Anda di halaman 1dari 14

Disusun oleh :

BAGUS FADHILAH
(18110400O8)

Program Studi Profesi Ners


Universitas Muhammadiyah Purwokerto
2018
Definisi
ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya
bagian otot jantung secara permanen akibat
insufisiensi aliran darah koroner oleh proses
degeneratif maupun di pengaruhi oleh banyak
faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada,
peningkatan enzim jantung dan ST elevasi pada
pemeriksaan EKG (Subagjo et al., 2011; Sylvana,
2005). STEMI adalah cermin dari pembuluh darah
koroner tertentu yang tersumbat total sehingga
aliran darahnya benar-benar terhenti, otot jantung
yang dipendarahi tidak dapat nutrisi-oksigen dan
mati (Sylvana, 2005). STEMI Inferior di tandai
dengan adanya segmen ST yang mengalami elevasi
pada lead II, III, dan AVF.
 IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Umur : 57 th
Dx.Medis : Stemi Inferior
Tgl Pengkajian : 13 Desember 2018
 KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh nyeri pada bagian dada.
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien masuk ke ICCU pada tgl 12 Desember 2018 dengan
keluhan nyeri dada sejak 3 hari yang lalu. Awalnya pasien
mengeluh nyeri dada kiri, pandangan kabur, gelap, lemas dan
keringat dingin. Pasien merupakan pasien rujukan dari RS Siaga
Medika Purbalingga, sudah dirawat selama 3 hari. Dengan
diagnosa medis Setemi Inferior. Saat dilakukan pengkajian pada
tgl 13 Desember 2018, pasien mengatakan nyeri dada dan
merasa tidak nyaman. TD : 130/90mmHg, N :88x/m, RR :
31x/m, S : 35.1C.
 RPD
Pasien mengatakan tidak perah mengalami sakit seperti ini
sebelumnya.
Tanggal
No Jenis Pemeriksaan Hasil Interpretasi
Pemeriksaan

1 13/12/2018 Kolestrol Total L 156 mg/dL Rendah


Triligidtrida 127 mg/dL Normal
HDL Kolestrol L 36.0 mg/dL Rendah
LDL Kolestrol 92.0 mg/dL Normal

2 13/12/2018 Foto Thoraks AP BroncoVascular pattern kasar Gambaran rhinosinisitis


Sinus cf dan diapragma kanan kiri normal maxillaris bilateral, ethmoidalis
Cor CRT<0.5 dextradan sphenoiidalis dextra
Tukang yang tervisualisasi intak
DATA – DATA HASIL PENGKAJIAN PATOFISIOPLOGI DIAGNOSA KEPERAWATAN
(SYMTOM)/ ANALISA DATA

Ds : Thrombus/arterosklerosis Nyeri akut


Aliran darah menuju koroner
-pasien mengatakan pasien mengatakan nyeri dada dan pusing
inferior menurun
P : Stemi.
Naiknya metabolism jantung
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : dada/thoraks Keadaan iskemik jantung

S:8
Nyeri dada
T : Sering
Do :
Nyeri akut
 KU cukup
 Compos mentis
 Pasien terlihat berbaring lemas dan meringis menahan rasa nyeri
Ds : Thrombus/arterosklerosis Pola nafas tidak efektif

- pasien mengatakan nyeri pada dada di sertai nafas cepat seperti habis lari
Aliran darah menuju koroner
tetapi tidak sesak.
inferior menurun
Do :
•Terpasang nassal kanul 3 lpm Naiknya metabolism jantung

•Terlihat pasien terhela-hela bernafas


Peningkatan kebutuhan O²
•TD : 130/90mmHg, N :88x/m, RR : 31x/m, S : 35.1C.

peningkatatn O² seimbang dengan


fungsi jantung
Sesak nafas dan pernafasan tidak
stabil
Pola nafas tidak efektif
Ds : Thrombus/arterosklerosis Intoleransi
 Pasien mengatakan lemas dan berdebar apabila banyak aktivitas
bergerak. Aliran darah menuju koroner inferior
menurun
Do :
 KU cukup Naiknya metabolism jantung
 Compos mentis
 Pasien terlihat berbaring lemas dan meringis menahan Menurun fungsi jantung
rasa nyeri
• Pasien harus bedrast. Menurunya suplai darah

Tidak mampu mentoleransi aktivitas


tertentu

Intoleransi aktivitas
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia
dan infark jaringan miokard.
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan infark.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan adanya iskemik jaringan miokard
Data Kriteria Hasil Perencanaan
(NOC : SMAT) (NIC : ONEC)

Ds : Tujuan : 1. Kaji tingkat nyeri klien dengan


Setelah dilakukan Tindakan Provokatif, Quality, Region,
-pasien mengatakan pasien dalam waktu : 3 x 24 jam Severity, Thine.
mengatakan nyeri dada dan Masalah nyeri akut teratasi, 2. Jelaskan sebab dan akibat nyeri
dengan kriteria hasil : pada klien serta keluarganya
pusing (cari dari NOC yang tepat sesuai 3. Ajarkan tehnik relaksasi dan
P : Stemi. dengan masalah) distraksi dengan pendekatan
indikator awal target RINDU
Q : seperti ditusuk-tusuk 4. Observasi tanda tanda vital dan
Skala nyeri 4 1
R : dada/thoraks keluhan klien
Lama nyeri 4 2 5. Kolaborasi untuk penggunaan
S:8 analgetik
T : Sering
Do : Keterangan :
 KU cukup 1. Tidak ada
2. Ringan
 Compos mentis 3. Sedang
 Pasien terlihat berbaring lemas 4. Cukup berat
5. Berat
dan meringis menahan rasa
nyeri
Data Kriteria Hasil Perencanaan
(NOC : SMAT) (NIC : ONEC)

Ds : Tujuan : Airway Management


1. Buka jalan nafas
- pasien mengatakan nyeri pada Setelah dilakukan Tindakan 2. Posisikan pasien untuk
dada di sertai nafas cepat seperti dalam waktu : 2 x 24 jam memaksimalkan ventilasi
3. Identifikasi pasien perlunya
habis lari tetapi tidak sesak. Masalah Resiko bersihan jalan pemasangan alat jalan nafas
Do : teratasi, dengan kriteria hasil : bantuan
4. Lakukan fisioterapi dada
•Terpasang nassal kanul 3 lpm cari dari NOC yang tepat sesuai bila perlu
•Terlihat pasien terhela-hela dengan masalah) 5. Berikan bronkodilator bila
indikator awal target perlu
bernafas 6. Monitor respirasi dan status
Respiratory Rate 16- 3 1
•TD : 130/90mmHg, N :88x/m, o2
20x/menit 7. Monitor keluhan sesak
RR : 31x/m, S : 35.1C. pasien, termasuk kegiatan
Keterangan : yang meningkatkan sesak
nafas tersebut
1. Tidak ada 8. Berikan bantuan terapi
2. Ringan nafas jika diperlukan
3. Sedang
4. Cukup berat
5. Berat
Data Kriteria Hasil Perencanaan
(NOC : SMAT) (NIC : ONEC)

Ds : Tujuan : 1. Membantu aktivitas ADL


Setelah dilakukan Tindakan 2. Tingkatkan aktivitas secara
 Pasien mengatakan lemas dan keperawatan dalam waktu : 3 x 24 bertahap
berdebar apabila banyak bergerak. jam 3. Ubah posisi pasien (miring
Masalah Intoleransi Aktivitas kiri, miring kanan) dan latih
Do : teratasi, dengan kriteria hasil : ROM (Ring Of Motion)
 KU cukup (cari dari NOC yang tepat sesuai
dengan
indikator masalah) awal target
 Compos mentis
Nadi 60-90x/m 3 1
 Pasien terlihat berbaring lemas dan
Pasien tidak lemas 4 1
meringis menahan rasa nyeri
• Pasien harus bedrast.
Keterangan :
1. Tidak ada
2. Ringan
3. Sedang
4. Cukup berat
5. Berat
Indikator Targe Pencapaian
Awal
NOC t H1: 13/12/2018 H2: 14/12/2018
Skala nyeri 4 1 Skala nyeri (4) Skala nyeri (2)
Ds : Ds : Ds :
-pasien mengatakan pasien -pasien mengatakan pasien mengatakan -pasien mengatakan pasien mengatakan
mengatakan nyeri dada dan nyeri dada dan pusing sudah tidak merasakan nyeri dada dan
pusing P : Stemi. pusing
P : Stemi. Q : seperti ditusuk-tusuk Do :KU cukup , Compos mentis
Q : seperti ditusuk-tusuk R : dada/thoraks Pasien terlihat berbaring lemas dan sudah
R : dada/thoraks S:6 tidak menunjukan ekspresi wajah menahan
S:8 T : Sering nyeri
T : Sering Do :KU cukup , Compos mentis .
Do :KU cukup , Compos mentis Pasien terlihat berbaring lemas dan
Pasien terlihat berbaring lemas meringis menahan rasa nyeri
dan meringis menahan rasa
nyeri
Lama nyeri 4 1 Lama nyeri (4) Lama nyeri (4)
Ds : - Ds : - Ds : -
Do:Pasien terlihat berbaring Do:Pasien terlihat berbaring lemas dan Do:Pasien terlihat berbaring lemas dan
lemas dan meringis menahan meringis menahan rasa nyeri sudah tidak menunjukan ekspresi wajah
rasa nyeri menahan nyeri
 Gagal jantung
 Syok kardiogenik
 Perluasan IM
 Emboli sitemik/pilmonal
 Perikardiatis
 Kelainan septal ventrikel
 Disfungsi katup
 Aneurisma ventrikel
 Sindroma infark pascamiokardias
Prognosis pasien Tn.S membaik ditandai dengan:
1. Pasien mampu mengontrol rasa nyeri.

2. Respiratori Rate 19x/ menit.

3. Tidak menuntukan adanya kelainan irama


jantung pada pembacaan ekg.
4. Pasien dapat beraktifitas dengan normal

5. Tanda tanda vital dalam batas normal dan


stabil

Anda mungkin juga menyukai