Anda di halaman 1dari 77

SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.E DENGAN POST


CURRETAGE ATAS INDIKASI MOLA HIDATIDOSA DI
RUANGAN KAMAR BERSALIN DI RSI SITI RAHMAH
PADANG
KELOMPOK E (2) :
Aisyah Mardiah Fezani (2241312013)
Endriani Gusni (2241312012)
Nadiya Ayu Nopihartati (2241312038)
Vina Reski Putri Zalmi (2241312094)
Yulia Mustika Sari (2241312008)
Yuni Mellianti (2241312040)
Bab

II
Bab

III
Bab Outline Makalah
IV
Bab

V
Tinjauan Teori Mola Hidatidosa
Bab
Pengertian Mola Hidatidosa
II
Mola hidatidosa disebut juga dengan hamil anggur adalah suatu bentuk tumor jinak
dari sel-sel trofoblas atau merupakan suatu hasil pembuahan yang gagal, dimana hasil
Bab
pembuahan sel sperma dan sel telur gagal terbentuk dan berubah menjadi gelembung-
III gelembung semakin banyak bahkan bisa berkembang secara cepat.

Bab Etiologi Mola Hidatidosa

IV Menurut Purwaningsih (2010) penyebab terjadinya mola hidatidosa adalah


pembengkakan vili (degenerasi pada hidrofibik) dan poliferasi trofoblas. Adapun faktor-
faktor yang dapat menyebabkan mola hidatidosa, yaitu :
Bab 1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat
V dikeluarkan.
2. Imunoselektif dari trofoblas, yaitu dengan kematian fetus.
3. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah memenuhi gizi yang diperlukan tubuh kurang
sehingga mengakibatkan gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan janinnya
4. Paritas tinggi, ibu multipara cenderung beresiko terjadi kehamilan mola hidatidosa
karena trauma kelahiran atau penyimpangan transmisi
Tinjauan Teori Mola Hidatidosa
Bab
Klasifikasi Mola Hidatidosa
1. Mola hidatidosa komplet (MHK) II
Pada mola jenis ini, tidak terdapat adanya tanda-tanda embrio, tali pusat, atau
Bab membrane. Vili korionik berubah menjadi vesikel hidropik yang jernih yang
menggantung bergerombol pada pedikulus kecil, dan memeberi tampilan seperti
III seikat anggur.
2. Mola hidatidosa parsial (MHP)
Tanda-tanda adanya suatu embrio, kantong janin, atau kantong amnion dapat
Bab ditemukan karena kematian terjadi sekitar minggu ke-8 atau ke-9. Hiperplasia
IV trofoblas hanya terjadi pada lapisan sinsitotrofoblas tunggal dan tidak menyebar luas
dibandingkan dengan mola komplet.
Manifestasi Klinis Mola Hidatidosa
Bab
Menurut Winknjosastro, 2007 gejala mola tidak berbeda dengan kehamilan biasa, yaitu
V mual, muntah, pusing dan lain-lain, hanya saja derajat keluhannya sering lebih hebat.
Pada pasien mola hidatidosa biasanya akan terjadi, yaitu nyeri/kram perut, muka pucat/
kekuning-kuningan, perdarahan tidak teratur, keluar jaringan mola, keluar secret
pervaginam, muntah-muntah, pembesaran uterus dan uterus lembek, balotemen tidak
teraba, fundus uteri lebih tinggi dari kehamilan normal, gerakan janin tidak terasa,
terdengar bunyi dan bising yang khas, dan penurunan berat badan yang khas.
Tinjauan Teori Mola Hidatidosa
Bab
WOC Mola Hidatidosa
II
Bab

III
Bab

IV
Bab

V
Tinjauan Teori Mola Hidatidosa
Bab
Komplikasi Mola Hidatidosa
1. Perdarahan yang hebat sampai syok, kalau tidak segera ditolong dapat akibat fatal II
2. Perdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia
Bab 3. Infeksi sekunder
4. Perforasi karena keganasan dan karena tindakan menjadi ganas (PTG) pada kira-kira
III 18-20% kasus, akan menjadi mola destruens atau kariokarsinoma. (Mochtar, 2010).
Pemeriksaan Penunjang Mola Hidatidosa
Bab a. HCG : nilai HCG meningkat dari normal nya.
IV b.
c.
Pemeriksaan rontgen : Tidak ditemukan kerangka bayi
Pemeriksaan USG : Tidak ada gambaran janin dan denyut jantung janin
d. Uji sonde : Pada hamil mola, sonde mudah masuk, sedangkan pada kehamilan biasa,
Bab ada tahanan dari janin.
V Penatalaksanaan Mola Hidatidosa
a. Perbaikan keadaan umum pada pasien mola hidatidosa dengan koreksi dehidrasi,
transfusi darah apabila anemia
b. Pengeluaran jaringan mola dengan cara kuretase dan histerektomi
Tinjauan Teori Kuratase
Bab
Pengertian Kuratase
Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan).
II
Sebelum melakukan kuretase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk
Bab menentukan letak uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus gunanya untuk mencegah
terjadinya bahaya kecelakaan misanya perforasi (Sofian, 2011).
III
Tujuan Kuratase

Bab 1. Kuret sebagai diagnostik suatu penyakit rahim, yaitu dengan mengambil sedikit jaringan
lapis lendir rahim, sehingga dapat diketahui penyebab dari perdarahan abnormal yang
IV terjadi.
2. Kuret sebagai terapi dalam menghentikan perdarahan yang terjadi pada keguguran
kehamiilan
Bab
Manfaat Kuratase
V
1. Membersihkan rahim sesudah keguguran.
2. Membersihkan jaringan plasenta yang tersisa sesudah proses persalinan di kemudian hari.
3. Menghilangkan blighted ovum atau tidak ada janin dalam kandung telur.
4. Membersihkan sisa jaringan pada dinding rahim yang bisa menjadi tempat kuman
berkembang biak dan timbul infeksi.
Tinjauan Teori Kuratase
Bab
Indikasi Kuratase
Menurut Supriyadi (1994), indikasi kuretase dibagi menjadi dua yaitu :
II
a. Diagnostik : Jaringan endometrium untuk diagnosis histologi
Bab b. Terapeutik : Pengangkatan jaringan plasenta setelah abortus atau melahirkan,
III mengangkat polip atau endometrium hiperplastik.

Komplikasi Kuratase
Bab 1. Perforasi dinding uterus yang dapat menjurus ke rongga peritoneum, rongga
IV peritoneum, ligatum latum, atau kandung kencing.
2. Luka pada serviks uteri yang mengakibatkan terjadi perdarahan pada serviks dan
vagina
Bab 3. Perlekatan dalam kavum uteri
4. Perdarahan
V
Tinjauan Teori Kuratase
Bab
Indikasi Kuratase
Menurut Supriyadi (1994), indikasi kuretase dibagi menjadi dua yaitu :
II
a. Diagnostik : Jaringan endometrium untuk diagnosis histologi
Bab b. Terapeutik : Pengangkatan jaringan plasenta setelah abortus atau melahirkan,
III mengangkat polip atau endometrium hiperplastik.

Komplikasi Kuratase
Bab 1. Perforasi dinding uterus yang dapat menjurus ke rongga peritoneum, rongga
IV peritoneum, ligatum latum, atau kandung kencing.
2. Luka pada serviks uteri yang mengakibatkan terjadi perdarahan pada serviks dan
vagina
Bab 3. Perlekatan dalam kavum uteri
4. Perdarahan
V
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Perngkajian Keperawatan
II
a. Identitas pasien
b. Riwayat Kesehatan
Bab
1) Keluhan utama: Biasanya klien datang dengan keluhan nyeri atau kram perut
III disertai dengan perdarahan pervaginam, keluar secret pervaginam, muntah-
muntah
2) Riwayat kesehatan sekarang: Biasanya keluhan pasien akan mengalami
Bab perdarahan pervaginam diluar siklus haidnya, terjadi pembesaran uterus lebih
IV besar dari usia kehamilan
3) Riwayat kesehatan dahulu: Kaji jumlah paritas ibu, paritas lebih dari 3 perlu
diwaspadai karena semakin banyak anak keadaan rahim ibu akan semakin
Bab melemah. ibu multipara cenderung beresiko terjadinya kehamilan mola
hidatidosa karena trauma kelahiran.
V 4) Riwayat kesehatan keluarga: Hal yang perlu dikaji kesehatan suami, apakah
suami mengalami infeksi system urogenetalia, dapat menular pada istri dan
dapat mengakibatkan infeksi pada celvix
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Perngkajian Keperawatan
c. Status Obstetri Ginekologi
II
1) Usia saat hamil , sering terjadi pada usia produktif 25 – 45 tahun, berdampak
Bab bagi psikososial, terutama keluarga yang masih mengharapkan anak.
2) Riwayat persalinan yang lalu, Apakah klien melakukan proses persalinan di
III petugas kesehatan atau di dukun, melakukan persalinan secara normal atau
operasi.
3) Riwayat penggunaan alat kontrasepsi, seperti penggunaan IUD.
Bab
4) Adanya keluhan haid, keluarnya darah haid dan bau yang menyengat.
IV Kemungkinan adanya infeksi.
d. Pola Aktivitas Sehari-hari
1) Pola nutrisi : Biasanya pada klien mola hidatidosa terjadi penurunan nafsu
Bab makan, karena pasien biasanya akan mengalami mual dan muntah akibat
V peningkatan kadar hCG dalam tubuh.
2) Eliminasi: Biasanya pada BAB klien ini dapat menimbulkan resiko terhadap
konstipasi itu diakibatkan karena penurunan peristaltik usus, imobilisasi, obat
nyeri, adanya intake makanan dan cairan yang kurang. Sehingga tidak ada
rangsangan dalam pengeluaran feces. Pada BAK klien mengalami output urine
yang menurun < 1500ml/hr, karena intake makanan dan cairan yang kurang.
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Perngkajian Keperawatan
3) Personal hygiene: Biasanya akibat banyak nya perdarahan yang dialami pasien
II
akan mengalami kelemahan fisik, pasien akan mengalami pusing dan dapat
Bab mengakibatkan pembatasan gerak, takut mlakukan aktivitas, karena
kemungkinan akan timbul nya nyeri, sehingga dalam personal hygiene tergantung
III pada orang lain.
4) Pola aktivitas (istirahat tidur): Biasanya terjadi gangguan istirahat, nyeri akibat
luka post op atau setelah kuratese
Bab
e. Pemeriksaan FIsik
IV 1) Keadaan umum: Biasanya keadaan umum kllien akan tampak pucat, lemah, lesu,
dan tampak mual atau muntah
2) Pemeriksaan kepala: Biasanya muka dan mata pucat, conjungtiva anemis
Bab 3) Pemeriksaan abdomen: Biasanya hampir 50 % pasien mola hidatidosa uterus lebih
V besar dari yang diperkirakan dari lama nya amenore.Pada 25% pasien uterus lebih
kecil dari yang diperkirakan.Bunyi jantung janin tidak ada. (Prawirohardjo, 2010)
4) Pemeriksaan genetalia: Biasanya sebelum dilakukan tindakan operasi pada
pemeriksaan genetalia eksterna dapat ditemukan adanya perdarahan pervaginam.
5) Pemeriksaan ekstremitas: Pada ekstrimitas atas dan bawah biasanya ditemukan
adanya akral dingin akibat syok serta tanda-tanda cyanosis perifer pada tangan dan
kaki.
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Diagnosa Keperawatan
II
Diagnosa Keperawatan Pre Operasi
1) Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis
Bab
2) Hipovolemia b/d kehilangan cairan aktif
III 3) Resiko Defisit Nutrisi b/d ketidakmampuan menelan makanan
Diagnosa Keperawatan Pre Operasi
1) Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis
Bab
2) Resiko infeksi b/d proses penyakit
IV 3) Resiko Perfusi Perifer tidak efektif b/d penurunan hemoglobin
4) Resiko perdarahan b/d proses pembedahan

Bab

V
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Pre Operasi
Bab No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1 Nyeri Akut b/d Agen Setelah dilakukan Asuhan keperawatan ..X 24 jam Manajemen Nyeri (I. 08238)

III
Pencedera Fisiologis diharapkan Tingkat Nyeri Menurun dengan kriteria hasil : Observasi
1. Keluhan nyeri menurun 1. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
3. kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. frekuensi nadi membaik 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Bab 7.
8.
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah

IV
diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
10. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
11. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
Bab ruangan, pencahayaan, kebisingan)
12. Fasilitasi istirahat dan tidur

V 13.

Edukasi
14.
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri

Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


15. Jelaskan strategi meredakan nyeri
16. Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
17. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
18. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
19. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Pre Operasi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Bab 2 Hipovolemia b/d Setelah dilakukan Asuhan keperawatan ..X 24 Manajemen Hipovolemia (I.03116)

III
kehilangan cairan Aktif jam diharapkan Status Cairan Membaik Observasi
dengan kriteria hasil : 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis.
1. Kekuatan nadi membaik frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
2. turgor kulit meningkat tekanan darah menurun, tekanan nadi
3. perasaaan lemah menurun menyempit,turgor kulit menurun, membrane
4. frekuensi nadi membaik mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit
Bab 5. tekanan darah membaik meningkat, haus dan lemah)
6. tekanan nadi membaik 2. Monitor intake dan output cairan

IV 7. membrane mukosa membaik Terapeutik


3.
4.
Hitung kebutuhan cairan
Berikan posisi modified trendelenburg
5. Berikan asupan cairan oral
Edukasi
6. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Bab 7. Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak

V Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian cairan IV issotonis (mis.
cairan NaCl, RL)
9. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.
glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
10. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis.
albumin, plasmanate)
11. Kolaborasi pemberian produk darah
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Pre Operasi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Bab 3 Resiko Defisit Nutrisi b/d Setelah dilakukan Asuhan keperawatan ..X 24 jam Manajemen Nutrisi (I. 03119)
ketidakmampuan menelan diharapkan Status Nutrisi Membaik dengan kriteria Observasi      

III makanan hasil :


1.
2.
Porsi makan yang dihabiskan meningkat
Perasaan cepat kenyang setelah makan
1.
2.
3.
Identifikasi status nutrisi  
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan  
Identifikasi makanan yang disukai  
menurun 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient  
3. Frekuensi makan membaik 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik  
4. nafsu makan membaik 6. Monitor asupan makanan  
Bab 7.
8.
Monitor berat badan  
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

IV
Terapeutik    
9. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu    
10. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
makanan)  
11. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai  
12. Berikan makan tinggi serat untuk  mencegah konstipasi
 
Bab 13. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein  
14. Berikan suplemen makanan, jika perlu  

V 15. Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik


jika asupan oral dapat ditoleransi  
Edukasi
16. Anjurkan posisi duduk, jika mampu  
17. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
18. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan  (mis.
Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu Kolaborasi
19. dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah  kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu      
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Post Operasi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Bab 1. Nyeri akut b.d Agen Tingkat Nyeri: Manajemen Nyeri:

III
Pencedera Fisik (Prosedur 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat Observasi :
Operasi) 2. Keluhan nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
3. Meringis menurun kualitas, intensitas nyeri.
4. Gelisah menurun 2. Identifikasi skala nyeri
5. Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi skala nyeri non verbal
6. Muntah menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
7. Mual menurun nyeri
Bab 8. Nafsu makan membaik 5. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
9. Pola tidur membaik diberikan

IV 6. Monitor efek samping penggunaan analgetik


Terapeutik
7. Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
8. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
9. Fasilitasi Istirat dan tidur
10. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
Bab strategi meredakan nyeri.

V
Edukasi
11. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
12. Jelaskan strategi meredakan nyeri
13. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
14. Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat
15. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
16. Kolaborasi pemberian analgetic
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Post Operasi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Bab 2. Resiko infeksi b.d Efek Tingkat Infeksi: Pencegahan Infeksi
prosedur infasif 1. Kebersihan tangan meningkat Observasi:

III   2.
3.
4.
Kebersihan badan meninkat
Nafsu makan meningkat
Nyeri menurun
1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Terapeutik:
2. Batasi jumlah pengunjung
5. Kadar sel darah putih membaik 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
6. Kultur area luka membaik lingkungan pasien
7. Integritas kulit jaringan: 4. Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi
8. Perfusi jaringan meningkat Edukasi:
Bab 9.
10.
Kerusakan jaringan menurun
Kerusakan lapisan kulit menurun
5.
6.
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar

IV
11. Nyeri menurun 7. Ajarkan etika batuk
12. Pendarahan menurun 8. Ajarkan cara memeriksa luka operasi
  9. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
10. Pengaturan Posisi
Terapeutik
11. Tempatkan pada posisi terapeutik
12. Atur posisi tidur yang disukai
Bab 13.
14.
, jika tidak kontraindikasi.
Posisikan untuk mempermudah perfusi

V
15. Motivasi untuk melakukan ROM aktif atau pasif
16. Motivasi terlibat dalam perubahan posisi
17. Hindari menempatkan pada posisi yang dapat meningatkan
nyer
18. Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
19. Ubah posisi setiap 2 jam
20. Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
Edukasi
21. Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
22. Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika
tubuh yang baik selama melakukan perubahan posisi
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Post Operasi
Bab No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
3. Perfusi perifer tidak Perfusi Perifer Perawatan Sirkulasi
III efektif b.d
Penurunan
1. Warna kulit pucat menurun
2. Kelemahan otot menurun
Observasi
1. Periksa sirkulasi perifer
konsentrasi 3. Pengisian kapiler membaik 2. Identifikasi faktor resiko gangguan
hemoglobin 4. Penyembuhan luka membaik sirkulasi
  5. Kram otot menurun 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
Bab 6. Tekanan darah sistol membaik bengkak pada ekstremitas

IV
7. Tekanan darah diastole membaik Terapeutik
4. Hindari pemasangan infus atau pengabilan
darah di area keterbatasan perfusi
5. Hindari pengukuran tekanan darah pada
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
Bab 6. Lakukan pencegahan infeksi
Edukasi
V 7. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang
tepat
8. Ajarkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi
9. Informasikan tanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan (misalnya rasa sakit yang
tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Post Operasi
Bab No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
4. Resiko pendarahan Tingkat Pendarahan Pencegahan Pendarahan
III b.d tindakan
pembedahan
1. Pendarahan pasca operasi
menurun
Observasi :
1. Monitor tanda dan gejala pendarahan
  2. Hemoglobin membaik 2. Monitor Hb sebelum dan setelah
3. Distensi abdomen menurun kehilangan darah
Bab 4. Kelembapan membran mukosa Edukasi
meningakat 3. Jelaskan tanda dan gejala pendarahan
IV   4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
untuk menghindari konstipasi
5. Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
Bab 6. Anjurkan melapor jika terjadi
pendarahan
V Kolaborasi
7. Kolaborasi obat pengontrol pendarahan
8. Kolaborasi pemberian produk darah
9. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
LAPORAN KASUS
Bab
Data Demografi II
Pasien
Nama : Ny. E Bab
Umur/Tgl Lahir
April 1989
: 33 Tahun, 15
III
Jenis Kelamin : Perempuan
Bab Agama : Islam
Pendidikan : SMA
IV Pekerjaan : Honorer
Alamat : Tanjung Aur Nan XX RW 003 Kec. Lubuk
Begalung,Padang
Bab  
V Keluarga
Nama KK : Tn. R
Umur : 37 Tahun
Alamat : Tanjung Aur Nan XX RW 003 Kec. Lubuk Begalung,Padang
Agama : Islam
Pekerjaan : Honorer
Pendidikan : SMA
Riwayat Kesehatan
Bab
Keluhan Utama:
Pasien masuk kerumah sakit melalui IGD dengan usia kehamilan 6-7 minggu II
pada hari Rabu tanggal 21 Desember 2022 dengan keluhan nyeri berat dengan
skala nyeri 8, nyeri terasa di ari-ari dan menjalar keseluruh tubuh, dengan durasi Bab
+/- 30 menit diikuti dengan keluar darah di dikemaluan secara terus menerus
(+/- 4-5 pembalut) berbentuk bongkahan, pasien didiagnosa dengan indikasi III
Mola Hydatidosa. Empat hari sebelum dibawa kerumah sakit pasien
Bab mengatakan sudah merasakan gejala yang sama namun skala nyeri masih dalam
skala nyeri sedang, juga diikuti dengan keluar darah.
IV
Riwayat Kesehatan Sekarang:
Sebelum dilakukan pengkajian :
Bab
Setelah mendapatkan penanganan dari IGD pasien di pindahkan ke ruangan
V rawat inap kebidanan dan dirancakan untuk tindakan operasi Currettage pada
hari Kamis tanggal 22 Desember 2022.
Riwayat Kesehatan
Bab

Riwayat Kesehatan Sekarang: II


Saat dilakukan pengkajian :
Pengkajian dilakukan pada hari kamis tanggal 22 Desember 2022 setelah post Bab
operasi Currettage jam 19.30. Pasien mengatakan mengeluh nyeri karena post
curettage terpasang tampon vagina dengan skala nyeri 6 dan meningkat ketika pasien III
menggerakkan bagian tubuhnya. nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk benda
tajam, nyeri menjalar keseluruh tubuh terutama pada perut bagian bawah dan
Bab
menjalar ke bagian pinggang, dan nyeri bersifat hilang timbul dengan durasi 10-15
IV menit. Pasien tampak meringis dan tampak hati-hati saat bergerak. Pasien juga
mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, pasien tampak pucat, konjungtiva
anemis, CRT 2 detik, Hb pasien 8,9 gl/dl. Klien mengatakan telah mengalami
Bab
pendarahan pervagina sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit yang semakin
V bertambah saat hari pertama masuk rumah sakit dan tampak darah yang keluar dari
vagina berwarna merah pekat dan kental di pembalut pasien. Hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital TD 87/60 mmHg, RR 20 x/menit, Nadi 103 x/menit, dan Suhu 36,8
o
C.
Riwayat Kesehatan
Bab

Riwayat Kesehatan Riwayat Kesehatan II


Dahulu : Keluarga :
Bab
Pasien tidak memiliki Pasien mengatakan keluarga
riwayat penyakit akut memiliki riwayat hipertensi III
maupun kronis seperti dari orang tua perempuan
jantung, DM dan asma. pasien. Keluarga tidak
Bab
memiliki riwayat keganasan
IV dan Mola Hydatidosa.

Bab

V
Riwayat Kesehatan
Bab
Riwayat Obsetri Sebelumnya
Pasien dengan G5P4A1H3, HPHT 28 Oktober 2022, 6-7 minggu.
II
Hamil Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
Ke Usia Jenis Tempat Ditolong Riwayat Bayi Ket.
Kehamila Persalina Persalina Oleh BB PB JK Imunisasi Bab

III
n n n L L P LK TL
K
I Aterm Normal RS Dokter 2,8 47       TL: 2012  
II Aterm Normal RS Dokter 3,2 49       TL: 2014  
III Aterm Normal RS Dokter 3,6 49       TL: 2015
Bab (meninggal
)
IV Usia 2 th,
Sakit sejak  
usia 6
bulan
Infeksi
Bab paru-paru
IV Aterm SC RS Dokter 3,2 49       TL: 2017
V V Saat ini Curretage RS Dokter - - - - - -
 
-
 

Keterangan:LK:Lengkap,TLK:Tidaklengkap
Riwayat Kesehatan
Bab
Riwayat Menstruasi: Riwayat KB:
a. Menarche : umur 12 tahun ( kelas 6 sd Pasien mengatakan sudah pernah II
akhir) menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk
b. Siklus : 28 hari suntik pada kelahiran anak pertama, namun
c. Lama : +/- 6 hari Bab
pasien mengatakan merasakan efek samping
d.
e.
Banyaknya: 2-3 ganti pembalut/ hari
Teratur/tidak : teratur
seperti kenaikan berat badan, dan badan III
terasa berat atau tidak fit selama melakukan
f. Sifat darah : merah pekat dalam 2 hari aktivitas sehari-hari. Karena efek samping
Bab pertama, selanjutnya merah kehitaman tersebut pasien memutuskan hanya memaki
dan konsentrasi encer.
IV g. Dismenorhoe: Pasien selalu mengalami
-/+ 1 bulan. Setelah kelahiran anak ke 3
pasien menggunakan kembali kontrasepsi
nyeri pada 2 hari pertama haid. dalam bentuk pil, namun pasien merasakan
Bab efek samping seperti jantung berdebar-debar,
haid tidak teratur sehingga pasien
V memutuskan untuk tidak mealanjutkan
pengguan alat kontrasepsi tersebut sampai
saat ini.
Pemeriksaan Fisik
Bab
Keadaan Umum:
Sedang, kesadaran pasien compos mentis II
TTV:
 TD: 87/60 mmHg
Bab
 RR: 20 x/menit
 Nadi: 103 x/menit III
 Suhu: 36,8 oC

Bab

IV
Bab Pengukuran Antropometri :
 Tinggi Badan : 160 Cm
V  Berat Badan: 65 Kg
 Indeks Massa Tubuh : 25,4 kg/m2
Pemeriksaan Fisik
Bab
Pemeriksaan Head to Toe: II
1) Kepala : Bentuk kepala simetris, Normochepal. Tidak ada luka dan benjolan, tidak ada
nyeri tekam
2) Rambut : Warna hitam, penyebaran rambut merata, tidak mudah mudah rontok, Bab
tampak bersih tidak ada ketombe, tektur rambut lembut. III
3) Mata : Mata simetris, konjungtiva anemies, ukuran pupil 3 mm/3 mm, bentuk isokor,
reaksi cahaya +/+. Skelera tidak ikterik. Tidak ada edema palpebra.
Bab 4) Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pendarahan, tidak ada
IV polip
5) Telinga :Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen.
6) Mulut : Mulut tampak bersih, warna kulit pucat, mukosa mulut tampak kering, lidah
Bab simetris dan bersih, gigi bersih dan lengkap, tidak ada gigi yang berlubang, tidak ada
V gigi palsu, tidak ada karies, tidak ada pendarahan pada gusi.
7) Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening, tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP, tidak terdapat kaku kuduk
Pemeriksaan Fisik
Bab
Pemeriksaan Head to Toe:
8) Wajah :Pasien tampak meringis nyeri, tidak terdapat edema di wajah pasien. \ II
9) Dada dan Thorax :
a. Paru-paru :
Bab
• Inspeksi : Normochest, retraksi dinding dada (-), tidak ada lesi
• Palpasi : Vocal premitus getaran sama kanan dengan kiri III
• Perkusi :Sonor
• Auskultasi : Vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Bab b. Jantung :
IV • Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
• Palpasi :Ictus kordis teraba 1 jari medial midcavicula V
• Perkusi: Pekak
Bab • Auskultasi : BJ I dan II regular, bunyi jantung tambahan tidak terdengar
V c. Payudara :
• Inpeksi :payudara tampak bersih, simetris, tidak terdapat jaringan parut, bentuk
papilla menonjol.
• Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Pemeriksaan Fisik
Bab

Pemeriksaan Head to Toe:


II
10) Abdomen
• Inspeksi : tidak tampak luka, tampak adanya bekas sc, tampak striae alba. Bab
• Palpasi : nyeri tekan, TFU tidak teraba, perut terasa lembek/lunak.
• Perkusi: timpani III
• Auskultasi : bisung usus 13x/menit
Bab 11) Ekstremitas Atas/ Bawah
• Atas : terpasang IFVD RL pada tangan sebelah kanan, CRT 2 detik
IV • Bawah : tidak tampak adanya varises dan edema
•Kemampuan Otot : 5555 5555
5555 5555
Bab 12) Genetalia (Alat Kelamin, Anus)
V • Tampak adanya pendarahan pervaginam, bewarna pekat dan kental, dan pembalut tampak
penuh dan banyak.
Pola Fungsi Kesehatan
Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan: Bab
Pasien mengatakan selama masa kehamilan biasanya rutin sebulan sekali kontrol ke II
pelayanan kesehatan. Jika terjadi masalah mengenai kesehatan pada keluarga dan
anak-anak pasien lebih percaya terhadap pelayanan kesehatan dibandingkan dengan
obat tradisional. Ketiga anak pasien mempunyai riwayat imunisasi lengkap Bab

III
Pola Nutrisi dan Metabolik:
Pasien mengatakan mengalami penurun berat badan +/- 4 kg dalam rentang 2
Bab
bulan terakhir, pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual muntah sejak
III HPHT tanggal 28 Oktober 2022. Saat dilakukan pengkajian pasien hanya
menghabiskan ½ dari porisi makan yang disediakan. Pasien alergi terhadap
telur dan kacang-kacangan.
Bab

IV Pola Eliminasi:
Sebelum kehamilan pasien mengatakan BAB 1x dalam sehari, konsistensi lunak, BAK
5-6 kali berwarna kuning jernih. Saat dilakukan pengkajian pasien menggatakan
mengalami kesulitan untuk BAK dan BAK.
Pola Fungsi Kesehatan
Bab

Pola Istirahat dan Tidur: II


Pasien mengatakan biasanya tidur siang +/- 2 jam dan tidur malam +/- 8 jam.
Saat dilakukan pengakajian pasien mengatakan tidur hanya 5 jam dimalam hari Bab
karena merasa nyeri di perut bagian bawah serta pinggul saat melakukan
gerakan serta tidur +/- 2 jam disiang hari. III
Bab

III
Pola Persepsi Sensori dan Kognitif:
Pasien mengatakan pernah mendengar istilah hamil anggur namun tidak terlalu
Bab paham mengenai penyakti tersebut. Setelah medapatkan penjelasan dari dokter
IV pasien mengatakan lebih was-was dan berniat untuk lebih sering melalukan kontrol
terhadap kesehatannya sendiri agar tidak terjadi hal yang sama dan mendapatkan
penanganan lebih cepat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pola Fungsi Kesehatan
Pola Hubungan dengan Orang Lain: Bab
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan orang lain seperti orang tua maupun II
mertuanya terutama hubungan dengan suami dan anak-anak.

Bab
Pola Reproduksi dan Seksual:
Pasien mengatakan melakukan hubungan seksual 1-2 kali dalam seminggu
III
sebelum kehamilan. Tidak ada masalah pasa reproduksi
Bab

III Pola Mekanisme Koping:


Koping pasien dalam menjapani proses penyakit yang terjadi adalah dengan
bercerita dengan suami. Pasien mengatakan ia merasa lega jika berbagi cerita
Bab dengan suaminya. Pasien merasa suaminya selalu menemaninya dengan kondisi
IV apapun.

Pola Nilai dan Keyakinan:


Pasien mengatakann ia selalu berusaha untuk bersyukur dan tidak berlarut-larut
dengan kesedihan yang menimpanya, berusaha ikhlas dan yakin bahwa yang terjadi
merupakan yang terbaik dari Allah SWT.
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi:USG Bab
Kesan : mola hidatidosa DD mioma uteri
II
Bab

III
Bab

IV

Bab

V
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: Bab
Tanggal 21-12-2022
II
Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Keterangan
Bab
Hemoglobin 12-14 9,6 g/dl Menurun
III
Hematokrit 40-48 29% Menurun
Bab

IV Leukosit 5.000-10.000 6390/mm3 Normal

Trombosit 150.000-450.000 177.000/mm3 Normal

Bab
Plato test   + (positif)  
V
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: Bab
Tanggal 22-12-2022
Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Keterangan
II
Hemoglobin 12-14 8,9g/dl Menurun Bab

III
Bab

IV Tanggal 23-12-2022

Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Keterangan


Bab
Hemoglobin 12-14 8,7 g/dl Menurun
V
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: Bab
Tanggal 24-12-2022
II
Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Keterangan
Bab

Hemoglobin 12-14 10,5 g/dl Menurun III


Bab Hematokrit 40-48 31% Menurun
IV
Leukosit 5.000-10.000 8030/mm3 Normal

Bab Trombosit 150.000-450.000 196.000/mm3 Normal


V
Penatalaksanaan Medis
Bab
Jenis Nama /dosis Fungsi
IVFD Ringer Lactate  
II
Tranfusi darah Packred Red Cell (PRC) Untuk meningkatkan kadar Hb, mengganti darah Bab
yang hilang karena pendarahan, dan mencegah
III
dan mengatasi pendarahan

Bab

IV
Oral Gastrul Untuk meransang kontraksi
Bab
  Paracetamol Untuk meredakan nyeri
V   Cefixime Untuk antibiotic
Jenis Nama /dosis Fungsi
Injeksi Asam tranexamat Membantu menghentikan pendarahan
Bab
  Vitamin C Berfungsi dalam penyembuhan luka
II
Bab

III
  Vitamin K Membantu dalam mempercepat pembekuan darah
Bab   Metargin Untuk mecegah dan mengatasi kasus pendarahan

IV postpartum,postabortal, dan post curettage


  Oksitosin Untuk memperkuat kontraksi rahim
  Ceftriaxone Antibiotik golongan sefalosporin yang dapat
Bab
digunakan untuk membunuh dan menghambat
V pertumbuhan bakteri penyebab infeksi didalam
tubuh dan mencegah infeksi setelah tindakan
invasive

Suppositoria Gastrul Untuk meransang kontraksi


ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan Bab
1 DS:
- - Pasien mengeluhkan nyeri :
Paritas tinggi

Nyeri akut b.d
Agen Pencedera
II
- P : Nyeri karena post operasi Kematian ovum Fisik (Prosedur
curretage dan meningkat ketika didalam tubuh Operasi Bab
pasien menggerakkan bagian ↓
tubuhnya Mengalami III
- Q : Nyeri yang dirasakan seperti keterlambatan dalam
tertusuk-tusuk benda tajam pengeluaran
Bab - R : Nyeri menjalar keseluruh tubuh ↓
terutama pada perut bagian bawah Kematian ovum
IV dan menjalar ke bagian pinggang didalam tubuh
- S : Skala nyeri 6 ↓
- T : Nyeri bersifat hilang timbul Mengalami
dengan durasi 10-15 menit. degenerasi
Bab ↓
V
ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan Bab
1 DO:
-Pasien tampak meringis
Janggot-janggot
korion yang
Nyeri akut b.d
Agen Pencedera
II
-Pasien tampak hati-hati saat bergerak tumbuh Fisik (Prosedur
- TD: 87/60 mmHG berganda dan Operasi Bab
- Nadi: 103x/menit mengandung
cairan III

Kista-kista kecil
Bab seperti anggur

IV Mola hydatidosa

Curratage

Bab Perlukaan jalan
V lahir
Nyeri akut
ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan Bab
2 DS:
- Pasien mengeluh pusing dan mata
Paritas tinggi

Perfusi perifer
tidak efektif b.d
II
berkunang-kunang. Kematian ovum Penurunan
didalam tubuh konsentrasi Bab
↓ hemoglobin
III
Mengalami
keterlambatan
Bab dalam
pengeluaran
IV ↓
Kematian ovum
didalam tubuh

Bab Mengalami
V degenerasi

ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan Bab
2 DO:
- Kulit pasien tampak pucat
Janggot-janggot korion
yang tumbuh berganda
Perfusi perifer
tidak efektif b.d
II
- Konjungtiva anemis, dan mengandung cairan Penurunan
- CTR 2 detik ↓ konsentrasi Bab
- Hb 8,9g/dl Kista-kista kecil seperti hemoglobin
anggur III

Mola hydatidosa
Bab ↓
Curratage
IV ↓
Menyebabkan
pendarahan

Bab Penurunan hb
V ↓
Ketidak efektifan perfusi
perifer
ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan Bab
3 DS:
- Klien mengatakan masih keluar darah dari
Paritas tinggi

Resiko
pendarahan b.d
II
vagina Kematian ovum tindakan
didalam tubuh pembedahan Bab

Mengalami III
keterlambatan
dalam
Bab pengeluaran

IV Kematian ovum
didalam tubuh

Mengalami
Bab degenerasi
V ↓
ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan Bab
3 DO:
- Tampak darah yang keluar dari vagina
Janggot-janggot
korion yang
Resiko
pendarahan b.d
II
berwarna merah pekat dan kental, dan tumbuh tindakan
pembalut tampak penuh berganda dan pembedahan Bab
- Hb 8,9g/dl mengandung
cairan III

Kista-kista kecil
Bab seperti anggur

IV Mola hydatidosa

Curratage

Bab Menyebabkan
V pendarahan
ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan Bab
4 DS:
-Pasien mengatakan dirinya post operasi
Paritas tinggi

Resiko infeksi
b.d Efek
II
Currettage pada hari Kamis tanggal 22 Kematian ovum prosedur infasif
Desember 2022 didalam tubuh Bab

Mengalami III
keterlambatan
dalam
Bab pengeluaran

IV Kematian ovum
didalam tubuh

Mengalami
Bab degenerasi
V ↓
ANALISA DATA
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan Bab
4 DO:
- Leukosit 6390/mm3
Janggot-janggot
korion yang
Resiko infeksi
b.d Efek
II
- Pembalut tampak penuh tumbuh prosedur infasif
berganda dan Bab
mengandung
cairan III

Kista-kista kecil
Bab seperti anggur

IV Mola hydatidosa

Curratage

Bab Perlukaan jalan
V lahir

Resiko Infeksi
Diagnosa Keperawatan
Bab
 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik (prosedur operasi)
II
 Perfusi perifer tidak efektif b.d Penurunan konsentrasi Bab

hemoglobin III
Bab  Resiko pendaraha b.d Tindakan pembedahan
IV
 Resiko infeksi b.d Efek prosedur infasif
Bab

V
Rencana Tindakan Keperawatan
Bab
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Agen Tingkat Nyeri:
Pencedera Fisik 1. Kemampuan menuntaskan
Manajemen Nyeri:
aktivitas Observasi :
II
(Prosedur Operasi) meningkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
2. Keluhan nyeri menurun kualitas, intensitas nyeri.
3. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
4. Gelisah menurun 3. Identifikasi skala nyeri non verbal
Bab
5.
6.
7.
Kesulitan tidur menurun
Muntah menurun
Mual menurun
4.

5.
Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
III
8. Nafsu makan membaik sudah diberikan
9. Pola tidur membaik 6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Bab 7. Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi

IV
rasa nyeri
8. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
9. Fasilitasi Istirat dan tidur
10. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi
Bab 11. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

V
12. Jelaskan strategi meredakan nyeri
13. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
14. Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat
15. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
16. Kolaborasi pemberian analgetic
Rencana Tindakan Keperawatan
Bab
No Diagnosa
2. Perfusi perifer
Tujuan dan Kriteria Hasil
Perfusi Perifer :
Intervensi Keperawatan
Pemantauan tanda vital II
tidak efektif b.d 1. Warna kulit pucat menurun Observasi:
Penurunan 2. Kelemahan otot menurun 1. observasi monitor tekanan darah
Bab
konsentrasi 3. Pengisian kapiler membaik 2. monitor nadi
hemoglobin
 
4. Penyembuhan luka membaik
5. Kram otot menurun
3. monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
4. monitor pernapasan
III
6. Tekanan darah sistol membaik 5. monitor suhu
7. Tekanan darah diastole membaik 7. monitor tekanan nada (selisih TDS dan
Bab TDD)
IV 6. identifikasi penyebab perubahan tanda
vital
Terapeutik:
1. Atur interval memantauan sesuai dengan
Bab
kondisi pasien
V 2. dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
1. jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Dokumentasikan hasil pemantauan
 
Pemberian Produk Darah
Rencana Tindakan Keperawatan
Bab
No Diagnosa
3. Resiko
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tingkat Pendarahan:
Intervensi Keperawatan
Pencegahan Pendarahan II
pendarahan b.d 1. Pendarahan pasca operasi Observasi :
tindakan menurun 1. Monitor tanda dan gejala pendarahan Bab
pembedahan 2. Hemoglobin membaik 2. Monitor Hb sebelum dan setelah
  3. Kelembapan membran mukosa kehilangan darah III
meningakat Edukasi
  3. Jelaskan tanda dan gejala pendarahan
Bab 4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
untuk menghindari konstipasi
IV 5. Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
6. Anjurkan melapor jika terjadi
Bab
pendarahan
V Kolaborasi
7. Kolaborasi obat pengontrol
pendarahan
8. Kolaborasi pemberian produk darah
9. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
Rencana Tindakan Keperawatan
Bab
No Diagnosa
4. Resiko infeksi
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tingkat Infeksi:
Intervensi Keperawatan
Pencegahan Infeksi II
b.d Efek 1. Kebersihan tangan meningkat Observasi:
prosedur infasif 2. Kebersihan badan meninkat 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local Bab
  3. Nafsu makan meningkat dan sistemik
4. Nyeri menurun Terapeutik: III
5. Kadar sel darah putih membaik 2. Batasi jumlah pengunjung
6. Kultur area luka membaik 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
Bab 7. Integritas kulit jaringan: kontak dengan pasien dan lingkungan
8. Perfusi jaringan meningkat pasien
IV 9. Kerusakan jaringan menurun 4. Pertahankan teknik aseptic pada
10. Kerusakan lapisan kulit pasien beresiko tinggi
menurun Edukasi:
Bab
11. Nyeri menurun 5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
V 12. Pendarahan menurun
 
6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
7. Ajarkan cara memeriksa luka operasi
8. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 22 Desember
2022
• Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
S: II
Nyeri Akut kualitas, dan intensitas nyeri - Pasien mengeluhkan nyeri:
• Mengidentifikasi skala nyeri P : Nyeri karena post operasi
Bab
• Mengidentifikasi nyeri non curretage dan meningkat ketika pasien
verbal
• Menanyakan faktor apa yang
menggerakkan bagian tubuhnya III
memperberar nyeri Q : Nyeri yang dirasakan seperti
• Mengajarkan manajemen nyeri tertusuk-tusuk benda tajam
Bab dengan relaksasi napas dalam R : Nyeri menjalar keseluruh tubuh
• Pemberian analgetic berupa
IV paracetamol
terutama pada perut bagian bawah dan
menjalar ke bagian pinggang
S : Skala nyeri 6, setelah diberikan
Bab paracetamol dan relaksasi nafas dalam
nyeri berkurang menjadi skala 5
V T : Nyeri bersifat hilang timbul dengan
durasi 10-15 menit.
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 22 Desember
2022
• Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
O: II
Nyeri Akut kualitas, dan intensitas nyeri -Pasien masih tampak meringis
• Mengidentifikasi skala nyeri -Pasien masih tampak hati-hati saat
Bab
• Mengidentifikasi nyeri non bergerak
verbal
• Menanyakan faktor apa yang
- TD: 90/70 mmHG III
memperberar nyeri - Nadi: 101 x/menit
• Mengajarkan manajemen nyeri A:
Bab dengan relaksasi napas dalam Masalah nyeri akut belum teratasi
• Pemberian analgetic berupa
IV paracetamol
P:
Lanjutkan intervensi
 Monitor nyeri pasien
Bab  Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengidentifikasi nyeri non verbal
V  Mengevaluasi teknik relaksani
nafas dalam
 Pemberian terapi oral : paracetamol
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Bab
2 22 Desember
2022


Memonitor vital sign
Memonitor suhu, warna, dan
S:
- Pasien masih mengeluh pusing dan mata
II
Perfusi perifer
tidak efektif kelembaban kulit berkunang-kunang.
 Memonitor hasil laboratorium : Hb O: Bab
 Memonitor konjungtiva - Kulit pasien masih tampak pucat
 Monitor CRT pasien
Pemberian tranfusi darah PRC 1
- Konjungtiva masih tampak anemis,
- CTR 2 detik
III

unit - Hb 8,9g/dl
A:
Bab
Masalah perfusi perifer belum teratasi
IV P:
Intervensi Perfusi perifer tidak efektif
dilanjutkan
Bab • Memonitor TTV pasien secara berala
• Memonitor suhu, warna, dan kelembaban
V kulit pasien
• Memonitor hasil laboratorium : Hb
• Memonitor konjungtiva pasien
• Monitor CRT pasien
• Memberikan tranfusi PRC
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
3 22 Desember
2022
 Memonitor tanda dan gejala
pendarahan
S:
-Klien mengatakan telah mengalami
II
Resiko  Memonitor hasil Hb pendarahan pervagina sejak 4 hari
pendarahan  Pemberian injeksi asam sebelum masuk rumah sakit. Bab
tranexamat, vitamin K, O:
metargin - Tampak darah yang keluar dari III
vagina berwarna merah pekat dan
kental
Bab - Hb 8,9g/dl
A:
IV Masalah resiko pendarah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Bab  Memonitor tanda dan gejala
pendarahan
V  Memonitor hasil Hb
 Pemberian injeksi asam
tranexamat, vitamin K, metargin
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
4 22 Desember
2022
 Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan
S:
- Pasien mengatakan dirinya post operasi
II
Resiko infeksi
lingkungan pasien Currettage pada hari Kamis tanggal 22
 Melihat ada atau tidaknya tanda Desember 2022 Bab
gejala infeksi - Pasien mengatakan pemulihan operasi
 Memberikan edukasi pada klien sesar anak ke 4 sekitar 1 bulan lebih baru III
untuk rutin mengganti pembalut. bisa beraktivitas normal
 Pemberian antibiotic melalui O:
Bab injeksi bolus ceftriaxone - Leukosit 6390/mm3
A:
IV Masalah resiko infeksi belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi resiko infeksi.
• Mencuci tangan sebelum dan sesudah
Bab kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
V • Monitor tanda dan gejela infeksi
• Memberikan edukasi pada pasien untuk
mengganti pembalut
• Pemberian antibiotic melalui injeksi
bolus ceftriaxone
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Bab
1 23 Desember
2022
 Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
S:
- Pasien mengeluhkan nyeri :
II
Nyeri akut kualitas, dan intensitas nyeri
P : Nyeri karena post operasi curretage
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengidentifikasi nyeri non dan meningkat ketika pasien Bab
menggerakkan bagian tubuhnya

verbal
Menanyakan faktor apa yang Q : Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk- III
memperberar nyeri tusuk benda tajam
 Mengajarkan manajemen nyeri R : Nyeri menjalar keseluruh tubuh
Bab dengan relaksasi napas dalam terutama pada perut bagian bawah dan
dan teknik distraksi
IV  Pemberian analgetic berupa
paracetamol
menjalar ke bagian pinggang
S : Skala nyeri 7, setelah diberikan
paracetamol dan relaksasi nafas dalam
dan teknik distraksi nyeri berkurang
Bab
menjadi skala 5
V T : Nyeri bersifat hilang timbul dengan
durasi 10-15 menit.
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 23 Desember
2022
 Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
O: II
Nyeri akut -Pasien masih tampak meringis
kualitas, dan intensitas nyeri
-Pasien masih tampak hati-hati saat
 Mengidentifikasi skala nyeri Bab
Mengidentifikasi nyeri non bergerak

verbal - TD: 100/80 mmHg III
 Menanyakan faktor apa yang - Nadi: 98x/menit
memperberar nyeri A:
Bab  Mengajarkan manajemen nyeri Masalah nyeri akut belum teratasi
dengan relaksasi napas dalam P:
IV dan teknik distraksi
Lanjutkan intervensi nyeri akut
 Pemberian analgetic berupa
paracetamol  Monitor nyeri pasien
Bab  Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengidentifikasi nyeri non verbal
V  Pemberian terapi oral : paracetamol
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
2 23 Desember
2022
 Memonitor vital sign Memonitor
suhu, warna, dan kelembaban kulit
S:
- Pasien masih mengeluh pusing dan mata
II
Perfusi perifer  Memonitor hasil laboratorium : Hb
tidak efektif berkunang-kunang.
 Memonitor konjungtiva
 Monitor CRT pasien O: Bab
- Kulit pasien masih tampak pucat
 Pemberian Tranfusi dara PRC 1
unit - Konjungtiva masih tampak anemis, III
- CTR 2 detik
- Hb 8,7 g/dl
Bab A:
Masalah perfusi perifer belum teratasi
IV P:
Intervensi Perfusi perifer tidak efektif
dilanjutkan
Bab  Memonitor TTV pasien secara berakala
 Memonitor suhu, warna, dan
V kelembaban kulit pasien
 Memonitor hasil laboratorium : Hb
 Memonitor konjungtiva pasien
 Monitor CRT pasien
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
3 23 Desember
2022
 Memonitor tanda dan gejala
pendarahan
S: II
Resiko -Klien mengatakan masih keluar darah
 Memonitor hasil Hb dari vaginanya
pendarahan Melakukan tranfusi darah PRC
 Bab
1 unit O:
 Pemberian injeksi asam - Tampak darah yang keluar dari III
tranexamat, vitamin K, vagina berwarna merah pekat dan
metargin kental
Bab - Hb 8,7g/dl
A:
IV Masalah resiko pendarah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.
Bab
 Memonitor tanda dan gejala
V pendarahan
 Memonitor hasil Hb
 Melakukan tranfusi darah PRC 1
unit
 Pemberian injeksi asam
tranexamat, vitamin K, metargin
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
4 23 Desember 
2022
Mencuci tangan sebelum dan S: II
Resiko infeksi sesudah kontak dengan pasien Pasien mengatakan telah rutin
dan lingkungan pasien mengganti pembalutnya dan jika
 Melihat ada atau tidaknya sudah terasa penuh akan cepat diganti Bab


tanda gejala infeksi
Memberikan edukasi pada
O:
- Leukosit 6390/mm3
III
klien untuk rutin mengganti A:
Bab pembalut Masalah resiko infeksi belum teratasi
 Pemberian antibiotic melalui P:
IV injeksi bolus Lanjutkan intervensi resiko infeksi
 Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan
Bab
lingkungan pasien
V  Melihat ada atau tidaknya tanda
gejala infeksi
 Pemberian antibiotic melalui
injeksi bolus
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 24 Desember
2022
 Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
S: II
Nyeri akut - Pasien mengeluhkan nyeri :
kualitas, dan intensitas nyeri P : Nyeri karena post operasi
 Mengidentifikasi skala nyeri Bab
Mengidentifikasi nyeri non curretage dan meningkat ketika pasien

verbal menggerakkan bagian tubuhnya III
 Menanyakan faktor apa yang Q : Nyeri yang dirasakan seperti
memperberar nyeri tertusuk-tusuk benda tajam
Bab  Melakukan manajemen nyeri R : Nyeri menjalar keseluruh tubuh
dengan relaksasi napas dalam
IV dan teknik distraksi
terutama pada perut bagian bawah dan
menjalar ke bagian pinggang
 Pemberian analgetic berupa
paracetamol S : Skala nyeri 6, setelah diberikan
Bab paracetamol dan relaksasi nafas dalam
dan distraksi nyeri berkurang menjadi
V skala 4
T : Nyeri bersifat hilang timbul dengan
durasi 10-15 menit. .
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 24
Desember
 Mengidentifikasi lokasi, O: II
karakteristik, durasi, -Pasien masih tampak meringis
2022 frekuensi, kualitas, dan
Nyeri akut -Pasien masih tampak hati-hati saat Bab
intensitas nyeri
bergerak


Mengidentifikasi skala nyeri
Mengidentifikasi nyeri non - TD: 110/80 mmHG III
verbal - Nadi: 99 x/menit
 Menanyakan faktor apa yang A:
Bab memperberar nyeri Masalah nyeri akut belum teratasi
IV  Melakukan manajemen nyeri
dengan relaksasi napas dalam
P:
Lanjutkan intervensi
dan teknik distraksi  Monitor nyeri pasien
Bab  Pemberian analgetic berupa
 Mengidentifikasi skala nyeri
paracetamol
V  Mengidentifikasi nyeri non
verbal
 Pemberian terapi oral :
paracetamol
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
2 24 Desember
2022


Memonitor vital sign
Memonitor suhu, warna, dan
S:
-Klien mengatakan masih ada darah yang
II
Perfusi perifer kelembaban kulit keluar dari vagina
tidak efektif Memonitor hasil laboratorium : O:
 Bab
Hb - Tampak darah yang keluar dari vagina
 Memonitor konjungtiva apakah
anemis atau tidak
berwarna merah
- Hb 10,5 g/dl
III
 Memonitor CRT pasien -Hemaktorit 31%
-trombosit 196.000/mm3
Bab A:
IV Masalah resiko pendarahan belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan :
 Memonitor vital sign
Bab  Memonitor suhu, warna, dan
V kelembaban kulit
 Memonitor hasil
 Memonitor konjungtiva apakah
anemis atau tidak
 Memonitor CRT pasien
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
3 24 Desember 
2022
Mencuci tangan sebelum dan S: II
Resiko Infeksi sesudah kontak dengan pasien -Pasien mengatakan telah rutin
dan lingkungan pasien mengganti pembalutnya dan jika
Melihat ada atau tidaknya sudah terasa penuh akan cepat diganti Bab

tanda gejala infeksi O: III
 Memberikan edukasi pada - Leukosit 6390/mm3
klien untuk rutin mengganti A:
Bab pembalut Masalah resiko infeksi belum teratasi
Pemberian antibiotic melalui P:
IV 
injeksi bolus dan pemberian Intervensi dilanjutkan.
antibiotic oral  Memonitor tanda dan gejala
Bab pendarahan
 Memonitor hasil Hb
V  Pemberian injeksi asam
tranexamat, vitamin K, metargin
PEMBAHASAN
Bab

II
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny.E berusia 33 tahun
dengan mola hidatidosa di RS Siti Rahmah Padang di Ruangan Rawat Bab
Inap Kebidanan, maka pada BAB ini peneliti akan membahas perbedaan
atau kesenjangan antara asuhan keperawatan pada pasien mola
III
hidatidosa. Pembahasan ini sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan
Bab
yang dimulai dari proses pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
pengidentifikasian intervensi keperawatan, pelaksanaan implementas. IV
Bab

V
PEMBAHASAN
Pengkajian Keperawatan Bab

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan dan merupakan proses
II
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi satus kesehatan (Muhith, 2015). Pengkajian yang dilakukan pada Ny E Bab
merupakan pengkajian dasar utama bagi penulis dalam mengumpulkan data mengenai
permasalahan klien.
III
Pasien masuk kerumah sakit melalui IGD dengan usia kehamilan 6-7 minggu pada hari Rabu Bab
tanggal 21 Desember 2022 dengan keluhan nyeri berat dengan skala nyeri 8, nyeri terasa di ari-
ari dan menjalar keseluruh tubuh, dengan durasi +/- 30 menit diikuti dengan keluar darah di IV
dikemaluan secara terus menerus (+/- 4-5 pembalut) berbentuk bongkahan, pasien didiagnosa
dengan indikasi Mola Hydatidosa. Empat hari sebelum dibawa kerumah sakit pasien mengatakan
Bab sudah merasakan gejala yang sama namun skala nyeri masih dalam skala nyeri sedang, juga

V diikuti dengan keluar darah. Sebelum dilakukan pengkajian pasien mendapatkan penanganan dari
IGD pasien di pindahkan ke ruangan rawat inap kebidanan dan dirancakan untuk tindakan
operasi Currettage pada hari Kamis tanggal 22 Desember 2022.
PEMBAHASAN
Pengkajian Keperawatan Bab

II
Menurut teori Winknjosastro (2007) yang menyebutkan bahwa manifestasi/gejala klinik mola
hidatidosa meliputi terjadinya perdarahan pervaginam, mual dan muntah, pembesaran uterus
Bab
dan uterus lembek, fundus uteri lebih tinggi dari kehamilan normal, gerakan janin tidak terasa.
Pada pemeriksaan auskultasi penderita mola hidatidosa tidak terdengar bunyi denyut jantung III
janin. Pada pemeriksaan USG terlihat bayangan badai salju dan tidak terlihat gambaran janin.
Pada pemeriksaan hb akan terjadi penurunan hb karna terjadi perdarahan pervaginam
(Kurniawati, 2009). Sel trofoblas mengeluarkan hormon HCG yang akan mengeluarkan rasa Bab
mual dan muntah (Purwaningsih , 2010).
IV
Menurut peneliti tentang hasil penelitian dan teori diatas tidak ada perbedaan antara kasus
Bab dengan teori dan penelitian terdahulu. Pada kasus Ny. E sesuai dengan teori, pada pasien mola
hidatidosa salah satu tanda-gejala nya adalah perdarahan pervaginam disertai dengan nyeri perut
V bagian bawah. Sedangkan pada Ny. E juga mengalami perdarahan pervaginam. Perdarahan
pervaginam terjadi akibat jaringan mola terpisah dari desidua sehingga Umenyebabkan
perdarahan, dan pada pasien mola hidatidosa biasa nya akan mengalami perdarahan hebat
hingga menyebabkan anemia.
PEMBAHASAN
Pengkajian Keperawatan Bab

II
Pada pengkajian yang dilakukan pada hari kamis tanggal 22 Desember 2022 setelah post
operasi Currettage jam 19.30. Pasien mengatakan mengeluh nyeri karena post curettage
Bab
terpasang tampon vagina dengan skala nyeri 6 dan meningkat ketika pasien menggerakkan
bagian tubuhnya. nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk benda tajam, nyeri menjalar III
keseluruh tubuh terutama pada perut bagian bawah dan menjalar ke bagian pinggang, dan
nyeri bersifat hilang timbul dengan durasi 10-15 menit. Pasien tampak meringis dan tampak
hati-hati saat bergerak. Pasien juga mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, pasien Bab
tampak pucat, konjungtiva anemis, CRT 2 detik, Hb pasien 8,9 gl/dl. Klien mengatakan
telah mengalami pendarahan pervagina sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit yang
IV
semakin bertambah saat hari pertama masuk rumah sakit dan tampak darah yang keluar dari
Bab vagina berwarna merah pekat dan kental di pembalut pasien. Hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital TD 87/60 mmHg, RR 20 x/menit, Nadi 103 x/menit, dan Suhu 36,8 oC.
V
PEMBAHASAN
Bab
Pengkajian Keperawatan
II
Dari data dapat terlihat pasien mengalami penurunan Hb. Nyeri perut disertai
perdarahan pervaginam memungkinkan bahwa penumpukan darah menyebabkan Bab
pendesakan bagian organ tubuh lain yang peka nyeri. Selain itu pasien mola juga
mengalami mual dan muntah yang diakibatkan dari peningkatan hormon HCG dalam III
tubuh. Pada hasil pengkajian juga didapatkan perbedaan usia Ny. E 33 tahun sudah
memiliki 3 orang anak. Bab
Menurut peneliti tentang hasil penelitian dan teori diatas ada perbedaan yaitu tidak
semua yang beresiko terkena mola hidatidosa pada usia remaja awal atau IV
perimenopause saja, dari anamnesis dilakukan pada pasien Ny.E, pasien ini masih
Bab masuk wanita usia produktif 21-35 tahun. Faktor lain nya bisa karna keadaan sosio-
ekonomi yang rendah, paritas tinggi
V
PEMBAHASAN
Bab
Diagnosa Keperawatan
II
Pembentukan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang ditemukan pada pengkajian
terhadap respon individu dan keluarga tentang masalah kesehatan yang dihadapi. Agar dapat Bab
memberiakn intervensi yang sesuai untuk mencegah penurunan status kesehatan klien.
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada Ny E didapatkan empat diagnosa III
keperawatan yaitu Nyeri akut b.d Agen Pencedera Fisik (Prosedur Operasi), Perfusi perifer
tidak efektif b.d Penurunan konsentrasi hemoglobin, Resiko pendaraha b.d tindakan
pembedahan, Resiko infeksi b.d Efek prosedur infasif, Diagnosa Keperawatan. Diagnosa ini Bab
ditegakkan sesuai dengan data yang diperoleh selama pengkajian dari hasil observasi dan
wawancara dengan klien dan keluarga klien.
IV
Bab

V
PEMBAHASAN
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
masalah Nyeri terhadap Ny.E, yaitu identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, Bab
intensitas nyeri, identifikasi skala nyeri, identifikasi skala nyeri non verbal, identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri, memberikan obat analgetik, monitor keberhasilan terapi III
komplementer yang sudah diberikan, monitor efek samping penggunaan analgetik, pertimbangkan
jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri, jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri, jelaskan strategi meredakan nyeri, anjurkan monitor nyeri secara mandiri, anjurkan Bab
mengunakan analgetik secara tepat, ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri IV
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
Bab masalah Perfusi perifer tidak efektif terhadap Ny.E, Ny.E yaitu, observasi monitor tekanan darah,
monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama), monitor pernapasan, monitor suhu, monitor tekanan
V nada (selisih TDS dan TDD), identifikasi penyebab perubahan tanda vital, atur interval
memantauan sesuai dengan kondisi pasien, dokumentasikan hasil pemantauan, jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan, dokumentasikan hasil pemantauan, Pemberian Produk Darah
PEMBAHASAN
Bab

Intervensi Keperawatan II
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
masalah Resiko Perdarahan terhadap Ny.E, yaitu. Monitor tanda dan gejala pendarahan, monitor Bab
Hb sebelum dan setelah kehilangan darah, jelaskan tanda dan gejala pendarahan, anjurkan
meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi, anjurkan meningkatkan asupan
III
makanan dan vitamin K, anjurkan melapor jika terjadi pendaraha, kolaborasi obat pengontrol
pendarahan, kolaborasi pemberian produk darah, kolaborasi pemberian pelunak tinja Bab

Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi IV
masalah risiko Infeksi terhadap Ny.E, yaitu Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik,
batasi jumlah pengunjung, cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
Bab
pasien, Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi, jelaskan tanda dan gejala infeksi,
V ajarkan cara mencuci tangan dengan benar, ajarkan cara memeriksa luka operasi.
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
PEMBAHASAN
Bab

Implementasi Keperawatan II
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny.E dilakukan pada tanggal 23 – 26 Desember 2022
di Rumah Sakit Siti Rahmah Padang. Implementasi pada Ny.E dilakukan sesuai dengan Bab
intervensi yang di buat dan di sesuaikan dengan masalah keperawatan yang di temukan pada
klien. III
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
masalah Nyeri terhadap Ny.E, tindakan yang dilakukan sesuai perencanaan. Tindakan yang
Bab
dilakukan pada Ny.E yaitu mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dan intensitas nyeri, mengidentifikasi skala nyeri, mengidentifikasi nyeri non verbal, IV
menanyakan faktor apa yang memperberar nyeri, mengajarkan manajemen nyeri dengan
relaksasi napas dalam, pemberian analgetic berupa paracetamol
Bab Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
V masalah Perfusi perifer tidak efektif terhadap Ny.E, tindakan yang dilakukan sesuai
perencanaan. yaitu memonitor vital sign, memonitor suhu, warna, dan kelembaban kulit,
memonitor hasil laboratorium : Hb, memonitor konjungtiva, monitor CRT pasien, memberian
tranfusi darah PRC 1 unit
PEMBAHASAN
Bab
Implementasi Keperawatan
II
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk
mengatasi masalah Resiko Perdarahan terhadap Ny.E, tindakan yang dilakukan sesuai Bab
perencanaan. Tindakan yang dilakukan yaitu, memonitor tanda dan gejala pendarahan,
memonitor hasil Hb, pemberian injeksi asam tranexamat, vitamin K, metargin III
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk
mengatasi masalah risiko Infeksi terhadap Ny.E, tindakan yang dilakukan sesuai Bab
perencanaan. Tindakan yang dilakukan pada Ny.E yaitu mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien, melihat ada atau tidaknya tanda IV
gejala infeksi, memberikan edukasi pada klien untuk rutin mengganti pembalut,
Bab pemberian antibiotic melalui injeksi bolus ceftriaxone
Implementasi yang dilakukan pada klien hiperemesis gravidarum menurut asumsi
V peneliti semua implementasi sesuai dengan intevensi yang disusun pada klien dengan
pelaksanaan tindakan selama 3 hari
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai