Anda di halaman 1dari 16

HIPOTESIS

Muhlis Tahir
Pengertian

1 2 3 4
Pengertian Hipotesis Umumnya pengertian yang Jadi secara umum, hipotesis Baiklah, kita akan bahas lebih
Penelitian adalah jawaban banyak digunakan bahwa adalah jawaban sementara dalam dan berikan contoh-
sementara terhadap hipotesis adalah jawaban yang oleh peneliti tetapkan contoh hipotesis tersebut.
pertanyaan-pertanyaan sementara penelitian. untuk kemudian dapat
penelitian. dibuktikan kebenarannya
melalui langkah-langkah
ilmiah penelitian.
Lanjutan

Pendapat lain tentang


pengertian hipotesis menurut
Dari pengertian hipotesis
para ahli adalah: Hipotesis
Secara umum, definisi atau secara epistemologis tersebut,
ialah sebuah pendapat atau
pengertian Hipotesis secara kita dapat membuat sebuah
opini yang kebenarannya
epistemologis adalah sebuah gambaran bahwa hipotesis
masih diragukan dan masih
kata yang berasal dari bahasa adalah jawaban sementara
harus diuji untuk
Yunani yaitu berasalah dari terhadap suatu permasalahan
membuktikan kebenarannya
kata “hypo” yang artinya yang sifatnya masih praduga
tersebut melalui sebuah
adalah di bawah serta kata atau menduga-duga, sebab
percobaan. Jika kemudian
“thesis” yang artinya adalah masih harus dibuktikan
percobaan yang dilakukan
pendirian, pendapat atau terlebih dahulu kebenarannya
tersebut terbukti
kepastian. kemudian melalui sebuah riset
kebenarannya, maka hipotesa
atau penelitian.
tersebut dapat disebut sebagai
teori.
• Hipotesa Penelitian atau biasa disebut hipotesis
penelitian adalah jawaban sementara terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Jadi para peneliti
akan membuat hipotesa dalam penelitiannya, yang
Hipotesis bertujuan untuk menjadikannya sebagai acuan
dalam menentukan langkah selanjutnya agar dapat
Adalah membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap
penelitian yang dilakukannya.
Jawaban • Tidak semua penelitan memerlukan hipotesis hanya
Sementara diperlukan pada penelitian yang mempunyai
hubungan antar variabel.
Penelitian • Penelitian deskriptif tidak memerlukan hipotesis.
• Penelitian kuantitatif pasti membutuhkan hipotesa
penelitian. Sedangkan penelitian kualitatif belum
tentu mempunyai hipotesa penelitian.
Dasar Pemikiran Pembuatan Hipotesa

• Dalam penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis adalah dipandang sebagai


komponen penting dalam penelitian. Oleh karena itu sebelum terjun ke
lapangan hendaknya peneliti telah merumuskan hipotesis penelitiannya.
Pentingnya dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.Hipotesis yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bahwa peneliti
telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian pada
bidang tersebut.
2.Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data.
3.Hipotesis adalah petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus diikuti dan
jenis data apa saja yang harus dikumpulkan.
4.Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian.
Ciri-ciri Rumusan Hipotesis

• Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti


dalam merumuskan hipotesa (Sumadi Suryabrata,
2000: 70), yaitu:
1.Harus menyatakan pertautan antara dua variabel
atau lebih (dalam satu rumusan hipotesis minimal
terdapat dua variabel).
2.Hendaknya dinyatakan secara deklaratif (kalimat
pernyataan).
3.Hendaknya dirumuskan dengan jelas.
4.Harus dapat diuji kebenarannya.
Jenis-jenis Hipotesis Penelitian Adalah
Berdasarkan Rumusan atau Pemerolehannya

• Ditinjau dari rumusannya, dibedakan menjadi :


• Hipotesa kerja, yaitu jawaban sementara “yang sebenarnya” yang
merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesa kerja biasanya
disingkat H1 atau Ha.
• Hipotesa nol atau hipotesa statistik, merupakan lawan dari hipotesis kerja
dan sering disingkat Ho.
• Ditinjau dari proses pemerolehannya, dibedakan menjadi:
• Hipotesis induktif, yaitu hipotesa yang dirumuskan berdasarkan
pengamatan untuk menghasikan teori baru (pada penelitian kualitatif)
• Hipotesis deduktif, merupakan hipotesa yang dirumuskan berdasarkan
teori ilmiah yang telah ada (pada penelitian kuantitatif).
Macam Macam Hipotesis Berdasarkan
Bentuknya

Hipotesis Hipotesis
Deskriptif Komparatif

Hipotesis
Asosiatif.
Hipotesis Deskriptif

• Hipotesis Deskriptif adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang
bersifat deskriptif atau persamasalahan yang berhubungan dengan variabel tunggal.
• Contoh Hipotesis Deskriptif yaitu: Misalnya ada seorang peneliti yang ingin mengetahui
bahwa, apakah Jamu Merk A yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya.
Maka peneliti tersebut kemudian menyusun sebuah rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah Jamu Merk A yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya?
• Didalam penelitian tersebut, variabel yang digunakan ialah variabel tunggal, yaitu Jamu
Merk A yang dijual pasaran. Maka oleh karena itu, hipotesa yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah Hipotesis Deskriptif.
• Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut sesuai dengan konsep
teori yang digunakannya, yaitu
• H0 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut mengandung bahan kimia berbahaya. Atau:
• H1 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Hipotesis Komparatif

• Hipotesis Komparatif adalah sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah
yang sifatnya untuk menjawab pertanyaan perbandingan atau komparasi antara 2 variabel.
• Contoh Hipotesis Komparatif adalah: Seorang peneliti ingin mengetahui adanya perbedaan antara
tingkat kematian kasus virus corona dan kasus virus flu burung. Apakah keduanya mempunyai tingkat
kematian yang sama atau berbeda.
• Maka selanjutnya dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan variabel yang bersifat jamak. Pada
Variabel yang pertama digunakan untuk menilai tingkat kematian akibat virus Corona, dan yang kedua
adalah tingkat kematian akibat virus flu burung.
• Maka oleh karena itu, dalam permasalahan tersebut, hipotesis yang digunakan ialah Hipotesis
Komparatif atau perbandingan, sebab didalamnya berisi tentang perbandingan antara dua variabel
yaitu tingkat kematian akibat virus corona dan tingkat kematian akibat virus flu burung.
• Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut yang sesuai dengan konsep
keilmuannya, yaitu:
• H0 : Tingkat kematian akibat virus corona tidak berbeda dengan tingkat kematian akibat virus flu
burung. Atau:
H1 : Tingkat kematian akibat virus corona berbeda dengan tingkat kematian akibat virus flu burung.
Hipotesis Asosiatif

• Hipotesis Asosiatif adalah sebuah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang didalamnya
untuk menjawab pertanyaan adakah hubungan antara dua variabel penelitian.
• Contoh Hipotesis Asosiatif adalah: Ada seorang peneliti yang akan meneliti apakah tingkat keparahan
akibat infeksi virus corona berhubungan dengan jenis kelamin penderita?
• Sehingga peneliti tersebut akan membuat rumusan masalah sebagai berikut: Apakah tingkat
keparahan akibat infeksi virus corona berhubungan dengan jenis kelamin penderita?
• Maka dalam rumusan masalah tersebut, variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel
jamak. Pada Variabel yang pertama adalah tingkat keparahan akibat infeksi virus corona. Sedangkan
variabel kedua adalah jenis kelamin penderita.
• Maka oleh karena itu, dalam menjawab permasalahan tersebut, hipotesa penelitian yang digunakan
adalah Hipotesis Asosiatif, sebab didalamnya mengandung makna untuk menilai adanya hubungan
antara dua variabel penelitian.
• Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut sesuai dengan konsep teori yang
digunakannya, yaitu:
• H0: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin penderita. Atau
H1: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona dipengaruhi oleh jenis kelamin penderita.
Apa yang dimaksud dengan h0 dan h1 pada
pengujian Hipotesis?

• Hipotesis nol atau H0 adalah sebuah pernyataan yang


didalamnya tidak ada perbedaan antara parameter
dengan statistik. Sedangkan, lawan dari Hipotesis Nol
ialah hipotesis alternatif atau biasa disebut H1 atau Ha,
yang didalamnya menyatakan adanya perbedaan antara
parameter dan statistik.
• Berdasarkan pemahaman tersebut, maka kita dapat
menjawab sebuah pertanyaan: Hipotesis ada berapa?
Hipotesis ada 2 yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatif (Ha).
Haruslah dirumuskan secara singkat,
padat serta jelas.

Syarat Harus menunjukkan adanya sebuah


Penyusunan hubungan antara dua atau lebih variabel
dalam penelitian.
Hipotesis Haruslah berdasarkan pada pendapat atau
teori-teori dari para pakar atau hasil dari
penelitian lainnya yang relevan.
Apa saja yang harus dilakukan dalam
penyusunan Hipotesis?
Pertama ialah merumuskan
Langkah kedua adalah menetapkan
masalah, artinya kita harus Berikutnya ialah mengumpulkan
Hipotesis dari permasalahan
menentukan atau menetapkan fakta-fakta yang bersifat relevan
tersebut.
masalah yang akan diteliti sesuai dan/atau berhubungan dengan
selanjutnya adalah mentukan
dengan pertanyaan-pertanyaan masalah yang akan diteliti.
Hipotesa awalannya.
atau fenomena di lapangan.

Selanjutnya ialah masuk tahap


Setelah tahap pengumpulan data
membandingkan, yaitu melakukan
secara obyektif dalam bentuk Dan tahap akhir ialah penerapan
pengujian terhadap Hipotesa
fakta-fakta, selanjutnya adalah dari jawaban hipotesis yang sudah
tersebut hingga mendapatkan
membandingkan fakta-fakta yang teruji kebenarannya melalui
jawaban sesungguhnya dari
didapat tersebut apakah benar- tahapan penelitian di awal tadi.
pertanyaan penelitian yang
benar relevan ataukah tidak.
awalnya masih praduga.
1.
Tugas
Adaptive mobile learning bermuatan self-directed learning pada mata pelajaran pemrograman dasar untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas x
kompetensi keahlian rpl
2. Animasi pembelajaran bermuatan self-directed learning untuk meningkatan minat belajar sistem komputer bagi siswa kelas x program keahlian multimedia
3. Animasi pembelajaran bermuatan self-directed learning untuk meningkatkan minat belajar sistem komputer bagi siswa kelas x program keahlian multimedia
4. Bahan pembelajaran tematik berbasis mobile dengan model self-regulated learning pada mata pelajaran teknologi jaringan berbasis luas untuk
menumbuhkan minat belajar siswa kelas xi tkj di smk malang
5. Eksistensi industri prakerin dan kompetensi lokal kota malang sebagai penentu keberadaan program studi tkj di smk kota malang
6. Evaluasi efisiensi bahan ajar multimedia berbasis kearifan lokal sebagai upaya meningkatkan prestasi nilai budaya peserta didik kelas xi multimedia di smkn
11 malang
7. Hubungan antara keterlibatan program wirausaha sekolah dan persepsi wirausaha dengan animo wirausaha pada siswa kelas xi jurusan teknik komputer dan
jaringan di smk kota malang
8. Hubungan antara mastery experiences dan kebermaknaan kajian praktik lapangan (kpl) dengan persepsi menjadi guru di abad 21 pada mahasiswa program
studi s1 pti 2017 universitas negeri malang
9. Hubungan hasil belajar dan motivasi dengan kesiapan wirausaha pada mahasiswa program studi pendidikan teknik informatika fakultas teknik universitas
negeri malang
10. Implementasi blended learning terhadap hasil belajar mahasiswa arsitektur dan organisasi komputer pada s1 pendidikan teknik informatika universitas
negeri malang
11. Media mobile learning desain grafis percetakan berbasis augmented reality untuk membangun critical thinking siswa smk program keahlian multimedia
12. Media pembelajaran mobile desain grafis percetakan dengan model contextual teaching and learning untuk menumbuhkan minat belajar siswa kompetensi
multimedia tingkat smk
13. Mobile learning dengan fitur chatbot untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata kuliah basis data mahasiswa pendidikan teknik informatika
14. Pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization terhadap minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sistem komputer kelas x rpl smkn 6
malang
15. Pembelajaran online menggunakan google classroom dengan model blended learning terhadap prestasi belajar peserta didik kelas x di smk negeri 1 kras
kediri
16. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan e-modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKJ di SMK Negeri 8 Malang
17. Penerapan model project-based learning pada pemrograman web dan perangkat bergerak terhadap hasil belajar siswa kelas xi rpl smk telkom malang
18. Pengaruh penerapan model dan konten e-learning dalam pembelajaran terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik di smk negeri 1 banyuwangi
19. Pengaruh penguasaan kompetensi kejuruan dan pengalaman praktik kerja industri terhadap minat berwirausaha siswa SMK Keahlian Informatika SMK
Negeri 4 Malang dan SMK Negeri 12 Malang
20. Pengembangan bahan ajar berbantuan sipejar um dan e-collab classroom mata kuliah sistem cerdas untuk menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa
pendidikan teknik elektro universitas negeri malang

Anda mungkin juga menyukai