghasilkan kalori. Makanan yang kaya
karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak dapat berfungsi secara
optimal. Ini semua bisa didapatkan dari berbagai jenis kacang-kacangan, kentang, buah-
buahan, seperti pisang, serta sayur-sayuran misalnya daun ubi jalar.

b. Protein

Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya. Berdasarkan
angka kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu memerlukan tambahan protein sebesar
17 gram per hari. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar dari pada kebutuhan
protein nabati, sehingga ikan, telur, daging, susu perlu lebih banyak dikonsumsi
dibandingkan tahu, tempe dan kacang.

c. Vitamin

Vitamin mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan


protein melalui ko-enzim sebagai katalisator. Dengan demikian vitamin mempunyai peranan
penting dalam penyediaan energi untuk pertumbuhan.

d. Asam Folat

Kebutuhan asam folat selama hamil menjadi dua kali lipat. Asam folat dibutuhkan
untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, dan
metabolisme energi. Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR.

e. Zat Besi

Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%. Sekitar
1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 200 mg hilang saat
melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk pembentukan sel darah
merah.

f. Yodium
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid
yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan yodium juga dapat
mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal.
Kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium serta konsumsi
bahan makanan yang bersumber dari laut.

g. Kalsium

Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang dianjurkan
bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama kalsium adalah susu dan
hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia
atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu,
prematuritas, bahkan kematian.

h. Magnesium

Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan sayur
mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.

i.Seng

Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim pada
berbagai sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti daging, ikan, kerang,
ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya kadar seng pada ibu hamil dapat
menyebabkan persalinan yang abnormal dan BBLR.

E. Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil

1. Energi
Umumnya seorang ibu hamil
akan bertambah berat badannya sampai
12,5 kg, tergantung dari berat badan
sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil
memerlukan tambahan 300 kkal/hari.
2. Protein
Protein diperlukan sebagai zat
pembangun alias yang membangun
jaringan tubuh janin ibu hamil
memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal dari daging, ikan, susu, telur,
tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Vitamin dan mineral
Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan
pembentukan jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-buahan dan
susu.
4. Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi
NTD (Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat disarankan
untuk dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di
awal kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli, gandum, kacang-kacangan, jeruk,
strowberi, dan bayam.
5. Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi
sehingga dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada akhirnya akan
mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang mengandung zat besi
antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
6. Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan
ketiga kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya.
Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium diantaranya
telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau, kacang-kacangan,
dan wijen.
F. Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,
baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko
dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan,
berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan
terkena penyakit infeksi.
Anemia pada ibu hamil ini bisa mengakibatkan abortus
(keguguran), kematian janin, terhambatnya pertumbuhan
janin, kecacatan pada janin, dan BBLR ( berat bayi lahir
rendah ). Untuk menghindari hal — hal yang tidak
diinginkan tersebut maka zat besi dalam tubuh harus terpenuhi apalagi untuk ibu
hamil khususnya, yaitu dengan cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi tablet
tambah darah saat kehamilan, makan — makanan yang bergizi yang banyak
mengandung zat besi misalnya : kangkung, pepaya, bayam, daging, hati ayam, susu,
dll.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi


proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal,
cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum
(mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan
rendah (BBLR).
G. Modifikasi Nutri Ibu hamil
✓ Mengganti lauk sebagai protein dengan tahu, tempe atau kacang-kacangan.
✓ Mengganti beras sebagai karbohidrat dengan ubi/talas/jagung.
✓ Mengganti lemak hewani dengan lemak nabati seperti : kacang-kacangan
✓ Memanfaatkan buah-buahan yang ada disekitar lingkungan : papaya, pisang,
mangga.
DAFTAR PUSTAKA

Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya

Ali, Syaifudin, 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan Perawatan Bayi.
Jogjakarta: Diglossia Media.

Arikunto, Suharsimin. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Buku Panduan Penulisan KTI. 2012. Medan: Stikes Helvetia Medan.

Djaeni, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat

Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media

Muhammad, Iman. 2011. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan.
Bandung: Mulya Sarana.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

--------. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Jogjakarta: Graha
Ilmu.

Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Victoria. 2008. Nutrisi Tepat Untuk Kehamilan Sehat. Nutrisia

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta:2005.

Almatsier, S. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta:
2006.

Anda mungkin juga menyukai