1 13/05/2019 DS : klien mengatakan nyeri dada dan aterosklerosis, spasme pembuluh Penurunan Curah Jantung
mengatakan punya riwayat hipotensi darah, pajanan terhadap dingin, stres,
DO : latihan fisik dan lain lain
- Klien tampak lemah
- Prubahan pada gambaran EKG vasokontriksi
gelombang ST elevasi atau kebutuhan oksigen jantung
memanjang meningkat
- Gambaran EKG Sinus
Rhytem, R-wap progesion, aliran darah ke arteri koroneri
LVH (left ventrikel menurun
hipertropi), AXIS QRS 41 jantung kekurangan oksigen
- APTT/23,6 detik
Control APTT/39.70 detik iskemik otot jantung
Control PT/13.00 detik
kontraksi jantung menurun
Masa Prothrombin/13.70 detik
Penurunan curah jantung
INR/1.09 detik
- Kardiomegali (LV) tanpa
bendungan paru
40
2 13/05/2019 DS : Klien mengeluh nyeri dada kiri aterosklerosis, spasme pembuluh Nyeri Akut
DO : darah, pajanan terhadap dingin, stres,
- Klien tampak meringis latihan fisik dan lain lain
- Klien tampak melokalisasi nyeri
dada sebelah kiri vasokontriksi
- Skala nyeri 5 (0-10) numerik kebutuhan oksigen jantung
(sedang) meningkat
- Klien tampak melaporkan nyeri
secara verbal aliran darah ke arteri koroneri
- TTV : menurun
Tekanan darah 130/70 mmHg
jantung kekurangan oksigen
Suhu : 36,9 ºC
Nadi : 84 X/menit iskemik otot jantung
RR : 19 X/menit
- APTT/23,6 detik Nyeri akut
Control APTT/39.70 detik
Control PT/13.00 detik
Masa Prothrombin/13.70 detik
INR/1.09 detik
3 13/05/2019 DS : Klien Mengatakan Sering Lemas aterosklerosis, spasme pembuluh Hambatan mobilitas fisik
DO : darah, pajanan terhadap dingin, stres,
- Klien tampak lemas saat aktivitas latihan fisik dan lain lain
41
- Lab Na 132 mmo/L (rendah), vasokontriksi
Kalsium : 0,80 mmo/L (rendah)
- Dari data kemandirian klien, kebutuhan oksigen jantung
klien mengalami ketergantungan meningkat
parsial (sebagian) aliran darah ke arteri koroneri
menurun
Kelemahan
42
- TTV :
Tekanan darah 130/70 mmHg
aliran darah ke arteri koroneri
Suhu : 36,9 ºC
menurun
Nadi : 84 X/menit
RR : 19 X/menit jantung kekurangan oksigen
-
iskemik otot jantung
nyeri
kurangnya pengetahuan
ansietas
43
2. Nyeri akut b.d iskemik otot jantung ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh nyeri dada kiri
DO :
o Klien tampak meringis
o Klien tampak melokalisasi nyeri dada sebelah kiri
o Skala nyeri 5 (0-10) numerik (sedang)
o Klien tampak melaporkan nyeri secara verbal
o TTV :
Tekanan darah 130/70 mmHg
Suhu : 36,9 ºC
Nadi : 84 X/menit
RR : 19 X/menit
f. APTT/23,6 detik, Control APTT/39.70 detik, Control PT/13.00 detik, Masa Prothrombin/13.70 detik, INR/1.09 detik
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan dalam beraktifitas ditandai dengan :
DS : Klien Mengatakan Sering Lemas
DO :
a. Klien tampak lemas saat aktivitas
b. Lab Na 132 mmo/L (rendah), Kalsium : 0,80 mmo/L (rendah)
c. Dari data kemandirian klien, klien mengalami ketergantungan parsial (sebagian)
4. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan ditandai dengan :
DS : klien mengatakan takut akan dilakukan tindakan PCI
DO :
a. Klien tampak gelisah
b. Klien tampak bertanya prosedur tindakan PCI
c. Wajah terlihat bingung dan tegang
d. TTV :
44
Tekanan darah 130/70 mmHg
Suhu : 36,9 ºC
Nadi : 84 X/menit
RR : 19 X/menit
45
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, 6. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
frekuensi dan tanda nyeri) dukungan
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri 7. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
berkurang suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Tanda vital dalam rentang normal 8. Kurangi faktor presipitasi nyeri
9. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
10. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
11. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
12. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
13. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
14. Tingkatkan istirahat
15. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
16.Cek riwayat alergi
17.Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian lebih dari satu
18.Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya
nyeri
19.Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis
optimal
20.Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
21.Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
22.Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
23.Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek
samping)
DX.3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
2x24 jam Pasien bertoleransi terhadap aktivitas 2. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
dengan 3. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosional
46
Kriteria Hasil : berlebihan
Berpartisipasi dalam aktivitas fisiktanpa 4. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas!takikardi,
disertai peningkatan tekanandarah, nadi dan disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat,perubahan
RR hemodinamik
Mampu melakukan aktivitas sehari hari 5. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
(ADLs) secara mandiri merencanakan program terapi yang tepat.
Keseimbangan aktivitas dan istirahat 6. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
Dapat melakukan mobilisasi secara diri dilakukan
sendiri 7. Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
8. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti
kursi roda, krek
9. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
10. Bantu klien untuk membuat jad"al latihan di"aktuluang
11. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasikekurangan
dalam beraktivitas
12. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
13. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
14. Lakukan ROM pasif dan aktif
DX.4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan dengan tekhnik
2x24 jam Pasien bertoleransi terhadap aktivitas komunikasi terapeutik
dengan 2. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
Kriteria Hasil : prosedur
1. Klien mampu mengidentifikasi dan 3. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengungkapkan gejala cemas mengurangi takut
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan 4. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan
menunjukkan tehnik untuk mengontol prognosis
cemas 5. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
3. Vital sign dalam batas normal kecemasan
6. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi dengan
47
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh menjelelaskan keadaan klien kepada keluarga dan tindakan
dan tingkat aktivitas menunjukkan yang akan diberikan (PCI)
berkurangnya kecemasan
48
IMPLEMENTASI PRE PCI (Percutan Intervension)
49
18.05 Menghitung cairan masuk, keluar
E : cm 63 cc/jam, ck 27 cc/jam
50
tindakan PCI
Memeriksa TTV
20.30 E : TD : 110/90, N : 65, R : 18, S : 36,3, SPO2 :
98%
51
Malam Malam
21.00 Memeriksa TTV 06.57
E : TD : 107/79, N : 65, R : 20, S : 36,3, SPO2 : S : klien mengatakan nyeri dada masi terasa
98% dan masih gelisah
21.10 Menghitung cairan masuk, keluar O:
E : cm 63 cc/jam, ck 27 cc/jam - skala nyeri 4
22.00 Memberikan obat asfilet golongan antipletet - Memeriksa TTV
E : obat asfilet 1x75 mg peroral : TD : 110/80, N : 72, R : 20, S :
36,3, SPO2 : 98%
22.20 Memeriksa TTV - Perubahan pada gambaran EKG
E : TD : 104/70, N : 88, R : 21, S : 36,8, SPO2 : gelombang ST elevasi atau memanjang,
98% Gambaran EKG Sinus Rhytem, R-
wap progesion, LVH (left ventrikel
22.30 Menghitung cairan masuk, keluar hipertropi), AXIS QRS 41.
E : cm 63 cc/jam, ck 27 cc/jam - Menghitung cairan masuk, keluar
Cairan masuk 630 cc/10jam, cairan
23.00 Mengobservasi TTV keluar 270 cc/10jam, BC
E : TD : 110/75, N : 88, R : 21, S : 36,5, SPO2 : :+360/10jam
98% - Balance cairan1 hari = 94+360 =
454cc/10 jam
23.20 Menghitung cairan masuk, keluar - Klien terlihat cemas dan gelisah
E : cm 63 cc/jam, ck 27 cc/jam - Klien dapat mepraktikan teknik
relaksasi nafas dalam dengan baik
24.00 Mengobservasi TTV dan benar
E : TD : 115/80, N : 77, R : 19, S : 37,1, SPO2 : A : Masalah belu, teratasi
99% P : Lanjutkan intervensi diagnosa ke 1,2,3,4
52
E : cm 63 cc/jam, ck 27 cc/jam
Mengobservasi TTV
02.10 E : TD : 115/79, N : 72, R : 18, S : 36,7, SPO2 :
97%
Mengobservasi TTV
03.00 E : TD : 100/70, N : 70, R : 17, S : 36, SPO2 :
98%
Mengobservasi TTV
53
05.10 E : TD : 110/80, N : 70, R : 20, S : 36,3, SPO2 :
98%
Mengobservasi TTV
06.10 E : TD : 110/80, N : 70, R : 20, S : 36,3, SPO2 :
98%
54
CATATAN PERKEMBANGAN
55
Dilakukan PCI tanggal 13-Mei- 2019 hari senin 11.00 wib
E : tanda-tanda vital masih dalam batas normal, klien siap untuk dilakukan tindakan
invasif non bedah PCI (percutani Intervension).
13-05-2019 2. S : klien mengatakan masih ada nyeri dada tetapi hilang timbul
O:
Skala nyeri 4 (nyeri sedang)
Klien tampak meringis ketika merasakan nyeri di daerah dada
Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 66x/menit, klein terlihat lemah atau
cape ketika beraktifitas, respirasi 25x/menit, suhu :36,20c.
Posisi klien sering miring ke sebelah kanan karena apabila ke kiri terkadang
klien mengatakan nyeri
Klien terlihat mampu mempraktekan teknik tarik nafas dalam ketika nyeri
Tidak memiliki riwayat alergi obat penurun nyeri
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1 s/d 23
I:
Memonitor TTV setiap 1 jam
Memonitor keadaan klien terutama ketika dalam keadaaan nyeri
Memberikan aspilet 1x75 mg melalui oral
Menagajarkan teknik tarik nafas dalam dan mengajarkan teknik distrkasi
dengan cara menggunakan hp dan buku untuk mengalihkan rasa sakit atau
menghilangkan
Melakukakan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik,
dokter menyarankan obat Aspilet dengan dosis 75 mg dealam pemberian dan
wakttunya 1 kali sebelum tidur malam
E : nyeri berkurang pada saat pengkajian skala nyeri 5 dan setelah diberikan tindakan
56
skala nyeri menjadi 4 berkurang, tidak ada riwayat alergi obat
13-05-2019 3 S : klien mengatakan masih lemah dan cape pada saat beraktifitas
O:
Klien pada sakit aktivitas masih tergantung alat dan orang lain
Klien terlihat lemah
Apabila klien beraktifitas berlebih klien terlihat sesak nafas
Perubahan pada gambaran EKG gelombang ST elevasi atau memanjang, Gambaran
EKG Sinus Rhytem, R-wap progesion, LVH (left ventrikel hipertropi), AXIS
QRS 40
Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 66x/menit, respirasi 25x/menit, suhu
:36,20c.
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi ke 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13
I:
Memfasilitasi klien untuk selalu melakukan ROM aktif
Memberikan motivasi kepada klien agar selalu bergerak tidak boleh terbaring
secara terus menerus tanpa ada pergerakan
Membantu untuk melatih otot di dalam pergerakan secara konsisten yang
sesuai dengan kemampuan.
Membantu memilih aktivitas yang disukai dan aktivitas yang dapat
memperburuk keadaan klien
E : klien mau untuk melakukan ROM yang sudah disarankan, klien sering miring
kanan dan kiri setiap 3 jam sekali, memilih aktivitas yang baik untuk klien tidak
merubah keadaaan tanda-tanda vital klien (miring kanan dan kiri, duduk, dll).
13-05-2019 4 S : klien sedikit mengerti tentang keadaan klien dan tindakan yang akan diberikan
yaitu Percutani Intervension
57
O:
Wajah klien terlihat tenang
Keluarga klien terlihat mengerti tentang keadaan klien dan tindakan yang akan
diberikan Percutani Intervension
Klien dapat mendemonstrasikan teknik tarik nfas dalam yang benar untuk
mengurangi nyeri dan kecemasan
Kontak mata baik ketika di tanya
Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 66x/menit, respirasi 25x/menit, suhu
:36,20c.
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi ke 1,2,3,4,5,6
I:
Memberikan motivasi klien untuk dilakukan Percutani Intevension
Membrikan jawaban kepada keluarga dan klien tentang keadaan klien serta
sesuatu yang tidak dimengerti tentang kesehatan
Memebrikan motivasi kepada klien untuk dilakukan PCI (Percutani
Intervension) untuk mengurangi nyeri
E : Wajah klien terlihat tenang, klien tampak mengerti keadaan klien dan tindakan
yang akan diberikan.
58
Data focus post PCI (Percutan Intervension)
b. Sistem Kardiovaskuler :
Suara jantung normal s1 dan s2 lup dup, tidak ada
suara tambahan, nadi 102x/menit, tekanan darah 109/75
mmhg, terlihat gambaran di monitor irama jantung ST
elevasi sinus takhikadi QRS 80ms PR 182ms P126ms,
terpasang PCI
c. Sistem Pencernaan :
Suara bising usus 10/menit, saat di perkusi terdengar
timpani, abdomen tampak datar, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan, nafsu makan klien baik
d. Sistem Perkemihan :
Terpasang kateter ukuran 18, urine 500cc dari jam
08.00-18.30 Wib
e. Sistem Integrument :
Warna kulit langsat, turgor kulit normal teraba
hangat, terdapat luka di daearah radius tangan kiri dan
terpasang infus di sebelah tangan kanan, terdapat sheet di
tempat luka penusukan.
59
f. Sistem Endokrin :
klien tidak mempunyai penyakit Diabetes Melitus
dengan hasil GDS : 80mg/dL, tidak ada peningkatan vena
jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
g. Sistem imun dan hematologi :
klien tidak mempunyai penyakit HIV, dan tidak
memilikin penyakit anemia
h. Sistem Reproduksi :
keadaan genetalia tampak bersih, penyebaran bulu
pubis merata
i. Sistem muskoluskeletal :
Kekuatan ekstremitas atas dan bawah masih baik,
dapat di gerakan ke semua arah tidak ada luka atau lecet,
tetapi tangan kiri harus di istirahatkan karena sudah
diberikan tindakan post percutani intervension.
k. Sistem persyarafan :
Syaraf kranial :
Nervus I : sistem penciuman klien baik di tandai dengan
klien dapat membedakan minyak kayu putih dengan alkohol
swab
Nervus II : ketajaman penglihatan klien baik terbukti
dengan klien dapat menyebutkan benda dengan jarak 30cm
Nervus III : pupil mata klien isokor kanan dan kiri
Nervus IV : klien dapat menggerakan bola mata ke atas dan
ke bawah
Nervus V : klien dapat membuka mulut dan mengunyah
Nervus VI : lapang pandang klien normal di tandai dengan
klien dapat melihat dalam derajat 90cm
Nervus VII : klien dapat merasakan sensasi sensori di
daerah wajah dan pipi
Nervus VIII : klien dapat menjawab semua pertanyaan yang
di berikan kepada klien
Nervus IX : klien bisa mengunyah makanan yang masuk
dan merasakan rasa asin manis dan pahit
Nervus X : reflek menelan klien normal
Nervus XI : bahu klien tampak simetris dan dapat menahan
tahanan yang di berikan di daerah bahu
60
Nervus XII : klien dapat menjulurkan lidah dan dapat
menggerakan lidah ke kiri dan ke kanan
Refleks :
Bisef ( Normal)
Trisef (Normal)
Patella (Normal)
Babynski (Normal)
Homan Sign ( Negatif)
61
ANALISA DATA POST PCI (Percutan Intervension)
1 13/05/2019 DS : klien mengatakan sudah aterosklerosis, spasme pembuluh darah, Penurunan curah jantung
dilakukan pemasangan PCI pajanan terhadap dingin, stres, latihan
(Percutany Intervension) fisik dan lain lain
DO :
- Klien tampak lemah vasokontriksi
- Prubahan pada kebutuhan oksigen jantung meningkat
gambaran EKG
gelombang ST elevasi aliran darah ke arteri koroneri menurun
atau memanjang.
- sinus takhikadi QRS jantung kekurangan oksigen
80ms PR 182ms iskemik otot jantung
P126ms, terpasang
PCI kontraksi jantung menurun
- nadi 102x/menit, dilakukan tindakan invasif non bedah
tekanan darah 109/75 (PCI)
mmhg
- APTT/23,6 detik Penurunan curah jantung
Control APTT/39.70
detik Control PT/13.00
detik Masa
Prothrombin/13.70
62
detik
INR/1.09 detik
2 13/05/2019 DS : Klien Mengatakan tempat aterosklerosis, spasme pembuluh darah, Intoleransi aktivitas
penusukan harus diistirahatkan pajanan terhadap dingin, stres, latihan
DO : fisik dan lain lain
- Klien tampak lemas
saat aktivitas vasokontriksi
- Lab Na 132 mmo/L kebutuhan oksigen jantung meningkat
(rendah), Kalsium : 0,80
mmo/L (rendah) aliran darah ke arteri koroneri menurun
- Terpasang PCI (Percutany
Intervension) jantung kekurangan oksigen
- nadi 102x/menit, iskemik otot jantung
tekanan darah 109/75
mmhg kontraksi jantung menurun
- APTT/23,6 detik
dilakukan tindakan invasif non bedah
Control APTT/39.70 detik
Control PT/13.00 detik tempat penusukan di istirahatkan
Masa Prothrombin/13.70 intoleransi aktivitas
detik INR/1.09 detik
3 13/05/2019 DS : klien sudah di lakukan aterosklerosis, spasme pembuluh darah, Resiko pendarahan
tindakan invasif non bedah pajanan terhadap dingin, stres, latihan
DO : fisik dan lain lain
63
- Terpasang PCI vasokontriksi
(percutany
Intervension) kebutuhan oksigen jantung meningkat
- Terdapat sheet di luka aliran darah ke arteri koroneri menurun
tempat penusukan
- Diberikan obat brilinta jantung ke kurangan oksigen
atau golongan heparin 2
tablet sebelum tindakan iskemik otot jantung
PCI (percutani
kontraksi jantung menurun
Intervension)
- nadi 102x/menit, dilakukan tindakan invasif non bedah
tekanan darah 109/75
terdapat luka setelah pemasangan PCI
mmhg
resiko pendarahan
4 13/05/2019 DS :klien mengatakan sudah aterosklerosis, spasme pembuluh darah, Resiko infeksi
dilakukan tindakan invasif pajanan terhadap dingin, stres, latihan
non bedah PCI (Percutany fisik dan lain lain
Intervension)
DO : vasokontriksi
- terpasang PCI atau kebutuhan oksigen jantung meningkat
kateter jantung
- terdapat luka bekas aliran darah ke arteri koroneri menurun
tindakan PCI dan
terpasangf sheet jantung ke kurangan oksigen
- terpasang infus
iskemik otot jantung
- terpasang kateter
64
kontraksi jantung menurun
Resiko Infeksi
1. Penurunan curah jantung b.d tindakan invasif non bedah ditandai dengan :
DS : klien mengatakan sudah dilakukan pemasangan PCI (Percutany Intervension)
DO :
65
2. Toleransi aktivitas b.d terdapat tindakan invasif non bedah ditandai dengan :
DS : Klien Mengatakan tempat penusukan harus diistirahatkan
DO :
- Klien tampak lemas saat aktivitas
- Lab Na 132 mmo/L (rendah), Kalsium : 0,80 mmo/L (rendah)
- Terpasang PCI (Percutany Intervension)
- nadi 102x/menit, tekanan darah 109/75 mmhg
- APTT/23,6 detik, Control APTT/39.70 detik, Control PT/13.00 detik, Masa Prothrombin/13.70 detik, INR/1.09 detik
3. Resiko Pendarahan b.d terdapat luka setelah pemasangan PCI (Percutany Intervension) ditandai dengan :
DS : klien sudah di lakukan tindakan invasif non bedah
DO :
- Terpasang PCI (percutany Intervension)
- Terdapat sheet di luka tempat penusukan
- Diberikan obat brilinta atau golongan heparin 2 tablet sebelum tindakan PCI (percutani Intervension)
- nadi 102x/menit, tekanan darah 109/75 mmhg
- terdapat luka penusukan PCI
4. Resiko Infeksi b.d terdapat port de entry mikroorganisme ditandai dengan :
DS :klien mengatakan sudah dilakukan tindakan invasif non bedah PCI (Percutany Intervension)
DO :
- terpasang PCI atau kateter jantung
- terdapat luka bekas tindakan PCI dan terpasangf sheet
- terpasang infus
- terpasang kateter
66
INTERVENSI POST PCI (Percutan Intervension)
67
jam tidak ada tanda-tanda pendarahan dengan 2. Pertahankan bed rest selama pendarahan sekitar 6 jam post
kriteria hasil : Kateterisasi PCI
1. Tidak ada kehilangan darah yang 3. Monitor status cairan
terlihat 4. Lakukan manual preasure selama 5-10 menit
2. Tekanan darah dalam batas normal 5. Lakukan presure dressing dengan menggunakan perban
sistole tidak lebih 20mmHg maupun 6. Monitor tanda-tanda hematoma
diastole <10mmHg 7. Instuksikan pasien untuk membatasi aktivitas
3. Tidak ada tanda-tanda hematoma
DX.4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 1. Bersihkan luka tempat tindakan PCI
jam tidak ada tanda-tanda infeksi dengan 2. Batasi pengunjung bila perlu
kriteria hasil : 3. Cuci tangan dengan teknik 6 langkah
1. Tidak ada tanda-tanda infeksi 4. Gunakan APD dalam melakukan tindakan
2. Menunjukan kemampuan timbulnya 5. Monitor tanda-tanda adanya infeksi (pain, dolor,
infeksi color,hubor, susiolaesa
3. Menunjukan prilaku hidup sehat 6. Dorong istirahat yang cukup
68
E : keluarga klien mampu mengikitu cuci keluar : 108cc/4jam dan ditambah
tangan yang baik dan benar dengan teknik 6 urine 500 cc/10 jam balance cairan :
langkah -356 cc/jam
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
18.20 Mengobservasi tanda-tanda vital (flebitis, kelemahan di daerah
E : TD : 115/95mmHg, N: 85x/m, R : tindakan infasif)
21x/m, S : 37,3 C, SpO2 :98% - Klien dapat mendemonstrasikan
18.25 memberikan cairan Nacl 0.9% tekhnik tarik nafas dalam dengan
E : memberikan cairan Nacl 0,9% cairan baik dan benar
masuk 63 cc/jam, cairan keluar : 27 cc/jam - Klien di istirahatkan dan hanya
diajarkan tentang ROM secara
18.30 Terpasang kateter mandiri sampai sheet di up
E : Urine 500cc dari jam 08.00-18.30 - Sudah memberikan obat brilinta 90
mg/2 tablet
19.00 Memberikan obat antikoogulan - Memberikan obat concor 1x2,5 mg
E : brilinta 90mg/2tablet PO
A : masalah teratasi sebagian
19.05 Memberikan obat golongan betablocker
E: memberikan obat concor 1x2,5mg P : lanjutkan diagnosa ke 1,2,3,4
69
E : tidak terdapat tanda-tanda infeksi/
pendarahan
Malam
21.10 Memberikan obat golongan statin S : klien mengatakan sudah dilakukan
E : memberikan atropastatin 1x40mg tindakan invasif non bedah yaitu
Percutany Intervension
21.30 Mengobservasi TTV O:
E : TD : 119/34mmhg, N : 81x/m, R : - TD 120/70, N :105, R ; 20, S : 36,5,
19x/m, S : 37,3 C, SpO2 94% SPO2 : 99%
- Gambaran EKG sinus takhikadi
21.50 Menghitung cairan masuk dan keluar QRS 80ms PR 182ms P126ms, dan
70
E : cairan masuk Nacl 0,9% 63 cc, cairan masih terdapat ST elevasi Dapat ada
keluar 27 cc/ jam (iwl) tanda-tanda infeksi dan flebitis
- Klien sudah dilakukan up shet dan
22.10 Mengobservasi TTV dilakukan manual pressure sekitar
E : TD : 105/59mmhg, S :37,3, N : 88x/m, 10 menit
R :24x/m Spo2 96% - Melakukan presure dressing dengan
menggunakan perban
22.50 Menghitung cairan masuk dan keluar - Tidak ada tanda-tanda hematom
E : cairan masuk Nacl 0,9% 63 cc, cairan - Cairan masuk : 693 cc/jam selama
keluar 27 cc/jam (iwl). 11 jam
- Cairan keluar : 297 cc/selama 11
23.00 Mengobservasi TTV jam
E : TD : 106/58x/m, S : 37 C, N : 88x/m, R - Balance cairan : 693 cc -297 cc =
: 20x/m, Spo2 : 95% +396 cc/11jam
- Jumlah kumulatif cairan masuk :
23.10 Melakukan pelepasan sheet dan mencuci 252 + 693 = 945cc/ 15 jam
tangan - Jumlah kumulatif cairan keluar
E : melepas sheet didaerah radialis 608 + 297 = 905 cc/15 jam
- Jumlah kumulatif balance cairan :
23.20 Melakukan manual pressure pada daerah 945-905 = 40 cc/ 15 jam
penusukan A : masalah teratasi sebagian
E : melakukan manual pressure selama 5-10
menit untuk menahan pendarahan P : lanjutkan intervensi diagnosa ke
1,2,3,4 dan rencana pindah ruang rawat
23.25 Memonitor tanda-tanda hematom inap ( ruang zaitun kelas 2)
E : tidak ada tanda-tanda hematom selama
dilakukan manual pressure
71
23.32 Melakukan pressure draeeesing
E : memasang perban di daerah tempat
penusukan PCI
72
E : cm : 63 cc/jam, ck : 27 cc/jam
73
05.20 Mefasilitasi klien untuk melakukan rom
aktif secarea mandiri
E : klien mau melakukan rom aktif secara
mandiri dan mobilisasi di tempat tidur
74
08.00 Memberikan obat ISDN
E : ISDN diberikan 5 mg secara sublingual
CATATAN PERKEMBANGAN
75
Memonitor tanda-tanda vital setiap 1 jam
Memberiskan obat heparin brilinta 1x1tablet, , atrovastatin 1x 10 mg,
memberikan obat concor 1x2,5 mg, ISDN 1x5mg (Sublingual)
Setelah dilakukan six minute walking time klien tidak mengalami perubahan
dari tanda-tanda vital atau terdapat keluhan lain maka klien pindah ke ruang
rawat inap (zaitun kelas 2)
E : klien terlihat tenang dan gembira maka mau dipindahkan keruangan zaitun kelas 2
14-05-2019 2 S : klien mengatakan sudah dilakukan tindakan invasif nion bedah PCI
O:
Klien dalpat melakukan six minute walking time dengan tanpa perubahan
tanda-tanda vital atau keluahan pusing
TD 120/70, N :105, R ; 20, S : 36,5, SPO2 : 99%
sinus takhikadi QRS 80ms PR 182ms P126ms, dan masih terdapat ST elevasi
Klien terlihat tenang dan gembira
mampu mobilisasi ditempat tidur sendiri tanpa bantuan orang lain
mampu melakukan ROM aktif secara mandiri
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi ke 1s/d 9 klien pindah rungan ke zaitun kelas 2 karena sudah
terlihat stabil dalam tanda-tanda vital
I:
Memberikan motivasi kepada klien agar selalu bergerak tidak boleh terbaring
secara terus menerus tanpa ada pergerakan
Membantu untuk melatih otot di dalam pergerakan secara konsisten yang
sesuai dengan kemampuan.
Membantu memilih aktivitas yang disukai dan aktivitas yang dapat
memperburuk keadaan klien
Mengevaluasi ROM aktif secara mandiri dan memfasilitasi klien untuk
76
berlatih berjalan dan melihat tanda-tanda perubahan
E : klien mau untuk melakukan ROM yang sudah disarankan, klien sering miring
kanan dan kiri setiap 4 jam sekali, memilih aktivitas yang baik untuk klien tidak
merubah keadaaan tanda-tanda vital klien (miring kanan dan kiri, duduk, dll) dan
klien mampu berjalan tanapa ditandai dengan perubahan tanda-tanda vital
14-05-2019 3 S : klien mengatakan sudah dilakuykan tindakan PCI dan alat yang menempel
ditangan setelah tindakan invasif non bedah sudah dilepas
O:
Tidak terdapat hematom
Tidak ada kehilangan darah yang terlihat
TD 120/70, N :105, R ; 20, S : 36,5, SPO2 : 99%
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi ke 1,2,3,4,5,6,7
I:
Mempertahankan intervensi untuk resiko terjadinya pendarahan
Melihat tanda-tanda hematom dan pendarahan
Mengobservasi tanda-tanda vital
E : Wajah klien terlihat tenang, tidak ada tanda-tanda pendarahan yang terlihat dan
bersifat abnormal klien pindah ruangan keruang zaitun kelas 2 dan tanda-tanda
vital klien dalam batas normal
77
14-05-2019 4 S : Klien sudah dilakukan PCI dan terdapat luka bekas penusukan atau pemasangan
PCI
O:
Terdapat luka tempat penusukan PCI (Percutani Intervension)
Masih terpasang Kateter
Masih terpasang infus
Tidak ada tanda-tanda kemerahan di daerah sekitar penusukan
Tidak ada hematom atau pembengkakan di daerah sekitar penusukan
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan Intervensi 1s/d 6
I:
Mengevaluasi tanda-tanda infeksi secara berkala
Mengurangi faktor yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi
Menunjkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
E : klien terliaht tenang, dan klien mampu membersihkan luka sekitar penusukan
secara sendiri dan oleh keluarga, mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
oleh perawat dan keluarga yang berkunjung dan klien dipindahkan ke zaitun
kelas 2 karena klien sudah terlihat tenang dan baik
78