Anda di halaman 1dari 23

PENGUJIAN HIPOTESIS

DOSEN PENGAMPU :
DR. RATNA, SE., M. Si
2
D
PERUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis yang berupa anggapan atau pendapat dapat
didasarkan ata :
a) Teori
b) Pengalaman
c) Ketajaman berpikir
Hipotesis yang akan di uji beri simbol 𝐻0 (Hipotesis null)
dan langsung disertai dengan 𝐻𝑎 (Hipotesis alternatif). 𝐻𝑎
akan secara otomatis diterima, apabila 𝐻0 ditolak.

Pengujian Hiptesis Tentang Rata-Rata :


1. Pengujian hipotesis satu rata-rata
2. Pengujian hipotesis Perbedaan Dua Rata-rata
3. Pengujian hipotesis Perbedaan Lebih Dua Rata-rata
4. Varians antara rata-rataSampel
1. Pengujian Hipoteis Satu Rata-Rata
Urutan yang perlu diperhatikan dalam pengjian hipotesis tentang satu rata-rata (prosedur
pengjian hipotesis) adalaha sebagai berikut :

Cara perumusan I dan II disebut pengujiansatu arah (one tail test), masing-masing diaebut
pengujian satu arah atas dan satu arah bawah(upper and Lower tail test, Oleh karena
menggunakan sebelah kanan (I) dan sebelah kiri (II) kurva normal 5
Contoh 1.
Menurut pendapat seorang pejabat dari Departemen
Sosial, rata-rata penerimaan perhari anak-anak penjual
koran disuatu ibukota provinsi sebesar Rp 70.000,-
dengan alternatif lebih besar dari itu. Diketahui
simpangan baku dari penerimaan sebesar Rp 16.000,-
Untuk menguji pendapatnya, dilakukan penyelidikan
terhadap 256 orang anak yang dipilih secara acak,
ternyata diketahui rata-rata penerimaan mereka sebesar
Rp 71.000,-. Dengan menggunakan 𝛼 = 5%, Ujilah
pendapat tersebut.
Penyelesaian :

Dik : 𝜇 =Rp 70.000; 𝑋ത = Rp 71.000; 𝜎= Rp 16.000 dan n = 256 orang


𝐻0 = 𝜇 = 70.000
𝐻𝑎 = 𝜇 > 70.000
𝛼 = 5%, 𝑍𝛼 = 1,64 dari table Normal
𝑋ത − 𝜇0 𝑋ത − 𝜇0 𝑛 71.000 − 70.000 256
𝑍0 = = = =𝟏
𝜎1 𝑛 𝜎 16000
𝜎 16000 16000
𝜎𝑛 = = = = 1000
𝑛 256 16
ത 0
𝑋−𝜇 ത 0
𝑋−𝜇 71.000−70.000 1000
Atau 𝑍0 = = = = =𝟏
𝜎1 𝑛 𝜎𝑛 1000 1000

Oleh karena 𝑍0 < 𝑍𝑎 , maka 𝐻0 tidak


ditolak, yang berarti bahwa rata-rata
penerimaan anak-anak penjual koran
adalah sebesar perhari
0 𝑍0 = 1 𝑍𝑎 = 1,64 7
2. Pengujian Hipotesis Perbedaan Dua Rata-Rata

Perbedaan dua rata-rata, misalnya :


1. Harga beras per kg di dua pasar disuatu kota
2. Gaji karyawan perbulan di perusahaan asing dan
nasional
3. Kecepatan dalam mengerjakan suatu jenis pekerjaan
bagi karyawan pria dan Wanita
4. Pendapatan per bulan petani di dua desa
5. Kekuatan dua jenis besi berani
6. Lama menyala bola llampu merek A dan merek B
7. Dll

8
Perumusan Hipotesis adalah sebagai berikut :

1. 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 = 0 atau 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 (Tidak ada perbedaan, atau


sama)
2. 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 > 0 (Ada perbedaan, 𝜇1 > 𝜇2 )
3. 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 < 0 (Ada perbedaan, 𝜇1 < 𝜇2 )
4. 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 0 (𝜇1 Tidak sama dengan 𝜇2 , atau 𝜇1 berbeda
dengan 𝜇2 )
a. Bila n > 30 (sampel Besar)
𝑋ത1 − 𝑋ത2
𝑍0 =
𝜎𝑋ത1−𝑋ത2

2 2
𝜎1 𝜎2
𝜎𝑋ത1 −𝑋ത2 = +
𝑛1 𝑛2
9
Dimana apabila 𝜎12 dan 𝜎22 tak diketahu dapat diestimasi dengan :

𝑆12 𝑆22
𝑆𝑋ത1−𝑋ത2 = +
𝑛1 𝑛2

1
𝑆12 = ෍ 𝑋ത𝑖1 − 𝑋ത1 2
𝑛1 − 1
1
𝑆22 = ෍ 𝑋ത𝑖2 − 𝑋ത2 2
𝑛2 − 1

b. Bila n < 30 (sampel Kecil)


𝑋ത1 − 𝑋ത2 𝑛1 𝑛2 𝑛1 + 𝑛2 − 2
𝑡0 =
𝑛1 − 1 2
𝑆1 𝑛2 − 1 2
𝑆2 𝑛1 + 𝑛2

10
Contoh :
Seorang yang menjual dua macam bola lampu merek
A dan B, berpendapat bahwa tak ada perbedaan rata-
rata lamanya menyala bola lampu kedua merek tsb
dengan pendapat alternatif ada perbedaan (tidak
sama). Guna menguji pendapatnya itu, kemudian dilakukan
ekperimen dengan jalan menyalakan100 bola lampu merek A
dan 50 buah bola lampu merek B, sebagai sampel acak.
Ternyata bpla lampu merek A dapat menyala rata-rata
selama 952 jam, sedangkan merek B 987 jam, masing-
masing dengan simpangan baku 85 jam dan 92 jam. Dengan
menngunakan 𝛼 = 5%, ujilah pendapat tersebut

11
Contoh lain :
Seorang pejabat BKPM berpendapat bahwa tak ada
perbedaan rata-rata modal perusahaan asing dan nasional,
dengan alternatif ada perbedaan. Untuk menguji pendapat
tsb, kemudian dilakukan penelitian berdasarkan penarikan
sampel secara acak dimana diteliti 8 perusahaan nasional
dan 6 perusahaan asing. Ternyata hasil penelitian modal
perusaaan dalam milyar rupiah sbb :
Nasional : 5,7,8,3,4, 9, 6, 5
Asing : 6, 5, 4, 7, 8, 6
Dengan menggunaka 𝛼 = 5%, ujilah pendapat tersebut

12
3. Pengjian Hipotesis Perbedaan Lebih dari Dua
rata-rata

Kalau objek yang akan diperbandingkan rata-ratanya


mencakup lebih dari dua (rata-rata produksi barang dari 3 pabrik,
rata-rata gaji bulanan dari 3 perusahaan, rata-rata lamanya
menyala dari 3 merek, rata-rata hasil produksi per ha dari 4 jenis
bibit unggul, rata-rata harga beras per kg dari 4 pasar, dan lain
sebagainya), maka kita akan menggunakan F test. Akan tetapi,
kalua banyaknya objek yang akan diperbandingkan hanya ada 2
(k = 2), cara pengujian cukup menggunakan Z(=Normal test)
atau t(= t test). Bisa ditunjukkan bahwa 𝑡𝑣2 = 𝐹1,𝑣 dimana 𝑣 derajat
kebebasan

13
Varians antara Rata-rata Sampel :
𝑘
2 1
𝑆𝑋ത = ෍ 𝑋ത1 − 𝑋ത2 2
𝑘−1
𝑗=1
2 2 𝜎2 2
𝑆𝑋ത
= penduga 𝜎𝑋ത
= ⟹ penduga 𝜎 2
𝑛𝑆𝑋ത
𝑛
Kalau kita kalikan n, kita peroleh rumus berikut :
𝑘
1
𝑛𝑆𝑋2ത = ෍ 𝑋ത1 − 𝑋ത2 2
𝑘−1
𝑗=1
Penduga 𝜎 2 yang pertama, di mana k – 1 = derajat kebebasan
Varians dalam sampel 𝑗 adalah sebagai berikut :
𝑛𝑗 𝑛
1 2 1 2
𝑆𝑗2 = ෍ 𝑋ത𝑖𝑗 − 𝑋ത𝑗 = ෍ 𝑋ത𝑖𝑗 − 𝑋ത𝑗
𝑛1 − 1 𝑛−1
𝑗=1 𝑗=1
𝑛𝑗 = 𝑛 untuk semua 𝑗 . Artinya, setiap sampel mempunyai jumlah
elemen yang sama
14
Kita dapat memperolehp penduga 𝜎 2 yang kedua, yaitu dengan
mendasarkan pada variasi sampel atau rata-rata varians dari masing-
masing sampel. Rumusnya adalah sebagai berikut :
𝑘
1 1 2
ҧ2 2
𝑆 = ෍ 𝑆𝑗 = 𝑆1 + 𝑆22 + ⋯ + 𝑆𝑘2
𝑘 𝑘
𝑖=1
Atau
𝑛 𝑘
1
ҧ2
𝑆 = ෍ ෍ 𝑋ത𝑖1 − 𝑋ത1 2
𝑘(𝑛 − 1)
𝑖=1 𝑗=1
𝑘(𝑛 − 1) = derajat kebebasan
Dalam hal ini, pengujian hipotesis menggunakan kriteria F sebagai
berikut :
𝑛 𝑘
𝑛𝑆𝑋ത 2 σ𝑗=1 𝑋ത𝑖1 − 𝑋ത1 2
𝐹0 = = 𝑘 − 1
𝑆ҧ 2 1
σ𝑛𝑖=1 σ𝑘𝑗=1 𝑋ത𝑖1 − 𝑋ത1 2
𝑘 𝑛−1
𝐹0 mempunyai derjat kebebasan (k – 1) dan 𝑘 𝑛 − 1 . Apabila suadah
ditentukan nilainya, maka 𝐹𝛼 𝑘−1 ,𝑘 𝑛−1 dapat ditulis dalam Tabel F
15
Prosedur Untuk Melakukan Start
Analisis Varians
Nyatakan Hipotesis Nol
dan hipotesis alternatif

Tentukan taraf nyata, 𝛼

Hitung
2
𝜎𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 dan
2
𝜎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚

Hitung
2
𝜎𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎
𝐶𝑅1 = 2
𝜎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚

Cari nilaimkitis F dan table


pada bagian lampiran
menurut df pembilang, df
penyebut dan 𝛼 yang sesuai

Bandingkan dengan nilai kritis


dari Tabel F dan tentukan
kesimpulan statistiknya
16
Stop
Contoh :
Seorang ahli pemasaran berpendapat bahwa tidak ada perbedaan
rata-rata harga suatu jenis barang dari 3 pasar, dengan alternatif ada
perbedaan. Untuk keperluan pengjian pendapat itu, dilakukan
penelitian terhadap harga barang per minggu, selama 4 minggu dari
tiga pasar (k = 3, 𝑛1 = 𝑛 = 4) dan hasilny adalah sbb :

𝑷1 𝑷𝟐 𝑷𝟑 𝑋ത
I 22 22 25
II 21 25 29
III 26 24 28
IV 23 25 30
Rata-rata 23 24 28 25
𝑋ത1 𝑋ത2 𝑋ത3 𝑋ത

Dengan menggunakan 𝛼 = 5%, ujilah pendapat tersebut


17
Penyelesaian :
𝑘
1 1
𝑆𝑋2ത = ෍ 𝑋ത1 − 𝑋ത2 2
= 23 − 25 2
+ 24 − 25 2
+ 28 − 25 2
𝑘−1 2
𝑗=1
1 14
= 4+1+9 = =𝟕
2 2
𝑛𝑆𝑋2ത = n x 7 = 4 x 7 = 28
1 2
𝑆ҧ 2 = ෍ ෍ 𝑋ത𝑖𝑗 − 𝑋ത𝑗
𝑘(𝑛 − 1)
1 1 2
ҧ
𝑆 =2 σ σ𝑗 𝑋ത𝑖𝑗 − 𝑋ത𝑗
𝑘 (𝑛−1)
𝟏 𝟏
= ൤ 𝑿𝟏𝟏 − 𝑿ഥ 𝟏 𝟐 + 𝑿𝟐𝟏 − 𝑿
ഥ 𝟏 𝟐 + 𝑿𝟑𝟏 − 𝑿
ഥ 𝟏 𝟐 + 𝑿𝟒𝟏 − 𝑿
ഥ𝟏 𝟐
𝟑 𝟑
𝟏
+ ഥ 𝟐 𝟐 + 𝑿𝟐𝟐 − 𝑿
𝑿𝟏𝟐 − 𝑿 ഥ 𝟐 𝟐 + 𝑿𝟑𝟐 − 𝑿
ഥ 𝟐 𝟐 + 𝑿𝟒𝟐 − 𝑿
ഥ𝟐 𝟐
𝟑
𝟏
+ ഥ 𝟑 𝟐 + 𝑿𝟐𝟑 − 𝑿
𝑿𝟏𝟑 − 𝑿 ഥ 𝟑 𝟐 + 𝑿𝟑𝟑 − 𝑿
ഥ 𝟑 𝟐 + 𝑿𝟒𝟑 − 𝑿
ഥ𝟑 𝟐 ൨
𝟑

18
1 1 2 2 2 2
= ൤ 22 − 23 + 21 − 23 + 26 − 23 + 23 − 23
3 3
1
+ 22 − 24 2 + 25 − 24 2 + 24 − 24 2 + 25 − 24 2
3
1 2 2 2 2
+ 25 − 28 + 29 − 28 + 28 − 28 + 30 − 28 ൨
3

1 1
= (1 + 4 + 9 + 0 + 4 + 1 + 0 + 1 + 9 + 1 + 0 + 4)
3 3
1 34
= = 3, 7777777𝟖 ≈ 𝟑, 𝟕𝟖
3 3

𝑛
𝑛𝑆𝑋ത 2 σ𝑘𝑗=1 𝑋ത𝑖1 − 𝑋ത1 2
𝐹0 = = 𝑘 − 1
𝑆ҧ 2 1
σ𝑛𝑖=1 σ𝑘𝑗=1 𝑋ത𝑖1 − 𝑋ത1 2
𝑘 𝑛−1
2
𝑛𝑆𝑋ത 28
𝐹0 = = = 7,4074 ≈ 𝟕, 𝟒 19
𝑆ҧ 2 3,78
𝐹𝛼(𝑣1 ,𝑣2 ) = 𝐹0,05 𝑘−1 ,𝑘(𝑛−1) = 𝐹0,05(2)(9) = 4,26

Oleh karena 𝐹0 = 7,4 >


𝐹0,05(2)(9) = 4,26, maka 𝐻0
ditolak. Hal ini berarti bahwa,
ada perbedaan rata-rata harga
dari tiga pasar tersebut
𝛼 = 0,05

𝐹0,05(2)(9)
4,26 𝐹0 = 7,4
20
Pengujian Hipotesis Tentang Proporsi :
1. Pengujian Hipotesis Tentang Satu Proporsi
2. Pengujian Hipotesis Tentang Perbedaan Dua Proporsi
3. Pengujian Hipotesis Tentang Lebih Dari Dua Proporsi

1.Pengujian Hipotesis Tentang Satu Proporsi


Dalam praktek, yang harus diuji seringkali berupa pendapat tentang proporsi (Persentase).
Misalnya persentase barang yang rusak = 10%, nasabah yang tidak puas = 25%, penduduk
suatu daerah yang masih buta huruf = 15%, penduduk suatu kota yang tidak setuju KB = 20%,
karyawan yang tidak bergairah = 5%, mahasiswa FEB Unimal yang belum membayar uang
kuliah = 30% dan lain sebagainya. Pengujian hipotesis dinyatakan dalam proporsi. Misalnya :

𝑯𝟎 : 𝒑 = 𝒑𝟎 𝑯𝒂 : 𝒑 < 𝒑𝟎
𝑯𝒂 : 𝒑 > 𝒑𝟎 atau 𝑯𝒂 : 𝒑 ≠ 𝒑𝟎

Cara Pengujian sama dengan Pengujian Rata-rata


𝑿
𝑿 − 𝒏𝒑𝟎 − 𝒑𝟎
𝒁𝟎 = = 𝒏
𝒏𝒑𝟎 𝟏 − 𝒑𝟎 𝒏𝒑𝟎 𝟏 − 𝒑𝟎
𝒏
D\dimana : n banyaknya elemen sampel
X = banyaknya elemen sampel dengan karakteristik tertentu 21
𝒑𝟎 = Proporsi Hipotesis
2. Pengujian Hipotesis Tentang Perbedaan Dua Proporsi
Dalam praktek, mungkin ada persoalan mengenai perbedaan antara
dua proporsi (perentase). Misalnya, tak ada perbedaan persentase
penduduk yang setuju KB dari dua desa, tidak ada perbedaan
persentase nasabah yang tidak puas dari dua bank pemerintah, tidak
ada perbedaan persentase barang produksi yang rusak dari dua pabrik,
dan lain sebagainya.
Hipotesis tersebut dapat dirumuskan sbb :
𝐻0 : 𝑝1 − 𝑝2 = 0 artinya 𝑝1 = 𝑝2 = 𝑝
𝐻0 : 𝑝1 − 𝑝2 > 0 artinya 𝑝1 > 𝑝2
𝐻0 : 𝑝1 − 𝑝2 < 0 artinya 𝑝1 < 𝑝2
𝐻0 : 𝑝1 ≠ 𝑝2 artinya 𝑝1 ≠ 𝑝2
Dimana :
𝑋1 𝑋2
𝑝ො1 = dan 𝑝ො2 = masing-masing merupakan penduga 𝑝1 dan 𝑝2 (𝑝ො
𝑛1 𝑛2
dibaca 𝑝 “topi” 𝑝 “cap”),

22
𝑋1 𝑋2
Akan tetapi, karena 𝑝1 = 𝑝2 = 𝑝, maka baik maupun merupakan
𝑛1 𝑛2
penduga 𝑝

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
23

Anda mungkin juga menyukai