2. Proses
- Berkumpul di Asrama Padjadjaran 2, Jatinangor
- Berangkat dari Jatinangor menuju Bandung Selatan
- Praktikum lapangan ke KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan)
Pangalengan
- Menginap ke hotel di Bandung
- Praktikum lapangan ke KPSBU (Kelompok Peternak Sapi Bandung Utara)
Lembang
- Pulang ke Pangandaran
KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan) Pangalengan
KPBS Pangalalengan adalah singkatan dari Koperasi Peternakan Bandung
Selatan, koperasi ini sudah sejak lama berdiri konon katanya sejak jaman
belanda namun pada waktu itu bukan koperasi tapi Perusahaan peternakan
sapi milik belanda yaitu de friesche terp, almanac Van der Els dan Big
man untuk pemasaran produknya mereka mendirikan BMC ( Bandungche
Melk Center) dan pada waktu pendudukan Jepang perusahaan ini
hancur sapi – sapinya dipelihgara oleh warga setempat.
Ketergantungan pemasaran produk kepada industri pengolahan susu
menjadi kendala bagi koperasi karena banyaknya susu yang rusak akibat
dari alat proses pendingin sangat terbatas untuk itu hasil
kerjasama dengan PT Ultra Jaya pada tahun 1979 mulai
dibangun milk treatmen ( MT ) sehingga dengan
adanya pabrik pemproses susu koperasi dapat
meminimalisir kerusakan susu disamping itu dengan bantuan MT maka
pelayanan terhadap anggota akan meningkat. dengan meningkatnya
pelayanan terhadap anggota secara otomatis akan meningkatkan jumlah
anggota dan kebutuhan sarana lain dalam pendukungan peternakan maka,
pada tahun 1988 KPBS berhasil mendatangkan bibit sapi unggulan dari
selandia baru, Australia dan Amerika serikat dengan bantuan kredit dari
pemerintah.
Pemasaran susu langsung pada konsumen menjadi cita cita KPBS maka
untuk mencapai impianya para pengurus yang di motori oleh Aun
Gunawan terus berusaha dan bekerja keras untuk membuat industri susu
sendiri pada tahun 1997 KPBS memulai merintis pemasaran
susu langsung pada konsumen berupa susu pasteurisasi dengan kemasan
dan susu bantal dengan merek “KPBS Pangalengan.
KPSBU Lembang
Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) terletak di Kecamatan
Lembang, 15 km sebelah utara kota Bandung. KPSBU berdiri pada tanggal
8 Agustus 1971 dan memiliki jumlah anggotanya sekitar 8.509 orang.
Kegiatan usaha KPSBU Lembang meliputi usaha simpan pinjam,
perdagangan susu, penyediaan makanan ternak atau biasa disebut MAKO
(Makanan Koperasi), pembibitan dan kesehatan hewan, dan usaha
perdagangan.
Disamping kegiatan usaha, pengurus koperasi juga giat mendorong
peternak utk membangun reaktor Biogas Rumah (BIRU). Kini peternak2
di wilayah KPSBU sudah merasakan manfaat biogas untuk memasak,
penerangan dan pupuk. Pelatihan tenaga konstruksi biogas rumah (BIRU)
pertamakali dilakukan pada 24 Oktober 2009 di rumah ketua KPSBU,
H.Dedi Setiadi. Pelatihan ini difasilitasi oleh Hivos, diikuti oleh 15 tukang
dan 3 supervisor yang berasal dari wilayah KPSBU-Lembang.Kemudian
Rabo Foundation menandatangani bantuan kredit untuk biogas melalui
KPSBU sebesar Rp 4,5 milyar untuk pembangunan 1.000 unit reaktor biru
pada Agustus 2010. Sejak hadirnya bantuan kredit tersebut, peternak yang
membangun Biru semakin meningkat, rata-rata lebih dari 20 reaktor per
bulan. Hingga November 2011 sudah terbangun lebih dari 300 reaktor
BIRU di wilayah jangkauan KPSBU.
3. Output
Terselenggaranya praktikum lapangan ini bertajuk Fapet Goes To Farm bagi
Mahasiswa/i Fakultas Peternakan PSDKU Unpad di Pangandaran
4. Outcome
Mahasiswa/i angkatan 2016, 2017,dan 2018, mendapatkan gambaran bahwa
bidang industry peternakan itu sangat luas, serta dalam praktikum lapangan ini
berkaitan dengan matakuliah yang ada seperti Manajemen sapi perah, pengolahan
hasil ternak, manajemen pakan, pengendalian mutu ternak, pengolahan limbah
ternak.
5. Benefit
Meningkatkan pemahaman, pengetahuan serta praktikum lapangan mengenai
industri peternakan sapi perah skala besar oleh peserta Fapet Goes To Farm .
6. Impact
- Bertambahnya wawasan dan pengalaman mahasiswa/i mengenai dunia
industri peternakan skala besar
- Meningkatakan rasa kekeluargaan dan keakraban diantara mahasiswa/i
fakultas peternakan PSDKU Unpad di Pangandaran
- Menambah relasi untuk mahasiswa/i fakultas peternakan PSDKU Unpad di
Pangandaran dalam bidang peternakan
D. Keterkaitan Dengan IKK
Melatih softskill dan hardskill Mahasiswa Fakultas Peternakan PSDKU Unpad di
pangandaran peserta Fapet Goes To Farm terkait kerja nyata di dunia Peternakan.
Harga Satuan
No Uraian Rincian Volume Jumlah Total (Rp)
(Rp)
1 Konsumsi 66 Orang X 6 Kali 396 30.000 11.880.000
2 Penginapan 35 Kamar X 1 Hari 35 400.000 14.000.000
3 Banner 1 Buah X 1 Kali 1 150.000 150.000
4 Sewa Bus 2 Unit X 2 Kali 4 2.300.000 9.200.000
Pariwisata
medium 34
seats
(Bandung-
Pangalengan)
Sewa Bus
Pariwisata
medium 34
5 2 Unit X 2 Hari 4 2.700.000 10.800.000
seats
(Bandung-
Pangandaran)
6 Narasumber 1 Orang X 1 Kali 1 500.000 500.000
Jumlah 46.530.000
F. Personalia
Menyetujui,
Ketua Program Studi Peternakan
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
Skill yang harus dimilki oleh peternak sapi adalah judging atau menilai sapi. Judging
adalah cara peternak menilai seekor sapi dengan tujuan untuk mengukur kualitas sapi
tersebut. Biasanya penilaian di lakukan oleh seorang peternak sapi untuk memilih sapi yang
akan di belinya dan membandingkan dengan harga. Sapi yang pantas mendapat harga
tinggi adalah sapi yang memiliki nilai tinggi.
Sapi di nilai agar supaya dapat di ketahui kualitasnya. Perlombaan perlombaan sapi
juga biasanya memanggil seorang peternak yang sudah ahli dalam bidang penilaian sapi
untuk menentukan siapa juara dari lomba tersebut.
Judging atau penlaian dapat di lakukan dngan cara mengamati sapi tersebut secara
keseluruhan. Judging juga tidak memerlukan bantuan alat lainnya. Proses judging di bagi
menjadi 4, Yaitu:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
JUDGING SAPI PERAH
Dari depan seorang peternak dapat menilai sapi dengan mengamatibadannya yaitu
bentuk kepala sapi yang harus berisi dan terlihat kokoh, rusuk yang ada harus terlihat bulat
dan berdaging, dada haruslah berisi dan gagah, kesimetrisan kaki yang artinya kaki sapi
haruslah simetris dan kuat. Serta cara berjalan sapi yang harusnya normal untuk menilai
pertulangan kakinya. Melihat psapi dai depan dapat di amati dengan jarak 3 meter.
Pengamatan dari belakang hampis sama dengan mengamati sapi dari depan, yaitu di
jarak 3 meter. Hal yang di amati dari belakang sapi adalah sebagai berikut, lebar dan
kedalaman bokong sapi, sapi yang memiliki bobot yang baik akan mempunyai bentuk
bokong yang proposiaonal dan terada dalam atau padat, otot otot kaki yang terlihat kuat dan
rapat padat, dan juga keserasian sapi saat berdiri dengan mengamati kedua kaki
belakangnya, jika terlihat kokoh dan tidak pengkor maka sapi tersebut memiliki nilai yang
tinggi
Pengamatan ini dilakukan dengan jarak 3-4,5 meter tergantung dengan panjang sapi
tersebut. Hal yang di amati juga hampir sama yaitu keadaan kaki yang kuat dan kokoh,
bentuk pinggul yang berisi, keadaan lutut yang sehat dan kuat menopang tubuhnya, dan
bentuk tubuh yang kompak atau pas dngan kaki dan kepalanya.
4. Perabaan
Dalam poin ke 4, hal yang harus di lakukan adalah meraba tubuh sapi untuk melihat
daging dagingnya. Tempat yang biasa di raba adalah bagian dada, rusuk dan bokongnya,
dan paha kaki kakinya. Hal ini dilakukan dengan cara menekan nekan daging tersebut dan
merasaran teksturnya. Sapi yang baik seharusnya mempunyai lemak tinggi atau tebal dan
kondisi kulit yang sehat.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
1.1.2 TEMPAT
KPBS Pangalengan
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
1.4 SIMPULAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
Susu jadi cepat basi atau rusak karena bakteri suka berkembang biak disana. Susu
tidak dianjurkan dalam kondisi mentah. Teknik pemrosesan jadi kunci salah satu
mempertahankan kondisi susu. Mulai dari good farming practices, good manufacturing
pratices dan good distributing practices.
Lalu apa saja produk makanan yang diolah melalui bahan baku susu sapi?
Diantaranya adalah keju, yogurt, es krim, mentega, susu kental manis, susu bubuk, permen
susu, dodol, kerupuk susu, dan lain sebagainya karena saya yakin pasti masih ada lagi
produk olahan susu sapi lainnya yang belum saya ketahui. Mungkin Anda pun dapat
membuat aneka olahan baru dari susu sapi selain yang telah saya sebutkan di atas.
Berbagai macam produk susu sapi tersebut merupakan ide kreatif dari manusia yang
dapat memberikan nilai ekonomis lebih kepada konsumen dan juga produsennya itu sendiri.
Konsumen mendapatkan beraneka macam olahan susu sapi yang membuat mereka dapat
menikmati pengalaman lain dalam mengkonsumsi produk susu sapi, selain itu produsen
mendapatkan keuntungan lebih dari produk olahannya seperti menambah pasar karena ada
saja orang yang menyukai produk susu sapi walau pun sebenarnya dia tidak menyukai susu
sapi apabila diminum. Akan tetapi, biasanya susu sapi yang telah diolah menjadi bahan
makanan lain gizinya sudah tidak setinggi apabila dengan meminumnya.
Saat ini proses pengolahan susu selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya
ilmu dibidang tekologi pangan. Dengan demikian, semakin lama akan semakin banyak jenis
produk susu yang dikenal. Hal ini sangat menggembirakan dan merupakan langkah yang
sangat tepat untuk mengimbangi laju permintaan pasar.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
2.1.2 TEMPAT
KPSBU Lembang
2.4 SIMPULAN