Anda di halaman 1dari 18

ANALISA DATA

1. Analisa Data
Data Fokus Subyektif (S) &
Masalah (P) Etiologi (E)
Obyektif (O)
DS: Nyeri Akut Penyempitan arterikoroner
- klien mengatakan nyeri dada
Aliran darah tergangu
- klien mengatakan pusing
Resistensi aliran darah
- P : nyeri dada karena CAD
Q : mendadak seperti ditusuk- Penurunan kemampuan
tusuk pembuluh vaskuler

R : dada sebelah kiri Suplai oksigen menurun


S : skala 7
Hipoksia
T : mendadak (5-10 menit)
DO: Metabolisme anaerob
- kes. cm/ k/u lemah Asam laktat meningkat
- klien tampak meringis
Nyeri akut
- klien tampak gelisah
- TTV
TD: 160/97 S: 36,8
N: 97 RR: 20x/m
DS: Penurunan curah jantung Penyempitan arterikoroner
- klien mengatakan lemah
Aliran darah tergangu
DO:
Resistensi aliran darah
- Tekanan darah meningkat
- nadi teraba lemah Penurunan kemampuan
- gambaran EKG aritmia pembuluh vaskuler

- TTV Suplai oksigen menurun


TD: 160/97 S: 36,8
Hipoksia
N: 97 RR: 20x/m
Kontraksi miokard menurun

Cardiacoutput menurun

Penurunan curah jantung


DS: Ansietas Penyempitan arterikoroner
- klien mengeluh pusing
Aliran darah tergangu
- klien mengeluh tidak berdaya
Resistensi aliran darah
- klien mengatakan sulit
konsentrasi Penurunan kemampuan
DO: pembuluh vaskuler

- klien tampak gelisah Suplai oksigen menurun


- klien tampak tegang
Hipoksia
- klieng sering kencing
- muka tampak pucat Asam laktat meningkat
- TTV pH sel menurun
TD: 160/97 S: 36,8 Merangsang pelepasan
N: 97 RR: 20x/m Impuls ke korteks serebsi
Persepsi nyeri
Angin apektoris
Stable angina
Ansietas

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan asam laktat meningkat
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan cardiacoutput menurun
c. Ansietas berhubungan dengan stable angina
DIAGNOSA KEPERAWATAN-TULIS SESUAI PRIORITAS
Kode
No Diagnosa Keperawatan Definisi
diagnosa
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik
atau emosional yang berkiatan dengan
1.
kerusakan jaringan actual atau
D. 0077 Nyeri akut
fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat

2. Penurunan curah jantung adalah sautu


D.0008 Penurunan curah jantung kondisi ketidakefektiffan jantung dalam
memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme darah.
Ansietas merupakan kondisi emosi dan
3. pengalaman subyektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat
D.0080 Ansietas
antisipasi bahaya yang memungkinkan
individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman.

 TL L
RENCANA KEPERAWATAN

Waktu
No Tujuan & kriteria hasil Perencanaan
(tgl/jam)
MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
1. 10/10/22 Tujuan :
18.00 Observasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
3x24 jam, nyeri menurun
intensitas nyeri
Kriteria hasil :
2. Identifikasi skala nyeri
1. keluhan nyeri menurun
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
2. meringis menurun
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
3. gelisah menurun
nyeri
4. frekuensi nadi membaik
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
5. tekanan darah membaik
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetic
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
PERAWATAN JANTUNG (I.02075)
2. 10/10/22 Penurunan curah jantung
18.30 Observasi
1. Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah
jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema ortopnea
paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
2. Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah
jantung (meliputi peningkatan berat badan,
hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi
basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
3. Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
4. Monitor intake dan output cairan
5. Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
6. Monitor saturasi oksigen
7. Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
8. Monitor EKG 12 sadapoan
9. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
10. Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit,
enzim jantung, BNP, Ntpro-BNP)
11. Monitor fungsi alat pacu jantung
12. Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum dan
sesudah aktifitas
13. Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum
pemberian obat (mis. Betablocker, ACEinhibitor,
calcium channel blocker, digoksin)

Terapeutik
1. Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki
kebawah atau posisi nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan
kafein, natrium, kolestrol, dan makanan tinggi lemak)
3. Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten,
sesuai indikasi
4. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi hidup
sehat
5. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika
perlu
6. Berikan dukungan emosional dan spiritual
7. Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi
oksigen >94%

Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
2. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
3. Anjurkan berhenti merokok
4. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan
harian
5. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan
output cairan harian
Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu

Rujuk ke program rehabilitasi jantung


TERAPI RELAKSASI
3. 10/10/22 Ansietas
19.00 Observasi
1. Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu
kemampuan kognitif
2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif
digunakan
3. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan
teknik sebelumnya
4. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah,
dan suhu sebelum dan sesudah Latihan
5. Monitor respons terhadap terapi relaksasi

Terapeutik

1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan


dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
3. Gunakan pakaian longgar
4. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
berirama
5. Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai

Edukasi

1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi


yang tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3. Anjurkan mengambil psosisi nyaman
4. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5. Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang
dipilih
6. Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas
dalam, pereganganm atau imajinasi terbimbing )
 TL 
L
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu Tindakan Tanda
No Respon pasien/hasil (S,O)
(tgl/jam) keperawatan tangan
10/10/22 Manajemen Nyeri
18.00 Observasi
1. - Mengidentifikasi S:
lokasi, karakteristik, - klien mengeluh nyeri dada
durasi, frekuensi, - P : nyeri dada karena CAD
kualitas, dan intensitas Q : mendadak seperti ditusuk-
nyeri.
tusuk
R : dada sebelah kiri
S : skala 7
T : mendadak (5-10 menit)
O:
- klien tampak memegang dada

- Mengidentifikasi skala S: -
nyeri O: skala 7

- Mengidentifikasi S: klien mengatakan nyeri dada


factor yang jika banyak kerja
memperberat atau O: klien tampak meringis
meringankan nyeri

Teraupetik
- Memberikan terapi S: -
nonfarmakologis untuk O: klien masih meringis
mengurangi nyeri
- Mengontrol S: -
lingkungan yang O: klien berada di ruangan kelas 2,
memperberat rasa dengan pencahayaan yang baik
nyeri
- Memfasilitasi istirahat S: -
dan tidur O: klien tidur sesuai dengan jam
tidur
Edukasi
- Menjelaskan penyakit, S: klien mengatkan untuk penyakit
periode, dan pemicu nya sudah tahu
nyeri O: klien mengerti tentang
penyakitnya
- Menjelaskan strategi S: -
meredakan nyeri O: klien tampak belum memahami

- Mengajarkan teknik S: klien mengatakan lumayan


nonfarmakologis untuk enakan
mengurangi nyeri O: klien tampak lebih tenang
(kompres
hangat/dingin)
Kolaborasi
- Berkolaborasi S: -
pemberian analgetic O: Klien sudah diberikan obat
Trombo aspilet 80 mg/00/Po
2. 10/10/22 Perawatan Jantung
18.30 Observasi
- Mengidentifikasi S: klien mengeluh Lelah
tanda/gejala primer O: klien tampak Lelah
penurunan curah
jantung
- Memonitor Tekanan S: Klien mengatakan TD selalu
darah tinggi
O: TD 166/97 mmHg

- Memonitor Intake & S: klien mengeluh jarang minum,


Output sering ke wc
O: Balance cairan 1700cc

- Memonitor keluhan S:
nyeri dada
- klien mengeluh nyeri dada
- P : nyeri dada karena CAD
Q : mendadak seperti ditusuk
tusuk
R : dada sebelah kiri
S : skala 7
T : mendadak (5-10 menit)
O: klien tampak meringis

Teraupetik
- Memberikan posisi S: -
semi fowler atau forler O: klien sudah di posisi fowler

- Memberikan diet S: -
jantung yang sesuai O: Klien mendapatkan makanan
nasi

- Memberikan terapi S: -
relaksasi O: klien tampak rileks

Edukasi
- Menganjurkan S: klien mengeluh lemah
beraktifitas fisik sesuai O: klien masih berbaring di atas
toleransi dan bertahap tempat tidur
Kolaborasi
- Berkolaborasi S: -
pemberian obat O: klien sudah diberikan obat
antiaritmia atorvastatin 1x20mg/24 jam dan
candesartan 1x16mg/24 jam
3. 10/10/22 Terapi Relaksasi
19.00 Observasi
- Mengidentifikasi S: klien mengatakan sering
teknik relaksasi yang menggunakan Tarik nafas dalam
pernah efektif O: -
digunakan
- Mengidentifkasi S: klien mengatakan bersedai
kesediaan, O: klien tampak meyetujui dam
kemampuan dan mampu untu teknik relalsasi yang
penggunaan teknik
lain
sebelumnya
Teraupetik
- Menciptakan S: -
lingkungan tenang dan O: klien berda di kelas 2, ruangan
tanpa gangguan nyaman dengan fasilitas yang baik
- Menggunakan pakaian S:-
longgar O: klien menggunakan daster

Edukasi
- Menjelaskan secara S: klien mengatakakan ingin
rinci intervensi menggunakan teknik murrotal
relaksasi yang di pilih O: teknik murrotal , menggunakan
audio yang melantunkan ayat suci
al-quran (mis, surah ar-rahman)
- Menganjurkan S: -
mengambil posisi O: posisi fowler
nyaman

1. 11/10/22 Manajemen Nyeri


16.00 Observasi
- Mengidentifikasi S:
lokasi, karakteristik, - klien mengeluh nyeri dada
durasi, frekuensi, - P : nyeri dada karena CAD
kualitas, dan intensitas Q : mendadak seperti ditusuk-
nyeri. tusuk
R : dada sebelah kiri
S : skala 5
T : mendadak (5-10 menit)
O: klien tampak meringis
- Mengidentifikasi S: klien mengeluh sakit jika
factor yang banyak duduk
memperberat atau O: kline masih meringis sakit
meringankan nyeri
Teraupetik
- Memberikan terapi S: klien merasa nyaman
nonfarmakologis untuk O: klien mersa tenang
mengurangi nyeri
Edukasi
- Menjelaskan strategi S: klien megatakan paham untuk
meredakan nyeri startegi nyeri
O: klien tampak memahami
- Mengajarkan teknik S: klien mengatakan lumayan
nonfarmakologis untuk enakan
mengurangi nyeri O: klien tampak lebih tenang
(kompres
hangat/dingin)
Kolaborasi
- Berkolaborasi S: -
pemberian analgetic O: Klien sudah diberikan obat
Trombo aspilet 80 mg/00/Po
2. 11/10/22 Perawatan Jantung
16.30 Observasi
- Mengidentifikasi S: klien masih mengelu Lelah dan
tanda/gejala primer pusing
penurunan curah O: klien masih tirah baring diatas
jantung
tempat tidur
- Memonitor TD S: -
O: 145/90 mmHg
- Memonitor balance S: -
cairan O: balance cairan 1700cc
- Memonitor keluhan S:
nyeri dada
- klien mengeluh nyeri dada
- P : nyeri dada karena CAD
Q : mendadak seperti ditusuk
tusuk
R : dada sebelah kiri
S : skala 5
T : mendadak (5-10 menit)
O: klien tampak meringis

Teraupetik
- Memberikan posisi S: -
semi fowler atau O: klien sudah di posisi fowler
fowler
- Memberikan terapi S: -
relaksasi O: klien lebih rileks dan tidak
gelisah

Edukasi
- Menganjurkan S: -
beraktifitas fisik sesuai O: klien bisa pergi ke wc dengan
toleransi dan bertahap bertahap
Kolaborasi
- Berkolaborasi S: -
pemberian obat O: klien sudah diberikan obat
antiaritmia Atorvastatin 1x20mg/24 jam dan
Candesartan 1x16 mg/24 jam
3. 11/10/22 Terapi relaksasi
17.00 Observasi
- Mengidentifikasi S: -
teknik relaksasi yang O: klien mengggunakan terapi
pernah efektif murrotal
digunakan
Teraupetik
- Menciptakan S: -
lingkungan tenang dan O: klien berada di lingkungan
tanpa gangguan yang tenang, lampu di redupkan
Edukasi
- Menganjurkan sering S: -
mengulang atau O: klien mengulang terapi
melatih teknik murrotal
relaksasi
1. 12/10/22 Manajemen Nyeri
21.00 Observasi
- Mengidentifikasi S:-
lokasi, karakteristik, O: klien tampak rileks
durasi, frekuensi,
kualitas, dan intensitas
nyeri.
Teraupetik
- Mmeberikan terapi S: -
nonfrmakologi untuk O: klien tampak rileks
mengurangi nyeri
Edukasi
- Mengajarkan teknik S: –
nonfarmakologis untuk O: klien lebih tenang
mengurangi nyeri
(kompres
hangat/dingin)
Kolaborasi S: -
- Berkolaborasi O: Klien sudah diberikan obat
pemberian analgetic Trombo aspilet 80 mg/00/Po

2. 12/10/22 Perawatan Jantung


21.20 Observasi
- Mengidentifikasi S: -
tanda/gejala primer O: klien bisa beraktifitas
penurunan curah
jantung
- memonitor TD S: -
O: 130/80 mmHg
- Memonitor keluhan S: -
Nyeri dada O: klien tidak meringis
Teraupetik
- memberikan terapi S: -
relaksasi O: klien lebih rileks

Edukasi
- Menganjurkan S: -
beraktifitas fisik sesuai O: klien sudah bisa beraktifitas
toleransi dan bertahap
Kolaborasi
- Berkolaborasi S: -
pemberian obat O: klien sudah diberikan obat
antiaritmia Atorvastatin 1x20mg/24 jam dan
Candesartan 1x16 mg/24 jam

3. 12/10/22 Terapi relaksasi


22.00 Observasi -
----

Teraupetik
- Menciptakan S: -
lingkungan tenang dan O: klien ada di lingkungan tenang
tanpa gangguan
Edukasi
- Menganjurkan sering S: -
mengulang terapi O: klien megulang terapi murrotal

 TL L
CATATAN PERKEMBANGAN
Waktu Tanda
No Respon perkembangan (S,O,A,P)
(tgl/jam) tangan

 TL L

Anda mungkin juga menyukai