Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“GIZI PADA IBU HAMIL”

Dosen Pembimbing :

Ns. Diena Juliana, S.Kep., M.Kes


Disususn Oleh:

Iva Anggreini Putri (891221061)

Muhammad Fatha Maulana Al Mufry (891221062)

Yuliana (891221058)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YARSI PONTIANAK

TAHUN AJARAN

2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Bidang Studi : Keperawatan Maternitas


Topik : Gizi pada Ibu Hamil
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Poli Obgyn
Hari/tanggal : Selasa, 05 Desember 2022
Waktu : 11.30

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan peristiwa yang dialami hampir oleh setiap wanita, dimulai dari
proses fertilisasi hingga kelahiran bayi. Masa kehamilan dimulai dari berhentinya proses
menstruasi (menarche) sampai kelahiran bayi yaitu sekitar 37-40 minggu yang terdiri
dari trimester 1, trimester 2 dan trimester 3. Didalam setiap trimester mengalami
perubahan yang berbeda, dari perkembangan zigot, perkembangan embrio hingga
perkembangan janin atau bakal bayi hingga melahirkan (Suhaid, Dkk,. 2021).
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi ibu selama
masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil. Perubahan
kebutuhan gizi ibu hamil tergantung dari kondisi kesehatan si ibu. Dasar pengaturan gizi
ibu hamil adalah adanya penyesuaian selama kehamilan menurut (Abeng & Kasim,
2021)
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan yaitu mengetahui
dan mengerti tentang gizi pada ibu hamil

2. TUJUAN KHUSUS
a. Menjelaskan pengertian gizi ibu hamil
b. Menjelasakan kebutuhan gizi ibu hamil
c. Menjelaskan prinsip gizi seimbang untuk ibu hamil
d. Menjelaskan permasalahan yang timbul akibat kekurangan gizi pada ibu hamil
C. Pelaksanaan
1. Topik
Gizi pada ibu hamil
2. Sasaran atau Target
a. Sasaran : Ibu hamil
b. Target : Ibu hamil
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
4. Media dan Alat
a. Leaflet
b. Lembar balik
5. Waktu dan Tempat
Hari : Selasa, 05 Desember 2022
Jam : 11.30
Tempat : Poli Obgyn
6. Pengorganisasi
I. Pemateri : Putrid an Yuli
II. Dokumentasi : Fatha
III. Audies : Ibu hamil
7. Uraian Tugas
I. Pemateri
a. Pada acara pembukaan
 Membuka acara
 Memperkenalkan diri
 Menjelasakan topik dan tujuan penyuluhan
 Menjelaskan kontrak waktu
b. Kegiatan inti
 Meminta peserta memberikan pernyataan pengetahuan yang mereka
pahami tentang gizi pada ibu hamil
 Menjelaskan materi tentang gizi pada ibu hamil
 Meminta peserta bertanya atas materi yang beliu pahami kepada pemateri.
 Mengevaluasi peserta dengan cara memberi pertanyaan.
c. Pada acara penutup
 Menyimpulkan dan menutupkan diskusi
 Mengucapkan salam
 Foto bersama
II. Media
Memfasilitasi proses penyuluhan dengan alat bantu leafleat.
III.Peserta
 Sebagai peserta dan target sasaran dalam kegiatan penyuluhan.
 Mendengarkan dan menyampaikan materi yang telah di dapat dari penyuluhan
kepada orang lain
 Menerapkan aktivitas fisik secara benar dan rutin setelah penyuluhan.
V. Dokumentasi
 Mengambil gambar dan video pada saat proses penyuluhan.
E. Kegiatan Pemyuluhan
NO Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audies/Sasaran Waktu

1 Pembahasan 15 menit
 Menjawab salam
 Moderator memberi salam (1
 Mendengarkan dan
Menit)
memperhatikan
 Moderator memperkenalkan
 Mendengarkan dan
anggota penyuluh (2 Menit)
memperhatikan
 Moderator menjelaskan
 Mendengarkan dan
tentang topik penyuluhan (1
memperhatikan
Menit)
 Menyampaikan
 Menjelaskan membuat
masalah yang
kontrak waktu dan tujuan
dirasakan saat ini
pertemuan (1 Menit)
(jika ada)
 Menanyakan masalah yang
 Mendengarkan dan
dirasakan saat ini (5 Menit)
memperhatikan
 Mendiskusikan masalah
2 Pelaksanaan
 Mengkaji pengetahuan audiens  Menyampaikan
tentang gizi pada ibu hamil (2 pendapat sesuai
menit) pengetahuan
 Pemateri Menjelaskan tentang
materi gizi pada ibu hamil (13  Mendengarkan dan

menit) memperhatikan

 Memberi kesempatan audiens


untuk bertanya (2 menit)
 Menjawab pertanyaan (4 menit
3  Meminta audiens mengulang Memberi rangkuman 10 menit
beberapa informasi yang telah mengenai informasi yang
diberikan (5 menit) telah diberikaan
F. Evaluasi
Metode Evaluasi              : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan               : Lisan (Langsung)
Jumlah Soal                      : 5 soal
1. Menjelaskan pengertian gizi pada ibu hamil?
2. Apa saja kebutuhan gizi pada ibu hamil?
3. Apa saja prinsip gizi seimbang untuk ibu hamil?
4. Permasalahan apa saja yang timbul akibat kekurangan gizi pada ibu hamil?
Lampiran
MATERI GIZI PADA IBU HAMIL

A. Gizi ibu hamil


Kehamilan merupakan peristiwa yang dialami hampir oleh setiap wanita,
dimulai dari proses fertilisasi hingga kelahiran bayi. Masa kehamilan dimulai dari
berhentinya proses menstruasi (menarche) sampai kelahiran bayi yaitu sekitar 37-40
minggu yang terdiri dari trimester 1, trimester 2 dan trimester 3. Didalam setiap
trimester mengalami perubahan yang berbeda, dari perkembangan zigot,
perkembangan embrio hingga perkembangan janin atau bakal bayi hingga melahirkan
(Suhaid, Dkk,. 2021).
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat gizi (baik makro maupun mikro) yang
dibutuhkan oleh seorang ibu hamil baik pada trimester I, trimester II, trimester III
serta harus mencukupi jumlah yang dibutuhkan, mutu yang dapat dipenuhi dari
kebutuhan sehari-hari sehingga janin yang dikandungnya dapat tumbuh dengan baik
serta tidak memiliki gangguan. Ibu yang hamil harus memiliki gizi yang cukup,
karena gizi yang didapat akan digunakan untuk dirinya dan janinnya. Seorang ibu
yang tidak memiliki ataupun kekurangan gizi selama awal kehamila, maka bayi yang
dikandungnya akan menderita kekurangan gizi (Simbolon,dkk 2018).
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi ibu
selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil.
Perubahan kebutuhan gizi ibu hamil tergantung dari kondisi kesehatan si ibu. Dasar
pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya penyesuaian selama kehamilan menurut
(Abeng & Kasim, 2021), yaitu sebagai berikut:
1. Peningkatan basal metabolisme dan kebutuhan kalori. Metabolisme basal pada
masa 4 bulan pertama mengalami peningkatan kemudian menurun 20-25%
pada 20 minggu terakhir.
2. Perubahan fungsi alat pencernaan karena perubahan hormonal, peningkatan
HCG, estrogen, progesteron menimbulkan berbagai perubahan seperti mual
muntah, motilitas lambung sehingga penyerapan makananlebih lama,
peningkatan absorbsi nutrien. Dan motilitas usus sehingga timbul masalah
obstipasi.
3. Peningkatan fungsi ginjal sehingga banyak cairan yang dieksresi pada
pertengahan kehamilan dan sedikit cairan dieksresi pada bulan-bulan terakhir
kehamilan.
4. Peningkatan volume dan plasma darah hingga 50%. jumlah eritrosit 20-30%
sehingga terjadi penurunan hemodilusi dan konsentrasi hemoglobin.
B. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan gizi ibu hamil menurut (Ardiansyah, Sandy,. Dkk, 2022), sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga atau energi (1g karbohidrat = 4 kalori
energi), kegunaan lainnya yaitu menjaga kesehatan jaringan saraf dan penting
dalam pembentukan sel darah merah. Karbohidrat adalah zat gizi makro yang
meliputi gula, pati, dan serat. Gula dan pati merupakan sumber energi berupa
glukosa untuk sel-sel darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan
janin. Pemenuhan kebutuhan energi yang berasal dari karbohidrat dianjurkan
sebesar 50-60% dari total energi yang dibutuhkan, terutama yang berasal dari
karbohidrat pati dan serat, seperti nasi, sereal, roti, dan pasta, juga jagung,
sagu, singkong, dan ubi jalar. Untuk itu karbohidrat merupakan penyumbang
energi terbesar, jika terjadi kekurangan karbohidrat dapat dipastikan
mengalami kekurangan energi, hal ini dapat mengakibatkan bayi BBLR, ibu
kelelahan. serta pusing. b. Protein Ibu hamil memerlukan konsumsi protein
lebih banyak dari biasanya. Paling sedikit sekitar 60gr/ hari. Kebutuhan
protein hewani lebih besar daripada kebutuhan protein nabati. Ikan, telur,
daging, dan susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan dengan tahu,
tempe dan kacang. Hal ini disebabkan karena struktur protein hewani lebih
mudah dicerna daripada protein nabati. Protein dibutuhkan selama kehamilan
untuk membentuk jaringan tubuh, tulang dan otot. Protein ini juga dibutuhkan
untuk mendukung proses tumbuh kembang janin agar dapat berlangsung
optimal dan untuk pembentukan sel-sel darah merah baru di dalam tubuh
janin. Wanita yang sedang hamil membutuhkan kurang lebih 17 gram protein
lebih banyak dari wanita yang tidak hamil.
2. Protein
Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya. Paling
sedikit sekitar 60gr/ hari. Kebutuhan protein hewani lebih besar daripada
kebutuhan protein nabati. Ikan, telur, daging, dan susu perlu lebih banyak
dikonsumsi dibandingkan dengan tahu, tempe dan kacang. Hal ini disebabkan
karena struktur protein hewani lebih mudah dicerna daripada protein nabati.
Protein dibutuhkan selama kehamilan untuk membentuk jaringan tubuh,
tulang dan otot. Protein ini juga dibutuhkan untuk mendukung proses tumbuh
kembang janin agar dapat berlangsung optimal dan untuk pembentukan sel-sel
darah merah baru di dalam tubuh janin.
3. Lemak
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang paling padat, yang
menghasilkan 9 kkal untuk setiap gram, yaitu 2 ½ kali lebih besar energi yang
dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Lemak
terdiri dari trigliserida, fosfolipid, dan sterol yang masing-masing dan
komposisinya semuanya mempunyai fungsi khusus bagi kesehatan manusia.
Disamping mensuplai energi, lemak terutama trigliserida berfungsi
menyediakan cadangan lemak tubuh, isolator, pelindung organ dan
menyediakan asam-asam lemak esensial. Kebutuhan lemak tidak dinyatakan
secara mutlak, namun WHO menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30%
dari kebutuhan total energi dan jumlah ini dianggap baik untuk kesehatan.
4. Vitamin dan Mineral
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibandingkan
dengan ibu yang tidak hamil. Vitamin membantu berbagai proses dalam tubuh
seperti pembelahan dan pembentukan sel baru.
5. Air
Walau tidak menghasilkan energi, air merupakan zat gizi makro yang berperan
sangat penting dalam tubuh. Air berfungsi untuk mengangkut zat- zat gizi lain
ke seluruh tubuh dan membawa sisa makanan keluar tubuh. Ibu hamil
disarankan untuk menambah asupan cairannya sebanyak 500 ml/hari dari
kebutuhan orang dewasa umumnya minimal 2 liter/hari atau setara 8
gelas/hari. Kebutuhan pada ibu hamil lebih banyak lagi karena perlu
memperhitungkan kebutuhanjanin dan metabolisme yang lebih tinggi menjadi
10-13 gelas/hari.
C. Prinsip Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
Ibu hamil berada pada kelompok fase kritis tumbuh-kembang manusia. Oleh karena
itu, ibu hamil harus memahami dan mempraktikkan pola hidup sehat bergizi,
seimbang sebagai salah satu upaya untuk menjaga agar keadaan gizinya tetap baik.
Berikut ini prinsip gizi menurut (Afifah, 2022):
1. Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak
Ibu Hamil perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral)
karena digunakan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam kandungan serta cadangan selama masa menyusui. Zat gizi mikro
penting yang diperlukan selama hamil adalah zat besi, asam folat, kalsium,
yodium dan zink.
Kebutuhan protein selama kehamilan meningkat untuk mendukung
pertumbuhan janin dan mempertahankan kesehatan ibu. Kebutuhan zat besi
selama kehamilan meningkat karena berguna untuk pembentukan sel dan
jaringan baru. Selain itu zat besi merupakan unsur penting dalam Makanan
yang harus dihindari oleh ibu hamil pembentukan hemoglobin pada sel darah
merah. Kebutuhan asam folat selama kehamilan juga meningkat karena
digunakan untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel darah merah.
Sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan banyak mengandung asam
folat yang sangat diperlukan pada masa kehamilan. Buah berwarna merupakan
sumber vitamin yang baik bagi tubuh dan buah yang berserat karena dapat
melancarkan buang air besar. Kebutuhan kalsium meningkat pada saat hamil
karena berfungsi sebagai pengganti cadangan kalsium ibu yang digunakan
untuk pembentukan jaringan baru pada janin. Konsumsi kalsium tidak
mencukupi meningkatkan risiko ibu mengalami komplikasi berupa keracunan
kehamilan (pre eklampsia), pengeroposan tulang, dan gigi. Zat yodium
memegang peranan yang sangat besar bagi ibu dan janin. Kekurangan yodium
akan berakibat terhambatnya perkembangan otak dan sistem saraf yang
bersifat permanen terutama menurunkan IQ dan meningkatkan risiko kematian
bayi. Disamping itu kekurangan yodium dapat menyebabkan pertumbuhan
fisik anak yang dilahirkan terganggu (kretin). Sumber yodium yang baik
adalah makanan laut seperti ikan, udang, kerang, rumput laut.
2. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat mencegah hipertensi selama kehamilan.
Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita hipertensi. Hal ini
disebabkan karena hipertensi selama kehamilan akan meningkatkan risiko
kematian janin, terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan.
3. Minumlah air putih yang lebih banyak.
Air merupakan sumber cairan yang paling baik dan berfungsi untuk membantu
pencernaan, membuang racun, sebagai penyusun sel dan darah, mengatur
keseimbangan asam basa tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Kebutuhan air
selama kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi
cairan amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil memerlukan
asupan air minum sekitar 2-3 liter per hari (8-12 gelas sehari).
4. Batasi minum kopi
Kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan mempunyai efek diuretik dan
stimulan. Oleh karenanya bila ibu hamil minum kopi atau kafein berlebihan,
akan mengalami peningkatan buang air kecil (BAK) yang akan berakibat
dehidrasi, tekanan darah meningkat dan detak jantung juga akan meningkat.
Pangan sumber kafein lainnya adalah coklat, teh dan minuman suplemen
energi. Satu botol minuman suplemen energi mengandung kafein setara
dengan 12 cangkir kopi. Kopi selain mengandung kafein, juga mengandung
inhibitor (zat yang mengganggu penyerapan zat besi). Konsumsi kafein pada
ibu hamil juga akan berpengaruh pada pertumbuhan
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu
makanan ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil menurut (Dari, 2022),
sebagai berikut:
5. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang
berlebihan, serta makanan yang sudah tidak segar
6. Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin
yang ada dalam kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
7. Hidangan yang tersusundari bahan makanan bergizi
8. Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan
membeli dan memilih makanan yang segar dan bergizi
9. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool,
kubis dan lain-lain
10. Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan lain-
lain.
D. Permasalahan yang Timbul Akibat Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil maka akan menimbulkan masalah,
baik pada ibu maupun janin menurut (Ardiansyah, Sandy,. Dkk, 2022), sebagai
berikut:
1. Resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature),
pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung
meningkat.
3. Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR).
DAFTAR PUSTAKA

Abeng & Kasim, 2021. MODUL PRAKTIKUM GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL
DAN MENYUSUI. Batangkaluku: Jariah Publishing Intermedia.

Afifah, 2022. BUKU AJAR GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN. Yogyakarta: Deepublish
Publisher.

Ardiansyah, Sandy. Dkk, 2022. GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI. Aceh:


Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Dari, 2022. MANFAAT DAUN KATUK DAN BUNGA PEPAYA JANTAN PADA
STATUS GIZI IBU HAMIL. Tangerang: Pascal Books.

Suhaid, Dkk, 2021. Kesehatan Reproduksi. Sukoharjo: PRADINA PUSTAKA.

Simbolon.dkk, 2018. Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Energi Kronik (KEK) dan
Anemia pada Ibu Hamil. Yogyakarta: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai