Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

SISTEM ASURANSI SOSIAL


WAKTU: 100 menit

1. Jelaskan perbedaan antara asuransi dan tabungan !


2. Jelaskan 4 faktor yang mempengaruhi tarif pelayanan !
3. Jelaskan 2 sistem pembayaran pelayanan kesehatan beserta kelebihan dan
kekurangan dari sistem pebayaran tersebut !
4. Jelaskan 5 jenis sistem pembayaran prospektif pada fasilitas kesehatan !
5. Jelaskan prinsip-prinsip dalam menentukan tarif premi asuransi !
6. Jelaskan perbedaan prinsip antara sistem asuransi konvensional dan sistem
asuransi syariah !
7. Jelaskan masing-masing tujuan dari sistem asuransi konvensional, sistem asuransi
syariah dan managed care !
8. Jelaskan menurut pendapat kalian bagaimana pentingnya asuransi kesehatan di
tengah pandemic Covid 19 !

Selamat Bekerja****
****
JAWAB :

1. PERBEDAAN ANTARA ASURANSI DAN TABUNGAN


a. ASURANSI
Produk keuangan yang menawarkan perlindungan ekonomis kepada
nasabah jika terjadi suatu risiko. Sehingga, orang yang membeli asuransi  akan
mendapatkan manfaat seperti berupa penggantian kerugian finansial jika
menghadapi risiko seperti sakit, meninggal dunia, kecelakaan, cacat, kebakaran,
kehilangan, dan kerugian lainnya.
b. TABUNGAN
Menawarkan manfaat berupa sarana penyimpanan uang agar lebih aman
daripada uang dibawa-bawa atau disimpan di rumah. Dengan menyimpan uang
di rekening tabungan bank, uang akan terhindar dari risiko pencurian atau rusak
akibat dimakan rayap.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Tarif Pelayanan
a. Biaya Investasi
Biaya ini adalah biaya yang harus dibayar diawal sebelum dilakukannya
kegiatan operasional. Di rumah sakit, biaya investasi meliputi biaya
pembangunan gedung, pembelian berbagai peralatan medis/non medis,
pendidikan dan pelatihan, dll
b. Biaya Kegiatan rutin / biaya operasional
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan suatu sistem atau
menjalankan sebuah system. Misalnya gaji pegawai RS
c. Biaya perencanaan pengembangan
Biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau pengurangan output).
Biaaya ini juga merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu
keputusan. Seperti mulai dari rencana perluasan bangunan, penambahan
peralatan, penambahan jumlah dan peningkatan pengetahuan karyawan,
rencana penambahan jenis pelayanan, dll
d. Besarnya target keuntungan
Tergantung dari filosofi yang dianut oleh organisasi pelayanan kesehatan
Sebaiknya keuntungan suatu sarana kesehatan tidak boleh sama dengan
keuntungan berbagai kegiatan usaha lainnya.
3. Pembayaran Prospektif dan pembayaran retrospektif
a. pembayaran prospektif adalah metode pembayaran yang dilakukan atas
layanan kesehatan yang besarannya sudah diketahui sebelum pelayanan
kesehatan diberikan

Kelebihan
 Kualitas Pelayanan baik
 Dapat memilih Provider dengan pelayanan terbaik

Kekurangan

 Pengurangan Kuantitas Pelayanan


 Provider merujuk ke luar / RS lain

b. Metode pembayaran retrospektif adalah metode pembayaran yang dilakukan


atas layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien berdasar pada setiap
aktifitas layanan yang diberikan, semakin banyaklayanan kesehatan yang
diberikan semakin besar biaya yang harus dibayarkan.

Kelebihan
 Waktu tunggu yang lebih singkat
 Lebih mudah mendapat pelayanan dengan teknologi terbaru

Kelebihan

 Jumlah pasien di klinik sangat banyak "Overcrowded clinics"


 Kualitas pelayanan kurang
4. 5 jenis sistem pembayaran prospektif pada fasilitas kesehatan
a. Diagnosis Related Groups (DRG)
sistem penentu besaran tagihan biaya rawat pelayanan kesehatan Tarif DRG
ditetapkan pemerintah sebelum tagihan RS dikeluarkan Besarnya tagihan
disepakati oleh seluruh RS dan pihak pembayar Konsep DRG rata-rata biaya
yang dihabiskan oleh berbagai rumah sakit untuk suatu diagnosis Cara
pembayaran dengan biaya satuan per diagnosis, bukan biaya satuan per jenis
pelayanan medis maupun non medis

b. Sistem Per Diem

Yaitu sistem pembayaran kesepakatan antara para pihak dg adanya negosiasi


awal sebelum pelayanan dilakukan, atas dasar pembayaran per hari perawatan.
Tanpa mempertimbangkan biaya yg dihabiskan oleh RS Contoh: asuransi atau
pemerintah membayar per hari perawatan, misal di kelas III  Rp per hari 
kasus apapun  mencakup biaya ruangan, jasa konsultasi/visit dokter, obat2an,
lab dan penunjang lainnya

c. Sistem Kapitasi

Sistem pembayaran dimuka  oleh Badan Asuransi kepada saryankes 


kesepakatan harga untuk setiap peserta yang dipertanggungkan. Pembayaran
kapitasi  cara pengendalian biaya dg menempatkan RS  posisi menanggung
risiko (seluruhnya atau sebagian)  dengan cara menerima pembayaran atas
dasar jumlah jiwa yang ditanggung. Di Indonesia  pembayaran kapitasi oleh
Askes dalam program jaminan kesehatan masyarakat miskin.

d. Sistem Per Kasus/Paket

Sistem ini mirip DRG Sistem pembayaran per kasus (case rates) untuk
membayar pelayanan RS dalam kasus2 ttt. Sistem pembayaran dimuka oleh
Badan Asuransi kepada RS  kesepakatan harga untuk suatu paket RS ttt.
Contoh: persalinan normalRp. 2 jt/kasus, paket circumsis 500 rb, paket ODC, dll.

e. Sistem Anggaran Global


Anggaran global = global budget Eropa & Malaysia. Cara pendanaan RS oleh
pemerintah atau suatu badan asuransi kesehatan nasional RS mendapat dana
untuk membiayai seluruh kegiatannya untuk masa satu tahun. Alokasi dana ke
RS memperhitungkan jumlah pelayanan th sebelumnya diperhitungkan,
perkiraan kegiatan lain yang akan dilaksanakan dan kinerja RS tsb. RS
mempunyai keleluasaan mengatur dana anggaran untuk operasional, dll. Sistem
ini berlaku di negara-negara yg tidak memungut biaya atau membayar sedikit
(copayment) pelayanan kesehatan bagi rakyatnya

5. prinsip-prinsip dalam menentukan tarif premi asuransi


a. Utmost Good Faith
Utmost Good Faith (itikad baik) adalah kewajiban tertanggung untuk
menyampaikan fakta-fakta mengenai objek pertanggungan (material facts) yang
ia miliki.
b. Insurable Interest
Prinsip dasar kedua dalam asuransi adalah insurable interest atau kepentingan
yang dapat dipertanggungkan.
Tertanggung berhak untuk mengasuransikan suatu objek pertanggungan karena
adanya hubungan kepentingan (keuangan) yang diakui secara hukum antara
tertanggung dan objek pertanggungannya tersebut.
c. Indemnity
Indemnity (indemnitas) adalah suatu prinsip asuransi yang mengatur mekanisme
mengenai pemberian ganti rugi.
Mekanisme tersebut adalah upaya penanggung dalam memberikan ganti rugi
bagi tertanggung untuk mengembalikan tertanggung kepada posisi keuangannya
seperti semula, yaitu tepat sesaat sebelum kerugian itu terjadi.
d. Subrogation
Subrogation (subrogasi) adalah prinsip asuransi yang memberikan hak
penuntutan ganti rugi dari tertanggung kepada penanggung atau hak untuk
meminta penggantian ganti rugi kepada pihak ketiga yang menyebabkan
terjadinya kerugian
e. Contribution
Contribution (kontribusi) adalah prinsip asuransi yang berlaku jika suatu objek
pertanggungan dipertanggungkan kepada dua atau lebih penanggung.
6. perbedaan prinsip antara sistem asuransi konvensional dan sistem asuransi
Syariah
Asuransi Syariah menggunakan Akad Hibah (tabarru') yang dilakukan sesuai
syariat Islam dan halal. Sedangkan kontrak Asuransi Konvensional dilakukan
seperti transaksi pada umumnya.
7. Tujuan dari sistem asuransi konvensional, sistem asuransi syariah dan managed
care
a. Asuransi Konvensional
Tujuan utama dari perusahaan asuransi konvensional adalah murni bisnis.
Seperti kebanyakan bisnis lain tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan profit
yang besar. Hal ini terlihat dari dana yang diperoleh dari premi nasabah,
semuanya menjadi milik perusahaan.
b. Asuransi Syariah
Tujuan utamanya bukanlah untuk mendapatkan laba yang besar. Tujuan utama
asuransi syariah adalah mencari keuntungan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan perjuangan umat. Hal ini terlihat dari visi dan misi yang diemban oleh
asuransi syariah, yaitu: misi aqidah, misi ibadah, misi isghtishodi, dan misi
keumatan.
8. Menurut saya memiliki asuransi kesehatan di tengah pandemi korona seperti saat
ini merupakan langkah tepat karena paparan covid-19 bisa terjadi kapan saja
termasuk ketika kondisi keuangan sedang tidak sehat. Manfaat asuransi kesehatan
bagi pesertanya membuat pikiran tenang. Memiliki asuransi kesehatan juga
bermanfaat untuk memastikan bahwa setiap masalah kesehatan akan dapat
diselesaikan dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan asuransi,
Meningkatkan penghematan, pemeriksaan kesehatan konsisten, dan melindungi
keuangan,
Dari segi asuransi jiwa perlu di perhatikan juga. Dengan tingkat mortality yang
tinggi. Asuransi jiwa patut dipertimbangkan untuk dimiliki. Jadi apabila (pencari
nafkah yang menjadi peserta asuransi jiwa) meninggal karena covid-19 maka
keluarga yang ditinggalkan mendapatkan santunan

Anda mungkin juga menyukai