Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TERM OFF REFERENCE (TOR)


PRAKTIKUM LAPANGAN
FAKULTAS PETERNAKAN

PROGRAM STUDI DI LUAR KAMPUS UTAMA


UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANGANDARAN
2019
A. Latar Belakang
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan
hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian
peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan
perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari
keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi
yang telah dikombinasikan secara optimal (Rasyaf, 1994). Kegiatan di bidang
peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi,
kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam,
kelinci (Sayuti, 1996), itik, burung puyuh, babi, kambing dan lain-lain.
Ilmu tentang peternakan banyak dipelajari diberbagai universitas dalam negeri
maupun internasional, termasuk di Universitas Padjadjaran, Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran memberikan berbagai ilmu tentang peternakan secara global
hingga mengkerucut. Berbagai ilmu tersebut meliputi nutrisi ternak, produksi ternak,
THT (Teknologi Hasil Ternak), sosial dan ekonomi. Dari berbagai ilmu tersebut
menjadi bekal guna meningkatkan kompetensi mahasiswa/i Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran, agar dapat bersaing dalam disimplin ilmu tentang
peternakan.
B. Tujuan Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan ini, guna memberikan gambaran akan dunia
peternakan secara lebih luas lagi. Dari mulai pemeliharaan ternak, sampai pengolahan
hasil ternak itu sendiri, pada skala industri besar. Serta implementasi teori pada saat
dikelas yang diaplikasikan di lapangan dalam bentuk praktik.
C. Rancangan Kegiatan
1. Input
- 2 Bus (kapasitas 34 seats/bus)
- Penginapan (35 kamar)
- Banner
- Plakat (Kenangan-kenangan untuk pihak perusahaan)
- KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan) Pengalengan (Perusahaan yang
akan dikunjungi)
- Dana yag dibutuhkan untuk kegiatan praktikum lapangan sejumlah Rp.
46.530.000
- Rencana pelaksanaan kegiatan praktikum lapangan
- Peserta praktikum lapangan terdiri dari 63 Mahasiswa/i angkatan 2016, 2017,
dan 2018, serta 1 dosen pembimbing

2. Proses
- Berkumpul di Asrama Padjadjaran 2, Jatinangor
- Berangkat dari Jatinangor menuju Bandung Selatan
- Praktikum lapangan ke KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan)
Pangalengan
- Menginap ke hotel di Bandung
- Praktikum lapangan ke KPSBU (Kelompok Peternak Sapi Bandung Utara)
Lembang
- Pulang ke Pangandaran
 KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan) Pangalengan
KPBS Pangalalengan adalah  singkatan dari Koperasi Peternakan Bandung
Selatan, koperasi ini sudah sejak lama berdiri  konon katanya sejak jaman
belanda namun pada waktu itu bukan koperasi tapi Perusahaan  peternakan
sapi milik belanda   yaitu  de friesche terp, almanac Van der Els dan Big
man untuk pemasaran produknya  mereka mendirikan BMC  ( Bandungche
Melk Center) dan pada waktu pendudukan Jepang perusahaan ini
hancur  sapi – sapinya dipelihgara oleh warga setempat.

Pada tahun  1969  didirikan lah    Koperasi  Peternakan


Bandung  Selatan   yang bersamaan dengan. dimulainya REPELITA I
tanggal 1 April 1969  KPBS Pangalengan diberi  Badan Hukum dan
tanggal tersebut merupakan Hari Jadi KPBS Pangalengan. Sejak saat itu
mulai mendapat pembinaan dari Pemerintah Kabupaten DT II Bandung,
Gubernur Jawa Barat, Dirjen Peternakan dan mendapat bantuan dari
UNICEF. Wilayah kerja KPBS dikelilingi gunung dengan ketinggian di
atas permukaan laut antara 1.000 – 1.420 meter,  Suhu udara antara 12 –
28 0C,  Basah udara (kelembaban) antara 60 – 70 %.  Kondisi alam
tersebut selain cocok untuk perkembangan sapi perah juga cocok untuk
perkebunan  serta tanaman sayuran  Wilayah kerja meliputi 3 (tiga)
kecamatan, yaitu: Kecamatan Pangalengan .Kecamatan
Kertasari  Kecamatan Pacet.

Ketergantungan  pemasaran  produk  kepada  industri  pengolahan susu
menjadi kendala  bagi koperasi karena  banyaknya  susu yang rusak  akibat
dari  alat   proses pendingin   sangat  terbatas  untuk itu  hasil
kerjasama  dengan  PT  Ultra Jaya  pada tahun 1979  mulai
dibangun  milk  treatmen  ( MT )  sehingga dengan
adanya  pabrik  pemproses  susu  koperasi  dapat
meminimalisir  kerusakan susu  disamping itu dengan  bantuan  MT  maka
pelayanan  terhadap anggota akan meningkat. dengan meningkatnya
pelayanan terhadap anggota secara otomatis akan meningkatkan jumlah
anggota dan kebutuhan sarana lain dalam pendukungan peternakan maka,
pada tahun 1988  KPBS  berhasil  mendatangkan bibit sapi unggulan  dari
selandia baru, Australia  dan Amerika serikat  dengan bantuan kredit dari
pemerintah.

Pemasaran susu langsung pada konsumen menjadi cita cita KPBS  maka
untuk mencapai impianya  para pengurus  yang di motori oleh  Aun
Gunawan  terus berusaha dan bekerja keras  untuk membuat  industri  susu
sendiri pada tahun  1997  KPBS  memulai merintis  pemasaran
susu langsung  pada konsumen  berupa susu pasteurisasi  dengan kemasan
dan susu bantal dengan merek  “KPBS   Pangalengan.

Keragaman bisnis koperasi   KPBS  menunjukan tingkat pelayanan yang


prima terhadap anggota  dimana hampir semua kebutuhan anggota dilayani
oleh koperasi   namun  hal yang menarik  adalah pelayanan terhadap
anggota  tidak semata pada aspek bisnis semata tapi  merupakan dedikasi
koperasi terhadap anggotanya, saat ini KPBS  Pangalengan  memiliki
jumlah  anggota sebanyak 5.031 yang tersebar di wilayah kerja koperasi
yang meliputi wilayah kecamatan pangalengan, pacet dan kecamatan
kertasari  kabupaten Bandung, pada tahun 2013  hasil dari pengolahan
koperasi skala besar koperasi ini mecatat sebagai koperasi dengan jumlah
omset kedua terbesar yang  mencapai  259,105,364,219  milyard  masuk
katagori koperasi  skala besar  berdasarkan pada katagori omset tertinggi.
Jumlah transaksi koperasi yang berpengaruh terhadap peningkatan omsset
ini ditunjang oleh unit bisnis koperasi dimana, koperasi terus berupaya
untuk membuka unit – unit bisnis baru yang menguntungkan bagi
koperasi.

Data Keragaan Agrobisnis KPBS Untuk menunjang operasional KPBS


mimiliki manajemen operasional yang digambarkan dalam tabel diatas,
dengan demikian diharapkan proses usaha koperasi akan terus meningkat
dan berkembang seperti cita – cita koperasi. KPBS  Pangalengan menjadi
koperasi yang mampu menjadi pelopor dalam meningkatkan ekonomi
anggota pada khususnya dan ekonomi masyarakat pada umumnya.

 KPSBU Lembang
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) terletak di Kecamatan
Lembang, 15 km sebelah utara kota Bandung. KPSBU berdiri pada tanggal
8 Agustus 1971 dan memiliki jumlah anggotanya sekitar 8.509 orang.
Kegiatan usaha KPSBU Lembang meliputi usaha simpan pinjam,
perdagangan susu, penyediaan makanan ternak atau biasa disebut MAKO
(Makanan Koperasi), pembibitan dan kesehatan hewan, dan usaha
perdagangan.
Disamping kegiatan usaha, pengurus koperasi juga giat mendorong
peternak utk membangun reaktor Biogas Rumah (BIRU). Kini peternak2
di wilayah KPSBU sudah merasakan manfaat biogas untuk memasak,
penerangan dan pupuk. Pelatihan tenaga konstruksi biogas rumah (BIRU)
pertamakali dilakukan pada 24 Oktober 2009 di rumah ketua KPSBU,
H.Dedi Setiadi. Pelatihan ini difasilitasi oleh Hivos, diikuti oleh 15 tukang
dan 3 supervisor yang berasal dari wilayah KPSBU-Lembang.Kemudian
Rabo Foundation menandatangani bantuan kredit untuk biogas melalui
KPSBU sebesar Rp 4,5 milyar untuk pembangunan 1.000 unit reaktor biru
pada Agustus 2010. Sejak hadirnya bantuan kredit tersebut, peternak yang
membangun Biru semakin meningkat, rata-rata lebih dari 20 reaktor per
bulan. Hingga November 2011 sudah terbangun lebih dari 300 reaktor
BIRU di wilayah jangkauan KPSBU.
3. Output
Terselenggaranya praktikum lapangan ini bertajuk Fapet Goes To Farm bagi
Mahasiswa/i Fakultas Peternakan PSDKU Unpad di Pangandaran

4. Outcome
Mahasiswa/i angkatan 2016, 2017,dan 2018, mendapatkan gambaran bahwa
bidang industry peternakan itu sangat luas, serta dalam praktikum lapangan ini
berkaitan dengan matakuliah yang ada seperti Manajemen sapi perah, pengolahan
hasil ternak, manajemen pakan, pengendalian mutu ternak, pengolahan limbah
ternak.
5. Benefit
Meningkatkan pemahaman, pengetahuan serta praktikum lapangan mengenai
industri peternakan sapi perah skala besar oleh peserta Fapet Goes To Farm .
6. Impact
- Bertambahnya wawasan dan pengalaman mahasiswa/i mengenai dunia
industri peternakan skala besar
- Meningkatakan rasa kekeluargaan dan keakraban diantara mahasiswa/i
fakultas peternakan PSDKU Unpad di Pangandaran
- Menambah relasi untuk mahasiswa/i fakultas peternakan PSDKU Unpad di
Pangandaran dalam bidang peternakan
D. Keterkaitan Dengan IKK
Melatih softskill dan hardskill Mahasiswa Fakultas Peternakan PSDKU Unpad di
pangandaran peserta Fapet Goes To Farm terkait kerja nyata di dunia Peternakan.

E. Rancangan Anggaran Biaya

Harga Satuan
No Uraian Rincian Volume Jumlah Total (Rp)
(Rp)
1 Konsumsi 66 Orang X 6 Kali 396 30.000 11.880.000
2 Penginapan 35 Kamar X 1 Hari 35 400.000 14.000.000
3 Banner 1 Buah X 1 Kali 1 150.000 150.000
4 Sewa Bus 2 Unit X 2 Kali 4 2.300.000 9.200.000
Pariwisata
medium 34
seats
(Bandung-
Pangalengan)
Sewa Bus
Pariwisata
medium 34
5 2 Unit X 2 Hari 4 2.700.000 10.800.000
seats
(Bandung-
Pangandaran)
6 Narasumber 1 Orang X 1 Kali 1 500.000 500.000
Jumlah 46.530.000

F. Personalia

1. Penanggung Jawab Dr. Drs. Bambang Hermanto, M.Si


2. Project Supervisor Dr. Denny Rusmana, S.Pt., M.Si.
3. Dosen Pembimbing Andry Pratama, S.Pt., MP.
Dr. Rahmad Fani Ramdhan, S.Pt.
Raden Febrianto Christi, S.Pt., M.S.
4. Project Officer Panca Maulidansyah
5. Sekertaris Dede Risa
6. Bendahara Harry Surya Wijaya
7. Acara 1. Prafangasti Sarah Ginantika
2. Jihan Fadhila
3. Eulis Nuryati
4. Fathiiin abdsushobbur
8. Translog 1. Rian wijaya
2. Swito Nababan
3. Hilal Albiruni
9. PDD 1. Orin Alfari
2. Lila Fajariyana
3. Ilham Fauzi
10 Korlap 1. Ibnul Abror Musthofa
. 2. Bimo Adrian P.
3. Fathir Aulia Maulana Faisal
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan : 19 – 20 Desember 2019
Rundown Kegiatan
Penanggung
Hari/ Tanggal Waktu Durasi Kegiatan Tempat
Jawab
Parkiran
Pemberangkatan
Kamis, 19 Asrama
10:00-12:00 120’ menuju KPBS Translog
Desember 2019 Padjadjaran
Pangalengan
2 dan Bus
KPBS
Kamis, 19 Translog dan
12:00-13:00 60’ Ishoma Pangalenga
Desember 2019 korlap
n
KPBS
Kamis, 19 Praktikum Translog dan
13:00-15:00 120’ Pangalenga
Desember 2019 Lapangan korlap
n
Kamis, 19 Perjalanan Translog dan
15:00-17:00 120’ Bus
Desember 2019 menuju hotel korlap
Kamis, 19
17:00-19:00 120’ Istirahat Hotel Mahasiswa/i
Desember 2019
Kamis, 19 Translog dan
19:00-20:00 60’ Makan malam Hotel
Desember 2019 Korlap
Kamis, 19 –
Jum’at, 20 20:00-06:00 600’ Istirahat Hotel Mahasiswa/i
Desember 2019
Jum’at, 20 06:00-07:00 60’ Sarapan dan Hotel Translog,
Desember 2019 persiapan menuju Korlap, dan
KPSBU Lembang Mahasiswa/i
Jum’at, 20 Perjalanan
Translog dan
Desember 2019 07:00-07:30 30’ menuju KPSBU Bus
Korlap
Lembang
Jum’at, 20 Praktikum KPSBU Translog dan
07:30-10:30 180’
Desember 2019 lapangan Lembang Korlap
Perjalanan Pulang
Jum’at, 20 Translog dan
10:30-12:00 90’ menuju Bus
Desember 2019 Korlap
Pangandaran
Jum’at, 20 Translog dan
12:00-14:00 120’ Ishoma Rest Area
Desember 2019 Korlap
Perjalanan pulang
Jum’at, 20 Translog dan
14:00-17:00 180’ menuju Bus
Desember 2019 korlap
Pangandaran
Jum’at, 20 Translog dan
17:00-19:00 120’ Ishoma Rest Area
Desember 2019 korlap
Perjalanan pulang
Jum’at, 20 Translog dan
19:00-22:00 180’ menuju Bus
Desember 2019 korlap
Pangandaran
Jum’at, 20 Sampai di Lapangan Translog dan
22:00
Desember 2019 Pangandaran Cikembulan korlap

Menyetujui,
Ketua Program Studi Peternakan

Dr. Denny Rusmana, S.Pt, M,Si


NIP/NIK. 196107261994031004

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


19 Desember 2019 9 dari 9
I. MATERI PRAKTIKUM 1 :

JUDGING SAPI PERAH

Skill yang harus dimilki oleh peternak sapi adalah judging atau menilai sapi. Judging
adalah cara peternak menilai seekor sapi dengan tujuan untuk mengukur kualitas sapi
tersebut. Biasanya penilaian di lakukan oleh seorang peternak sapi untuk memilih sapi yang
akan di belinya dan membandingkan dengan harga. Sapi yang pantas mendapat harga
tinggi adalah sapi yang memiliki nilai tinggi.

Sapi di nilai agar supaya dapat di ketahui kualitasnya. Perlombaan perlombaan sapi
juga biasanya memanggil seorang peternak yang sudah ahli dalam bidang penilaian sapi
untuk menentukan siapa juara dari lomba tersebut.

Judging atau penlaian dapat di lakukan dngan cara mengamati sapi tersebut secara
keseluruhan. Judging juga tidak memerlukan bantuan alat lainnya. Proses judging di bagi
menjadi 4, Yaitu:

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


19 Desember 2019 2 dari 9

1. Pengamatan dari depan

Dari depan seorang peternak dapat menilai sapi dengan mengamatibadannya yaitu
bentuk kepala sapi yang harus berisi dan terlihat kokoh, rusuk yang ada harus terlihat bulat
dan berdaging, dada haruslah berisi dan gagah, kesimetrisan kaki yang artinya kaki sapi
haruslah simetris dan kuat. Serta cara berjalan sapi yang harusnya normal untuk menilai
pertulangan kakinya. Melihat psapi dai depan dapat di amati dengan jarak 3 meter.

2. Pengaatan dari belakang

Pengamatan dari belakang hampis sama dengan mengamati sapi dari depan, yaitu di
jarak 3 meter. Hal yang di amati dari belakang sapi adalah sebagai berikut, lebar dan
kedalaman bokong sapi, sapi yang memiliki bobot yang baik akan mempunyai bentuk
bokong yang proposiaonal dan terada dalam atau padat, otot otot kaki yang terlihat kuat dan
rapat padat, dan juga keserasian sapi saat berdiri dengan mengamati kedua kaki
belakangnya, jika terlihat kokoh dan tidak pengkor maka sapi tersebut memiliki nilai yang
tinggi

3. Pengamatan dari samping

Pengamatan ini dilakukan dengan jarak 3-4,5 meter tergantung dengan panjang sapi
tersebut. Hal yang di amati juga hampir sama yaitu keadaan kaki yang kuat dan kokoh,
bentuk pinggul yang berisi, keadaan lutut yang sehat dan kuat menopang tubuhnya, dan
bentuk tubuh yang kompak atau pas dngan kaki dan kepalanya.

4. Perabaan

Dalam poin ke 4, hal yang harus di lakukan adalah meraba tubuh sapi untuk melihat
daging dagingnya. Tempat yang biasa di raba adalah bagian dada, rusuk dan bokongnya,
dan paha kaki kakinya. Hal ini dilakukan dengan cara menekan nekan daging tersebut dan
merasaran teksturnya. Sapi yang baik seharusnya mempunyai lemak tinggi atau tebal dan
kondisi kulit yang sehat.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


19 Desember 2019 3 dari 9

1.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS


Mahasiswa setelah mengikuti praktikum judging sapi perah diharapkan dapat
mengetahui dan memahami bagaimana menentukan body condition score dalam suatu
populasi ternak yang diamati.

1.1.1 METODE PRAKTIKUM


1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu
2. Mengerjakan soal berkaitan dengan judging sapi perah

1.1.2 TEMPAT
KPBS Pangalengan

1.1.3 BAHAN DAN ALAT


Alat : Alat tulis
Bahan : Soal

1.2 PROSEDUR PRAKTIKUM


1. Setiap kelompok mendapatkan satu set data. Tentukan body condition score dari 20
sampel sapi perah yang ada.
2. Buatlah kesimpulan dari hasil analisis saudara,
3. Tuliskan laporan sementara dalam kertas Folio.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


19 Desember 2019 4 dari 9

1.3. HASIL PENGAMATAN

Judging Sapi Perah

NO. NAMA/NOMOR SAPI BCS KETERANGAN

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


19 Desember 2019 5 dari 9

1.4 SIMPULAN

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


20 Desember 2019 6 dari 9

II. MATERI PRAKTIKUM 2

PENGOLAHAN SUSU SAPI

Susu jadi cepat basi atau rusak karena bakteri suka berkembang biak disana. Susu
tidak dianjurkan dalam kondisi mentah. Teknik pemrosesan jadi kunci salah satu
mempertahankan kondisi susu. Mulai dari good farming practices, good manufacturing
pratices dan good distributing practices.

Lalu apa saja produk makanan yang diolah melalui bahan baku susu sapi?
Diantaranya adalah keju, yogurt, es krim, mentega, susu kental manis, susu bubuk, permen
susu, dodol, kerupuk susu, dan lain sebagainya karena saya yakin pasti masih ada lagi
produk olahan susu sapi lainnya yang belum saya ketahui. Mungkin Anda pun dapat
membuat aneka olahan baru dari susu sapi selain yang telah saya sebutkan di atas.

Berbagai macam produk susu sapi tersebut merupakan ide kreatif dari manusia yang
dapat memberikan nilai ekonomis lebih kepada konsumen dan juga produsennya itu sendiri.
Konsumen mendapatkan beraneka macam olahan susu sapi yang membuat mereka dapat
menikmati pengalaman lain dalam mengkonsumsi produk susu sapi, selain itu produsen
mendapatkan keuntungan lebih dari produk olahannya seperti menambah pasar karena ada
saja orang yang menyukai produk susu sapi walau pun sebenarnya dia tidak menyukai susu
sapi apabila diminum. Akan tetapi, biasanya susu sapi yang telah diolah menjadi bahan
makanan lain gizinya sudah tidak setinggi apabila dengan meminumnya.

Saat ini proses pengolahan susu selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya
ilmu dibidang tekologi pangan. Dengan demikian, semakin lama akan semakin banyak jenis
produk susu yang dikenal. Hal ini sangat menggembirakan dan merupakan langkah yang
sangat tepat untuk mengimbangi laju permintaan pasar.

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


20 Desember 2019 7 dari 9

2.1 RUMUSAN KOMPETENSI KHUSUS


Mahasiswa setelah mengikuti praktikum pengolahan hasil ternak perah diharapkan
dapat mengetahui dan memahami bagaimana dan apa saja pengolahan hasil ternak
perah.

2.1.1 METODE PRAKTIKUM


1. Penjelasan materi dan prosedur praktikum oleh dosen pengampu
2. Mengerjakan soal berkaitan dengan pengolahan hasil ternak perah

2.1.2 TEMPAT
KPSBU Lembang

2.1.3 BAHAN DAN ALAT


Alat : Alat tulis
Bahan : Soal

2.2 PROSEDUR PRAKTIKUM


1. Tentukan bagaimana dan apa saja pengolahan hasil ternak sapi perah
2. Buatlah kesimpulan dari hasil analisis saudara,
3. Tuliskan laporan sementara dalam kertas Folio.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


20 Desember 2019 8 dari 9

2.3 HASIL PENGAMATAN

NO. PRODUK PROSES PEMBUATAN KARAKTERISTIK KETERANGAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM

JUDGING SAPI PERAH

Tanggal Berlaku Halaman


20 Desember 2019 9 dari 9

2.4 SIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai