Anda di halaman 1dari 30

Hub, Bridge dan Switch

Interkoneksi LAN
• Mengapa tidak satu LAN yg besar?
• Jumlah trafik yg dp didukung terbatas: pada satu (single) LAN, semua
station harus menggunakan bersama (share) bandwidth
• Keterbatasan panjang: 802.3 (Ethernet) menspesifikasikan panjang
kabel maksimum
• “Collision domain” yg besar (dp tabrakan dg banyak station)
• Keterbatasan jumlah station: 802.4 (Token Ring) mempunyai token
passing delay pd tiap station
Hub
• Physical layer devices: secara esensial adalah repeater beroperasi pd
level bit: mengulangi bit yg diterima pd suatu interface ke interface yg
lain
• Hub dp disusun secara hierarkis (disain multi-tier), dg hub backbone pd
puncaknya
Hub
• Tiap LAN yg dihubungkan disebut segmen LAN
• Hub tidak mengisolasi collision domain: node dp tabrakan dengan
sembarang node lain pd sembarang segmen LAN
• Keuntungan Hub:
• Peralatan murah, sederhana
• Multi-tier memberikan degradasi bertahap: bagian (porsi) LAN tetapi beroperasi
jika suatu hub tdk berfungsi
• Memperluas jarak maksimum antar pasangan node (100 m per Hub)
Keterbatasan Hub
• Single collision domain tidak memberikan penambahan throughput
maksimum
• Throughput multi-tier sama dengan throughput single segmen
• Individual LAN membatasi jumlah node pd collision domain yg sama dan
pd total cakupan geografi yg dibolehkan
Bridge
• Link layer devices: beroperasi pd frame Ethernet, memeriksan header
frame dan secara selektif meneruskan berdasarkan tujuannya.
• Bridge mengisolasi collision domain krn membuffer frame
• Jika frame akan diteruskan pd segmen, bridge menggunakan CSMA/CD
utk akses segmen dan transmit
Bridge
• Keuntungan Bridge:
• Mengisolasi collision domain memberikan total throughput maksimum lebih besar,
dan tdk membatasi jumlah node dan juga cakupan geografis
• Dp menghubungak tipe Ethernet berbeda krn merupakan suatu peralatan store
and forward
• Transparan: tdk perlu perubahan pd host LAN adapter
Backbone Bridge
Interkoneksi Tanpa Backbone

• Tidak direkomendasikan utk dua alasan:


• Satu titik kegagalan pd Hub Computer Science
• Semua trafik antara EE dan CS harus melintas melalui
segmen CS
Bridge: Filter Frame, Forwarding
• Bridge: memfilter paket-paket
• Frame-frame pada segmen LAN yg sama tdk diteruskan pd segmen LAN yg lain
• Forwarding
• Bagaimana mengetahui pd segmen LAN mana utk meneruskan (froward) frame?
Bridge Filtering
• Bridge belajar host mana dp dicapai melalui interface mana: menjaga
tabel filtering (forwarding database, FDB)
• Saat frame diterima, bridge “belajar” lokasi pengirim : segmen LAN incoming
• Mencatat lokasi pengirim pd tabel filtering
• Entry tabel filtering (FDB):
• (Node LAN Address, Bridge Interface, Time Stamp)
• Entry yg sudah ‘basi’ (lama) dibuang dari tabel filtering (TTL)
Operasi Bridge
• Algoritma forwarding &
learning
Operasi Bridge
• Forwarding Database
Apa yg akan Terjadi dg Loop?
Belajar yg Tdk Benar

2 2

A , 12 A , 12

1 1

A
Introduksi Spanning Tree
• Memungkinkan suatu path antara semua LAN tanpa menyebabkan loop
(linkungan bebas loop)
• Bridge-bridge berkomunikasi dg message konfigurasi khusus (BPDU)
• Distandarkan pd IEEE 802.1D

Cat: lintasan redundan adalah baik, lintasan redundan aktif adalah jelek (menyebabkan
loop)
Algoritma Spanning Tree
• Setiap bridge dialokasikan satu identifier unik (ID)
• Root Bridge adalah bridge dg ID terendah
• Port-port dari bridge, bisa:
• Root port (R)
• Designated port (D)
• Blocked port (B)
Algoritma Spanning Tree
Algoritma Spanning Tree
• Root port
• Adalah port pd arah lintasan terpendek ke root bridge
• Tiap bridge (diluar root bridge) mempunyai satu (hanya satu)
port seperti ini
• Designated port
• Adalah port pd arah lintasan terpendek dari LAN ke root bridge
• Tiap LAN akan memp hanya satu designated port
• Suatu bridge bisa memp nol atau lebih designated port
• Suatu port tdk bisa sebagai root port dan designated port
• Semua port dari root bridge adalah designated port
• Blocked port
• Yg bukan merupakan root port maupun designated port
• Tdk digunakan utk mengirim atau menerima frame data
Algoritma Spanning Tree
• Message Bridge Protocol Data Unit (BPDU) dipertukarkan untuk
membentuk konfigurasi tree.
• BPDU memuat informasi:
• ID bridge pengirim
• ID bridge yg diyakini pengirim sbg root
• Cost utk mencapai root bridge dari bridge pengirim melalui root port-nya (cost
mis. Jumlah LAN yg dilalui utk mencapai root). Cost berharga 0 jika bridge yakin
sbg root bridge
Algoritma Spanning Tree
• Suatu bridge transmit BPDU mengikuti satu dari dua aturan:
• Jika bridge percaya dia adalah root, akan transmit BPDU pd interval waktu
regular pd semua port-nya
• Jika bridge tahu dia bukan root, akan meneruskan BPDU yg diterima pd root
port-nya ke semua designated port-nya. BPDU lain akan dibuang
Algoritma Spanning Tree:
Root Bridge/Port Selection
• Awalnya semua bridge percaya bhw dia adalah root
• Bridge akan melepaskan claim bhw dia root bridge jika menerima BPDU
dg root bridge ID lebih kecil dari ID dirinya
• Bridge yg bukan root membandingkan BPDU yg datang (incoming) pd
semua port-nya
• Root port adalah port dimana menerima BPDU dg cost terendah ke root
Algoritma Spanning Tree:
Root Bridge/Port Selection
Contoh:

Port Transmiting Bridge Cost to Root

1 7 20
2 6 25
3 15 10
• Bridge akan declare port 3 sbg root port dan bridge 6 sbg root bridge
• Bridge yg percaya bukan root akan meneruskan BPDU yg diterima pd root port ke
semua designated port (dg mengubah bridge ID pengirim dan menaikan cost sbg
refleksi tambahan koneksi LAN)
• Dg makin banyak message BPDU diterima, root port, root bridge ID dan/atau cost ke
root bisa berubah
Algoritma Spanning Tree:
Designated/Blocked Port Selection
• Utk bridge yg pecaya sbg sbg root, semua port adalah designated port
• Utk bridge yg percaya bukan root akan mengklasifikasikan port:
• Designated port jika
• terima BPDU pd port dg root ID > ID yg sekarang dipercaya, atau
• root ID = ID root skrng tapi dg cost > bridge root cost, atau
• root ID = ID root skrg dg cost sama, port adalah designated jika BPDU
memp bridge ID pengirim lebih rendah
Algoritma Spanning Tree:
Contoh
Algoritma Spanning Tree:
Contoh (ID Pengirim, ID Root, Cost)

• Time 0

• Time 1

• Time 2
Bridge vs Router
• Keduanya peralatan store-and-forward
• routers: network layer devices (memeriksa header network layer)
• bridges adalah Link Layer devices
• routers menjaga tabel routing, mengimplementasikan algoritma routing
• bridges menjaga tabel filtering, mengimplementasikan filtering,
algoritma learning & spanning tree
Router vs Bridge
Bridge + and -
+ Operasi bridge lebih sederhana memerlukan lebih sedikit pemrosesan
bandwidth
- Topologi dibatasi dg bridges: spanning tree hrs dibangun utk mencegah
loop
- Bridges tdk menawarkan proteksi dari broadcast storms (broadcasting
tanpa akhir oleh suatu host akan diteruskan oleh suatu bridge)
Router vs Bridge
Routers + and -
+ sembarang opologi dp didukung, loop dibatasi oleh counter TTL (dan
protokol routing yg baik)
+ menyediakan proteksi firewall yg baik thd broadcast storms
- Memerlukan konfigurasi IP address (tdk plug and play)
- Memerlukan pemrosesan bandwidth lebih tinggi

• bridges bekerja baik utk jaringan kecill (bbrp ratus host) sementara
routers digunakan pd jaringan besar (ribuan hosts)
Switch Ethernet
• layer 2 (frame)
forwarding, filtering
menggunakan LAN
addresses
• Switching: A-to-B dan A’-
to-B’ secara simultan, no
collisions
• Jumlah interface besar
• sering: individual host,
dikoneksikan start ke
switch
• Ethernet, tetapi no
collisions!
In-Class Excersise
1. Implementasikan algoritma spanning tree utk topologi di
bawah, dan dapatkan hasilnya

Anda mungkin juga menyukai