Anda di halaman 1dari 4

PAPER

MENGANALISIS KONSEP UJI HIPOTESIS

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Statistika Penelitian IPA

Dosen Pengampu : Eli Trisnowati, S.Pd., M.Pd

KELOMPOK 9 IPA C:

MUKHAMAD ABRORI (1710303029)


VIRDA YANTI (1910303028)
ZULFA UMAROH (1910303042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR

2022
MENGANALISIS KONSEP UJI HIPOTESIS

1. Menganalisis Hipotesis Statistik


Hipotesis statistic atau disingkat menjadi hipotesis merupakan suatu asersi
(assertion) atau konjengtur mengenai satu atau lebih populasi (Budiyono, 2004).
Dengan kata lain, hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan mengenai kuantitas
yang ada di satu atau lebih populasi. Dugaan ini berdasarkan kepada telaah pustaka
dan kerangka berpikir tertentu. Misalnya, peneliti pada bidang kedokteran menduga
bahwa vaksin yang dia temukan (misalnya vaksin A) lebih baik daripada vaksin yang
lain, misalnya vaksin B. Pernyataan ini adalah suatu hipotesis. Tentu saja, indicator
lebih baiknya vaksin yang satu dibandingkan dengan vaksin lain harus ditentukan.
Misalnya indikatornya adalah kecepatan sembuhnya pasien. Andaikan pada
eksperimennya, vaksin A dikenakan kepada sekelompok pasien (sampel pertama) dan
vaksin B dikenakan kepada sekelompok pasien yang lain (sampel kedua).
Berdasarkan ini, maka hipotesis vaksin A lebih baik daripada vaksin B dan
diterjemahkan menjadi pernyataan μA > μB dengan μA adalah rataan kecepatan sembuh
pasien kelompok B. Kemudian, hipotesis μA > μB ini yang akan dilihat (melalui uji
hipotesis yang akan dijelaskan) apakah benar atau tidak. Jika benar dikatakan bahwa
hipotesis μA > μB diterima (tidak ditolak). Di sisi lain, jika tidak, maka hipotesis μ A > μB
tidak diterima (ditolak). Perlu diperhatikan bahwa penelitian mengenai vaksin tersebut
melibatkan 2 populasi. Populasi pertama adalah seluruh pasien yang dikenai vaksin A
dan populasi kedua adalah seluruh pasien yang dikenai vaksin B.
Kebenaran 100% tidak akan pernah diketahui, kecuali peneliti menggunakan
seluruh anggota dipopulasinya. Sangat diperlukan penarikan sampel yang
representative fari populasinya. Wajib diingat bahwa dalam statistika tidak pernah
digunakan kata “suatu hipotesis terbukti” dan “suatu hipotesis tidak terbukti”. Hal ini
dikarenakan di dalam matematika kalimat “sesuatu terbukti benar untuk populasi”
apabila benar untuk setiap anggota di populasi. Pada kenyataannya, penelitian (yang
menggunakan statistika inferensial) tidak pernah mencobakan kepada setiap anggota
populasi. Uji statistic diperlukan apabila kita melakukan inferensi dari sampel ke
populasi. Jika tidak, maka uji statistika tidak diperlukan.
2. Prosedur Uji Hipotesis, menurut Budiyono (2004):
a. Rumuskan H0 dan H1. Disarankan agar peneliti memikirkan lebih dahulu H1
untuk penelitiannya. Setelah H1 terumuskan, peneliti tinggal menegasi dengan
pernyataan yang terkandung di H1 untuk mendapatkan H0.
b. Menentukan taraf signifikansi, yaitu α yang akan dipakai untuk uji hipotesis.
c. Pilihlah statistic uji yang cocok untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Pemilihan statistic uji ditentukan oleh ukuran sampel, diketahui
atau tidaknya variasi-variasi, dan sama atau tidaknya variasi-variasi populasi.
d. Hitunglah nilai statistic uji berdasarkan data observasi (amatan yang diperoleh
dari sampel).
e. Menentukan nilai kritik dan daerah kritik berdasarkan tingkat signifikasi yang
telah ditetapkan.
f. Menentukan keputusan uji mengenai Ha yaitu H0 diterima atau ditolak.
g. Menuliskan kesimpulan berdasarkan keputusan uji yang diperoleh.
Kesimpulan digunakan dengan menggunakan bahasa sehari-hari dan koheren
dengan permasalahan yang dirumuskan di awal penelitian.
3. Menguji hipotesis mengenai rata-rata

Uji Z rata-rata satu populasi yaitu uji statistik yang digunakan untuk
mengetahui apakah suatu populasi memiliki rata-rata lebih kecil atau lebih besar dari
suatu nilai rata-rata tertentu sesuai dengan hipotesis yang telah ditetapkan.
Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu dilakukan langkah
pengambilan sampel yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan
pengujian.
Berikut adalah syarat-syarat yang perlu dipenuhi untuk melakukan pengujian.
1. Sampel yang digunakan dalam uji statistik adalah sampel acak sederhana.
2. Varian populasi  σ2 diketahui.
3. Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau ukuran sampel
cukup besar (biasanya ukuran sampel cukup besar yang sering digunakan
adalah lebih dari 30) (terbilang banyak).

1. Hipotesis
Hipotesis memiliki dua bentuk, yaitu hipotesis untuk uji satu arah dan
hipotesis untuk uji dua arah.

1. Hipotesis untuk uji satu arah


H0 : μ = μ0 atau H0 : μ = μ0
H1 : μ < μ0 H1 : μ > μ0

2. Hipotesis untuk uji dua arah

Ho : μ = μ0

H1 : μ ≠ μ0

Ket :
H0 : hipotesis null (hipotesis awal)
H1 : hipotesis tandingan (alternatif)
μ : rata-rata populasi yang akan diuji
μ0 : rata-rata yang ditentukan terelbih dahulu nilainya.

4. Kerangka penelitaian beserta uji hipotesisnya

DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.

Anda mungkin juga menyukai