ACARA 5
PROBABILITAS
Disusun oleh:
LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa yang
berkemungkinan sama atau sebagai frekuensi relative. Peluang dihubungkan kepada himpunan
peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Peluang juga merupakan suatu frekuensi relative
peristiwa tertentu dalam barisan percobaan yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelemparan
uang logam, umumnya kita mengharap gambar atau angka mempunyai kemungkinan muncul yang
sama. Ini berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan jika uang logam
seimbang (atau jujur) dilantunkan berulang kali akan muncul muka dengan frekuensi hampir sama
dengan frekuensi muncul belakang. (Dixon, 2013).
Dapat juga diartikan sebagai peluang terjadinya nilai variabel random X yang meliputi semua nilai
ditentukan melalui distribusi peluang. Distribusi peluang suatu variabel random X adalah himpunan
nilai peluang dari variabel random X yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan atau gambar, atau
dengan kata lain ketika nilai probabilitas diberikan kepada semua nilai numeris yang mungkin dari
sebuah variabel random X, baik dengan sebuah daftar atau sebuah fungsi matematis, hasilnya adalah
distribusi probabilitas/ peluang, dengan catatan jumlah probabilitas dari semua nilai numeris yang
mungkin terjadi HARUS BERNILAI 1 (Papoulis, 2014).
Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan antara peristiwa yang diharapkan itu
dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Dalam bahasa inggris
kemungkinan ialah probability (yatim:2013).
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang melibatkan kemungkinan atau
probabilitas.Teori kemungkinan merupakan peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek,
umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Nilai antara 0 dan 1
akan menggambarkan besarnya peluang munculnya suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Jika
nilai peluang sama dengan 0 maka kejadian itu tidak pernah muncul atau mustahil terjadi. Jika nilai
peluang 1 maka kejadian itu dapat disebut selalu ada atau pasti akan terjadi. (Suryo,2010)
Probabilitas adalah kemungkinan peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang diharapkan itu
dengan peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh kita dapat melemparkan
mata ang, maka kemungkinan yang akan terjadi: uang dengan permukaan huruf atau dengan
permukaan gambar. Apabila mata uang dilempar beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½
nya huruf dan ½ nya gambar. Aplikasi dari probabilitas ini dapat dihubungkan dengan pembastaran
atau sifat tanda beda. Apabila XY menghasilkan sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet yang
mengandung X dan Y saja (Ruyani, A. 2011).
Kisaran probability adalah dari 0 sampai 1. Suatu kejadian yang pasti akan terjadi mempunyai
probabilitas 1, sedangkan suatu kejadian yang pasti tidak akan terjadi mempunyai probability 0. Koin
yang kedua sisinya adalah gambar, probabilitas untuk mendapatkan sisi gambar adalah satu dan
probabilitas untuk mendapatkan sisi angka adalah 0. Koin normal (sisi angka dan sisi gambar),
peluang mendapatkan sisi gambar adalah ½ dan peluang lemparan sisi angka adalah ½ (Elrod. 2010)
1) Metode Klasik atau A Priori, yaitu jika diketahui dari satu tindakan bahwa kejadian A akan
timbul dalam m cara dan jumlah semua kemungkinan kejadian adalah n. Jika ada percobaan
melempar mata uang logam (yang akan muncul gambar), karena banyaknya gambar adalah 1
dan total semua cara adalah 2, maka peluang muncul gambar.
2) Metode frekuensi atau A Posteriori, yaitu apabila kejadian B muncul xkali dalam total
percobaan y.
3) Metode subyektif, yaitu merupakan perkiraan sementara terbaik dari peluang yang akan
muncul kejadian C yang hanya diperlukan dan sah, jika data numeriknya tidak cukup. Salah
satu konstanta dalam teori peluang ini merupakan salah satu dasar dalam probabilitas yaitu
Peluang salah satu dari dua kejadian yang akan muncul. Jika dua kejadian C dan D masing-
masing independent satu sama lain maka peluang untuk terjadinya salah satu dari kedua
peristiwa itu merupakan penjumlahan dari masing-masing kejadian. (Pollet,2011).
1.2 Tujuan
1. Memahami prinsip-prinsip probabilitas yang melandasi genetika.
2. Membuktikan teori kemungkinan
3.
BAB II
METODOLOGI
A. Pertama
1. Lemparkan sebuah koin sebanyak 30 kali
2. Tabulasikan hasil dari lemparan koin tersebut
3. Hitung jumlah gambar dan angka yang muncul
4. Tentukan perbedaan antara hasil percobaan dan yang diharapkan (deviasinya)
B. Kedua
1. Gunakan tiga koin secara serentak
2. Lemparkan sebanyak 40 kali.
3. Tabulasikan hasil dari pelemparan koin tersebut.
4. Hitung kemungkinan jumlah kombinasi gambar dan angka yang muncul.
5. Tentukan perbedaan antara hasil percobaan dan yang diharapkan (deviasinya)
C. Ketiga
Ulangi setiap langkah pada prosedur B, dengan menggunakan empat koin secara
serentak sebanyak 48 x lemparan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
Menurut Enimaria (2013), probabilitas atau peluang adalah suatu nilai diantara 0 dan 1 yang
menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Bila
nilai peluang 0 berarti kejadan tak pernah terjadi atau mustahil pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang
0 berarti kejadian tak pernah atau mustahil terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian tersebut dapat
dikatakan selalu ada atau pasti terjadi.
Pada pengamatan kali ini dilakukan dengan cara melemparkan atau melambungkan mata uang
logam (koin) Rp.500, dimana koin ini memiliki 2 sisi yaitu sisi angka (A) dan sisi gambar (G),
pelemparan uang koin logam ini dilakukan sebanyak 30 kali untuk 1 koin, 40 kali untuk 3 koin dan 48
kali untuk 4 koin, hal ini bertujuan untuk memahami konsep probabilitas dan membuktikan teori yang
melandasi ilmu genetika.
Pada percobaan pertama kami melemparkan 1 buah uang koin logam sebanyak 30 kali, Sebuah
koin memiliki 2 kemungkinan yaitu kemungkinan muncul angka dan kemungkinan muncul gambar.
Jadi peluang untuk masing-masing kemungkinan itu adalah setengah (½). Berdasarkan data hasil
praktikum diperoleh hasil pada pelemparan ini didapatkan 14 kali gambar dan 16 kali angka dari total
30 kali pelemparan. Berdasarkan teori kemungkinan (probabilitas) dalam genetika maka dapat dihitung
harapan peluang yang akan muncul dari masing-masing kejadian, yaitu untuk kemungkinan muncul
angka dari 30 kali pelemparan berdasarkan teori seharusnya adalah ½ dikali 30 kali pelemparan. Jadi
hasil kemungkinan / harapan muncul angka / gambar berdasarkan teori adalah sebanyak 15 kali dalam
setiap 30 kali pelemparan satu koin. Dari hasil pengamatan (O) dan harapan (E) dapat dihitung
besarnya penyimpangan (deviasi) yaitu dengan cara hasil pengamatan (Observasi) dikurangi harapan
(Expected) sehingga besarnya penyimpangan peluang muncul gambar adalah -1 dan penyimpangan
peluang munculnya angka adalah 1, sehingga jumlahnya 0.
Pada percobaan kedua kami melemparkan 3 buah uang koin logam secara bersamaan sebanyak
40 kali, Banyaknya macam kejadian yang akan muncul adalah sebanyak empat kemungkinan, yaitu
kemungkinan muncul ketiganya angka (3A-0G), kemungkinan muncul dua angka satu gambar (2A-
1G), kemungkinan muncul satu angka dan dua gambar (1A-2G), dan kemungkinan muncul ketiganya
gambar (0A-3G). Berdasarkan data hasil pengamatan diperoleh bahwa kejadian muncul ketiga angka
adalah sebanyak 4 kali, kejadian muncul dua angka satu gambar adalah sebanyak 12 kali, kejadian
muncul satu angka dua gambar adalah sebanyak 17 kali dan kejadian munculnya tiga gambar adalah
sebanyak 7 kali dari total lemparan koin sebanyak 40 kali. Berdasarkan teori kemungkinan dalam
genetika, maka harapan kejadian munculnya tiga angka adalah sebanyak 5 kali, yang diperoleh dengan
perhitungan peluang muncul ketiganya angka yaitu 1/8 dikali banyak pelemparan. Harapan kejadian
muncul dua angka dan satu gambar adalah sebanyak l5 kali, diperoleh dari perhitungan peluang dengan
menggunakan rumus yaitu 3/8 dikali banyaknya pelemparan. Hal yang sama juga dilakukan untuk
menghitung harapan muncul satu angka dan dua gambar, serta harapan munculnya tiga gambar,
sehingga diperoleh harapan muncul satu angka dan dua gambar adalah sebanyak 15 kali dan harapan
munculnya tiga gambar adalah sebanyak 5 kali. Dari hasil pengamatan dan harapan tersebut kemudian
dihitungkan besarnya deviasi atau penyimpangan yaitu dengan menghitung selisih antara hasil
pengamatan (observasi) dengan harapan (expected), sehingga didapatkan deviasi tiga angka yaitu -1,
dua angka satu gambar yaitu -3, satu angka dua gambar yaitu 2, dan tiga gambar yaitu 2, sehingga
didapatkan total deviasinya 0.
Terakhir percobaan ketiga dilakukan dengan melemparkan 4 buah koin secara bersamaan
sebanyak 48 kali. Banyaknya macam kejadian yang akan muncul adalah sebanyak lima kemungkinan
yaitu kemungkinan muncul keempatnya angka (4A-0G), kemungkinan muncul tiga angka satu gambar
(3A-1G), kemungkinan muncul dua gambar dan dua angka (2A-2G) dan kemungkinan muncul satu
angka dan tiga gambar (1A-3G) serta kemungkinan muncul keempatnya gambar (0A-4G). Berdasarkan
data hasil pengamatan diperoleh bahwa kejadian muncul keempatnya angka adalah 3 kali, kejadian
muncul tiga angka dan satu gambar adalah sebanyak 11 kali, kejadian muncul dua gambar dan dua
angka adalah sebanyak 19 kali, dan kejadian muncul satu angka dan tiga gambar adalah sebanyak 11
kali, serta kejadian muncul keempatnya gambar adalah sebanyak 4 kali dari total pelemparan koin
sebanyak 48 kali. Berdasarkan teori kemungkinan dalam genetika, maka harapan kejadian muncul
dapat dihitung dengan menggunakan rumus segitiga pascal sehingga diperoleh hasil harapan
munculnya 4 angka adalah sebanyak 3 kali, harapan kejadian muncul 3 angka dan 1 gambar adalah
sebanyak 12 kali, harapan muncul 2 angka dan 2 gambar adalah 18 kali, harapan muncul 1 angka dan 3
gambar adalah 12 kali dan harapan muncul 4 angka adalah sebanyak 3 kali. Setelah diperoleh data hasil
pengamatan (observasi) dan harapan (expected) maka dapat dihitung besarnya deviasi (peyimpangan)
kejadian dari teori (harapan) yaitu dengan menghitung selisih antara keduanya maka dapat diketahui
nilai deviasi 4 angka adalah 0, 3 angka dan 1 gambar adalah -1, 2 angka dan 2 gambar adalah 1, 1
angka dan 3 gambar adalah -1, dan 4 gambar adalah 1, sehingga didapatkan total deviasinya sebanyak
0.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
- Dari praktikum ini praktikan memahami bahwa dalam mempelajari ilmu genetika erat
hubungannya dengan probabilitas. Dengan memahami prinsip probabilitas dalam prakikum ini,
maka praktikan akan mengetahui berapa kemungkinan terjadinya dan keberhasilan suatu
percobaan. Jika nilai probabilitasnya 0 maka kemungkinan percobaan tersebut akan gagal.
Apabila suatu percobaan memiliki probabilitas 1 maka percobaan tersebut akan berhasil dengan
baik dan sesuai yang di harapkan.
- Apabila dari hasil percobaan yang dilakukan mendekati hasil yang diharapkan atau hasil yang
sesuai dengan teori kemungkinan, maka teori kemungkinan dalam genetika dapat dikatakan
benar.
4.2 Saran
Diharapkan praktikan memahami terlebih dahulu materi untuk praktikum kedepannya dan
mempersiapkan bahan yang dibutuhkan, agar kegiatan praktikum dapat berjalan lancar.
JAWABAN PERTANYAAN
Menggunakan rumus binomial dari segitiga pascal yaitu, (a+b) 4= a4 + 4 a3b + 6 a2b2 + 4 ab3 +b4
dengan permisalan a (laki-laki) = ½ dan b (perempuan) = ½
1. Berapakah nilai probabilitas bahwa keempat anak yang lahir tersebut semuanya laki-laki?
Jawab: P (laki-laki) = a4 = (½)4 = 1/16, jadi peluang lahir ke 4 nya anak laki-laki adalah 1/16
2. Berapakah nilai probabilitas bahwa yang lahir tiga anak laki-laki dan satu perempuan?
3. Berapakah nilai probabilitas bahwa yang lahir dua anak laki-laki dan dua perempuan?
jadi peluang lahirnya 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan adalah 3/8.
4. Berapa paling banyak terjadi kombinasi anak laki-laki dan anak perempuan diantara keempat
bayi tersebut? mengapa?
Jawab: Ada 5 kombinasi. Yaitu: 4 laki-laki, 3 laki-laki 1 perempuan, 3 laki-laki 2 perempuan,1
laki-laki 3 perempuan, 4 perempuan. Kombinasi tersebut dapat dilihat dari segitiga pascal dan
melalui binomial (a+b)4 = a4+ 4 a3b + 6a2b2 + 4ab3 + b4.
Papoulis, A. 2014. Probability, Random Variables & Stachastic Processes, terjemahan oleh I Nyoman.
McGraw Hill.
Pollet.2011. Penggunaan Metode Statistika Untuk Ilmu Hayati. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Dixon, Wilfrid. 2013.Pengantar Analisis Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Enimaria, Linda dkk. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Sosial Anak Usia 5 Tahun
Di Tk Tunas Bhakti Manado. Ejournal Keperawatan (E-Kp) Vol 1. No1. 2-8