ANALISIS DATA
Terdapat beberapa dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik
Deskriptif
Macam
statisik untuk
analisis data Statistik parametris
Statistik
Inferensial
Statistik nonparametris
Termasuk dalam statistik deskriptif anatara lain adalah penyajian data melalui tabel,
grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran
tendensi sentral).
1. Macam Data
Macam-macam data penelitian telah diberikan pada bab I, yaitu: Data nominal,
ordinal, interval atau rasio.
2. Bentuk Hipotesis
1. Contoh 1
a. Judul penelitian
X = Kecerdasan Emosional
X Y
Y = Kecepatan memperoleh pekerjaan
1. Taraf kesalahan
a. Daya tahan belajar murid Indonesia ditaksir 10 jam/hari. Hipotesis ini bersifat
point estimate , tidak mempunyai daerah taksiran, kemungkinan kesalahannya
tinggi, misalnya 100%.
d. Jadi makin kecil taraf kesalahan yang ditetapkan, maka interval estimate-nya
semakinlebar, sehingga tingkat ketelitian taksiran semakin rendah.
a. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang
benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan
dengan α (baca alpha)
b. Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah
(seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan β (baca
beta)
Ho : µ = 400 jam
Ha : µ ≠ 400 jam
Ho : µ1 = 400 jam
Ho : ρ ≥ 0,65
Ha : ρ ˂ 0,65
Hipotesis nol : Daya tahan lampu merk A paling besar (tinggi ) sama
dengan lampu merk B.
Hipotesis alternatif : Daya tahan lampu merk A lebih besar dari merk B.
Ho : µ1 ˃ µ2 – lampu merk B
A. Pengertian
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data
menggunakan metodc statistik yang sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis
hubungan antar dua variabel, bila datanya ordinal maka statistik yang digunakan adalah
Korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio digunakan Korelasi
Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifikansi komparasi data dua sampel,
datanya interval atau ratio digunakan t-test dan sampel bila dataya nominal digunakan Chi
Kuadrat. Selanjutnya bila akan menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel,
datanya interval, digunakan Analisis Varian.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan
data lagi secara beulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis
tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data
yang dapat dikumpulkan secara bendang-ulang dengan telmik triangulasi, ternyata
hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988)
menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah sebelum
terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan.
Analisis dilakukan terhadap data basil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan
digunakan untuk mcnentukan focus penelitian.
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti
akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data “yang dianggap
kredibel.
Dalam bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat
penelitian, maka dalam mereduksi data peneliti akan memfokuskan pada, murid-murid
yang memiliki kecerdasan. tinggi dengan mengkategorikan pada aspek, gaya belajar,
perilaku sosial, interaksi dengan keluarga dan lingkungan, dan perilaku di kelas.
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau
peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing,
tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang barns dijadikan perhatian peneliti
dalam melakukan reduksi data.
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan. kecerdasan dan
keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam
melakukan reduksi data mendiskusikan teman atau orang lain yang dipandang ahli.
Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti alum bed: bang, sehingga dapat mereduksi
data~data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau
dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel,
graflk, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
difahami.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles
and Huberman (1984) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative
research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau
dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel,
graflk, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
difahami.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles
and Huberman (1984) menyatakan “the most frequent form of display data for qualitative
research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering digunakan Imtuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang
ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui ' pengumpulan data yang terus-
menerus.
Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola
tersebut sudah menjadi pola yang baku yang tidak lagi berubah. Pola tersebut selanjutnya
didisplaykan pada laporan akhir penelitian.
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan bembah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah penelitian berada di lapangan.
Spradley (1980) membagi analisis data dalam pcnelitian, berdasarkan tahapan dalam
penelitian kualitatif. Proses penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai
dengan menetapkan seseorang informan kunci “key informant” yang merupakan
informan yang berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu” kepada peneliti
untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada
informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara. Selanjutnya, perhatian peneliti pada
obyek penelitian dan memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan
analisis terhadap hasil wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya
peneliti melakukan analisis domain. Pada langkah ke tujuh peneliti sudah menentukan
fokus, dan melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi,
selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan dengan analisis
komponensial. Hasil dari analisis komponensial, selanjutnya peneliti menemukan tema-
tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya peneliti menuliskan laporan
penelitian emograti. Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian
memfokus, dan meluas lagi.
Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. analisis domain,
2. analisis aksonomi,
3. analisis komponensial,
4. analisis tema kultural.
BAB 14
A. Pengertian
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Terdapat dua macam validitas, yaitu
validitas internal dan validitas eksternal.
Validitas internal
Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
Obyektivitas berkenaan dengan “ derajad kesepakatan” atau “ interpersonal agreement”
antar banyak orang terhadap suatu data. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan
data yang valid, reliable dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan
instrument yang valid dan reliable, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi
dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Susan stainback
(1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas,
sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.data penelitian kualitatif, temuan
atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan
peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Uji confirmability