ABSTRAK
Statistik adalah bidang yang sangat interdisipliner, penelitian dalam statistik
kini diterapkan di hampir semua bidang ilmiah. Uji Hipotesis adalah salah satu
cabang llmu Statistika Inferensial yang digunakan untuk menguji kebenaran atas suatu
pernyataan secara statistik serta menarik kesimpulan akan diterima atau ditolaknya
pernyataan tersebut. Dalam berbagai macam pengujian, tentunya para peneliti ingin
membuktikan bahwa asumsi atau pendapat yang ia percayai tersebut benar atau tidak.
Uji hipotesis dapat membantu dalam membuktikan suatu hal apakah benar-benar fakta
ataukah hanya sekadar teori belaka. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan
tentang perumusan hipotesis statistik dalam pengujian hipotesis penelitian. kesalahan
dalam perumusan hipotesis statistik, maka akan memberikan peluang yang sangat
besar bagi peneliti salah dalam mengambil kesimpulan. Agar hipotesis penelitian
yang telah diajukan oleh peneliti dapat diuji secara statistik, maka hipotesis tersebut
terlebih dahulu diterjemahkan ke dalam kalimat matematika atau disebut hipotesis
statistik. Perumusan hipotesis penelitian menjadi hipotesis statistik memiliki aturan
yang sangat ketat. Hipotesis statistik dibagi dua, yaitu hipotesis Null ( ) yang
rumuskan dengan menggunakan relasi tanda “=”. Sedangkan Hipotesisi Alternatif ( )
dibuat dengan menggunakan tanda “>” , “ o, (2) Uji Pihak Kiri ; Ho : = o , Ha :
< o, (3) Uji dua Pihak; Ho : = o, Ha : o. Dari hasil kelas R3G,R3F,S3G dan
S3G adalah Sehingga untuk pengambilan keputusan terhadap H0 dan Ha yaitu sesuai
dengan dengan perhitungan t hitung t tabel adalah H0 ditolak karena t hitung lebih
besar dari t tabel.
Kata Kunci : Hipotesis, Hipotesis Nihil (H0), Hipotesis Alternatif (Ha)
I. PENDAHULUAN
PROSEDUR
Penggunaan prosedur yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan
referensi yang kelompok kami gunakan yaitu dengan metode uji hipotesis dan uji Chi-
Square. Adalah sebagai berikut :
1. Uji hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan mengenai suatu hal, atau hipotesis
merupakan jawaban sementara suatu masalah, atau juga hipotesis dapat diartikan
sebagai kesimpulan sementara tentang hubungan suatu variabel dengan satu atau lebih
variabel yang lain.
Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan parameter suatu
populasi. Adapun definisi dari uji hipotesis adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk menguji kevalidan hipotesis statistika suatu populasi dengan menggunakan data
dari sampel populasi tersebut.
a) Perumusan Hipotesis Statistik
Ketut (2002) menyebutkan “Hipotesis statistik adalah dugaan tentang
parameter suatu populasi”. hipotesis statistik terbagi kedalam dua bagian yaitu
hipotesis nihil/null dan hipotesis alternatif.
1) Hipotesis Null atau Hipotesis Nihil (Ho )
Hipotesis Null adalah hipotesis yang tidak ada perbedaan, tidak
berefek, tidak ada pengaruh, makanya hipotesis null juga disebut Hipotesis
Nihil. Hipotesis ini disebut juga sebagai Hipotesis Statistik merupakan
pernyataan tentang nilai satu atau lebih parameter yang mana status saat ini
dan biasanya tidak ditolak kecuali data sampel menyimpulkan dengan kuat
bahwa hipotesis ini salah. Menurut Ketut (2002), Ho selalu dirumuskan
dengan tanda sama dengan (=), sehingga menspesifikasi suatu nilai tunggal
artinya tanda “=” akan memberikan satu nilai. Dengan cara ini peluang
melakukan galat jenis I (kesalahan jenis I) dapat dikendalikan atau
memudahkan peneliti untuk mengontrolnya.
2) Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari Hipotesis Null, yaitu
hipotesis yang menyatakan ada perbedaan, ada efeknya, ada pengaruh atau
ada hubungan, ada apa-apanya dengan berbagai alternatif. Hipotesis
Alternatif (Ha) dirumuskan dengan relasi “>”, “<”, dan “ ≠ “.
Berdasarkan perumusan hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) di
atas, ada tiga Kemungkinan pasangan hipotesis statistik, yaitu:
1) Uji Pihak kanan
Ho : μ=μ 0
Ha : μ> μ0
2) Uji Pihak Kiri
Ho : μ=μ 0
Ha : μ< μ0
3) Uji 2 Pihak
Ho : μ=μ 0
Ha : μ ≠ μ 0
1. Uji Chi-Square
a. Pendahuluan
Uji statistik nonparametrik (Chi-Square) ialah suatu uji statistik yang
tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya
(belum diketahui sebaran datanya dan tidak perlu berdistribusi normal). Oleh
karenanya statistik ini juga dikemukakan sebagai statistik bebas.
Statistika non-parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data
yang berskala Nominal atau Ordinal. Selain itu statistik ini dapat digunakan
pada data yang berjumlah kecil, yakni kurang dari 30 data.
Distribusi Chi kuadrat digunakan untuk menguji homogenitas varians
beberapa populasi. Masih ada beberapa persoalan lain yang dapat diselesaikan
dengan mengambil manfaat distribusi chi-kuadrat ini, diantaranya :
a) Menguji proporsi untuk data multinom
b) Menguji kesamaan rata-rata data poisson
c) Menguji independen antara dua faktor didalam kontingensi
d) Menguji kesesuaian antara data hasil pengamatan dengan model distribusi
dari mana data itu diduga diambil, dan
e) Menguji model distribusi berdasarkan data hasil pengamatan.
b. Prosedur Sampel Tunggal dengan Chi-Kuadrat
Akan diuji distribusi frekuensi kategori variabel motivasi hasil amatan
dengan distribusi frekuensi kategori variabel sama yang diharapkan. Hipotesis
nol uji tersebut adalah: tidak terdapat perbedaan distribusi variabel motivasi hasil
amatan dengan distribusi harapan. Prosedur ini banyak digunakan pada uji
normalitas variabel.
Misalkan sebuah eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa atau kategori-
kategori A1 , A 2 ,… , A3 yang saling terpisah masing-masing dengan peluang
. p 1=P ( A 1 ) , p 2=P¿ ),..., Ak
Akan diuji pasangan hipotesis :
H 0 : p I =p i 0 , i=1,2 , … , k dengan pi 0sebuah harga yang diketahui :
H a : p i ≠ pi 0
Disini, tentu saja Σ pi = Σ pi 0 = 1
Rumus yang digunakan dalam uji tersebut adalah:
k
x =∑ ¿ ¿ ¿
2
i=1
dengan keterangan:
0I = banyaknya kasus yang diamati dalam kategori i.
EI = banyaknya kasus yang diharapkan
k
∑ i=1 = penjumlahan semua kategori k.
c. Prosedur untuk Sampel Dependen
Uji McNemar dua sampel dependen dapat diperluas untuk dipakai dalam
penelitian yang mempunyai lebih dari dua kelompok sampel. Perluasan ini, yakni
uji Q-Cochran k sampel berhubungan memberi suatu metode untuk menguji
apakah tiga himpunan atau lebih mempunyai frekuensi atau proporsi saling
berbeda atau tidak.
Rumus yang digunakan dalam uji Q-Cochran adalah:
Q=k ( k−1 ) ¿ ¿
dengan keterangan:
G j = jumlah keseluruhan “sukses” dalam kolom ke j
Li = jumlah keseluruhan “sukses” dalam barir ke i.
2. Uji – t Satu Arah (Pihak Kiri)
Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (𝐻0) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar sama dengan”
dan hipotesis alternatifnya (𝐻𝑎) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih kecil
sama dengan”
Langkah – langkah uji – t pihak kiri adalah sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis dalam uraian kalimat.
𝐻0 : Pernyataan atau dugaan yang menyatakan nilai sama dengan atau paling
tinggi dari suatu objek penelitian.
𝐻𝑎 : Pernyataan atau dugaan yang menyatakan nilai kurang dari paling
rendah dari suatu objek penelitian.
b) Membuat Hipotesis dalam model statistik.
𝐻0 : µ = µ0
𝐻𝑎 : µ < µ0
Keterangan :
µ = Nilai dugaan
µ0 = Rata – rata nilai ideal
c) Menentukan resiko kesalahan α (taraf signifikansi/probabilitas) dan kriteria
pengujian.
Jika : - ttabel ≤ thitung, maka 𝐻0 diterima
Jika : - ttabel > thitung, maka 𝐻0 ditolak
d) Menghitung t Hitung dan t table
e) Menghitung nilai rata rata pengamatan
x=√ ∑ ¿ ¿ ¿
f) Menentukan nilai standar deviasi,dengan rumus
2
SD=
√∑ ( x −x )
i
n
Keterangan :
x i = Hasil Pengamatan
n = Jumlah Pengamatan
x = Rata – rata pengamatan
g) Menghitung nilai t hitung, dengan rumus
2
SD=
√∑ ( x −x ) i
n
h) Menentukan nilai t table
x−µ 0
t Hitung
SD
√n
3. Uji Satu Arah (Pihak Kanan)
Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana hipotesis
nol (ho ) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama dengan” dan
hipotesis alternatifnya (ho ) berbunyi “lebih besar” atau “lebih besar atau
sama dengan” (ho = atau ho ≤ dan >ha atau ha ≥). Langkah-langkah uji-t
pihak kanan adalah sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis dalam uraian kalimat.
Ho : Pernyataan atau dugaan yang menyatakan nilai sama dengan atau
paling tinggi dari suatu objek penelitian
ho : Pernyataan atau dugaan yang menyatakan paling rendah dari suatu
objek penelitian
b) Membuat Hipotesis dalam model statistik.
ho: µ = µ0
ha: µ > µ0
c) Menentukan resiko kesalahan α (taraf signifikansi/ probabilitas) dan
Kriteria Pengujian.
Jika: t tabel (α, n-1) ≤ t hitung, maka ho ditolak
Jika : t tabel (α, n-1) > t hitung, maka ho diterima.
4. Uji - t Dua Arah
Pengujian hipotesis dengan uji t dua arah adalah pengujian hipotesis di mana
hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha)
berbunyi “tidak sama dengan” (Ho = dan Ha ≠). Langkah-langkah
menentukan uji-t dua arah yaitu:
a) Menentukan hipotesis dalam uraian kalimat.
(X
X
i-
I i-
X
No NPM P X
ba
K b
r)
ar
^2
- ho : Pernyataan atau dugaan
2021 3,
0, 0,
1 4450 3 yang menyatakan nilai
0 00
0325 0
6 sama dengan dari suatu
2021 3, 0, objek penelitian
0,
2 4450 4 1
01 ha : Pernyataan atau dugaan
0371 6 0
2021 3, 0,
0, yang menyatakan nilai
3 4450 6 2
07 tidak sama dengan dari
0372 2 6
- suatu objek penelitian
2021 3,
b) 4 4450 3
0, 0, Membuat Hipotesis dalam model statistik.
0 00
0374 2
4
ho: µ = µ0
2021 3, 0, ha: µ > µ0
0,
c) 5 4450 3 0 Menentukan resiko kesalahan α (taraf
00
0375 8 2
2021 3, 0,
signifikansi/ probabilitas) dan kriteria
0,
6 4450 5 1 pengujian.
04
0376 5 9
2021 3, 0,
0,
7 4450 5 2
04
III. 0377 6 0 HASIL DAN PEMBAHASAN
2021 3, 0,
0,
8 4450 7 3 DATA KELAS R3F
13
0380 2 6
2021 3, 0,
0,
9Ho =4450
Rata -5rata1IPK02= 3,00
0381 1 5
Ha =2021
Rata -3,rata0,IPK ≠
3,00 0,
10 4450 6 2
07
0382 3 7
2021 2,
- α = 0,07
0, T 0,
tabel = 1,50
11 4450 3
9 95
0384 8 Df = 42
8
2021 3, 0,
0,
12 4450 4 0
00
0386 1 5
2021 3, 0,
0,
13 4450 5 1
03
0389 4 8
2021 3, 0,
0,
14 4450 5 2
05
0390 9 3 Maka hasil perhitungan mean dan STDV pada
2021 3, 0, uji satu sampel data ipk kelas R3F bahwa nilai
0,
15 4450 4 0
0391 1 5
00 kelas F pagi dengan rata-rata ipk 1 kelas dengan
- 43 mahasiswa yaitu Uji Satu Sampel Kelas B
2021 3,
16 4450 2
0, 0, Pagi Diperoleh hasil Mean sebesar 3.36 dan
0 01 diperoleh hasil STDV sebesar 0,04. Dengan
0392 7
9
- Hasil pada T tabel adalah 1,50, Df 42 dan a
2021 3, 0,007.Sehingga untuk pengambilan keputusan
0, 0,
17 4450 3
0 00 terhadap H0 dan Ha yaitu sesuai dengan dengan
0395 2
4
perhitungan t hitung t tabel adalah H0 ditolak
-
2021 3, karena t hitung lebih besar dari t tabel.
0, 0,
18 4450 3
0 00
0397 2 DATA KELAS R3G
4
-
2021 2,
0, 0,
19 4450 8
5 31
0398 0
6
-
2021 3,
0, 0,
(
X
X
i
i-
I -
NP X
No P X
M b
K b
ar
a
)^
r
2
202 3 0
0,
144 , ,
1 0
500 3 0
1
461 3 8
-
202 3 0 0,
2 144 , , 0
500 0 2 4
465 4 1
-
202 3 0 0,
3 144 , , 0
500 1 1 1
434 3 2
202 3 0
0,
144 , ,
Ho4 = Rata - rata IPK0 = 3,00
500 3 1
Ha = Rata 1
696 - rata
6 1IPK ≠
3,00 -
202 3 0 0,
5 144 , , 0 α = 0,07
500 0 2 6
444 1 4 T tabel = 1,50
202 3 0 Df = 42
0,
144 , ,
6 Maka 0
500 3hasil 0 perhitungan mean dan STDV pada uji satu sampel data ipk
1
479 2 7 kelas R3F bahwa nilai kelas G pagi
202 0
0, dengan rata-rata ipk 1 kelas dengan 43
144 3 ,
7 0 mahasiswa yaitu Uji Satu Sampel
500 , 1
2
455 4 5 Kelas B Pagi Diperoleh hasil Mean
202 3 0 sebesar 3.25 dan diperoleh hasil STDV
0,
144 , ,
8
500 4 1
0 sebesar 0,03. Dengan Hasil pada T
3 tabel adalah 1,50, Df 42 dan a 0,007.
432 1 6
202 3 0
0, Sehingga untuk pengambilan
144 , , keputusan terhadap H0 dan Ha yaitu
9 0
500 3 1
2 sesuai dengan dengan perhitungan t
482 8 3
202 3 0 hitung t tabel adalah H0 ditolak karena
0,
144 , , t hitung lebih besar dari t tabel.
10 0
500 3 1
1
485 5 0 DATA KELAS S3F
-
202 3 0 0,
11 144 , , 0
500 2 0 0
460 3 2
-
202 0 0,
12 144 3 , 0
500 , 0 0
439 2 5
-
202 3 0 0,
13 144 , , 0
500 2 0 0
740 3 2
202 3 0
0,
144 , ,
14 0
500 4 2
4
462 5 0
202 3 0
0,
144 , ,
(Xi-
No NPM IPK Xi-Xbar
Xbar)^2
1 202144500519 3,29 0,02 0,00
2 202144500447 3,35 0,08 0,01
3 202144500473 3,34 0,07 0,01
4 202144500505 3,31 0,04 0,00
5 202144500475 3,36 0,09 0,01
6 202144500443 3,32 0,05 0,00
7 202144500509 3,34 0,07 0,01
8 202144500445 3,31 0,04 0,00
9 202144500466 3,4 0,13 0,02
10 202144500508 3,24 -0,03 0,00
11 202144500511 3,39 0,12 0,02
12 202144500497 3,38 0,11 0,01
13 202144500426 3,36 0,09 0,01
14 202144500529 3,12 -0,15 0,02
15 202144500512 3,11 -0,16 0,02
16 202144500522 3,32 0,05 0,00
17 202144500538 3,39 0,12 0,02
18 202144500499 3,38 0,11 0,01
19 202144500713 3,25 -0,02 0,00
20 202144500676 3,26 -0,01 0,00
21 202144500533 3,18 -0,09 0,01
22 202144500486 3,29 0,02 0,00
23 202144500484 3,29 0,02 0,00
24 202144500480 3 -0,27 0,07
25 202144500689 3,37 0,10 0,01
26 202044579007 3,32 0,05 0,00
27 201844500332 2,11 -1,16 1,34
28 202144500459 3,2 -0,07 0,00
29 202144500430 3,2 -0,07 0,00
30 202144500675 3,39 0,12 0,02
31 202144500716 3,35 0,08 0,01
32 202144500491 3,11 -0,16 0,02
33 202144500481 3,3 0,03 0,00
34 202144500469 3,49 0,22 0,05
35 202144500486 3,42 0,15 0,02
36 202144500422 3,36 0,09 0,01
Jumlah 117,6 1,74
Mean ΣX
= n
3,27
=
Xi
(Xi-
IP -
No NPM Xba
K Xb
r)^2
ar
20214
0,0 0,0
1 45005 3,3
1 0
80 6
20214 -
√
2 STDV3,3 0,0 0,0 2
45005 Σ( Xi−x)
0
81 = 4 1
20214 N −1
0,1 0,0
3 45005 3,5
8 3
79 3
20214 0,040,0
0,0
4 =
45006 3,3
1 0
92 6
20214 -
0,0
Ho5 = Rata - rata IPK
45700 3,3 =0,0
3,00 0
Ha = Rata15 1
- rata IPK 4
3,00 20214 - ≠
0,0
6 45005 3,1 0,2
5
91 2 3
20214 α = 0,07
0,3 0,1
7 45006 3,7 T tabel
7 3
= 1,51
14 2 Df = 35
20214
8 45006
0,0 0,0 Maka hasil
5 0 perhitungan mean dan STDV
91 3,4
20214 -
0,0 pada uji satu sampel data ipk
9 45005 3,0 0,2 kelas R3F bahwa nilai kelas F
7
99 9 6
20214 Malam dengan rata-rata ipk 1
0,1 0,0
10 45005 3,5 kelas dengan 43 mahasiswa
9 3
94 4 yaitu Uji Satu Sampel Kelas B
20214
0,0 0,0 Pagi Diperoleh hasil Mean
11 45006 3,3
4 0 sebesar 3.27 dan diperoleh
12 9
20214 -
0,0
hasil STDV sebesar 0,04.
12 45006 3,2 0,0 Dengan Hasil pada T tabel
1
98 7 8
20214
adalah 1,50, Df 42 dan a
0,1 0,0 0,007. Sehingga untuk
13 45006 3,4
3 2
16 8 pengambilan keputusan
20214 terhadap H0 dan Ha yaitu
0,1 0,0
14 45005 3,4
3 2 sesuai dengan dengan
73 8
20214 perhitungan t hitung t tabel
0,1 0,0
15 45005 3,4 adalah H0 ditolak karena t
3 2
57 8
hitung lebih besar dari t tabel.
20214
0,0 0,0
16 45005 3,4 DATA KELAS S3G
6 0
60 1
20214
0,0 0,0
17 45700 3,3
4 0
02 9
20214
0,0 0,0
18 45005 3,3
4 0
44 9
20214
0,2 0,0
19 45007 3,5
4 6
32 9
20214 -
0,0
20 45005 0,2
6
52 3,1 5
20214 -
0,1
21 45700 3,0 0,3
2
03 1 4
20214 -
0,1
22 45005 3,0 0,3
2
55 1 4
Jumla 73, 0,7
h 77 5
Ho = Rata - rata IPK = 3,00
Ha = Rata - rata IPK
3,00 ≠
α = 0,07
T tabel = 1,51
Df = 35
Maka hasil perhitungan mean dan STDV pada uji satu sampel data ipk
kelas R3F bahwa nilai kelas G Malam dengan rata-rata ipk 1 kelas dengan 43
mahasiswa yaitu Uji Satu Sampel Kelas B Pagi Diperoleh hasil Mean sebesar
3.35 dan diperoleh hasil STDV sebesar 0,04. Dengan Hasil pada T tabel adalah
1,50, Df 42 dan a 0,007. Sehingga untuk pengambilan keputusan terhadap H0
dan Ha yaitu sesuai dengan dengan perhitungan t hitung t tabel adalah H0
ditolak karena t hitung lebih besar dari t tabel.
I. KESIMPULAN
Dalam pembuatan jurnal artikel atau penelitian yang dilakukan kelompok
ini atau kelompok 4 yaitu dapat digaris bawahi bahwa sangat berguna penggunaan
pengujian hipotesis dalam menentukan suatu nilai yang masih praduga atau
diduga-duga dalam suatu penelitian misalkan dalam penelitian yang dilakukan
masih menduga-duga akan kesimpulan penentuan pengambilan keputusan
terhadap Ha dan H0 pada uji satu sampel atau Uji dua sampel pada Kelas
R3G,R3F,S3G dan S3F. Dengan adanya pembuatan jurnal ini diharapkan
kelompok 4 memahami kembali isi dan pemaparan akan pengujian hipotesis dan
fokus serta semangat dalam ujian UPM yang akan datang.