Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KEPERAWATAN JIWA
STRATEGI PELAKSANAAN

OLEH :

NAMA : TAUFIK HIDAYAT


NIM : 1511020022
KELAS : A5

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Harga Diri Rendah
Menguatkan Kepercayaan Diri

A.PROSES KEPERAWATAN

1.Kondisi
Menutup diri, malu berinteraksi

2.Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri

3.Tujuan Khusus
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien

4.Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
2) Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang dapat digunakan
3) Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

1. Orientasi
1. Salam terapetik
”Selamat pagi, ibu Ani, saya perawat Taufik, hari ini saya yang akan menemani ibu.”

2. Evaluasi/validasi
”Apa yang ibu rasakan sekarang?”

2. Kontrak
a).Topik
”Ibu, hari ini kita akan ngobrol-ngobrol, bagaimana kalau kita ngobrol tentang kegiatan yang
ibu sukai?”

b).Tempat
“Dimana sebaiknya kita akan mengobrol bu? Baiklah di sini saja.”

c).Waktu
“Kira-kira berapa menit ibuk bisa? 10 menit? Baiklah”.

3.Kerja
”Bu Ani, kegiatan apa yang ibu senangi? Apa ibu suka memasak dan merapikan tanaman?
”Ya, bagus sekali kegiatannya. Selain itu ada lagi tidak? Ayo coba ibu ingat-ingat lagi.”
”Nah, kegiatan itu bisa dilakukan di sini lho. Nyapu, olahraga, dan nyuci piring bisa lho.”
”Ayo, kita coba sekarang nyapu ya. Iya, bagus sekali ibu. Ibu bisa melakukannya dengan
baik.”
”Sekarang, kita buat lagi jadwal kegiatan yang baru. Kita masukin ke daftarnya yuk. Kita
buat sama-sama yuk.”

4.Terminasi
a).Evaluasi Subjektif
”Bagaimana perasaan Ibu setelah ngobrol-ngobrol tadi?”

b). Evaluasi Objektif


”Bu tadi kita sudah bicara banyak tentang kegiatan yang disukai Ibu. Bisa Ibu sebutkan lagi?”

c).Rencana Tindak lanjut klien


”Nah, Ibu bisa melakukan semua kegiatan ini sesuai dengan jadwal yang kita susun tadi.
Suster akan liat ya.”

d). Kontrak
1).Topik
”Bagaimana kalau nanti kita ketemu lagi seperti ini? Kita latihan merapikan tanaman ya.”

2).Tempat
“Ibu maunya dimana? Baiklah kalau begitu, saya akan menemui ibu di kamar ini lagi ya
besok.”

3).Waktu
“Jam berapa bu? Baiklah jam 10 ya”.
“Baiklah, sampai jumpa besok ya bu, tetap semangat.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Resiko Bunuh Diri
Menyusun Rencana Masa Depan

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi
Klien kooperatip, lebih terlihat percaya diri dari biasanya dan lebih terlihat ceria.

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri

3. Tujuan Khusus
Klien dapat melakukan kegiatan di masa depan yang lebih realistis.

4. Tindakan Keperawatan
a.Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien.
b.Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis.
c.Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa depan
yangrealistis

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

1. Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu Ani, masih ingat dengan saya perawat Taufik? Seperti janji kita kemarin
kitaakan ngobrol sekarang ya bu ?

b). Evaluasi/Validasi
“Bagaimana ibu, masih adakah keinginan untuk bunuh diri? Saya rasa pasti sudah tidak ada,
menurut ibu apalagi cara mengatasi masalah yang selama ini timbul pada diri ibu?
Bagussekali ibuk sudah paham apa yang saya ajarkan pada ibuk selama ini.”

2. Kontrak
a). Topik
“Baiklah ibuk sekarang kita mulai berbicara tentang rencana masa depan ibuk ya bu,
bagaimana ibu?

b).Tempat
“Dimana sebaiknya kita akan mengobrol bu? Baiklah di sini saja.”

c).Waktu
“Kira-kira berapa menit ibuk bisa? 10 menit? Baiklah”.

3. Kerja
“Nah, baiklah ibu sekarang kita membahas tentang rencana masa depan ibu ya.”
“Coba ceritakan apa rencana ibu Ani di masa depan setelah keluar dari sini nanti. Bagus,
ternyata ibu mempunyai rencana yang luar biasa bagus dan masih mempunyai semangat
hidupyang besar. Nah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masing-
masingrencana tersebut dan bagaimana cara mencapai masa depan yang ibuk inginkan. Mari
kita pilih cara yang paling baik dan realistis, kalau menurut ibuk Ani yang mana? Ya, saya
setuju, bisa di coba.
“Mari kita buat rencana kegiatan dan memasukkannya ke dalam jadwal kegiatan harian ibu
agar masa depan yang ibu rencanakan dapat tercapai.”

4. Terminasi

a). Evaluasi Subyektif


“Bagaimana perasaan ibu sekarang setelah kita mengobrol tentang rencana masa depan ibu?”

b). Evaluasi Obyektif


“Coba ibu ceritakan apa cara mencapai rencana masa depan yang ibu gunakan?”

c). Rencana Tindak Lanjut


“Baiklah bu, coba mulai sekarang ibu melakukan kegiatan/rencana tersebut dengan cara yang
ibuk pilih tadi, jangan lupa tetap laksanakan jadwal kegiatan hariannya dengan baik ya dan
termasuk rencana masa depan yang kita bahas ini.”

d). Kontrak
1).Topik
“Nah ibu, bagaimana kalau kita bertemu lagi besok kita akan membahas tentangpengalaman
Ibuk tentang cara yang ibu Ani pilih.”

2).Tempat
“Ibu maunya dimana? Baiklah kalau begitu, saya akan menemui ibu di kamar ini lagi ya
besok.”

3).Waktu
“Jam berapa bu? Baiklah jam 10 ya”.
“Baiklah, sampai jumpa besok ya bu, tetap semangat. Saya yakin ibuk bisa mendapatkan
masa depan yang ibu inginkan.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan
Melatih Mengontrol Perilaku Kekerasan Dengan Cara Verbal

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien kooperatip.

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku kekerasan

3. Tujuan Khusus
Klien dapat mengotrol perilaku kekerasan dengan cara verbal.

4. Tindakan Keperawatan
a.Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.Melatih Pasien mengontrol PK dengan cara verbal
c.Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

1. Orientasi
a). Salam Terapeutik
“Selamat pagi. bu Ani, masih ingat dengan saya, perawat Taufik? Seperti janji kita kemarin
kita akan ngobrol sekarang ya bu?

b). Evaluasi/Validasi
“Bagaimana ibu, sudah dilakukan latihan nafas dalam dan pukul bantal atau kasur?
Bagaimana jadwal kegiatan hariannya yang telah kita buat kemarin? Apa yang dirasakan
setelah dilakukansecara teratur? Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk
mencegah marah?”

2. Kontrak
a).Topik
“Baiklah ibu sekarang kita mulai berbicara tentang bagaimana cara mengontrol kemarahan
ibuk dengan latihan bicara ya bu, Bagaimana ibu?”

b).Tempat
“Dimana sebaiknya kita akan mengobrol bu? Baiklah di sini saja.”

c).Waktu
“Kira-kira berapa menit ibu bisa? 10 menit? Baiklah”.

3.Kerja
“Nah, baiklah ibu, sekarang kita akan belajar bagaimana cara mengotrol kemarahan
iibu dengan latihan bicara ya, agar ibu tidak menahan kemarahan terus dan membuat ibu
seringemosi nantinya.”
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah, kalau marah sudah di
salurkan melalui tarik nafas dan pukul bantal sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang
yang membuat kita marah. Ada 3 melakukannya, yaitu cara meminta dengan baik dengan
nada yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar, menolak dengan baik, jika ada
yang menyuruh ibu dan ibu tidak ingin melakukannya katakan seperti ini ”maaf saya tidak
bisamelakukannya”, coba ibu lakukan! bagus sekali. Mengungkapkan perasaan kesal, jika
ada perilaku orang lain yang membuat kesal ibu dapat mengatakan ”saya jadi ingin marah
karena perkataan itu”. Coba ibu praktekkan! Wah Ibuk bagus sekali.”

“Nah ibu, apa yang saya ajarkan hari ini, kita tambah di jadwal kegiatan harian ibu ya, ibu
melakukannya berarti sekitar jam 2 siang. Jangan lupa di praktekkan sesuai jadwal ya bu.”

4.Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu Ani setelah mengobrol dengan saya tentang cara mengontrol
marahdengan bicara yang baik?”

b. Evaluasi Obyektif
“Coba ibu sebutkan lagi cara yang baik yang telah saya ajarkan tadi, iya bagus sekali.”

c. Rencana Tindak Lanjut


“Baiklah bu, mulai hari ini ibu harus melakukan hal yang saya ajarkan tadi ya dan
melakukannya sesuai jadwal yang saya tambahkan tadi ya.”

d. Kontrak
1).Topik
“Nah ibu, bagaimana kalau kita bertemu lagi besok kita akan latihan mengatasi rasamarah
yaitu dengan cara spiritual (ibadah), Ibuk bersedia?”

2).Tempat
“Ibu maunya dimana? Baiklah kalau begitu, saya akan menemui ibu di kamar ini lagi ya
besok.”

3).Waktu
“Jam berapa buk? Baiklah jam 10 ya”. “Baiklah, sampai jumpa besok ya bu”.

Anda mungkin juga menyukai