Dosen Pengampu:
Dr.Rosidah, M.Si
Dr. Ahmad Zaki, S.Si.,M.Si
Oleh:
Kelompok 1
1. Nuradya Sukirman (220101500022)
2. Rezki Nur Ilham (220101500031)
3. Muhammad Syukur (220101502024)
4. Shelin Eka Putri (220101501034)
B. Arti Kesignifikanan
Dalam pengujian hipotesis masalah dapat dibedakan ke dalam dua kelompok. Signifikan
berasal dari Bahasa Inggris “Significant” yang artinya “sesuatu yang penting”. Pengertian
signifikan merujuk pada sesuatu yang dirasa penting karena mampu memberikan pengaruh
atau dampak tertentu terhadap suatu persoalan. Pengertian signifikan juga dapat diartikan
sebagai sesuatu yang benar- benar nyata atau berbeda. Jika dilihat pada Kamus Tesaurus
Indonesia, signifikan mengandung persamaan kata; berarti, bermakna, istimewa, penting,
relevan, dan substansial.
F. Uji Hipotesis tentang Rerata
Rerata adalah salah satu ukuran gejala pusat yang banyak digunakan dalam mengungkap informasi
dari sekumpulan data. Hal ini bermanfaat, baik dalam menjelaskan data secara deskriptif, maupun
dalam menjelaskan populasi.
1. Rerata Sebuah Populasi
Kalau ada informasi awal tentang nilai parameter rerata 𝜇𝜇 dari sebuah populasi, hipotesis
tentang parameter itu dapat dibuat untuk menguji hipotesis ini kita memerlukan asumsi tentang
sebaran populasi dan nilai simpanganbaku 𝜎𝜎. Kalau ada populasi mempunyai sebaran normal
atau ukuran sample cukup besar (lebih dari 30). Teknik pengukuran berikut dapat dilakukan untuk
sample berukuran besar dengan menggunakan teorema limit pusat pendekatan tersebut dapat
dilakukan.
Statistik z mempunyai sebaran normal baku dan hipotesis menunjukkan pengujian dua pihak.
Untuk pengujian satu pihak kriteria pengambilan kesimpulan akan berbeda. Uji pihak kanan
dengan pasangan hipotesis Ho : 𝜇𝜇 > 𝜇𝜇o
b. Simpangan baku 𝜎𝜎 tidak diketahui
Pada kenyataannya nilai simpangan baku 𝜎𝜎 sering tidak di ketahui. Dalam hal ini kita
menggunakan simpangan baku sampel s sebagai taksiran simpangan baku populasi 𝜎𝜎 untuk
menguji tiga pasang hipotesis tentang rerata 𝜇𝜇
Untuk populasi normal statistik t mempunyai sebaran Student t dengan derajat kebebasan dk=n-
1. Karena itu untuk menentukan kriteria pengujian di gunakan sebaran t dan batas batas kriteria
atau nilai kritis didapat di tabel sebaran t.
Keterangan
Contoh 1
Uang logam dilempar 100 kali. Kita ingin menguji hipotesis bahwa proporsi munculnya sisi
gambar adalah p = 0.5 apabila dari 100 kali lemparan hnaya menghasilkan 35 sisi gambar maka
kita mempunyai cukup bukti untuk menolak HoHo : p = 0.5 Ditolak H1 : p ≠ 0.5 Diterima Apabila
dari 100 kali lemparan menghasilkan 48 kali sisi gambar makaHo : p = 0.5 Diterima H1 : p ≠ 0.5
Ditolak Penolakan suatu hipotesis berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah sedangkan
penerimaan hipotesis semata – mata karena kita tidak cukup bukti untuk mempercayai / menolak
hipotesis tersebut.Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolek adalah hipotesis nol (
Ho).Penolakan Ho mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternatif (H1)Hipotesis alternatif
ada 3 kemungkinan rumusan yaitu :
H1 : µ ≠ µoH1 : µ > µoH1 : µ < µoWilayah penolakan disebut juga sebagai wilayah kritik.
a. H0 : µ₁ = µ₂ melawan H₁ : µ₂
b. H0 : µ₁ = µ₂ melawan H₁ : µ₂ > µ₂
c. H0 : µ₁ = µ₂ melawan H₁ < µ₂
Ketiga hipotesis itu secara berturut turut disebut uji dua pihak, uji pihak kanan dan uji
pihak kiri. Kita membedakan situasi berikut untuk menentukan rumus statistik yang relevan untuk
di gunakan.
3.Pengamatan Berpasangan
Misalkan populasi pertama mempunyai peubah acak X dan populasi kedua mempunyai
peubah acak Y, dengan nilai rerata berturut-turut µx dan uy. Untuk itu diambil sebuah sampel acak
dari setiap populasi, yang berukuran sama, yaitu n₁ = n2 = n. Dengan demikian diperoleh data
sampel (x₁, x₂, xⁿ) dan (yı. y₂, yn). Misalkan kedua data hasil pengamatan ini berpasangan yaitu
berpasangan dengan y₁ , x₂ berpasangan dengan y₂.