Ties 5c
Total 15
Test Statisticsb
GDS SESUDAH
- GDS
SEBELUM
Z -2.889a
Pada kotak negative rank kolom N = 0 dengan rata-rata rank 0 artinya tidak ada gula darah
pada ahkir lebih kecil dari pemeriksaan awal
Pada tabel positif rank kolom N = 10 dengan rata-rata rank 5.5 artinya ada 10 orang
dengan Gula darah pada ahkir lebih besar dari pemeriksaan awal
Pada tabel ties N = 5 artinya ada 5 orang dengan pemeriksaan gula darah pada ahkir
dan awal sama.
Pada kotak rank kolom N menunjukkan jumlah hasil kadar gula darah, pada itu menunjukkan
jumlah kadar gula akhir lebih kecil dibandingkan kadar gula darah awal, pada b menunjukkan
jumlah kadar akhir lebih besar dibandingkan kadar gula awal, dan yang c menunjukkan jika
hasil kadar gula awal dan akhir sama
Pada kotak test statistic hasil Z negatif, dan Asymp. Sig (2-tailed) <0.05
Kesimpulan :
Pada kotak Test Statistics nilai Z sebesar -2.889 dan Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0.004. Tanda negative
pada Z menunjukkan bahwa gula darah sesudah makan pagi lebih tinggi dibanding sebelum makan pagi.
Ini artinya ada perbedaan bermakna gula darah sebelum dan sesudah makan pagi (Z = -2.889 ; p < 0,05)
Membuat grafik
Setelah data siap untuk dibuat grafik Boxplot, masuk ke langkah-langkah sebagai berikut :
1. Klik Graph, memilih Legacy Dialogs dan klik Boxplot
2. Pilih Simple, dan klik Define
3. Memindahkan variabel Gula Darah (GD) ke kotak variabel dan Kelompok (KLP) ke kotak
Category Axis dan klik OK
MD =130
MD= 130
Terlihat pada grafik Boxplot di atas penyajian Gula Darah untuk kelompok sebelum dan sesudah makan
pagi, dimana median dari grafik tersebut 130 untuk kelompok sebelum makan pagi dan 130 untuk
kelompok sesudah makan pagi.
Ranks
Ties 0c
Total 12
Ties 0c
Total 12
c. AKHIR = AWAL
Test Statisticsb
AKHIR - AWAL
Z -3.074a
Pada tabel negative rank kolom N = 12 dengan rata-rata rank 6,5 artinya adanya 12 penderita
pulmonary thromboembolism akut dengan perubahan hemodinamik pada ahkir pengukuran tekanan
arteri lebih kecil dibandingkan awal pengukuran di tekanan arteri paru rata-rata dengan rata rata
rangking 6,5.
Pada tabel positif rank kolom N = 0 artinya tidak ada perubahan hemodinamik akhir pengukuran
tekanan arteri paru lebih besar dibandingkan awal pengukuran tekanan arteri paru pada penderita
pulmonary thromboembolism akut
Pada tabel ties N = 0 artinya tidak ada dengan perubahan hemodinamik saat pengukuran tekanan
arteri paru di awal dan di ahkir pada penderita pulmonary thromboembolism akut
Nilai Z = -3.074, jika Nilai Z >1,96, maka kita simpulkan ada perbedaan signifikan, sehingga
berbeda secara bermakna.
KESIMPULAN
Tanda negative pada nilai Z menunjukkan bahwa pengukuran akhir lebih tinggi dibandingkan awal
pengukuran. Ini artinya ada perbedaan bermakna tekanan arteri paru rata-rata awal dan akhir pengukuran
;
( Z= -3.074 p= <0,05)
Membuat grafik
Membuat data kontinu dengan mengelompokan pengukuran Tekanan arteri paru rata-rata
Memasukkan ke dalam SPSS
.
Setelah data siap untuk dibuat grafik Boxplot, masuk ke langkah-langkah sebagai berikut :
1. Klik Graph, memilih Legacy Dialogs dan klik Boxplot
2. Pilih Simple, dan klik Define
3. Memindahkan variabel Pengukuran (Ukur) ke kotak variabel dan Kelompok (KLP) ke kotak
Category Axis dan klik OK
MD=26
MD=20.5
Terlihat pada grafik Boxplot di atas penyajian Pengukuran tekanan arteri paru-paru untuk kelompok awal
dan akhir, dimana median dari grafik tersebut 26 untuk kelompok awal dan 20,5 untuk kelompok akhir
DAERA
H N Mean Rank Sum of Ranks
Total 33
Test Statisticsb
IMUNPOL
Mann-Whitney U 104.000
Wilcoxon W 257.000
Z -1.157
MD=88,0
Terlihat pada grafik Boxplot di atas penyajian pencapaian imunisasi polio di daerah kota dan
desa,cdimana median dari grafik tersebut 89,5 untuk kelompok kota dan 88 untuk kelompok kota.
SEKOLA
H N Mean Rank Sum of Ranks
Total 18
Test Statisticsb
HEMOGLOBIN
Mann-Whitney U 24.500
Wilcoxon W 69.500
Z -1.421
Membuat Grafik
1. Klik Graph, memilih Legacy Dialogs dan klik Boxplot
2. Pilih Simple, dan klik Define
3. Memindahkan variabel HB ke kotak variabel dan SKL ke kotak Category Axis dan klik OK
MD=12,1
MD=11,8
Terlihat pada grafik Boxplot di atas penyajian kadar HB di SMP 1 dan SMP 2,dimana median dari grafik
tersebut 11,8 untuk kelompok SMP 1 dan 12,1 untuk kelompok SMP 2.
2. Memindahkan ketiga variabel yang akan dianalisis dan diblok, yaitu JAM6, JAM12, JAM18,
kemudian dipindahkan ke kotak Test Variables, mengklik tanda panah, dan Test Type, lalu memilih
Friedman.
Ranks
Mean Rank
6 JAM 1.00
12 JAM 2.31
18 JAM 2.69
N 8
Chi-Square 12.968
df 2
Asymp. Sig. .002
a. Friedman Test
2
Hasil table Test Statistic diatas : nilai X = 12.968, df= 2 dan Asymp.Sig = 0.002 menyatakan ada
perbedaan jumlah makanan yang dikonsumsi berdasarkan lamanya waktu puasa sangat bermakna.
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil statistic menunjukkan ada perbedaan jumlah konsumsi makanan berdasarkan lama
puasa (selama 6 jam, 12 jam, dan 18 jam.) ditunjukkan dengan hasil p<0.05; yaitu p= 0.002
Membuat Grafik
1. Klik Graph, memilih Legacy Dialogs dan klik Boxplot
2. Pilih Simple, dan klik Define
3. Memindahkan variabel JMLMKN ke kotak variabel dan KLP ke kotak Category Axis dan klik OK
MD=12,6
MD=8,1
MD=2,65
Terlihat pada grafik Boxplot di atas penyajian kadar jumlah makanan yang dikonsumsi menurut lamanya
waktu puasa ( selama 6jam, 12 jam, 18 jam), ,dimana median dari grafik tersebut 2,65 untuk kelompok 6
jam, 8,1 untuk kelompok 12 jam dan 12,6 untuk kelompok 18 jam.
15.b. Menginput data di SPSS
HIPOTESIS
Ho : Tidak ada perbedaan tekanan darah sistol sesudah menjalankan 5 metode latihan.
Ha : Ada perbedaan tekanan darah sistol sesudah menjalankan 5 metode latihan.
Mean Rank
METODE A 3.23
METODE B 2.64
METODE C 2.95
METODE D 3.27
METODE E 2.91
Test Statisticsa
N 11
Chi-Square 1.294
df 4
a. Friedman Test
2
Hasil table Test Statistic diatas : nilai X = 1.294, df= 4 dan Asymp.Sig = 0.862 menyatakan bahwa
tidak adanya perbedaan tekanan darah sistolik yang bermakna
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil statistic menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan tekanan darah sistolik yang
bermakna setelah dilakukan 5 metoda latihan, ditunjukkan dengan hasil p>0.05; yaitu p= 0.862
Membuat Grafik
1. Klik Graph, memilih Legacy Dialogs dan klik Boxplot
2. Pilih Simple, dan klik Define
3. Memindahkan variabel METODE ke kotak variabel dan KLP ke kotak Category Axis dan klik OK
MD=139
MD=140
MD=139
MD=136 MD=136
Terlihat pada grafik Boxplot di atas penyajian tekanan darah sistolik sesudah menjalankan lima metode
latihan, ,dimana median dari grafik tersebut 140 untuk kelompok metode A, 136 untuk kelompok metode
B, 136 untuk kelompok metode C, 139 untuk kelompok metode D, dan 139 untuk kelompok metode E.
2. Kemudian pindahkan NYERI ke kotak test variabel list, dan variabel KLP ke kotak
GROUPING VARIABEL , dengan klik define range kemudian isi Minimium : “1” dan
Maximum :”3”, lalu klik OK
Kruskal-Wallis Test
Ranks
KELOMPO
K SPORT N Mean Rank
GOLF 15 15.80
BASKET 15 30.03
Total 45
Test Statisticsa,b
TINGKAT NYERI
Chi-Square 8.898
df 2
b. Grouping Variable:
KELOMPOK SPORT
Tingkat nyeri untuk jenis sport Tenis jumlah sampel 15 rangkingnya rata –rata 23.17
Tingkat nyeri untuk jenis sport Golf jumlah sampel 15 rangkingnya rata –rata 15.08
Tingkat nyeri untuk jenis sport Basket jumlah sampel 15 rangkingnya rata –rata 30.03
Nilai rata-rata terbesar untuk tingkatan nyeri pada jenis sport Basket dengan nilai 30,03
2
Nilai X = 8.898 maka signifikan nilai P = 0.12 lebih kecil dari tabel
2
Hasil table Test Statistic diatas : nilai X = 8.898, df= 2 dan asymp.Sig= 0.012; hal ini menyatakan
adanya perbedaan tingkat nyeri berdasarkan jenis olahraga (tenis, Golf, Basket)
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil statistic menunjukkan bahwa adanya perbedaan tingkat nyeri yang bermakna setelah
berdasarkan jenis olahraga yang dilakukan (tenis, golf, basket); ditunjukkan dengan hasil p<0.05; yaitu
p=0.012
Membuat Grafik
1. Klik Graph, memilih Legacy Dialogs dan klik Boxplot
2. Pilih Simple, dan klik Define
3. Memindahkan variabel NYERI ke kotak variabel dan KLP ke kotak Category Axis dan klik OK
MD=96
MD=92
MD=89
Terlihat pada grafik Boxplot di atas penyajian pengukuran tingkat nyeri para pemain tenis, golf dan
basket dengan metoda visual analog scale, ,dimana median dari grafik tersebut 92 untuk kelompok
pemain tenis, 89 untuk kelompok pemain golf, dan 96 untuk kelompok pemain basket.
Ranks
KELOM
POK
JENIS
KACAN
G N Mean Rank
C 9 15.89
D 10 28.95
Total 38
Test Statisticsa,b
PRESENTASI
SERAPAN ZAT
BESI
Chi-Square 18.501
df 3
b. Grouping Variable:
KELOMPOK JENIS KACANG
Pada tabel rank
Tingkat serapan zat besi untuk jenis kacang A jumlah sampel 9 rangkingnya rata –rata 8,33
Tingkat serapan zat besi untuk jenis kacang B jumlah sampel 10 rangkingnya rata –rata 23,35
Tingkat serapan zat besi untuk jenis kacang C jumlah sampel 9 rangkingnya rata –rata 15.89
Tingkat serapan zat besi untuk jenis kacang D jumlah sampel 10 rangkingnya rata –rata 28.95
Terlihat bahwa nilai rata-rata terbesar terletak pada jenis kacang D dengan rangking 28,95
2
Nilai X = 18.501 maka signifikan nilai P = 0.00 lebih kecil dari tabel
2 2
Hasil table Test Statistic diatas : nilai X = 18.501 lebih besardari X tabel, df= 3 menyatakan perbedaan
tingkat serapan zat besi untuk jenis kacang tersebut.
KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil statistic menunjukkan bahwa adanya perbedaan penyerapan zat besi yang bermakna
berdasarkan jenis kacang, ditunjukkan dengan hasil p<0.05; yaitu p= 0.000.
Membuat Grafik
1. Klik Graph, memilih Legacy Dialogs dan klik Boxplot
2. Pilih Simple, dan klik Define
3. Memindahkan variabel PSZB ke kotak variabel dan KLP ke kotak Category Axis dan klik OK
MD=43,5
MD=36
MD=28
MD=16
Terlihat pada grafik Boxplot di atas penyajian tingkat serapan zat besi menurut jenis kacang ,dimana
median dari grafik tersebut 16 untuk kelompok jenis kacang A, 36 untuk kelompok jenis kacang B, 28
untuk kelompok jenis kacang C, dan 43,5 untuk kelompok jenis kacang D.