Anda di halaman 1dari 36

NAMA: BASTIANUS ALFIAN

JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TUGAS BIOSTATISTIK DAN EPIDEMIOLOGI
KLINIK BUKU AJAR SOAL 13 - 19 HALAMAN
S3-S7
13. a. Dapatkah kita menyimpulkan adanya perbedaan kadar gula darah?
JAWAB:
1. HIPOTESIS:
H1: terdapat perbedaan antara kadar gula darah awal sebelum makan pagi dan akhir (setelah
makan pagi 2 jam kemudian).
Ho: Tidak terdapat perbedaan antara kadar gula darah awal sebelum makan pagi dan akhir
(setelah makan pagi 2 jam kemudian).
2 Dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik
2.1. Masukan data ke
spss 2.2.Klik Analyze
2.3.Klik nonparametric tests
2.4.Klik Legacy Dialog
2.5.Pilih 2 related samples
2.6.Masukan Awal pada Variable 1
2.7.Masukan Akhir pada Variable 2
2.8.Klik Test Type Wilcoxon
2.9.Klik ok
2.10. Muncul seperti di bawah ini:

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks

Akhir - Awal Negative Ranks 0a .00 .00


Positive Ranks b 5.50 55.00
10
Ties 5c
Total 15

a. Akhir < Awal


b. Akhir > Awal
c. Akhir = Awal

Arti tabel di atas adalah kadar gula darah akhir tidak ada yang lebih rendah dari kadar gula darah
awal. Terdapat 10 orang pemain bola basket yang memiliki kadar gula darah akhir lebih tinggi
dari kadar gula darah awal. Terdapat 5 orang pemain bola basket yang memiliki kadar gula darah
akhir sama dengan kadar gula darah awal.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL Test Statisticsa
Akhir - Awal

Z -2.889b
Asymp. Sig. (2-tailed) .004

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.

Nilai Z di dapatkan -2,889 dan Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,04. Tanda negative pada nilai Z
menunjukkan bahwa kadar gula darah akhir lebih tinggi dibanding kadar gula darah awal. Ini
artinya ada perbedaan bermakna gula darah awal dan akhir (Z=-2,889 ; p<0,05).

4. KESIMPULAN:
Hipotesis H1 diterima dan Ho ditolak.
JADI: terdapat perbedaan antara kadar gula darah awal sebelum makan pagi dan akhir (setelah
makan pagi 2 jam kemudian).

5. GRAFIK
Untuk membuat grafik, kita harus mengelompokkan data terlebih dahulu, Dimana kita buat
KLPGD (Kelompok Gula Darah) dengan menggunakan angka 1 untuk awal dan 2 untuk akhir.
Setelah itu kita dapat membuat grafik boxplotnya. Sehingga di peroleh Grafik Boxplot sebagai
berikut:
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Pada grafik dapat kita lihat kadar gula darah awal tertinggi adalah 140 begitu pula dengan kadar
gula darah akhir, memiliki nilai tertinggi 140, kadar gula darah terendah pada kelompok awal
adalah 120, begitu pula pada kelompok akhir memiliki kadar gula terendah pada angka 120,
namun pada kelompok awal, Sebagian besar kadar gula darah awal berada pada 120-130, dan
pada kelompok akhir berada pada 130 – 137,5. Nilai median kedua kelompok tersebut adalah
130

13 B. Apakah ada perbedaannya?


JAWAB:
1. Hipotesis
H1: terdapat perbedaan antara tekanan arteri paru rata-rata ketika awal diperiksa dan 24 jam
kemudian.
Ho: Tidak terdapat perbedaan antara tekanan arteri paru rata-rata ketika awal diperiksa dan
24 jam kemudian.

2 Dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik


2.11. Masukan data ke spss
2.12. Klik Analyze
2.13. Klik nonparametric tests
2.14. Klik Legacy Dialog
2.15. Pilih 2 related samples
2.16. Masukan Awal pada Variable 1
2.17. Masukan Akhir pada Variable 2
2.18. Klik Test Type Wilcoxon
2.19. Klik ok
2.110. Muncul seperti di bawah ini:

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks

Akhir - Awal Negative Ranks 12a 6.50 78.00


Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 0c
Total 12

a. Akhir < Awal


b. Akhir > Awal
c. Akhir = Awal

Artinya terdapat 12 pasien dengan tekanan arteri paru rata-rata akhir (setelah 24 jam) kurang dari
tekanan arteri paru rata-rata awal. Tidak terdapat pasien dengan tekanan arteri paru rata-rata
akhir (setelah 24 jam) sama dengan dan lebih dari tekanan arteri paru rata-rata awal.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Test Statisticsa
Akhir - Awal

Z -3.074b
Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on positive ranks.

Nilai Z di dapatkan -3,074 dan Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,02. Tanda negative pada nilai Z
menunjukkan bahwa tekanan arteri paru rata-rata akhir lebih rendah dibanding tekanan arteri
paru rata-rata awal. Ini artinya ada perbedaan bermakna tekanan arteri paru rata-rata awal dan
akhir (Z=-3,074; p<0,05).

4. Kesimpulan:
Hipotesis H1 diterima dan Ho ditolak.
JADI: terdapat perbedaan antara tekanan arteri paru rata-rata ketika awal diperiksa dan 24 jam
kemudian.
5. GRAFIK
Untuk membuat grafik, kita harus mengelompokkan data terlebih dahulu, Dimana kita buat
KLPTEKART (Kelompok Tekanan Arteri) dengan menggunakan angka 1 untuk awal dan 2
untuk 24 jam kemudian. Setelah itu kita dapat membuat grafik boxplotnya. Sehingga di peroleh
Grafik Boxplot sebagai berikut:
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Pada grafik dapat kita lihat tekanan arteri paru awal tertinggi adalah 36 dan tekanan arteri paru
24 jam kemudian yang tertinggi adalah 33 dan ini merupakan suatu PENCILAN, tekanan arteri
paru terendah pada kelompok awal adalah 17 dan kelompok tekanan arteri paru 24 jam kemudian
yang terendah adalah 13. Sebagian besar tekanan arteri paru awal berada pada 22 - 31, dan pada
kelompok tekanan arteri paru 24 jam kemudian berada pada 16-23. Nilai median tekanan arteri
paru awal adalah 26 dan nilai median tekanan arteri paru 24 jam kemudian adalah 21.

14. a. Apakah ada perbedaan pencapaian imunisasi polio di kedua daerah tersebut?
A. Hipotesis:
H1: terdapat perbedaan pencapaian imunisasi polio di kota dan desa
Ho: Tidak terdapat perbedaan pencapaian imunisasi polio di kota dan desa

B dan C. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik :


a. Masukan data ke spss
b. Kelompokkan data terlebih dahulu. Disini kita buat 2 kelompok yaitu capaian
imunisasi dan kelompok regio, Dimana pada kelompok regio kita beri angka 1
untuk kota dan 2 untuk desa.
c. Klik Analyze
d. Klik Nonparametric tests
e. Klik Legacy Dialog
f. Klik 2 independent samples tests
g. Masukan variable Capaian pada Test Variabel list dan regio pada Grouping variable
h. Klik define group
i. Kemudian masukan angka 1 pada grup 1 dan angka 2 pada grup 2
j. Centang Mann-Whitney U
k. Klik ok
l. Muncul seperti di bawah ini:

Ranks

Regio N Mean Rank Sum of Ranks

Capaian Imunisasi Kota 16 19.00 304.00


Desa 17 15.12 257.00
Total 33

Artinya didapatkan data sebanyak 16 pada regio kota dengan Mean Rank 19,00 dan 17
data pada regio desa dengan mean rank 15,12.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Test Statisticsa
Capaian
Imunisasi

Mann-Whitney U 104.000
Wilcoxon W 257.000
Z -1.157
Asymp. Sig. (2-tailed) .247
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .260b

a. Grouping Variable: Regio


b. Not corrected for ties.

Didapatkan nilai Mann-Whitney U = 104,000, Z = -1,157 dan Asymp.Sig (2-tailed) 0,247, hal ini
berarti nilai tersebut > 0,05. Sehingga didapatkan tidak ada perbedaan capaian imunisasi antara
regio kota dan desa (Z=-1,157; p>0,05)

D. Kesimpulan:
Ho diterima dan H1 ditolak.
JADI:
Tidak terdapat perbedaan pencapaian imunisasi polio di kota dan desa

E. Grafik:
Untuk membuat grafik box plot dapat mengikuti Langkah berikut:
Klik graph  Legacy Dialog  Boxplot  simple  Summaries for group of cases  Define
 masukan Capaian pada kolom Variabel  masukan Regio pada Category axis  klik Ok

Grafik Boxplot diatas menunjukan capaian pada kota yang terkecil pada angka 82, dan pada desa
pada angka 80. Capaian pada kota yang terbesar pada angka 98 dan pada desa pada angka 98.
Nilai median pada kota dan desa juga tidak berbeda jauh, dimana pada kota 89 dan desa 88.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
14. b. Apakah ada perbedaan kadar hemoglobin diantara siswi di kedua sekolah tersebut?

A. HIPOTESIS:
Ho: Tidak terdapat perbedaan kadar hemoglobin diantara siswi di kedua sekolah tersebut
H1: Terdapat perbedaan kadar hemoglobin diantara siswi di kedua sekolah tersebut

B dan C. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik:


a. Masukan data ke spss
b. Kelompokkan data terlebih dahulu. Disini kita buat 2 kelompok yaitu kadar hemoglobin
dan sekolah, Dimana pada kelompok sekolah kita beri angka 1 untuk SMP1 dan angka 2
untuk SMP2.

c. Klik Analyze
d. Klik Nonparametric tests
e. Klik Legacy Dialog
f. Klik 2 independent samples tests
g. Masukan variable kadar hemoglobin pada Test Variabel list dan sekolah pada Grouping
variable
h. Klik define group
i. Kemudian masukan angka 1 pada grup 1 dan angka 2 pada grup 2
j. Centang Mann-Whitney U
k. Klik ok
l. Muncul seperti di bawah ini:

Ranks

Sekolah N Mean Rank Sum of Ranks


Kadar Hemoglobin SMP1 9 7.72 69.50
SMP2 9 11.28 101.50
Total 18
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Tabel diatas menunjukkan data di dapatkan dari 9 siswi SMP 1 dan 9 siswi SMP 2, dengan Mean
Rank SMP 1= 7,72 dan Mean Rank SMP 2 = 11,28

Test Statisticsa
Kadar
Hemoglobin

Mann-Whitney U 24.500
Wilcoxon W 69.500
Z -1.421
Asymp. Sig. (2-tailed) .155
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .161b

a. Grouping Variable: Sekolah


b. Not corrected for ties.

Didapatkan nilai Mann-Whitney U = 24,500, Z = -1,421 dan Asymp.Sig (2-tailed) = 0,155, hal
ini berarti nilai tersebut > 0,05. Sehingga didapatkan tidak terdapat perbedaan kadar hemoglobin
diantara siswi di kedua sekolah tersebut (Z=-1,421; p>0,05).
D. KESIMPULAN:
H0 diterima dan H1 ditolak.
JADI:
Tidak terdapat perbedaan kadar hemoglobin diantara siswi di kedua sekolah tersebut
E. GRAFIK
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Pada grafik di atas menunjukkan pada sekolah SMP 1 terdapat siswi yang memiliki hb tertinggi
12,8. Pada sekolah SMP 2 terdapat siswi yang memiliki Hb tertinggi 12,4. Nilai terendah Hb
SMP 1 = 11,2 dan SMP 2 = 11,4. Serta nilai median ditunjukkan oleh garis tebal di Tengah
kotak. Nilai median Hb siswi SMP 1 = 11,8 dan nilai median Hb siswi SMP 2 = 12,1.

15. a. Apakah ada perbedaan jumlah makanan yang dikonsumsi menurut lamanya puasa?

1. HIPOTESIS
Ho: Tidak terdapat perbedaan jumlah makanan yang dikonsumsi menurut lamanya puasa
H1: terdapat perbedaan jumlah makanan yang dikonsumsi menurut lamanya puasa

2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik:

a. Masukan data ke spss


b. Klik Analyze
c. Klik Nonparametric tests
d. Klik Legacy Dialog
e. Klik K related samples
f. Masukan variable JAM06, JAM 12, JAM18 pada Tests Variabel. Dapat klik Statistics dan
centang Descriptive
g. Centang Friedman

h. Klik ok
i. Muncul seperti di bawah ini:
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

JAM06 8 3.063 1.3426 1.6 5.9


JAM12 8 7.763 1.2546 5.9 9.5
JAM18 8 10.838 3.9515 4.2 14.5

Pada tabel di atas didapatkan nilai minimum dan maksimum jumlah makanan yang dikonsumsi
menurut lamanya puasa

Ranks
Mean Rank

JAM06 1.00
JAM12 2.31
JAM18 2.69

Pada tabel ini terlihat Mean Rank jumlah makanan yang dikonsumsi tiap lamanya puasa.

Test Statisticsa

N 8
Chi-Square 12.968
df 2
Asymp. Sig. .002

a. Friedman Te st

Pada tabel terlihat nilai X2 = 12,968, df = 2, dan Asymp. Sig= 0,002 menyatakan ada perbedaan
jumlah makanan yang dikonsumsi menurut lamanya puasa bermakna.

4. KESIMPULAN:
H0 ditolak dan H1 diterima.
JADI:
Terdapat perbedaan jumlah makanan yang dikonsumsi menurut lamanya puasa

5. GRAFIK
Kelompokkan data terlebih dahulu. Disini kita buat 2 kelompok yaitu JMLHMKN (Jumlah
Makanan) dan LAMAPUASA, Dimana pada kelompok LAMAPUASA kita beri angka 1 untuk
Puasa selama 6 jam, angka 2 untuk Puasa 12 jam dan angka 3 untuk puasa 18 jam.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Setelah itu buat grafik boxplotnya dengan Klik graph  Legacy Dialog  Boxplot  simple 
Summaries for group of cases  Define  masukan JMLHMKN pada kolom Variabel 
masukan LAMAPUASA pada Category axis  klik Ok

Pada grafik boxplot terlihat perbedaan yang cukup jelas pada range Interquartile antara ke 3
kelompok, terutama dengan kelompok 3, serta perbedaan nilai minimum dan maksimumnya .
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
15.b . Apakah ada perbedaan tekanan darah sistolik sesudah menjalankan kelima metode
Latihan?

1. HIPOTESIS
Ho: Tidak terdapat perbedaan tekanan darah sistolik sesudah menjalankan kelima metode
latihan
H1: terdapat perbedaan tekanan darah sistolik sesudah menjalankan kelima metode Latihan

2dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik:

a. Masukan data ke spss


b. Klik Analyze
c. Klik Nonparametric tests
d. Klik Legacy Dialog
e. Klik K related samples
f. Masukan variable MetodaA, MetodaB, MetodaC, MetodaD, MetodaE pada Tests Variabel.
Dapat klik Statistics dan centang Descriptive
g. Centang Friedman

h. Klik ok
i. Muncul seperti di bawah ini:
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Metoda A 11 137.73 4.541 131 143


Metoda B 11 136.55 4.034 130 144
Metoda C 11 136.64 4.545 130 143
Metoda D 11 137.82 4.557 131 144
Metoda E 11 137.18 3.920 131 143

Pada tabel di atas didapatkan nilai minimum dan maksimum tekanan darah sistolik tiap metoda
yang dijalankan.

Ranks
Mean Rank
Metoda A 3.23
Metoda B 2.64
Metoda C 2.95
Metoda D 3.27
Metoda E 2.91

Pada tabel ini terlihat Mean Rank tekanan darah sistolik tiap metoda yang dijalankan.

Test Statisticsa

N 11
Chi-Square 1.294
df 4
Asymp. Sig. .862

a. Friedman Te st

Pada tabel terlihat nilai X2 = 1,294; df = 4 dan Asymp. Sig= 0,862 menyatakan TIDAK ada
perbedaan bermakna tekanan darah sistolik pada tiap metoda yang dijalankan

D. KESIMPULAN:
H0 diterima dan H1 ditolak
JADI:
Tidak terdapat perbedaan tekanan darah sistolik sesudah menjalankan kelima metode latihan

E. GRAFIK
Kelompokkan data terlebih dahulu. Disini kita buat 2 kelompok yaitu TDSIST (Tekanan Darah
Sistole) dan KLPMTD (Kelompok Metoda), Dimana pada kelompok KLPMTD kita beri angka 1
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
untuk Metoda A, angka 2 untuk Metoda B, angka 3 untuk Metoda C, angka 4 untuk Metoda D,
angka 5 untuk Metoda E

Setelah itu buat grafik boxplotnya dengan Klik graph  Legacy Dialog  Boxplot  simple 
Summaries for group of cases  Define  masukan TDSIST pada kolom Variabel  masukan
KLPMTD pada Category axis  klik Ok
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Pada boxplot terlihat nilai minimum dan maksimum tekanan darah sistolik tiap metoda dan nilai
median masing-masing metoda, serta terliha tidak ada perbedaan yang bermakna pada tekanan
darah sistolenya pada tiap metoda.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

16. a. Apakah ada perbedaan Tingkat nyeri ketiga jenis sport injury tersebut?

1. HIPOTESIS:
Ho: Tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri ketiga jenis sport injury (tenis, golf dan basket)
H1: Terdapat perbedaan tingkat nyeri ketiga jenis sport injury (tenis, golf dan basket)

2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik


a. Masukan data ke spss
b. Kelompokkan data terlebih dahulu. Disini kita buat 2 kelompok yaitu
TKTNYERI (Tingkat Nyeri) dan OLHRG (Olah Raga), Dimana pada kelompok
OLHRG kita beri angka 1 untuk Tenis, angka 2 untuk Golf dan angka 3 untuk
Basket.
c. Klik Analyze
d. Klik Nonparametric Tests
e. Klik Legacy Dialogs
f. Klik K-Independent samples
g. Pindahkan variable, TKTNYERI ke kolom Test Variable List dan OLHRG ke
grouping variable, kemudian klik define range, masukan angka 1 pada minimum
dan 3 pada maksimum, sebab kita buat 3 grup (golf, tenis dan basket) kemudian
pada kotak Test type klik Kruskal-Wallis H.

h. Klik Continue dan kemudian ok, Sehingga muncul seperti di bawah ini:
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Ranks
Olah Raga N Mean Rank

Tingkat Nyeri Tenis 16 25.44


Golf 16 16.41

Basket 16 31.66
Total 48

Pada tabel di atas menunjukkan Tingkat nyeri pada 3 jenis olahraga, Dimana terdapat 16 subjek
pada tiap jenis olah raga.
Test Statisticsa,b
Tingkat Nyeri

Chi-Square 9.688
df 2
Asymp. Sig. .008

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Olah
Raga

Didapatkan X2 =9,688; df=2; Asymp.sig.= 0,008; sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan
Tingkat nyeri yang bermakna yang terdapat pada para pemain tenis, golf dan basket.

4. KESIMPULAN:
H0 di tolak dan H1 diterima
JADI:
Terdapat perbedaan tingkat nyeri ketiga jenis sport injury (tenis, golf dan basket)
5. GRAFIK

Pada grafik boxplot terlihat perbedaan tingkat nyeri yang cukup jelas pada para pemain tenis,
golf dan basket, hal ini terlihat dari nilai minimal, maksimal, nilai tengah, dan interquartile.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

16 b. Adakah perbedaan tingkat serapan zat besi menurut jenis kacang?


1.HIPOTESIS
Ho: Tidak terdapat perbedaan tingkat serapan zat besi menurut jenis kacang
H1: Terdapat perbedaan tingkat serapan zat besi menurut jenis kacang

2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik


a. Masukan data ke spss
b. Kelompokkan data terlebih dahulu. Disini kita buat 2 kelompok yaitu ZATBESI dan
KACANG. Dimana pada kelompok KACANG kita beri angka 1 untuk Jenis kacang A, angka
2 untuk jenis kacang B, angka 3 untuk jenis kacang C dan angka 4 untuk jenis kacang D.
c. Klik Analyze
d. Klik Nonparametric Tests
e. Klik Legacy Dialogs
f. Klik K-Independent samples
g. Pindahkan variable, ZATBESI ke kolom Test Variable List dan KACANG ke grouping
variable, kemudian klik define range, masukan angka 1 pada minimum dan 4 pada
maksimum, sebab kita buat 4 grup (Kacang A, Kacang B, Kacang C dan Kacang D)
kemudian pada kotak Test type klik Kruskal-Wallis H.

h. Klik Continue dan kemudian ok, Sehingga muncul seperti di bawah ini:
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL Ranks
Jenis Kacang N Mean Rank

Persentase Zat Besi A 9 8.33


B 10 23.35

C 9 15.89

D 10 28.95
Total 38
Pada tabel di atas menunjukkan jumlah sample dan mean rank dari tiap kelompok kacang

Test Statisticsa,b
Persentase Zat
Besi

Chi-Square 18.501
df 3
Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test


b. Grouping Variable: Jenis
Kacang

Didapatkan X2 = 18,501; df=3; Asymp.sig.= 0,000; sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan
tingkat serapan zat besi menurut jenis kacang

4. KESIMPULAN:
H0 ditolak dan H1 diterima
JADI:
Terdapat perbedaan tingkat serapan zat besi menurut jenis kacang
5. GRAFIK

Pada grafik boxplot terlihat perbedaan tingkat serapan zat besi menurut jenis kacang menjadi
lebih jelas, dapat terlihat dari nilai, minimal, maksimal, median, dan nilai interquartilenya.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
17. a. Apakah ada perbedaan hemoglobin awal dan akhir?
1. HIPOTESIS:
Ho: Tidak terdapat perbedaan hemoglobin awal dan akhir
H1: Terdapat perbedaan hemoglobin awal dan akhir

2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik


a. Masukan data ke spss
b. Klik Analyze
c. Klik Compare Means
d. Klik Paired-Samples T Test
e. Pindahkan variable, HbAwal ke kolom Variable 1 dan HbAkhir ke kolom Variable 2.

f. Kemudian klik Ok, maka akan muncul seperti di bawah ini:


Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Hb Awal 12.420 50 1.0757 .1521


Hb Akhir 13.436 50 1.2135 .1716

Pada tabel di dapatkan nilai rata-rata Hb Awal adalah 12,420 ±1.0757 dan Hb Akhir
13,436±1,2135
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Hb Awal & Hb Akhir 50 .457 .001
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Paired Samples Test


Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Std. 95% Confidence Interval

Error of the Difference


Mean Std. Deviation Mean Lower Upper
Pair 1 Hb Awal - Hb Akhir -1.0160 1.1989 .1695 -1.3567 -.6753 -5.992 49 .000

Tabel tersebut diatas menunjukkan rata-rata perbedaan Hb Awal dan akhir sebesar -1,0160, hal
ini berarti Hb akhir lebih besar dari Hb awal dengan Standar Deviasi 1,1989 dan Standar Error
Mean 0,1695, nilai t = -5,992 dan p = 0,000. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hemoglobin
awal dan akhir secara bermakna.

4. KESIMPULAN:
Ho Ditolak dan H1 diterima
JADI:
Terdapat perbedaan hemoglobin awal dan akhir

5. GRAFIK:
Untuk membuat grafik error bar kita harus mengelompokkan data terlebih dahulu. Kita buat jadi
HB (Hemoglobin) dan KLPHB (kelompok HB), Dimana pada KLPHB kita beri angka 1 sebagai
HB awal dan angka 2 sebagai HB akhir.
Kemudian pilih graph Legacy Dialogs  Error Bar  klik Simple pada kotak Data in Chart
Are, klik Summaries for Groups of cases. Kemudian klik Define. Kemudian pindahkan HB ke
kotak Variable dan KLPHB pada Category Axis kemudian klik OK.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

13,436±1,2135

12,420 ±1.0757

t=-5,992 dan p < 0,05

Pada grafik di dapatkan gambaran yang cukup mencolok antara perbedaan kelompok awal dan
akhir, Dimana nilai mean kelompok Hb Awal adalah 12,420 ±1.0757 dan mean Hb akhir adalah
13,436±1,2135 dengan nilai t=-5,992 dan p < 0,05
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS
17b. ESAdinyatakan
Dapatkah UNGGUL promosi sanitasi lingkungan meningkatkan skor pengetahuan
ibu-ibu rumah tangga sebelum dan sesudah program dilaksanakan selama 3
bulan?

1. HIPOTESIS:
Ho: Tidak terdapat peningkatan skor pengetahuan ibu-ibu rumah tangga sebelum dan
sesudah program dilaksanakan selama 3 bulan
H1: Terdapat peningkatan skor pengetahuan ibu-ibu rumah tangga sebelum dan sesudah
program dilaksanakan selama 3 bulan
2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik
a. Masukan data ke spss
b. Klik Analyze
c. Klik Compare Means
d. Klik Paired-Samples T Test
e. Pindahkan variable, Awal ke kolom Variable 1 dan Akhir ke kolom Variable 2

f. Kemudian klik Ok, maka akan muncul seperti di bawah ini:

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 AWAL 49.39 36 4.662 .777


AKHIR 66.97 36 6.683 1.114

Pada tabel didapatkan Mean awal 49,39 ± 4,662 dan mean akhir 66,97 ± 6,683
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 AWAL & AKHIR 36 .407 .014
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Std. 95% Confidence Interval

Std. Error of the Difference


Mean Deviation Mean Lower Upper

Pair 1 AWAL
-17.583 6.407 1.068 -19.751 -15.416 -16.466 35 .000
-
AKHIR

Tabel tersebut diatas menunjukkan rata-rata perbedaan skor pengetahuan awal dan akhir sebesar
-17,583, hal ini skor pengetahuan akhir lebih besar dari skor pengetahuan awal dengan Standar
Deviasi 6,407 dan Standar Error Mean 1,068, nilai t = -16,466 dan p = 0,000. Disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan skor pengetahuan ibu-ibu rumah tangga sebelum dan sesudah
program dilaksanakan selama 3 bulan secara bermakna.

4. KESIMPULAN:
Ho ditolak dan H1 diterima
JADI:
Terdapat peningkatan skor pengetahuan ibu-ibu rumah tangga sebelum dan sesudah program
dilaksanakan selama 3 bulan
5. GRAFIK:
Untuk membuat grafik error bar kita harus mengelompokkan data terlebih dahulu. Kita buat jadi
SKOR dan KLP (kelompok), Dimana pada KLP kita beri angka 1 sebagai awal dan angka 2
sebagai akhir.
Kemudian pilih graph Legacy Dialogs  Error Bar  klik Simple pada kotak Data in Chart
Are, klik Summaries for Groups of cases. Kemudian klik Define. Kemudian pindahkan SKOR
ke kotak Variable dan KLP pada Category Axis kemudian klik OK.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

49, 66,97 ± 6,683

49,39 ± 4,662

t=-5,992; p < 0,05

Pada grafik di dapatkan gambaran yang cukup mencolok antara perbedaan kelompok awal dan
akhir, Dimana nilai mean skor pengetahuan awal adalah 49,39 ± 4,662 dan mean skor
pengetahuan akhir adalah 66,97 ± 6,683 dengan nilai t=-5,992 dan p < 0,05
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS
18a. AdakahESA UNGGUL jumlah rokok yang dikonsumsi menurut PJ?
perbedaan

1. HIPOTESIS:
Ho: Tidak ada perbedaan jumlah rokok yang dikonsumsi menurut PJ
H1: Ada perbedaan jumlah rokok yang dikonsumsi menurut PJ

2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik

a. Masukan data ke spss


b. Klik Analyze
c. Klik Compare Means
d. Klik Independent-Samples T Test
e. Pindahkan variable, JBR ke kolom Test variable(s) dan PJ ke kolom grouping variable 
klik define group  ketik angka 1 pada grup 1 dan 2 pada grup 2 kemudian klik continue
 klik OK

Group Statistics
Pernah sakit jantung N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Jumlah Batang Rokok Tidak 54 18.28 3.974 .541


Ya 39 12.03 2.580 .413
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference


F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Jumlah Equal variances assumed 9.126 .003 8.597 91 .000 6.252 .727 4.808 7.697
Batang Equal variances not assumed
9.187 90.111 .000 6.252 .681 4.900 7.604
Rokok

Dari tabel tampak nilai rata-rata jumlah batang rokok untuk subjek yang tidak pernah sakit
jantung adalah 18,28 ± 3,974 dan yang pernah sakit jantung 12,03 ± 2,580. Pada tabel
independent samples test didapatkan equal variances assumed terlihat nilai t = 8,597; df= 91 dan
Sig. (2 tailed) = 0,000 dan rata – rata perbedaan kedua kelompok = 6,252. Oleh karena p < 0,05
maka terdapat perbedaan jumlah rokok yang dikonsumsi menurut PJ secara statistik

4. KESIMPULAN
Ho ditolak dan H1 diterima
JADI:
Ada perbedaan jumlah rokok yang dikonsumsi menurut PJ

5. GRAFIK:
pilih graph Legacy Dialogs  Error Bar  klik Simple pada kotak Data in Chart Area, klik
Summaries for Groups of cases. Kemudian klik Define. Kemudian pindahkan JBR ke kotak
Variable dan PJ pada Category Axis kemudian klik OK.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

18,28 ± 3,974

12,03 ± 2,580

Pada grafik di dapatkan gambaran yang cukup mencolok antara perbedaan kelompok tidak
pernah sakit jantung dan pernah sakit jantung, Dimana nilai mean skor tidak pernah sakit jantung
adalah 18,28 ± 3,974 dan mean pernah sakit jantung adalah 12,03 ± 2,580 dengan nilai
t=8,597dan p < 0,05

18b. Adakah perbedaan kadar gula darah menurut umur <55 tahun dan umur ≥55 tahun ?

1. HIPOTESIS
Ho: Tidak terdapat perbedaan kadar gula darah menurut umur <55 tahun dan umur ≥55 tahun
H1: Terdapat perbedaan kadar gula darah menurut umur <55 tahun dan umur ≥55 tahun

2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik


a. Masukan data ke spss
b. Kelompokkan data terlebih dahulu. Disini kita buat 2 kelompok yaitu KLPUMUR dan
GD. Dimana pada kelompok KLPUMUR kita beri angka 1 untuk umur <55 tahun, angka
2 untuk umur ≥55 tahun
c. Klik Analyze
d. Klik Compare Means
e. Klik Independent-Samples T Test
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
f. Pindahkan variable, GD ke kolom Test variable(s) dan KLPUMUR ke kolom grouping
variable  klik define group  ketik angka 1 pada grup 1 dan 2 pada grup 2 kemudian
klik continue  klik OK
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Group Statistics
KELOMPOK UMUR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

GULA DARAH <55 tahun 46 128.63 6.262 .923


≥55 tahun 44 130.00 6.619 .998

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

GULA Equal variances assumed .169 .682 -1.009 88 .316 -1.370 1.358 -4.068 1.329
DARA Equal variances not assumed -1.007 87.124 .317 -1.370 1.360 -4.072 1.333
H
Dari tabel tampak nilai rata-rata kadar gula darah pada 46 subjek berumur <55 tahun adalah
adalah 128,63 ± 0,923 dan 44 subjek yang berumur ≥ 55 tahun adalah 130,00±0,998. Pada tabel
independent samples test didapatkan equal variances assumed terlihat nilai t = -1,009; df= 88 dan
Sig. (2 tailed) = 0,316 dan rata – rata perbedaan kedua kelompok = -1,370. Oleh karena p > 0,05
maka tidak terdapat perbedaan kadar gula darah menurut umur <55 tahun dan umur ≥55 tahun
secara statistik.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
4. KESIMPULAN:
Ho diterima dan H1 ditolak
JADI:
Tidak terdapat perbedaan kadar gula darah menurut umur <55 tahun dan umur ≥55 tahun

5. GRAFIK:
pilih graph Legacy Dialogs  Error Bar  klik Simple pada kotak Data in Chart Area, klik
Summaries for Groups of cases. Kemudian klik Define. Kemudian pindahkan GD ke kotak
Variable dan KLPUMUR pada Category Axis kemudian klik OK.

130,00±0,998

128,63 ± 0,923

t=-1,009; p > 0,05

Pada grafik tidak di dapatkan perbedaan gambaran yang mencolok antara kelompok umur <55
tahun dan ≥55 tahun. Dimana nilai mean GD kelompok umur < 55 tahun adalah 128,63 ± 0,923
dan mean GD kelompok umur ≥55 tahun adalah 130,00±0,998 dengan nilai t=-1,009 dan p >
0,05.
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS
19a. ApakahESA UNGGUL
ada perbedaan konsumsi protein anak usia Sekolah Menengah Atas menurut
Tingkat pendapatan orang tua?

1. HIPOTESIS
Ho: Tidak terdapat perbedaan konsumsi protein anak usia Sekolah Menengah Atas menurut
Tingkat pendapatan orang tua
H1: Terdapat perbedaan konsumsi protein anak usia Sekolah Menengah Atas menurut Tingkat
pendapatan orang tua.

2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik


a. Masukan data ke spss
b. Klik Analyze
c. Klik Compare Means
d. Klik One Way ANOVA
e. Pindahkan variable, PRO ke kotak Dependent List dan PDP ke kotak Factor 
kemudian klik Post Hoc, lalu centang Bonferroni  kemudian klik continue  klik OK

ANOVA
Konsumsi Protein Per orang per hari
Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3227.185 2 1613.593 32.777 .000


Within Groups 3249.165 66 49.230
Total 6476.350 68
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL Multiple Comparisons
Dependent Variable: Konsumsi Protein Per orang per hari Bonferroni

Mean Difference 95% Confidence Interval


(I) Pendapatan (J) Pendapatan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Miskin Menengah -9.43010* 2.10492 .000 -14.6009 -4.2593


Kaya -16.15168* 2.00510 .000 -21.0773 -11.2261
Menengah Miskin 9.43010* 2.10492 .000 4.2593 14.6009
*
Kaya -6.72158 2.12432 .007 -11.9400 -1.5031
Kaya Miskin * 2.00510 .000 11.2261 21.0773
16.15168
*
*. The mean differenceMenengah
is significant at the 0.05 level. 6.72158 2.12432 .007 1.5031 11.9400
Hasil Post Hoc Test di atas dapat dibaca sebagai berikut:
1. Perbedaan antara miskin dan menengah sebesar 9,43 dan sangat bermakna (p=0,000)
2. Perbedaan antara miskin dan kaya sebesar 16,15 dan sangat bermakna (p=0,000)
3. Perbedaan antara menengah dan kaya sebesar 6,72 dan sangat bermakna (p=0,007)

4. KESIMPULAN:
Ho ditolak dan H1 diterima
JADI:
Terdapat perbedaan konsumsi protein anak usia Sekolah Menengah Atas menurut Tingkat
pendapatan orang tua.

5. GRAFIK
pilih graph Legacy Dialogs  Error Bar  klik Simple pada kotak Data in Chart Area, klik
Summaries for Groups of cases. Kemudian klik Define. Kemudian pindahkan PRO ke kotak
Variable dan PDP pada Category Axis kemudian klik OK.

Pada grafik di dapatkan gambaran perbedaan yang cukup mencolok antara ketiga kelompok
pendapatan. Dimana nilai p < 0,05
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
19b. Buktikan perbedaan kadar Hemoglobin ibu hamil menurut sratus gizi yag diukur
berdasarkan ideks masa tubuh.

1. HIPOTESIS
Ho: Tidak terdapat perbedaan kadar Hemoglobin ibu hamil menurut sratus gizi yag diukur
berdasarkan ideks masa tubuh
H1: Teradapat perbedaan kadar Hemoglobin ibu hamil menurut sratus gizi yag diukur
berdasarkan ideks masa tubuh

2 dan 3. Langkah-langkah SPSS dan interpretasi hasil uji Statistik


a. Masukan data ke spss
b. Kelompokkan data terlebih dahulu. Disini kita buat KLPIMT (kelompok IMT). Dimana
pada KLPIMT kita beri angka 1 untuk <18,5; angka 2 untuk 18,5-24,9 dan ≥25.

c. Klik Analyze
d. Klik Compare Means
e. Klik One Way ANOVA
f. Pindahkan variable, HB ke kotak Dependent List dan KLPIMT ke kotak Factor 
kemudian klik Post Hoc, lalu centang Bonferroni  kemudian klik continue  klik OK
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS ESA UNGGUL

ANOVA
Kadar Hemoglobin

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 14.310 2 7.155 17.966 .000


Within Groups 22.700 57 .398
Total 37.010 59

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Kadar Hemoglobin Bonferroni

Mean Difference 95% Confidence Interval


(I) Kelompok IMT (J) Kelompok IMT (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

<18.5 18.5-24.9 -.7083* .2156 .005 -1.240 -.177


*
>=25 -1.3972 .2352 .000 -1.977 -.817

18.5-24.9 <18.5 .7083* .2156 .005 .177 1.240


*
>=25 -.6889 .1881 .002 -1.153 -.225
>=25 <18.5 1.3972* .2352 .000 .817 1.977
*
*. The mean difference is18.5-24.9
significant at the 0.05 level. .6889 .1881 .002 .225 1.153
NAMA: BASTIANUS ALFIAN
JUATMADJA
NIM: 20230309015
PRODI/KELAS: MARS / A
UNIVERSITAS
Hasil ESATest
Post Hoc UNGGUL
di atas dapat dibaca sebagai berikut:
1. Perbedaan antara IMT < 18,5 dan IMT 18,5-24,9 sebesar 0,708 dan sangat bermakna
(p=0,005)
2. Perbedaan antara IMT < 18,5 dan IMT ≥25 sebesar 1,397 dan sangat bermakna (p=0,000)
3. Perbedaan antara IMT 18,5-24,9 dan IMT ≥25 sebesar 0,689 dan sangat bermakna
(p=0,002)

4. KESIMPULAN:
Ho ditolak dan H1 diterima
JADI:
Teradapat perbedaan kadar Hemoglobin ibu hamil menurut sratus gizi yag diukur berdasarkan
ideks masa tubuh

5. GRAFIK
pilih graph Legacy Dialogs  Error Bar  klik Simple pada kotak Data in Chart Area, klik
Summaries for Groups of cases. Kemudian klik Define. Kemudian pindahkan HB ke kotak
Variable dan KLPIMT pada Category Axis kemudian klik OK.

Pada grafik di dapatkan gambaran perbedaan yang cukup mencolok antara ketiga kelompok
IMT. Dimana nilai p < 0,05.

Anda mungkin juga menyukai