Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Hipotesis
- Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara terhadap suatu
masalah yang sifatnya masih praduga sebab masih harus dibuktikan terlebih
dahulu akan kebenarannya melalui sebuah penelitian atau percobaan.
- Pernyataan yang dapat diuji mengenai hubungan potensi antara dua atau lebih
variable.
- Jawaban sementara penelitian

B. Jenis – jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian :


1. Hipotesis kerja atau alternative (Ha/H1)
Hipotesis ini menyatakan adanya hubungan anatara variable X dan Y, atau
adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja :
a. Jika …… maka ……
b. Ada perbedaan antara …… dan ……. Dalam …….
c. Ada pengaruh …. Terhadap …..

Hipotesis alternatif atau biasa disebut H1 atau Ha, yang didalamnya menyatakan
adanya perbedaan antara parameter dan statistik.

2. Hipotesis nol (Ho)


Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variable, atau tidak
adanya pengaruh variable X dan variable Y.
Rumusan hipotesis nol :
a. Tidak ada perbedaan antara ….. dengan …… dalam ……
b. Tidak ada pengaruh …… terhadap …..

Hipotesis nol atau H0 adalah sebuah pernyataan yang didalamnya tidak ada
perbedaan antara parameter dengan statistik.

C. Fungsi Hipotesis
1. Memperkenalkan peneliti untuk berpikir dari awal suatu penelitian
2. Menentukan tahap atau prosedur penelitian
3. Membantu menetapkan bentuk untuk penyajian, analisis, dan interpretasi data

D. Langkah penyusunan hipotesis


1. Pertama ialah merumuskan masalah, artinya kita harus menentukan atau
menetapkan masalah yang akan diteliti sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan
atau fenomena di lapangan.
2. Langkah kedua adalah menetapkan Hipotesis dari permasalahan tersebut.
selanjutnya adalah mentukan Hipotesa awalannya.
3. Berikutnya ialah mengumpulkan fakta-fakta yang bersifat relevan dan/atau
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
4. Setelah tahap pengumpulan data secara obyektif dalam bentuk fakta-fakta,
selanjutnya adalah membandingkan fakta-fakta yang didapat tersebut apakah
benar-benar relevan ataukah tidak.
5. Selanjutnya ialah masuk tahap membandingkan, yaitu melakukan pengujian
terhadap Hipotesa tersebut hingga mendapatkan jawaban sesungguhnya dari
pertanyaan penelitian yang awalnya masih praduga.
6. Dan tahap akhir ialah penerapan dari jawaban hipotesis yang sudah teruji
kebenarannya melalui tahapan penelitian di awal tadi.

E. Syarat – syarat Hipotesis


Borg dan gall (1979:61) mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis sebagai
berikut :
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau
lebih variable
3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli
F. Peranan Hipotesis Dalam Penelitian
Secara garis besar hipotesis dalam penelitian mempunyai peranan sebagai
berikut :
1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian.
2. Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data.
3. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau
data.
4. Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan
diteliti (diamati).

Dari hipotesis peneliti menarik kesimpulan dalam bentuk yang masih sementara
dan harus dibuktikan kebenarannya (hipotesis) sebagai titik tolak atau arah dari
pelaksanaan penelitian.

G. Hipotesis berdasarkan bentuknya


1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Deskriptif adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap
permasalahan yang bersifat deskriptif atau persamasalahan yang berhubungan
dengan variabel tunggal.
Contoh Hipotesis Deskriptif yaitu: Misalnya ada seorang peneliti yang ingin
mengetahui bahwa, apakah Jamu Merk A yang dijual di pasaran mengandung
bahan kimia berbahaya. Maka peneliti tersebut kemudian menyusun sebuah
rumusan masalah sebagai berikut: Apakah Jamu Merk A yang dijual di pasaran
mengandung bahan kimia berbahaya?
Didalam penelitian tersebut, variabel yang digunakan ialah variabel tunggal, yaitu
Jamu Merk A yang dijual pasaran. Maka oleh karena itu, hipotesa yang
digunakan dalam penelitian tersebut adalah Hipotesis Deskriptif.
Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut sesuai
dengan konsep teori yang digunakannya, yaitu:
H0 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut mengandung bahan kimia berbahaya.
Atau:
H1 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut tidak mengandung bahan kimia
berbahaya.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis Komparatif adalah sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap
rumusan masalah yang sifatnya untuk menjawab pertanyaan perbandingan atau
komparasi antara 2 variabel.
Contoh Hipotesis Komparatif yaitu: Seorang peneliti ingin mengetahui adanya
perbedaan antara tingkat kematian kasus virus corona dan kasus virus flu
burung. Apakah keduanya mempunyai tingkat kematian yang sama atau
berbeda.
Maka selanjutnya dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan variabel yang
bersifat jamak. Pada Variabel yang pertama digunakan untuk menilai tingkat
kematian akibat virus Corona, dan yang kedua adalah tingkat kematian akibat
virus flu burung.
Maka oleh karena itu, dalam permasalahan tersebut, hipotesis yang digunakan
ialah Hipotesis Komparatif atau perbandingan, sebab didalamnya berisi tentang
perbandingan antara dua variabel yaitu tingkat kematian akibat virus corona dan
tingkat kematian akibat virus flu burung.
Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut yang sesuai
dengan konsep keilmuannya, yaitu:
H0 : Tingkat kematian akibat virus corona tidak berbeda dengan tingkat kematian
akibat virus flu burung.
H1 : Tingkat kematian akibat virus corona berbeda dengan tingkat kematian
akibat virus flu burung.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis Asosiatif adalah sebuah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang didalamnya untuk menjawab pertanyaan adakah hubungan antara
dua variabel penelitian.
Contoh Hipotesis Asosiatif yaitu: Ada seorang peneliti yang akan meneliti apakah
tingkat keparahan akibat infeksi virus corona berhubungan dengan jenis kelamin
penderita?
Sehingga peneliti tersebut akan membuat rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah tingkat keparahan akibat infeksi virus corona berhubungan dengan jenis
kelamin penderita?
Maka dalam rumusan masalah tersebut, variabel yang digunakan dalam
penelitian adalah variabel jamak. Pada Variabel yang pertama adalah tingkat
keparahan akibat infeksi virus corona. Sedagkan variabel kedua adalah jenis
kelamin penderita.
Maka oleh karena itu, dalam menjawab permasalahan tersebut, hipotesa
penelitian yang digunakan adalah Hipotesis Asosiatif, sebab didalamnya
mengandung makna untuk menilai adanya hubungan antara dua variabel
penelitian.
Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut sesuai
dengan konsep teori yang digunakannya, yaitu:
H0: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona tidak dipengaruhi oleh jenis
kelamin penderita. Atau
H1: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona dipengaruhi oleh jenis kelamin
penderita.
H. Menguji Hipotesis
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang
dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang
memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus
menyimpulkan hipotesis, apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya
seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia
dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah
menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang
peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian
sebagai usaha untuk mencari kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai