Perencanaan Keperawatan
No Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
1. Kerusakan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan 1. Auskultasi bunyi nafas. 1. Bunyi nafas abnormal merupakan
berhubungan dengan perembesan keperawatan selama 3 hari tanda klien dapat terjadi
cairan / perubahan membran klien dapat mempertahankan kekurangan O2.
alveoli yang ditandai dengan : pertukaran secara adekuat 2. Atur posisi klien semi fowler. 2. Menurunkan konsumsi oksigen
Data objektif : dengan kriteria hasil : atau kebutuhan dan
Klien mengatakan merasa Klien tidak sesak dan tidak meningkatkan inflamasi paru
sesak nafas batuk. maksimal.
3. Anjurkan pasien untuk batuk
Klien mengeluh batuk-batuk Frekuensi pernapasan 3. Membersihkan jalan napas dan
efektif, napas dalam.
Data subjektif : normal (16-20 x/menit). memudahkan aliran oksigen..
Respirasi 28 x/menit. Tidak terdengar suara
Bibir dan ujung-ujung jari wheezing .
sianosis Sianosis tidak ada.
Suara wheezing saat inspirasi Tidak ada penggunaan otot
Terpasang O2 2L/menit bantu napas
64
No Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
Ortopnea.
2. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan 1. Auskultasi nadi apical ; kaji 1. Biasanya terjadi takikardi
berhubungan dengan keperawatan selama 3 hari frekuensi, irama jantung. (meskipun pada saat istirahat)
kontraktilitas, perubahan diharapkan penurunan curah untuk mengkompensasi
frekuensi, irama jantung yang jantung dapat teratasi dengan penurunan kontraktilitas
ditandai dengan : kriteria hasil : ventrikel.
Data subjektif : 2. Auskultasi bunyi jantung. 2. S1 dan S2 mungkin lemah karena
Tekanan darah dalam batas
Klien mengatakan mudah normal (sistole : 110-140 menurunnya kerja pompa, irama
lelah mmHg dan Diastole: 80-90 gallop (S3 dan S4) dihasilkan
Klien mengeluh pusing mmHg) sebagai aliran darah ke dalam
Data objektif CRT kurang dari 3 detik serambi yang distensi murmur
Terdengar bunyi jantung Produksi urine › 30 ml/ jam dapat menunjukkan
tambahan S3 (gallop) Nadi 70-80 x / menit 3. Palpasi nadi perifer inkompetensi/ stenosis mitral.
65
No Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
66
No Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
67
No Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
Klien mengeluh BAK sedikit Produksi urine > 600 jugularis. 3. Peningkatan cairan dapat
Data objektif ml/hari membebani fungsi ventrikel
Ekstremitas bawah bengkak kanan yang dapat dipantau
68
No Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
4 Intoleran aktifitas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Periksa tanda vital sebelum 1. Hipotensi ortostatik dapat terjadi
dengan ketidakseimbangan antara keperawatan selama 3 hari dan segera setelah aktivitas. dengan aktivitas karena efek
suplai oksigen ke jaringan dengan kebutuhan beraktivitas dan obat, perpindahan cairan atau
kebutuhan yang ditandai dengan perawatan diri sendiri karena penurunan fungsi jantung.
Data subjektif terpenuhi dengan kriteria hasil 2. Catat respon kardiopulmonal 2. Penurunan atau ketidakmampuan
Klien mengatakan badan - Klien dapat melakukan terhadap aktivitas, catat miokardium untuk meningkatkan
terasa lemah aktivitas sendiri tanpa takikardia, disritmia, dispnu, volume sekuncup selama
Klien mengatakan mudah bantuan keluarga dan berkeringat dan pucat. aktivitas dapat menyebabkan
lelah perawat. peningkatan segera pada
Data objektif - Kelemahan dan kelelahan frekuensi jantung dan kebutuhan
Klien tampak lemah tidak ada. oksigen, juga peningkatan
69
No Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Keperawatan Rasional
70