Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PELUANG PASAR AGRIBISNIS

ANALISIS USAHA SUSU PASTEURISASI

Rezki Amalyadi

NIRM. 07.2.2.15.1976

Peternakan III A

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MALANG

2017
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha (Company Overview)


Susu merupakan salah satu pangan yang tinggi kandungan
gizinya, bila ditinjau dari kandungan protein, lemak, mineral dan
beberapa vitamin. Dalam memenuhi kebutuhan protein, terutama
pada kasus penderita gizi buruk, susu merupakan pilihan pertama.
Sehingga ketersediaan susu perlu diperhatikan untuk memenuhi
angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Akan tetapi, susu juga
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme
yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Usaha memenuhi
ketersediaan susu harus disertai dengan usaha meningkatkan
kualitas dan keamanan produk susu, karena seberapa pun tinggi
nilai gizi suatu pangan tidak akanada artinya apabila pangan
tersebut berbahaya bagi kesehatan. Pasteurisasi ialah salah satu
usaha memperpanjang daya tahan susu, mencari bentuk lain dari
susu segar, dan dapat juga ditambah dengan aroma tertentu serta
dikemas dalam kemasan yang menarik. Pasteurisasi merupakan
salah satu cara pengolahan susu dengan cara pemanasan untuk
mempertahankan mutu dan keamanan susu. Susu pasteurisasi
siap minum merupakan salah satuproduk susu yang telah banyak
diminati oleh konsumen. Susu pasteurisasi merupakan bentuk
laindari susu segar dan merupakan salah satu cara untuk
memperpanjang daya tahan susu segar(RENNIE, 1989). Jaminan
kualitas dan keamanan pada susu pasteurisasi diharapkan akan
dapat meningkatkan konsumsi susu secara umum, dan secara tak
langsung akan mendorong upaya peningkatan produksi susu.
Peningkatan konsumsi susu yang diharapkan adalah peningkatan
konsumsi susu segar atau susu murni, bukan susu bubuk dalam
kaleng.Industri Pengolahan Susu (IPS) memiliki peranan yang
penting dalam upaya penyediaan danpencukupan gizi masyarakat.
Potensi bahan baku susu dalam negeri selama ini masih belum
mencukupi kebutuhan industri pengolahannya baru tersedia sekitar
25-30 persen meliputi (skimmilk powder, butter milk powder dll)
sehingga sebagian besar kekurangannya (70-75 persen) masih
diimpor.Di Indonesia, tingkat konsumsi susu rata rata masih
rendah, dengan target konsumsi standar kecukupan gizi 6,4 kg
kapita-1 tahun-1, pada tahun 1998 baru tercapai sekitar 4,2 kg
kapita-1 tahun-1. Negara Asia yang konsumsi susunya diatas 10 kg
kapita-1 tahun-1 adalah Kamboja. Laos dan Jepang, sedangkan
yang mendekati 30 kg kapita-1 tahun-1 adalah Iran, Myanmar dan
India. Dalam hal konsumsi protein hewani secara umum, dapat
dikatakan Indonesia juga berada pada urutanpaling rendah, yaitu
baru 4,19 g kapita-1 hari-1, sedangkan yang ingin dicapai adalah 6
g kapita-1hari-1. Negara yang baru dilanda perang relatif masih
lebih tinggi seperti Kamboja 5,46 g, Myanmar6,07 g, Vietnam 6,28
g dan Laos 7,8 g kapita-1 hari-1 (MENTAN, 2000). Hal ini
membuktikan bahwa tingkat konsumsi susu di Indonesia termasuk
paling rendah di Asia, namun demikian tingkatkonsumsi susu di
Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.Peningkatan konsumsi
susu setiap tahun didukung oleh kesadaran gizi masyarakat yang
semakin membaik. Kemudian tingginya tingkat pendidikan
masyarakat juga memberikan dampakpositif terhadap pentingnya
mengkonsumsi makanan yang bergizi, termasuk
diantaranyamengkonsumsi susu.
B. Tujuan
Dengan memantapkan posisi susu pasteurisasi sebagai
pioner dalam pemenuh kebutuhan gizi masyarakat yang murah dan
mudah diperoleh. Tujuan umum ini ialah mampu memenuhi
kebutuhan konsumsi susu masyarakat Indonesia.
I. ASPEK PASAR DAN PEMASARANA

A. Pasar Potensial
Wilayah pasar untuk memenuhi kebutuhan lokal dan kota lain
terdekat seperti, Malang, Purwokerto, Pekalongan. Dalam memasarkan
produk susu pasteurisasi akan melibatkan beberapa stakeholder terpilih
sebagai pihak penjual langsung dan membuat outlet-outlet penjualan
dibeberapa lokasi strategis di wilayah Malang.

B. Permintaan dan Penawaran


Permintaan susu semakin meningkat setiap hari. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan, pada tahun 2005
konsumsi susu di Indonesia sebesar 6 liter perkapita per tahun, pada
tahun 2006 meningkat menjadi 7,7 liter perkapita pertahun, dan pada
tahun 2007 tingkat konsumsi susu mencapai 9 liter perkapita pertahun.
Penawaran akan susu pasteurisasi belum ada data resmi yang bisa
digunakan sebagai acuan, namun dari koperasi susu terbesar di
Kabupaten Malang (Pesat) tiap hari bisa menerima susu segar
sebanyak 250 liter dengan harga Rp. 8.000.00 per liter. Sedangkan di
Instalasi ruminansia besar STPP Malang setiap hari mampu
memproduksi susu sebanyak 240 liter. Dari keseluruhan jumlah
produksi susu yang dihasilkan di wilayah STPP MALANG, sebanyak 60
liter per hari diolah oleh Lab Pengolahan Hasil Peternakan STPP
MALANG dalam bentuk susu pasteurisasi.

C. Kebutuhan Pasar
Berdasarkan hasil observasi di Lab TPHP Peterenakan sebagai
salah satu penyuplai susu pasteurisasi di Wilayah STPP MALANG,
hanya memproduksi susu pasteurisasi 3600 liter per bulan untuk
wilayah Kabupaten Malang. Melihat kondisi tersebut, ketersediaan susu
pasteurisasi masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat di
Kabupaten Malang dan sekitarnya. Akibatnya ketersediaan susu
pasteurisasi disuplai oleh perusahaan lain dari kota besar seperti DIY
dan Bandung. Peningkatan kebutuhan susu setiap hari merupakan
sebuah peluang besar yang harus ditindak lanjuti dan merupakan
cabang usaha yang menjanjikan.

D. Sategi Pemasaran
Berbicara rencana pemasaran tidak terlepas dari 4 unsur marketing
mix yang biasa disebutsebagi 4 P, yaitu Produk, Price, Placement dan
Promotion.
I. Produk
Produk yang dijual Lab TPHP Peternakan STPP MALANG ialah My
Milk Pasteurisation yang merupakan Susu hasil pengolahan secara
Pasteurisasi dan dikemas dalam cup ekonomis berisi 220 ml.
2. Price
Dalam menentukan harga ada beberapa faktor yang berpengaruh,
seperti, biaya variabel, biayatetap, jumlah pesaing dan sebagainya.
Kami secara sederhana menetapkan harga seperti yang terlampir
dalam proyeksi keuangan. Adapun Harga yang ditetapkan mampu
bersaing dengan perusahaan lain dengan harga jual yang terjangkau
untuk seluruh lapisan masyarakat. Adapun harga distributor My Milk
Pasteurisation untuk setiap kemasan 220 ml sebesar Rp. 2.000,-

3. Placement
Target pemasaran produk Lab TPHP Peternakan adalah memenuhi
kebutuhan susu untuk seluruh wilayah Malang dan sekitarnya
khususnya STPP Malang dan sekitarnya.

4. Promotion
Promotion yang dilakukan Lab TPHP Peternakan diantaranya
adalah dengan pemasangan iklan baik melalui media elektronik
maupun media cetak. Untuk menjalankan 4P sangat dibutuhkan tim
marketing yang sangat solid. Tim marketing akan sangat aktif
melakukan promotion sehingga buat kedepan bisa membangun
sistem jaringan marketing yang bisa menspport penjualan produk
Lab TPHP Peternakan STPP Malang diatas. Salah satu strategi yang
akan dijalankan dengan memperdayakan masyarakat untuk
meningkatkan ekonomi mereka, diantaranya dengan membangun
dan mendorong masyarakat yang ada dilingkungan sekitar untuk
menjadi mitra.
II. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

A. Lokasi dan Lahan


Lokasi usaha akan direncanakan di wilayah Kabupaten Malang,
tepatnya di kawasan STPP MALANG. Kabupaten Malang merupakan
daerah yang memiliki iklim investasi yang cukup baik dengan
kemudahan izin pendirian usaha yang mudah. Akses transportasi yang
tidak sulit didukung dengan ketersediaan lahan industri yang masih
banyak memudahkan pendirian tempat usaha di wilayah Kabupaten
Malang. Selain itu, letak wilayah strategis dan memiliki prospek pasar
yang cukup baik serta didukung dengan cukup tersedianya bahan baku
(susu) dari banyak peternak sapi perah di Kabupaten Malang dan
sekitarnya.

B. Skala Produksi
Usaha susu pasteurisasi ini berskala industri dengan total produksi
susu pasteurisasi mencapai 21.900 liter per tahun. Adapun bahan baku
yang digunakan yakni susu segar yang berasal dari peternak sapi perah
lokal yang berada di wilayah Malang dan didukung oleh Lab TPHP
Peternakan STPP Malang dan koperasi di wilayah Malang.

C. Teknologi, Mesin dan Peralatan


Susu pasteurisasi adalah susu yang telah mengalami proses
pasteurisasi atau pemanasan, yakni proses yang dilakukan melalui
pemanasan setiap komponen (partikel) dalam susu pada suhu 62 ⁰C
selama 30 menit, atau pemanasan pada suhu 72 ⁰C selama 15 detik,
yang segera diikuti denganproses pendinginan. Adapun penerapan
teknologi pada Industry susu pasteursasi ialah pada mempersingkat
proses pemanasan susu pada suhu tertentu sehingga tidak membunuh
ataumerusak nutrient susu. Peralatan yang cukup canggih dapat
membantu proses pasteurisasi susu seperti penggunaan mesin
pasteurisasi yang mampu memperkecil kemungkinan kontaminasi
bakteri selama proses produksi susu pasteurisasi. Susu yang telah
dipasteurisasi kemudian diberi inovasi rasa melalui berbagai varian rasa
seperti coklat, vanilla dan rasa buah-buahan seperti strawbery, orange,
anggur, durian, serta adapula varian rasa mix atau campuran berbagai
rasa. Produk Fresh milk ini dikemas dalam cupekonomis siap konsumsi
yang tersedia dalam ukuran 220 ml dan 250 ml. Proses penengemasan
dilakukan menggunakan mesin packaging yang berstandar tingkat
higienis yang tinggi serta ramahlingkungan. Adapun kemasan cup yang
digunakan berasal dari bahan dasar plastic yang telahberstrandar
nasional (SNI) sehingga aman digunakan sebagai kemasan minuman
atau makanan. Dengan aplikasi inovasi tersebut diharapkan mampu
meningkatkan konsumsi susu cair segar dalamhal ini susu pasteurisasi
di masyarakat.
D. Teknis Tahapan Produksi
Proses pembuatan susu pada setiap industri sangat bervariasi
tergantung dari jenis produkyang dihasilkan. Secara garis besar proses
produksi pengolahan susu terdiri dari kegiatanpenerimaan dan
penyimpanan bahan baku, penyiapan bahan baku, proses produksi,
pengemasan dan penyimpanan. Untuk menjamin kualitas produk dari
pengaruh zat-zat pengotor, proses pengolahan susu dilakukan dengan
sistem tertutup (close system ) yang dikontrol/dioperasikan dari ruangan
khusus. Tahapan produksi susu sebagai berikut:
1. Pengujian mutu
Uji mutu adalah kegiatan pertama yang dilakukan sebelum susu
diproses. Pengujian bertujuan untuk memeriksa kualitas bahan
baku meliputi rasa, kandungan bakteri dan komposisi protein dan
lemak. Setelah susu dinyatakan memenuhi kualitas yang
disyaratkan, proses selanjutnya adalah penyaringan.

2. Penyaringan (penjernihan)
Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan benda-benda
pengotor susu yang terbawa saat proses pemerahan. Penyaringan
juga bertujuan untuk menghilangkan sebagian leukosit dan bakteri
yang dapat menyebabkan kerusakan susu selama penyimpanan.

3. Pasteurisasi
Dari tangki penampungan, susu dipasteurisasi dengan cara
dipanaskan untuk membunuh bakteri pathogen. Teknis pasteurisasi
dapat dilakukan dengan cara High Temperature Short Time (HTST)
yaitu pasteurisasi dilakukan pada suhu tinggi dengan waktu yang
sangat pendek dan pasteurisasi yang dilakukan pada suhu rendah
dengan waktu yang cukup lama.

4. Evaporasi
Evaporasi dilakukan untuk mengurangi kandungan air dengan
failing film yang terdapat pada alat evaporasi, sehingga penguapan
dapat dilakukan dengan tepat dan waktu kontak dengan media
pemanas singkat. Alat pemanas yang digunakan adalah steam
yang bekerja pada tekanan vakum, agar penguapan air dalam susu
dapat berlangsung pada temperatur yang tidak terlalu tinggi
sehingga tidak merusak susu.

5. Pencampuran
Dari tangki penyimpanan susu dipanaskan sebelum dialirkan ke
tangki pencampur yang berisi bahan-bahan tambahan seperti
perasa, gula, dan lain-lain. Tujuan pemanasan adalah menurunkan
viskositas susu sehingga mempermudah proses pencampuran.

6. Homogenisasi
Homogenisasi adalah perlakuan mekanik (mechanical treatment )
pada butiran lemak dalam susu dengan tekanan tinggi melalui
sebuah lubang kecil. Homogenisasi bertujuan untuk
menyeragamkan ukuran globula-globula lemak susu menjadi rata-
rata 2 mikron, menggunakan system High Presure Pump (HPP)
yang melewati sebuah lubang kecil dengan alat homogenizer.

7. Finishing dan Pengemasan


Pada proses ini susu pasteurisasi dikemas dalam cup/gelas siap
minum sesuai ukuran yang ditetapkan emnggunakan mesin
packaging
III. ASPEK LINGKUNGAN

Aspek lingkungan merupakan bagian yang tidak bias dipisahkan


dalam suatu rencana pendirian industry. Aspek lingkungan yang meliputi
aspek pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan
pengurangan (minimization), segregasi (segregation), penanganan
(handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Pengelolaan limbah di
industri pengolahan susu yakni menjalankan secara terintergrasi kegiatan
pengurangan, segregasi dan handling llimbah sehingga menekan biaya
dan menghasilkan output limbah yang lebih sedikit serta minim tingkat
pencemarnya. Integrasi dalam pengelolaan limbah tersebut kemudian
dibuat menjadi berbagai konsep seperti: produksi bersih
(cleanerproduction), atau minimasi limbah (waste minimization).
Karakteristik limbah cair industri susu tidak jauh berbeda dengan limbah
cari industry makanan. Tetapi limbah cair yang berasal dari industri susu
mempunyai karakteristik khas yaitu kerentanannya terhadap bakteri
pengurai sehingga mudah terjadi pembusukan. Karakter air limbah industri
susu mengandung kadar organik yang cukup tinggi tetapi mudah terurai.
Kadar BOD pada airlimbah susu + 4000 mg/L dan COD + 2000 mg/L.
Perbandingan BOD dan COD setiap pabrik bervariasi namun secara
umum adalah 1.75:1. Sedangkan kadar padatan tersuspensi (TSS) air
limbah susu adalah + 800 mg/L. Sumber utama air limbah pada proses
pembuatan susu sebagian besar berasal dari produk yang hilang yang ikut
selama proses pencucian dan dihasilkan dari tumpahan/kebocoran
selama proses produksi. Produk yang hilang selama proses produksi
diperkirakan mencapai 0.1%-3%.Kehilangan produk juga disebabkan oleh
manajemen house keeping dan sistem operasional yang kurang baik
terjadi saat pemindahan pipa saluran produksi, mesin evaporasi, proses
pengisian dan sisa bahan baku yang rusak. Air limbah yang cukup besar
juga dihasilkan dari air pendingin dan kondensat. Penanganan air
buangan pendingin tersebut biasanya dapat diatasi dengan melakukan
recycle melalui system tertutup sehingga dapat digunakan kembali.
Volume air limbah yang dihasilkan setiap pabrik susu sangat bervariasi.
Namun di beberapa negara maju tingkat efisiensi sudah cukup baik,
volume air limbah yang dihasilkan dari pabrik susu dasar adalah 3.9 ltr/kg
produk susu dan untuk pabrik susu terpadu adalah 11.2 ltr/ kg produk.
Untuk Indonesia rata-rata volume yang dihasilkan dari sebuah pabrik susu
adalah 2 ltr/kg produk susu.
ANALISIS FINANSIAL

Kriteria Investasi (NPV, IRR, B/C rasio, PBP) Kriteria investasi disesuaikan
dengan nilai NPV ( Net Provit Value  ), IRR (Rentabilitas ), B/C ratio
( Benevit per Cost  ratio  ) dan PBP (Pay Back Period ) sebagai
pertimbangan fnansial perusahaan. Hasil analisis financial disajikan
berikut.

Modal Awal                                                   Nilai (Rp)


Sewa Tempat                                                  15.500.000
Peralatan Masak (panci, kompor,dll)                      4.000.000
Peralatan Makan (piring, gelas, dll)                         900.000
Meja & Kursi                                                    3.000.000

Total Modal Awal                                     Rp. 23.400.000

Penyusutan Alat
Peralatan Masak 1/48 bulan x 4.000.000                  83.333
Peralatan Makan 1/24 bulan x 900.000                    37.500
Meja & Kursi 1/60 bulan x 3.000.000                      50.000

Total Biaya Penyusutan                                Rp. 170.833

Biaya Operasional per Bulan


Susu murni 20 liter x @8.000 x 30 hari                  4.800.000
Gula, Buah, Cokelat bubuk, Pewarna/Perisai                  500.000
Kemasan gelas plastik, sedotan, dll                          400.000
Gas 3 kg @17.000 x 8 tabung                                 136.000
Biaya telepon & listrik                                           350.000
Biaya promosi                                                      450.000
Biaya transportasi                                              400.000
Biaya penyusutan                                              170.833

Total Biaya Operasional per Bulan                Rp. 7.206.833

Pendapatan per Bulan


Harga jual susu murni Rp. 2.000 per gelas
Pendapatan : 60 gelas x @2.000 x 30 hari                Rp.3.600.000

Laba Bersih per Bulan


Rp. 8.706.833 - Rp. 3.600.000 Rp. 5.106.833 

B/C Ratio
=Laba:Total biaya x diskon tertentu
=5.106.833:7.206.833x100%
=0,70
BEP Harga
=TC:Q
=7.206.833:3600
=2001,9

BEP Produk
=(BEP Harga: Harga Jual)xjumlah produksi
=(2001,9:2000)x3600
= 3603,42

PBP
Payback periode= nilai investasi
                             periode
= 23.400.000/12
= 1.950.000

NVP
NPV negatif = C0 + ( C1 / (1 + r))
= -23.400.000+ (1.950.000/ (1+20%)
= -21.775.000

NPV Positif = C0 + ( C1 / (1 + r))


=23.400.000 + ( 1.950.000/(1+50%)
= 24.700.000

IRR
=P1 - C1 x P2 - P1
C2 - C1
= 20% - (-21.775.000) x 50%-20%/ 24.700.000 – (-21.775.000)
= 21%
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan analisa studi kelayakan yang telah


dijabarkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Segi pasar, permintaan terhadap susu terus meningkat setiap
tahunnya, walaupun dari segi psikologi susu cair tidak mendapat
dukungan yang cukup akan tetapi masalah ini dapat diatasi karena
dari segi produk My Milk Pasteurisation tersedia dalam variatif rasa
mix fruit dan bukansekedar susu cair dengan rasa coklat atau
vanilla. Dengan demikian, inovasi produk diharapkanmampu
menarik minat masyarakat untuk beralih mengkonsumsi susu
pasteurisasi My Milk karena dari segi kualitas susu, susu hasil
pasteurisasi memiliki kandungan gizi dan nutrient yang masih
murni.

2. Segi produk, bahan baku yang kami gunakan berasal dari peternak
lokal dengan kualitas tinggi,mutu terjamin melalui tahap penguian
bahan baku.

3. Segi teknologi, kami menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi


dan telah memenuhi syarat sebagai mesin yang berstandar
nasional maupun internasional.

4. Segi lokasi, lokasi yang kami gunakan letaknya cukup strategis


karena dekat akses jalan raya diwilayah STPP MALANG.

  
DAFTAR PUSTAKA

Syahril. 2013. Makalah Usaha Pengolahan Susu.


http://syahril121292.blogspot.co.id/2013/01/makalah-usaha-
pengolahan-susu.html (31 Januari 2017).
WSCO. T T. Business Plan Susu Pasteurisasi.
https://www.scribd.com/doc/89838542/Business-Plan-Susu-
Pasteurisasi (31 Januari 2017).
Sualang, C. 2012. IRR Dan NPV.
http://christofelsualang.blogspot.co.id/2012/10/irr-dan-npv.html (31
Januari 2017).
Hardian, D. 2015. Pasteurisasi.
http://www.dedenhardian.com/2015/02/paste urisasi.html (31 Januari
2017).

Anda mungkin juga menyukai