Anda di halaman 1dari 29

PERTEMUAN 13

Analisis Variansi
Pendahuluan
Dalam materi terdahulu, telah dibahas pengujian hipotesis untuk
beda 2 mean populasi dengan bermacam-macam kondisi
populasinya. Dalam hal ini, pengujian hipotesis tersebut akan
diperluas sehingga mencakup uji hipotesis yang membandingkan k
buah mean populasi sekaligus. Sebagai contoh, kita ingin menguji
hipotesis nol bahwa tiga varietas gandum secara rata-rata
memberikan hasil yang sama, melawan hipotesis alternatif bahwa
paling tidak ada satu varietas gandum secara rata-rata memberikan
hasil yang tidak sama. Pengujian hipotesis ini disebut dengan
Analisis Variansi.
Pendahuluan
➢Analisis Variansi adalah suatu metode untuk menguraikan keragaman total data
menjadi komponen-komponen yang mengukur berbagai sumber keragaman.
➢Dari contoh percobaan varietas gandum pada slide sebelumnya, kita
memperoleh 2 komponen, yaitu :
1. Mengukur keragaman yang disebabkan oleh kesalahan percobaan
2. Mengukur keragaman yang disebabkan oleh kesalahan percobaan dan
keragaman yang disebabkan oleh perbedaan varietas gandum.
➢Bila hipotesis nol benar, sehingga ketiga varietas gandum itu memberikan hasil
yang secara rata-rata sama, maka kedua komponen itu memberikan dugaan yang
sama, yaitu sumber keragaman hanya disebabkan oleh kesalahan dari percobaan,
bukan dari perbedaan varietas gandum.
Pendahuluan
➢Apabila percobaannya kita perluas dengan memperhatikan hasil dari tiga
varietas gandum dengan menggunakan 4 jenis pupuk. Berarti dalam hal ini
pengujian hipotesis kita adalah menguji apakah keragaman hasil gandumnya
disebabkan oleh perbedaaan varietas gandum, perbedaan jenis pupuk, atau
keduanya.
➢Berarti dalam kasus ini, terdapat 3 komponen dalam pengukuran sumber
keragaman total data, yaitu
1. Mengukur keragaman yang disebabkan oleh kesalahan percobaan
2. Mengukur keragaman yang disebabkan oleh kesalahan percobaan dan
keragaman yang disebabkan oleh perbedaan varietas gandum.
3. Mengukur keragaman yang disebabkan oleh kesalahan percobaan,
keragaman yang disebabkan oleh perbedaan varietas gandum, dan
keragaman yang diperoleh dari perbedaan pupuk.
Pendahuluan
➢Klasifikasi pengamatan yang hanya berdasarkan pada satu kriteria,
misalnya varietas gandum saja, disebut klasifikasi satu arah. Dan analisis
variansinya disebut Analisis Variansi Satu Arah.
➢Klasifikasi pengamatan yang berdasarkan pada dua kriteria, misalnya
varietas gandum dan jenis pupuk, disebut klasifikasi dua arah. Dan
analisis variansinya disebut Analisis Variansi Dua Arah.
➢Dalam kuliah kita ini, yang dibahas adalah Analisis Variansi Satu Arah.
Analisis Variansi Satu Arah
➢Misalkan kita mempunyai k populasi. Dari masing-masing populasi diambil
sampel berukuran n. Misalkan k populasi tersebut saling bebas dan masing-
masing mempunyai distribusi normal dengan mean 𝜇1 , 𝜇2 , … , 𝜇𝑘 dan mempunyai
variansi yang sama yaitu 𝜎 2 .
➢Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut :
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 = ⋯ = 𝜇𝑘
𝐻1 : sekurang-kurangnya dua nilai mean tidak sama.
➢Dalam analisis variansi, distribusi dari statistik ujinya adalah distribusi F. Nanti
hal ini akan dijelaskan lebih lanjut.
➢Data dalam analisis variansi, disajikan dalam bentuk table di slide 7.
Keterangan dalam
Tabel

➢ 𝒚𝒊𝒋 adalah pengamatan ke-j dari populasi


ke-i.
➢𝒀𝒊. adalah total semua pengamatan dalam
sampel dari populasi ke-i
➢ഥ
𝒚𝒊. adalah rata-rata semua pengamatan
dalam sampel dari populasi ke-i
➢𝒀.. adalah total semua nk pengamatan
➢ഥ
𝒚.. adalah rata-rata semua nk pengamatan
Pengujian Hipotesis

➢Dalam analisis variansi satu arah, pengujian hipotesisnya didasarkan pada


pembandingan dua nilai taksiran untuk variansi populasi 𝜎 2 . Dua taksiran
untuk 𝜎 2 ini saling bebas. Nilai taksiran tersebut dapat diperoleh dengan
cara menguraikan keragaman total menjadi 2 komponen.
➢Ragam atau variansi dari semua pengamatan, bila semua pengamatan
tersebut tidak dikelompok-kelompokkan, diberikan oleh rumus berikut ini:
𝑘 𝑛 2 𝑘 2 𝑘 𝑛 2
σ𝑖=1 σ𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 − 𝑦ത.. 𝑛 σ𝑖=1 𝑦ത𝑖. − 𝑦ത.. + σ𝑖=1 σ𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 − 𝑦ത𝑖.
2
𝑠 = =
𝑛𝑘 − 1 𝑛𝑘 − 1
Pengujian Hipotesis
2
➢σ𝑘𝑖=1 σ𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 − 𝑦ത.. = JKT = Jumlah Kuadrat Total
➢𝑛 σ𝑘𝑖=1 𝑦ത𝑖. − 𝑦ത.. 2 = JKK = Jumlah Kuadrat Perlakuan ( antar mean kolom )
2
➢σ𝑘𝑖=1 σ𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗 − 𝑦ത𝑖. = JKG = Jumlah Kuadrat Galat (Kesalahan)
➢ Dapat dibuktikan bahwa : JKT = JKK + JKG
➢Istilah “Perlakuan” dalam Jumlah Kuadrat Perlakuan, berasal dari kenyataan
bahwa k populasi yang berbeda tersebut seringkali diklasifikasikan menurut
perlakuan yang berbeda. Berarti dalam hal ini pengamatan 𝑦𝑖𝑗 ( j = 1,2,…,n)
menyatakan n pengukuran dari perlakuan ke-i.
➢Sekarang istilah “perlakuan” biasa digunakan untuk berbagai klasifikasi, apakah
itu varietas gandum, jenis pupuk, jenis tanah,dll
Penentuan Nilai Statistik Uji
➢Di slide 8 sudah disampaikan bahwa penentuan nilai statistik uji didasarkan
pada nilai dua taksiran untuk variansi populasi 𝜎 2 .
➢Dua taksiran tersebut adalah sebagai berikut:
𝑱𝑲𝑲
1. 𝒔𝟐𝟏 = .
𝒌−𝟏
Bila 𝐻0 benar, 𝒔𝟐𝟏 merupakan penaksir tak bias untuk 𝜎 2 . Akan tetapi kalau 𝐻1 benar,
JKK cenderung menghasilkan nilai yang besar, artinya 𝒔𝟐𝟏 overestimate 𝜎 2 .
𝑱𝑲𝑮
2. 𝒔𝟐𝟐 = 𝒌(𝒏−𝟏)
.
Bila 𝐻0 benar atau salah, 𝒔𝟐𝟐 merupakan penaksir yang tak bias untuk 𝜎 2
𝟐 𝑱𝑲𝑻
➢Variansi seluruh pengamatan yaitu 𝒔 = , adalah penaksir tak bias untuk 𝜎 2
𝒏𝒌−𝟏
apabila 𝐻0 benar
Penentuan Nilai Statistik Uji

➢Dari penjelasan di slide 10, dapat disimpulkan bahwa :


𝑠12
Bila 𝐻0 benar maka rasio 𝑓 = 𝑠22
merupakan nilai dari peubah acak F yang

mempunyai distribusi F dengan derajat bebas (k-1) dan k(n-1).


𝑠12
➢𝑓 = merupakan nilai statistik uji yang nantinya akan membantu kita
𝑠22
dalam mengambil keputusan, apakah kita menolak atau menerima 𝐻0 .
Penentuan Daerah Kritis

➢Karena 𝑠12 overestimate 𝜎 2 apabila 𝐻0 salah, maka kita mempunyai uji


satu arah dengan daerah kritisnya terletak seluruhnya di ujung kanan
distribusi F.
➢Ini artinya hipotesis 𝐻0 ditolak pada tingkat signifikansi 𝛼 apabila
𝑓 > 𝑓𝛼 𝑘 − 1, 𝑘(𝑛 − 1)
➢Nilai 𝑓𝛼 𝑘 − 1, 𝑘(𝑛 − 1) diperoleh dari table distribusi F dengan derajat
bebas (k-1) dan k(n-1). Derajat bebas ini berlaku untuk ukuran sampel
pada setiap kelompok adalah sama.
Rumus Hitung Jumlah Kuadrat
(ukuran sampel setiap kelompok adalah sama)
Berikut ini diberikan rumus untuk menghitung JKT, JKK, dan JKG dengan
mudah. Rumus-rumusnya adalah sebagai berikut :
𝑌..2
➢𝐽𝐾𝑇 = σ𝑘𝑖=1 σ𝑛𝑗=1 𝑦𝑖𝑗
2
− 𝑛𝑘
σ𝑘 𝑌 2
𝑌..2
➢𝐽𝐾𝐾 = 𝑖=1 𝑖.
𝑛
− 𝑛𝑘
➢𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐾
Tabel Analisis Variansi
Contoh
Misalkan 5 jenis obat sakit kepala akan
diberikan pada 25 orang yang sakit kepala. 25
orang tersebut dibagi secara acak ke dalam 5
grup dan masing-masing grup diberi satu jenis
tablet. Setelah itu dicatat berapa lama tablet-
tablet tersebut dapat mengurangi rasa sakit
pada kepala. Datanya disajikan pada table di
sebelah ini.
Lakukan analisis variansi, dan ujilah hipotesis
dengan tingkat signifikansi 0.05, bahwa rata-rata
lamanya tablet tsb mengurangi rasa sakit adalah
sama untuk kelima tablet sakit kepala itu.
Jawab
Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1. 𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 = 𝜇4 = 𝜇5
2. 𝐻1 ∶ sekurang2nya ada dua nilai mean yang tidak sama
3. 𝛼 = 0.05
4. Daerah Kritis.
Dalam menentukan daerah kritis, kita menggunakan distribusi F. Dalam hal ini akan dicari titik kritis nya,
yaitu 𝑓𝛼 𝑘 − 1, 𝑘 𝑛 − 1 = 𝑓0.05 4,20 , dimana k=5 dan n=5. Dari table F dengan derajat bebas 4 dan
20, serta 𝛼 = 0.05, diperoleh 𝑓0.05 4,20 = 2.87. Jadi daerah kritisnya adalah 𝑓 > 𝑓0.05 4,20 = 2.87. Nilai
𝑓 adalah nilai statistik uji.
Jawab (Lanjutan)

5. Menghitung nilai statistik uji


2
132
𝐽𝐾𝑇 = 52 + 42 + ⋯ +72 − = 137.040
25
262 + ⋯ + 332 1322
𝐽𝐾𝐾 = − = 79.440
5 25
𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐾 = 137.040 − 79.440 = 57.600
Jawab
(Lanjutan)
Dari table analisis variansi, diperoleh
f = 6.90
Berarti f > 2.87
6. Keputusan
𝑯𝟎 ditolak. Jadi rata-rata lamanya obat itu
dapat mengurangi rasa sakit, tidak sama
untuk kelima merk tablet sakit kepala
tersebut.
Rumus Hitung Jumlah Kuadrat
(ukuran sampel setiap kelompok berbeda)
➢Berikut ini akan diberikan rumus hitung jumlah kuadrat dengan ukuran sampel setiap kelompok tidak
sama. Misalkan masing-masing k buah sampel acak mempunyai ukuran 𝑛1 , 𝑛2 , … , 𝑛𝑘 dan 𝑁 = σ𝑘𝑖=1 𝑛𝑖 ,
dimana N adalah total pengamatan.
➢Rumus hitung jumlah kuadrat dengan ukuran sampel yang berbeda pada setiap kelompok, adalah
sebagai berikut :
𝑘 𝑛
2 𝑌..2
𝐽𝐾𝑇 = ෍ ෍ 𝑦𝑖𝑗 −
𝑁
𝑖=1 𝑗=1

𝑘
𝑌𝑖.2 𝑌..2
𝐽𝐾𝐾 = ෍ −
𝑛𝑖 𝑁
𝑖=1

𝐽𝐾𝐺 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐾


Kriteria Keputusan

➢Derajat bebas untuk distribusi F nya adalah k-1 dan N-k.


➢Dengan demikian titik kritisnya adalah 𝑓𝛼 𝑘 − 1, 𝑁 − 𝑘
➢Jadi daerah kritisnya adalah : 𝑓 > 𝑓𝛼 𝑘 − 1, 𝑁 − 𝑘
𝑠12 2 𝐽𝐾𝐾 2 𝐽𝐾𝐺
➢Dimana 𝑓 = ,𝑠 = ,𝑠 =
𝑠22 1 𝑘−1 2 𝑁−𝑘

➢Keputusan : 𝐻0 ditolak apabila 𝑓 > 𝑓𝛼 𝑘 − 1, 𝑁 − 𝑘 .


Contoh

Ada pendapat yang mengatakan bahwa mobil mahal dirakit lebih berhati-
hati dibandingkan dengan mobil murah. Untuk menyelidiki apakah
pendapat ini benar, diambil tiga tipe mobil, yaitu : mobil dengan harga di
atas 1 milyar rupiah (A) , mobil dengan harga antara 300 jt rupiah sampai
dengan 1 milyar rupiah (B), dan mobil dengan harga di bawah 300 jt
rupiah (C), untuk diselidiki berapa banyaknya bagian yang cacat dari ketiga
tipe mobil di atas. Semua mobil itu diproduksi oleh pabrik yang sama. Data
banyaknya yang cacat dari beberapa mobil bagi ketiga tipe itu, ditampilkan
pada slide 22.
Contoh
Ujilah hipotesis pada tingkat
signifikansi 0.05 bahwa rata-
rata banyaknya bagian yang
cacat adalah sama untuk ketiga
tipe mobil tersebut.
Jawab

Langkah-Langkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut:


1) 𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3
2) 𝐻1 ∶ Sekurang-kurangnya dua nilai mean tidak sama
3) 𝛼 = 0.05
4) Dalam penentuan titik kritis, akan digunakan distribusi F dengan derajat
bebas k-1 dan N-k. Dengan tingkat signifikansi 𝛼 = 0.05 dan dengan
derajat bebas (3-1)=2 dan (15-3)=12, diperoleh 𝑓0.05 2,12 = 3.89.
Dengan demikian daerah kritisnya adalah 𝑓 > 3.89, dimana 𝑓 adalah
nilai statistik uji.
Jawab
(lanjutan)
5) Perhitungan nilai statistic uji :
2 2 2
802
𝐽𝐾𝑇 = 4 + 7 + ⋯ + 5 − = 65.333
15
232 212 362 802
𝐽𝐾𝐾 = + + − = 38.283
4 6 5 15
𝐽𝐾𝐺 = 65.333 − 38.283 = 27.050
Tabel analisis variansi nya dapat dilihat pada
gambar di sebelah ini.
6) Karena 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 8.49 > 𝑓0.05 = 3.89, maka
𝐻0 ditolak. Artinya bahwa rata-rata banyaknya
bagian yang cacat untuk ketiga jenis mobil
tersebut adalah tidak sama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai