SKRIPSI
“Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”
Oleh :
BAGUS FADHILAH
NIM 12110020022
HASIL
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh terapi musik
hari yaitu dari tanggal 7 Februari-12 April 2014, pasien stroke yang memenuhi
kriteria inklusi adalah 8 orang. Dari 8 orang pasien, dipilih 4 menjadi kelompok
intervensi yaitu kelompok yang diberikan terapi musik dan 4 orang sebagai
Pada penelitian ini data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan uji
kelompok kontrol (P value =0,714 α=0,05) dan kelompok intervensi (P value =0,976
α=0,05). P value lebih dari 0,05 maka hasil uji normalitas berdistribusi normal, uji
hipotesis menggunakan uji t-test . Terapi musik diberikan selama 20 menit sebanyak
melakukan pre test dan post test kemudian hasil dibandingkan. Analisis data
48
49
kontrol. Hasil analisis ini juga menggambarkan mean, median, standar deviasi,
nilai terendah dan nilai tertinggi pada nilai Glasgow Coma Scale kelompok
responden pada kelompok usia yang sedikit baik pada kelompok kontrol
maupun intervensi adalah kelompok usia old (Usia lanjut tua). Masing-masing
hanya 1 orang (25%) dan 1 orang (25%) kelompok kontrol. Jumlah responden
pada kelompok intervensi paling banyak berada pada kelompok usia elderly
F % F %
Total %
Usia
Old (75-90) 1 25 1 25 2 25
Jenis Kelamin
Laki-laki 1 25 1 25 2 25
Perempuan 3 75 3 75 6 75
50
sebanyak 3 orang (75%) dan berjenis laki-laki (25 %). Sedangkan pada
4.1.2. Skala Glasgow Coma Scale Sebelum dan Sesudah Setelah Intervensi Pada
Table 4.2 Distribusi frekuensi rerata skala Glasgow Coma Scale responden
musik pada hari pertama sampai hari ketiga di RSUD Dr Moewardi tahun
2014 setiap hari mengalami sedikit peningkatan. Tetapi pada hari pertama
rerata skala Glasgow Coma Scale sebelum sebesar 7,50 dan menurun
sebanyak 0,5 sesudah menjadi 7,00. Sementara pada hari kedua rerata skala
Glasgow Coma Scale sebelumnya 8,25 dan meningkat sebanyak 0,25 men jadi
8,50. Pada hati ketiga dimana rerata skala Glasgow Coma Scale tidak
Coma Scale sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik mulai hari pertama
sampai hari ketiga di RSUD Dr Moewardi tahun 2014 setiap hari mengalami
Intervensi
51
peningkatan. Pada hari pertama intervensi rerata skala Glasgow Coma Scale
sebanyak 1,25 setelah dilakukan terapi musik sebanyak 8,00. Di hari kedua
sesudah prosedur pada kedua kelompok setiap harinya sejak hari pertama
sampai hari ketiga dapat dilihat hari grafik 5.1 dibawah ini :
hari pertama sampai hari ketiga di RSUD Dr Moewardi tahun 2014 (N=8)
selama 3 hari pada kelompok intervensi pasien A saat pagi hari didengarkan
musik respon dari pasien dengan nilai GCS 8 tangan dan kaki bergerak, pada
siang harinya respon pasien tangan bergerak, berbicara kacau dan membuka
mata sekali. Hari kedua saat pagi hari respon pasien membuka mata dua kali,
52
bicara kacau, dan mengeluarkan air mata, sedangkan siangnya respon pasien
berbicara kacau/ mengerang dan membuka mata. Hari ketiga pada pagi hari
membuka mata satu kali, bicara kacau serta pada sore hari membuka mata.
Pada pasien B pada hari pertama pagi hari selama didengarkan terapi
musik respon dari pasien membuka mata sekali dan tangan bergerak, siang
harinya respon pasien kaki dan tangan bergerak. Hari selanjutnya saat
didengarkan musik respon pasien masih sama tangan dan kaki bergerak tapi
saat siang hari saat didengarkan musik pasien tidur dengan mendengkur dan
respon tapi saat siang hari tangan dan kaki pasien bergerak mengikuti irama
musik. Hari kedua tangan dan kaki bergerak mengikuti irama musik,
membuka mata sekali dan ketika ditanyakan namanya pasien dapat menjawab
pasien D hari pertama pagi maupun siang saat didengarkan musik tidak
memberikan respon. Hari kedua pagi hari pasien tangan mulai bergerak sesuai
irama musik, untuk siangnya pasien tidur dan sambil mengerang. Hari ketiga
53
4.1.4. Rerata Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Diberikan Intervensi Pada
Kelompok Kontrol dan Intervensi
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi rerata nilai Glasgow Coma Scale responden
sementara standar deviasi sebesar 1,00, dan untuk skala Glasgow Coma Scale
terendah dan tertinggi adalah 6 dan 8. Sedangkan tabel diatas juga dapat
diketahui rerata Glasgow Coma Scale pada kelompok kontrol sesudah sebesar
10,0 dengan median sebesar 10,0. Untuk standar deviasi sebesar 1,82 dan skor
nilai terendah dan tertinggi adalah 8 dan 12. Pada kelompok intervensi rerata
Glasgow Coma Scale saat sebelum pemberian terapi musik sebesar 6,50 dan
median sebesar 6,50. Nilai standar deviasi sebesar 1,29 dengan nilai terendah
5 dan tertinggi 8. Hasil sesudah diberikan terapi musik rerata sebesar 10.0
dengan median 10,0. Standar deviasi sebesar 2,58 dengan nilai terendah
Kontrol
Intervensi
54
kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada saat sebelum dan sesudah
Tabel 4.4 Perbedaan rerata nilai Glasgow Coma Scale responden sebelum
Scale pada kelompok kontrol adalah 7,50. Sementara rerata skala Glasgow
Coma Scale pada kelompok intervensi adalah 6,50. Hasil uji T sample
independen didapatkan P value 0,537, yang artinya P value lebih dari 0,05.
Interpretasi hasil uji ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan rerata
tahun 2014.
55
Table 4.5 Perbedaan rerata nilai Glasgow Coma Scale responden sesudah
Scale pada kelompok control dan intervensi sama sebesar 10,.0. Hasil uji T
sample independen didapatkan P value 0,468, yang artinya P value lebih dari
0,05. Interpretasi hasil uji ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan rerata
tahun 2014.
Tabel 4.6 Perbedaan rerata Glasgow Coma Scale responden sebelum dan
sebelum pada kelompok kontrol adalah 7,50 dan rerata setelah adalah 10,0.
Variable Mean SD SE N P value
Kelompok Kontrol 4
Kelompok Intervensi 4
56
Berdasarkan hasil uji Hasil uji T sample independen didapatkan P value 0,097,
yang artinya P value lebih dari 0,05. Interpretasi hasil uji ini adalah tidak ada
sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol di ruang HCU stroke di RSUD
Dapat juga diketahui data rerata Glasgow Coma Scale sebelum pada
kelompok intervensi adalah 6,50 dan rerata setelah adalah 10,0. Berdasarkan
hasil uji Hasil uji T sample independen didapatkan P value 0,172, yang artinya
P value lebih dari 0,05. Interpretasi hasil uji ini adalah tidak ada perbedaan
yang signifikan rerata skala Glasgow Coma Scale responden sebelum dan
57
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Aziz 2008, Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan, Edisi 2 , Salemba
Medika, Jakarta.
http://otaksaraf.blogspot.com/2012/10/stroke.html
<http://neuro.fk.unand.ac.id/in/research/-the-management-of-hypertension-to-
prevent-stroke >
Kanisius.Yogyakarta
Yogyakarta.
Effendi Ferry dan Makhfudli.2009 . Keperawatan kesehatan komunitas teori dan
Putra Erwin Eka Febriana, 2011, Mengenal terapi musik, holistic solution
http://www.terapimusik.com >
Jun EM ,Young Hwa Roh&Mi Ja Kim, 2012, ‘The effect of music movement
Hendrati Tia Nahara, 2012, Sistem saraf parasimpatis(saraf tak sadar), diakses 4
behaviorurldefaultvml.html
Kim Dong Soo, Yoon Ghil Park,Jung Hwa Choi, Sang-Hee Im, Kang Jae
Muttaqin, Arif, 2008, Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
Novita Dian, 2012, “Pengaruh Terapi Musik Terhadap Nyeri Post Operasi Open
<http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/ >
<http://transportinanimalsandplants.blogspot.com/embolism-definition-
embolism-is.html>
Nulife Anugerah Mandiri 2007, Penyebab, dan akibat stroke , diakses 14 April 2014,
<http://medicastore.co/gejala_sebab_stroke>
Skala Nyeri Pada Proses Hmodialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronis Di Renal
Medika , Jakarta
pada-dinding-arteri >
Erkkila, Matti Laine, Isabelle Peretz and Marja Hietanen, 2008, ‘Music
Sunardi, Nelly Yardes, Pramita Iriana, 2011, ‘Pengaruh perbedaan posisi kepala
Upoyo Arif Setyo, 2012, “Pengaruh stimulasi murotal Al Quran terhadap nilai
Glasgow Coma Scale pada pasien stroke iskemik Di Rsud Dr. R. Goeteng
Wahyu Genis ginanjar. 2009. Stroke hanya menyerang orang tua? . B first
.Yogyakarta