Anda di halaman 1dari 16

Statistika Oseanografi (OS2105)

MODUL V : Uji Hipotesis tentang Rataan dan Variansi Menggunakan


MATLAB dan Ms. Excel
Selvi Melani

I. Tujuan
Peserta praktikum dapat melakukan pengujian hipotesis tentang rataan dan variansi dalam
beberapa contoh permasalahan menggunakan Matlab dan Ms. Excel.

II. Studi Pustaka


Pengujian hipotesis digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dari suatu pernyataan
yang telah dirumuskan berdasarkan suatu galat tertentu. Hipotesis statistik merupakan suatu
anggapan atau pernyataan yang mungkin benar atau tidak mengenai satu populasi atau lebih.
Pernyataan yang telah dirumuskan (hipotesis statistik) selanjutnya dikelompokkan menjadi
hipotesis nol (𝐻0 ) dan hipotesis tandingan (𝐻1 ). Hipotesis nol adalah pernyataan-pernyataan yang
mengandung makna kesamaan (tidak lebih dari (≤), tidak kurang dari (≥), atau sama dengan (=).
Hipotesis tandingan adalah semua pernyataan yang merupakan kebalikan dari hipotesis nol. Secara
praktis,
1. 𝐻0 adalah pernyataan yang ditulis sederhana (arti kalimat tunggal), tidak mengandung lebih
kecil (<), lebih besar (>), atau tidak sama dengan (≠), tetapi sama dengan (=).
2. 𝐻1 adalah pernyataan lawan yang ingin dibuktikan.
3. 𝐻0 berdasarkan penelitian sebelumnya.
4. 𝐻0 tidak boleh dibangun berdasarkan data sampel. Sementara selang kepercayaan
memanfaatkan data sampel untuk menaksir populasi.
5. Karena bekerja di taraf kesalahan tipe 1 (𝛼) maka 𝐻0 selalu sama dengan (=).

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 1


Penolakan terhadap suatu hipotesis (𝐻0 atau 𝐻1 ) tidak dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang telah dirumuskan salah (tidak benar), tetapi hal tersebut menunjukkan bahwa data atau
sampel yang terambil tidak atau belum cukup mendukung hipotesis yang telah dirumuskan.

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut :


1. Menentukan hipotesis nol dan tandingannya (𝐻0 dan 𝐻1 ).
2. Menetapkan nilai 𝛼 dan mencari daerah dan titik kritis.
Daerah kritis merupakan daerah penolakan 𝐻0 dan titik kritis adalah titik batas menuju suatu
hipotesis 𝐻0 akan diterima atau ditolak.
3. Menghitung nilai statistik uji.
4. Menguji nilai statistik uji dengan titik kritis, perhatikan jatuh di daerah mana.
5. Kesimpulan (𝐻0 ditolak atau tidak ditolak).
6. Menuliskan kesimpulan dalam kalimat non matematika.

Pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh data atau sampel yang terambil dan nilai 𝛼.
Pengambilan sampel atau teknik sampling yang baik dan sesuai kaidah statistik akan memberikan
informasi data yang baik sehingga kesimpulan yang diperoleh dari data yang baik akan lebih
ojektif.

III. Uji Hipotesis

3.1. Uji Hipotesis tentang Rataan


Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk kasus rataan satu populasi :
1. 𝐻0 : 𝜇 = 𝜇0 vs 𝐻1 : 𝜇 ≠ 𝜇0 (dwi arah atau dua arah)
2. 𝐻0 : 𝜇 ≥ 𝜇0 vs 𝐻1 : 𝜇 < 𝜇0 (eka arah atau satu arah)
3. 𝐻0 : 𝜇 ≤ 𝜇0 vs 𝐻1 : 𝜇 > 𝜇0 (eka arah atau satu arah)
Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk kasus selisih rataan dua populasi :
1. 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 = 𝜇0 vs 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 𝜇0 (dwi arah atau dua arah)
2. 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 ≥ 𝜇0 vs 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 < 𝜇0 (eka arah atau satu arah)
3. 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 ≤ 𝜇0 vs 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝜇0 (eka arah atau satu arah)

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 2


Dengan 𝜇0 suatu konstanta mengenai rataan yang diketahui. Hipotesis dwi arah atau dua
𝛼
arah menyatakan dua daerah kritis dengan luas masing-masing 𝑎 sementara hipotesis eka arah atau

satu arah menyatakan satu daerah kritis dengan luas 𝛼.

Bentuk statistik uji untuk rataan satu populasi yang digunakan adalah :
1. Kasus variansi populasi diketahui
𝑥̅ −𝜇
𝑧𝐻 = 𝜎/√𝑛0 (1)

2. Kasus variansi populasi tidak diketahui


𝑥̅ −𝜇0
𝑡𝐻 = 𝑠/√𝑛
(2)

Bentuk statistik uji untuk rataan dua populasi yang digunakan adalah :
1. Kasus variansi populasi 1 dan populasi 2 diketahui
(𝑥̅1 −𝑥̅2 )−𝜇0
𝑧𝐻 = (3)
𝜎2 𝜎2
√ 1+ 2
𝑛 1 𝑛2

2. Kasus variansi populasi 1 dan populasi 2 tidak diketahui dan dianggap sama
(𝑥̅1 −𝑥̅2 )−𝜇0
𝑡𝐻 = 1 1
(4)
𝑠𝑝 √𝑛 +𝑛
1 2

(𝑛1 −1)𝑠12 +(𝑛2 −1)𝑠22


𝑠𝑝 = √ (𝑛1 +𝑛2 −2)

3. Kasus variansi populasi 1 dan populasi 2 tidak diketahui dan dianggap tidak sama
(𝑥̅1 −𝑥̅2 )−𝜇0
𝑡𝐻 = (5)
𝑠2 𝑠2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2

4. Kasus data berpasangan.


Kasus statistik uji menyerupai statistik uji untuk kasus satu populasi dengan variasi tidak
diketahui
𝑑̅ −𝜇0
𝑡𝑑𝐻 = 𝑠 (6)
𝑑 /√𝑛

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 3


Contoh soal uji hipotesis tentang rataan :
1. Sebuah mesin otomatis di-setting untuk mengisi minuman ke dalam botol sebanyak 0,55
liter. Setiap periode tertentu fungsi mesin itu dipantau dengan cara mengukur volume 10
buah botol yang diambil secara acak. Pada suatu tertentu, ternyata diperoleh data sebagai
berikut :
0,53 0,51 0,52 0,50 0,51 0,54 0,58 0,54 0,57 0,56

Berdasarkan data tersebut, tulislah rumusan uji hipotesis dan ujilah apakah minuman
dalam botol di bawah 0,55, jika diketahui bahwa volume minuman dalam botol
berdistribusi normal dengan deviasi standar sebesar 0,025 liter dan tingkat signifikansi alpha
adalah 5%.
Jawab :
Jenis kasus : Kasus 1 populasi dengan variasi diketahui
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis nol dan tandingannya.
𝐻0 : 𝜇0 ≥ 0,55
𝐻1 : 𝜇0 < 0,55
2. Menetapkan nilai 𝛼 dan mencari daerah dan titik kritis.
Dengan 𝛼 = 0,05 dan p = 1-alpha, maka Titik Kritis (𝑧𝑡𝑎𝑏) dapat dihitung dengan
menggunakan perumusan :
Ms. Excel : 𝑧𝑡𝑎𝑏 = NORMSINV(p)
Matlab : 𝑧𝑡𝑎𝑏 = icdf(‘Normal’,p,0,1)
Dengan menggunakan perhitungan Ms. Excel maupun Matlab didapatkan nilai 𝑧𝑡𝑎𝑏 = -
1,6449
3. Menghitung nilai statistik uji dengan menggunakan perumusan sebagai berikut.

𝑥̅ − 𝜇0
𝑧𝐻 =
𝜎/√𝑛

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 4


Dengan :
𝑍𝐻 : zhit (nilai statistik uji)
𝑥̅ : rata-rata
𝜇0 : nilai acuan yang ingin diuji.
𝜎 : standar deviasi
𝑛 : jumlah sampel
Dengan menggunakan perhitungan Ms.Excel dan Matlab didapatkan nilai zhit = -70,835.

Ms. Excel :

Gambar 3.1. Penyelesaian dengan Menggunakan Ms.Excel

Matlab :

Gambar 3.2. Penyelesaian dengan Menggunakan Matlab

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 5


Gambar 3.3. Hasil Menggunakan Matlab

4. Dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh titik kritis atau 𝑧𝑡𝑎𝑏 = -1,6449 dan daerah
kritis yakni 𝑧ℎ𝑖𝑡 > -70,835.
5. Oleh karena itu, nilai statistik uji 𝑧ℎ𝑖𝑡 = -70,835 < -1,6449 maka 𝐻0 ditolak.
6. Kesimpulan yang diambil adalah bahwa volume minuman dalam botol di bawah 0,55
liter.

2. Data berat ikan salmon dan tuna (dalam kilogram) masing-masing adalah
Salmon 25 22 18 19 27 21 16
Tuna 23 20 24 28 19
Ujilah pendapat bahwa ikan tuna memiliki berat yang lebih besar 7,3 kg dibanding ikan
salmon dengan taraf keberartian 5%.
Jawab :
Jenis kasus : Kasus 2 populasi dengan variansi tidak diketahui dan dianggap tidak sama.
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis nol dan tandingannya.
𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 = 7,3
𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 7,3
2. Menetapkan nilai 𝛼 dan mencari daerah dan titik kritis

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 6


Dengan 𝛼 = 0.05 maka titik kritis (𝑡𝑡𝑎𝑏) dapat dihitung dengan menggunakan
perumusan :
Ms. Excel : 𝑡𝑡𝑎𝑏 = T.INV((1-alpha),v)
Matlab : 𝑡𝑡𝑎𝑏 = icdf((‘T’,1-alpha),v)
Dengan menggunakan perhitungan Ms. Excel maupun Matlab didapatkan nilai ttab =
1,812
3. Menghitung nilai statistik uji dengan menggunakan perumusan sebagai berikut

(𝑥̅1 −𝑥̅2 )−𝜇0


𝑡𝐻 =
𝑠 2𝑠 2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2

Dengan :
𝑡𝐻 : 𝑡ℎ𝑖𝑡 (nilai statistik uji)
𝑥̅1 : rata-rata populasi 1
𝑥̅ 2 : rata-rata populasi 2
𝜇0 : nilai acuan yang ingin diuji
𝑠1 : standar deviasi populasi 1
𝑠2 : standar deviasi populasi 2
𝑛1 : jumlah sampel populasi 1
𝑛2 : jumlah sampel populasi 2
Dengan menggunakan perhitungan Ms. Excel maupun Matlab didapatkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡 =
−4,130.
Ms. Excel :

Gambar 3.4. Penyelesaian dengan Menggunakan Ms.Excel

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 7


Matlab :

Gambar 3.5. Penyelesaian dengan Menggunakan Matlab

4. Dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh titik kritis atau 𝑡𝑡𝑎𝑏 = 1,812 dan daerah
kritis yakni 𝑡ℎ𝑖𝑡 > -4,130
5. Oleh karena nilai statistik uji 𝑡ℎ𝑖𝑡 = -4,130 < 1,812 maka 𝐻0 diterima
6. Kesimpulan yang diambil adalah cukup bukti untuk mengatakan bahwa selisih berat ikan
tuna dengan ikan salmon sama dengan 7,3 kg.

3.2. Uji Hipotesis tentang Variansi


Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk kasus variansi satu populasi :
1. 𝐻0 : 𝜎 2 = 𝜎02 vs 𝐻1 : 𝜎 2 ≠ 𝜎02 (dwi arah atau dua arah)
2. 𝐻0 : 𝜎 2 = 𝜎02 vs 𝐻1 : 𝜎 2 < 𝜎02 (eka arah atau satu arah)
3. 𝐻0 : 𝜎 2 = 𝜎02 vs 𝐻1 : 𝜎 2 > 𝜎02 (eka arah atau satu arah)

Dengan 𝜎0 suatu konstanta mengenai variansi yang diketahui. Hipotesis dwi arah atau dua
𝛼
arah menyatakan dua daerah kritis dengan luas masing-masing 𝑎 sementara hipotesis eka arah atau

satu arah menyatakan satu daerah kritis dengan luas 𝛼.


Statisik uji untuk ketiga hipotesis menggunakan perumusan sebagai berikut :
(𝑛−1)𝑠2
𝜒2 = (6)
𝜎02

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 8


Dibawah 𝐻0 , statistik uji berdistribusi chi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝑛 − 1
Untuk hipotesis :
2 2
1. 𝐻0 : 𝜎 2 = 𝜎02 vs 𝐻1 : 𝜎 2 ≠ 𝜎02 , tolak 𝐻0 jika 𝜒 2 < 𝜒1− 𝛼
,(𝑛−1)
atau 𝜒 2 > 𝜒1− 𝛼
,(𝑛−1)
𝑎 𝑎

2
2. 𝐻0 : 𝜎 2 = 𝜎02 vs 𝐻1 : 𝜎 2 < 𝜎02 , tolak 𝐻0 jika 𝜒 2 < 𝜒1−𝛼,(𝑛−1)
2
3. 𝐻0 : 𝜎 2 = 𝜎02 vs 𝐻1 : 𝜎 2 > 𝜎02 , tolak 𝐻0 jika 𝜒 2 > 𝜒𝛼,(𝑛−1)

Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk kasus variansi dua populasi :
1. 𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎22 vs 𝐻1 : 𝜎12 ≠ 𝜎22 (dwi arah atau dua arah)
2. 𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎22 vs 𝐻1 : 𝜎12 < 𝜎22 (eka arah atau satu arah)
3. 𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎22 vs 𝐻1 : 𝜎12 > 𝜎22 (eka arah atau satu arah)
Dengan 𝜎12 variansi populasi 1 dan 𝜎22 variansi populasi 2

Statistik uji untuk ketiga hipotesis menggunakan persamaan sebagai berikut :


𝑠2
𝐹 = 𝑠12 (7)
2

Di bawah 𝐻0 , statistik uji berdistribusi F dengan derajat kebebasan 𝑣1 = 𝑛1 − 1 dan 𝑣2 = 𝑛2 − 2.


Untuk hipotesis :
1. 𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎22 vs 𝐻1 : 𝜎 2 ≠ 𝜎02 , tolak 𝐻0 jika 𝐹 < 𝑓1−𝛼,(𝑛−1) atau 𝐹 > 𝑓1−𝛼,(𝑛−1)
𝑎 𝑎

2. 𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎22 vs 𝐻1 : 𝜎 2 < 𝜎02 , tolak 𝐻0 jika 𝐹 < 𝑓1−𝛼,(𝑛−1)


3. 𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎22 vs 𝐻1 : 𝜎 2 > 𝜎02 , tolak 𝐻0 jika 𝐹 > 𝑓𝛼,(𝑛−1)

Contoh soal uji hipotesis tentang variansi :


1. Sebuah Meriam harus memiliki ketepatan menembak dengan variasi minimum. Spesifikasi
dari pabrik senjata menyebutkan bahwa standar deviasi dari ketepatan menembak Meriam
jenis tersebut lebih besar dari 4 meter. Diambil sampel sebanyak 16 Meriam untuk menguji
hal tersebut dan diperoleh hasil variansi 24 meter. Ujilah standar deviasi spesifikasi Meriam
tersebut! Gunakan alpha 5%.
Jawab :
Jenis kasus : Kasus uji hipotesis tentang variansi untuk 1 populasi.
Langkah – langkah pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis nol dan tandingannya.

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 9


H0 : 𝜎 2 = 16
H1 : 𝜎 2 > 16
2. Menetapkan nilai 𝛼 dan mencari daerah dan titik kritis.
Dengan 𝛼 = 0,05 maka titik kritis (𝒄𝒊𝒕𝒂𝒃) dapat dihitung menggunakan perumusan :
Ms. Excel : 𝑐𝑖𝑡𝑎𝑏 = CHISQ.INV(1-alpha,v)
Matlab : 𝑐𝑖𝑡𝑎𝑏 = icdf(‘Chisquare’,1-alpha,v)
Dengan menggunakan perhitungan Ms. Excel maupun Matlab didapatkan nilai 𝑐𝑖𝑡𝑎𝑏 =
24,99.
3. Menghitung nilai statistik uji dengan menggunakan perumusan sebagai berikut :
(𝑛−1)𝑠2
𝜒2 = 𝜎02

Dengan :
𝜒2 : 𝑐𝑖ℎ𝑖𝑡 (nilai statistik uji)
𝑛 : jumlah sampel populasi
𝜎0 : nilai standar deviasi yang ingin diuji
𝑠 : variansi populasi
Dengan menggunakan perhitungan Ms. Excel maupun Matlab didapatkan nilai 𝑐𝑖ℎ𝑖𝑡 =
22,5.
Ms. Excel :

Gambar 3.6. Penyelesaian dengan Menggunakan Ms.Excel

Matlab :

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 10


Gambar 3.7. Penyelesaian dengan Menggunakan Matlab

4. Dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh titik kritis atau 𝑐𝑖𝑡𝑎𝑏 = 24,99 dan daerah
kritis yakni 𝑐𝑖ℎ𝑖𝑡 > 22,5.
5. Oleh karena nilai statistik uji 𝑐𝑖ℎ𝑖𝑡 = 22,5 < 24,99 maka H0 tidak ditolak.
6. Kesimpulan yang diambil adalah cukup bukti untuk mengatakan bahwa standar deviasi
dari ketepatan menembak Meriam jenis tersebut sama dengan 4 meter/ tidak cukup bukti
untuk mengatakan bahwa standar deviasi dari ketepatan menembak Meriam jenis
tersebut lebih besar dari 4 meter.

2. Diketahui dua pabrik garam yaitu pabrik A dan pabrik B yang menghasilkan data variansi
sebagai berikut.

Pabrik A Pabrik B

Jumlah 21 25

Rata-rata 3,27 2,53

Std 1,30 1,16

Apakah ada perbedaan variansi antara Pabrik A dan Pabrik B pada alpha 10%?

Jawab :

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 11


Jenis kasus : Kasus uji hipotesis tentang variansi 2 populasi.
1. Menentukan hipotesis nol dan tandingannya.
𝐻0 : 𝜎12 = 𝜎22
𝐻1 : 𝜎12 ≠ 𝜎22
2. Menetapkan nilai 𝛼 dan mencari daerah dan titik kritis.
Dengan 𝛼 = 0,1 maka titik kritis (𝒇𝒕𝒂𝒃) dapat dihitung menggunakan perumusan:
Ms. Excel : 𝑓𝑡𝑎𝑏1 = F.INV(1-alpha/2,v1,v2); 𝑓𝑡𝑎𝑏2 = F.INV(alpha/2,v1,v2)
Matlab : 𝑓𝑡𝑎𝑏1 = icdf(‘F’,1-alpha/2,v1,v2); 𝑓𝑡𝑎𝑏2 = icdf(‘F’,alpha/2,v1,v2)
Dengan menggunakan perhitungan Matlab maupun Ms. Excel didapatkan nilai 𝑓𝑡𝑎𝑏1 =
2,026 dan 𝑓𝑡𝑎𝑏2 = 0,480.
3. Menghitung nilai statistik uji dengan menggunakan perumusan sebagai berikut.
𝑠2
𝐹 = 𝑠12
2

Dengan:
𝐹 : 𝑓ℎ𝑖𝑡 (nilai statistik uji)
𝑛1 : jumlah sampel populasi 1
𝑛2 : jumlah sampel populasi 2
𝑠1 : standar deviasi sampel populasi 1
𝑠2 : standar deviasi sampel populasi 2
Dengan menggunakan perhitungan Matlab maupun Ms. Excel didapatkan nilai 𝑓ℎ𝑖𝑡 =
1,255.

Ms. Excel :

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 12


Gambar 3.8. Penyelesaian dengan Menggunakan Ms.Excel

Matlab :

Gambar 3.9. Penyelesaian dengan Menggunakan Matlab

4. Dengan tingkat signifikansi 0,1 diperoleh titik kritis atau 𝑓𝑡𝑎𝑏1 = 2,026 dan 𝑓𝑡𝑎𝑏2 =
0,480 dan daerah kritis yakni 𝑓ℎ𝑖𝑡 > 1,255.
5. Oleh karena nilai statistik uji 𝑓𝑡𝑎𝑏2 < 𝑓ℎ𝑖𝑡 < 𝑓𝑡𝑎𝑏1 maka H0 tidak ditolak.
6. Kesimpulan yang diambil adalah ada tidak cukup bukti adanya perbedaan variansi antara
Pabrik A dan Pabrik B/cukup bukti variansi antara Pabrik A dan Pabrik B adalah sama.

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 13


IV. Tugas Praktikum
1. Kecepatan arus (dalam m/s) di Selat Toyapakeh menggunakan ADCP adalah sebagai berikut:

Tahun
5,50 5,35 4,31 7,43 5,05 6,27 6,80 4,32 7,62 4,56 6,43 5,35
1992

Tahun
6,26 5,76 4,53 7,79 5,53 7,23 6,95 5,26 8,26 5,17 6,79 5,12
1993

Ujilah asumsi penelitian di atas yang menyatakan bahwa selisih rataan kecepatan arus di
tahun 1992 di bawah kecepatan arus di tahun 1993 sebesar 1,35 m/s (gunakan tingkat
signifikansi 0,01). Sertakan pula langkah-langkah pengerjaan seperti contoh yang dijelaskan
sebelumnya!

2. Data berikut adalah data rata-rata jumlah pasien pada rumah sakit di desa dan rumah sakit di
kota setiap tahunnya selama 15 tahun :

Desa 385 392 416 419 321 192 442 202 198 202 153 180 432 278 278
Kota 203 375 234 188 133 375 206 182 318 426 278 183 190 133 284

Jika diasumsikan bahwa variansi jumlah pasien pada kedua jenis rumah sakit adalah sama
ujilah apakah rata-rata jumlah pasien pada rumah sakit di desa lebih banyak dari rata-
rata jumlah pasien pada rumah sakit di kota dengan tingkat signifikansi alpha = 1%.

3. Dari penelitian “Comparison of Sorbic Acid in Country Ham Before and After Storage” yang
dilakukan di Virginia Polytchnic Institute and State university di tahun 1983, diperoleh data
berikut yang menyangkut perbandingan sisa asam sorbat yang dinyatakan dalam per sejuta.
Berikut adalah data perbandingan sisa asam sorbat pada daging ham yang setelah dicelupkan
dalam larutan sorbat dan daging ham yang disimpan 60 hari setelah proses pencelupan asam
sorbat :

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 14


Potongan daging ham
Sisa Asam Sorbat dalam ham
1 2 3 4 5 6 7 8
Sebelum disimpan 300 250 303 225 280 360 249 123
Setelah disimpan 700 463 521 496 435 597 689 576

jika diketahui bahwa sisa asam sorbat dalam ham berdistribusi normal dengan deviasi standar
sebesar 759 dan tingkat signifikansi alpha=1%. Apakah terdapat kenyataan yang cukup untuk
menyatakan bahwa lamanya penyimpanan mempengaruhi konsentrasi sisa asam sorbat?

4. Sebuah perusahaan produksi alat CTD (Conductivity Temperature Depth) mengklaim bahwa
penggunaan CTD produknya berdistribusi normal dengan deviasi standar 9 jam. Jika hasil
random sampling dari 10 sampel menunjukkan bahwa standar deviasi 11 jam. Benarkah
klaim bahwa alat tersebut bisa digunakan selama 9 jam? Gunakan 𝜶 = 𝟎. 𝟎𝟓.

Metode Pengerjaan :
Ms. Excel 1, 3
Matlab no 2, 4
Jawaban ditulis secara runtut sesuai tahapannya (seperti di contoh soal)

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 15


V. Referensi

Erlin, B., 2020, Modul VI Praktikum Statistika Oseanografi (OS2105) Inferensi Statistik (Uji
Hipotesis), Program Studi Oseanografi, FITB-ITB, Bandung.
Kholison, A. A. 2021, Modul VI Praktikum Statistika Oseanografi (OS2105) Inferensi Statistik
(Uji Hipotesis), Program Studi Oseanografi, FITB - ITB, Bandung.
Walpole, R. E, 2016, Probability & Statistics for Engineers & Scientists 9th Edition, Boston:
Pearson Education, Inc.

Statistika dalam Oseanografi (OS 2105), 7/9/2022 Halaman | 16

Anda mungkin juga menyukai