Anda di halaman 1dari 8

Disusun oleh :

BAGUS FADHILAH
(18110400O8)

Program Studi Profesi Ners


Universitas Muhammadiyah Purwokerto
2018
Definisi
Fraktur kompresi terdiri dari kata fraktur dan
kompresi. Fraktur artinya keadaanpatah atau
diskontinuitas dari jaringan tulang, sedangkan
kompresi artinya tekananatau tindihan, jadi
fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari
jaringan tulang akibatdari suatu tekanan atau
tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang
tersebut(Ahmad Ramali, 1987),
Cedera vertebra torakolumbalis merupakan suatu
kondisi patah atau dislokasi tulang belakang
dengan atau tanpa defisit neurologis.
 IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.E
Umur : 63 th
Dx.Medis : Stemi Inferior
Tgl Pengkajian : 08 Januari 2019
 KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh nyeri pada bagian pinggang lalu menjalar kedada
bagian kanan.
 PRIMARY SURVEY
•Airway
Jalan nafas paten tidak ada sumbatan pada jalan nafas
•Breathing
Pasien tidak sesak nafas RR=26,tidak terdapat suara nafas tambahan
•Circulatiaon
TD=152/88mmHg, N=97x/m , teraba kuat dan teratur, tidak gelisah dan
tidak terdapat sianosis, akral hangat
•Disability
Tingkat kesadaran komposmentis dengan GCS=15, pupil isokor, tidak ada
kelemahan otot
•Exsposure
Tidak ada luka, terdapat fraktur thorakal
 SECONDARY SURVEY (KOMPAK/AMPLE)
Pasien kesakitan saat pindah posisi atau saat
bergerak, pasien datang dari rumah, makanan
terakhir pasien yaitu roti, sebelumnya pasien
memiliki riwayat hipertensi, tidak memiliki alergi
makanan maupun obat, pasien mengatakanb nyeri
pada bagian punggungnya lalu menjalar ke dada
sebelah kanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

DATA – DATA HASIL PENGKAJIAN PATOFISIOPLOGI/PATHWAY DIAGNOSA KEPERAWATAN


(SYMTOM)/ ANALISA DATA

Ds : Fraktur kompresi Nyeri akut berhubungan


-pasien mengatakan pasien mengatakan nyeri punggung dan menjalar ke dada dengan spesme otot,
sebelah kanan Servikal , thorakolumbal pergerakan fragmen tulang
P : Fraktur Kompresi Thorakal
Q : seperti ditusuk-tusuk Dislokasi
R : dada/thoraks
S:6 Gangguan rasa nyaman/ nyeri
T : Sering
Do :
 KU cukup
 Compos mentis
 Pasien terlihat berbaring lemas dan ekpresi wajah meringis menahan rasa
nyeri
 Terpasang stagen
DIAGNOSA Kriteria Hasil Perencanaan
(NOC : SMAT) (NIC : ONEC)

Nyeri akut berhubungan dengan Tujuan : 1. Monitor/ observasi tanda tanda vital
spesme otot, pergerakan fragmen Setelah dilakukan Tindakan keperawatan 2. Ajarkan teknik manajemen nyeri
dalam waktu : 1 x 3 jam dengan relaksasi nafas dalam dan
tulang
Masalah Resiko Nyeri akut teratasi, pendekatan RINDU
dengan kriteria hasil : 3. Lakukan tindakan untuk
(cari dari NOC yang tepat sesuai meningkatkan kenyamanan dengan
dengan masalah) merubah posisi
4. Kontrol lingkungan t\yang dapat
indikator awal target mempengaruhi nyeri
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk
Skala nyeri 4 2 pemberian terapi obat dan analgetik
Lama nyeri 4 2

Keterangan :
1. Tidak ada
2. Ringan
3. Sedang
4. Cukup berat
5. Berat
TANGGA/J IMPLEMENTASI DAN RESPON PASIEN EVALUASI
AM
08/01/2019 •Mengobservasi tanda-tanda vital 12.00
Ds:- S: Pasien mangatakan nyeri agak berkurang
08.30
Do: TD: 152/88mmHg, N: 97x/m, RR: P: Fraktur Kompresi Thorakal
26x/m, S: 36.6 C Q: Seperti ditusuk-tusuk
• Mengajarkan teknik relaksasi dan R: Thoraks/dada
manajemen nyeri S: 4
Ds: Pasien mangatakan nyeri pada T: Ketika bergerak atau pindah posisi
punggung dan menjalar kedada O: Pasien terlihat lebih nyaman dan sudah tidak
Do: pasien terlihat menuruti dan menunjukan ekspresi wajah tegang
kooperatif A: Masalah nyeri akut belum teratasi/ masih
•Memasang infus dan pemberian terapi obat berlangsung
Ds: - indikator awal sekarang target
Do: -Infus asering 30tpm
-Antrain 2x1amp Skala nyeri 4 3 2
-MST 1x10mg Lama nyeri 4 3 2
-Ketorolac 2x1amp
-Mecobalamin 3x1amp P: Lanjutkan intervensi
-Metil prednisolone 3x250mg -Atur posisi yang nyaman
•Memposisikan/ memberi posisi yang - Ajarkan menajemen nyeri
nyaman - Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian
Ds: - analgetik apabila di perlukan
Do: posisi semi fowler

Anda mungkin juga menyukai