Anda di halaman 1dari 10

HIPOTESIS

Definisi

jawaban sementara yang oleh peneliti tetapkan untuk kemudian dapat


dibuktikan kebenarannya melalui langkah-langkah ilmiah penelitian.
Kenapa harus Menyusun hipotesis?

1. Hipotesis yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bahwa


peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan
penelitian pada bidang tersebut.
2. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data.
3. Hipotesis adalah petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus diikuti
dan jenis data apa saja yang harus dikumpulkan.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan
penelitian
Jenis Hipotesis

• Hipotesa kerja, yaitu jawaban sementara “yang sebenarnya” yang


merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesa kerja biasanya
disingkat H1 atau Ha.
• Hipotesa nol atau hipotesa statistik, merupakan lawan dari hipotesis
kerja dan sering disingkat Ho.
Bentuk Hipotesis

1. Hipotesis Deskriptif
dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang bersifat deskriptif atau
persamasalahan yang berhubungan dengan variabel tunggal

 Contoh Hipotesis Deskriptif yaitu: Misalnya ada seorang peneliti yang ingin mengetahui
bahwa, apakah makanan Ciki yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya.
Maka peneliti tersebut kemudian menyusun sebuah rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah Ciki yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya?
Didalam penelitian tersebut, variabel yang digunakan ialah variabel tunggal, yaitu Ciki yang
dijual pasaran. Maka oleh karena itu, hipotesa yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah
Hipotesis Deskriptif.
• H0 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut mengandung bahan kimia berbahaya. Atau:
• H1 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Bentuk Hipotesis

 2. Hipotesis Komparatif
sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang sifatnya untuk
menjawab pertanyaan perbandingan atau komparasi antara 2 variabel.
 Contoh Hipotesis Komparatif adalah: Seorang peneliti ingin mengetahui adanya
perbedaan antara tingkat kematian kasus virus corona dan kasus virus flu burung.
Apakah keduanya mempunyai tingkat kematian yang sama atau berbeda.
dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan variabel yang bersifat jamak. Pada
Variabel yang pertama digunakan untuk menilai tingkat kematian akibat virus Corona, dan
yang kedua adalah tingkat kematian akibat virus flu burung.
H0 : Tingkat kematian akibat virus corona tidak berbeda dengan tingkat kematian akibat
virus flu burung.
H1 : Tingkat kematian akibat virus corona berbeda dengan tingkat kematian akibat virus flu
burung.
Bentuk Hipotesis

 Hipotesis Asosiatif
sebuah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang didalamnya untuk
menjawab pertanyaan adakah hubungan antara dua variabel penelitian.
Contoh Hipotesis Asosiatif adalah: Ada seorang peneliti yang akan meneliti
apakah tingkat keparahan akibat infeksi virus corona berhubungan dengan jenis
kelamin penderita?
hipotesa penelitian yang digunakan adalah Hipotesis Asosiatif, sebab didalamnya
mengandung makna untuk menilai adanya hubungan antara dua variabel penelitian.
H0: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona tidak dipengaruhi oleh jenis
kelamin penderita. Atau
H1: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona dipengaruhi oleh jenis kelamin
penderita.
Penyusunan Hipotesis

1. merumuskan masalah, artinya kita harus menentukan atau menetapkan masalah yang akan
diteliti sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan atau fenomena di lapangan.
2. menetapkan Hipotesis dari permasalahan tersebut.
selanjutnya adalah mentukan Hipotesa awalannya.
3. mengumpulkan fakta-fakta yang bersifat relevan dan/atau berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti.
4. Setelah tahap pengumpulan data secara obyektif dalam bentuk fakta-fakta, selanjutnya
adalah membandingkan fakta-fakta yang didapat tersebut apakah benar-benar relevan
ataukah tidak.
5. tahap membandingkan, yaitu melakukan pengujian terhadap Hipotesa tersebut hingga
mendapatkan jawaban sesungguhnya dari pertanyaan penelitian yang awalnya masih
praduga.
6. penerapan dari jawaban hipotesis yang sudah teruji kebenarannya melalui tahapan
penelitian di awal tadi.
Jenis Uji Hipotesis
1). 1 sample z test (Pengujian z satu sample)
jika data sample melebihi 30 (n > 30) dan Simpangan Baku (Standar Deviasi) diketahui.

2). 1 sample t test (Pengujian t satu sampel)


digunakan apabila data sample kurang dari 30 (n < 30) dan Simpangan Baku tidak diketahui.

3). 2 sample t test (Pengujian t dua sampel)


digunakan apabila ingin membandingkan 2 sampel data.

4). Pair t test (Pengujian pasangan t)


digunakan apabila ingin membanding 2 pasang data.

5). 1 Proportion test (PengujianProporsi 1 (satu) sampel)


digunakan untuk menguji Proporsi pada 1 populasi

6). 2 Proportion test (PengujianProporsi 2 (dua) sampel)


digunakan untuk menguji Perbanding Proporsi 2 populasi
Rumus Uji Hipotesis

Anda mungkin juga menyukai