DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ERMAYANI
ELMA TIANA
YUSTINA
ILHAM RAMADHAN
SYAINUR DESVITA
LEJI OKTAVIA
NADILA ELZA ANANDA PUTRI
HAFNI FAUZIAH
SUSANTI
TIARA HANDAYANI
RISKI KURNIA PUTRA
RENI MARDI FITRI
Dosen Pembibing:
Sasaran : -
Tempat : -
Hari/tanggal : -
Waktu : 10.00-10.30
1. Latar Belakang
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan
energi dan zat gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan
zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna (Kristiyanasari, 2010).
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi
ibu dan janin (Ariga, 2012).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin
yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu
sebelum dan selama hamil (Zhulaida, 2008).
Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi yang
dikandungnya akan kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut lahirnya
BBLR (berat bayi lahir rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan ASI. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 gram/kg. Untuk pertumbuhan maupun
aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk ibu hamil
harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan janinnya.
Seorang wanita yang saat mulai hamil berat badannya tergolong normal, memasuki
trimester kedua ia akan membutuhkan tambahan kalori 350 kkal per hari. Jumlah energi
yang dibutuhkan memasuki trimester ketiga akan semakin meningkat, yaitu sekitar 450
kkal per hari (National Academy of Sciences, 2004).
Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil dapat
juga dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar Hemaglobin (Hb) dalam
darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu hamil dengan ukuran LILA
dibawah ini menunjukan adanya kekurangan energi yang kronis (Miyata dan Proverawati,
2010).
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan
yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan,
selain itu juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian bayi karena rentan
terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah, pertumbuhan yang terhambat, cacat
bawaan, bayi lahir mati, anemia pada bayi, asfiksian intra partum, dan kematian neonatal
(Kristiyanasari, 2010).
Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita
sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan
melahirkan bayi besar yang sehat dari pada dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.
Berdasarkan hasil uji kuesioner didapatkan jumlah Ibu hamil 4 orang, (100%)
memeriksakan kehamilannya, 50% ibu hamil tidak mendapatkan tablet Fe. Tambahkan
data tentang kondisi nutrisi ibu hamil di rw1 binuang untuk mendukung masalah. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penyuluhan tentang Nutrisi Ibu Hamil RW 01 Kelurahan
Binuang Kampuang Dalam Kecamatan Pauh Padang.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang nutrisi pada ibu hamil, peserta diharapkan
mampu mengetahui :
3. Pelaksanaan kegiatan
a. Topik
b. Sasaran
Target : Ibu-ibu yang hamil dan calon ibu yang datang ke Posyandu
c. Metode
d. Media
Jam : 10.00-10.30
f. Pengorganisasian
1) Setting tempat
Keterangan :
: Moderator
: Infokus/Flipchart
: Presenter
: Pembimbing
: Fasilitator
: Audiens
: Observer
2) Uraian tugas
1. Pembukaan
Penutup • Bertanya
• Melakukan evaluasi pengetahuan
klien tentang nutrisi pada ibu hamil
(materi dikuasai peserta 60%)
5. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi sruktur
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta yang hadir dapat :
• Peserta mampu menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala kekurangan nutrisi pada ibu
hamil
LAMPIRAN MATERI
NUTRISI IBU HAMIL
A. Defenisi Gizi
Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal
oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
kehidupan (Sunita, 2006). Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari
yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai
dengan kebutuha hidupnya (Path, 2005).
Penambahan berat
Katagori berat (BMI) Total kenaikan BB (kg)
TM 1 (kg) TM 11 (kg)
Obesitas(BMI >19,8) 6 - -
B. Manfaat Gizi
1. Sebagai zat tenaga
Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan protein
2. Sebagai zat pembangun
Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta menggantikan
jaringan yang rusak, sumber protein.
3. Sebagai zat pengatur
Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air (Djaeni,
2006).
Trimester II Penambahan BB + 5 kg
D. Jenis-jenis Gizi
a. Karbohidrat dan Lemak
Sebagai zat pengatur tenaga untuk menghasilkan kalori. Makanan yang kaya
karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak dapat berfungsi secara
optimal. Ini semua bisa didapatkan dari berbagai jenis kacang-kacangan, kentang, buah-
buahan, seperti pisang, serta sayur-sayuran misalnya daun ubi jalar.
b. Protein
Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya. Berdasarkan
angka kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu memerlukan tambahan protein sebesar
17 gram per hari. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar dari pada kebutuhan
protein nabati, sehingga ikan, telur, daging, susu perlu lebih banyak dikonsumsi
dibandingkan tahu, tempe dan kacang.
c. Vitamin
d. Asam Folat
Kebutuhan asam folat selama hamil menjadi dua kali lipat. Asam folat dibutuhkan
untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, dan
metabolisme energi. Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR.
e. Zat Besi
Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%. Sekitar
1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 200 mg hilang saat
melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk pembentukan sel darah
merah.
f. Yodium
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid
yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan yodium juga dapat
mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal.
Kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium serta konsumsi
bahan makanan yang bersumber dari laut.
g. Kalsium
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang dianjurkan
bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama kalsium adalah susu dan
hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia
atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu,
prematuritas, bahkan kematian.
h. Magnesium
Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan sayur
mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
i.Seng
Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim pada
berbagai sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti daging, ikan, kerang,
ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya kadar seng pada ibu hamil dapat
menyebabkan persalinan yang abnormal dan BBLR.
1. Energi
Umumnya seorang ibu hamil
akan bertambah berat badannya sampai
12,5 kg, tergantung dari berat badan
sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil
memerlukan tambahan 300 kkal/hari.
2. Protein
Protein diperlukan sebagai zat
pembangun alias yang membangun
jaringan tubuh janin ibu hamil
memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal dari daging, ikan, susu, telur,
tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Vitamin dan mineral
Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan
pembentukan jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-buahan dan
susu.
4. Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi
NTD (Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat disarankan
untuk dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di
awal kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli, gandum, kacang-kacangan, jeruk,
strowberi, dan bayam.
5. Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi
sehingga dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada akhirnya akan
mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang mengandung zat besi
antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
6. Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan
ketiga kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya.
Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium diantaranya
telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau, kacang-kacangan,
dan wijen.
F. Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah,
baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko
dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan,
berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan
terkena penyakit infeksi.
Anemia pada ibu hamil ini bisa mengakibatkan abortus
(keguguran), kematian janin, terhambatnya pertumbuhan
janin, kecacatan pada janin, dan BBLR ( berat bayi lahir
rendah ). Untuk menghindari hal — hal yang tidak
diinginkan tersebut maka zat besi dalam tubuh harus terpenuhi apalagi untuk ibu
hamil khususnya, yaitu dengan cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi tablet
tambah darah saat kehamilan, makan — makanan yang bergizi yang banyak
mengandung zat besi misalnya : kangkung, pepaya, bayam, daging, hati ayam, susu,
dll.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap janin
Ali, Syaifudin, 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan Perawatan Bayi.
Jogjakarta: Diglossia Media.
Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media
Muhammad, Iman. 2011. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan.
Bandung: Mulya Sarana.
Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Jogjakarta: Graha
Ilmu.
Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, S. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta:
2006.