II
Bab
III
Bab Outline Makalah
IV
Bab
V
Tinjauan Teori Mola Hidatidosa
Bab
Pengertian Mola Hidatidosa
II
Mola hidatidosa disebut juga dengan hamil anggur adalah suatu bentuk tumor jinak
dari sel-sel trofoblas atau merupakan suatu hasil pembuahan yang gagal, dimana hasil
Bab
pembuahan sel sperma dan sel telur gagal terbentuk dan berubah menjadi gelembung-
III gelembung semakin banyak bahkan bisa berkembang secara cepat.
III
Bab
IV
Bab
V
Tinjauan Teori Mola Hidatidosa
Bab
Komplikasi Mola Hidatidosa
1. Perdarahan yang hebat sampai syok, kalau tidak segera ditolong dapat akibat fatal II
2. Perdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia
Bab 3. Infeksi sekunder
4. Perforasi karena keganasan dan karena tindakan menjadi ganas (PTG) pada kira-kira
III 18-20% kasus, akan menjadi mola destruens atau kariokarsinoma. (Mochtar, 2010).
Pemeriksaan Penunjang Mola Hidatidosa
Bab a. HCG : nilai HCG meningkat dari normal nya.
IV b.
c.
Pemeriksaan rontgen : Tidak ditemukan kerangka bayi
Pemeriksaan USG : Tidak ada gambaran janin dan denyut jantung janin
d. Uji sonde : Pada hamil mola, sonde mudah masuk, sedangkan pada kehamilan biasa,
Bab ada tahanan dari janin.
V Penatalaksanaan Mola Hidatidosa
a. Perbaikan keadaan umum pada pasien mola hidatidosa dengan koreksi dehidrasi,
transfusi darah apabila anemia
b. Pengeluaran jaringan mola dengan cara kuretase dan histerektomi
Tinjauan Teori Kuratase
Bab
Pengertian Kuratase
Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan).
II
Sebelum melakukan kuretase, penolong harus melakukan pemeriksaan dalam untuk
Bab menentukan letak uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus gunanya untuk mencegah
terjadinya bahaya kecelakaan misanya perforasi (Sofian, 2011).
III
Tujuan Kuratase
Bab 1. Kuret sebagai diagnostik suatu penyakit rahim, yaitu dengan mengambil sedikit jaringan
lapis lendir rahim, sehingga dapat diketahui penyebab dari perdarahan abnormal yang
IV terjadi.
2. Kuret sebagai terapi dalam menghentikan perdarahan yang terjadi pada keguguran
kehamiilan
Bab
Manfaat Kuratase
V
1. Membersihkan rahim sesudah keguguran.
2. Membersihkan jaringan plasenta yang tersisa sesudah proses persalinan di kemudian hari.
3. Menghilangkan blighted ovum atau tidak ada janin dalam kandung telur.
4. Membersihkan sisa jaringan pada dinding rahim yang bisa menjadi tempat kuman
berkembang biak dan timbul infeksi.
Tinjauan Teori Kuratase
Bab
Indikasi Kuratase
Menurut Supriyadi (1994), indikasi kuretase dibagi menjadi dua yaitu :
II
a. Diagnostik : Jaringan endometrium untuk diagnosis histologi
Bab b. Terapeutik : Pengangkatan jaringan plasenta setelah abortus atau melahirkan,
III mengangkat polip atau endometrium hiperplastik.
Komplikasi Kuratase
Bab 1. Perforasi dinding uterus yang dapat menjurus ke rongga peritoneum, rongga
IV peritoneum, ligatum latum, atau kandung kencing.
2. Luka pada serviks uteri yang mengakibatkan terjadi perdarahan pada serviks dan
vagina
Bab 3. Perlekatan dalam kavum uteri
4. Perdarahan
V
Tinjauan Teori Kuratase
Bab
Indikasi Kuratase
Menurut Supriyadi (1994), indikasi kuretase dibagi menjadi dua yaitu :
II
a. Diagnostik : Jaringan endometrium untuk diagnosis histologi
Bab b. Terapeutik : Pengangkatan jaringan plasenta setelah abortus atau melahirkan,
III mengangkat polip atau endometrium hiperplastik.
Komplikasi Kuratase
Bab 1. Perforasi dinding uterus yang dapat menjurus ke rongga peritoneum, rongga
IV peritoneum, ligatum latum, atau kandung kencing.
2. Luka pada serviks uteri yang mengakibatkan terjadi perdarahan pada serviks dan
vagina
Bab 3. Perlekatan dalam kavum uteri
4. Perdarahan
V
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Perngkajian Keperawatan
II
a. Identitas pasien
b. Riwayat Kesehatan
Bab
1) Keluhan utama: Biasanya klien datang dengan keluhan nyeri atau kram perut
III disertai dengan perdarahan pervaginam, keluar secret pervaginam, muntah-
muntah
2) Riwayat kesehatan sekarang: Biasanya keluhan pasien akan mengalami
Bab perdarahan pervaginam diluar siklus haidnya, terjadi pembesaran uterus lebih
IV besar dari usia kehamilan
3) Riwayat kesehatan dahulu: Kaji jumlah paritas ibu, paritas lebih dari 3 perlu
diwaspadai karena semakin banyak anak keadaan rahim ibu akan semakin
Bab melemah. ibu multipara cenderung beresiko terjadinya kehamilan mola
hidatidosa karena trauma kelahiran.
V 4) Riwayat kesehatan keluarga: Hal yang perlu dikaji kesehatan suami, apakah
suami mengalami infeksi system urogenetalia, dapat menular pada istri dan
dapat mengakibatkan infeksi pada celvix
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Perngkajian Keperawatan
c. Status Obstetri Ginekologi
II
1) Usia saat hamil , sering terjadi pada usia produktif 25 – 45 tahun, berdampak
Bab bagi psikososial, terutama keluarga yang masih mengharapkan anak.
2) Riwayat persalinan yang lalu, Apakah klien melakukan proses persalinan di
III petugas kesehatan atau di dukun, melakukan persalinan secara normal atau
operasi.
3) Riwayat penggunaan alat kontrasepsi, seperti penggunaan IUD.
Bab
4) Adanya keluhan haid, keluarnya darah haid dan bau yang menyengat.
IV Kemungkinan adanya infeksi.
d. Pola Aktivitas Sehari-hari
1) Pola nutrisi : Biasanya pada klien mola hidatidosa terjadi penurunan nafsu
Bab makan, karena pasien biasanya akan mengalami mual dan muntah akibat
V peningkatan kadar hCG dalam tubuh.
2) Eliminasi: Biasanya pada BAB klien ini dapat menimbulkan resiko terhadap
konstipasi itu diakibatkan karena penurunan peristaltik usus, imobilisasi, obat
nyeri, adanya intake makanan dan cairan yang kurang. Sehingga tidak ada
rangsangan dalam pengeluaran feces. Pada BAK klien mengalami output urine
yang menurun < 1500ml/hr, karena intake makanan dan cairan yang kurang.
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Perngkajian Keperawatan
3) Personal hygiene: Biasanya akibat banyak nya perdarahan yang dialami pasien
II
akan mengalami kelemahan fisik, pasien akan mengalami pusing dan dapat
Bab mengakibatkan pembatasan gerak, takut mlakukan aktivitas, karena
kemungkinan akan timbul nya nyeri, sehingga dalam personal hygiene tergantung
III pada orang lain.
4) Pola aktivitas (istirahat tidur): Biasanya terjadi gangguan istirahat, nyeri akibat
luka post op atau setelah kuratese
Bab
e. Pemeriksaan FIsik
IV 1) Keadaan umum: Biasanya keadaan umum kllien akan tampak pucat, lemah, lesu,
dan tampak mual atau muntah
2) Pemeriksaan kepala: Biasanya muka dan mata pucat, conjungtiva anemis
Bab 3) Pemeriksaan abdomen: Biasanya hampir 50 % pasien mola hidatidosa uterus lebih
V besar dari yang diperkirakan dari lama nya amenore.Pada 25% pasien uterus lebih
kecil dari yang diperkirakan.Bunyi jantung janin tidak ada. (Prawirohardjo, 2010)
4) Pemeriksaan genetalia: Biasanya sebelum dilakukan tindakan operasi pada
pemeriksaan genetalia eksterna dapat ditemukan adanya perdarahan pervaginam.
5) Pemeriksaan ekstremitas: Pada ekstrimitas atas dan bawah biasanya ditemukan
adanya akral dingin akibat syok serta tanda-tanda cyanosis perifer pada tangan dan
kaki.
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Diagnosa Keperawatan
II
Diagnosa Keperawatan Pre Operasi
1) Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis
Bab
2) Hipovolemia b/d kehilangan cairan aktif
III 3) Resiko Defisit Nutrisi b/d ketidakmampuan menelan makanan
Diagnosa Keperawatan Pre Operasi
1) Nyeri Akut b/d agen pencedera fisiologis
Bab
2) Resiko infeksi b/d proses penyakit
IV 3) Resiko Perfusi Perifer tidak efektif b/d penurunan hemoglobin
4) Resiko perdarahan b/d proses pembedahan
Bab
V
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Pre Operasi
Bab No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1 Nyeri Akut b/d Agen Setelah dilakukan Asuhan keperawatan ..X 24 jam Manajemen Nyeri (I. 08238)
III
Pencedera Fisiologis diharapkan Tingkat Nyeri Menurun dengan kriteria hasil : Observasi
1. Keluhan nyeri menurun 1. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
3. kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. frekuensi nadi membaik 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Bab 7.
8.
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
IV
diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
10. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
11. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
Bab ruangan, pencahayaan, kebisingan)
12. Fasilitasi istirahat dan tidur
V 13.
Edukasi
14.
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
III
kehilangan cairan Aktif jam diharapkan Status Cairan Membaik Observasi
dengan kriteria hasil : 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis.
1. Kekuatan nadi membaik frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
2. turgor kulit meningkat tekanan darah menurun, tekanan nadi
3. perasaaan lemah menurun menyempit,turgor kulit menurun, membrane
4. frekuensi nadi membaik mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit
Bab 5. tekanan darah membaik meningkat, haus dan lemah)
6. tekanan nadi membaik 2. Monitor intake dan output cairan
V Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian cairan IV issotonis (mis.
cairan NaCl, RL)
9. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.
glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
10. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis.
albumin, plasmanate)
11. Kolaborasi pemberian produk darah
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Pre Operasi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Bab 3 Resiko Defisit Nutrisi b/d Setelah dilakukan Asuhan keperawatan ..X 24 jam Manajemen Nutrisi (I. 03119)
ketidakmampuan menelan diharapkan Status Nutrisi Membaik dengan kriteria Observasi
IV
Terapeutik
9. Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
10. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
makanan)
11. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
12. Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Bab 13. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
14. Berikan suplemen makanan, jika perlu
III
Pencedera Fisik (Prosedur 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat Observasi :
Operasi) 2. Keluhan nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
3. Meringis menurun kualitas, intensitas nyeri.
4. Gelisah menurun 2. Identifikasi skala nyeri
5. Kesulitan tidur menurun 3. Identifikasi skala nyeri non verbal
6. Muntah menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
7. Mual menurun nyeri
Bab 8. Nafsu makan membaik 5. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
9. Pola tidur membaik diberikan
V
Edukasi
11. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
12. Jelaskan strategi meredakan nyeri
13. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
14. Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat
15. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
16. Kolaborasi pemberian analgetic
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Post Operasi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Bab 2. Resiko infeksi b.d Efek Tingkat Infeksi: Pencegahan Infeksi
prosedur infasif 1. Kebersihan tangan meningkat Observasi:
III 2.
3.
4.
Kebersihan badan meninkat
Nafsu makan meningkat
Nyeri menurun
1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
Terapeutik:
2. Batasi jumlah pengunjung
5. Kadar sel darah putih membaik 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
6. Kultur area luka membaik lingkungan pasien
7. Integritas kulit jaringan: 4. Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi
8. Perfusi jaringan meningkat Edukasi:
Bab 9.
10.
Kerusakan jaringan menurun
Kerusakan lapisan kulit menurun
5.
6.
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
IV
11. Nyeri menurun 7. Ajarkan etika batuk
12. Pendarahan menurun 8. Ajarkan cara memeriksa luka operasi
9. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
10. Pengaturan Posisi
Terapeutik
11. Tempatkan pada posisi terapeutik
12. Atur posisi tidur yang disukai
Bab 13.
14.
, jika tidak kontraindikasi.
Posisikan untuk mempermudah perfusi
V
15. Motivasi untuk melakukan ROM aktif atau pasif
16. Motivasi terlibat dalam perubahan posisi
17. Hindari menempatkan pada posisi yang dapat meningatkan
nyer
18. Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
19. Ubah posisi setiap 2 jam
20. Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
Edukasi
21. Informasikan saat akan dilakukan perubahan posisi
22. Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika
tubuh yang baik selama melakukan perubahan posisi
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Post Operasi
Bab No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
3. Perfusi perifer tidak Perfusi Perifer Perawatan Sirkulasi
III efektif b.d
Penurunan
1. Warna kulit pucat menurun
2. Kelemahan otot menurun
Observasi
1. Periksa sirkulasi perifer
konsentrasi 3. Pengisian kapiler membaik 2. Identifikasi faktor resiko gangguan
hemoglobin 4. Penyembuhan luka membaik sirkulasi
5. Kram otot menurun 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
Bab 6. Tekanan darah sistol membaik bengkak pada ekstremitas
IV
7. Tekanan darah diastole membaik Terapeutik
4. Hindari pemasangan infus atau pengabilan
darah di area keterbatasan perfusi
5. Hindari pengukuran tekanan darah pada
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
Bab 6. Lakukan pencegahan infeksi
Edukasi
V 7. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang
tepat
8. Ajarkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi
9. Informasikan tanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan (misalnya rasa sakit yang
tidak hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa)
Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Mola Hidatidosa
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Intervensi Keperawatan Post Operasi
Bab No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
4. Resiko pendarahan Tingkat Pendarahan Pencegahan Pendarahan
III b.d tindakan
pembedahan
1. Pendarahan pasca operasi
menurun
Observasi :
1. Monitor tanda dan gejala pendarahan
2. Hemoglobin membaik 2. Monitor Hb sebelum dan setelah
3. Distensi abdomen menurun kehilangan darah
Bab 4. Kelembapan membran mukosa Edukasi
meningakat 3. Jelaskan tanda dan gejala pendarahan
IV 4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
untuk menghindari konstipasi
5. Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
Bab 6. Anjurkan melapor jika terjadi
pendarahan
V Kolaborasi
7. Kolaborasi obat pengontrol pendarahan
8. Kolaborasi pemberian produk darah
9. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
LAPORAN KASUS
Bab
Data Demografi II
Pasien
Nama : Ny. E Bab
Umur/Tgl Lahir
April 1989
: 33 Tahun, 15
III
Jenis Kelamin : Perempuan
Bab Agama : Islam
Pendidikan : SMA
IV Pekerjaan : Honorer
Alamat : Tanjung Aur Nan XX RW 003 Kec. Lubuk
Begalung,Padang
Bab
V Keluarga
Nama KK : Tn. R
Umur : 37 Tahun
Alamat : Tanjung Aur Nan XX RW 003 Kec. Lubuk Begalung,Padang
Agama : Islam
Pekerjaan : Honorer
Pendidikan : SMA
Riwayat Kesehatan
Bab
Keluhan Utama:
Pasien masuk kerumah sakit melalui IGD dengan usia kehamilan 6-7 minggu II
pada hari Rabu tanggal 21 Desember 2022 dengan keluhan nyeri berat dengan
skala nyeri 8, nyeri terasa di ari-ari dan menjalar keseluruh tubuh, dengan durasi Bab
+/- 30 menit diikuti dengan keluar darah di dikemaluan secara terus menerus
(+/- 4-5 pembalut) berbentuk bongkahan, pasien didiagnosa dengan indikasi III
Mola Hydatidosa. Empat hari sebelum dibawa kerumah sakit pasien
Bab mengatakan sudah merasakan gejala yang sama namun skala nyeri masih dalam
skala nyeri sedang, juga diikuti dengan keluar darah.
IV
Riwayat Kesehatan Sekarang:
Sebelum dilakukan pengkajian :
Bab
Setelah mendapatkan penanganan dari IGD pasien di pindahkan ke ruangan
V rawat inap kebidanan dan dirancakan untuk tindakan operasi Currettage pada
hari Kamis tanggal 22 Desember 2022.
Riwayat Kesehatan
Bab
Bab
V
Riwayat Kesehatan
Bab
Riwayat Obsetri Sebelumnya
Pasien dengan G5P4A1H3, HPHT 28 Oktober 2022, 6-7 minggu.
II
Hamil Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
Ke Usia Jenis Tempat Ditolong Riwayat Bayi Ket.
Kehamila Persalina Persalina Oleh BB PB JK Imunisasi Bab
III
n n n L L P LK TL
K
I Aterm Normal RS Dokter 2,8 47 TL: 2012
II Aterm Normal RS Dokter 3,2 49 TL: 2014
III Aterm Normal RS Dokter 3,6 49 TL: 2015
Bab (meninggal
)
IV Usia 2 th,
Sakit sejak
usia 6
bulan
Infeksi
Bab paru-paru
IV Aterm SC RS Dokter 3,2 49 TL: 2017
V V Saat ini Curretage RS Dokter - - - - - -
-
Keterangan:LK:Lengkap,TLK:Tidaklengkap
Riwayat Kesehatan
Bab
Riwayat Menstruasi: Riwayat KB:
a. Menarche : umur 12 tahun ( kelas 6 sd Pasien mengatakan sudah pernah II
akhir) menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk
b. Siklus : 28 hari suntik pada kelahiran anak pertama, namun
c. Lama : +/- 6 hari Bab
pasien mengatakan merasakan efek samping
d.
e.
Banyaknya: 2-3 ganti pembalut/ hari
Teratur/tidak : teratur
seperti kenaikan berat badan, dan badan III
terasa berat atau tidak fit selama melakukan
f. Sifat darah : merah pekat dalam 2 hari aktivitas sehari-hari. Karena efek samping
Bab pertama, selanjutnya merah kehitaman tersebut pasien memutuskan hanya memaki
dan konsentrasi encer.
IV g. Dismenorhoe: Pasien selalu mengalami
-/+ 1 bulan. Setelah kelahiran anak ke 3
pasien menggunakan kembali kontrasepsi
nyeri pada 2 hari pertama haid. dalam bentuk pil, namun pasien merasakan
Bab efek samping seperti jantung berdebar-debar,
haid tidak teratur sehingga pasien
V memutuskan untuk tidak mealanjutkan
pengguan alat kontrasepsi tersebut sampai
saat ini.
Pemeriksaan Fisik
Bab
Keadaan Umum:
Sedang, kesadaran pasien compos mentis II
TTV:
TD: 87/60 mmHg
Bab
RR: 20 x/menit
Nadi: 103 x/menit III
Suhu: 36,8 oC
Bab
IV
Bab Pengukuran Antropometri :
Tinggi Badan : 160 Cm
V Berat Badan: 65 Kg
Indeks Massa Tubuh : 25,4 kg/m2
Pemeriksaan Fisik
Bab
Pemeriksaan Head to Toe: II
1) Kepala : Bentuk kepala simetris, Normochepal. Tidak ada luka dan benjolan, tidak ada
nyeri tekam
2) Rambut : Warna hitam, penyebaran rambut merata, tidak mudah mudah rontok, Bab
tampak bersih tidak ada ketombe, tektur rambut lembut. III
3) Mata : Mata simetris, konjungtiva anemies, ukuran pupil 3 mm/3 mm, bentuk isokor,
reaksi cahaya +/+. Skelera tidak ikterik. Tidak ada edema palpebra.
Bab 4) Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pendarahan, tidak ada
IV polip
5) Telinga :Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen.
6) Mulut : Mulut tampak bersih, warna kulit pucat, mukosa mulut tampak kering, lidah
Bab simetris dan bersih, gigi bersih dan lengkap, tidak ada gigi yang berlubang, tidak ada
V gigi palsu, tidak ada karies, tidak ada pendarahan pada gusi.
7) Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening, tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP, tidak terdapat kaku kuduk
Pemeriksaan Fisik
Bab
Pemeriksaan Head to Toe:
8) Wajah :Pasien tampak meringis nyeri, tidak terdapat edema di wajah pasien. \ II
9) Dada dan Thorax :
a. Paru-paru :
Bab
• Inspeksi : Normochest, retraksi dinding dada (-), tidak ada lesi
• Palpasi : Vocal premitus getaran sama kanan dengan kiri III
• Perkusi :Sonor
• Auskultasi : Vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Bab b. Jantung :
IV • Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
• Palpasi :Ictus kordis teraba 1 jari medial midcavicula V
• Perkusi: Pekak
Bab • Auskultasi : BJ I dan II regular, bunyi jantung tambahan tidak terdengar
V c. Payudara :
• Inpeksi :payudara tampak bersih, simetris, tidak terdapat jaringan parut, bentuk
papilla menonjol.
• Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Pemeriksaan Fisik
Bab
III
Pola Nutrisi dan Metabolik:
Pasien mengatakan mengalami penurun berat badan +/- 4 kg dalam rentang 2
Bab
bulan terakhir, pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual muntah sejak
III HPHT tanggal 28 Oktober 2022. Saat dilakukan pengkajian pasien hanya
menghabiskan ½ dari porisi makan yang disediakan. Pasien alergi terhadap
telur dan kacang-kacangan.
Bab
IV Pola Eliminasi:
Sebelum kehamilan pasien mengatakan BAB 1x dalam sehari, konsistensi lunak, BAK
5-6 kali berwarna kuning jernih. Saat dilakukan pengkajian pasien menggatakan
mengalami kesulitan untuk BAK dan BAK.
Pola Fungsi Kesehatan
Bab
III
Pola Persepsi Sensori dan Kognitif:
Pasien mengatakan pernah mendengar istilah hamil anggur namun tidak terlalu
Bab paham mengenai penyakti tersebut. Setelah medapatkan penjelasan dari dokter
IV pasien mengatakan lebih was-was dan berniat untuk lebih sering melalukan kontrol
terhadap kesehatannya sendiri agar tidak terjadi hal yang sama dan mendapatkan
penanganan lebih cepat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pola Fungsi Kesehatan
Pola Hubungan dengan Orang Lain: Bab
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan orang lain seperti orang tua maupun II
mertuanya terutama hubungan dengan suami dan anak-anak.
Bab
Pola Reproduksi dan Seksual:
Pasien mengatakan melakukan hubungan seksual 1-2 kali dalam seminggu
III
sebelum kehamilan. Tidak ada masalah pasa reproduksi
Bab
III
Bab
IV
Bab
V
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: Bab
Tanggal 21-12-2022
II
Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Keterangan
Bab
Hemoglobin 12-14 9,6 g/dl Menurun
III
Hematokrit 40-48 29% Menurun
Bab
Bab
Plato test + (positif)
V
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: Bab
Tanggal 22-12-2022
Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Keterangan
II
Hemoglobin 12-14 8,9g/dl Menurun Bab
III
Bab
IV Tanggal 23-12-2022
Bab
IV
Oral Gastrul Untuk meransang kontraksi
Bab
Paracetamol Untuk meredakan nyeri
V Cefixime Untuk antibiotic
Jenis Nama /dosis Fungsi
Injeksi Asam tranexamat Membantu menghentikan pendarahan
Bab
Vitamin C Berfungsi dalam penyembuhan luka
II
Bab
III
Vitamin K Membantu dalam mempercepat pembekuan darah
Bab Metargin Untuk mecegah dan mengatasi kasus pendarahan
hemoglobin III
Bab Resiko pendaraha b.d Tindakan pembedahan
IV
Resiko infeksi b.d Efek prosedur infasif
Bab
V
Rencana Tindakan Keperawatan
Bab
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Agen Tingkat Nyeri:
Pencedera Fisik 1. Kemampuan menuntaskan
Manajemen Nyeri:
aktivitas Observasi :
II
(Prosedur Operasi) meningkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
2. Keluhan nyeri menurun kualitas, intensitas nyeri.
3. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
4. Gelisah menurun 3. Identifikasi skala nyeri non verbal
Bab
5.
6.
7.
Kesulitan tidur menurun
Muntah menurun
Mual menurun
4.
5.
Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
III
8. Nafsu makan membaik sudah diberikan
9. Pola tidur membaik 6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Bab 7. Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi
IV
rasa nyeri
8. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
9. Fasilitasi Istirat dan tidur
10. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi
Bab 11. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
V
12. Jelaskan strategi meredakan nyeri
13. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
14. Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat
15. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
16. Kolaborasi pemberian analgetic
Rencana Tindakan Keperawatan
Bab
No Diagnosa
2. Perfusi perifer
Tujuan dan Kriteria Hasil
Perfusi Perifer :
Intervensi Keperawatan
Pemantauan tanda vital II
tidak efektif b.d 1. Warna kulit pucat menurun Observasi:
Penurunan 2. Kelemahan otot menurun 1. observasi monitor tekanan darah
Bab
konsentrasi 3. Pengisian kapiler membaik 2. monitor nadi
hemoglobin
4. Penyembuhan luka membaik
5. Kram otot menurun
3. monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
4. monitor pernapasan
III
6. Tekanan darah sistol membaik 5. monitor suhu
7. Tekanan darah diastole membaik 7. monitor tekanan nada (selisih TDS dan
Bab TDD)
IV 6. identifikasi penyebab perubahan tanda
vital
Terapeutik:
1. Atur interval memantauan sesuai dengan
Bab
kondisi pasien
V 2. dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi:
1. jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Dokumentasikan hasil pemantauan
Pemberian Produk Darah
Rencana Tindakan Keperawatan
Bab
No Diagnosa
3. Resiko
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tingkat Pendarahan:
Intervensi Keperawatan
Pencegahan Pendarahan II
pendarahan b.d 1. Pendarahan pasca operasi Observasi :
tindakan menurun 1. Monitor tanda dan gejala pendarahan Bab
pembedahan 2. Hemoglobin membaik 2. Monitor Hb sebelum dan setelah
3. Kelembapan membran mukosa kehilangan darah III
meningakat Edukasi
3. Jelaskan tanda dan gejala pendarahan
Bab 4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
untuk menghindari konstipasi
IV 5. Anjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
6. Anjurkan melapor jika terjadi
Bab
pendarahan
V Kolaborasi
7. Kolaborasi obat pengontrol
pendarahan
8. Kolaborasi pemberian produk darah
9. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
Rencana Tindakan Keperawatan
Bab
No Diagnosa
4. Resiko infeksi
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tingkat Infeksi:
Intervensi Keperawatan
Pencegahan Infeksi II
b.d Efek 1. Kebersihan tangan meningkat Observasi:
prosedur infasif 2. Kebersihan badan meninkat 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local Bab
3. Nafsu makan meningkat dan sistemik
4. Nyeri menurun Terapeutik: III
5. Kadar sel darah putih membaik 2. Batasi jumlah pengunjung
6. Kultur area luka membaik 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
Bab 7. Integritas kulit jaringan: kontak dengan pasien dan lingkungan
8. Perfusi jaringan meningkat pasien
IV 9. Kerusakan jaringan menurun 4. Pertahankan teknik aseptic pada
10. Kerusakan lapisan kulit pasien beresiko tinggi
menurun Edukasi:
Bab
11. Nyeri menurun 5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
V 12. Pendarahan menurun
6. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar
7. Ajarkan cara memeriksa luka operasi
8. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 22 Desember
2022
• Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
S: II
Nyeri Akut kualitas, dan intensitas nyeri - Pasien mengeluhkan nyeri:
• Mengidentifikasi skala nyeri P : Nyeri karena post operasi
Bab
• Mengidentifikasi nyeri non curretage dan meningkat ketika pasien
verbal
• Menanyakan faktor apa yang
menggerakkan bagian tubuhnya III
memperberar nyeri Q : Nyeri yang dirasakan seperti
• Mengajarkan manajemen nyeri tertusuk-tusuk benda tajam
Bab dengan relaksasi napas dalam R : Nyeri menjalar keseluruh tubuh
• Pemberian analgetic berupa
IV paracetamol
terutama pada perut bagian bawah dan
menjalar ke bagian pinggang
S : Skala nyeri 6, setelah diberikan
Bab paracetamol dan relaksasi nafas dalam
nyeri berkurang menjadi skala 5
V T : Nyeri bersifat hilang timbul dengan
durasi 10-15 menit.
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 22 Desember
2022
• Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
O: II
Nyeri Akut kualitas, dan intensitas nyeri -Pasien masih tampak meringis
• Mengidentifikasi skala nyeri -Pasien masih tampak hati-hati saat
Bab
• Mengidentifikasi nyeri non bergerak
verbal
• Menanyakan faktor apa yang
- TD: 90/70 mmHG III
memperberar nyeri - Nadi: 101 x/menit
• Mengajarkan manajemen nyeri A:
Bab dengan relaksasi napas dalam Masalah nyeri akut belum teratasi
• Pemberian analgetic berupa
IV paracetamol
P:
Lanjutkan intervensi
Monitor nyeri pasien
Bab Mengidentifikasi skala nyeri
Mengidentifikasi nyeri non verbal
V Mengevaluasi teknik relaksani
nafas dalam
Pemberian terapi oral : paracetamol
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Bab
2 22 Desember
2022
Memonitor vital sign
Memonitor suhu, warna, dan
S:
- Pasien masih mengeluh pusing dan mata
II
Perfusi perifer
tidak efektif kelembaban kulit berkunang-kunang.
Memonitor hasil laboratorium : Hb O: Bab
Memonitor konjungtiva - Kulit pasien masih tampak pucat
Monitor CRT pasien
Pemberian tranfusi darah PRC 1
- Konjungtiva masih tampak anemis,
- CTR 2 detik
III
unit - Hb 8,9g/dl
A:
Bab
Masalah perfusi perifer belum teratasi
IV P:
Intervensi Perfusi perifer tidak efektif
dilanjutkan
Bab • Memonitor TTV pasien secara berala
• Memonitor suhu, warna, dan kelembaban
V kulit pasien
• Memonitor hasil laboratorium : Hb
• Memonitor konjungtiva pasien
• Monitor CRT pasien
• Memberikan tranfusi PRC
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
3 22 Desember
2022
Memonitor tanda dan gejala
pendarahan
S:
-Klien mengatakan telah mengalami
II
Resiko Memonitor hasil Hb pendarahan pervagina sejak 4 hari
pendarahan Pemberian injeksi asam sebelum masuk rumah sakit. Bab
tranexamat, vitamin K, O:
metargin - Tampak darah yang keluar dari III
vagina berwarna merah pekat dan
kental
Bab - Hb 8,9g/dl
A:
IV Masalah resiko pendarah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
Bab Memonitor tanda dan gejala
pendarahan
V Memonitor hasil Hb
Pemberian injeksi asam
tranexamat, vitamin K, metargin
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
4 22 Desember
2022
Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan
S:
- Pasien mengatakan dirinya post operasi
II
Resiko infeksi
lingkungan pasien Currettage pada hari Kamis tanggal 22
Melihat ada atau tidaknya tanda Desember 2022 Bab
gejala infeksi - Pasien mengatakan pemulihan operasi
Memberikan edukasi pada klien sesar anak ke 4 sekitar 1 bulan lebih baru III
untuk rutin mengganti pembalut. bisa beraktivitas normal
Pemberian antibiotic melalui O:
Bab injeksi bolus ceftriaxone - Leukosit 6390/mm3
A:
IV Masalah resiko infeksi belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi resiko infeksi.
• Mencuci tangan sebelum dan sesudah
Bab kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
V • Monitor tanda dan gejela infeksi
• Memberikan edukasi pada pasien untuk
mengganti pembalut
• Pemberian antibiotic melalui injeksi
bolus ceftriaxone
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Bab
1 23 Desember
2022
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
S:
- Pasien mengeluhkan nyeri :
II
Nyeri akut kualitas, dan intensitas nyeri
P : Nyeri karena post operasi curretage
Mengidentifikasi skala nyeri
Mengidentifikasi nyeri non dan meningkat ketika pasien Bab
menggerakkan bagian tubuhnya
verbal
Menanyakan faktor apa yang Q : Nyeri yang dirasakan seperti tertusuk- III
memperberar nyeri tusuk benda tajam
Mengajarkan manajemen nyeri R : Nyeri menjalar keseluruh tubuh
Bab dengan relaksasi napas dalam terutama pada perut bagian bawah dan
dan teknik distraksi
IV Pemberian analgetic berupa
paracetamol
menjalar ke bagian pinggang
S : Skala nyeri 7, setelah diberikan
paracetamol dan relaksasi nafas dalam
dan teknik distraksi nyeri berkurang
Bab
menjadi skala 5
V T : Nyeri bersifat hilang timbul dengan
durasi 10-15 menit.
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 23 Desember
2022
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
O: II
Nyeri akut -Pasien masih tampak meringis
kualitas, dan intensitas nyeri
-Pasien masih tampak hati-hati saat
Mengidentifikasi skala nyeri Bab
Mengidentifikasi nyeri non bergerak
verbal - TD: 100/80 mmHg III
Menanyakan faktor apa yang - Nadi: 98x/menit
memperberar nyeri A:
Bab Mengajarkan manajemen nyeri Masalah nyeri akut belum teratasi
dengan relaksasi napas dalam P:
IV dan teknik distraksi
Lanjutkan intervensi nyeri akut
Pemberian analgetic berupa
paracetamol Monitor nyeri pasien
Bab Mengidentifikasi skala nyeri
Mengidentifikasi nyeri non verbal
V Pemberian terapi oral : paracetamol
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
2 23 Desember
2022
Memonitor vital sign Memonitor
suhu, warna, dan kelembaban kulit
S:
- Pasien masih mengeluh pusing dan mata
II
Perfusi perifer Memonitor hasil laboratorium : Hb
tidak efektif berkunang-kunang.
Memonitor konjungtiva
Monitor CRT pasien O: Bab
- Kulit pasien masih tampak pucat
Pemberian Tranfusi dara PRC 1
unit - Konjungtiva masih tampak anemis, III
- CTR 2 detik
- Hb 8,7 g/dl
Bab A:
Masalah perfusi perifer belum teratasi
IV P:
Intervensi Perfusi perifer tidak efektif
dilanjutkan
Bab Memonitor TTV pasien secara berakala
Memonitor suhu, warna, dan
V kelembaban kulit pasien
Memonitor hasil laboratorium : Hb
Memonitor konjungtiva pasien
Monitor CRT pasien
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
3 23 Desember
2022
Memonitor tanda dan gejala
pendarahan
S: II
Resiko -Klien mengatakan masih keluar darah
Memonitor hasil Hb dari vaginanya
pendarahan Melakukan tranfusi darah PRC
Bab
1 unit O:
Pemberian injeksi asam - Tampak darah yang keluar dari III
tranexamat, vitamin K, vagina berwarna merah pekat dan
metargin kental
Bab - Hb 8,7g/dl
A:
IV Masalah resiko pendarah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.
Bab
Memonitor tanda dan gejala
V pendarahan
Memonitor hasil Hb
Melakukan tranfusi darah PRC 1
unit
Pemberian injeksi asam
tranexamat, vitamin K, metargin
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
4 23 Desember
2022
Mencuci tangan sebelum dan S: II
Resiko infeksi sesudah kontak dengan pasien Pasien mengatakan telah rutin
dan lingkungan pasien mengganti pembalutnya dan jika
Melihat ada atau tidaknya sudah terasa penuh akan cepat diganti Bab
tanda gejala infeksi
Memberikan edukasi pada
O:
- Leukosit 6390/mm3
III
klien untuk rutin mengganti A:
Bab pembalut Masalah resiko infeksi belum teratasi
Pemberian antibiotic melalui P:
IV injeksi bolus Lanjutkan intervensi resiko infeksi
Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan
Bab
lingkungan pasien
V Melihat ada atau tidaknya tanda
gejala infeksi
Pemberian antibiotic melalui
injeksi bolus
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 24 Desember
2022
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
S: II
Nyeri akut - Pasien mengeluhkan nyeri :
kualitas, dan intensitas nyeri P : Nyeri karena post operasi
Mengidentifikasi skala nyeri Bab
Mengidentifikasi nyeri non curretage dan meningkat ketika pasien
verbal menggerakkan bagian tubuhnya III
Menanyakan faktor apa yang Q : Nyeri yang dirasakan seperti
memperberar nyeri tertusuk-tusuk benda tajam
Bab Melakukan manajemen nyeri R : Nyeri menjalar keseluruh tubuh
dengan relaksasi napas dalam
IV dan teknik distraksi
terutama pada perut bagian bawah dan
menjalar ke bagian pinggang
Pemberian analgetic berupa
paracetamol S : Skala nyeri 6, setelah diberikan
Bab paracetamol dan relaksasi nafas dalam
dan distraksi nyeri berkurang menjadi
V skala 4
T : Nyeri bersifat hilang timbul dengan
durasi 10-15 menit. .
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
1 24
Desember
Mengidentifikasi lokasi, O: II
karakteristik, durasi, -Pasien masih tampak meringis
2022 frekuensi, kualitas, dan
Nyeri akut -Pasien masih tampak hati-hati saat Bab
intensitas nyeri
bergerak
Mengidentifikasi skala nyeri
Mengidentifikasi nyeri non - TD: 110/80 mmHG III
verbal - Nadi: 99 x/menit
Menanyakan faktor apa yang A:
Bab memperberar nyeri Masalah nyeri akut belum teratasi
IV Melakukan manajemen nyeri
dengan relaksasi napas dalam
P:
Lanjutkan intervensi
dan teknik distraksi Monitor nyeri pasien
Bab Pemberian analgetic berupa
Mengidentifikasi skala nyeri
paracetamol
V Mengidentifikasi nyeri non
verbal
Pemberian terapi oral :
paracetamol
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
2 24 Desember
2022
Memonitor vital sign
Memonitor suhu, warna, dan
S:
-Klien mengatakan masih ada darah yang
II
Perfusi perifer kelembaban kulit keluar dari vagina
tidak efektif Memonitor hasil laboratorium : O:
Bab
Hb - Tampak darah yang keluar dari vagina
Memonitor konjungtiva apakah
anemis atau tidak
berwarna merah
- Hb 10,5 g/dl
III
Memonitor CRT pasien -Hemaktorit 31%
-trombosit 196.000/mm3
Bab A:
IV Masalah resiko pendarahan belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan :
Memonitor vital sign
Bab Memonitor suhu, warna, dan
V kelembaban kulit
Memonitor hasil
Memonitor konjungtiva apakah
anemis atau tidak
Memonitor CRT pasien
Implementasi dan Evaluasi
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Bab
3 24 Desember
2022
Mencuci tangan sebelum dan S: II
Resiko Infeksi sesudah kontak dengan pasien -Pasien mengatakan telah rutin
dan lingkungan pasien mengganti pembalutnya dan jika
Melihat ada atau tidaknya sudah terasa penuh akan cepat diganti Bab
tanda gejala infeksi O: III
Memberikan edukasi pada - Leukosit 6390/mm3
klien untuk rutin mengganti A:
Bab pembalut Masalah resiko infeksi belum teratasi
Pemberian antibiotic melalui P:
IV
injeksi bolus dan pemberian Intervensi dilanjutkan.
antibiotic oral Memonitor tanda dan gejala
Bab pendarahan
Memonitor hasil Hb
V Pemberian injeksi asam
tranexamat, vitamin K, metargin
PEMBAHASAN
Bab
II
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny.E berusia 33 tahun
dengan mola hidatidosa di RS Siti Rahmah Padang di Ruangan Rawat Bab
Inap Kebidanan, maka pada BAB ini peneliti akan membahas perbedaan
atau kesenjangan antara asuhan keperawatan pada pasien mola
III
hidatidosa. Pembahasan ini sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan
Bab
yang dimulai dari proses pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
pengidentifikasian intervensi keperawatan, pelaksanaan implementas. IV
Bab
V
PEMBAHASAN
Pengkajian Keperawatan Bab
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan dan merupakan proses
II
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi satus kesehatan (Muhith, 2015). Pengkajian yang dilakukan pada Ny E Bab
merupakan pengkajian dasar utama bagi penulis dalam mengumpulkan data mengenai
permasalahan klien.
III
Pasien masuk kerumah sakit melalui IGD dengan usia kehamilan 6-7 minggu pada hari Rabu Bab
tanggal 21 Desember 2022 dengan keluhan nyeri berat dengan skala nyeri 8, nyeri terasa di ari-
ari dan menjalar keseluruh tubuh, dengan durasi +/- 30 menit diikuti dengan keluar darah di IV
dikemaluan secara terus menerus (+/- 4-5 pembalut) berbentuk bongkahan, pasien didiagnosa
dengan indikasi Mola Hydatidosa. Empat hari sebelum dibawa kerumah sakit pasien mengatakan
Bab sudah merasakan gejala yang sama namun skala nyeri masih dalam skala nyeri sedang, juga
V diikuti dengan keluar darah. Sebelum dilakukan pengkajian pasien mendapatkan penanganan dari
IGD pasien di pindahkan ke ruangan rawat inap kebidanan dan dirancakan untuk tindakan
operasi Currettage pada hari Kamis tanggal 22 Desember 2022.
PEMBAHASAN
Pengkajian Keperawatan Bab
II
Menurut teori Winknjosastro (2007) yang menyebutkan bahwa manifestasi/gejala klinik mola
hidatidosa meliputi terjadinya perdarahan pervaginam, mual dan muntah, pembesaran uterus
Bab
dan uterus lembek, fundus uteri lebih tinggi dari kehamilan normal, gerakan janin tidak terasa.
Pada pemeriksaan auskultasi penderita mola hidatidosa tidak terdengar bunyi denyut jantung III
janin. Pada pemeriksaan USG terlihat bayangan badai salju dan tidak terlihat gambaran janin.
Pada pemeriksaan hb akan terjadi penurunan hb karna terjadi perdarahan pervaginam
(Kurniawati, 2009). Sel trofoblas mengeluarkan hormon HCG yang akan mengeluarkan rasa Bab
mual dan muntah (Purwaningsih , 2010).
IV
Menurut peneliti tentang hasil penelitian dan teori diatas tidak ada perbedaan antara kasus
Bab dengan teori dan penelitian terdahulu. Pada kasus Ny. E sesuai dengan teori, pada pasien mola
hidatidosa salah satu tanda-gejala nya adalah perdarahan pervaginam disertai dengan nyeri perut
V bagian bawah. Sedangkan pada Ny. E juga mengalami perdarahan pervaginam. Perdarahan
pervaginam terjadi akibat jaringan mola terpisah dari desidua sehingga Umenyebabkan
perdarahan, dan pada pasien mola hidatidosa biasa nya akan mengalami perdarahan hebat
hingga menyebabkan anemia.
PEMBAHASAN
Pengkajian Keperawatan Bab
II
Pada pengkajian yang dilakukan pada hari kamis tanggal 22 Desember 2022 setelah post
operasi Currettage jam 19.30. Pasien mengatakan mengeluh nyeri karena post curettage
Bab
terpasang tampon vagina dengan skala nyeri 6 dan meningkat ketika pasien menggerakkan
bagian tubuhnya. nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk benda tajam, nyeri menjalar III
keseluruh tubuh terutama pada perut bagian bawah dan menjalar ke bagian pinggang, dan
nyeri bersifat hilang timbul dengan durasi 10-15 menit. Pasien tampak meringis dan tampak
hati-hati saat bergerak. Pasien juga mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, pasien Bab
tampak pucat, konjungtiva anemis, CRT 2 detik, Hb pasien 8,9 gl/dl. Klien mengatakan
telah mengalami pendarahan pervagina sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit yang
IV
semakin bertambah saat hari pertama masuk rumah sakit dan tampak darah yang keluar dari
Bab vagina berwarna merah pekat dan kental di pembalut pasien. Hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital TD 87/60 mmHg, RR 20 x/menit, Nadi 103 x/menit, dan Suhu 36,8 oC.
V
PEMBAHASAN
Bab
Pengkajian Keperawatan
II
Dari data dapat terlihat pasien mengalami penurunan Hb. Nyeri perut disertai
perdarahan pervaginam memungkinkan bahwa penumpukan darah menyebabkan Bab
pendesakan bagian organ tubuh lain yang peka nyeri. Selain itu pasien mola juga
mengalami mual dan muntah yang diakibatkan dari peningkatan hormon HCG dalam III
tubuh. Pada hasil pengkajian juga didapatkan perbedaan usia Ny. E 33 tahun sudah
memiliki 3 orang anak. Bab
Menurut peneliti tentang hasil penelitian dan teori diatas ada perbedaan yaitu tidak
semua yang beresiko terkena mola hidatidosa pada usia remaja awal atau IV
perimenopause saja, dari anamnesis dilakukan pada pasien Ny.E, pasien ini masih
Bab masuk wanita usia produktif 21-35 tahun. Faktor lain nya bisa karna keadaan sosio-
ekonomi yang rendah, paritas tinggi
V
PEMBAHASAN
Bab
Diagnosa Keperawatan
II
Pembentukan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang ditemukan pada pengkajian
terhadap respon individu dan keluarga tentang masalah kesehatan yang dihadapi. Agar dapat Bab
memberiakn intervensi yang sesuai untuk mencegah penurunan status kesehatan klien.
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada Ny E didapatkan empat diagnosa III
keperawatan yaitu Nyeri akut b.d Agen Pencedera Fisik (Prosedur Operasi), Perfusi perifer
tidak efektif b.d Penurunan konsentrasi hemoglobin, Resiko pendaraha b.d tindakan
pembedahan, Resiko infeksi b.d Efek prosedur infasif, Diagnosa Keperawatan. Diagnosa ini Bab
ditegakkan sesuai dengan data yang diperoleh selama pengkajian dari hasil observasi dan
wawancara dengan klien dan keluarga klien.
IV
Bab
V
PEMBAHASAN
Bab
Intervensi Keperawatan
II
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
masalah Nyeri terhadap Ny.E, yaitu identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, Bab
intensitas nyeri, identifikasi skala nyeri, identifikasi skala nyeri non verbal, identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri, memberikan obat analgetik, monitor keberhasilan terapi III
komplementer yang sudah diberikan, monitor efek samping penggunaan analgetik, pertimbangkan
jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri, jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri, jelaskan strategi meredakan nyeri, anjurkan monitor nyeri secara mandiri, anjurkan Bab
mengunakan analgetik secara tepat, ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri IV
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
Bab masalah Perfusi perifer tidak efektif terhadap Ny.E, Ny.E yaitu, observasi monitor tekanan darah,
monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama), monitor pernapasan, monitor suhu, monitor tekanan
V nada (selisih TDS dan TDD), identifikasi penyebab perubahan tanda vital, atur interval
memantauan sesuai dengan kondisi pasien, dokumentasikan hasil pemantauan, jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan, dokumentasikan hasil pemantauan, Pemberian Produk Darah
PEMBAHASAN
Bab
Intervensi Keperawatan II
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
masalah Resiko Perdarahan terhadap Ny.E, yaitu. Monitor tanda dan gejala pendarahan, monitor Bab
Hb sebelum dan setelah kehilangan darah, jelaskan tanda dan gejala pendarahan, anjurkan
meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi, anjurkan meningkatkan asupan
III
makanan dan vitamin K, anjurkan melapor jika terjadi pendaraha, kolaborasi obat pengontrol
pendarahan, kolaborasi pemberian produk darah, kolaborasi pemberian pelunak tinja Bab
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi IV
masalah risiko Infeksi terhadap Ny.E, yaitu Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik,
batasi jumlah pengunjung, cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
Bab
pasien, Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi, jelaskan tanda dan gejala infeksi,
V ajarkan cara mencuci tangan dengan benar, ajarkan cara memeriksa luka operasi.
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
PEMBAHASAN
Bab
Implementasi Keperawatan II
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny.E dilakukan pada tanggal 23 – 26 Desember 2022
di Rumah Sakit Siti Rahmah Padang. Implementasi pada Ny.E dilakukan sesuai dengan Bab
intervensi yang di buat dan di sesuaikan dengan masalah keperawatan yang di temukan pada
klien. III
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
masalah Nyeri terhadap Ny.E, tindakan yang dilakukan sesuai perencanaan. Tindakan yang
Bab
dilakukan pada Ny.E yaitu mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
dan intensitas nyeri, mengidentifikasi skala nyeri, mengidentifikasi nyeri non verbal, IV
menanyakan faktor apa yang memperberar nyeri, mengajarkan manajemen nyeri dengan
relaksasi napas dalam, pemberian analgetic berupa paracetamol
Bab Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk mengatasi
V masalah Perfusi perifer tidak efektif terhadap Ny.E, tindakan yang dilakukan sesuai
perencanaan. yaitu memonitor vital sign, memonitor suhu, warna, dan kelembaban kulit,
memonitor hasil laboratorium : Hb, memonitor konjungtiva, monitor CRT pasien, memberian
tranfusi darah PRC 1 unit
PEMBAHASAN
Bab
Implementasi Keperawatan
II
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk
mengatasi masalah Resiko Perdarahan terhadap Ny.E, tindakan yang dilakukan sesuai Bab
perencanaan. Tindakan yang dilakukan yaitu, memonitor tanda dan gejala pendarahan,
memonitor hasil Hb, pemberian injeksi asam tranexamat, vitamin K, metargin III
Berdasarkan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat dan disusun untuk
mengatasi masalah risiko Infeksi terhadap Ny.E, tindakan yang dilakukan sesuai Bab
perencanaan. Tindakan yang dilakukan pada Ny.E yaitu mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien, melihat ada atau tidaknya tanda IV
gejala infeksi, memberikan edukasi pada klien untuk rutin mengganti pembalut,
Bab pemberian antibiotic melalui injeksi bolus ceftriaxone
Implementasi yang dilakukan pada klien hiperemesis gravidarum menurut asumsi
V peneliti semua implementasi sesuai dengan intevensi yang disusun pada klien dengan
pelaksanaan tindakan selama 3 hari
Terima kasih